Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

Nama Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas


Pokok Bahasan : 1.Menganalisis dan menginterpretasikan data serta menindaklanjuti hasil
PTK
Tutor Pengembang soal: Arik Susanti, S.Pd, M.Pd
Pengguna : Edi Junaedi, M.Pd.
Masa Tutorial : 2021.2
No. Soal : 1,2,3
Skor maksimal : 100
Jenis tugas : Unjuk Kerja

Kompetensi Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan hasil penelitian
2. Mahasiswa mampu memaparkan atau mendeskripsikan hasil penelitian
3. Mahasiswa mampu membuat kesimpulan
4. Mahasiswa mampu membuat saran untuk penelitian

1. Paparkan hasil penelitian anda dan jelaskan hasil penelitian tersebut


2. Bagaimana kesimpulan hasil penelitian anda
3. Bagaimana saran dari penelitian anda
NAMA : ROISAH NURMAYANTI
NIM : 857209965
KELAS : BI PGSD
MATA KULIAH : PENELITIAN TINDAKAN KELAS

JAWABAN

1. Paparan hasil penelitian

Beradarkan hasil penelitian hasil belajar, keaktifan dan kinerja guru mengalami peningkatan
pada tiap siklusnya. Pengukuran hasil belajar dilakukan melalui evaluasi pembelajaran diakhir
pembelajaran dengan instrumen soal pilihan ganda (PG). Keaktifan siswa diukur dengan cara
pengamatan atau observasi menggunakan lembar pengamatan keaktifan siswa. Sementara
kinerja guru diukur oleh observer dengan menggunakan lembar penlilaian kinerja guru.
Penelitian Tindkaan Kelas dikatan berhasil ketika seluruh indikator keberhasilan telah
dicapai. Terdapat 3 indikator yang harus dicapai, yang pertama yaitu persentase ketuntasan
klasikal yang harus mencapai nilai ≥ 75%. Kedua seluruh siswa harus mencapai indikator
keaktifan tinggi. Ketiga bahwa nilai kinerja guru lebih dari nilai yang ditetapkan yaitu nilai ≥
80%.
Hasil penelitian pada pra silkus menunjukan bahwa terdapat 1 siswa yang
mendapatkan nilai di atas KKM atau dapat dikatakan tuntas secara individu. Sementara
jumlah sisswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM adalah
9. Dengan kata lain bahwa ketuntasan klasikal pada pra siklus baru mencapai 10
%. Ketuntasan klasikal tersebut belum mencapai persentase ketuntasan yang telah
ditetapkan yaitu ≥75%. Sementara dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan
rubrik penilaian keaktifan siswa terhadap keaktifan siswa ditemukan bahwa jumlah siswa
yang keaktifannya tergolong rendah berjumlah 3, tergolong penelitian pada pra silkus
menunjukan Hasil bahwa terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM atau dapat
dikatakan tuntas secara individu. Sementara jumlah sisswa yang mendapatkan nilai dibawah
KKM adalah
9. Dengan kata lain bahwa ketuntasan klasikal pada pra siklus baru mencapai 10
%. Ketuntasan klasikal tersebut belum mencapai persentase ketuntasan yang telah ditetapkan
yaitu ≥75%. Sementara dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan rubrik
penilaian keaktifan siswa terhadap keaktifan siswa ditemukan bahwa jumlah siswa yang
keaktifannya tergolong rendah berjumlah 3, tergolong

sedang berjumlah 7 dan tidak ada tergolong kriteria tinggi. Masih terdapat siswa yang memiliki
indikator keaktifan rendah, Rendahnya keaktifan siswa disebabkan pembejaran tanpa
menggunakan media . Kondisi tersebut harus segera di atasi sehingga seluruh siswa berada pada
indikator keaktifan tinggi. Sedangkan penilaian terhadap kinerja guru diperoleh skor72 atau
dipersentasekan menjadi 57,60%. Skor tersebut tergolong paada kriteria kinerja guru cukup baik.
Kinerja guru dikatakan berhasil ketika sudah mencapai ketentuan nilai kinerja yaitu diatas 80%.
(Nilai
≥ 80%).

Siklus I dilaksanakan guna memperbaiki hasil belajar peserta didik. Pelaksanaan proses
pembelajaran masih sama seperi pada pra siklus, hanya saja, beberapa kekurangan dalam proses
pembeajaran perlu dihilangkan atau diperbaiki.

Hasil penelitian pada siklus I menunjukan adanya peningkatan pada 3 indikator penilaian
dibandingkan hasil yang diperoleh pada data di pra siklus. Dilihat dari persentase ketuntasan
klasikal maka pada siklus ke I nilainya meningkat dibandingkan pra siklus. Dengan data
bertutur-turut naik dari 10 % menjadi 50
%.
Siklus II dilaksanakan guna memperbaiki hasil belajar peserta didik. Pelaksanaan
proses pembelajaran masih sama seperi pada siklus II yaitu menggunakan media Patung hanya
saja, beberapa kekurangan dalam proses pembeajaran perlu dihilangkan atau diperbaiki. Hasil
penelitian pada siklus II menunjukan adanya peningkatan pada 3 indikator penilaian
dibandingkan hasil yang diperoleh pada data di pra siklus. Dilihat dari persentase ketuntasan
klasikal maka pada siklus ke II nilainya meningkat dibandingkan siklus I. Dnegan data
bertutur-turut naik dari 50 % menjadi 90 %

Penjelasan diatas menunjukan adanya peningkatan hasil belajar pada tiap siklusnya. Nilai rata-
rata tiap siklus berturut-turut meningkat dari pra siklus, siklus Idan siklus II yaitu 55
meningkat 74 dan meningkat menjadi 87. Semenetara presentase ketuntasan meningkat secara
berturut-turut dari 10 %, menjadi 50 %, menjadi 100 %.
2. Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media
PATUNG Pada Siswa Kelas IV SDN SRANG 11”, adanya peningkatan hasil belajar
Matematika Materi Operasi Hitung Campuran setelah menggunakan media Patung berbantu
LKS pada iswa Kelas IV SDN SERANG 11 . Dilihat dari persentase ketuntasan belajar tiap
siklus mengalami peningkatan secara berturut- turut dari pra siklus , siklus I, dan silkus II
sebagai berikut yaitu 10 %, 50% dan 90%. Data terebut di dukung dengan keaktifan siswa
Kelas IV SDN SERANG 11 mengalami peningkatan. Dilihat dari hasil observasi tiap
siklusnya. Pada pra siklus siswa yang tergolong mempunyai keaktifan tinggi berjumlah 0 ,
pada siklus I berjumlah 1 siswa dan pada siklus II berjumlah 9 siswa.
Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatanDari data
penilaian kinerja guru diketahui bahwa pada pra siklus berada pada kategori cukup baik, siklus
I berada pada kaegori baik, dan siklus II berada pada kategori sangat baik,Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penggunaan Media PATUNG dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas Kelas IV SDN SERANG 11.

3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan peneliti
sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan Media PATUNG dapat dijadikan inovasi peneliti dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
2. Peneliti juga dapat menggunakan model pembelajaran ini sebagai variasi
penggunaan model pembelajaran pembelajaran di dalam kelas sehingga dapat
mengubah suasana kelas menjadi lebih aktif.
3. Di dalam kegiatan pembelajaran siswa belum terbiasa menggunakan Media
PATUNGoleh karena itu, peneliti perlu meningkatkan pengelolaan kelas secara
maksimal agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai