Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP, GERAK PADA TUMBUHAN, RESPIRASI PADA


MAKHLUK HIDUP

KOMARIAH
NIM 857217425

UPBJJ SERANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS


TERBUKA TAHUN 2022

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107/MODUL 1
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. JUDUL PERCOBAAN : CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat
sebagai benda , juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak
hidup. Perbedaan itu terutama tampak pada ciri – ciri fisiologisnya.
Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup adalah kemampuan
dalam berkembang biak , menerima dan menerima tanggapan terhadap rangsang, dapat
tumbuh kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup makhluk hidup yang ada di sekitar tempat
tinggal.

B. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri
tersebut membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk
hidup adalah bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang,tumbuh dan
berkembang.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Alat-alat tulis,
2) Tabel pengamatan,
3) Alam sekitar.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan.
2) Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal.
3) Menemukan lenih kurang 10 makhluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan)
4) Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5) Mengamati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah di catat dengan
cermat.
6) Memberi tanda cek ( √ ) sesuai dengan ciri – ciri yang telah diamati pada tabel.

E. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan
sekitarnya, kami menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup
CIRI-CIRI
NAMA
MAKHLUK
NO MAKHLUK GAMBAR
HIDUP *)
HIDUP
1 2 3 4 5

1. Pohon Jambu √ √ √ √ √

2. Pohon Anggur √ √ √ √ √
Pohon Belimbing
3. √ √ √ √ √
wuluh

4. Pohon Mangga √ √ √ √ √
5. Pohon Nangka √ √ √ √ √

6. Kucing √ √ √ √ √

7. Ayam √ √ √ √ √
8. Sapi √ √ √ √ √

9. Kambing √ √ √ √ √

10. Burung √ √ √ √ √

*) Keterangan:
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. Bernafas;
3. Perlu makan;
4. tumbuh;
5. berkembang.
F. PEMBAHASAN

1. Bergerak dan breaksi terhadap rangsang


Semua makhluk hidup perlu melakukan aktivitas untuk bertahan hidup.
Aktivitas itu dilakukan tentunya dengan bergerak. Makhluk hidup memiliki
kempuan untuk menanggapi rangsangan yang diterima.

2. Bernafas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup
mengambil oksigen (zat asam) dan mengeluarkan zat asam arang (karbon
dioksida) serta uap air.

3. Perlu makan dan air


Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk
hidup mempunyaicara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan
dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan
manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada mahluk
hidup lainnya.

4. Tumbuh
Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan bisa dilihat
dari bertambahnya ukuran tinggi dan berat.

5. Berkembang biak
Berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya.

G. PERTANYAAN
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang?
Jelaskan!
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!

JAWABAN PERTANYAAN

1) Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang.
Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena
rangsangan, daunnya akan menutup.
2) Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan
Perbedaan
No. Persamaan
Hewan Tumbuhan
1 Sama sama melakukan -Umumnya
-Tidak memiliki alat
pernapasan memiliki alat
pernapasan khusus
pernafasan khusus
-Mengambil dan
-Mengambil dan
mengeluarkan gas secara
mengeluarkan gas
pasif
aktif
2 Sama-sama -Dapat Menyusun -Makan makhluk
memerlukan makanan makanan sendiri dari zat- hidup lain
dan air zat sederhana yang ada -Makanan diambil
-Makanan diambil dalam dalam bentuk
bentuk gas dan cair padat dan cair
3 Sama-sama dapat -Tumbuh kembang -Masa tertentu
tumbuh dan berlangsung selama serempak pada
berkembang hidupnya, ada di daerah seluruh bagian
tumbuh tertentu tubuh
-Bentuk tubuh menyebar -Bentuk tubuh
dan bercabang, jumlah tertentu, jumlah
bagian tubuh tak tentu bagian tubuh
tertentu.
4 Sama-sama dapat -Pembuahan terjadi di -Pembuahan dapat
melakukan dalam alat terjadi di dalam
perkembangbiakan perkembangbiakan betina tubuh maupun luar
secara kawin atau tak -Umumnya jumlah anak tubuh
kawin banyak, tidak diperlihara -Umumnya jumlah
induk dan dilindungi induk anak terbatas
dipelihara dan
dilindungi
5 Sama-sama menerima -Reaksi lambat, terbatas, -Reaksi terhadap
dan memberikan dan lebih pasif rangsang cepat,
tanggapan terhadap -Umumnya menetap atau simultan dan aktif
rangsang bergerak Sebagian tubuh -Dapat berpindah
tempat

H. KESIMPULAN
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai
makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki
ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari
benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member
tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta
melakukan pernafasan.
I. KESULITAN YANG DIALAMI
Untuk ciri-ciri makhluk hidup tidak ada kesulitan

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD . Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka

teti wardani: Modul 1 Praktikum IPA


2. JUDUL PERCOBAAN : GERAK PADA TUMBUHAN

A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati gerak seismonasti
2) Mengamati gerak niktinasi.
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

B. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun
manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh
tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.
Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah
gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi
oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat
pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti
positif atau negatif.

Macam-macam gerak nasti:

a) Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun
(anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke
bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti
adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat
malam hari.

b) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri
malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang.
Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-
beda. Jika disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari
pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun
langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung.
Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup
sekaligus.
C. ALAT DAN BAHAN
1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Tamanan putri malu
b) Kardus 1 buah
c) Jam tangan 1 buah
d) Alat-alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a) Gelas aqua 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang hijau secukupnya
d) Air secukupnya

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Seismonasti dan Nikinasti
a) Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan
2) Melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap
daun – daun putri malu tersebut
3) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
b) Nikinasti
1) Menyediakan 2 tanaman putri malu
2) Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada putri
malu kedua
3) Letakkan tanaman putri malu A di tempat terang dan terbuka
4) Sedangkan tanaman putrimalu B ditutup dengan menggunakan kardus
yang kedap cahaya dengan hati – hati agar tidak menyentuhnya .Biarkan
tertutup selama kurang lebih setengah jam.
5) Setelah setengah jam dibuka dengan hati-hati agar tidak tersentuh
6) Mengamati yang terjadi pada putri malu B dan membandingkan dengan
putri malu A
7) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
2) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
a) Membuat dua buah pot kacang hijau dengan menanam kacang hijau dalam
setiap pot yang telah diberi lubang pada alasnya
b) Memberi label A untuk pot pertama dan B untuk pot kedua
c) Meletakkan pot B secara horizontal, sedangkan pot A dibiarkan berdiri dan
menyimpan keduanya di tempat terbuka
d) Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu minggu
e) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja
E. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti

Sentuhan halus Sentuhan sedang

Sentuhan kasar

Gambar 1.1 Jenis sentuhan pada putri malu

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan
No. pada daun putri Reaksi daun putri malu Keterangan
malu
1. Halus Daun menutup sedikit Waktu cukup lama
2. Sedang Seluruh daun Sebagian Waktu agak cepat
3. Kasar Seluruh daun dan tangkai Waktunya cepat
menutup
2. Niktinasti

Mula -Mula

Setelah 30 menit

Gambar 1.2 Niktinasi pada tanaman putri malu

Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti
Reaksi daun putri malu
No. Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
2. Ditutup dengan penutup yang Membuka Menutup
kedap cahaya

3. Geotropisme negatif

Hari ke 1 Hari ke 2

Hari ke 3 Hari ke 4

Gambar 1.3. Geotropisme negatif pada tanaman


Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropism negatif
Jenis Pengamatan hari ke
Keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1 2 3,5 Batang tumbuh tegak
0,5 1,5 2,5 4,5 Batang tumbuh
B membelok mengikuti
cahaya matahari

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei
ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan
tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan
putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau
kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya,
daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada
pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal
menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang
membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 4 hari.
Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

G. PERTANYAAN
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alas an anda memilihnya!
2) Apa perbedaan anatara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan
yang telah anda lakukan? Jelaskan!
3) Pada percobaan geotropism yang telah anda lakukan sebenarnya anda
juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme
mengapa? Jenis fotoropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!

JAWABAN DARI PERTANYAAN


1) Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu
adalah tanaman petai cina dan pohon turi. Karena proses niktinasti banyak terjadi
pada tumbuhan berdaun majemuk.Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di
persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion
K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan
turgor. Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena pengaruh perubahan
suhu.

2) Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,


Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya.
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.

3) Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena


arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.

H. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi
disebut geotropisme negatif).

I. KESULITAN YANG DIALAMI


Mencari tanaman putri malu karena sudah mulai langka dan susah di cari

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD . Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka

teti wardani: Modul 1 Praktikum IPA

Laporan Praktikum Gerak pada Tumbuhan - MEDIA ILMU (ilmiahku.com)


3. JUDUL PERCOBAAN : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP

A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Membuktikan bahwa respirsu memerlukan udara (oksigen).
2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.

B. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Ketika
melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari
lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam
lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses
pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan
untuk aktivitas hidup.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen).
a) Botol ukuran kecil 3 buah.
b) Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c) Plastisin secukupnya.
d) Kapur sirih secukupnya
e) Kapas secukupnya.
f) Jangkrik 1 ekor.
g) Kecambah secukupnya
h) Perwarna merah
2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida
a) Kapur sirih secukupnya
b) Air secukupnya
c) Botol berukuran kecil 3 buah
d) Plastisin secukupnya
e) Sedotan limun 6 buah
f) Spidol 1

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya
memasukkan kapas secukupnya.
c) Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah
diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (b). Kemudian berilah label A
pada botol tersebut.
d) Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada
langkah (b).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
e) Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan
pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut
hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan
menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
f) Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan
rapat dan rapi.
g) Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk
hidup (sebagai kontrol).
h) Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer
dengan air yang diberi pewarna merah.
i) Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
j) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 1.5)
2) Respirasi menghasilkan karbondioksida
a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250
ml hingga jenuh.
c) Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih
d) Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil
e) Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang
sama.
f) Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.
g) Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk
bernapas. Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan
limun.
h) Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B)
menjadi keruh.
i) Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada
setiap respirometer.
j) Tuangkan hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)

Mula – mula

Setelah 5 menit

Gambar 1.4 Respirasi memerlukan udara (oksigen)

Tabel 1.5
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit:
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 0,1 0,2 0,3 0,5 0,5
B 0,4 0,7 0,9 1 1,05
C Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap
2) Respirasi menghasilkan karbondioksida

BEFORE

AFTER

1) Gambar 1.4 Respirasi memerlukan karbondioksida

Tabel 1.6
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida
Kondisi akhir
Botol percobaan Kondisi mula-mula
percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C Jernih Jernih
F. PEMBAHASAN
1) Respirasi memerlukan oksigen
a) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air
berwarna pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm
menjadi 0,1 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2cm
untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga,
sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan
angka yang sama yaitu 0,5cm.
b) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air
berwarna pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm
menjadi 0,4 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm
untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga,
sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit kelima respirometer
menunjukkan angka 1,05cm.
c) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air
berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan
dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit
pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
d) Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1.5 dapat kita amati bahwa
cairan berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat
berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya
pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan
cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal
ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam
respirometer.

2) Respirasi mengeluarkan Karbondioksida


Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana
yang bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia
menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang
telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida.
Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang
jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.Pada
proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas
akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi
alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk
diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir
darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang
mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil pernapasan
yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa
pengolahan O2 menjadi energy dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di
dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil
pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita
mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas
antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan
kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen
masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di
luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai
permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara
yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara
yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda.
Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen79,01
%, oksigen 20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain.
Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri
dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia
membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel,
dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk
dari proses tersebut.

G. PERTANYAAN
1) Apa guna kapur sirih dalam percobaan repirasi memerlukan oksigen?
2) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A), (B), dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!
3) Pada akhir percobaan repirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada
botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?

JAWABAN PERTANYAAN
1) Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah
untuk mengikat sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan
respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.
2) Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak
bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk
hidup (jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk
hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup
memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran
udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam
respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di
dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.
3) Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara
hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2.
Karena terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2)
direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan
menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang
menyebabkan air kapur menjadi keruh.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk
hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi,
makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini
adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan
karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih
kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna
kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air
kapur dengan karbondioksida.

I. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan bagian respirasi memerlukan udara (oksigen) karena salah
memasukan kapur sirih seharusnya kapur sirih basah tidak perlu dicampur dengan
air dan salah memposisikan botol seharusnya posisi miring bukan tegak.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD . Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka

teti wardani: Modul 1 Praktikum IPA

Laporan Percobaan Respirasi Pada Makhluk Hidup - MEDIA ILMU


(ilmiahku.com)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA)
SIMBIOSIS

KOMARIAH
NIM 857217425

UPBJJ SERANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS


TERBUKA TAHUN 2022

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107/MODUL 1
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS PARASITISME
1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Alat dan Bahan
a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar
3. Cara Kerja
1) menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2) menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3) Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme ya ng terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Menemukan setidaknya 3 -5 hubungan yang terjadi!
5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana ya ng
diuntungkan.
7) Menulis jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada
hubungan simbiosis tersebut pada tabel.
4. Tempat dan Tanggal Pengamatan
a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 11 April 2022
5. Dasar Teori
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies,
dimana spesies satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya
dirugikan.
6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis
Jenis Jenis
No. Hubungan Jenis Jenis
Makhluk Makhluk
Parasi-tisme Kerugian Keuntungan
Hidup Hidup
1. Kucing Kucing Merasa Kutu Menghisap
dengan gatal darah
Kutu kucing
2. Pohon Pohon Kehilangan Benalu Tumbuh
mangga Mangga sari subur
dengan makanan
benalu
3. Tali putri Tanaman Kehilangan Tali putri Tumbuh
dan Pagar sari lebat
tanaman makanan
pagar
4. Sapi dengan Sapi Merasa Nyamuk Menghisap
nyamuk gatal darah

7. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan 2 makhluk hidup yang
mana hanya menguntungkan sepihak saja. Apabila tumbuhan maupun
hewan terkena parasit (benalu) maka nutrisi dalam tubuhnya menjadi
berkurang karena diserap/dihisap oleh parasit yang menghinggapinya.
Seperti benalu yang menghisap nutrisi makanan pada pohon mangga,
atau kutu yang menghisap nutrisi dari darah kucing yang dihinggapinya.
8. Kesimpulan
Pada hubungan parasitisme, antara dua makhlluk hidup yang
berhubungan, salah satunya mendapatkan keuntungan, sedangkan yang
lain mengalami kerugian.
9. Jawaban pertanyaan
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan
hubungan parasitisme?
Jawab :
Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi yang
berasal dari darah anjing, sedangkan anjing memperoleh kerugian
karena kehilangan nutrisi dalam darah yang dihisap kut u, selain
itu juga menyebabkan tubuh anjing menjadi gatal, sehingga
menganggu.

2) Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang


menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan
Jawab :
Pada hubungan parasitisme, parasit tidak akan membunuh
tumbuhan / hewan inangnya, mereka hanya mengganggu, karena
jika inangnya mati, maka parasit tersebut akan mati, sebab
kehilangan sumber makanannya.
Lampiran

Kucing dan kutu

Pohon manga dan benalu

Tali putri dan tanaman pagar


LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS KOMENSALISME
1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
2. Alat dan Bahan
a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar
3. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3) Mengidentifikasi simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
4) Menemukan setidaknya 3 -5 hubungan yang terjadi!
5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Menganalisis makhluk hidup mana y ang diuntungkan dan mana
yang tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
7) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut pada tabel.
4. Tempat dan Tanggal Pengamatan
a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 12 April 2022
5. Dasar Teori
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan diantara dua
spesies, dimana spesies satu mendapat keuntungan sedangkan yang
lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan
6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis Hubungan Jenis hidup yang tidak
No. Jenis
simbiosis Makhluk untung dan tidak
Keuntungan
Hidup rugi
1. Tumbuhan paku Tumbuhan Dapat Pohon jati
dan pohon jati Paku menumpang
pada pohon
jati
2. Angrek dan Angrek Dapat Pohon mangga
pohon mangga menumpang
pada pohon
mangga
3. Tumbuhan sirih Tumbuhan Dapat Pohon kelor
dengan pohon Sirih menumpang
kelor pada pohon
kelor
7. Pembahasan
Dari tabel pengamatan dapat dilihat ada 3 hubungan simbiosis
dimana ketiga hubungan tersebut intinya sama yaitu salah satu makhluk
hidup (tumbuhan paku, angrek, tumbuhan sirih) mendapatkan
keuntungan dengan menempel atau menumpang pada tumbuhan/pohon
yang menjadi inangnya, namun mereka tidak menyerap nutri si pohon
inangnya. Sehingga pohon inang (Pohon jati, pohon mangga, pohon
kelor) yang mereka tumpangi tidak mengalami kerugian maupun tidak
mendapat keuntungan.
8. Kesimpulan
Dari pembahasan ketiga hubungan tersebut kesimpulannya sama
yaitu salah satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan sedangkan
yang lain tidak mendapat keuntungan maupun tidak mengalami
kerugian.
9. Jawaban pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan
contohnya!
Jawab :
Apabila terjadi hubungan simbiosis komesalisme dan makhluk hidup
yang satu pertumbuhannya berlebihan, maka akan menghambat dan/atau
pada akhirnya merugikan pertumbuhan makhluk hidup yang lainnya.
Contohnya apabila tanaman sirih terlalu berlebihan/rimbun hidup pada
pohon kelor, maka akan menghambat pertumbuhan kelor seperti pada
kelebatan daunnya.
Lampiran

Tanaman paku dan pohon jati

Anggrek dan pohon mangga

Sirih dan kelor


LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS MUTUALISME
1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
2. Alat dan Bahan
a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar
3. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3) Mengidentifikasi simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
4) Menemukan setidaknya 3 -5 hubungan yang terjadi!
5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Menganalisis kngan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies
anggota simbiosis tersebut? Jelaskan!
7) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut pada tabel.
4. Tempat dan Tanggal Pengamatan
a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 12 April 2022
5. Dasar Teori
Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies,
dimana spesies keduanya saling mendapatkan keuntungan satu sama
lain.
6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
Pihak I yang Pihak II yang diuntungkan
Jenis
diuntungkan
Hubungan
No. Jenis Jenis Jenis
simbiosis Jenis Keun -
Makhluk Keun- Makhluk
mutualisme tungan
Hidup tungan Hidup
1. Kupu-kupu Kupu-kupu Meng- Bunga Membantu
dengan hisap proses
bunga nektar penyer-bukan
bunga
2. Manusia Manusia Meng- Tumbuhan Mengikat
dengan hirup karbo-
tumbuhan oksigen dioksida
3. Bunga di Bunga Mem- Lebah Menghisap
pohon pada pohon bantu nektar bunga
mangga mangga penyer-
dengan lebah bukan
4. Manusia Manusia Mem- Bakteri Mempe-roleh
dengan bantu usus halus makanan
bakteri usus proses
halus pencer-
naan
7. Pembahasan
Dari tabel pengamatan dapat dilihat dalam hubungan kupu -kupu
dengan bunga serta lebah dan bunga pada pohon mangga memiliki
keterkaitan yang sama. Dimana kupu -kupu dan lebah mendapatkan
keuntungan dengan menghisap nektar bunga, sedangkan bunga
mendaopat keuntungan untuk melakukan penyerbukan.
Untuk hubungan manusia dengan tumbuhan juga merupakan
hubungan yang saling menguntungkan karena tumbuhan dapat
melakukan proses fotosistesis dengan mengikat ka rbodioksida hasil
dari proses bernafas pada manusia. Dari fotosintesis pada tumbuhan
tersebut maka menghasilkan oksigen yang diperlukan manusia untuk
bernafas. Demikian pula pada hubungan manusia dengan bakteri usus
halus. Dalam proses pencernaan manusia, bakteri ini berfungsi untuk
mencerna makanan dan menguraikan vitamin menjadi B12 yang
dibutuhkan manusia, sedangkan bakteri tersebut mendapatkan tempat
hidup dan makanan secara terus menerus.
8. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dala m simbiosis
mutualisme, hubungan antara kedua makhluk hidup tersebut mengalami
keuntungan satu sama lain.
9. Jawaban pertanyaan
Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba sebutkan
beberapa contohsimbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi
tubuh kita.
Jawab :
Simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu:
- Bakteri eschericia coli yang hidup diusus besar manusia berfungsi
membantu pembusukan siswa pencernaan dan mengu raikan vitamin
menjadi B12 dan vitamin K yang penting dalam pembekuan darah.
- Bakteri bacillus brevis bacillus subtilis dan bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS


/Modul 1-9, Universitas Terbuka.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 3 (TIGA)
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP

KOMARIAH
NIM 857217425

UPBJJ SERANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS


TERBUKA TAHUN 202

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107/MODUL 1
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Judul Percobaan : Perkembangbiakan Tumbuhan

A. Tujuan
Mengamati struktur bunga

B. Alat dan Bahan


1. Loup (kaca pembesar) 1 buah.
2. Pinset 1 buah.
3. Pisau/silet 1 buah.
4. Bunga kembang sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di daerah
anda).

C. Prosedur Percobaan
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak,
mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati
bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya
mirip debu pada kepala sari?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan
kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.

D. Hasil Pengamatan

E. Pembahasan

1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya
untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar
dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar,
berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap
madu dna membantu proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang
sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna merah
kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak
melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya
bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang
berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi
embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
F. Kesimpulan
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan perkembangan
secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang sari,s ehingga sulit
terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative
buatan, yaitu stek batan dan mencangkok.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Ada 5 buah benang sari.
2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik sebagai
alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik, tidak akan terjadi
proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana menempel dna jatuhnya
benang sari ke kepala putik.
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan
kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat
dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
C. Alat dan Bahan
1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah
D. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang
dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

E. Data Hasil Pengamatan


Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Hari Pertumbuhan Kecambah Panjang
Keterangan
Ke Kacang Merah Akar Batang
1 Kondisi awal 1 mm 2-3mm Bakal akar terlihat
2 Tumbuh akar 1-1,5 mm 8-10 mm Jelas terlihat
3 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
4 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga
minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu
dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya
selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan
juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang
kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman
apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun
dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya
matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

3.2 Pengembangan Aseksual vegetatif alami


A. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami.
B.Dasar Teori
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa
melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk berasal dari
pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya. Perkembangbiakan
vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan
perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah
perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami
dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas
adventif.
C. Alat dan Bahan
1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2. Tumbuhan yang ada disekitar
3. Cangkul kecil atau sekop
D. Cara Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergi ke kebun yang ada disekitar tempat tinggal.
3. Mencari jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
4. Menggali tanaman, jika ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Menggambar morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
pada lembar kerja.
E. Data Hasil Pengamatan
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan

Nama Tumbuhan
Dan Jenis Gambar Tumbuhan Dengan Perkembangbiakan
Perkembangbiakan Aseksual
Aseksual

Paku
(spora)

Bambu
(tunas)

Cocor bebek
(tunas daun/ tunas
adventif)

Bawang merah
(umbi lapis)
Tebu
(umbi batang)

Wortel
(umbi akar)

Jahe
(akar tinggal/
rhizoma)

geragih/ stolon
F. Pembahasan
1. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora sangat
kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora yaitu jamur,
lumut, dan paku-pakuan
2. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung
menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi
tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.
3. Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh
daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh
tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung,
dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas
ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari
induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri
dengan melakukan fotosintesis.
4. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam
bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan
tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak,
dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak
ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang
biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
5. Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah.
Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan
yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
6. Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru
dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas.
Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas
itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput
teki, dan strowberi.
7. Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru
dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang
berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
8. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini
tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun,
cemara, dan kersen/talok.
G. Kesimpulan
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas,
akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.
3.3 PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN
A. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung, okulasi
dan cangkok.
B. Dasar Teori
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur
tangan manusia.
1. Metode Mencangkok / Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang
yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang
kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
2. Merunduk / Menunduk
Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan
batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang
sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain.
3. Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar
tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.
4. Menyambung / Mengenten
Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis
buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik.
C. Alat dan Bahan
1. Gunting stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. Vaselin
D. Cara Kerja
Okulasi (menempel)
1. Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
2. Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm (sebesar
jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat,
untuk dijadikan batang bawah
3. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
4. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan
ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
5. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah
dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
6. Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah
Menyambung
1. Carilah tanaman bawah (rootstock) kira-kira sebesar jari kelingking
2. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari permukaan
tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
3. Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan
dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan kmeiringan
yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada
potongan batang bawah tersebut
4. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan
sloptip transparan atau tali rapia
5. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena sinar
matahari terlalu banyak
Menyangkok
1. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
cambium dan mudah anda jumpai
2. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak berpenyakit
3. Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal
cabang
4. Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
5. Biarkan mongering selama 6-2 jam
6. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos
secukupnya
7. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
E. Tabel Hasil Pengamatan
Menempel (Okulasi)
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan

Menyambung
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-

1 Belum ada perkembangan


2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan

Menyangkok
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan

F. Pembahasan
Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan
pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus
memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah
tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu
karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong,
maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk
cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda
yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan
biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media
perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat
dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran
tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam
mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi,
sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai
kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk
mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar.
Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung
celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut:
a. Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya
disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengah-
tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
b. Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang
dikupirlabih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkanentres diruncingkan sebelah
kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
c. Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat
dengan tali rafia.
d. Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong
plastik.
e. Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan
penyiraman.
f. Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan
tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah
kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.
Okulasi (menempel)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan
terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman
dengan cara okulasi yaitu :
- Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
- Pertumbuhan tanaman yang seragam.
- Penyiapan benih relatif singkat.
- Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar
serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian
penyakit Oidiumhevea bila terjadi.
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
- suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya
keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
- perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
- Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal
atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
- Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
- Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
- Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
- Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
- Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak
mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang
nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah
yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki
pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikanbatang atas atau entres tanaman harus
memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap
penyakit.
Teknik Mengokulasi :
- Membuat Jendela Okulasi
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah
yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3 – 4) cm.
Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih
kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika diatas jendela
akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya.
Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan
air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian
dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.
- Mengambil Mata Okulasi
Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas.
Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih
kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan
mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit.
Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau
kotoran. Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.
- Menempel Mata Okulasi Dan Membalut
Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi.
Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan
pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan
salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan
panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai
bergeser.
Pemeriksaan Hasil Okulasi
Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan bersamaan dengan
pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan mengikat tali pada batang
bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda. Pemeriksaan ke dua dilakukan 10
– 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama.
G. Kesimpulan
Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi
diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini dibahas
masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua yaitu vegetatif dan
generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan vegetatif, vegetatif terbagi
dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan, dalam perkembangbiakan vegetatif
buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai cara untuk berkembangbiakdiantaranya
mencangkok, menempel dan menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh
petani untuk memperbanyak hasil panen. sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah
diri, fragmentasi, Parthenogenesis. Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada
tumbuhan saja.
H. Pertanyaan
1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan
vaselin? Jelaskan!
Jawab: Agar tidak terkena tangan atau kotoran
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
Jawab: Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap
serangan hama penyakit dan udara luar.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung mengalami pertumbuhan?
Jawab: 2-3 minggu
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
Jawab: 30 – 35 hari
5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan dikeringkan
selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Jawab: Agar cambium tetap kering
6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari
keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Jawab: Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar
sudah siap disemaikan
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP

A. Judul Percobaan:
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN LALAT BUAH
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah ( Drosophila
sp) dari telur sampai imago ( dewasa)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
C. Alat dan Bahan
1. Plastik transparan secukupnya
2. Gelas plastik 3 buah
3. Pisang ambon ranum 3 buah
4. Tape I buah
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring
7. Lalat buah
D. Landasan Teori
Lalat buah merupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam
praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari
penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Pilihan ini tepat sekali
karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara
dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat
dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang
betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek
(Kimball, 2001).
Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami
metamorphosissempurna dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –larva –pupa –
imago. Telurtelur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa dalam jaringan buah
(Kartasaputra,1987). Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya, tomat, nasi
basi dan tempat sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Ciri-ciri umum lalat buah
(Drosophila Sp)
1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh
bagian belakang.
2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai
dua bagian dekat dengan tubuhnya.
3. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
4. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen
bersegmen lima dan bergaris hitam
6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
7.
siklus hidup lalat buah

Siklus hidup lalat buah yaitu pada telur lalat buah yang dewasa akan bertelur
pada hari kedua dari pupa dan berkembang selama lebih kurang 1 minggu. pada larva,
Larva berwarna putih keruh atau putih kekuning kuningan, berbentuk bulat panjang
dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri dari 3 bagian yaitu kepala,
toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas).
Ketika pupa bagian kepala terbentuk, pupa seperti ini biasanya disebut dengan
instar keempat. Kemudian menjadi susunan yang lebih sempurna dengan bagian kepala,
susunan kepala dan kaki kakinya. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7 mm x 0,3
mm terdiri atas kepala, toraks dada dan abdomen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup
Drosophilamelanogaste diantaranya sebagai (Bohari, 2011)
a. Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi
ideal.Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini
lalat akanmengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu
rendah atau sekitar18 C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus
hidupnya relatif lebih lama danlambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C,
lalat dewasa yang tumbuh akan steril. b.
b. Ketersediaan Media MakananJumlah telur
Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun
apabilakekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan
menghasilkanlarva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran
kecil, namun sering kaligagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa
dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas
dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan
oleh larva betina.
c. Tingkat Kepadatan Botol PemeliharaanBotol
medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan
tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam
botol pun sebaiknya
tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila
melanogaster dengan kondisi idealdimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu
padat) individu dewasa dapat hidup sampai kuranglebih 40 hari. Namun apabila
kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkanmenurunnya produksi
telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.d.
d. Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang
dan akanmengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang
gelap.

E. Prosedur Percobaan
Membuat medium
1. Sediakan alat penumbuk atau blender, pastikan alat tersebut dalam keadaan
bersih
2. Haluskan pisang ambon dan tape singkong.
3. Sesudah medium halus, masukan kedalam wadah 2 sendok makan dan ratakan
4. Masukan kertas saring steril/ kertas tisu yang sudah dilipat kedalam setiap
wadah yang telah disediakan atau kayu sebagai tambahannya.
Menangkap lalat buah
1. Umpan yang paling efektif adalah tape singkong. Simpan di penjuru ruangan
yang telah diwadahi.
2. Dekati plastik secara perlahan jangan sampai lalat buah beterbangan.
Kemudian ketika tangan sudah dekat dengan plastik lalu tutup plastik dengan
cepat
3. Setelah beberapa menit lalat buah akan mengerumuni tape singkong .
4. Setelah itu ikat dengan rapat
Mengkultur lalat buah
5. Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam wadah kurang lebih 5-10 ekor
lalat
6. Tutuplah wadah dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang
7. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
8. Tempatkanlah wadah ditempat teduh dan aman
9. Amatilah biakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi
kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa

Tabel Hasil
Pengamatan

Waktu Kejadian/perubahan Keterangan


pengamatan
Hari ke-1 Pukul 08.00 Belum ada tanda-tanda -

Pukul 18.00 Terjadi perkawinan Perkawinan berlangsung


antara lalat buah betina selama 3-5 menit
dan jantan
Hari ke-2 Pukul 08.00 Terdapat beberapa lalat Sekitar 2 ekor lalat buah
buah betina yang hamil yang hamil
Pukul 18.00 Belum ada tanda-tanda -
bertelur
Hari ke-3 Pukul 08.00 Ada satu lalat buah Terdapat 10 larva pada
dan 4 betina yang bertelur media 2
dan sudah menetas
menjadi larva
Pukul 18.00 Larva berubah Warna larva berubah
menjadi kuning kecoklatan
/mengalami perubahan
Hari ke-5 Pukul 08.00 fase
Larvake-2 berubah Larva bergerak semakin
lamban
/mengalami perubahan
Hari ke-6 Pukul 08.00 fase
Larvake-3
berubah menjadi
pupa
Hari ke-8 Pukul 08.00 Pupa berubah menjadi
imago

F. Pertanyaan
1. Pada hari ke berapa lalat meletakkan telurnya? Pada hari ke-3
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa itu terjadi? Hari ke-6 menjadi pupa
dan hari ke-8 menjadi lalat dewasa
G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami metamorfosis
sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imogo. Lalat
mengalami pertumbuhan dari telur sampai imago membutuhkan waktu selama 8 hari.
Waktu yang diperlukan dalam metamorfosis lalat buah dari periode ke periode tidak sama
Antara telur menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago. Berdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa tidak semua lalat buah mengalami perkembangan
secara sempurna dengan waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat buah pada
umumnya mulai dari fase telur sampai dewasa.

H. Kesimpulan
Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; telur – larva instar I – larva
instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago
Dalam memelihara Drosophila sp, wadah atau media diusahakan berada pada kondisi
lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan
media makanannya. Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke dalam botol
cukup beberapa pasang saja sehingga memberikan ruang pada Drosophila sp
untuk hidup. Botol media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya
remang-remang yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya. Pada pengamatan,
praktikan perlu mengetahui dan mempelajari siklus hidup Drosophila sp sebelumnya.
Dengan mempelajari siklus hidupnya, akan lebih mudah untuk diamati fase-fase
pergiliran keturunannya dan mudah diamati proses penurunan sifatnya.

I. DAFTAR PUSTAKA
Ashburner, Michael. 2002. Drosophila Genomics and
Speciation. http://www.gen.cam.ac.uk/Research/ashburner. diakses tanggal
22 April 2014

Chairunnissa, Mutiara. 2012. Pengamatan Drosophila melanogaster.


(Online).

http://katahatimutiara. wordpress. com /2012/09 /25/ pengamatan-


drosophila- melanogaster/ diakses tanggal 22 April 2014.

Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.


J. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang dialami dapal penelitian kali ini adalah saat penangkapan
lalat buah, perlu kesabaran dan kehati-hatian. Saran untuk praktikum ini lebih
dipersiapkan waktu cukup banyak agar dapat lebih optimal.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDE
O
PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
1. Menyiapkan bahan-bahan
2. Menyiapkan tape untuk menangkap lalat
3. Menyiapkan medium untuk lalat
berkembangbiak

Medium disimpan beberapa hari dan kemdian


muncul telur yang akan berubah menjadi larva.

Setelah jadi larva bergerak semakin lamban dan


sehari kemudian pupa mulaiberubah menjadi
imago atau lalat buah

Anda mungkin juga menyukai