Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN

NAMA : YULIA RATNASARI


NIM : 857752205
KELAS : 1B/2022.2
POKJAR : POKJAR BOJONG
KABUPATEN PEKALONGAN

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : YULIA RATNASARI


NIM/ID Lainnya : 857752205
Program Studi : PGSD-B1
: UPBJJ SEMARANG-POKJAR BOJONG KABUPATEN
Nama Sekolah
PEKALONGAN____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Sri Bekti.S.Pd.,M.Si


Nip/Id Lainnya : 197102082006042015
Instansi Asal : SMAN 1 KEDUNGWUNI
Nomor Hp : 0895384972525
Alamat Email : bektisri811@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : YULIA RATNASARI


NIM : 857752205
Program Studi : PGSD-B1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Pekalongan, 21 Oktober 2022


Yang membuat pernyataan

Yulia Ratnasari
PERCOBAAN 1

A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh Deterjen pada Perkecambahan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Neraca analitik / sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring /tissue secukupnya
4. Kertas timah secukupnya
5. Mistar dengan skala mm 1 buah
6. Kertas untuk label secukupnya
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng secukupnya
9. Deterjen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI
1. Perkecambahan Benih
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji
yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi
yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran
biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik
kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a) Gen
b) Hormon
2. Faktor eksternal:
a) Air
b) Cahaya
c) Suhu
d) Nutrisi
e) Ph
f) Ketinggian tempat
g) O2
h) CO2
i) Kelembapan
j) Angin

2. Deterjen

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu


pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Pada umumnya
deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Bahan kimia yang
digunakan pada deterjen dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap
kesehatan maupun lingkungan. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjen yakni
surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap manusia dan lingkungannya (Anshori, 2017).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta
kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah
diberi label sebagai berikut.
a. Label 1 = 100%
b. Label II = 50%
c. Label III = 25%
d. Label IV = 12,5%
e. Label V = 6,25%
f. Label VI = 3,1%
g. Label Kontrol = air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan :
a) Melarutkan 1 gr deterjen serbuk ke dalam air sumur hingga 100 ml dengan
menggunakan botol air mineral 1500ml. Kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan ke dalam botol air mineral 600ml berlabel 100%
b) Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 50%
c) Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 25%
d) Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 12,5%
e) Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 6,25%
f) Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 3,1%
3. Menyediakan tujuh gelas lain, kemudian memberi label kontrol, I, II, III, IV, V,
dan VI. Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissu.
4. Memasukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam
penelitian ini.
5. Dari kacang hijau yang terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10
butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10
butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, dan 10 butir dalam larutan
kontrol (air ledeng/PDAM). Biarkan rendaman selama 5 menit.
6. Mengatur kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang
baik agar hilium mengarah kebawah.
7. Mengisi gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
berlabel sama, kira-kira 100 mL.
8. Menutup ke tujuh gelas kimia dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya
yang dapat masuk.
9. Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan,
diukur panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak
tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan
dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati.
Kemudian mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja Tabel 2.10
10. Membuat grafik rata-rat pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam
dan 48 jam (Grafik 2.10) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam
dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah ?
G. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Pengaruh Deterjen Terhadap Tumbuhan

Konsentrasi Larutan Deterjen


Hari ke-1 (24 jam)
No
6,25
100% 50% 25% 12,5% 3,1% Kontrol
%
1. 0,1 0,6 1,5 1,2 2,3 4,1 5
2. 0,3 0,2 1 1,1 3 4 4,9
3. 0 0,4 1,5 1,4 3,2 4,3 4,5
4. 0,1 0,2 1,2 1,8 3,1 4,1 5,1
5. 0 0,5 1 1,5 3 3,8 5,1
6. 0 0,4 1,4 1,8 2,6 3,6 4,9
7. 0,2 0,3 1,1 1,7 3,2 3,1 5,1
8. 0 0,4 1,3 2,1 3 3,2 4,6
9. 0 0,2 1 2 3,2 3,5 4,4
10. 0 0,5 1,2 1,8 3 3,1 5,2
Jumlah 0,7 3,7 12,2 16,4 29,6 36,8 48,8
Rata-rata 0,07 0,37 1,22 1,64 2,96 3,68 4,88

Konsentrasi Larutan Deterjen


Hari ke-2 (48 jam)
No
6,25
100% 50% 25% 12,5% 3,1% Kontrol
%
1. 0,2 0,8 1,8 1,5 3,7 4,6 5,5
2. 0,5 0,4 1,3 1,5 3,1 4,4 5,3
3. 0,3 0,6 1,7 1,9 3,5 4,1 5
4. 0,4 0,6 1,5 2,1 3,3 4,4 5,5
5. 0 0,7 1,3 1,9 3,2 4,3 5,7
6. 0 0,7 1,8 2 2,7 4 5,7
7. 0,4 0,8 1,5 2,1 3,5 4 5,3
8. 0 0,7 1,7 2,5 3,1 3,4 4,8
9. 0,2 0,4 1,2 2,2 3,6 3,9 5,1
10. 0 0,8 1,6 2,1 3,2 3,5 5,7
Jumlah 2 6,5 15,4 19,8 32,9 40,6 53,6
Rata-rata 0,2 0,65 1,54 1,98 3,29 4,06 5,36
6
5

Panjang Kecambah Kacang Hijau


4
3
6 2
1
5 0

2 100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol


1 Konsentrasi

0
100% Hari ke - 1 Hari ke - 2
50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol

Konsentrasi
Grafik 2.2
Grafik Rata-Rata Pertumbuhan
Hari ke - 1
Kecambah Per Konsentrasi Pada Hari ke - 1
Hari ke - 2

(24 Jam) dan Hari ke – 2 (48 Jam)

H. PEMBAHASAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada hari pertama (24 jam) di
larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah adalah
0,07 cm dan terdapat 6 biji kacang hijau yang tidak mengalami perkecambahan.
Pada larutan 50% rata-rata panjangnya adalah 0,37 cm, larutan 25% rata-rata
panjangnya adalah 1,22 cm, larutan 12,5% rata-rata panjangnya adalah 1,64 cm,
larutan 6,25% rata-rata panjangnya adalah 2,96 cm, dan larutan 3,1% rata-rata
panjangnya adalah 3,68 cm. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan
air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 4,88 cm.

Pada hari kedua, setelah 48 jam terdapat 4 kacang hijau yang tidak
mengalami perkecambahan di larutan 100%. Tetapi semua kacang hijau mengalami
pertambahan panjang pada akarnya di semua jenis larutan. Dimulai dari larutan
100% yang pada hari pertama 0,07 cm menjadi 0,2 cm, larutan 50% dari 0,37 cm
menjadi 0,65 cm, dan larutan 25% dari 1,22 cm menjadi 1,54 cm. Larutan 12,5%
yang semula 1,64 cm menjadi 1,98 cm dan larutan 6,25% semula 2,96 cm menjadi
3,29 cm. Sedangkan larutan 3,1% panjang hari kedua menjadi 4,06 cm dari 3,68 cm.
Kemudian untuk larutan kontrol mengalami pertambahan sebanyak 0,48 cm menjadi
5,36 cm.
I. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa


semakin rendah persentase deterjen dalam air, maka perkecambahan kacang hijau
akan tumbuh dengan baik. Namun sebaliknya, apabila persentase deterjen semakin
tinggi maka perkecambahan kacang hijau akan terhambat.

J. JAWABAN PERTANYAAN

1. Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan


deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang paling
baik untuk pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati, menandakan bahawa biji
kacang hijau tersebut bukan merupakan bibit yang unggul (mandul).
3. Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah adalah untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya
juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang
tidak mendapat cahaya.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

L. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan yang dialami peneliti saat melakukan percobaan adalah saat
pendokumentasian. Dikarenakan keterbatasan alat, gerak dan waktu sehingga
kualitas gambar yang diperoleh kurang maksimal.
2. Saran dan masukan untuk peneliti yang akan melakukan percobaan adalah agar
menyiapkan bahan dan alat saat pendokumentasian agar tidak terlewatkan dan
dapat terdokumtasi semua kegiatan percobaan.
LINK VIDEO PRAKTIKUM

https://www.youtube.com/watch?v=03byibq5f4Q

Anda mungkin juga menyukai