GERAK
OLEH:
( ROHMAWATI )
( 857214849 )
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama : ROHMAWATI
NIM/ID Lainnya : 857214849
Program Studi : BI PGSD
Nama Sekolah : UT______________________________
FOTO
LEMBAR DATA
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
(ttd)
ROHMAWATI
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN
LEMBAR DATA*
LEMBAR KESEDIAAN*
A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)
*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut hanya
WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
Percobaan 1: Gerak Lurus Beraturan (GLB)
A. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan
B. Dasar Teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis
lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar
maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap
baik besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus
beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada
gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak
ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).
D. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1. Rakitlah alat dan bahan.
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun
dan M2 naik
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4. Ukur panjang BC
5. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)
7. Catat datanya pada tabel di bawah ini
𝑠
No Jarak BC s (m) Waktu t (sek) V=
𝑡
1 0.2 37 0.005
2 0.18 22 0.008
3 0.16 17 0.009
4 0.14 12 0.011
5 0.12 9 0.013
F. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula
waktu yang diperlukan
G. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat
jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
A. Tujuan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
B. Dasar Teori
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin
cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan
berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya
berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat.
D. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada tabel.
E. Data Hasil Pengamatan
No Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek) VAB VBC
F. Pembahasan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.
G. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap.
Jawaban dari Pertanyaan
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (s sumbu vertical dan sumbu horizontal).
0.18
s (m)
0.16
0.14
0.12
9 12 17 22 37
t (sekon)
𝑠
2. Kecepatan Benda, 𝑉 =
𝑡
= 0.005 m/s = 0.008 m/s = 0.009 m/s = 1.16 m/s = 0.013 m/s
3. Kesimpulan: gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada percobaan
GLBB.
0.19
sAB(m)
0.17
0.15
0.13
12 17 19 22 25
tAB(sekon)
5. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.
Percobaan 4 Percobaan 5
𝑠 𝑠
𝑣= 𝑣=
𝑡 𝑡
0.15 0.13
= =
17 12
= 0,0088 m/s = 0,0108 m/s
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎 . 𝑡 0.0088 = 𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎 . 𝑡 0.0108 =
0 + 𝑎. 17 0 + 𝑎. 12
0.0088 0.0108
𝑎= 𝑎=
17 12
𝑎 = 0.00051 m/s2 𝑎 = 0.0009 m/s2
6. Kesimpulan: gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan
diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada
percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.
OLEH:
( ROHMAWATI )
( 857214849 )
A. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal
B. Dasar Teori
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang
dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber
getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang
tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya
bunyi yang merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan
bergerak osilasi (lokal) saja.
D. Langkah Kerja
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki
pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman
Anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang Anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan.
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
transversal itu?
4. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi slinki yang Anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang
berjalan, ikut berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang
merambat melalui pegas? Jika ada, dari manakah asalnya?
5. Lakukan percobaan dari langkah 1 sampai dengan 4 sekali lagi. Kali ini slinki
diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada
perbedaannya, sebutkan!
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada
tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan Anda. Ujung yang lain
dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang pegang berulang-ulang dengan
cara menggerakkan ujung slink dengan cepat ke belakang lain ke depan.
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang
terjadi disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut?
7. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
F. Kesimpulan
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya
searah dengan arah rambatannya. Perbedaan antara gelombang transversal dan
gelombang longitudinal terletak pada arah rambatannya yaitu bila transversal tegak
lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
G. Pertanyaan :
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga
arah getar dan arah rambatnva statis. Gelombang longitudinal Adalah gelombang
yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang
pada
slinki yang digerakkan maju mundur.
A. Tujuan
Mengamati sifat pemantulan gelombang
B. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung
bebas tidak mengubah bentuk/fase.
D. Langkah Kerja
1. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau di bejana yang berisi air,
jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati bentuk gelombang
yang terjadi di permukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya?
Perhatikan sisi-sisi kolam, bak atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah
gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 15 m. lkatkan salah satu ujungnya pada tiang kokoh
atau dipegang teman Anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang
tidak bergeser (disebut ujung terikat)
3. Ujung slinki lainnya Anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang. Amati perambatan setengah gelombang (denyut)
sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut
belum teramati dengan jelas, getarkan lagi Ujung slinki tersebut, dapatkah
gelombang dipantulkan? Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan
dengan fase gelombang asalnya?
4. Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman Anda sekarang
ikat dengan benang yang panjangnya ± 1.5 m. Ikatkan Ujung benang yang
jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang saja
oleh teman Anda. Ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh
karena itu kita sebut slinki ujung bebas.
5. Getarkan ujung slinki yang Anda pegang satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati
perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini,
bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang
asalnya?
E. Pembahasan
1. Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan
air,ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan
arah rambatannya.Jika diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air
maka dipantulkan kearah datangnya gelombang
2. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan
satu kali sehingga membentuk gelombang. Slinki membentuk setengah
panjang gelombang.
3. Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut
menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata
yang terjadi adalah gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase
gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya.
4. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +
1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang,
ternyata ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki
ujung besar.
F. Kesimpulan
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan. Fase gelombang pantul dengan
gelombang asal adalah sama.
A. Tujuan
1. Mengamati gelombang stasioner;
2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner;
3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner;
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.
B. Dasar Teori
Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua gelombang yang
identik tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah
satu ujungnya, lalu ujung yang lain kita ayunkan naik turun.
Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum
dan nilai minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan
titik dengan amplitudo minimum disebut simpul. Gelombang stasioner ada dua jenis
yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan stasioner ujung bebas.
E. Hasil Percobaan
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali
yaitu tali bergetar naik turun.
F. Pembahasan
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang
digunakan 75 gram. Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang
tali yaitu: T
= 50
2. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram. Maka tegangan talinya
adalah: T = 68.
3. Beban ditambah menjadi 125 gr. .Tegangan tali pada massa tersebut adalah 83.
4. Perbandingan panjang gelombang 𝜆1, 𝜆2, dan 𝜆3= 3 : 1,5 : 1.
G. Jawaban pertanyaan
1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang
dipermukaan air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah
getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan
partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi
gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.
4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan
gelombang dengan daya tertentu.
5. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.
LAMPIRAN