Anda di halaman 1dari 45

MODUL 4

PRAKTIKUM IPA DI SD
GERAK

APRILIANA
835044098

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
 Gerak Lurus Beraturan (GLB)
 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
B. TUJUAN PERCOBAAN
 Mengetahui gerak lurus beraturan (GLB)
 Mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
C. ALAT DAN BAHAN
1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 25gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak benda titik yang membuat lintasan
berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu
tetap baik besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan
sesaat yang tetap baik besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata
pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih.
Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus
berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan
lurus dengan percepatan linear tetap dengan kecepatan (percepatan positif), maka
kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat.
Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama
semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
 Gerak lurus beraturan (GLB)
1.Rakitlah alat dan bahan.
2.Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun
dan M2 naik
3.Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik
A
4.Ukur panjang BC
5.Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
6.Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi
A tetap, B tetap, C berubah)
7.Catat datanya pada tabel 4.5
 Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada tabel.

F. HASIL PENGAMATAN
 Gerak lurus beraturan (GLB)

NO Jarakbcs(m) Waktut(sek)
1 0,22m 0,07Detik
2 0,20m 0,06Detik
3 0,18m 0,05 Detik
4 0,16m 0,04Detik
5 0,14 m 0,03Detik

 Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

NO Beban(gr SAB( tAB(se SAB(cm) tAB(sek)


m) cm) k)
1 25 25 0,85 20 0,73
2 25 20 0,66 18 0,52
3 25 17 0,52 15 0,46

4 25 14 0,47 12 0,39
5 25 12 0,39 10 0,28

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Buatlah hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)berdasarkan data
percobaan GLB ( s sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)?
Jawab :
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas?
Jawab :

3. Buatlah kesimpulannya?
Jawab :
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya,semakin dekat jaraknya semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB ( s AB) sebagai fungsi (t AB) pada
percobaan GLBB?
Jawab :

5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas?


Jawab :
6. Buatlah kesimpulannya?
Jawab :
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah kecepatan yang berubah setiap
saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang
melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena adanya percepatan.
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB ( s fungsi t) ?
Jawab :
Grafik GLB berupa garis lurus karena kecepatan suatu benda yang bergerak
lurus adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama.
Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah dikarenakan
mengalami percepatan yang tetap/konstan.

H. PEMBAHASAN
 GLB
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa dengan beban yang sama
beratnya semakin dekat jaraknya,semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
Begitupun sebaliknya semakin jauh jaraknya maka semakin lama waktu yang
dibutuhkan untuk bergerak.
 GLBB
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa benda yang
melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan
I. KESIMPULAN
 GLB
Perbandingan antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus
beraturan (GLB) adalah berbanding lurus sedangkan kecepatan yang
digunakan adalah konstan.
 GLBB
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya
berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan)
serta mempunyai percepatan tetap.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:SARAN DAN MASUKAN
Pada kegiatan pratikum GLB ini pada awalnya mengalami kesulitan saat merakit
alat dan bahan.Dan pada kegiatan pratikum GLBB tidak ada kesulitan yang begitu
kompleks.
L. FOTO/VIDEO PRATIKUM

Link Video : https://youtu.be/JkX_eW2kZdY


PRAKTIKUM IPA DI SD
OPTIK

APRILIANA
835044098

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan fokus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


 Percobaan pemantulan cahaya
1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
D. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung
dan cermincembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya berupacekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda
yang memantulkan cahaya)misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat
kerja dokterSifat pemantulan pada cermin cekung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen).
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
bendayang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali,
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraanSifat
pemantulan pada cermin cembung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)Peristiwa pemantulan pada cermin cembung
mempunyai3 sinar istimewa yaitu:
 Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik
fokusnya
 Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama
 Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.
M : perbesaran bayangan
h’: tinggi bayangan bendah : tinggi benda
s’ : jarak bayangan benda ke cermins : jarak benda ke cermin

E. PROSEDUR PERCOBAAN
 Percobaan pemantulan cahaya
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar

1. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti
gambar dibawah ini
2. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas
cahaya pada saatsebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantul.
4. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut
5. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayanganselama benda itu digeser-geserkan didepan cermin
datar.
6. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


1. Menyusun semua alat seperti gambar dibawah ini,
2. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dansesudah mengenai cermin cembung.
3. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
Nampak sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung

1. Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini.


2 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dansesudah mengenai cermin cekung.
3 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
4 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin
cekung tersebut.
5 Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam.Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak
bayangan.
6 Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin,
maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak
tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung padakeadaan tersebut
(s).

Sifat sifat cahaya


1.Cahaya merambat lurus 2.Cahaya menembus benda bening

3.Cahaya dapat di pantulkan 4.Cahaya dapat di biasakan

F. HASIL PENGAMATAN
 Percobaan pemantulan cahaya
1. Jalanya berkas sinar pada cermin datar
Sifat bayangan cermi datar
1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan
2. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3. Tegak.
4. Maya.
5. Sama besar.

BESAR SUDAT DATANG (i) DAN SUDUT PANTUL (r)

No i derajat r derajat
1 30º 30º
2 60º 60º
3 75º 75º
4 80º 80º
5 90º 90º

2. Jalanya berkas sinar pada cermin cembung

sifat bayangan pada cermin cembung


1. Maya
2. Sama tegak
3. Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya

- Pemantulan cahaya pada cermin cembung


CERMIN CEMBUNG TIPIS
No (S)Jarak benda cm (S¹)Jarak bayangan cm
1 7 cm 40 cm
2 5 cm 32 cm

CERMIN CEMBUNG TEBAL


No (S)Jarak benda cm (S¹)Jarak bayangan cm
1 10 cm 37 cm
2 13 cm 41 m

3. Jalanya berkas sinar pada cermin cekung


sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
1. Nyata
2. Sama banyak
3. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

Pemantulan cahaya pada cermin cekung


No (S)Jarak benda cm (S¹)Jarak bayangan cm
1 12 cm 45 cm
2 16 cm 48 cm
3 10 cm 33 cm

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin
cekung,berarti bayangan yang dubentuk cermin cekung ada dijauh tak terhingga
(s’= ~). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak
fokus cermin cekung tersebut ?
Jawab :
Jarak fokus = jarak benda dari cermin cekung tersebut, atau s=f sehingga 1/s’=0
dan s’=~
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya,dimanakah benda harus diletakan
dari cermin cekung tersebut?
Jawab :
Diketahui :
f=10 cm
s’= 2 s
ditanya s ?
1/s= 1/f – 1/ s’
1/s = 1/10 – 1/25
1/s + 1/25 = 1/10
3/s = 1/5
3x5=s
s= 15 cm
jadi benda dapat diletakkan dengan jarak 15 cm dari cermin cekung
H. PEMBAHASAN
 Percobaan pemantulan cahaya

Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian memantul
pada cermin, setelah dipantulkan cermin tersebut juga menghasilkan sinar
pantul, sehingga sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama.
Pada cermin datar bayangan bayangan yang dihasilkan sama.

Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung,bayangan yang dihasilkan


lebih kecil dari pada bendanya.

Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan


akan menjadi 2 kali lebih besar dari pada bendanya.

I. KESIMPULAN
 Percobaan pemantulan cahaya
Berdasakan hasil pratikum,dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan
2. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya
3. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada
bendanya
4. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar
daripada bendanya
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman,dkk.2019.Pratikum IPA di SD. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI:SARAN DAN MASUKAN
Pada kegiatan pratikum mengenai pemantulan cahaya tidak ada kesulitan
L. FOTO/VIDEO PRATIKUM
 Jalanya berkas sinar pada cermin datar

1. i= 30º r= 30º 2. i= 60º r= 60º


3. i= 75º r= 75º4. i= 80º r= 80º

5. i= 90º r= 90º

 Jalanya berkas sinar pada cermin cembung


- Cermin cembung tipis

1. (S)= 7 cm (S¹)= 40 cm 2. (S)= 5 cm (S¹)= 32 cm

- Cermin cembung tebal

1. (S)= 10 cm (S¹)= 37 cm 2. (S)= 13 cm (S¹)= 41 cm


 Jalanya berkas sinar pada cermin cekung
Pemantulan cahaya pada cermin cekung

1.S = 12 CM 2.S = 16 CM
S¹= 45 CM S¹= 48 CM

3.S = 10 CM
S¹= 33 CM

Link video: https://youtu.be/a2k33-DOrSI

 JUDUL PERCOBAAN
2. Percobaan pembiasan cahaya
 TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan fokus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung.
 ALAT DAN BAHAN
 Percobaan pembiasan cahaya
 Lampu senter
 Celah cahaya
 Balok kaca
 Kertas putih
 Busur derajat
 Lensa cembung
 Lensa cekung
 Layar (tabir kertas)
 Lilin
 Penggaris panjang
 LANDASAN TEORI
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena
melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium
optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari
udara ke dalam air.
b. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium
optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari
dalam air ke udara.
 PROSEDUR PERCOBAAN
 Percobaan pembiasan cahaya
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada
saat sebelum dan sesudah menembus balok kaca
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut,sehingga tampak sudut
datang dan sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut
bias tersebut
4. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku
dengan jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan
lensa perlahan lahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf
menjadi sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke
lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang
dibentuk oleh lensa cembung tersebut
5. Susunlah lensa cembung,layar,lilin,dan penggaris panjang
6. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin
paling tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan
catat sifat-sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut
7. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku
dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan
lahan menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang
dibentuk oleh lensa cekung tersebut
 HASIL PENGAMATAN
 Percobaan pembiasan cahaya

1. Jalanya berkas sinar pada balok kaca

No Sudut datang (i) Sudut bias (r)


1 20º 44º
2 18º 60º
3 21º 48º
4 16º 64º

2. Jarak huruf dan lensa cekung

No (S) Jarak benda cm (S¹) Jarak bayangan cm


1 20 cm 54 cm

3. Jarak huruf dan lensa cembung

No (S) Jarak benda cm (S¹) Jarak bayangan cm


1 24 cm 48 cm

4. Bayangan nyala lilin lensa cembung

No (S) Jarak benda cm (S¹) Jarak bayangan cm


1 32 cm 61cm
26 cm 52 m

 PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya,dimanakah benda harus
diletakkan terhadap lensa cembung tersebut?
Jawab :
Diketahui :
f=20 cm
s’=1/2 s
ditanya s ?
1/f =1/s+1/s’
= 1/s + 1/ (1/2s)
= (1/2 3+s)
( ½ s2)
= 3/2 s
½s
1/f = 3/s
S=3f
= 3 (20 cm)
= 60 cm
Jadi benda dapat diletakkan sejauh 60 cm
 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa sudut datang selalu lebih
besar dari pada sudut biasnya.
 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa sudut pandang lebih
besar sudut bias
 DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman,dkk.2019.Pratikum IPA di SD. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka
 KESULITAN YANG DIALAMI:SARAN DAN MASUKAN
Dalam percobaan pembiasan cahaya ini harus teliti khususnya dalam menentukan
sudut bias yang dihasilkan berdasarkan sudut datangnya. Sudut bias ini akan sejajar
dengan sudut datangnya jika msing-masing ditarik garis yang akan menunjukan
bahwa antara sudut datang dan sudut bias saling sejajar.
 FOTO/VIDEO PRATIKUM
 Jalanya berkas sinar pada balok kaca

Percobaan 1 percobaan 2
Percobaan 3 percobaan 4

 Jarak huruf dan lensa cekung


 Jarak huruf dan lensa cembung

 Bayangan nyala lilin lensa cembung


Percobaan 1

Percobaan 2

Link video: https://youtu.be/a2k33-DOrSI


LAPORAN PRATIKUM IPA
OPTIK

APRILIANA
835044098

UPBJJ PALEMBANG
FAKULITASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG


A.JUDUL PERCOBAAN
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
B.TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung(P)
3. Menentukan jarak titik api(f)cermin cekung

C.ALAT DAN BAHAN


1. Meja optik lengkap
2. Lensa Cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
D.LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari dua alat yaitu cermin dan lensa banyak kita jumpai, baik itu
lensacembung, lensacekung, cermin datar dan cermin cembung, maupun cermin cekung.

Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus cahaya yang memantulkan hampir
semua cahaya yang datang. Sedangkan lensa adalah peranti optis yang dibatasi oleh dua
permukaan bidang bola atau salah satu bidang batasnya bidang datar.
Titik api lensa positif (cembung)merupakan titik potong berkas sinar bias jika sumber
cahaya berada jauh tak hingga. Sedangkan titik api cermin cekung merupakan titik potong
berkas sinar pantul, jika sumber cahaya jika sumber cahaya berada jauh tak terhingga.

E.PROSEDUR PERCOBAAN
1.Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan layar dan sumber cahaya (Gambar
7.7)
b. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan(s”).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2.Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat seperti gambar 7.8
b. Nyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
berbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

E.HASIL PENGAMATAN
HASIL PENGAMATAN LENSA CEMBUNG

HASIL PENGAMATAN CERMIN CEKUNG

F.PERTAYAAN-PERTAYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam percobaan!11
2. Tentukan kekuatan lensa (P)yang Anda pergunakan dalam percobaan!
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban
1. Jarak fokus lensa cembung (f) adalah 10cm dan 20cm
2. Kekuatan lensa =1/f=1/1.5=2/3
3. Jarak fokus cermin cekung =2,5 cm

G.PEMBAHASAN
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan berdasarkan
bentuk permukaanya.Lensa dibedakan menjadi dua macam, seperti yang
digunakan dalam percobaan ini, yakni lensa cekung dan lensa cembung dan
hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan titik fokus lensa.
Percobaan pertama yakni pada lensa cekung, perlakuan yang dilakukan
sebanyak tiga kali percobaan dengan variasi jarak benda ke lensa (s) dimulai
dari 4,3,5,2,5.Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa semakin jauh jarak
benda dengan lensa, maka jarak bayangan semakin dekat. Serta lensa cekung
tidak membentuk bayangan di belakanglensa, melainkandi belakanglensa,
sehingga sifat bayangannya dikatakan bayangan maya, terbalik dan diperkecil.
Kemudian perlakuan kedua pada lensa cembung dengan cara yang sama pada
lensa cekung. Hasil pengamatan yang diperoleh bahwa semakin jauh jarak
benda, maka sifat bayangan yang dibentuk semakin jauh. Sehingga sifat
bayangan lensa cembung yakni nyata, terbalik dan diperbesar.
Pada jarak tertentu dari lensa, akan dapat ditemukan satu titik dimana
cahaya itu difokuskan.selannjutnya titik tersebut dinamakan titik fokus. Untuk
nilai dari titik fokus dari masing-masing lensa, pada lensa cekung diperoleh
bahwa semakin jauh benda maka jarak fokusnya semakinbesar. Tanda negatif
pada lensa cekung tidak mempengaruhinilainya, namun hanya untuk
menandakanbahwa bayangan bayangan yang terbentuk tidak berada di
belakang lensa melainkan di depan lensa dalam hal itu adalah bayangan maya.
Selain itj,pembesaranbayangan dari kedua lensa tersebutyaitu, dengan
membandingkan jarak bayangan dengan jarak benda. Berdasarkan hasil dari
analis data dapat dikatakan bahwa semakin jauh, maka nilai pembesarannya
semakin kecil. Hal ini berlaku untuk kedua lensa.
Kekuatan lensa atau daya lensa adalah kemampuan suatu lensa untuk
memuat atau mengumpulkan atau menyebarluaskan berkas sinar yang
diterimanya. Pada penentuan daya lensa ubi lensa cekung semakin besar jarak
benda maka daya atau kekuatan lensa semakin besar. Dan untuk cembung
semakin besar jarak benda, maka daya /kekuatan lensa semakin kecil.
H.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan
1. Pada percobaan lensa cembung, jarak benda (S) dan jarak bayangan benda “S”
dihubung kan dengan jarak fokus (f) berlaku rumus=1/s’+1s=1f
2. Jari-jari kelengkungan cermin mempunyai harga negatif, bayanganmaya, lebih
kecil dan sama tegak. Sifat menyebar cahaya
3. Pada percobaan cermin cekung, jarak benda (S) dengan jarak bayangan benda(S’)
dihubungkan dengan jarak fokus(f) berlaku rumus 1/f=1/s+1s’
4. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung akan sama tegak dengan bendanya
jika jarak benda lebih kecil dari karak fokus. Bayangan nyata selalu terbalik
terhadap bendanya. Bila suatu benda ditempatkan pada jarak lebih kecil dari
jarak fokus didepan cermin cekung bayangan maya. Bayangannampandibelakang
cermin dengan jarak bayangan (S’)negatif.
5. Cermin cekung jarak-jari kelengkungan dan jarak fokusnya positif, sedangkan
jarak bayangan bisa positif baru negatif, bergantung letak bendanya. Bentuknya
bayangan lebih kecil sifat cermin mengumpulkan cahaya.

I.DAFTAR PUSTAKA
J.KESULITAN YANG DIALALAMI SARAN DAN MASUKAN
Untuk praktikansekiranya lebih teliti lagi lagi dalam melakukan pratikum
K.FOTO/VIDIO PRATIKUM
LINK VIDIO:https://youtu.be/q4BznEkMtD0
MEKANIKA

(GAYA LISTRIK STATIS, GAYA MAGNET, GAYA GESEK, GAYA PEGAS, DAN
GAYA BERAT)

APRILIANA
835044098

UPBJJ UT PALEMBANG POKJAR BELITANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
GAYA LISTRIK STATIS
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Potongan-potongan kecil kertas
2. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
3. Penggaris
4. Sisir plastik
D. LANDASAN TEORI
Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang
bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif dan muatan
listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik
dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses maka sejumlah listrik bermuatan
lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto suatu sistem terisolasi adalah
nol.
Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik
statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya
berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila
beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-
muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi
karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.
Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan
negatif. Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif
ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada
sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan
polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan polaritas muatan
induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik sehinga
isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.
2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil.
3. Amati apa yang terjadi.
4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
gaya listrik statis.

F. HASIL PENGAMATAN

Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua benda-benda


tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan diam (statis),
oleh karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik statis merupakan energi yang
dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
No Keadaan penggaris Keadaan kertas
1 Netral sebeum digosok rambut Diam tak bergerak
2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik ke arah penggaris

G. PERTANYAAN JAWABAN
1. Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris
plastik yang digosokkan dengan rambut kering?
Jawab: Gaya yang menyebabkan potongan-potongan tertarik oleh sisir
plastik yang digosokkan adalah gaya listrik statis.

H. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan
penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah
kita gosokkan atau kita penggaris rambut yang agak tebal dengan penggaris plastik,
kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah
potongan-potongan kertas akan tertarik kearah penggaris plastik tersebut. Hal itu
disebabkan karena penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan gaya
kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik
potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya.Akan tetapi, tarikan tersebut
hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda plastik menjadi
tidak bermuatan listrik lagi.

I. KESIMPULAN
Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada
potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada
penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan penggaris dengan rambut mampu
menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan
kertas tertarik dan menempel pada ketas.

J. DAFTAR PUSTAKA
Sumardi,Y,dkk.(2004).Konsep Dasar IPA di SD. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Hampir tidak ada kesulitan yang di alami oleh peneliti saat melakukan pengamatan,
dikarenakan materi pengamatan dapat dicari dari berbagai sumber seperti internet.

L. FOTO/ LINK VIDEO PRATIKUM

Tahap Awal

Proses kegiatan
Tahap akhir

A. JUDUL
GAYA MAGNET

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet

C. ALAT DAN BAHAN


1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastik
7. Potongan kertas
8. Statif
D. LANDASAN TEORI

Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di
Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu
menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet
alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai
benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang
mampu ditarik oleh magnet.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti
besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena
tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan.
2. Amati apa yang terjadi.
3. Masukan data dalam tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN

No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik


1 Magnet Jarum Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Karena benda tersebut mengandung magnetik, sehingga benda tersebut dapat ditarik
oleh magnet.

H. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet,
maka kita lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat
kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun,
benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik
mendekati magnet yang kita dekatkan .
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik
mendekati magnet batang tersebut.
I. KESIMPULAN

Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita
simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi,
nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak
tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:SARAN DAN MASUKAN
Hampir tidak ada kesulitan saat melakukan penelitian

L. FOTO/VIDEO PRATIKUM

A. JUDUL
GAYA GESEK
B. TUJUAN
Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).
C. ALAT DAN BAHAN
a. Meja kayu
b. Neraca pegas 1 buah
c. Balok kayu dengan 4 bahan sisi berbeda (kayu, plastik mika, busa, dan kain wool)

D. LANDASAN TEORI
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-
benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula
berbentuk cair, ataupungas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya
gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya
Stokes.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Letakkan sebuah balok kayu diatas meja kayu.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala neraca
pegas(saat balok mulai bergerak).
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.
5. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang berbeda. Catatlah
perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.

F. HASIL PENGAMATAN

No Keadaan balok Penunjukkan neraca pegas (newton)


1 Sebelum bergerak 0
2 Saat akan bergerak 0.2
3 Sesudah bergerak 1.8

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Karena magnet batang mempunyai gaya tarik menarik yang sangat kuat pada logam kecil.

H. PEMBAHASAN

Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum
bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang melawan gaya
tarik.
Pada saat dibandingkan manakah yang lebih mudah menarik balok kayu yang
permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya
kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus.
Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu?
Balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin besar/luas
benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan berarti gerak
benda semakin terhambat.

I. KESIMPULAN
1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
2. Gaya gesek memiliki arah berlawanandengan arah gerak benda.
3. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya gesek
berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI:SARAN DAN MASUKAN


Hampir tidak ada kesulitan saat melakukan penelitian

L. FOTO/LINK VIDEO PRATIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN
GAYA PEGAS
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya gaya pegas
C. ALAT DAN BAHAN\
1. KaretGelang
2. Penggaris
3. Beban50 gr
4. Statif

D. LANDASAN TEORI
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah.
Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari
benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam
keadaan elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke
pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas
ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar,
2008).
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali
pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan
bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan
pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya
pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Seutaskaretgelangdigantungkanpadastatif.
2. Sebuahbebandigantungkan pula padaujungkaret yang satunyalagi.
3. Bebanditarikkebawahkemudiandilepaskan.

F. HASIL PENGAMATAN

Karetgelang
yang

diberibebanbiladitarikkebawahselamabeberapa kali akanbergerakkembalikeatas. Hal ini di


sebabkanolehkelenturandan gaya dorong yang adapadakaretgelang yang
menimbulkan gaya pegas.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Karena semakin besar benda yang di gesekkan semakin besar pula gaya gesek yang
ditimbulkan berarti gerak benda semakin lambat.

H. PEMBAHASAN
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis. Kekuatan yang
ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Contohnya saat kamu bermain
panahan, karet akan mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan jauh.
Gaya pegas dihasilkan dari karet atau pegas yang direnggangkan. Contoh gaya
pegas bisa kita lihat pada gerakan anak panah yang dilepaskan. Ketika memanah, karet yang
ditarik akan menghasilkan gaya pegas dan membuat anak panah terlontar.

I. KESIMPULAN
Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik
kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,ternyata semakin besar gaya yang bekerja
pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga
dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas.
Dimana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda.Besarnya konstanta
pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke kanan
dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang
yang menimbulkan gaya pegas

J. DAFTAR PUSTAK
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:SARAN DAN MASUKAN
Hampir tidak ada kesulitan saat melakukan penelitian

L. FOTO/VIDEO PRATIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN
GAYA BERAT
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untukmengetahuiadanyagayaberatpadabendauntukbergerak.
C. ALAT DAN BAHAN
a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr)
d. Statif
D. LANDASAN TEORI
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda
menuju benda lain.Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda
tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas
disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4. Ukur panjang karet gelang.
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar(5
macambeban).
6. Tulislahhasilpengukuranpada tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN

N Massa beban (gr) Panjang karet gelang (cm)


o

1 50 3

2 100 5

3 150 8

4 200 11

5 250 14

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Karena sifat dari karet gelangnya sendiri yang lentur, jadi dapat kembali lagi keatas.

H. PEMBAHASAN
Gaya berat adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi yang berkaitan dengan massa
benda tersebut. Massa benda akan tetap dimanapun ia berada, namun berat suatu benda
akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut.
Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada
suatu benda bermassa. Jika benda tersebut berada di bumi, maka gaya gravitasi yang
bekerja adalah gaya tarik bumi. Lambang gaya berat adalah w, singkatan dari
weight. Satuan berat adalah Newton (N).
I. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin berat
beban yang diterima maka karet gelang akan semakin memanjang dikarenakan adanya
gaya berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya
gravitasinya tergantung berat benda tersebut.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:SARAN DAN MASUKAN
Hampir tidak ada kesulitan saat melakukan penelitian

L. FOTO/VIDEO PRATIKUM

https://youtu.be/LhlV4Xw1TXQ
PRAKTIKUM IPA DI SD
PESAWAT SEDERHANA

APRILIANA
835044098

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL
KATROL

B. TUJUAN PERCOBAAN
Melalui Praktikum ini dapat disimpulkan bahwa katrol dapat mempermudah
mengangkat suatu benda.

C. ALAT DAN BAHAN


Piring neraca 1 Buah
Penggantung piring neraca 1 Buah
Kubus kayu 1 Buah
Kubus almunium 1 Buah
Tali (disediakan sendiri) secukupnya
Katrol tunggal 1 Buah
Katrol ganda 1 Buah
Neraca pegas 1 Buah

D. LANDASAN TEORI
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga
terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol
merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol
digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Gantunglah piring neraca pada neraca pegas kemudian letakkan kubus almunium dan
kubus kayu pada piring neraca.
Hitunglah panjang regangan neraca pegas tersebut.
Gantunglah katrol tunggal kemudian letakkan tali pada alur katrol.
Ikatlah penggantung piring neraca pada salah satu ujung tali dan ujung tali lainnya
diikatkan pada neraca pegas.
Letakkan kubus kayu dan kubus almunium pada piring neraca.
Tariklah neraca pegas sampai piring neraca bergerak.
Hitunglah panjang regangan neraca pegas tersebut.
Lakukan langkah 4-8 pada katrol ganda.

F. HASIL PENGAMATAN

No Keadaan Panjang regangan pegas

1 Piring neraca digantungkan pada neraca pegas 0,1 N


2 Piring neraca ditarik (katrol tunggal) 0,5 N

3 Piring neraca ditarik (katrol ganda) 0,4 N

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan katrol terdapat piring neraca di gantung pada neraca pegas dan
mengisi piring neraca dengan kubus kayu serta kubus aluminium.kemudian
menggantung neraca pegas yang telah dibebani piring neraca dengan katrol, dan piring
neraca di isi dengan kubus kayu dan kayu almunium. Pada jenis katrol tetap panjang
regangan sebesar 0,1N, pada jenis katrol tunggal panjang regangan sebesar 0,5N,
sedangkan jenis katrol ganda panjang regangan sebesar 0,4N.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, apabila
sebuah benda dikaitkan dengan katrol untuk mengangkat beban maka panjang
regangannya semakin besar. Katrol tunggal diselisih dengan katrol ganda maka
regangannya lebih kecil katrol ganda. Sedangkan ketika tidak menggunakan katrol,
panjang regangannya akan semakin kecil.

J. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA


Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI:SARAN DAN MASUKAN


Pada kegiatan tidak ada kesulitan yang begitu kompleks.

L. FOTO/VIDEO PRATIKUM
1. JUDUL
TUAS

2. TUJUAN PERCOBAAN
Melalui Praktikum ini dapat disimpulkan bahwa tuas dapat mempermudah
mengangkat suatu benda.

3. ALAT DAN BAHAN


Tiang neraca 1 Buah
Dudukan neraca beralur 1 Buah
Lengan neraca beralur 1 Buah
Penggantung piring neraca 1 Buah
Piring neraca 1 Buah
Neraca pegas 1 Buah
Kubus almunium 1 Buah

4. LANDASAN TEORI
Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau
pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk
mengungkit suatu benda. Terdapat tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita
mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik tempu (TT), dan kuasa (K).
Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat
bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.

5. PROSEDUR PERCOBAAN
Dudukan neraca diletakkan pada lubang 14
Dudukan neraca diletakan pada lubang 12
Dudukan neraca diletakan pada lubang 10
Amati regangan pegas

6. HASIL PENGAMATAN

Piring neraca digantung Jarak neraca pegas ke


No Panjang regangan pegas
pada lubang ke dudukan lengan neraca

1 14 0,5 N 10 alur
2 12 0,3 N 12 alur
3 10 0,2 N 14 alur

7. PERTANYAAN DAN JAWABAN


8. PEMBAHASAN
Pada percobaan tuas tiang neraca diletakkan tegak lurus di atas meja.
Kemudian lengan neraca beralur dimasukkan ke dalam dudukan neraca beralur,
dan dudukan neraca diletakkan di atas tiang neraca pada kedudukan yang
seimbang, serta piringan neraca diletakkan pada ujung kiri lengan neraca
beralur dengan menggunakan penggantung piring neraca. Setelah itu neraca
pegas dikaitkan pada ujung lengan kanan neraca beralur.Setelah itu, kubus
aluminium diletakkan di atas piring neraca, kemudian neraca pegas di tarik pada
kedudukan yang seimbang. Kegiatan tersebut diulangi dengan memindahkan
titik tumpu neraca yakni, yang pertama bergeser empat belas lubang ke kanan
dan yang kedua bergeser dua lubang ke kiri hingga ketiga kalinya. Pada
percobaan pertama panjang regangan sebesar 0,5 N, pada saat percobaan kedua
kali sebesar 0,3 N, sedangkan pada saat percobaan ketiga kali sebesar 0,2 N

9. KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin dekat

titik tumpu terhadap beban, maka panjang regangannya semakin kecil dan

semakin jauh titik tumpu terhadap beban, maka panjang regangannya semakin

besar.

10. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA


Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.

11. KESULITAN YANG DIALAMI:SARAN DAN MASUKAN


Pada kegiatan tidak ada kesulitan yang begitu kompleks.

12. FOTO/VIDEO PRATIKUM


https://youtu.be/E5ogSVByr8Y

Anda mungkin juga menyukai