Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA LAPORAN PRATIKUM IPA DI SD

PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR BAWANG MERAH


(ALLIYM CEPA) DAN PERKECAMBAHAN

NAMA : NI NYOMAN SUPIKTAWATI

NIM : 859034189

UPBJJ UT DENPASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhn akar bawang merah (Allium cepa)

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

C. ALAT DAN BAHAN


1. Botol aqua tanggung 500ml 2botol
2. Botol aqua gelas 7 buah
3. Bawang merah 7 buah
4. Deterjen bubuk
5. Spidol
6. Tisu
7. Air

D. LANDASAN TEORI
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan air
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah,
logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Deterjen
adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat
dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Deterjen merupakan garam Natrium dari Asam
Sulfat.
Bawang merupakan istilah umum bagi sekelompok tumbuhan penting bagi manusia yang
termasuk dalam genus Allium. Umbi, daun, atau bunga bawang dimanfaatkan
sebagai sayuran atau sebagai rempah-rempah. Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai
obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan
senyawa alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat,
amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta kontrol yang berupa air
ledeng /air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
a. Label 1 : 100%
b. Label 2 : 50%
c. Label 3 : 25%
d. Label 4: 12,50%
e. Label 5 : 6,25%
f. Label 6: 3,10%
g. Label kontrol: air ledeng/ air PDAM saja.
2. Cara menyediakan larutan
a. Larutkan, satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng/PDAN hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 100%.
b. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 50%
c. Ambil 500 mL larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 25%
d. Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 12,509%
e. Ambil 500 mL larutan deterjen 12,50%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 6,25%
f. Ambil 500 mL larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 3,10%
g. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir sama
dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis
untuk menghindari bahan kimia tersisa yang terdapat di kulit epidermis tersebut.
Kupas juga bagian akar primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah
tersebut. Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan akar.
h. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan ke dalam botol aqua gelas hingga
penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam dua botol aqua gelas.
i. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primoralal terletak di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.
j. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di
atas larutan kontrol (yang hanya berisi air ledeng/PDAM).
k. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambahkan lagi hingga penuh.
l. Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang akarnya. Rata-
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar
yang mencolok perbedaannya diabaikan (tidak usah dirata-ratakan). Tuliskan hasil
pengamatan Anda pada Tabel 2.9 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
m. Hitunglah hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus:
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑥
𝐼𝐺 = 𝑥100%
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙

n. Butlah grafik IG 50/hambatan Pertumbuhannya pada grafik 2.1 dalam lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.9
Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah
No Konsentrasi Rata-Rata Panjang Akar 1G (%)
1 Kontrol 4 0
2 3,1% 3 25
3 6,25% 2 50
4 12,5% 1 75
5 25% 0 100
6 50% 0 100
7 100% 0 100

120

100

80

60 Rata-rata panjang akar


1G (%)
40

20

0
0 3,1% 6,25% 12,5% 25% 50% 100%

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan
akarnya?
Jawaban:
Dalam uji coba yang telah saya lakukan pada bawang merah dimana konsentrasi larutan
deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar bawang merah adalah 25%.

H. PEMBEHASAN
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Dua bahan
terpenting dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai
pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.
Percobaan ini menggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan salah
satu tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati
dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahan selnya bisa terlihat jelas. Bagian yang
digunakan adalah akar. Karena pada akar primordial merupakan meristem yang masih
berkembang dengan baik sehingga masih mudah untuk diamati. Dari data pengamatan dapat
dilihat bahwa makin tinggi konsentrasi deterjen menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
akar primordial bawang merah.
Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah dikarenakan adanya
surfaktan dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di permukaan air sehingga
menurunkan oksigen terlarut. Pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar primordial
tumbuh tidak optimal pada konsentrasi 12,5%. 6,25% dan 3,10%. Hal ini dikarenakan
kelebihan dalam penambahan larutan.

I. KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa salah satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan
organisme target maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika
semakin parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD/ PDGK4107 3 SKS/Modul 1-9.
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
https://ews.kemendag.go.id/sp2kplanding/assets/pdf/131212_ANL_UPK_BawangMerah.pdf.
Diakses Jumat, 28 Oktober 2022.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pengaruh-Deterjen-Terhadap-
Pertumbuhan-Akar-Bawang-Merah.html. Diakses Jumat, 28 Oktober 2022.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum pencemaran lingkungan mengenai pengaruh deterjen terhadap akar bawang
merah sangat berpengaruh dalam kehidupan, kesulitan yang saya lalui dalam praktikum ini
yaitu pada saat menuang dan memasukan air ke botol silih berganti. Terlihat dari
pertumbuhan bawang merah dimana pada kadar larutan derterjen 100%, 50%, 25% tidak
terlihat adanya pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kandungan PH yang berlebihan membuat
pertumbuhan akar bawang merah terhambat.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto Praktikum Keterangan

Tahap Awal:
Siapkan Alat dan Bahan

Proses:
Isi botol aqua tanggung ukuran 500ml dengan
air kemudian tuangkan deterjen dan kocok.
Setelah itu tuangkan ke botol aqua gelas
dengan isi label kadar konsentrasi 100%.
Lakukan berulang hingga kadar 3,1%.
Tuangkan air tanpa deterjen atau disebut
larutan kontrol.

Proses:
Setelah menuangkan larutan yang memiliki
kadar konsentrasi yang berbeda. Selanjutnya
tusuk 7 bawang merah kemudian letakan
kedalam setiap botol aqua gelas yang memiliki
kadar konsentrasi yang berbeda.
Dan amati selama 72 jam.

Tahap Akhir:
Setelah mengamati selama 72 jam. Maka
terlihat pada gambar bahwa larutan yang
memiliki kadar konsentrasi yang tinggi dapat
mempengaruhi pertumbuhan akar pada bawang
merah. Sedangkan pada larutan kontrol
pertumbuhan akar bawang merah sangat cepat.
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Botol aqua tanggung 500ml 2botol
2. Botol aqua gelas 7 buah
3. Kacang hijau 100 buah
4. Deterjen bubuk
5. Spidol
6. Tisu
7. Air

D. LANDASAN TEORI
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan air
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah,
logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Deterjen
adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat
dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Deterjen merupakan garam Natrium dari Asam
Sulfat.
Kacang hijau (vigna Radiata) adalah sejenis plawija yang dikenal luas didaerah tropical.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta kontrol yang berupa air
ledeng /air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
a. Label 1 : 100%
b. Label 2 : 50%
c. Label 3 : 25%
d. Label 4: 12,5%
e. Label 5 : 6,25%
f. Label 6: 3,1%
g. Label kontrol: air ledeng/ air PDAM saja.
2. Cara menyediakan larutan
a. Larutkan, satu gram detergen serbuk kedalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 100%
b. Ambil 500 mL larutan detergen 100%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 100%.
c. Ambil 500 mL larutan detergen 50%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 25%.
d. Ambil 500 mL larutan detergen 25%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 12,5%.
e. Ambil 500 mL larutan detergen 12,5%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 6,25%.
f. Ambil 500 mL larutan detergen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 3,1%.
3. Sediakan 7 gelas gelas aqua lain, beri label kontrol , larutan 100%, larutan 50%, larutan
25%, larutan 12,5 %, larutan 6,25% dan larutan 3,1%.
4. Masukkan kacang hijau kedalam air pada gelas aqua. Buanglah kacang yang mengapung,
sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang
hijau terpilih).
5. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan 100%, 10 butir
dalam larutan 50%, 10 butir dalam larutan 25%, 10 butir dalam larutan 12,5%, 10 butir
dalam larutan 6,25%, 10 butir dalam larutan 3,1%, 10 butir dalam larutan kontrol (air
ledeng/air PDAM). Biarkan rendaman selama lima menit.
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas aqua dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar
helium mengarah kebawah.
7. Isilah gelas aqua yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama, kira-kira 100 mL.
8. Letakan kacang hijau yang sudah diisi larutan deterjen sesuai dengan kadar konsentrasi di
tempat gelap dan tutup agar tidak ada cahaya yang dapat masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48
jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan Anda pada Lembar Kerja Tabel.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam
dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna biru, 48 jam
dengan warna merah.

F. HASIL PENGAMATAN

No. Konsentrasi Larutan Deterjen pada Perkecambahan


Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 0 0 0 0,5 0,5 0,5 0,5
2 0 0 0 0,5 0,5 0,5 0,5
3 0 0 0 0 0 0,5 0,5
4 0 0 0 0 0 0,5 0,5
5 0 0 0 0 0 0 0,5
6 0 0 0 0 0 0 1
7 0 0 0 0 0 0 1
8 0 0 0 0 0 0 1
9 0 0 0 0 0 0 1
10 0 0 0 0 0 0 1
Jumlah 0 0 0 1 1 2 7,5
Rata- 0 0 0 0,1 0,1 0,2 0,75
rata

No. Konsentrasi Larutan Deterjen pada Perkecambahan


Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 0 0 0,1 0,6 0,6 0,6 0,8
2 0 0 0,1 0,6 0,6 0,6 1
3 0 0 0 0,1 0 0,6 1
4 0 0 0 0 0,1 0,6 1
5 0 0 0 0,1 0,1 0,1 1,2
6 0 0 0 0,1 0,1 0,1 1,5
7 0 0 0 0 0,1 0 1,5
8 0 0 0 0 0 0 1
9 0 0 0 0 0 0 1
10 0 0 0 0 0 0 1
Jumlah 0 0 0,2 1,5 1,6 2,6 11
Rata- 0 0 0,02 0,15 0,16 0,26 1, 1
rata

12

10

6 Minggu 1
Minggu 2
4

0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
Jawaban:
Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan
0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung
deterjen.

2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawaban:
Dapat disimpulkan bahea pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati itu
disebabkan karena biji/bibit kacang hijau tersebut bukan merupakan bibit yang unggul.

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
Jawaban:
Karena, pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah
berfungsi untuk mengurangi intesnsitas cahaya. Hal ini dikarenakan intensitas cahaya
sangat berpengaruh pada pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan
intensitas cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil.
Sehingga pertumbuhan akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapatkan
cahaya.

H. PEMBEHASAN
1. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa larutan tanpa ada campuran deterjen atau disebut
dengan larutan kontrol pada hari pertama dapat dijumlahkan dengan panjang rata-rata
akarnya yaitu 0,75mm. Sedangkan pada hari kedua panjang rata-rata akarnya yaitu1,1
mm
2. Pada larutan dengan konsentrasi 100% terlihat bahwa tidak ada pertumbuhan dari hari
pertama dan hari kedua. Hal ini disebabkan karena kandungan konsentrasi yang dimiliki
terlalu tinggi.
3. Pada larutan dengan konsentrasi 50% hasil pengamatannya sama seperti pada larutan
konsentrasi 100% . Dimana terlihat bahwa tidak ada pertumbuhan dari hari pertama dan
hari kedua. Hal ini disebabkan karena kandungan konsentrasi yang dimiliki terlalu tinggi.
4. Pada larutan dengan konsentrasi 25% terlihat bahwa tidak ada pertumbuhan di hari
pertama akan tetapi pada hari kedua terlihat bahwa kacang hijau memiliki panjang rata-
rata akarnya yaitu 0,02mm.
5. Pada larutan dengan konsentrasi 12,5% pada hari pertama dapat dijumlahkan dengan
panjang rata-rata akarnya yaitu 0,mm sedangkan pada hari kedua panjang rata-rata
akarnya yaitu 0,15mm.
6. Pada larutan dengan konsentrasi 6,25% pada hari pertama dapat dijumlahkan dengan
panjang rata-rata akarnya yaitu 0,1mm sedangkan pada hari kedua panjang rata-rata
akarnya yaitu 0,16mm.
7. Pada larutan dengan konsentrasi 3,1% pada hari pertama dapat dijumlahkan dengan
panjang rata-rata akarnya yaitu 0,2mm sedangkan pada hari kedua panjang rata-rata
akarnya yaitu 0,26mm

I. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa deterjen dapat berpengaruh pada
pertumbuhan kacang hijau. Hal ini dapat disebabkan karena larutan yang memiliki kadar
konsentrasi tinggi dapat meperlambat pertumbuhan kacang hijau serta sinar matahari juga
dapat mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan kacang hijau.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD/ PDGK4107 3 SKS/Modul 1-9.
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
https://id.scribd.com/document/504734954/Makalah-Praktikum-IPA-di-SD-Pengaruh-
Deterjen-terhadap-Perkecambahan. Diakses Jumat, 28 Oktober 2022.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pengaruh-Deterjen-Terhadap-
Perkecambahan.html. Diakses Jumat, 28 Oktober 2022.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum pencemaran lingkungan mengenai pengaruh deterjen terhadap
perkecambahan sangat berpengaruh dalam kehidupan, kesulitan yang saya lalui dalam
praktikum ini yaitu pada saat menuang dan memasukan air ke botol silih berganti. Dimana
ketelitian dan kehati-hatian sangat diperlukan dalam menentukan berbagai konsentrasi agar
mendapatkan hasil yang benar-benar akurat.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto Praktikum Keterangan

Tahap Awal:
Siapkan Alat dan Bahan

Proses:
Isi botol aqua tanggung ukuran 500ml dengan
air kemudian tuangkan deterjen dan kocok.
Setelah itu tuangkan ke botol aqua gelas
dengan isi label kadar konsentrasi 100%.
Lakukan berulang hingga kadar 3,1%.
Tuangkan air tanpa detercen atau disebut
larutan control.
Proses:
Setelah menuangkan larutan yang memiliki
kadar konsentrasi yang berbeda. Selanjutnya
masukan 10 biji kacang hijau kedalam setiap
botol aqua gelas yang memiliki kadar
konsentrasi yang berbeda. Letakan pada tempat
yang gelap kemudian tutup rapat agar tidak ada
cahaya yang masuk.
Dan amati selama 48 jam
Tahap Akhir:
Setelah mengamati selama 48 jam. Maka
terlihat pada gambar bahwa larutan yang
memiliki kadar konsentrasi yang tinggi dapat
mempengaruhi pertumbuhan pada kacang
hijau.

Anda mungkin juga menyukai