Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia

Disusun Oleh :

Nama : ANNISA MAULA FADILA

NIM : P27220016151

1B DIPLOMA IV KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA

2017
LEMBAR PERSETUJUAN
PENUNTUN

PRAKTIKUM BIOKIMIA

Ini telah diperiksa, dan mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari

Politeknik Kesehatan Surakarta

Disahkan tanggal, Februari 2017

Mengetahui Penyusun Modul,

Ketua Jurusan Keperawatan

Widodo, MN. Suwaji Handaru W,S.Si,M.Si.

NIP. 197006041998031002 NIP. 197704142002121006

Mengesahkan

Direktur Poltekkes Surakarta

Satino, SKM, MSc.N

NIP 19610102189031001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT,


yang senantiasa mencurahkan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga tugas-tugas
keseharian dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya terutama penyusunan
Penuntun Praktikum Biokimia.

Penyusunan Penuntun Praktikum Biokimia ini diharapkan dapat


memudahkan mahasiswa Jurusan Keperawatan dalam mempelajari Biokimia yang
menekankan keterampilan Laboratorium dan Aplikasi Biokimia dalam
Keperawatan.

Penulis berterimakasih kepada Yth. Direktur Poltekkes Kemenkes


Surakarta, Ketua Jurusan Akupuntur, Ketua Jurusan Keperawatan, dan Kaprodi
DIV Keperawatan Poltekkes Surakarta, serta teman sejawat dosen, yang banyak
memberikan dorongan dan masukan berkenaan dengan penyusunan penuntun
praktikum ini. Semoga modul ini dapat meningkatkan kualitas praktikum dan
kegiatan pembelajaran Biokimia di Jurusan Keperawatan,

Surakarta, Maret 2017

Penyusun,

Suwaji Handaru W,S.Si.,M.Si


DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ........................................................................................................... 1


Kata Pengantar .................................................................................................................... 1
Daftar Isi ............................................................................................................................. 1
Pendahuluan ....................................................................................................................... 1
Praktikum 1 : Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS).................................................... 1
Praktikum 2 : Pemeriksaan Kolesterol ............................................................................... 1
Praktikum 3 : Pemeriksaan Asam Urat .............................................................................. 1
Prktikum 4 : Pemeriksaan Hemoglobin (HB) ..................................................................... 1
Praktikum 5 : Pemeriksaan IMT (Indeks Massa Tubuh) .................................................. 1
Praktikum 6 : Pemeriksaan Lingkar Lemak Lengan ........................................................... 1
Resume Mading Kelas 1A .................................................................................................. 1
Penutup ............................................................................................................................... 1
Lampiran ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN

Standar Kompetensi

Dengan mempelajari penuntun praktikum biokima ini mahasiswa dapat


menjelaskan prosedur praktikum.

Kompetensi Dasar

1. Mahasiswa dapat menjelaskan keterampilan biokima


2. Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan-tahapan praktikum biokimia
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap pada
praktikum biokimia

Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran ini bertujuan agar mahasiswa mampu :

1. Menyebutkan prosedur praktikum biokimia


2. Menjelaskan langkah setiap tahap dari proses praktikum biokima
3. Menjelaskan komponen dari praktikum biokima

Kegiatan Belajar

Dalam penuntun praktikum biokimia ini dibagi dalam 6 praktikum yaitu :

1. Praktikum Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS)


2. Praktikum Pemeriksaan Kolestrol
3. Praktikum Pemeriksaan Asam Urat
4. Praktikum Pemeriksaan Haemoglobin
5. Praktikum Pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT)
6. Praktikum Pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LLA)

Petunjuk Praktikum

1. Mahasiswa harus selalu setiap praktikum, jika berhalangan hadir


mahasiswa harus melaporkan ke dosen atau koordinator mata kuliah.
2. Ketenangan, kebersihan, dan kesopanan didalam laboratorium harus selalu
dijaga.
3. Didalam laboratorium tidak diperkenankan untuk makan dan minum.
4. Tidak diperkenankan mengganggu percobaan milik orang lain, baik
merusak maupun menulis keterangan-keterangan orang yang tidak benar.
5. Sebelum melakukan praktikum, ketua kelompok harus mengecek
perlengkapan dan kebutuhan alat.
6. Selesai praktikum, memeriksa kebersihan, keutuhan dan kelengkapan alat-
alat praktikum.
I. Praktikum Kesatu
Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS)

A. Pendahuluan
Pemeriksaan gula darah sewaktu dilakukan untuk
mengetahui gula darah seseorang. Factor utama yang menyebabkan
tinggi rendahnya kadar gula darah adalah kadar karbohidrat dalam
tubuh atau konsumsi karbohidrat. Pemeriksaan ini berguna untuk
melihat metabolisme karbohidrat seseorang. Kadar gula darah
sewaktu pada kondisi normal berkisar 70-120 mg/dl.

B. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa dapat
mengetahui kadar gula darah pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. Glukometer
2. Lanset
3. Strip Glukosa
4. Bengkok
5. Kapas alcohol
6. Hand scone (sarung tangan)

D. Cara Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
probandus
2. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
3. Atur posisi probandus senyaman mungkin
4. Siapkan alat yang akan digunakan dan perhatikan masa expired
(kadaluarsa)
5. Hidupkan dan pastikan alat biasa digunakan sampai muncul
gambar tetes darah atau kedip-kedip
6. Pasang chip glukosa dan strip glukosa pada alat glukometer
7. Bersihkan jari tangan probandus yang mau ditusuk dengan
kapas alcohol
8. Menusukan lanset di jari tangan ke probandus dan tekan ujung
jari sampai darah keluar
9. Darah probandus di sentuh pada tepi samping strip, pada
bagian garis yang ada panah. Darah masuk ke dalam strip dan
berbunyi beep.
10. Menutup bekas tusukan lanset dengan kapas alcohol
11. Alat kolestrol meter berbunyi dan hasil bias diamati
12. Membereskan dan merapikan alat kolestrol meter
13. Mencuci tangan

E. Diskusi

Sekar : Ini yang mau praktiku siapa?

Tyas,Dila,Fitri : aku aja

Diah : Oke langsung mulai aja ya

Dila : Hasilku 103

Tyas : aku 126

Fitri : kalo aku 125

Estu : Ini yang normal Cuma Dilla aja,Tyas sama Fitri GDS nya
tinggi. Kurangi yang manis-manis ya

F. Hasil dan Pembahasan

Nama Hasil
Tyas 126
Dilla 103
Fitri 125

Dari data diatas didapatkan hasil bahwa GDS dari Tyas


dan Fitri tinggi,sedangkan GDS dari Dilla normal.

G. Kesimpulan
Kadar gula darah sewaktu pada kondisi normal berkisar 70-
120 mg/dl. Dari percobaan didapatkan hasil bahwa GDS dari Tyas
dan Fitri tinggi,sedangkan GDS dari Dilla normal.
II. Praktikum Kedua
Pemeriksaan Kolestrol

A. Pendahuluan
Untuk mendapatkan hasil yang akurat pada pemeriksaan
kolestrol dianjurkan probandus (pasien) berpuasa selama tidak
lebih 10 jam. Dengan tujuan agar tidak terjadi bias dalam
pengukuran akibat adanya pengaruh lemak yang dikonsumsi.
Pemeriksaan pada alat praktis ini menyajikan hasil akhir berupa
kadar kolestrol. Hasil ini menunjukkan kadar kolestrol probandus
(mahasiswa) yang diperiksa.

B. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa dapat
mengetahui kadar kolestrol pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. Kolestrol meter
2. Lanset
3. Strip kolestrol
4. Bengkok
5. Kapas alcohol
6. Hand scoen (sarung tangan)

D. Cara Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
probandus
2. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
3. Atur posisi probandus senyaman mungkin
4. Siapkan alat yang akan digunakan dan perhatikan masa expired
(kadaluarsa)
5. Hidupkan dan pastikan alat biasa digunakan sampai muncul
gambar tetes darah atau kedip-kedip
6. Pasang cip kolestrol dan strip kolestrol pada alat kolestrol
meter
7. Bersihkan jari tangan probandus yang mau ditusuk dengan
kapas alcohol
8. Menusukkan lanset di jari tangan ke probandus dan tekan ujung
jari sampai darah keluar
9. Darah probandus di sentuh pada tepi

E. Diskusi

Maul : Ini yang mau praktikum siapa ya?

Estu,Diah,Sekar,Fitri : aku ya

Windhy : oke langsung dimulai aja

Diah : hasilku 6.7

Estu : aku juga 6.7

Sekar : Aku juga 6.7

Tyas : Fitri berapa?

Fitri : aku 9,kok tinggi banget ya?

Yeni : Emang batasnya berapa?

Dilla : 7 batasnya itu

F. Hasil dan Pembahasan

Nama Hasil
Efi 202
Bu Arni 234

Dari data diatas didapatkan hasil kolestrol keduanya tinggi


.
G. Kesimpulan
Dari data diatas didapatkan hasil kolestrol keduanya tinggi
karena normal kolestrol untuk laki-laki < 150 dan perempuan <
200.
III. Praktikum Ketiga

Pemeriksaan Asam Urat

A. Pendahuluan

Untuk mendapatkan hasil yang akurat pada pemeriksaan asam urat


dianjurkan probandus (pasien) berpuasa selama tidak lebih 10 jam dengan
tujuan agar tidak terjadi bias dalam pengukuran akibat adanya pengaruh
protein yang dikkonsumsi. Pemeriksaan pada alat praktis ini menyaikan
hasil akhir berupa kadar asam urat. Hasil ini menunjukana kadar asam urat
probandus (mahasiswa) yang diperiksa.

B. Tujuan

Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui


kadar asam urat pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. Asam Urat meter
2. Lanset
3. Strip Asam Urat
4. Bengkok
5. Kapas alkoho
6. Hand scone (sarung tangan)

D. Cara Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
probandus
2. Mencuci tangan atau memakai sarung tangan
3. Atur posisi probandus senyaman mungkin
4. Siapkan alat yang akan digunakan dan perhatikan masa expired
(kadaluwarsa)
5. Hidupkan dan pastikan alat bisa digunakan sampai muncul
gambar tetes darah atau kedip-kedip
6. Pasang chip asam urat dan strip asam urat pada alat asam urat
meter
7. Bersihkan jari tangan probandus yang mau ditusuk dengan
kapas alkohol
8. Menusukkan lanset di jari tangan ke probandus dan tekan ujung
jari sampai darah keluar
9. Darah probandus disentuh pada tepi samping strip, pada bagian
garis yang ada panah. Darah masuk ke dalam strip dan
berbunyi beep
10. Menutup bekas tusukan lanset dengan kapas alkohol
11. Alat asam urat meter berbunyi dan hasil bisa diamati
12. Membereskan dan merapikan alat asam urat meter
13. Mencuci tangan

E. Diskusi

F. Hasil dan Pembahasan

Nama Hasil
Diah 6,7
Estu 6,7
Sekar 6,7
Fitri 9

Dari data diatas didapatkan hasil bahwa Asam Urat dari Diah, Estu, dan Sekar
normal, sedangkan pada Fitri tinggi.
G. Kesimpulan
Kadar Asam Urat yang normal untuk laki-laki 2,3 - 6,8. Sedangkan
untuk perempuan sekitar 3,2 – 7,2 dengan demikian dapat disimpulkan
dari hasil praktikum diatas bahwa Asam Urat Diah, Estu, dan Sekar norma,
Dan untuk fitri memiliki Asam Urat tinggi.
IV. Praktikum keempat

Pemeriksaan Haemoglobin (HB)

A. Pendahuluan
untuk mendapatkan hasil yang akurat pada pemeriksaan kolestrol
dianjurkan probandus (pasien) berpuasa selama tidak lebih sepuluh jam
dengan tujuan agar tidak terjadi bias dalam pengukuran akibat adanya
pengaruh lemak yang dikonsumsi. pemeriksaan pada alat praktis ini
menyajikan hasil akhir berupa kadar kolesterol. hasil ini menunjukan kadar
kolesterol probandus (mahasiswa) yang diperiksa.

B. Tujuan
setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui
kadar haemoglobin (HB) pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. HB meter
2. Lanset
3. Strip HB
4. Bengkok
5. Kapas alkohol
6. Handscone (sarung tangan)
D. Cara Kerja
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada probandus.
2. Mencuci tangan atau memakai sarung tangan.
3. Atur posisi probandus senyaman mungkin.
4. siapkan alat yang akan digunakan dan perhatikan masa expired.
5. Hidupkan dan pastikan alat bisa digunakan sampai muncul gambar
tetes darah atau kedip-kedip.
6. Pasang chip HB dan strip HB pada alat Hb meter.
7. bersihkan jari tangan probandus yang mau ditusuk dengan kapas
alkohol.
8. Menusukkan lanset di jari tangan probandus dan tekan jung jari
sampai darah keluar.
9. Darah probandus disentuh pada bagian tengah strip, pada bagian
garis yang ada panah. darah masuk kedalam strip dan berbunyi
beep.
10. menutup bekas tusukan lanset dengan kapas alkohol.
11. Alat HB meter berbunyi dan hasil bisa diamati.
12. membereskan dan merapikan alat HB meter.
13. mencuci tangan.
E. Diskusi
Tyas : Ini yang praktik HB siapa ya?
Diah : Maul sama Yeni aja ya
Estu : Ini aku bacakan prosedurnya ya
Maul : Yaudah langsung mulai praktikum aja ya
Yeni : Ayo,Sekar ini gimana kok nggak bisa nyala alatnya?
Sekar : Kurang masuk mungkin,coba lebih ditekan lagi.
Windhy : Lha ini baterainya aja belum dipasang,gimana mau nyala.
Dilla : Iya cepetan bisa nggak
Yeni : Bisa ini,Maul kamu tak tusuk dulu ya nanti gantian aku.
Maul : Oke Yen
Fitri : Berapa hasilnya Yen?
Yeni : 11.8 ini normal kan?
All : Hb kamu rendah ul,kan batasnya kalo perempuan 12.4-14.8
Maul : Ini aku gantian ngecek Yeni ya
Yeni : Iya,hasilnya berapa?
Maul : 13.1 Yen,wah kamu normal
Yeni : Alhamdulillah

F. Hasil dan Pengamatan


Nama Hasil
Maul 11,8
Yeni 13,1

Dari data diatas didapatkan hasil bahwa Haemoglobin dari Maul


rendah sedangkan Yeni normal

G. Kesimpulan.
Kadar Haemoglobin normal pada laki-laki 13 – 15, sedangkan pada
perempuan 12,4 – 14,8. Dari hasil praktikum diatas dapat diketahui bahwa
Maul mengalami Anemia karena kadar Haemoglobin dalam tubuh rendah,
sedangkan Yeni memiliki kadar Haemoglobin normal.
V. Praktikum kelima

Pemeriksaan Indeks Masa Tubuh (IMT)

A. Pendahuluan
Indeks masa tubuh (IMT) sebagai cara untuk mengetahui status
gizi dalam memonitor berat badan seseorang. nilai ini dapat dihitung
dengan rumus
Berat badan (kg)
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ (𝐼𝑀𝑇) =
Tinggi badan (m)2

B. Tujuan
setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui
Indeks Masa Tubuh (IMT) pada probandus (mahasiswa).

C. Alat dan Bahan


1. Timbangan
2. Meteran
3. Pensil
4. Buku
5. Stesel
D. Cara Kerja
a mengukur berat badan
1. melakukan cuci tangan
2. jelaskan kepada probandus tentang pemeriksaan IMT
3. atur stesel tentang tutup pintu (bila perlu)
4. letakkan timbangan pada posisi yang datar
5. pakai baju tipis atau
E. Diskusi

Estu : Ayo kita cek satu-satu,mulai dari aku ya?

Yeni : kamu berat badannya berapa? tingginya berapa? sini aku hitungin
hasilnya

Estu : berat badan 43 kg terus tinggiku 155 cm


Diah : IMT mu 17.89 Es,gini aja kalian ngukur satu-satu nanti aku
hitungin IMT nya

Tyas : Iya aku 65 kg sama tinggiku 164.5

Windhy : Berat badanku 52 kg tinggiku 164 cm

Diah : berat badanku 54 kg tinggiku 156 cm

Fitri : Berat badanku 64 kg tinggiku 163.5 cm

Yeni : Berat badanku 42 kg tinggiku 156 cm

Sekar : Berat badanku 73 kg tinggiku 165 cm

Maul : Berat badanku 44 kg tinggiku 154.5 cm

Dilla : Berat badanku 44 kg tinggiku 153 cm

Diah : Ini yang hasilnya dibawah normal tu Estu sama Yeni,terus yang pre
obes itu Sekar ya.

F. Hasil dan Pengamatan


No. Nama TB BB IMT keterangan
(cm) (kg)
1. Annisa Maula F 153 44 18,8 Normal
2. Nurjanah Estu P 155 43 17,89 Underweight
3. Nurcholis Windhy 164 52 19,33 Normal
P
4. Dewi 164,5 65 24,02 Normal
Wahyuningtyas
4. Diah Fitri H 156 54 22,18 Normal
6. Yeni Nur F 156 42 17,25 Underweight
7. Sekar Dwi C 165 73 26,81 Pre obese
8. Maulidina F 154,5 44 18,43 Normal
9. Fitri Mulyasari 163,5 64 23,94 Normal
Rata - Rata 20,961 Normal

Dari data diatas dapat diketahui bahwa IMT hampir semua


normal, tapi ada yang underweight yaitu Nurjanah dan yeni, sedangkan
Sekar dalam Pre Obese.

G. Kesimpulan.
Menurut WHO nilai IMT normal 18,5 – 24,9 dan menurut Depkes
2003 normalnya pada wanita 17-23 kg/m² dan pada pria 18-25 kg/m² .
Dari praktikum dapat diketahui bahwa IMT hampir semua normal, tapi
ada yang underweight yaitu Nurjanah dan yeni, sedangkan Sekar dalam
Pre Obese.
ANEMIA

Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa


eritrosit (red cell mass) sehinga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk mebawa
oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer (penurunan oxygen carying
capasity). Anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar Hb dan hematokrit. Anemia
yang berhubungan dengan defisiensi zat gizi adalah anemia megaloblastik. Bentuk
anemia megaloblastik ada 2, yaitu anemia defisiensi asam folat dan anemia
defisiensi vitamin B12 (anemia pernisiosa).

Anemia megaloblastik merupakan kelainan yang disebabkan oleh


gangguan sintesis DNA dan ditandai oleh sel megaloblastik. Sel-sel yang pertama
dipengaruhi adalah yang secara relatif mempunyai sifat perubahan yang cepat,
terutama sel-sel awal hematopoietik dan epitel gastrointestinal. Pembelahan sel
terjadi lambat, tetapi perkemangan sitoplasmik normal, sehingga sel-sel
megaloblastik cenderung menjadi besar dengan peningkatan rasio dari RNA dan
DNA. Sel-sel awal/pendahulu eritroid megaloblastik cenderung dihancurkan
dalam sumsum tulang.

Penyebab anemia megaloblastik:


1. Defisiensi vitamin B12 / kobalamin, yang biasa disebut dengan anemia
pernisiosa.
2. Defisiensi asam folat.

Anemia pernisiosa adalah anemia yang terjadi karena ketiadaan faktor


intrinsik, yaitu protein khusus pengikat vitamin B12 yang dibuat oleh lambung,
yang disebabkan oleh adanya kelainan bawaan yang terjadi karena defisiensi
vitamin B12 atau kobalamin.
Ciri anemia penisiosa :
1. atrofi lambung yang mempengaruhi bagian yang mensekresi asam dan
pepsin dari lambung, terkecuali antrum.
2. Tanda dari anemia pernisiosa adalah rasa lelah, nyeri kepala ringan,
vertigo, tinitus, palpitasi, agina dan keluhan yang berkaitan dengan
kegagalan jantung kongestif.
3. Tanda fisik dari pasien dengan denga defisiensi kobalamin yaitu pucat,
dengan kulit sedikit kekuningan begitu juga mata, peningkatan kadar
bilirubin ada kaitannya dengan tingginya pelipat gandan sel sel
eritrotrid dalam susmsum tulang.
4. Nadi denyutnya cepat, dan jantung mungkin membesar, pada
auskultasi biasanya terdengar sistolik.
METABOLISME BIOKIMIA GONDOK

Kelenjar tiroid adalah organ kecil pada anterior leher bagian bawah,
diantara muskulus sternokleidomastoideus, yang terdiri dari 2 buah lobus lateral
yang dihubungkan oleh istmus. kelenjar tiroid juga berfungsi meningkatkan
kadar karbohidrat, meningkatkan ukuran dan kepadatan mitokondria,
meningkatkan sintesis protein dan meningkatkan pertumbuhan pada anak-anak.

 Mekanisme hormon tiroid

Hormon tiroid merupakan tirosin dengan gabungan 3 atau 4 atom iodin.


Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan larut dalam lemak. Kelenjar
tiroid berasal dari kantong yang menonjol keluar pada dasar faring yang tubuh ke
bawah dibawah anterior trakea membentuk suatu rangkaian pita selular.
Hormon tiroid dihasilkan dengan modifikasi residu tirosin yang terkandung
dalam tiroglobulin, yang mengalami modifikasi pasca translasi untuk mengikat
iodin, kemudian secara proteolitik membelah dan dilepaskan sebagai T3 dan T4.
Hormon T3 dan T4 kemudian berikatan dengan globulin pembawa tirosin
(thyroxin binding globulin/TBG) untuk transport didalam sel.

Fungsi hormon Tyroid :

1. Mengatur laju metabolisme basal.


2. Meningkatkan kontraktilitas jantung.
3. Meningkatkan pengaruh katekolamin.
4. Meningkatkan motilitas usus.
5. Meningkatkan kecepatan kontraksi otot.
6. Menurunkan kolesterol (LDL).
7. Required for proper fetal neural growth.
Penyakit gondok adalah kondisi pembesaran kelenjar gondok (tiroid) yang
diakibatkan oleh meningkatnya aktivitas kelenjarter sebut dalam upaya
meningkatnya produksi hormone tiroksin maupun triodotionin. Secaramorfolgi
penyakit ini dapat dikenali dari adanya benjolan di leher bagian depan bawah.

 Mekanisme Penyakit Gondok


Aktfitas utama kelenjar tiroid adalah untuk membuat hormon tiroid.
Kelenjar tersebut tidak dapat membaut hormon tiroid cukup jika tidak memiliki
cukup yodium. Oleh karena itu, dengan defisiensi yodium individu akan menjadi
hipotiroid. Akibatnya, tingkat hormon tiroid terlalu rendah dan mengirim sinyal
ke tiroid. Sinyl ini disebut thyroid stimulating hormone (TSH).
 Tanda dan gejala penyakit gondok
Semua gejala atau keluhan dan tanda kekurangan gondok adalah
manifestasi dari proses metabolisme dan pembakaran yang melambat di
dalam semua sel tubuh antara lain

1. Mudah capek
2. Sering pusing/pening/sakit kepala
3. Sering merasa kedinginan, tidak tahan dingin
4. Susah atau kurang berkeringat
5. Susah BAB, cenderung sembelit/konstipasi
6. Berat badan cenderung bertambah
7. Depresi
8. Siklus menstruasi memanjang
9. Kulit terasa kering dan tampak pucat
10. Kuku menipis dan rapuh
11. Rambut menipis
12. Wajah membengkak atau sembab
13. Nafas terasa berat/sesak jika tenaga terkuras
14. Denyut jantung cenderung lambat
AUTIS

Autisme adalah suatu gangguan perkembangan komunikasi, sosial, dan


perilaku pada anak. Anak autis menjadi terisolasi dari kontak denganorang lain
dan tenggelam pada dunianyasendiri yang diekspresikan dengan kegiatanyang di
ulang-ulang. Kelainan pada anak autisdisebut dengan autism spectrum
disorder(ASD). faktor yang berpengaruhterhadap insidensi dari ASD diantaranya
factorgenetik atau keturunan dan faktor lingkungan.

Mekanisme biokimia autis:

Gejala yang biasa ditemukan pada anak autis antara lain :

1. Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain.


2. Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya.
3. Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak
mata.
4. Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri.
5. Jarang memainkan permainan khayalan.
6. Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak
membentuk hubungan pribadi yang terbuka
7. Memutar benda
8. Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang
sudah dikenalnya dengan baik
9. Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
10. Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal
11. Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami
perubahan
PALLAGRA

Pallagra adalah penyakit dimana seseorang secara kronis kekurangan


vitamin B3 pada makanan yang diasupnya. Disebabkan penurunan niasin atau
tryptophan pada tubuh. Kemudian dimungkinkan adanya peningkatan leusin.
Pellagra sendiri selain disebabkan kurangnya asupan vitamin B3 ke dalam
tubuh, juga dapat disebabkan oleh tubuh sendiri (bawaan lahir) tidak mampu
menyerap sari makanan dengan baik sejak kecil. Sehingga dapat mengalami
defisiensi vitamin B3 dan mengalami pellagra.

Pellagra terbagi menjadi pellagra primer dan sekunder.

 Pellagra primer adalah pellagra yang terjadi karena tubuh tidak


mengkonsumsi makanan bergizi serta sering meminum seurast.
 Pellagra sekunder terjadi karena tubuh tidak mampu menyerap
vitamin B3 walaupun diasup banyak sekali makanan yang
mengandung vitamin B3.

Penyakit pallagra dimana epidermis kulit mengalami penebalan. Sehingga


tangan membesar dengan tangan seperti terbakar, kering, dan bersisik.

Penyebab penyakit pallagra :

Defisiensi vitamin B, Pellagra juga disebabkan penurunan niasin


atau tryptophan pada tubuh. Kemudian dimungkinkan adanya peningkatan
leusin. Dimungkinkan juga terjadinya masalah pada eurasthen tubuh dan
sindrom karsinoid, kekurangan asam amino juga menyebabkan diri
kekurangan niasin. Niacin adalah vitamin B yang ditemukan dalam
makanan seperti ragi, hati, daging, ikan, sereal gandum dan roti, dan
kacang-kacangan. Niasin juga dapat diproduksi dalam tubuh dari asam
amino esensial yang disebut tryptophan.Gejala pallagra secara klasik
adalah 3D1K : Diare, Dermatitis, Demensia, Kematian.

Gejala pallagra adalah terlalu eurasthe terhadap sinar matahari, sikap


agresif yang berlebihan, dermatitis, alopecia, edema pada kulit, bercak seperti
bekas luka berwarna kemerahan pada kulit., insomnia, lemah, gangguan mental,
ataksia , kelumpuhan anggota tubuh dan neuritis perifer, diare,

SYNDROM ADDISON

Sindrom Addison adalah gangguan yang melibatkan terganggunya fungsi dari


kelenjar korteks adrenal. Gejala umum dari sindrom Addison, antara lain : Kelemahan
dan kelelahan pada otot, Penurunan nafsu makan yang menyebabkan hilangnya
berat badan, Tekanan darah rendah dan gula darah rendah, Mudah marah, Depresi,
Diare, mual, dan / atau muntah yang menyebabkan dehidrasi, Kehilangan kesadaran.

Gejala yang khas atau spesifik dari penyakit Addison’s Disease meliputi:
Keinginan mengonsumsi garam, Kulit gelap ( hiperpigmentasi ), Sakit di kaki,
punggung bawah, dan perut.

Mekanisme Biokimia:
Hipofungsi adrenokortikal menghasilkan penurunan level mineralokortikoid
(aldosteron), glukokortikoid (cortisol), dan androgen. Penurunan aldosteron
menyebabkan kebanyakan cairan dan ketidakseimbangan elektrolit. Penurunan
aldosteron menyebabkan peningkatan ekskresi sodium, sehingga hasil dari rantai dari
peristiwa tersebut antara lain: ekskresi air meningkat, volume ekstraseluler menjadi
habis (dehidrasi), hipotensi, penurunan kardiak output, dan jantung menjadi
mengecil. Akhirnya, hipotensi menjadi memberat dan aktivitas kardiovaskular
melemah, mengawali kolaps sirkulasi, shock, dan kematian.
Penurunan glukokortikoid menyebabkan meluasnya gangguan metabolic.
DEFISIENSI VITAMIN D

1. Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul, yaitu ergokalsiferol


(vitamin D2) dan kolekalsiferol (vitamin D3).
2. Fungsi vitamin D terbagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi
khusus
3. Sumber utama vitamin D adalah paparan sinar matahari, asupan bahan
makanan sumber, suplementasi, asupan makanan fortifikasi
4. Vitamin D3, kolekalsiferol, berasal dari efek iradiasi UVB pada 7-
dehidrokolesterol yang merupakan pendamping tambahan kolesterol di
dalam kulit. Sedangkan vitamin D2 berasal dari ergosterol (sterol fungus)
melalui iradiasi senyawa tersebut dengan cahaya UV
5. Di dalam tubuh, vitamin D tidak langsung dalam keadaan aktif sehingga
vitamin D tersebut harus dimodifikasi secara kimia (mengalami
hidroksilasi) sebanyak dua kali
6. Defiseiensi vitamin D dapat meningkatkan risiko fraktur, penyakit Rickets
pada anak-anak, osteomalasia pada orang usia lanjut, instabilitas postural,
penyakit asma, diabetes melitus, hipertensi, artritis reumatoid, keganasan
kolon, payudara, prostat, serta osteoporosis

SINDROME CUSHING

Definisi Cushing Syndrome Cushing sindrome adalah


hiperaktivitas atau hiperfungsi kelenjar adrenal sehingga
mengakibatkan hipersekresi hormon glukokortikoid (kortisol). wajah
yang khas (moon face), penipisan rambut kepala disertai jerawat dan
hirutisme ,obesitas,perubahan muskeloskuletal dan intoleransi glukosa,
striae pada kulit, kelemahan dan atropi otot, kulit yang rapuh dan
penyembuhan luka yang lama, ulkus peptikum, hipertensi, kelabilan
emosi. Syndrome causing memiliki metabolism biokimia karbohidrat,
proten, dan lemak.

XEROFTALMIA

Xeroftalmia adalah istilah yang menerangkan gangguan kekurangan

vitamin A pada mata, termasuk terjadinya kelainan anatomi bola mata dan

gangguan fungsi sel retina yang berakibat kebutaan. Kata Xeroftalmia (bahasa

Latin) berarti “mata kering”, karena terjadi kekeringan pada selaput lendir

(konjungtiva) dan selaput bening (kornea) mata.Tanda dan gejala pada

xeroftalmia adalah XN : buta senja (hemeralopia, nyctalopia),XIA : xerosis

konjungtiva, XIB : xerosis konjungtiva disertai bercak bitot, X2 : xerosis

kornea,X3A : keratomalasia atau ulserasi kornea kurang dari 1/3 permukaan

kornea.,X3B : keratomalasia atau ulserasi sama atau lebih dari 1/3 permukaan

kornea,XS : jaringan parut kornea (sikatriks/scar) XF : fundus xeroftalmia

DWARFISME
Dwarfisme atau kekerdilan adalah gangguan genetis bawaan dimana

tulang tulang panjang misalnya tulang lengan dan kaki tidak tumbuh dengan baik
akibat adanya gangguan fungsi hormon (K. Lyen dkk, 2003).Beberapa kasus
dwarfisme disebabkan oleh defisiensi seluruh sekresi kelenjar hipofisis anterior
atau disebut panhipopituitarisme selama masa anak-anak.

Secara umum, dwarfisme disebabkan oleh kondisi defisiensi


GHRH,sehingga kelenjar hipofisis anterior tidak dapat mensekresi GH dan
terjadilah defisiensi hormon pertumbuhan. Hal tersebut akan menyebabkan
defisiensi IGF-1 dan somatomedin, sehingga tubuh tidak mengalami
perkembangan tulang dan otot. Terdapat dua jenis dwarfisme, yaitu Pituitary
dwarfisme (penderitaselain kekurangan somatotropin juga kekurangan ACTH,
TSH dan gonadotropin) dan Primordial dwarfisme ( penderita hanya kekurangan
somatotropinmereka tidak kekurangan hormon-hormon hipofisis lain)

POLINEURITIS ATAU GUILLAIN BARRE SYNDROM (GBS)

Polineuritis atau Guillain Barre Syndrom (GBS) adalah penyakit langka di


mana sistem kekebalan seseorang menyerang sistem syaraf tepi dan menyebabkan
kelemahan otot bahkan apabila parah bisa terjadi kelumpuhan. Penyebab
Polineuritis awalnya tidak diketahui sehingga penyakit ini mempunyai nama lain
Acute idiophatic polineuritis atau polineuritis idiopatik akut. Tetapi respons alergi
atau respons autoimun sangat mungkin sekali.

Gejala Polineuritis setelah beberapa hari atau minggu mengalami sakit


dengan gejala diare atau gangguan pernapasan. Infeksi bakteri Campylobacter
jejeni bisa sebagai pemicu gejala Polineuritis. Selain itu, Polineuritis bisa terjadi
setelah orang tersebut mengalami flu atau infeksi virus lainnya seperti
Cytomegalovirus dan virus Epstein Barr. Walaupun sangat jarang terjadi, penyakit
ini bisa dipicu vaksinasi atau pembedahan yang dilakukan beberapa hari atau
minggu sebelum serangan penyakit tersebut.

Diagnosa GBS ditegakkan berdasarkan riwayat dan hasil tes kesehatan


baik secara fisik maupun laboratorium. Berdasarkan riwayat penyakit didapatkan
data tentang obat-obatan yang biasa diminum, apakah ada riwayat konsumsi
alkohol, infeksi-infeksi yang pernah diderita sebelumnya, riwayat vaksinasi dan
pembedahan yang dilakukan pada orang tersebut sebelumnya, maka dokter akan
menyimpulkan apakah pasien menderita penyakit GBS.

Penderita bisa membaik dengan sendirinya, tetapi memerlukan waktu yang


lama. Penderita yang segera diobati akan membaik dengan cepat, dalam beberapa
hari atau minggu. Jika tidak diobati, masa penyembuhan memerlikan waktu
beberapa bulan, tetapi penderita biasanya akan sembuh sempurna. Keadaan in bisa
diatasi dengan imun globulin dan kortikosteroid, juga plasmaferesis dan obat-
obatan yang menekan sistem kekebalan. (medicastore)
Pengobatan GBS adalah dengan pemberian imunoglobulin secara intravena
dan plasmapharesis atau pengambilan antibodi yang merusak sistem saraf tepi
dengan jalan mengganti plasma darah. Selain terapi pokok tersebut juga telah
dijelaskan di atas tentang pemberian fisioterapi dan perawatan dengan terapi
khusus serta pemberian obat untuk mengurangi rasa sakit. GBS merupakan
penyakit akut akan tetapi bila diterapi dengan baik dan tepat maka dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien. Pencegahan dilakukan dengan menjaga
kesehatan supaya tidak mengalami infeksi dan melakukan pemantauan keamanan
vaksin.
PENUTUP

Kesimpulan

Praktikum Biokimia ini meliputi pemerikasaan Gula darah, Kolesterol,


asam urat, ondeks massa tubuh dan haemoglobin.

Saran

Setiap mahasiswa hendaknya selalu menjaga kesehatan masing-masing


agar terhindar dari indeks abnormal dari setiap praktikum.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai