OPTIK
(LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG)
NANA NURHASANAH
857038696
B. Tujuan Percobaan :
1) Meja.
2) Lensa cembung
3) Cermin cekung.
4) Layar.
5) Lilin.
D. Landasan Teori
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar
dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu
utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar
atau konvergen (Sarojo: 2011).
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa
cembung (lensa positif) sifat dapat mengumpul (kovergen) dan pada lensa cekung (lensa
negatif) sinar dapat menyebar (divergen). Pada lensa terdapat sinar-sinar istimewa.
Tentunya, sinar-sinar istimewa pada lensa cembung berbeda dengan lensa cekung.
(Purwoko:2007)
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f. Perhatikan
gambar berikut!
b). Sinar yang datang melalui titik fokus pasif akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan).
Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa
pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari
titik fokus f, perhatikan gambar berikut:
b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.
b. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar
pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
F. Hasil Pengamatan.
1. LENSA CEMBUNG
No. Jarak benda s Jarak bayangan s‟
(cm) (cm)
1 9 cm 20 cm
2 8 cm 19 cm
3 7 cm 18 cm
4 6 cm 17 cm
2. CERMIN CEKUNG
No. Jarak benda s Jarak bayangan s‟
(cm) (cm)
1 10 cm 24 cm
2 9 cm 21 cm
3 8 cm 18 cm
4 7 cm 14 cm
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Tentukan jarak focus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban :
Jarak focus pada lensa cembung tersebut adalah 1,5 cm.
2. Tentukan kekuatan lensa (p) yang anda pergunakan dalam percobaan!
Jawaban :
Kekuatan lensa (p)
P=1
f
=1 =2
1,5 3
3. Tentukan jarak focus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam
percobaan! Jawaban :
Jarak focus = jarak benda dari cermin
Diketahui :
cekung s = f
Jarak benda (s) = 10 cm
= f/s
Cermin cekung (f) = 20cm
= 20/10 s
= 2 cm
Jadi jarak focus cermin cekung adalah 2 cm.
H. Pembahasan
1. Lensa Cembung
Merupakan salah satu jenis lensa yang banyak digunakan dalam kehidupan
manusia. Pemanfaatan lensa cembung umumnya digunakan untuk memperbesar efek
bayangan suatu benda. Beberapa benda yang menggunakan lensa cembung misalnya
kacamata, teropong, proyektor, dll.
Lensa cembung adalah lensa yang pada bagian tengahnya lebih tebal daripada
bagian tepinya atau menggembung. Lensa cembung pada umumnya berbentuk lingkaran
dan terbuat dari kaca atau plastik sehingga memiliki indeks bias lebih besar dibanding
indeks bias udara. Lensa cembung memiliki sifat bayangan nyata, terbalik, dan
diperbesar.
Berdasarkan bentuknya, lensa cembung dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Pada lensa cembung, sinar bisa datang dari dua arah sehingga sehingga lensa
cembung memiliki 2 titik fokus. Lensa cembung bagian depan adalah tempat
datangnya sinar dan lensa cembung bagian belakang adalah tempat sinar dibiaskan.
Bila 3 sinar datang sejajar dan diarahkan ke lensa cembung, maka berkas sinar
tersebut akan dibiaskan oleh lensa dan berpotongan atau menuju sebuah titik. Titik
fokus yang berada pada bagian depan lensa cembung disebut dengan titik fokus
maya atau fokus pasif (F2) dan titik fokus pada bagian belakang lensa cembung
disebut dengan titik fokus sejati atau fokus aktif (F1).
Lensa cembung bersifat konvergen (mengumpulkan). Karena sinar yang
datang melewati lensa cembung selalu dibiaskan menuju ke satu titik atau
mengumpulkan cahaya maka lensa cembung disebut dengan lensa konvergen
(mengumpulkan).
Jarak fokus lensa cembung selalu positif karena tempat berpotongan atau tujuan
sinar bias selalu terletak di bagian belakang lensa cembung sehingga fokus lensa
cembung adalah fokussejati.
Besar pembiasan cahaya pada lensa cembung dipengaruhi oleh indeks bias
bahan lensa dan lengkung permukaan lensa. Sedangkan indeks bias sendiri
tergantung pada cepat rambat cahaya dalam lensa teersebut.
Lensa cembung yang tebal akan menghasilkan bias cahaya lebih besar dari pada
lensa cembung yang tipis. Selain itu, lensa cembung yang tebal juga akan
menghasilkan panjang fokus lensa yang lebih pendek daripada lensa cembung yang
titpis.
2. Cermin Cekung
- Sifat Cermin
Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya seperti bagian bola sebelah
dalam, atau melengkung ke dalam. Kita bisa melihat contohnya pada sisi dalam
sendok, teman- teman. Bagian yang melengkung ke dalam adalah contoh bentuk
cermin cekung. Melengkung ke dalam adalah contoh bentuk cermin cekung. Cermin
cekung juga disebut cermin positif dan cemin konkaf, atau concave mirror dalam
bahasa Inggris.
Hasil bayangan pada cermin cekung dapat lebih besar atau lebih kecil.
Perbesaran bayangan benda pada cermin cekung adalah perbandingan antara jarak
bayangan dan jarak benda atau tinggi bayangan dan tinggi benda. Rumus bayangan
pada cermin cekung dinyatakan dalam persamaan di bawah.
I. Kesimpulan
Sebagai
berikut :
1) Sifat pembiasan cahaya pada lensa gabungan adalah nyata, tegak dan
diperbesar.
2) Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung adalah maya, tegak
dan diperbesar. Sedangkan lensa cembung yaitu nyata, terbalik dan
diperbesar.
3) Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak focus lensa
adalah semakin jauh jarak benda, maka jarak bayangannya semakin
dekat dan jarak fokusnya relative sama atau tetap.
J. Daftar Pustaka
Arikunto, A. 2007. Fisika Dasar. Jakarta Universitas Terbuka. Halliday dan
Resnick.
1996. Fisika Dasar Jilid II. Jakarta : Erlangga
Sarojo, G. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta : Salemba
Teknika. Purwoko. 2007. Fisika. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Untuk lebih memahami semua tentang lensa cembung dan cermin cekung,
kami harap pembaca dapat mencari referensi lain yang berkaitan dengan
materi pada
laporan praktukum ini. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan
memuaskan lakukanlah percobaan dengan teliti. Selain itu, kami
sekelompok harap para pembaca setelah membaca laporan ini dapat
memahaminya dengan baik.
1. Semakin jauh jarak lensa terhadap lensa, maka hasil bayangan yang
terbentuk akan semakin besar (nyata, terbalik, diperbesar), namun jika
terlalu jauh hasil bayangannya menjadi maya.
2. Semakin jauh jarak antara lensa dan layar, maka hasil bayangannya
akan semakin besar, namun gambar bayangan akan semakin pudar.
1. Penggaris
3. Lilin
4. Korek api
5. Tatakan untuk meletakkan cermin
Proses kegiatan pengamatan lensa
cembung dan cermin cekung. Kami
mendapatkan arahan terlebih dahulu
sebelum melakukan pengukuran jarak
pada cermin ke lilin dan lilin ke kertas
bayangan. Kemudian kami mencatat
setiap perhitungan dan meletakkannya
pada hasil pengamatan kami.
Proses pengukuran jarak lensa cembung
dan cermin cekung.
Pengamatan Pada Lensa Cekung. Bayangan
cahaya yang dihasilkan adalah terbalik.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD
GAYA LISTRIK STATIS
PRODI PGSD BI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA LAMPUNG
2022
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
A. JUDUL PERCOBAAN
GAYA LISTRIK STATIS
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui muatan listrik statis
D. LANDASAN TEORI
Pada pokok bahasan gaya, terdapat standar kompetensi yaitu memahami gaya
dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda. kompetensi dasar yaitu
menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah
jenis gaya; d) hubungan gaya dan gerak benda; e) memberi contoh tentang pengaruh
gaya pada suatu benda; f) menjelaskan cara gaya mengubah gerak benda; g)
peragamagnet untuk materi gaya magnet, alat peraga penggaris dan sobekan kertas
untuk materi gaya listrik statis, alat peraga bola kasti untuk materi gaya otot dan
gaya gravitasi bumi serta alat peraga ketapel untuk materi gaya pegas serta cara
bergerak, jadi bila seseorang menarik atau mendorong benda sehingga benda itu
bergerak maka orang telah memberikan gaya terhadap benda tersebut (Nursari:
2010), dalam sains dorongan dan tarikan kepada sebuah benda sehingga benda
dapat bergerak dikenal dengan sebutan gaya (Wiyono dan Sulistyanto, 2008:91)
1) Jenis-jenis Gaya
a) Gaya magnet
hubungan yang ada di dalam muatan listrik. Seperti diketahui muatan listrik
dibagi menjadi dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Hukum
ini menjelaskan mengenai kondisi ketika dua muatan listrik dengan jarak tertentu
saling berinteraksi dan melakukan gaya tolak menolak atau tarik menarik. Salah
satu faktor yang mempengaruhi besarnya gaya hukum coulomb adalah sendiri
adalah besar dari muatan listrik benda tersebut. Gaya tolak menolak akan
muncul ketika muatan listrik sejenis (++/–) saling bertemu, sedangkan tarik
menarik akan terjadi apabila muatan listrik yang berlainan (+-) bertemu.
Hukum coulomb ini sebenarnya memiliki kemiripan dengan hukum gravitasi
menolak, besarnya akan sebanding lurus dengan hasil kali nilai kedua muatan
dengan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua benda tersebut.”
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, saat dua muatan sejenis didekatkan
akan timbul gaya menolak, sedangkan dua buah muatan yang berbeda jika
didekatkan akan tarik menarik sehingga bisa menempel. Dua gaya tersebut
Contoh sederhana yang bisa kalian lihat adalah yang terjadi ketika ujung
dengan sisi magnet lainnya yang bermuatan positif, atau besi yang bermuatan
positif, maka magnet tersebut akan menempel. Tetapi jika sisi magnet negatif
didekatkan dengan sisi magnet yang juga negatif maka akan terjadi penolakan.
Contoh lainnya adalah penerapan dari penangkal petir yang biasanya ada
Sehingga ketika ada petir yang bermuatan negatif akan menangkap petir tersebut
Gambar 2.6.
Gaya Otot
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering dilakukan pada saat seseorang
mengangkat beban atau sedang senam di sekolah. (Nursari:2010). Apabila sering
melakukan olah raga maka otot akan bertambah besar dan kuat.
Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan bumi. Contoh gaya
gravitasi adalah jatuhnya buah dari atas pohon dengan sendirinya. Semua benda yang
dilempar ke atas akan tetap kembali ke bawah karena pengaruh gravitasi bumi
seseorang bermain panahan, karet mampu mendorong anak panah terlontar dengan
Kedua orang yang saling mendorong meja secara berlawanan dengan kekuatan sama
mengeluarkan gaya, akan tetapi karena arah gayanya saling berlawanan, maka total
Benda yang diam bisa bergerak atau sebaliknya bila diberi gaya. Benda diam menjadi
bergerak, contoh: bola akan bergerak bila diberi gaya otot berupa lemparan atau
tendangan. Benda bergerak menjadi diam, contoh: Kiper yang dapat menangkap bola
Kedua orang yang mendorong meja secara bersama-sama, pada posisi yang searah
menyebabkan meja dapat bergeser. Pada saat itulah terjadi gerak yang diakibatkan
oleh lebih dari satu gaya.
Total gaya pada meja menjadi saling menguatkan, sehingga gaya yang dihasilkan
menjadi lebih besar. Gaya-gaya yang searah akan memperbesar gaya total (Nursari:
2010).
C. Gaya pada benda yang menyebabkan perubahan arah gerak dan bentuk benda.
Gaya dapat mempengaruhi gerak benda. Pada saat seseorang mengendarai sepeda, maka
sepeda dapat di belokkan arah gerakannya karena adanya suatu gaya tarik dan gaya otot
sepeda atau pada saat seseorang bermain bola yang dapat merubah arah bola yang
disebabkan oleh tendangan, lemparan, atau pukulan dari pemain, sehingga pemain
memberikan gaya pada bola yang menyebabkan bola tersebut berubah arah, di sini
Gaya mempengaruhi bentuk benda, misalnya ada gaya grafitasi, buah jatuh dari
pohon, maka bentuk buah akan berubah karena mengalami benturan pada saat jatuh
dari pohon ke bawah yang diakibatkan adanya gaya tarik bumi untuk menarik sebuah
E. CARA KERJA
a. Istilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk
b. Sisir rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik
c. Kemudian dekatkan sisir plastik itu ke potongan – potongan kertas kecil
d. Amati apa yang terjadi
F. HASIL PENGAMATAN
a) Sisir sebelum di gosok rambut : keadaan kertas diam
b) Sisir yang sudah di gosok dirambut : keadaan kertas bergerak atau tertarik
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a) Pada kegiatan A, gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh
sisir plastik yang digosokkan dengan rambut kering?
Penyelesaian :
Pada kegiatan A, gaya yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir
plastik yang digosokkan pada rambut kering adalah gaya listrik statis. Listrik
statis merupakan listrik dengan muatan dalam keadaan diam atau statis. Ada benda yang
memiliki jumlah muatan negatif dan muatan positif yang seimbang. Benda yang memiliki
jumlah muatan positif dan negatif yang sama ini disebut benda yang netral. Pada awalnya,
sisir plastik atau penggaris plastik merupakan benda yang bermuatan listrik netral.
Kemudian digosokkan dengan rambut sehingga kehilangan elektron dan bermuatan
positif, sehingga dapat menarik kertas tersebut.
H. PEMBAHASAN
Percobaan gaya listrik statis dengan tujuan mengetahui muatan pada listrik statis.
Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu sisir plastik, rambut seseorang yang agak
tebal dan kering dan potongan-potongan kertas kecil. Dengan melakukan
percobaan ini, kita mengamati keadaan kertas tersebut sebelum diberi perlakuan
terhadap penggaris yang digosok dengan rambut. Keadaan awal, rambut dan
penggaris bermuatan netral. Kemudian penggaris digosokkan ke rambut yang
kering, energi listrik statis yang berdiam pada penggaris berubah menjadi energi
magnet, sehingga membuat kertas menjadi tertarik ke arahnya.
I. KESIMPULAN
Melalui percobaan sederhana di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
a) Apabila terdapat dua benda bermuatan listrik maka akan menimbulkan gaya di
antara keduanya, yaitu tarik menarik atau tolak menolak, besarnya akan sebanding
lurus dengan hasil kali nilai kedua muatan dengan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara dua benda tersebut.”
b) Apabila dua muatan yang berdekatan jenis muatannya sama, maka gaya
Coulombnya berupa gaya tolak-menolak.
c) Apabila dua muatan yang berdekatan jenis muatannya tak senama, maka gaya
Coulombnya berupa gaya tarikmenarik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Nursari, D. 2010. Gambaran Kejadian Anemia pada Remaja Putri SMP Negeri 18
Kota Bogor Tahun 2009. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Rummanta,M.(2019).Praktikum IPA di SD.Jakarta: PT.Prata Sejati Mandiri.
Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan
MI Kelas VI. ((Jakarta : Pusat Perbukuan, Dapertemen Pendidikan
Nasional).
L. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM
No. Dokumentasi Keterangan
2. Praktikan melakukan
percobaan listrik statis
dengan menggosokkan
penggaris ke rambut,
kemudian penggaris dapat
menarik sobekan kertas.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM di SD
Disusun oleh;
PRODI PGSD BI
(FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
2022/2023
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Bintik Buta
B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta
2) Menenetukan jarak benda yang dilihat yang bayangannya tepat mengenai bintik
buta
D. LANDASAN TEORI
Proses_proses terjadinya mata yang dapat melihat yaitu;
a) Cahaya ( bayangan benda ) yang masuk kedalam mata melalui kornea, aqueous
humor, dan pupil mata.
b) Lensa bersifat transparan, dan elastis akan melakukan akomodasi atau berubah
kecembungannya:
1) Lensa mata akan berbentuk cembung jika melihat objek yang dekat
2) Berbentuk pipih jika melihat objek yang jaraknya jauh dari mata c)
Retina memiliki sel-sel yang sensitive terhadap cahaya yaitu;
1) Sel batang, peka terhadap cahaya rendah atau redup
2) Sel kerucut , peka terhadap cahaya terang
Sel-sel tersebut akan mengkonversi bayangan suatu benda ke dalam bentuk
energi listrik, impuls syaraf yang kemudian disampaikan ke otak melalui
syaraf optik
3) Otak menerjemahkan impuls syaraf dalam bentuk penglihatan terhadap objek
Pada retina terdapat lokasi sel kerucut jauh lebih banyak daripada sel batang, disebut
juga dengan fovea (bintik kuning). Terdapat juga suatu titik retina yang tidak
mempunyai sel batang maupun sel kerucut, dan jika bayangan benda mengenai, maka
mata tidak akan melihat benda atau objek tersebut hal ini disebut dengan istilah blind
spot (bintik buta). (Rumanta,2019, hal 7.17-7.18)
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Bintik Buta 1
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan , yaitu gambar 7.13 sebagai A , tabel
pengamatan dan alat tulis
b) Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan
c) Peganglah gambar 7.13 sebagai A dengan jarak lebih kurang 30 cm dari mata
d) Pusatkan pandangan mata kanan pada tanda positif (+), selanjutnya secara
perlahan lahan dekatkan gambar tersebut ke bagian muka dengan pandangan
mata kanan tetap terfokus pada tanda (+) tersebut.
2) Bintik Buta 2
a) Memperhatikan gambar yang telah disiapkan
b) Menutup mata kiri dengan jari tangan, dan dengan mata kanan, pandanglah
tanda positif (+) secara tajam, jarak gambar mulai dengan 60 cm dari mata.
c) Secara perlahan-lahan, mendekatkan gambar tersebut kearah muka sementara
pandangan tetap tertuju pada tanda (+)
d) Mencatat semua pengamatan pada lembar pengamatan
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Bintik Buta 1
No Jarak gambar A dari Dengan Fokus Pada Keterangan
mata Tanda Positif (+)
1 60 cm Tampak jelas Bulatan hitam masih
terlihat
2 30 cm Tampak jelas Bulatan hitam masih
terlihat
3 15 cm Tampak jelas Bulatan hitam masih
terlihat
4 6 cm Buram Bulatan hitam samar
5 5 cm Buram hampir tidak Bulatan hitam samar
terlihat
6 3 cm Tidak terlihat Bulatan hitam tidak
terlihat
Keterangan : pada jarak 5 cm tanda (.) hampit tidak tampak oleh mata
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Bintik Buta 2
No Jarak Dengan fokus pada tanda positif (+) maka:
gambar A Garis pendek Garis pendek tampak menyatu dengan
dari mata garis panjang
1 60 cm Tampak jelas
2 30 cm Tampak buram
3 15 cm Buram
4 6 cm Hampir tidak tampak Garis tampak menyatu
5 5 cm Hampir tidak tampak Garis tampak menyatu
6 3 cm Tidak tampak Garis tampak menyatu
G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1) Pada percobaan bintik buta 1 mengapa tanda (.) menghilang dari pandangan pada
jarak tertentu ?
2) Pada percobaan bintik buta 2, mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu ? pada jarak berapa dari mata ? jelaskan mengapa hal itu terjadi !
Jawab
1) Pada percobaan 1 tanda titik menghilang karena focus mata kita ke tanda (+),
semakin dekat jarak fokus maka tanda (.) akan hilang.
2) Pada percobaan 2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu
karena fokus benda sangat dekat dengan mata kita, kira-kira pada jarak 5 cm
kedua garis tersebut menyatu.
H. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan dan pengamatan yang telah dipaparkan maka dapat
diketahui pada percobaan 1, di jarak 60 cm, fokus mata masih baik dan tanda (+) masih
terlihat jelas. Jarak pandang semakin dekat maka tanda (.) akan semakin hilang
dikarenakan pandangan fokus pada tanda (+). Percobaan 2 dengan jarak 60 cm
pandangan masih baik dan tanda masih tampak jelas. Percobaan 1 dengan jarak 30 cm,
fokus mata masih baik dan tanda positif masih terlihat jelas. Pada jarak pandang
semakin dekat maka tanda (.) akan semakin hilang dikarenakan pandangan sudah fokus
ke tanda (+).
Dalam percobaan 2 dengan jarak 30 cm pandangan mulai tampak buram. Percobaan
1, dengan jarak 15 cm, fokus mata masih baik dan tanda (.) masih terlihat jelas.
Kemudian percobaan 2 dengan jarak 15 cm pandangan terlihat buram. Percobaan 1,
dengan jarak 6 cm, fokus mata masih baik dan tanda (+) buram jarak semakin dekat
maka tanda (.). Percobaan 2 dengan jarak 6 cm pandangan hampir tidak tampak.
Percobaan 1 dengan jarak 5 cm, fokus mata masih baik di tanda (+) buram hampir
tidak terlihat. Jaral semakin dekat maka tanda (.) akan semakin hilang karena
pandangan fokus ke tanda (+). Percobaan 2 dengan jarak 6 cm pandangan hampir
tidak terlihat. Jarak pandang semakin dekat maka tanda (.) akan semakin hilang
karena pandangan fokus pada (+). Percobaan 1 pada jarak 5 cm fokus mata masih
baik dan tanda (+) buram hampir tidak terlihat. Jarak semakin dekat maka tanda (.)
akan semaakin hilang karena pandangan fokus ke tanda (+). Percobaan 1 dengan jarak
3 cm, fokus mata masih baik dan tanda (+) pandangan tidak terlihat. Jarak semakin
dekat maka tanda (.) hilang karena pandangan fokus pada tanda (+) dan
percobaan 2 pada jarak 3 cm pandangan tidak tampak dan garis tampak menyatu.
I. KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jarak
pandang semakin dekat maka fokus mata atau penglihatan akan semakin buram
dan bahkan tidak tampak.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT Prata Sejati Mandiri.
http://saepulmalik27.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-bintik-
buta.html Di akses pada tanggal 21 November 2022.
NO GAMBAR KETERANGAN
1.
GAMBAR 1
2.
Gambar di samping
menunjukkan proses
menggambar organ bagian mata
GAMBAR 2
Gambar disamping
menunjukkan pengamatan
bintik buta
GAMBAR 3
Gambar disamping
menunjukkan hasil dari gambar
organ mata
GAMBAR 4
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
PERCOBAAN KEPEKAAN INDRA PENDENGARAN MANUSIA
(KP.2 TELINGA)
B. Tujuan
Untuk Mengetahui Kepekaan Indra Pendengar Seseorang.
D. Cara Kerja
a. Perhatikan gambar struktur alat pendengar manusia.
b. Beri nama dan jelaskan fungsi bagian-bagian telinga mulai dari telinga
bagian luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang di tunjuk dengan anak
panah.
c. Kemudian masukan dalam tabel 6.2
E. Hasil Pengamatan
TELINGA
NO Fungsi
Bagian Luar Bagian Telinga Bagian Dalam
1 Daun Telinga Menangkap getaran
2 Lubang Telinga Mengantarkan getaran
3 Gendang Telinga Meneruskan
gelombang bunyi dari
udara
4 Tulang martil Menangkap getaran
dari gendang telinga
dan meneruskanya ke
tingkap oval
5 Tingkap Oval Menghantarkan
getaran udara
6 Saluran semisirkuler Mengatur
keseimbangan tubuh
7 Tulang Menangkap getaran
sanggurdi dari gendang telinga
dan meneruskannya ke
tingkap oval
8 Koklea / Rumah Mengubah getaran
Siput menjadi implus
9 Saluran Eustachian Memasukkan udara
tub ketelinga tengah dan
menjadikan tekanan
udara di gendang
telinga
F. Pembahasan Bagian-bagian telinga:
1. Telinga luar
Daun telinga (external pinna) merupakan bagian telinga yang paling jelas terlihat
dari luar. Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas yang berfungsi untuk
mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga memiliki struktur yang lentur dan
elsatis karena tersusun atas jaringan tulang rawan.
Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi saluran
masuknya gelombang suara menuju organ-organ pendengaran di bagian dalam.
Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika menerima gelombang
suara yang datang. Getaran atau vibrasi dari gendang telinga akan diteruskan
menuju tualng-tulang pendengaran.
2. Telinga tengah
3. Telinga dalam
Endela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea. Jendela
oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan meneruskannya menuju
koklea.
Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di telinga
bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran vestibuler di
bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang dipisahkan oleh diktus
koklea yang berukuran lebih kecil. Saluran vestibuler dan timpanik berisi cairan
perilimfa, sedangkan duktus koklea berisi cairan endolimfaOrgan korti, terletak
pada duktus koklea.
Organ korti mengandung sel reseptor telinga yang akan menerima getaran dan
mengubahnya menjadi impuls listrik untuk dihantarkan ke otak. Sel reseptor
tersebut memiliki rambut yang menjulur ke dalam duktus koklea. Rambut tersebut
beraut ke membran tektorial yang menggantung di atas ogan corti.
Jendela bundar merupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir dari getaran
suara karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan menghilang.
Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian sakulus dan
utrikulus, yang berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh.
Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran setengah lingkaran
yang berisi cairan endolimfa. Organ ini juga berperan dalam mengatur
keseimbangan tubuh.
Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan telinga dalam
dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan takanan udara di dalam
telinga dengan atmosfer.
G. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
H. Foto praktikum(terlampir)
No Gambar Keterangan
1.
3.