Anda di halaman 1dari 41

Laporan Praktikum Mata Kuliah Praktikum IPA di SD

PDGK 4107
Dosen Pengampu : Desvita
Modul 4 MEKANIKA
Kegiatan Praktikum 3 GERAK

Disusun oleh:
Regita Larasati
(856826684)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) Bengkulu

TAHUN 2023
Lembar data

NAMA :Regita Larasati


NIM :856816684
FAKULTAS:Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
KiPRODI :PGSD
UPBJJ :Bengkulu
POKJAR:ketahun
KONTAK:082279912249
EMAIL :Regitalarasati84@gmail.com
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 4 MEKANIKA
Judul Percobaan : GERAK
A.TUJUANN PERCOBAAN
Mengetahui jenis-jenis gerak
B.ALAT DAN BAHAN
1. Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
➢ Katrol gantung tunggal
➢ Stopwatch
➢ Penggaris
➢ Beban gantung 100 gram dua buah
➢ Statif dan klem
➢ Benang kasur
➢ Plastisin
➢ Beban tambahan
C.LANDASAN TEORI
GLB adalah gerakan benda yang bergerak dengan kecepatan konstan. Artinya, kecepatan benda
tidak berubah selama gerakan. Contoh gerak lurus beraturan adalah mobil yang bergerak
dengan kecepatan konstan di jalan raya yang lurus. Pada gerak GLB, jarak yang ditempuh oleh
benda dapat dihitung dengan persamaan s = v x t, di mana s adalah jarak, v adalah kecepatan,
dan t adalah waktu. Grafik jarak terhadap waktu pada gerak GLB akan berbentuk garis lurus
dengan kemiringan yang menunjukkan kecepatan benda. Akselerasi pada gerak GLB adalah
nol.GLBB adalah gerakan benda yang bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah. Artinya,
kecepatan benda berubah seiring waktu. Contoh gerak lurus berubah beraturan adalah benda
yang dilempar ke atas dan kemudian jatuh kembali ke tanah.
D.PROSEDUR PERCOBAAN
a. Gerak lurus beraturan

• Sakitlah alat dan bahan seperti tampak pada gambar 4.8


• Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila turun dan naik
• Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
• Ukur panjang BC
• Biarkan sistem bergerak turun dan naik catat waktu yang diperlukan untuk bergerak
dari B ke C
• Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi a tetap, b
tetap, c berubah).
• Catat datanya pada tabel
b. Gerak lurus berubah beraturan

• Susun alat seperti pada gambar 4.9


• Tentukan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
• Biarkan sistem bergerak (m1 dan m )turun dan m2 naik, usahakan agar beban tambahan
m tertinggal di ring pembatas B
• Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari a ke b (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B
ke c
• Lakukan percobaan sampai 5 × dengan jarak AB (titik A tetap,C tetap,Bbberubah) dan
catat datanya pada tabel berikut
E HASIL PENGAMATAN
TABEL GERAK LURUS BERATURAN

No Jarak BC s(m) Waktu t (sek)


1 0,28 0,8
2 0,24 0,7
3 0,20 0,6
4 0,16 0,5
5 0,12 0,4

TABEL GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

No Bebas (gr) sAB ( cm) tAB (sek) sBC (cm) tBC (sek)
1 100 30 1,80 18 1,01
2 100 28 1,69 16 0,95
3 100 26 1,52 14 0,88
4 100 24 1,46 12 0,73
5 100 22 1,30 10 0,69

F. Pertanyaan

• Buatlah grafik hubungan jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)
• Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas?
• Buatlah kesimpulannya?
• Buatlah grafik hubungan antara jarak AB ( sAB) sebagai fungsi waktu t (tAB) pada
percobaan GLBB
• Hitunglah percepatan berdasarkan grafik di atas!
• Buatlah kesimpulannya
• Jelaskan perbedaan grafik itu dengan percobaan grafik pada percobaan GLBB (s fungsi t)
Jawaban:
Kesimpulan dari praktikum GLB ini adalah Gerak lurus beraturan gerakan bendanya memiliki
kecepatan konstan dan bergerak sejajar dengan sumbu atau garis lurus tanpa adanya
percepatan atau perlambatan. Dalam gerak lurus beraturan, benda bergerak dengan kecepatan
yang sama setiap saat dan menempuh jarak yang sama dalam interval waktu yang sama. Gerak
lurus beraturan dapat digambarkan sebagai garis lurus pada grafik jarak-waktu, dengan
kemiringan garis yang menunjukkan kecepatan konstan. Contoh gerak lurus beraturan adalah
mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan di jalan lurus tanpa hambatan.

Kesimpulan dari gerak lurus berubah beraturan adalah pada GLBB gerakan benda yang
mengalami perubahan kecepatan dengan tingkat yang tetap dalam interval waktu yang sama.
Dalam gerak lurus berubah beraturan, kecepatan benda bertambah atau berkurang dengan
jumlah yang sama dalam interval waktu yang sama. Hal ini mengakibatkan perubahan jarak
yang ditempuh oleh benda dalam interval waktu yang sama juga berubah. Gerak lurus berubah
beraturan dapat digambarkan sebagai kurva pada grafik jarak-waktu, dengan kemiringan kurva
yang menunjukkan perubahan kecepatan. Contoh gerak lurus berubah beraturan adalah mobil
yang mengalami percepatan atau perlambatan saat bergerak di jalan dengan kemiringan atau
tikungan.
G. Pembahasan
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan adalah dua konsep penting dalam
fisika yang berkaitan dengan gerakan benda gerak lurus beraturan adalah gerakan benda yang
bergerak dengan kecepatan konstan artinya kecepatan benda tidak berubah selama gerakan
contohnya gerak lurus beraturan adalah mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan di jalan
raya yang lurus, gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda yang bergerak dengan
kecepatan yang berubah-ubah artinya, kecepatan benda berubah seiring waktu contoh dari
gerak lurus berubah beraturan adalah benda yang dilempar ke atas dan kemudian jatuh kembali
ke tanahpraktikum GLB dan GLBB dapat membantu siswa memahami konsep gerak lurus dan
meningkatkan keterampilan dalam menghitung jarak, kecepatan, dan waktu pada gerak lurus.
Selain itu, pemahaman tentang GLB dan GLBB juga penting dalam memahami konsep gerak
pada bidang lain seperti gerak melingkar dan gerak parabola.
H.kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum ini adalah benda yang bergerak lurus Dengan
kecepatan tetap atau beraturan disebut dengan gerak lurus beraturan sedangkan benda yang
bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah disebut dengan gerak lurus berubah beraturan.
I.lampiran-lampiran
Daftar pustaka
Maman, Rumanta, Dkk. (2022). Praktikum ipa di SD edisi 2. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
Laporan Praktikum Mata Kuliah Praktikum IPA di SD
PDGK 4107
Dosen Pengampu : Desvita
Modul 4 GELOMBANG
Kegiatan Praktikum 3 jenis jenis gelombang

Disusun oleh:
Regita Larasati
(856826684)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) Bengkulu

TAHUN 2023
Lembar data

NAMA :Regita Larasati


NIM :856816684
FAKULTAS:Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
KiPRODI :PGSD
UPBJJ :Bengkulu
POKJAR:ketahun
KONTAK:082279912249
EMAIL :Regitalarasati84@gmail.com
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 6 GELOMBANG
Judul Percobaan : JENIS-JENIS GELOMBANG
A.TUJUANN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan longitudinal
B.ALAT DAN BAHAN
1. Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
➢ Slinki
➢ Kabel listrik,panjang 5m .
➢ benang kasur panjang 3m
➢ Karet gelang
C.LANDASAN TEORI
Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium, seperti zat padat, cair, dan gas. Ada
dua jenis utama gelombang, yaitu gelombang longitudinal dan gelombang
transversal.Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarannya. Contohnya adalah gelombang suara. Gelombang ini merambat dengan mendorong
dan mengerahkan partikel-partikel medium sepanjang arah rambatnya.Gelombang transversal
adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya. Contohnya adalah
gelombang pada tali. Gelombang ini merambat dengan menggerakkan partikel-partikel medium
secara tegak lurus terhadap arah rambatnya. jenis-jenis gelombang, seperti gelombang
longitudinal dan gelombang transversal, serta cara perambatannya melalui medium. Gelombang
dapat didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang dapat berupa zat
padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus-
menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat
bersama dengan rambatan gelombang.
D.PROSEDUR PERCOBAAN

• Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang
yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman Anda ujung yang lain
dipegang sendiri
• Usiklah ujung sulinky yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar amati gelombang yang terjadi
pada slinki apa yang terjadi pada ujung slinki apa yang merambat pada slinki? Apa
gelombang itu?
• Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah B amati arah getar(arah usikan)
dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal.
Bagaimanakah arah getaran dan arah rambatan gelombang transversal itu?
• Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki lalu usik lagi ujung slinki yang anda pegang
berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut ketika gelombang berjalan, ikut berpindah
kah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada dari
manakah asalnya?
• Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti
kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki jika ada perbedaannya,
sebutkanlah!
• Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang yang
cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklah
ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke belakang lain ke depan seperti gambar amatilah arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi disebut gelombang
longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal
tersebut?
• Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
E HASIL PENGAMATAN

• Slinki yang diusir ke arah kanan dan kiri membentuk getaran atau gelombang. Getaran
slinki yang terbentuk ikut bergerak ke arah kanan dan kiri membentuk gelombang yang
bergerak tegak lurus dengan arah rambatannya ke arah depan. Jenis gelombang yang
dihasilkan pada kegiatan tersebut adalah gelombang transversal.
• Ketika di tengah slinki diberikan karet gelang kemudian slinki diusik secara berulang-
ulang yang menghasilkan gelombang maka karet ikut bergerak sejalan dengan
pergerakan gelombang hal ini disebabkan karena adanya energi yang ikut bergerak
sejalan dengan pergerakan dari gelombang tersebut
• Jika slinki diberi usikan dengan menggerakkan secara berulang-ulang ke arah depan dan
belakang maka akan membentuk suatu rapatan dan renggangan yang bergerak sejajar
atau searah dengan arah rambatannya ke arah depan. Gerakan yang berupa rapatan dan
renggangan ini disebut gelombang longitudinal
F. Pertanyaan
Perbedaan gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Jawaban:
Gelombang transversal dan gelombang longitudinal adalah dua jenis gelombang yang
memiliki perbedaan dalam arah getaran dan arah rambat gelombang. Berikut adalah
perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal:
1. Arah getaran,Gelombang transversal memiliki arah getaran yang tegak lurus
terhadap arah rambat gelombang. Contoh gelombang transversal adalah
gelombang pada tali yang digoyangkan secara horizontal. Sedangkan pada
gelombang longitudinal, arah getaran sejajar dengan arah rambat gelombang.
Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang suara yang merambat melalui
medium seperti udara atau air.
2. Bentuk gelombang,gelombang transversal memiliki bentuk gelombang yang
melingkar atau sinusoidal. Sedangkan pada gelombang longitudinal, bentuk
gelombang berupa daerah tekanan dan daerah rarang yang bergerak melalui
medium.
3. Perambatan energi Pada gelombang transversal, energi merambat tegak lurus
terhadap arah rambat gelombang. Sedangkan pada gelombang longitudinal,
energi merambat sejajar dengan arah rambat gelombang.
4. Contoh gelombang,Contoh gelombang transversal meliputi gelombang pada tali,
gelombang elektromagnetik, dan gelombang pada permukaan air. Sedangkan
contoh gelombang longitudinal meliputi gelombang suara, gelombang pada
pegas, dan gelombang seismik.

G. Pembahasan
Gelombang transversal dan gelombang longitudinal adalah dua jenis gelombang yang berbeda
dalam cara mereka merambat.Gelombang transversal merambat tegak lurus arah getarannya,
sehingga partikel-partikel medium bergerak searah dengan arah getaran. Contoh gelombang
transversal adalah gelombang pada tali, gelombang elektromagnetik, dan gelombang pada
permukaan air.Sedangkan gelombang longitudinal merambat searah dengan arah getarannya,
sehingga partikel-partikel medium bergerak sejajar dengan arah getaran. Contoh gelombang
longitudinal adalah gelombang suara, gelombang pada pegas, dan gelombang gempa
bumi.Kedua jenis gelombang ini memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat digunakan
dalam berbagai aplikasi. Namun, keduanya sama-sama dapat merambat melalui medium, baik
itu padat, cair, atau gas.
H.kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah zatSlinki yang diusir ke arah kanan
dan kiri membentuk getaran atau gelombang. Getaran slinki yang terbentuk ikut bergerak ke
arah kanan dan kiri membentuk gelombang yang bergerak tegak lurus dengan arah
rambatannya ke arah depan. Jenis gelombang yang dihasilkan pada kegiatan tersebut adalah
gelombang transversal.jika slinki diberi usikan dengan menggerakkan secara berulang-ulang ke
arah depan dan belakang maka akan membentuk suatu rapatan dan renggangan yang bergerak
sejajar atau searah dengan arah rambatannya ke arah depan. Gerakan yang berupa rapatan dan
renggangan ini disebut gelombang longitudinal

Daftar pustaka
Maman, Rumanta, Dkk. (2022). Praktikum ipa di SD edisi 2. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
Laporan Praktikum Mata Kuliah Praktikum IPA di SD
PDGK 4107
Dosen Pengampu : Desvita
Modul 7 OPTIK
Kegiatan Praktikum 3 SIFAT CAHAYA

Disusun oleh:
Regita Larasati
(856826684)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) Bengkulu

TAHUN 2023
Lembar data

NAMA :Regita Larasati


NIM :856816684
FAKULTAS:Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
KiPRODI :PGSD
UPBJJ :Bengkulu
POKJAR:ketahun
KONTAK:082279912249
EMAIL :Regitalarasati84@gmail.com
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 7 OPTIK
Judul Percobaan : SIFAT CAHAYA (PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA DAN PERCOBAAN
PEMBIASAN CAHAYA)
A.TUJUANN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:

• Menjelaskan sifat-sifat cahaya


• Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
• Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
• Menentukan fokus cermin cekung
• Menentukan fokus lensa cembung
B.ALAT DAN BAHAN
1. Percobaan pemantulan cahaya
➢ Cermin datar (3×6 cm²)
➢ Cermin cembung
➢ Cermin cekung
➢ Lampu senter
➢ Busur derajat
➢ Kertas putih
➢ Lilin
➢ Layar (tabir kertas)
➢ Celah cahaya
2. Percobaan pembiasaan cahaya
➢ Lampu senter
➢ Celah cahaya
➢ Balok kaca
➢ Kertas putih
➢ Busur derajat
➢ Lensa cembung
➢ Lensa cekung
➢ Layar ( tabir kertas)
➢ Lilin
➢ Penggaris panjang 100 cm

C.LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan cermin cembung.
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin
cekung bisa digunakan sebagai vektor atau benda yang memantulkan cahaya misalnya pada
senter lampu sepeda lampu mobil dan alat kerja dokter.
Hubungan antara sinar datang, sinar bias dan garis normal pada pembiasan benda transparan
cahaya tidak lain adalah gelombang elektromagnetik. Kecepatannya pada bahan transparan
lebih kecil dari kecepatan di udara. Sebagai gelombang cahaya harus mengikuti hukum pantulan
dan pembiasan jadi kecepatan cahaya di udara hampir sama dengan kecepatan cahaya dalam
vakum yaitu 3 × 108 m/s jadi cahaya datang dari udara dan masuk.
D.PROSEDUR PERCOBAAN
a. Prosedur percobaan pemantulan cahaya.
➢ Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
• Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti gambar
7.1
• Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar
• Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2 sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya
• Ukurlah besar sudut datang I dan besar sudut pantul tersebut r
• Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan amati
bayangannya selama benda itu anda geser-geserkan di depan cermin datar
• Catatlah bagaimana sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut
➢ Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
• Susunlah alat seperti gambar 7.2
• Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung
• Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2 sehingga nampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
• Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut
➢ Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
• Susunlah alat seperti gambar 7.3
• Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cekung
• Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
• Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
tersebut
• Aturlah jarak benda atau jarak layar agar pada layar bayangan yang jelas dan.
Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan
• Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang atau tidak tampak. Ukur jarak
benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s)
b. Percobaan pembiasaan cahaya

• Susunlah lampu senter celah dan balok kaca seperti gambar 7.4
• Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat sebelum
dan sesudah menembus balok kaca
• Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut sehingga tampak sudut datang dan sudut
biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
• Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak
yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan-lahan
menjauh dari huruf tersebut sampai bayang huruf menjadi sangat besar dan kabur atau
tidak tampak. ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-
sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut
• Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang seperti gambar 7.5 berikut
• Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling tajam pada
tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) dan catat sifat-sifat bayangan yang
dibentuk lensa cembung tersebut
• Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku anda, dengan
jarak yang relatif dekat. Kemudian gesekan lensa secara perlahan-lahan menjauhi huruf
tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut
E HASIL PENGAMATAN
PEMANTAULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR

• Gambar jalan nya berkas pada cermin datar

• besar sudut datang(i) dan sudut pantul (r)

No I(derajat) R(Drajat)
1 45° 45°
2 50° 50°
3 55° 55°
4 60° 60°
5 65° 65°
• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
a. Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
b. Jarak benda Ke cermin sama dengan jarak bayangan
c. Tegak
d. Maya
e. Sama besar
PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEMBUNG

• Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung


• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
a. Maya
b. Sama tegak
c. Bayangan lebih kecil daripada bendanya
PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG
• Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


a. Maya
b. Sama banyak
c. Bayangan dua kali lebih besar dari bendanya

No Jarak benda( cm) Jarak bayang (cm)

1 5cm 8cm
2 10 4cm

3 20 2cm

No Jarak benda (cm) Jarak bayang (cm)


1 10cm 4cm
2 20cm 2cm
3 30cm 0cm

PEMBIASAN CAHAYA

• Gambar jalannya berkas sinar


No Sudut datang (i) Sudut bias (r)
1 30° 25°
2 50° 40°
3 50° 23°
4 65° 38°

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung


a. Bersifat Maya
b. Tegas
c. Diperbesar

No Jarak benda(i) Jarak bayang (cm)


1 30 85
2 60 34,3
3 89.9 29,7
4

• Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung


a. Maya
b. Tegak
c. Diperbesar
• Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
a. Maya
b. Tegak
c. Diperkecil

F. Pembahasan
Pemantulan cahaya pada cermin datar diketahui sudut sinar datang sama dengan sudut sinar
pantulnya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah tinggi benda sama dengan
tinggi bayangan. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin. Tegak, Maya
dan sama besar pemantulan cahaya pada cermin cembung didapati bahwa sifat bayangan yang
dibentuk yaitu Maya, sama tegak dan bayangan lebih kecil daripada bendanya pemantulan
cahaya pada cermin cekung didapati sifat bayangan yang dibentuk yaitu Maya, sama banyak,
bayangan dua kali lebih besar daripada
Pada percobaan pembiasan cahaya yang dilakukan adalah menyelidiki hubungan antara sinar
datang, sinar bias dan garis normal pada bidang batas antara dua permukaan. Berdasarkan
percobaan ini terlihat bahwa cahaya tersebut terkumpul di suatu titik atau dibiaskan mendekati
garis normal karena cahaya tersebut dibiaskan dari udara ke kaca hal ini sesuai dengan hukum
snellius. Yakni jika cahaya merambat dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih
rapat, maka akan dibiaskan mendekati garis normal begitu pula sebaliknya. Selanjutnya untuk
mengetahui sifat cahaya yang mengalami pemantulan sempurna menggunakan kontak cahaya
dengan cara menggeser posisi cahaya yang dihasilkan kotak cahaya lampu sebagai sumber
cahaya yang dilewatkan sehingga diperoleh sinar yang tidak dibiaskan tetapi dipantulkan
seluruhnya
G. Kesimpulan
Cahaya memiliki beberapa sifat penting, di antaranya adalah cahaya dapat merambat dalam
garis lurus, memiliki kecepatan yang sangat cepat, memiliki sifat pantulan dan pembiasan, dapat
dibiaskan oleh prisma, dan memiliki sifat gelombang dan partikel. Sifat-sifat ini memungkinkan
cahaya untuk mempengaruhi lingkungan sekitarnya dan memberikan dampak penting dalam
kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang optik, fotografi, dan teknologi komunikasi.
I.lampiran-lampiran

Daftar pustaka
Maman, Rumanta, Dkk. (2022). Praktikum ipa di SD edisi 2. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
Laporan Praktikum Mata Kuliah Praktikum IPA di SD
PDGK 4107
Dosen Pengampu : Desvita
Modul 7 OPTIK
Kegiatan Praktikum 3 LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

Disusun oleh:
Regita Larasati
(856826684)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) Bengkulu

TAHUN 2023
Lembar data

NAMA :Regita Larasati


NIM :856816684
FAKULTAS:Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
KiPRODI :PGSD
UPBJJ :Bengkulu
POKJAR:ketahun
KONTAK:082279912249
EMAIL :Regitalarasati84@gmail.com
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 7 OPTIK
Judul Percobaan : LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
A.TUJUANN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:

• Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung


• Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
• Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
B.ALAT DAN BAHAN

• Meja optik lengkap


• Lensa cembung
• Cermin cekung
• Layar
• Sumber cahaya lilin

C.LANDASAN TEORI
Lensa cembung dan cermin cekung adalah dua jenis komponen optik yang memiliki sifat
pembiasan cahaya yang berbeda.Lensa cembung adalah lensa yang memiliki permukaan
melengkung ke luar dan dapat memusatkan sinar cahaya yang melewatinya. Ketika cahaya
melewati lensa cembung, maka akan terjadi pembiasan cahaya yang menyebabkan sinar cahaya
yang semula sejajar menjadi berbelok. Lensa cembung sering digunakan dalam kacamata minus,
teleskop, dan mikroskop.Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bentuk melengkung ke
dalam dan dapat memantulkan sinar cahaya. Ketika cahaya dipantulkan oleh cermin cekung,
maka akan terjadi pantulan cahaya yang menyebabkan sinar cahaya yang semula datang dari
satu arah menjadi terfokus pada satu titik tertentu. Cermin cekung sering digunakan dalam
peralatan optik seperti teleskop, kamera, dan peralatan reflektif lainnya.Kedua jenis komponen
optik ini memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang, seperti fotografi, astronomi, dan
ilmu pengetahuan lainnya.
D.PROSEDUR PERCOBAAN

• Prosedur percobaan lensa cembung


1. Susunan lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
gambar 7.1
2. Nyalakan sumber cahaya , kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuknya gan yang paling tajam
3. Ukurlah jarak bend a(s) dan jarak bayang (s’)
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
• Prosedur percobaan cermin cekung
1. Susunlah alat seperti gambar 7.8
2. Nyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayang paling tajam
3. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
E HASIL PENGAMATAN

• Lensa cembung

No Jarak benda (cm) Jarak bayang (cm)


1 12 3
2 30 13
3 40 13,5
4 120 30
5 60 40

• Cermin cekung

No Jarak benda( cm) Jarak bayang (cm)


1 15 30
2 10 15

3 20 60
4 30 0
5 40 120

F. Pertanyaan

• Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
• Tentukan kekuatan lensa (p) Yang anda pergunakan dalam percobaan
• Tentukan jarak fokus (f) Cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan
Jawbaan
G. Pembahasan
Untuk mencari bayangan lilin yang jelas dan terang ,jarak antara benda dengan lensa atau
cermin dan jarak antara bayangan benda dengan lensa atau cermin harus sesuai. Bayangan yang
dihasilkan tiap lensa dan cermin berbeda-beda. Hal ini dikarenakan sifat-sifat tiap lensa dan
cermin yang berbeda dengan mencari titik fokus menggunakan rumus . Jika menggunakan
rumus akan menghasilkan titik Fokus yang lebih akurat
G. Kesimpulan
Lensa cembung,lensa cekung, cermin cekung,dan cermin datar merupakan bagian dari alat optik
. sifat-sifat pemantulan serta pembiasannya berperan penting dalam cara kerja alat optik lain
halnya dengan mata karena lensa mata bertahan dengan lensa yang terbuat dari kaca pada
umunya . Namun, cara kerjanya sama seperti lensa cembung. Seperti yang telah dijelaskan teori
di atas lensa cembung,lensa cekung berguna untuk membantu penglihatan pada mata cacat.

Daftar pustaka
Maman, Rumanta, Dkk. (2022). Praktikum ipa di SD edisi 2. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
Laporan Praktikum Mata Kuliah Praktikum IPA di SD
PDGK 4107
Dosen Pengampu : Desvita
Modul 8 LISTRIK DAN MAGNET
Kegiatan Praktikum 3 KELISTRIKAN

Disusun oleh:
Regita Larasati
(856826684)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) Bengkulu

TAHUN 2023
Lembar data

NAMA :Regita Larasati


NIM :856816684
FAKULTAS:Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
KiPRODI :PGSD
UPBJJ :Bengkulu
POKJAR:ketahun
KONTAK:082279912249
EMAIL :Regitalarasati84@gmail.com
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
Judul Percobaan : KELISTRIKAN
A.TUJUANN PERCOBAAN

• Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda , akibat yang timbul dari
muatan
• Memperlihatkan adanya gaya elektromagnetik dua buah benda
• Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
• Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian
B.ALAT DAN BAHAN
1. Percobaan muatan listrik
• Bola pingpong 2 buah
• Benang jahit secukupnya
• Lembar wol dan nilon
• Tas plastik
• Isolasi
• Sisir plastik
• Potongan kertas yang kecil kecil
2. Percobaan arus tegangan listrik
• Baterai 1,5 volt 3 buah
• Kabel penjepit secukupnya (merah hitam)
• Bola lampu 2,5 volt -3,6 voly / 0,007A 3 buah
• AVO meter 1 buah
• Duduk baterai 3 buah
C.LANDASAN TEORi
Kelistrikan adalah bidang yang berkaitan dengan studi tentang listrik dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari. Listrik adalah fenomena alam yang melibatkan muatan listrik yang
bergerak di sekitar medan listrik. Kelistrikan mencakup studi tentang sumber-sumber listrik,
sirkuit listrik, peralatan listrik, dan penggunaan listrik dalam berbagai aplikasi.pada listrik
dinamik terdapat arus listrik.yang dihasilkan oleh adanya muatan listrik yang berubah terhadap
waktu. Arus listrik dalam suatu rangkaian dapat mengalir apabila kawat penghantar tersebut
merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat konduktor). Sebaliknya, arus listrik dalam
suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila kawatnya bersifat isolator. Arah arus
listrik mengalir berlawanan arah dengan aliran elektron. Arus listrik mengalir karena ada benda
potensial, yaitu dari potensial tinggi ke potensial rendah.
D. PROSEDUR PERCOBAAN

• Prosedur percobaan muatan listrik


1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Besok lah tas plastik pada baju anda beberapa
kali kemudian dekatkan pada bola pingpong amatilah apa yang terjadi
2. Besok plas sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkanlah pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja amatilah apa yang terjadi
3. Apa yang terjadi apabila percobaan 2 dibiarkan dalam waktu yang cukup lama
berikan penjelasan
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang ,kemudian gantungkan kedua bola
(jangan sampai bersentuhan)Amati apa yang terjadi
5. Gosokan bola kiri dan kanan dengan kain wol,dekat kan keduanya amat apa yang
terjadi
6. Lengkaplah tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan Anda apakah
hasilnya”tolak menolak” atau “tarik menarik”
• Prosedur percobaan arus tegangan listrik
1. Susunlah 3 buah baterai secara seri buatlah gambar rangkaiannya
2. Hubungkan lah kabel merah pada kutub + dan kabel hitam pada kutub –
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bila lampu 2,5 volt – 5,6 voly,) jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub (-) tetapi jika
belum menyala periksalah sebabnya
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
Ampere meter yang dipasang secara seri,catat besarnya tetapi jika tidak
tersedia AVO meter nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang
mengalir
5. Susunlah rangakaian seperti gambar
6. Buatlah rangkaian seperti gambar di modul 8.8 tutuplah saklar S kemudian
amati apakah lampu menyala?mengapa demikian?
7. Kemudian rangkaian seperti gambar modul 8.8 setelah saklar S ditutup apakah
lampu (tidak menyala ,menyala redup ,menyala lebih terang,menyala sangat
terang), mengapa demikian?
8. Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar 8.8 setelah saklar S
ditutup apakah lampu ( tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,
menyala sangat terang) mengapa demikian?
9. Lakukan hal yang sama pada langkah 6,7,8 dengan menggunakan 3 buah baterai
yang dirangkai secara seri amatilah dan berikan penjelasan
• Percobaan energi listrik
1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini (3 batrerai dirangkai secara seri )
2. Tutuplah saklar S kemudian biarkan beberapa saat
- Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
- Setelah 2 menit letakan pentul korek api itu pada lilitan kawat
3. Bukalah saklar S letakan ujung termometer pada lilitan kawat catat skala yang
ditunjukkan termometer (...°C)
4. Tutuplah saklar S kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukan
termometer (....°C) .
5. Apakah ada kebaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?

E HASIL PENGAMATAN

• Percobaan muatan listrik

Bola pingpong Bola pingpong kanan digosok dengan


kiri digosok Wol Plastik Nikon
dengan
Wol Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nikon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

• Arus tegangan listrik

No Bahan Lampu Konduktor


Menyala Tidak Menyala Tidak
1 Kawat besi ✓ ✓
2 Kwat tembaga ✓ ✓
3 Sendok kawat ✓ ✓
4 Kayu ✓ ✓
5 Karet penghapus ✓ ✓
6 Grafit(mata pensil) ✓ ✓
7 Kertas ✓ ✓
8 Tas plastik ✓ ✓
9 Air keran ✓ ✓
10 Air garam ✓ ✓

• Hasil pengamatan tegang listrik


1. Saklar S ditutup lampu tidak menyala karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik
2. Membuat rangkaian listrik seperti gambar saklar ditutup ternyata lampu
menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar
3. Membuat rangkaian listrik seperti gambar setelah saklar ditutup ternyata lampu
menyala lebih terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi hal ini
disebabkan karena jumlah baterainya juga lebih banyak
4. Membuat rangkaian seri dengan tiga buah baterai setelah saklar ditutup lampu
menyala karena jumlah baterai banyak sehingga muatan listrik yang mengalir
juga besar
• Hasil pengamatan energi listrik
1. Ketika saklar S dibuka kawat menjadi panas karena adanya aliran listrik dari
sumber listrik yakni baterai
2. Ketika pentul korek api tidak bereaksi namun saat tangan memegang korek api
tangan terasa panas
3. Ketika saklar S masih dibuka maka terdapat aliran listrik yang menyebabkan
suhu yang ditunjukkan pada termometer berubah pada suhu yang lebih tinggi
4. Namun ketika saklar S ditutup maka suhu menjadi turun
F. Pertanyaan

• Mengapa langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi ?


• Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan
• Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C,dan D bila diketahui benda A menarik
B,B menarik C sedangkan C menarik D bila A bermuatan negatif tentukan jenis muatan
benda B dan C
• Apa yang ada dapat simpulkan dari inteaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawanan?
• Dari hasil pengamatan Anda jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik
• Mengapa percobaan 1 baterai harus disusun secara seri?
• Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik
• Tentukan lah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau pararel?mengapa demikian
• Dari hasil percobaan 1dan 2 buatlah kesimpulan anda tentang
-arus listrik
-tengangan listrik
• Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik.
• Dua buah baterainya masing-masing besarnya 1,5 volt ,0,5 phm dirangkai secara seri
kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang tahan 2 ohm hitunglah
-Besarnya arus listrik
-daya listrik nya
-energi listrik yang digunakan selama 1 menit
• Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik
Jawbaan

• Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik
• Kedua bola pingpong bermuatan sejenis sehingga saling menolak
• Terdapat empat benda yaitu A,B,C dan D jika A menarik B ,B menarik C ,C menarik D
diketahui A bermuatan negatif maka
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan positif
• Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik-
menarik
• Arus listrik adalah aliran gerakan elektron di dalam suatu rangkaian listrik. Arus listrik
diukur dalam satuan ampere (A) dan dapat mengalir melalui konduktor seperti kabel
listrik. Arus listrik dapat bergerak dalam dua arah, yaitu arah positif ke negatif (arus
searah) atau arah bolak-balik (arus bolak-balik).Tegangan listrik, atau sering disebut
juga sebagai beda potensial atau voltase, adalah perbedaan potensial listrik antara dua
titik dalam suatu rangkaian listrik. Tegangan listrik diukur dalam satuan volt (V) dan
menunjukkan besarnya gaya dorong yang mendorong aliran arus listrik. Tegangan listrik
dapat dihasilkan oleh sumber listrik seperti baterai atau sumber listrik AC (arus bolak-
balik).Jadi, arus listrik adalah aliran elektron, sedangkan tegangan listrik adalah gaya
dorong untuk menggerakkan arus tersebut.
• Baterai disusun secara seri untuk meningkatkan tegangan total yang dihasilkan. Ketika
baterai disusun secara seri, kutub positif satu baterai terhubung dengan kutub negatif
baterai lainnya, sehingga tegangan baterai-baterai tersebut akan terakumulasi.
• Hukum Ohm: Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik (I) dalam suatu rangkaian
listrik sebanding dengan tegangan listrik (V) dan berbanding terbalik dengan resistansi
(R) rangkaian. Persamaan matematisnya adalah I = V/R. Ini berarti semakin tinggi
tegangan listrik, arus listrik yang mengalir akan semakin besar, asalkan resistansi tetap
• Susunan Pararel karena Ketika baterai disusun secara paralel, tegangan total tetap sama
dengan tegangan baterai tunggal, sedangkan kapasitas total akan meningkat. Misalnya,
jika kita memiliki baterai dengan kapasitas 1000mAh, ketika disusun secara paralel,
kapasitas totalnya akan menjadi 3000mAh (1000mAh + 1000mAh + 1000mAh). Dalam
hal ini, daya tahan baterai dalam rangkaian paralel akan lebih lama karena kapasitas
yang lebih tinggi dapat mendukung beban untuk waktu yang lebih lama.
• - Arus listrik adalah aliran gerakan elektron di dalam suatu rangkaian listrik, diukur
dalam ampere (A). Arus listrik dapat bergerak dalam arah searah atau arah bolak-balik
- Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam suatu
rangkaian listrik, diukur dalam volt (V). Tegangan listrik menunjukkan besarnya gaya
dorong yang mendorong aliran arus listrik.
• Perubahan energi listrik menjadi panas
• V1= 1,4 volt R1 °0,5ohm
V2= 1,5 volt r2 =0,5 ohm
Vtotal=V1+V2 = 1,5+1,5 =3 volt
R=2 ohm
a. I= v/R=3/2=1,5A
b. P= V+I=3+ 1,5 = 4,5 W
c. W= V I t =p.t=4,5.60=180 J
• Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan tegangan listrik berbanding lurus
antara arus listrik dengan hambatan listrik
G. Pembahasan
Pada percobaan muatan listrik terjadi gaya tarik-menarik tas plastik dengan bola pingpong pada
sisir yang digosokkan pada rambut kemudian didekatkan pada potongan-potongan kertas yang
terletak di atas meja ada muatan listrik ketika potongan kertas tidak tertarik oleh sisir itu
disebabkan karena gaya listrik pada sisir sudah habis pada bola pingpong yang diikat dengan
benang kemudian digantungkan pada pinggir meja tidak terjadi reaksi sama sekali di antara
kedua bola pingpong tersebut kedua bola pingpong saling menolak karena kedua bola pingpong
bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wol
Adanya sumber listrik yang menyebabkan energi listrik pada suatu benda besarnya aliran listrik
yang dihantarkan tergantung dengan besarnya sumber listrik tersebut
G. Kesimpulan

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, besarnya arus listrik selalu
berbanding lurus dengan besarnya hambatan tegangan listrik berbanding lurus antara arus
listrik dengan hambatan listrik semakin tebal kawat penghantar yang digunakan maka semakin
lama energi listrik yang dihantarkan semakin besar sumber tegangan yang dialirkan maka
semakin besar pula energi listrik yang dihasilkan
Daftar pustaka
Maman, Rumanta, Dkk. (2022). Praktikum ipa di SD edisi 2. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
Laporan Praktikum Mata Kuliah Praktikum IPA di SD
PDGK 4107
Dosen Pengampu : Desvita
Modul 4 MEKSNIKA
Kegiatan Praktikum 3 PESAWAT SEDERHANA

Disusun oleh:
Regita Larasati
(856826684)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) Bengkulu

TAHUN 2023
Lembar data

NAMA :Regita Larasati


NIM :856816684
FAKULTAS:Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
KiPRODI :PGSD
UPBJJ :Bengkulu
POKJAR:ketahun
KONTAK:082279912249
EMAIL :Regitalarasati84@gmail.com
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 4 MEKANIKA
Judul Percobaan : percobaan tuas dan katrol
A.TUJUANN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:

• Menjelaskan manfaat katrol


• Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol
• Menjelaskan manfaat dari tuas
• Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas
B.ALAT DAN BAHAN

• Katrol tetap
• Katrol bergerak
• Neraca pegas 0-500 gram
• Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram masing-masing dua buah
• Benang secukupnya atau senar plastik
• Statif atau penggantung katrol.
• Penggaris ukuran panjang 30-100 cm
• Statif/penyangga untuk menggantung penggaris
• Benang secukupnya
• Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing-masing 1 buah
• Klip kertas sebagai pengganti beban

C.LANDASAN TEORI
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari kita sering memerlukan bantuan alat atau pesawat. Ada
pesawat yang dikategorikan rumit dan ada pula yang sederhana pesawat sederhana merupakan
sesuatu yang sangat penting untuk dipahami dan dimengerti keberadaannya. Mengingat
pesawat sederhana telah menyatu pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk
memudahkan melakukan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari terdapat 6 jenis pesawat
sederhana yang dapat dimanfaatkan yaitu bidang miring, bagi, sekrup, tuas, katrol dan roda
berganda diantara 6 jenis yang disebutkan di atas ada juga pesawat sederhana yang lain yaitu
seperti kampak, catut, gunting, linggis, palu, dongkrak. Pada praktikum ini yang kita bahas
adalah katrol dan juga tuas di mana katrol adalah jenis pesawat sederhana yang berputar
keuntungan katrol bisa berupa keuntungan mekanik dan keuntungan arah gaya dalam
kehidupan sehari-hari kita sering melihat katrol yang digunakan untuk menderek mobil timba
air sumur dan lain-lain sedangkan tuas adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang memiliki
lengan kuat dan lengan beban sehingga dapat digunakan untuk mengangkat beban yang terasa
berat sehingga lebih ringan.
D.PROSEDUR PERCOBAAN

• Prosedur percobaan katrol


1. Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200 gram, 100 gram, 50
gram, dan 20 gram) dengan menggunakan neraca pegas seperti pada gambar
4.13 periksa apakah skala pada pegas menunjukkan keterbacaan yang sama
dengan nilai beban yang tertera masukkan data hasil kalibrasi Anda pada tabel
4.7 pada lembar pengamatan di akhir modul ini
2. Susunlah alat dan bahan percobaan seperti gambar 4. 14 setelah beban a
tergantung catatlah skala yang terdapat pada pegas kemudian bandingkan
dengan massa beban a
3. Kemudian lakukan langkah B dengan mengganti beban pada a secara berurutan
dari 100 gram sampai dengan 400 gram
4. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan
katrol tetap seperti pada gambar 4.15
5. Catatlah skala pegas B untuk setiap bahan yang digantungkan pada katrol
bergerak di a
6. Lakukan kegiatan pada langkah d dan e dengan mengganti beban a dari 100
gram sampai 400 gram
• Prosedur percobaan tuas
Susunlah penggaris dan statif/penyangga seperti gambar 4.16 berikut gantungan
penggaris dengan lengan lengan yang panjang sehingga dalam keadaan setimbang.
Dalam hal ini anggaplah titik nol berada di tengah-tengah penggaris misal jika panjang
penggaris 30 cm maka titik sumbu nolnya pada angka 15
1. Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri a dan 20 gram pada lengan kanan
B atur kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan setimbang
2. Catatlah jarak or dan oe pada tabel 4.8 di lembar pengamatan di akhir modul ini
3. Ulangi langkah B dan C untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut
E HASIL PENGAMATAN

• Katrol

No Beban Data hasil kalibrasi


1 20 gram 0,25 N
2 50 gram 0,36 N
3 100 gram 1,26N
4 150 gram 1,89 N
5 200 gram 2,52N
1. skala pada pegas :0 – 8 N
2. Perbandingan dengan massa a berdasarkan dengan data hasil pengamatan dapat
dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100:1
• Tuas

No Jarak OE Jarak OE
1 7 cm 14 cm
2 6 cm 14,5 cm

3 3 cm 25,5 cm

F. Pertanyaan

• Jika saat kalibrasi beban 100 gram skala pegas menunjukkan 20 skala kecil maka satu
skala kecil sama dengan massa beban .... Gram
• Dari langkah B keuntungan mekanik yang dapat dari katrol tetap adalah
• Pada langkah D keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah
• Mana yang lebih menguntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol bergerak berikan
alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi
• Jika massa dia lebih besar dari massa di b maka panjang or dibandingkan oe
akan....,(berikan alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi)
• Berdasarkan hasil percobaan yang Anda lakukan maka
• Beban dikali beban = .........×..........
• Sebutkan dua contoh pesawat sederhana yang menggunakan asas tuas
Jawbaan

• Jika saat kalibrasi beban 100 gram skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu
skala kecil sama dengan massa beban 5 gram
• Keuntungan mekanik yang dapat dari katrol tetap adalah dalam menarik beban ke atas
menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan jika menarik
beban secara langsung
• Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang diperlukan
pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil daripada kuasa yang
diperlukan pada katrol tetap
• Yang lebih menguntungkan adalah katrol tetap karena katrol ini selalu berubah-ubah
posisinya
• Panjang or lebih pendek dibandingkan oe dikarenakan beban yang digantung lebih berat
• Beban × lengan beban =10×20 = 200 gram
• Jungkat-jungkit dan gunting

G. Pembahasan
Tuas disetel agar dalam keadaan setimbang mula-mula digantungkan beban seberat 100 gram
pada lengan a sebelah kiri dan pada lengan B seberat 20 gram kemudian digeser posisinya agar
dalam keadaan setimbang lalu diukur jarak or antara lengan beban kanan/b ke titik o/titik
tumpu cara antara lengan beban kanan/b ke titik o /titik tumpu dan kegiatan ini diulangi hingga
tiga kali
Pada katrol dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200
gram dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 n hasil kalibrasi seperti pada data hasil
pengamatan kemudian pada beban a diganti secara berurutan mulai dari 100 gram hingga 400
gram lalu dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada
katrol
G. Kesimpulan
Semakin jauh jarak beban katrol semakin kecil pula gaya yang diperlukan, jika massa a lebih
besar daripada massa di b maka panjang oe dan or tidak akan seimbang

Daftar pustaka
Maman, Rumanta, Dkk. (2022). Praktikum ipa di SD edisi 2. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai