JANUARI 2023
Puji syukur kami ucapkan ke pada Tuhan Yang Maha Esa. yang telah melimpahkan Rahmat
Nya sehingga saya bisa menyelesaikan TOR Program kerja. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan TOR ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak. Sebagai penyusun TOR, Saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam penyusunan TOR ini. Oleh
karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki karya ilmiah ini. Saya berharap semoga TOR yang saya susun ini memberikan
A. LATAR BELAKANG
Pendahuluan Pemilihan cairan sebaiknya didasarkan atas status hidrasi
pasien,konsentrasi elektrolit, dan kelainan metabolic yang ada. Berbagai larutan parenteral
telah dikembangkan menurut kebutuhan fisiologis berbagai kondisi medis. Terapi cairan
intravena atau infuse merupakan salah satu aspek terpenting yang menentukan dalam
penanganan dan perawatan pasien. Berbagai cairan mempunyai manfaat dan tujuan yang
berbeda-beda. Terapi awal pasien hipotensif adalah cairan resusitasi dengan memakai 2liter
larutan isotonis Ringer Laktat.Namun, RingerLaktat tidak selalu merupakan cairan terbaik
untuk resusitasi.Resusitasi cairan yang adekuat dapat menormalisasikan tekanandarah pada
pasien kombustio18—24 jam sesudah cedera luka bakar.Larutan parenteral pada syok
hipovolemik diklasifikasi berupa cairan kristaloid , koloid, dan darah. Cairan kristaloid
cukup baik untuk terapi syokhipovolemik. Keuntungan cairan kristaloid antara lain mudah
tersedia, murah, mudah dipakai, tidak menyebabkan reaksi alergi, dan sedikit efek
samping. Kelebihan cairan kristaloid pada pemberian dapat berlanjut dengan edema
seluruh tubuh sehingga pemakaian berlebih perlu dicegah. Secarasederhana, tujuan dari
terapi cairan dibagi atas resusitasi untuk mengganti kehilangan cairan akut dan rumatan
untuk mengganti kebutuhan harian. Total cairan tubuh bervariasi menurut umur, berat
badan dan jeniskelamin. Lemak tubuh juga berpengaruh terhadap cairan, semakin banyak
lemak, semakin kurang cairannya. Ada dua bahan yang terlarut di dalam cairan tubuh yaitu
elektrolit dan non-elektrolit.
B. TUJUAN UMUM
1. Mendapatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas
2. Mendapatkan pelayanan yang bermutu untuk seluruh tenaga yang berkaitan langsung dengan
pelayanan:
D. NARASUMBER
Ns. I Wayan Gede Suta Atmaja, S.Kep
E. METODE
Metode Pelatihan dengan
a. Ceramah
b. Diskusi terarah & simulasi / bermain peran
3 Plester Buah 2
Sarung
5 Pasang 2
Tangan/hand scone
7. Gunting Buah 1
8. Torniquet Buah 1
12 underped Buah 1
13 Bengkok Buah 1
Grand Total
I. PENUTUP
Dengan terlaksananya pelatihan ini diharapkan semua tenaga kesehatan RSU Grha Bhakti
Medika khususnya pada lingkup keperawatan dan kebidanan.