OLEH:
NAMA : VIRA MEIRIZQY
NIM : 835965922
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR
UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERCOBAAN 1 : GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu yang dibutuhkan benda bergerak lurus
beraturan.
2) Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak.
B. ALAT DAN BAHAN
1.Katrol gantung tunggal
2.Stop watch
3.Penggaris
4.Beban gantung 100gr (2 buah)
5.Statif dan klem
6.Benang kasur
7.Plastisin8.Beban tambahan
C. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garislurus
dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besarmaupun arah.
Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baikbesar maupun arah.
Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurusberaturan tak tergantung ada interval
(jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada geraklurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti
pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan seperti tambah pada Gambar 4.8
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik.
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4) Ukur panjang BC.
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C.
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap,
C berubah).
7) Catat datanya pada tabel di bawah in.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.5 Pengamatan GLB
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaanGLB (S
sumbu vertical dan sumbu horizontal).
Jawab :Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal).
3) Buatlah kesimpulannya?
Jawab :Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada percobaan
GLB
5) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!
6) Buatlah kesimpulannya
7) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t).
G. PEMBAHASAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan yang konstan (tetap). Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini dapat kita temui pada
gerak kereta api di lintasan lurus yang melaju dengan kecepatan konstan. Benda yang melakukan
gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akanberubah kecepatannya karena
ada percepatan. Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat
diketahui bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh jaraknya maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak.
H. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Sebuah benda yang bergerak GLB yang berubah hanyalah
kecepatannya, Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu
yang diperlukan. Karena terjadi perubahan kecepatan secara beraturan.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.Semoga postingan
Laporan Praktikum Gerak (Praktikum IPA di SD)
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang mekanika tentang gerak lurus
beraturan (GLB) diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis
akan memperbaiki laporan praktikum tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta
kritik yang membangun dari para pembaca.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan bahan gerak lurus beraturan
A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
B. ALAT DAN BAHAN
1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan
C. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap dengan
kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut
dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya
semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB
diperlamabat.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1) Susun alat seperti pada gambar 4.9
Beba
tAB(se SBC tBC
No. n SAB(cm) v A
k) (cm) (cm)
(gr)
100 0,16 4,80 0.00 0.625 0,13 5,32
1.
3
2. 100 0,18 3,80 0.04 0.012 0,10 4,26
7
100 0,21 2,70 0.07 0.028 0,08 3,73
3.
7
100 0,23 1,90 0.12 0.063 0,07 2,42
4.
1
100 0,26 1,72 0.22 0.128 0,05 1,92
5.
1
Tabel 4.6 Pengamatan GLBB
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S
sumbu vertical dan sumbu horizontal).
Jawab :Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan
GLBB.
GLBB :
3) Buatlah Kesimpulan?
Jawaban:
gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!
Jawaban:
Kecepatan benda tergantung oleh jarak dan waktu yang ditempuh suatu benda untuk
melakukan gerak lurus berubah beraturan.
Yaitu : V = Vo + a.t , a = knstan
Vo
Maka : V =
2
+v
5) Buatlah kesimpulannya.
Jawaban:
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan
kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin
cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan
mengalami percepatan.
6) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t).
Jawaban:
Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah
tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB
berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang
tetap/konstan.
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel pengamatan di atas jika suatu benda bergerak lurus berubah beraturan,
antara jarak AB dan BC sama, tetapi waktu yang diperlukan benda untuk bergerak berbeda.
Sehingga kecepatan yang digunakan benda untuk bergerak tidak sama atau tidak konstan.Benda
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan. Pada hasil pengamatan di atas tabel 4.6 yang telah
diketahui bahwa Beban (gr) adalah 100 gr , SAB(cm) 16, 18, 21, 23, 26 sedangkan tAB(sek)
4,80, 3,80, 2,70, 1,90, 1,72 dan SBC (cm) 13, 10, 8, 7, 5, tBC (cm) 5,32, 4,26, 3,73, 2,42, 1,92
dan Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya hingga , 0,16 m/s² , 0,20 m/s², 0,19 m/s², 0,32 m/s², 0,46 m/s².
H. KESIMPULAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.Semoga postingan
Laporan Praktikum Gerak (Praktikum IPA di SD)
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang mekanika tentang gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki laporan praktikum tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber
serta kritik yang membangun dari para pembaca.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN TERBIMBING VI
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107
GELOMBANG (JENIS DAN BENTUK GELOMBANG)
OLEH:
NAMA : VIRA MEIRIZQY
NIM : 835965922
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR
UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan arah
getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar gelombang
adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah getar dan arah rambatnva
satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah
rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.
G. PEMBAHASAN
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung
yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat
gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian
disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah
rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang
diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama
gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui
slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi usikan
diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang
teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak
muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak
berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang atau
dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat
kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan
dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
6. Saat slinki diberi karet gelang dan di usik lagi ternyata karet gelang tetap.dan masih ada energi
yang merambat melalui slinki tersebut. Pada saat slinki di ganti dengan kabel listrik hasilnya
tetap sama yaitu membentuk lembah dan gunung. Arah getar dan arah rambat gelombang
longitudinal adalah membentuk regangan dan rapatan.
7. Gelombang transversal adalah membentuk lembah dan gunung,sedangkan gelombang
longitudinal adalah membentuk regangan dan rapatan.ujung slinki yang tetap fase gelombang
asal lebih lambat dari pada gelombang pantul.pada slinki yang bebas gelombang asal lebih
cepat dari pada gelombang pantul.
H. KESIMPULAN
Kalau gelombang transversal membentuk lembah dan gunung,sedangkan gelombang
longitudinal membentuk regangan dan rapatan.
Dari pembahasan dan percobaan di atas dapat di simpulkan bahwa slinki yang tetap fase
gelombang asal lebih lambat dari pada gelombang pantul.sedangkan slinki yang bebas fase
gelombang asal lebih cepat dari pada gelombang pantul.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang gelombang tentang jenis-jenis
gelombang diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki laporan praktikum tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik
yang membangun dari para pembaca.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan Bahan Jenis-jenis gelombang
OLEH:
NAMA : VIRA MEIRIZQY
NIM : 835965922
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR
UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat
1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3) Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung
B. ALAT DAN BAHAN
1. Meja Optik Lengkap.
2. Lensa Cembung
3. Cermin Cekung
4. Layar
5. Sumber Cahaya ( Lilin atau Lampu )
C. LANDASAN TEORI
Sifat-sifat Cahaya
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan cermin
cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa
cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan
cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter
Sifat pemantulan pada cermin cekung
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda
yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan
B. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Lensa cembung
a. Susunlah lensa pada kedudukannya dan letakkan diantara layar dan sumber cahaya
(Gambar 7.7).
Layar
Lensa Cembung
Sumber
Cahaya (Lilin)
b. Menyalakan sumber cahaya, dan aturlah kedudukan benda dan layer agar pada layer
terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Cermin cekung
a. Menyusun alat seperti gambar
Sumber Cahaya
Layar (Lilin)
Cermin Cekung
b. Menyalakan sumber cahaya, dan aturlah kedudukan benda dan layer agar pada layer
terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
C. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung
No. Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan s’ (cm) Fokus (F) P
1. 3 cm 2 cm 1,2 0.83
2. 2 cm 2 cm 1 1
3. 2 cm 3 cm 2 0,5
4. 1 cm 2 cm 1,5 0,66
5. 5 cm 4 cm 2,2 0,45
2. Cermin Cekung
No. Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan s’ (cm) Fokus
1. 15 cm 13 cm 4,82 cm
2. 17 cm 12 cm 22,66 cm
3. 20 cm 13 cm 8,66 cm
4. 24 cm 15 cm 9,23 cm
5. 4,5 cm 516 cm 6,51 cm
D. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Tentukan jarak ( f ) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan ?
2. Tentukan kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
3. Tentukan jarak fokus ( f ) cermin cekung yang anda digunakan!
4. Tentukan kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
JAWABAN:
1. FOKUS LENSA CEMBUNG (F)
2. KEKUATAN LENSA (P)
E. PEMBAHASAN
Lensa cembung disebut juga lensa positif.lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkan
cahaya atau konvergen.
Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbu utama mengenai permukaan lensa,maka berkas cahaya
tersebut akan dibiaskan melalui satu titik.lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu ;
a.) sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F.
b) sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama.
c) sinar melalui pusat optic tidak dibiaskan.
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya seperti bagian bola sebelah dalam,atau
melengkung ke dalam.
F. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum tersebut akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pada percobaan lensa cembung, jarak benda ( S ) dan jarak bayangan benda S’
dihubung-kan dengan jarak fokus (f) berlaku rumus = 1/s’ + 1/s = 1/f
2. Jari-jari kelengkungan cermin mempunyai harga negatif, dan bayangannya maya,
lebih kecil dan sama tegak. Sifat menyebar cahaya.
3. Pada percobaan cerminh cekung, jarak benda ( S) dengan jarak bayangan benda ( S’ )
dihubungkan dengan jarak fokus ( f ) berlaku rumus 1/f = 1/s + 1/ s’ .
4. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung akan sama tegak dengan bendanya jika
jarak benda lebih kecil dari jarak fokus. Bayangannya nyata selalu terbalik terhadap
bendanya. Bila suatu benda ditempatkan pada jarak lebih kecil dai jarak fokus
didepan cermin cekung bayangan maya. Bayangan nampak dibelakang cermin
dengan jarak bayangan ( S’ ) negatif.
5. Cermin cekung, jari-jari kelengkungan dan jarak fokusnya positif , sedangkan jarak
bayangan bisa positif bisa negatif , bergantung letak bendanya. Bentuknya bayangan
lebih kecil sifat cermin mengumpulkan cahaya.
G. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. (2013). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Athaanakcerdas,diaksesdari: http://athaanakcerdas.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-
ipa-modul-7pemantulan.html (diunduh pada tanggal 26 Nopember 2014)
Junior, diakses dari: http://junior-oxi.blogspot.com/2012/11/praktikum-ipa-ut.html (diunduh
pada tanggal 26 Nopember 2014)
H. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam pratikum ini kesulitan yang dialami adalah kurangnya waktu, alat dan bahan pratikum.
Saran dan Masukan:
Untuk selanjutnya, pratikum ini ada baiknya prosedur percobaan tidak begitu banyak, karena
mahasiswa banyak kekurangan waktu serta alat dan bahan yang susah untuk didapatkan,
ditambah lagi tidak hanya menyelesaikan satu judul laporan.
I. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan bahan Lensa cekung dan cermin cembung
UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat muatan.
2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
C. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua jenis
muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh proton,
sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak,
muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.
Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan
elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan selalu konstan. Bila suatu benda
diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang sama akan hilang.
Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik pada potongan
kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang plastik gambar
diabawah.
Fenomena elektrostatis
Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana batang plastik bermuatan
positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua benda yang muatannya berbeda
akan saling tarik menarik satu dengan lainnya.
Batang plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya digosokkan dengan bulu
binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar diabwah. Yang terjadi kedua batang
benda saling tolak menolak. Artinya kedua batang plastik memiliki muatan yang sama dan saling
tolak menolak.
Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik yang berbeda
saling tarik menarik
Batang plastik digantung bebas dengan benang. Batang kaca digosokkan dengan kain sutra dan
dekatkan ke batang plastik tergantung gambar dibawah. Yang terjadi kedua batang benda saling
tarik menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas memiliki muatan yang berbeda dan saling
tarik menarik.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantung sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang dan
isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola
pingpong. Amatilah apa yang terjadi.
2. Gosokkan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian dekatkan pada potonga-potongan kertas
yang terletak di atas meja. Amati apa yang terjadi.
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) di biarkan dalam waktu yang cukup lama.
4. Ikat kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke pinggir meja (tempelkan
dengan isolasi). Amati apa yang terjadi.
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amatilah apa yang
terjadi
6. Lengkapi tabel dengan hasil pengamatan, apakah hasilnya “tolak-menolak” atau “tarik-
menarik”.
E. HASIL PENGAMATAN
3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis
5. Saling tolak menolak karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan
dengan kain wool
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
C. LANDASAN TEORI
Arus listrik yaitu muatan lisrik yang diakibatkan suatu pergerakan elektron-elektron, dan
kemudian mengalir melewati media konduktor tiap satuan waktu.Arus listrik sendiri bisa diukur
dalam satuan coulumb/ detik atau biasa dikenal dengan istilah Ampere.
Tegangan listrik adalah besarnya beda potensial antara dua titik yang dialiri oleh arus
listrik yang diukur dalam satuan Volt. Jadi jika arus itu mengalir, tapi tegangan itu tidak
mengalir. Tegangan itu timbul akibat adanya arus yang mengalir yang ditahan oleh suatu
Resistansi dalam suatu rangkaian.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu ( dipilih salah satu
dari bola lampu 2,5 volt-5,6 volt ). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus dari
kutub (+) menuju kutub (-) . tetapi jika belum menyala periksalah sebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan amperemeter yang
dipasang secara seri, catat besarnya. tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu sudah
cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi hasil
pengamatan anda pada tabel berikut ini.
E. HASIL PENGAMATAN
a. Percobaan Arus Listrik
Tabel 8.1.
Hasil pengamatan terhadap jenis bahan
Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat Besi √ √
2. Kawat Tembaga √ √
3. Sendok Perak √ √
4. Kayu √ √
5. Karet Penghapus √ √
6. Grafik (mata pensil) √ √
7. Kertas √ √
8. Tas Plastik √ √
9. Air Keran √ √
10. Air Garam √ √
a. Percobaan 2 : TeganganListrik
a). Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik
Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar.
c). Membuat rangkaian listrik:
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang mengalir lebih
besar lagi. Hal ini karena disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.
d) Menggunakan 3 buah baterai yang dirangkai secara seri yang sama pada langkah a, b, dan c
Pada gambar keempat ini, setelah saklar ditutup lampu menyala sangat terang karena jumlah
baterainnya banyak. Sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.
A. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Dari hasil Pengamatn Anda, Jelaskan Pengertian Arus listrik dan Tegangan Listrik
Jawaban: -Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi kepotensial rendah.
- Tegangan listrik adalah selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.
2. Mengapa Pada percobaan I, baterai disusun seri
Jawaban: agar nyala lampu bersinar terang
3. Jelaskan Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
Jawaban: -I = V
R
-R= V
I
- V = I.R
- I = aruslistrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang disusun
secara seri atau pararel? Mengapa Demikian?
Jawaban: baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih Sedikit
sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
B. PEMBAHASAN
a) Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b) Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
c) Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu menyala. Hal
ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub negative.
d) Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.
C. KESIMPULAN
1. Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat
diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir
dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar
2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
2. Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik
menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju
tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan.
Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik
D. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
A. TUJUAN PERCOBAAN
C. LANDASAN TEORI
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi yang
tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt.
(V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan
kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak, batu bara,
angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Satuan dasar energi listrik adalah Joule, satuan
lain adalah KWh (Kilowattjam).
Biasanya listrik berasal dari pembangkit listrik, misalnya: PLTA, PLTB, PLTD (diesel),
PLTM, PLTS (surya), PLTU, dan lainnya
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara seri).
b. Setelah ±2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi?
3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat, catat skala yang ditunjukan
thermometer (. °C)
4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukan thermometer (…
°C)
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup? Mengapa
demikian?
E. HASIL PENGAMATAN
• Dari hasil percobaan, setelah saklar (S) ditutup yang terjadi pada lilitan kawat adalah adanya
arus listrik diantara kawat tersebut setelah dua menit. Pantul korek api diletakkan pada lilitan
kawat yang terjadi adalah pantul korek api menjadi berubah dari energi panas dan terdapat
cahaya.
• Setelah itu saklar (S) dibuka. Saklar yang ditunjukkan termometer pada ujung lilitan kawat
adalah (75°C). Kemudian saklar (S) ditutup kembali setelah 2 menit termometer menunjukkan
(90°C).
• Jika ditanya apakah suhu pada saklar naik setelah saklar termometer ditutup jawabannya iya,
karena jika ditutup arus listrik yang dihantarkan lebih besar lagi.
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Perubahan Energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik.
2. Dua buah baterai masing-masing biasanya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara seri kemudian
dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah : a. Besarnya
Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
b.Daya Listriknya
Berdasarkan tabel di atas saya melakukan percobaan tentang gejala medan magnet. Dalam
keadaan saklar S terbuka, kami letakkan penghatar diatas kompas pada posisi sejajar kemudian
kami alirkan arus listrik ke dalam penghatar dengan menutup saklar S. ternyata jarum kompas
menyimpang ke kanan. Lalu kami membuka saklar dan membalik polaritas baterai, kemudian
mengalirkan arus listrik melalui penghatar dengan menutup saklar dan ternyata jarum kompas
menyamping. Karena ada arus listrik yang mengalir. Langkah terakhir 4 buah dan ternyata jarum
kompas mengalami penyimpangan yang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa makin besar
aliran listrik, makin besar pula gaya magnet yang terjadi.
H. KESIMPULAN
Daya Listrik yaitu tingkat penggunaan energi listrik dalam rangkaian listrik. Lampu luar
menyerap daya listrik kemudian mengubahnya menjadi cahaya. Sedangkan setrika mengubah
daya listrik menjadi panas. Jadi semakin tinggi nilai Watt yang terjadi semakin tinggi pula daya
listrik atau energi yang digunakan.
E. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Laporan Praktikum Energi Listrik (Praktikum IPA di SD) .
F. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam percobaan tidak mengalami kesulitan, tapi didalam modul pada percobaan energi listrik
ini tujuan percobaan, alat dan bahan yang terperinci seperti percobaan lain tidak ada sehingga
mahasiswa perlu kreatif dan teliti dalam menentukannya.
Saran dan Masukan:
Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih Teliti dan kreatif
dalam melakukan percobaan, untuk pencetakkan modul selanjutnya lebih diperinci dengan jelas
semuannya seperti pada percobaan yang lain.
G. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan Bahan Energi Listrik