MEKANIKA
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA)
GERAK
Disusun Oleh:
KOMARIAH
NIM 857217425
A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui gerak lurus beraturan
D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis
lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar
maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik
besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus
beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada
gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak
ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun
dan M2 naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan GLB
No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)
1 0.22 0.70
2 0.20 0.60
3 0.18 0.5
4 0.16 0.40
5 0.14 0.30
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apa itu Gerak Lurus Beraturan ?
Jawab :
Adalah suatu benda yang lintasnnya berupa gerak lurus dengan kecepatan tetap
H. PEMBAHASAN
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu
yang diperlukanadanya.
I. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat
jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.(2020).Praktikum IPA di SD Edisi 1.Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Pengambilan gambar dan praktik untuk mencari alat.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
A. JUDUL PRAKTIKUM
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
D. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin
cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan
berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya
berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1) Menyusun alat.
2) Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3) Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4) Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (tBC)
5) Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada tabel.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan GLB
No Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 100 25 1.60 60 2.54
2 100 30 1.67 55 2.12
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Gambarkan Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal). Jawab :
H. PEMBAHASAN
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.
I. KESIMPULAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.(2020).Praktikum IPA di SD Edisi 1.Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka.
Disusun Oleh:
KOMARIAH
NIM 857217425
A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan jenis-jenis gelombang
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari Pratikum ini adalah sebagai berikut:
Mengamati jenis dan bentuk gelombang transversal dan longitudinal
a. Slinki
b. Kabel listrik, panjang 5 m, ᶲ = 0,5 CM
c. Benar kasur panjang 3 m
d. Karet gelang
D. LANDASAN TEORI
Gelombang adalah perambatan yang bersumber dari gangguan pada suatu medium.
Pada peristiwa rambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan tempat secara
permanen dari materi medium. Gelombang menurut arah getarannya dibagi dalam dua
bagian yaitu, gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan
arah perambatannya, sehingga bentuk dari gelombang ini terdapat bukit dan lembah
gelombang. Gelombang ini membutuhkan material solid untuk merambat dengan
efektif, hal tersebut menyebabkan gelombang ini tidak efektif merambat pada material
cair dan gas. Gelombang transversal relatif lebih lemah jika dibandingkan dengan
gelombang longitudinal (Crawford, 1968). Contoh gelombang tranversal seperti
gelombang pada tali dan gelombang permukaan air.
F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat adanya
suatu rambatan atau gelombang.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah
getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah
getar dan arah rambatnva
H. PEMBAHASAN
1. Berdasarkan data hasil pengamatan pada praktek Slinki direntangkan diatas lantai
yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain dipegang
teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan
cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi
energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah
bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang
merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki
digerakkan ).
5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang
dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan
ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah
dengan arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
I. KESIMPULAN
1. Kesimpulan pada percobaan praktik pengamatan Gelombang transfersal adalah
gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
M.FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM MODUL 7
OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
SIFAT CAHAYA
Disusun Oleh:
KOMARIAH
NIM 857217425
A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan praktikum adalah Pemantulan Cahaya
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari Pratikum ini adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
d. Menentukan fokus cermin cekung.
e. Menentukan fokus lensa cembung.
D. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan
cermincembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya berupacekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda
yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan
alat kerja dokter.
Sifat pemantulan pada cermin cekung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen) Sinar-sinar istimewa pada
cermin cekung:
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak
bayangan sebuah bendayang berada di depan cermin cekung yaitu: 1.
Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan.
Sifat pemantulan pada cermin cembung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)Peristiwa pemantulan pada cermin cembung
mempunyai
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti gambar
dibawah ini
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
e. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
2. Percobaan pemantulan cahaya cermin cembung.
a. Menyusun semua alat seperti pada gambar di bawah ini.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dansesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut
datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a. Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dansesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung
tersebut.
e. Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam.Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dan cermin ce- kung pada keadaan tersebut (s).
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1. Hasil Pengamatan
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.
b. Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)
No i ( derajat ) r (derajat )
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60
G. PEMBAHASAN
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar. Pembentukan bayangan oleh cermin
datar adalah dibentuk oleh perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul. Perhatikan
pembentukan bayangan oleh Cermin datar berikut :
Proses pembentukan bayangan :
1. Benda di depan cermin datar.
2. Berlaku hukum pemantulan.
3. Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).
4. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan olehcermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
5. Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah
putus- putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
6. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan
olehcermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan
pangkal benda.
7. Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh cermin datar adalah:
a. Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
b. Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
c. Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali
H. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta,dkk. 2021.Pratikum IPA di SD.Tangerang Selatan:Universitas Terbuka.
J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Feoto kegiatan Deskripsi kegiatan
Kegiatan proses
Disusun Oleh:
KOMARIAH
NIM 857217425
A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan praktikum adalah Lensa cembung dan cermin cekung
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari Pratikum ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3. Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung
D. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa.
Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama.
Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau
konvergen .
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat seperti gambar
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1. Hasil Pengamatan
1. Lensa Cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1. 3 cm 2 cm
2. 2 cm 2 cm
3. 2 cm 3 cm
4. 1 cm 2 cm
2. Cermin Cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1. 5,5 cm 5 cm
2. 4,5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam percobaan!
2. Tentukan jarak fokus (f) ceriman cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban :
1. Jarak fokus lensa cembung : 1,5 cm
2. Jarak fokus cermin cekung = 2,5 cm
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan pada praktek Lensa adalah medium transparan yang
dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga
terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat
kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh
permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa
cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada
lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
Perhatikan gambar berikut!
1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolaholah dari titik
fokus f, perhatikan gambar berikut:
I. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta,dkk. 2021.Pratikum IPA di SD.Tangerang Selatan:Universitas Terbuka
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Tidak menemukan kesulitan dalam percobaan ini
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Disusun Oleh:
KOMARIAH
NIM 857217425
2. Dasar Teori
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupunelektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral,
jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk
muatan total yang netral atau tak bermuatan. Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah)
buatan Charles Coulomb untuk mengukur muatan listrik.
3. Alat dan Bahan
Bola pingpong 2 buah.
Benang jahit secukupnya.
Lembaran wool dan nilon.
Tas plastic.
Isolasi.
Sisir plastic.
Potongan kertas yang kecil-kecil.
5. Analisis Data
Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
Ada muatan listrik.
Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
6. Pertanyaan
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A menarik
B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka tentukanlah
jenis muatan benda B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawnan?
7. Jawaban Pertanyaan
a. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
b. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
c. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik
D. Diketahui A bermuatan negative maka:
1) B bermuatan positif
2) C bermuatan negatif
3) D bermuatan positif
d. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
8. Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokan terjadi pengurangan electron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda
yang lain mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negative.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM MODUL 8
LISTRIK DAN MAGNET
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA)
KEMAGNETAN
Disusun Oleh:
KOMARIAH
NIM 857217425
A. JUDUL PRAKTIKUM
Gaya magnet
B. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukan bentuk medan magnet
D. LANDASAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di
Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu
menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong
magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan.
Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu
yang mampu ditarik oleh magnet. Magnet mempunyai sifat-sifat antara lain :
1) Mampu menarik benda-benda tertentu.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi,
nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena
tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.
2) Kekuatan gaya magnet
Gaya magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetik. Gaya tarik
magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang tersebut.
Namun jika penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang.
Dengan demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan
penghalang antara magnet dan benda magnetis. Selain itu juga dipengaruhi oleh
jarak magnet dengan benda magnetis.
3) Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub yang
senama akan tolak-menolak dan dua kutub yang berbeda akan tarik-menarik.
Magnet digunakan pada berbagai macam peralatan mulai dari yang sederhana sampai
yang rumit. Selain magnet alam, terdapat juga magnet buatan. Ada beberapa cara
membuat magnet buatan, yaitu :
1. Cara induksi.
Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi bersifat seperti magnet.
Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Sifat kemagnetan tersebut
hanya berlangsung sementara. Jika benda dilepaskan dari magnet. Maka sifat
kemagnetannya akan hilang.
2. Cara gosokan
Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara menggosok-gosokkan besi atau baja
dengan kutub sebuah magnet. Semakin banyak gosokan yang dilakukan, semakin
kuat sifat kemagnetan dari besi atau baja tersebut. Sifat kemagnetan ini juga bersifat
sementara.
3. Cara aliran listrik
Magnet dapat juga dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik. Arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik disebut
elektromagnetik. Sifat kemagnetan benda yang dialiri arus listrik berlangsung
sementara. Jika arus listrik putus, sifat kemagnetan benda akan hilang.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
• Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan
• Amati apa yang terjadi
• Masukan data dalam tabel
F. HASIL PENGAMATAN
No Magnet Bahan Tertarik / tidak tertarik
1. Magnet Jarum jahit Tertarik
2. Magnet Aluminium Tidak tertarik
3. Magnet Seng Tertarik
4. Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5. Magnet Plastik Tidak tertarik
6. Magnet Kertas Tidak tertarik
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ? Jawab
: karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis, sehingga jika
didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati magnet tersebut.
H. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka
kita lakukan percobaan seperti diatas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita
ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun,
benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng
tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan .
I. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita
simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi,
nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain
tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.
.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.(2020).Praktikum IPA di SD Edisi 1.Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka.
Disusun Oleh:
KOMARIAH
NIM 857217425
Cara Kerja I
a. Tujuan
Menjelaskan kegunaan udara.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Meletakkan kedua lilin di atas meja, memberi tanda lilin 1 dan lilin 2, memberi jarak antar lilin
30 cm.
3. Menyalakan lilin 1 dan lilin 2 tersebut.
4. Menutup lilin 1 dengan gelas.
5. Menghitung waktu menyala antara lilin 1 dan lilin 2, mencatat hasil pengamatan pada tabel 1
d. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Perbandingan Lamanya Waktu Menyala
e. Pertanyaan
1. Lilin mana yang lebih lama menyala?
2. Jelaskan mengapa lilin tersebut lebih lama menyala!
3. Lilin mana yang waktu menyala lebih sedikit, jelaskan mengapa terjadi demikian!
f. Jawaban
1. Lilin yang lebih lama menyala adalah lilin 2 yang dibiarkan terbuka.
2. Lilin 2 yang dibiarkan terbuka akan lebih lama menyala daripada lilin 1 yang ditutup dengan
gelas, hal itu dikarenakan lilin 2 memperoleh udara (oksigen) lebih banyak dan tidak terbatas,
sehingga proses pembakaran dapat berlangsung lebih lama.
3. Lilin 1 yang ditutup dengan gelas memiliki waktu menyala lebih sedikit daripada lilin 2 yang
dibiarkan terbuka, dengan waktu menyala hanya 00:00:07:47
Hal ini disebabkan karena ketika terjadi pembakaran dalam gelas, awalnya terjadi
pengembangan udara, pada saat yang sama terjadi peningkatan uap air dalam udara
sehingga lilin masih menyala. Lilin ditutup dengan gelas akan padam karena kehabisan
oksigen. Di ruang tertutup oksigen terbatas, hasil pembakaran yang berupa
karbondioksida akan berkumpul di dalam gelas, sehingga lilin semakin redup dan
akhirnya padam karena kehabisan oksigen (udara di dalam gelas tekanannya lebih
rendah atau berkurang dibandingkan udara diluar gelas).
MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
8. Kesimpulan :
Batuan menurut proses terjadinya di dalam perut bumi ada 5 macam yaitu :
a. Batuan beku terbentuk dari lava dan magma yang mengalami pendinginan
b. Batuan sedimen terbentuk akibat erosi yang mengendap di dasar laut/danau
c. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi sehingga mencair
dan berubah bentuk
9. Jawaban pertanyaan
1. Sebutkan jenis-jenis batuan!
Jawab :
Jenis jenis batuan yaitu : batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.
3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi batuan lain? Jelaskan!
Jawab :
Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain akibat pengaruh suhu dan tekanan yang
tinggi.
Laporan Praktikum IPA Modul 9.Karakteristik Batuan
B. Karakteristik Batuan
Cara Kerja
Tabel 9.3.
Reaksi Batuan
No Jenis Batuan Karakteristik Batuan*
1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2)
2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas
3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis
*) Catatan: hal-hal yang terjadi setelah ditetesi air aki
C. Gambar Batuan
Cara Kerja
NO Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya
1 Konglomerat Materi kerikil-kerikil Dari bahan-bahan yang lepas
bulat, batu-batu dan karna gaya beratnya
pasir yang melekat menjadi terpadatkan dan
satu sama lainnya. terikat.
Batuan Beku
1 Batu apung Warna keabu-abuan, Dari pendinginan magma
berpori-pori, yang sangat cepat sehingga
bergelembung, banyak mengeluarkan
ringan, terapung gelembung gas.
dalam air.
Batuan Metamorf
1 Batu pualam Campuran warna Terbentuknya bila batu
yang berbeda-beda, kapur mengalami perubahan
dapat mempunyai suhu dan tekanan tinggi
pita-pita
warna. Kristal-
kristalnya sedang
sampai kasar, bila
diteteasi asam
mengeluarkan bunyi
mendesis
Jawaban Pertanyaan
1. Jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya:
a. Batuan beku : batu apung, obsidian, granit, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi
c. Batua metamorf : batu pualam, batu sabak
2. Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan
a. Pembekuan magma dan lava
b. Pengendapan (sedimentasi)
c. Perubahan panas dan tekanan
3. Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme yaitu
berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh panas/temperatur
tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia.