MANDIRI
(GAYA)
(ZAHRATUL AFLAH)
(856267212)
UPBJJ PADANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.
Zahratul Aflah
KEGIATAN PARATIKUM
Gaya Magnet
A. Judul Praktikum :
Gaya Magnet
B. Tujuan Praktikum :
Adapun Tujuan Praktikum dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui
gejala adanya gaya magnet
C. Alat dan Bahan :
Magnet adalah benda benda yang dapat menarik suatu benda tertentu
misalnya besi atau baja yang ada didekatnya dan setiap magnet terdiri dari 2
bagian yang mempunyai daya tariknya teresar. (Dewi Gunawati, 2008).
Medan magnet adalah ruang disekitar magnet yang masih memiliki
pengaruh gaya tarik menarik atau gaya tolak magnet sehingga gaya tarik magnet
yang paling kuat berada pada ujung-ujungnya dan ujung magnet itu disebut kutub
magnet. Electromagnet adalah kumparan berarus listrik yang didalamnya terdapat
inti besi, sehingga kekuatan electromagnet tergantung pada kuat arus, jumlah
lilitan dan inti besi (Sukis Wariyono, 2008).
Medan magnetik adalah ruang di sekitar magnet dimana megnet lain atau
benda lain yang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya magnetik jika
diletakan dalam ruang tersebut (Marthen, 2006). Sementara menurut, Giancoli,
2001, medan magnet dapat didefinisikan di sembarang titik sebagai vektor, yang
dinyatakan dengan symbol B, yang arahnya ditentukan seperti telah dibahas
sebelumnya dengan menggunakan jarum kompas. Besar B dapat didefinisikan
dalam momen yang diberikan pada jarum kompas ketika membentuk sudut
tertentu terhadap medan magnet. Sehingga, makin besar momen, makin besar pula
kuat medan magnet.
A. Sifat-sifat gaya magnet
a) Memiliki medan magnet
Gaya magnet memiliki medan magnet yang merupakan
daerah sekitar sumber magnet yang masih terpengaruh gaya
magnet benda tersebut. Kekuatan yang dimiliki gaya
magnet pada medan magnet tidaklah sama karena semakin
ke luar medan magnet akan semakin lemah
b) Dapat menembus benda
Gaya yang dihasilkan magnet dapat menembus partikel
benda non magnetic meskipun terhalang oleh benda lain
sekalipun. Daya tembus magnet juga bisa hilang jika
penghasilan tersebut terlalu tebal dan mengalahkan
kekuatan gaya magnet yang tidak sepadan.
c) Memiliki gaya tolak dan gaya tarik
Magnet memiliki gaya tarik sekaligus kaya tolak karena
memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan selatan. Jika
kutub kedua didekatkan yang sama maka akan tolak
menolak, sebaliknya jika didekatkan dengan kutub yang
berbeda maka akan saling Tarik menarik.
d) Hanya menarik benda tertentu disekitarnya
Karena memiliki medan magnet maka magnet hanya bisa
menarik benda-benda yang ada di sekitarnya saja. Jarak
magnet dapat menarik lain juga bergantung pada besar
magnet yang juga dapat menciptakan medan magnet yang
lebih besar.
e) Sifat kemagnetan dapat melemah
Gaya magnet juga bisa melemah karena memiliki medan
magnet dan memiliki kekuatan magnet tertentu. Medan
magnet akan semakin rapat jika didekatkan ke magnet,
sebaliknya medan magnet akan memudar jika semakin
dijauhkan dari magnet tersebut.
E. Prosedur Percobaan :
G. Pertanyaan :
1. Mengapa benda-benda logam kecil dapat ditarik oleh magnet batang?
Jawab :
Benda-benda logam kecil dapat ditarik oleh magnet batang karena benda-
benda tersebut terbuat dari besi atau baja, nikel dan kobalt. Bahan besi atau baja,
nikel dan kobal mengandung bahan magnetic, sehingga benda-benda logam kecil
tersebut dapat ditarik oleh magnet.
H. Pembahasan :
Kanginan, Marthen. 2006. FISIKA untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sudibyo Elok, dkk 2008. Mari Belajar IPA 3 Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SMP/MTs Kelas IX Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional
K. Kesulitan Yang Dialami :
- Tidak ada kendala yang kami temui saat melakukan praktikum gaya magnet
Foto dan Dokumentasi
KEGIATAN PARATIKUM
GAYA GESEK
A. JUDUL PERCOBAAN
Gaya Gesek
B. ALAT DAN BAHAN
1. Kereta
2. Neraca Pegas 2 buah
3. Balok kayu 5x5x10 cm (atau benda lainnya)
C. LANDASAN TEORI
Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran
vektor). Gaya dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak,
misalnya sewaktu kita mendorong atau menarik kursi. Sebaliknya gaya dapat
pua menyebabkan benda bergerak menjadi berhenti, misalnya gaya gesek
antara ban dengan jalan sewaktu kita mengerm sepeda motor atau mobil yang
sedang berjalan.
Gaya gesekan adalah gaya tangensial yang bekerja pada suatu benda
yang berlawanan arah dengan pergerak benda tersebut diatas suatu permukaan
yang sejajar dimana benda tersebut berada. Gaya gesekan tersebut sejajar
dengan permukaan dan berlawanan arah gerakan atau gerakan yang akan
terjadi. Hanya ketika gaya yang bekerja melebihi gaya gesekan statik
maksimum, benda akan mulai meluncur (Bueche. 2006)
Gesekan terjadi jika ada dua benda yang bersinggungan satu sama lain.
Dalam fisika,gesekan disebut juga gaya gesek yaitu gaya yang diakibatkan dua
benda bersinggungan. Jika pada sebuah benda bekerja gaya tertentu sehingga
benda bergerak, maka arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda.
(Herman, 2014)
Ada dua jenis utama gesekan yaitu statis dan kinetis.Gesekan statis
bekerja antara dua permukaan yang tidak bergerak relatif satu sama lain,
sedangkan gesekan kinetis bekerja di antara benda-benda yang bergerak.
Gaya gesek statis merupakan gesekan yang terjadi antara dua benda
padat, yang tidak bergerak secara relatif satu sama lainnya. Gaya gesek statis
terjadi pada saat suatu benda meluncur ke bawah pada bidang miring.Gaya
gesek kinetis atau dinamis terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama
lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetik pada umumnya
dinotasikan dengan μk dan biasanya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis
pada material yang sama.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan, dan catat penunjukkan
pada skala neraca pegas.
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan
untuk bergerak.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.2
Pengamatan gaya gesek
No Keadaan balok Penunjukan neraca pegas (newton)
1. Sebelum bergerak 0,65
2. Saat akan bergerak 0,55
3. Sesudah bergerak 0,50
F. PEMBAHASAN
Pada percobaan, ketika balok digerakkan di atas permukaan meja, timbul
gaya gesek. Hal ini dapat terlihat pada angka yang ditunjukkan pada neraca
pegas. Hasil yang didapatkan ketika kedaan balok sebelum bergerak neraca
pegasnya menujukkan angka yaitu 0,65 Newton, kemudian pada saat akan
bergerak neraca pegas menunjukkan pada angka 0,55 Newton, sedangkan pada
saat sesudah bergerak neraca pegas menunjukkan pada angka 0.50 Newton.
Gaya gesekan pada benda tergantung pada kasar atau halusnya
permukaan benda yang bersinggungan. Gesekan terjadi jika ada dua benda
yang bersinggungan satu sama lain. Dalam fisika,gesekan disebut juga gaya
gesek yaitu gaya yang diakibatkan dua benda bersinggungan. Jika pada sebuah
benda bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek
berlawanan dengan arah gerak benda. (Herman, 2014)
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, menunjukkan bahwa gaya gesek
merupakan gaya tangensial yang bekerja pada suatu benda yang berlawanan
arah dengan pergerak benda tersebut diatas suatu permukaan yang sejajar
dimana benda tersebut berada. Gesekan terjadi jika ada dua benda yang
bersinggungan satu sama lain.. Gaya ini bekerja berlawanan arah dengan arah
gerak benda. Gaya gesekan pada benda tergantung pada kasar atau halusnya
permukaan benda yang bersinggungan. Gaya gesek terdiri dari dua jenis yaitu
statis dan kinetis.
H. DAFTAR PUSTAKA
Bueche, Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga
Herman, asisten LFD. 2014.Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1.
Makassar:Unit Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA UNM
Rumanta, maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
I. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan saat melakukan percobaan pratikum, dimana awalnya kurang
paham dengan pemakaian alat pratikum.
1. JUDUL PERCOBAAN
Uji Pegas
2. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat menunjukkan gejala adanya gaya pegas.
3. ALAT DAN BAHAN
1. Karet gelang
2. Penggaris
3. Beban 20kg
4. Statif
4. LANDASAN TEORI
Bila sebuah benda diregangkan oleh gaya, maka panjang benda
akan bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda
tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang
diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastic (bata
selastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke
pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan besar gaya F yang
meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas
elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008).
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, gaya pegas akibat elastisitas
ditemukan oleh seorang ilmuan asal Inggris bernama Robert Hooke pada
tahun 1660. Gaya pegas dirangkum dalam hukum Hooke yang berbunyi:
“Selama beban tidak melebihi batas elastis bahan, maka perpanjangan
bahan berbanding lurus dengan beban yang diberikan padanya”. Artinya,
Hooke memberitahukan bahwa tegangan gaya pegas sama besar dengan
regangannya. Makin besar tekanan yang diberikan pada benda, maka
makin besar juga gaya pegas (gaya pemulihan) yang dimiliki oleh benda.
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan , pegas
tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan
berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastic pegas tersebut
ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan
panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar
gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas.
5. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
2. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi
3. Tariklah beban ke bawah, kemudian lepaskan. Amati apa yang
terjadi ?
6. HASIL PENGAMATAN
Karet gelang yang ditarik ke bawah berulang kali akan bergerak kembali
ke atas. Hal ini disebabkan oleh kelenturan dan daya dorong yang ada pada
karet sehingga menimbulkan gaya pegas.
7. PERTANYAAN
Pada kegiatan D, apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet
gelang bila ditarik kebawah kembali ke atas ?
Jawab : karena karet tersebut lentur, sehingga karet yang ditarik kebawah
dengan beban dapat bergerak kembali ke atas.
8. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan maka, dapat dilihat
bahwa karet gelang yang di tarik atau direnggangkan akan menimbulkan
gaya kearah bendanya. Ini disebabkan oleh gaya tarikan yang ditimbulkan
oleh pegas, hal tersebut dikenal dengan gaya pegas. Peristiwa karet gelang
yang ditarik dengan beban akan kembali keposisi disebabkan oleh gaya
pegas karena sifat karet gelang yang elastic membuat karet gelang kembali
saat ditarik dengan diberi beban berat atau tidak berat. Sifat elastic karet
mempengaruhi gaya pegasnya.
Hal ini sesuai dengan hukum Hooke yang berbunyi: “Selama
beban tidak melebihi batas elastis bahan, maka perpanjangan bahan
berbanding lurus dengan beban yang diberikan padanya”. Artinya, Hooke
memberitahukan bahwa tegangan gaya pegas sama besar dengan
regangannya. Makin besar tekanan yang diberikan pada benda, maka
makin besar juga gaya pegas (gaya pemulihan) yang dimiliki oleh benda.
Contohnya Karena keelastisan karet gelang maka dapat diukur
panjang karet gelang yang ditarik lalu dilepas dan akan terjadi gaya pegas.
9. KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan percobaan tentang gaya pegas adalah sebagai
berikut:
D. LANDASAN TEORI
Pada buku Physical Geodesy yang ditulis oleh Heiskanen dan
Moritz bahwa gaya berat adalah total gaya dari resultan gaya gravitasi dan
gaya sentrifugal. Di mana potensial gaya berat (W) merupakan akumulasi
dari potensial gaya gravitasi dan gaya sentrifugal. Gaya berat (gaya
gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda menuju
benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda
tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh
bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
Dilansir dari NASA Glenn Research Center, gaya berat adalah
besar gaya gravitasi yang bekerja pada benda bermassa. Hampir setiap
benda memiliki massa. Massa adalah identitas benda yang tidak berubah.
Misalnya, massa seorang manusia di bumi akan sama dengan massa orang
tersebut di bulan atau di tempat lainnya. Adapun, semua daerah di bumi
dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Massa bendapun tidak luput dari gaya
gravitasi.
Gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda akan sebanding
dengan besaran yang disebut dengan tegangan. Sementara itu, hasil
perubahan bentuk benda akibat tegangan disebut regangan yang berupa
pertambahan panjang dari benda tersebut.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi
4. Ukur panjang karet gelang sekarang
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang
lebih besar (5 macam beban)
6. Tuliskan hasil pengukuran anda pada table 4.3.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.3
Pengamatan Gaya Berat
Panjang karet gelang mula-mula : 4 cm
NO MASA BEBAN (GR) PANJANG KARET GELANG
(CM)
1 50 6
2 100 7
3 150 9
4 200 10
G. PERTANYAAN
Pada kegiatan E, mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan
bertambahnya beban yang digantungkan ?
Jawab : karena gaya grafitasi pada benda, semakin besar benda yang
digantungkan maka semakin besar gaya grafitasinya.
H. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum gaya berat, kegiatan ini dilakukan
dengan cara menggantungkan salah karet gelang keujung statif (tongkat),
dan setelah itu di tarik dan di ukur saat tanpa beban. Kemudian karet gelang
diberi beban mulai dari 50,100,150,200, dan terakhir 240. Maka terlihat
panjang karet gelang dipengaruhi oleh beban yang diberi. Karena pada
mulanya panjang karet gelang hanya 3cm, lalu dengan beban 50 panjang
bertambah menjadi 3,5 kemudian beban ditambah sampai 240 maka panjang
karet gelang menjadi 7cm.
Sehingga beban/ berat benda yang digantungkan pada karet gelang
dapat mempengaruhi sifat elastisitas pada karet gelang. Besarnya gaya
gravitasi yang bekerja pada benda yang bermasa, maka disebut gaya berat.
J. DAFTAR PUSTAKA
NASA Glenn Research Center
Rumanta,Maman.dkk. 2021. Praktikum IPA di SD, Buku Materi Pokok
PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
KESULITAN
Kesulitan yang di alami yaitu sulitnya melakukan pratikum ini sendirian
tanpa bantuan orang lain untuk mendokumentasikan.
SARAN DAN MASUKAN
Pratikum ini perlu diperluas dan di kembangkan lagi agar memiliki daya
guna dan manfaat bagi para penuntut ilmu seperti pesert adidik.