Anda di halaman 1dari 130

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena Standar Operasional Prosedur
(SOP) Program Studi Pendidikan Ners telah dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Standar Operasional Prosedur (SOP) Program Studi Pendidikan Ners disusun
untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan praktik laboratorium di institusi pendidikan Prodi
Pendidikan Ners, agar dalam penyelenggaraan pembelajaran dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan standar yang berlaku.

Buku ini merupakan revisi dari buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Program
Studi Pendidikan Ners yang telah disusun sebelumnya. Revisi perlu dilakukan, karena ada
beberapa hal yang perlu ditambahkan guna mendukung capaian pembelajaran. Oleh karena
itu proses revisi, selain memperhatikan capaian pembelajaran juga disesuaikan dengan visi
dan misi STIKes Budi Luhur Cimahi.

Dalam proses revisi Standar Operasional Prosedur (SOP) Program Studi Pendidikan
Ners kami melibatkan beberapa unit terkait. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihat yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Program Studi Pendidikan Ners ini.

Kami berharap bahwa buku ini dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa Program
Studi Pendidikan Ners STIKes Budi Luhur Cimahi sebagai panduan dalam pemenuhan
standar praktik keperawatan.

Cimahi, 11 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. iii
ILMU KEPERAWATAN DASAR
Pemeriksaan Fisik Head To Toe ……………………………………………………… 1
Pengukuran Tekanan Darah …………………………………………………………... 22
Pemeriksaan Nadi dan Pernafasan …………………………………………………... 25
Pemeriksaan Suhu Badan (Axila) …………………………………………………….. 28
Menyiapkan Tempat Tidur Pasca Bedah …………………………………………….. 31
Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka …………………………………………………... 34
Menyiapkan Tempat Tidur Tertutup …………………………………………………... 38
Mengganti Alat Tenun Dengan Pasien Diatasnya ………………………………...… 40
Memandikan Pasien di Tempat Tidur ……………………………………………….... 44
Oral Hygiene Dengan Sikat Gigi ………………………………………………………. 49
Oral Hygiene Tanpa Sikat Gigi ………………………………………………………… 52
Mencuci Rambut ………………………………………………………………………… 55
Menggunting Kuku ………….…………………………………………………………… 59
Pemasangan Infus/ IV Line …………………………………………………………….. 62
Perawatan Infus …………………………………………………………………………. 66
Pemasangan Transfusi …………………………………………………………………. 69
Pemberian Oksigen ……………………………………………………………………... 72
Pemasangan Kateter Urine …………………………………………………………….. 76
Perawatan Kateter Pada Wanita ………………………………………………………. 81
Perawatan Kateter Pada Pria ………………………………………………………….. 84
Perawatan Pelepasan Kateter …………………………………………………………. 87
Pemberian Obat Intra Cutan (IC) ……………………………………………………… 90
Pemberian Obat Intra Muskuler (IM) ………………………………………………….. 93
Pemberian Obat Intra Vena (IV) ………………………………………………………. 97
Pemberian Obat Sub Cutan (SC) …………………………………………………..… 101
Pemberian Obat Per Oral ………………………………………………………...…… 104
Pemberian Obat Pervagina …………………………………………………………… 108
Pemberian Obat Sublingual ……………………………………………………...…… 111
Pemberian Obat Supositorial ……………………………………………………….… 114
Pemberian Obat Topikal …………………………………………………………….… 117

iii
Pemberian Obat Tetes Mata ………………………………………………………….. 120
Pemberian Obat Tetes Telinga ……………………………………………………...... 124

iv
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.1 II 1 s/d 21
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Pemeriksaan fisik adalah tindakan keperawatan untuk mengkaji bagian tubuh
pasien baik secara lokal atau (head to toe) guna memperoleh informasi/data
1. PENGERTIAN
dari keadaan pasien secara komprhensif untuk menegakkan suatu diagnosa
keperawatan maupun kedokteran.
1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2. Untuk menambah, menginformasi, atau menyangkal data yang diperoleh
dalam riwayat keperawatan.
2. TUJUAN 3. Untuk menginformasi dan mengidentifikasi diagnose keperawatan
4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan
klien dan penatalaksanaannya.
5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan

1. Klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.


3. KEBIJAKAN 2. Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.
3. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien

PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Jam Tangan (penunjuk detik)
2. Lidi kapas
3. Bantalan sekali pakai
4. Selimut
5. Bagan mata (mis. Snellen chart)
6. Penlight
7. Formulir (mis. Fisik, laboratorium)
8. Handschoon / gloves (bersih atau steril)
9. Skort / gown untuk klien
10. Pelumas larut air
11. Ophtalmoskop
12. Otoskop

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 1


13. Slide untuk Papanicolaou smear
14. Handuk kertas
15. Reflex Hammer
16. Penggaris
17. Gula, garam, dan kopi dalam botol kecil
18. Kayu putih atau balsem
19. Skala dengan meteran pengukur tinggi
20. Wadah specimen dan slide mikroskop
21. Sphigmomanometer dan manset
22. Stetoskop
23. Forsep swab atau spon
24. Pita meteran / measurement tape
25. Thermometer
26. Tisu
27. Tounge spatel / tounge depressor
28. Garpu tala
29. Nasal speculum
30. Timbangan BB/weighing scale/bathroom scale
( Potter & Perry,2002)
B. PERSIAPAN
Tahap Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam”
untuk yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 2


“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak
bisa menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama
ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemeriksaan fisik”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan


dilakukan pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
11. Pemeriksaan umum meliputi : penampilan umum, status
mental dan nutrisi.
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum melakukan tindakan

Cara : inspeksi
a) Kesadaran, tingkah laku, ekspresi wajah, mood. (Normal :
Kesadaran penuh, Ekspresi sesuai, tidak ada menahan nyeri/
sulit bernafas)
b) Tanda-tanda stress/ kecemasan (Normal: Relaks, tidak ada
tanda-tanda cemas/takut)
c) Jenis kelamin
d) Usia dan Gender
e) Tahapan perkembangan
f) TB, BB ( Normal : BMI dalam batas normal)
g) Kebersihan Personal (Normal : Bersih dan tidak bau)
h) Cara berpakaian (Normal : Benar/ tidak terbalik)
i) Postur dan cara berjalan
j) Bentuk dan ukuran tubuh
k) Cara bicara. (Relaks, lancer, tidak gugup)

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 3


Pengukuran Tanda – Tanda Vital
Posisi klien : duduk/ berbaring
1. Suhu tubuh (Normal : 36,5 - 37,5°C)
2. Tekanan darah (Normal : 120/80 mmHg)
3. Nadi
a. Frekuensi = Normal : 60-100x/menit ;Takikardia: >100 ;
Bradikardia: <6
b. Keteraturan= Normal : teratur
c. Kekuatan= 0: Tidak ada denyutan; 1+:denyutan kurang
teraba; 2+: Denyutan mudah teraba, tak mudah lenyap;
3+:denyutan kuat dan mudah teraba
4. Pernafasan
a. Frekuensi: Normal= 15-20x /menit; >20: Takipnea; <15
Bradipnea
b. Keteraturan= Normal : teratur
c. Kedalaman: dalam/dangkal
d. Penggunaan otot bantu pernafasan: Normal : tidak ada

Pemeriksaan kulit dan kuku


Tujuan
1. Mengetahui kondisi kulit dan kuku
2. Mengetahui perubahan oksigenasi, sirkulasi, kerusakan
jaringan setempat, dan hidrasi.
Persiapan
1. Posisi klien: duduk/ berbaring
2. Pencahayaan yang cukup/lampu
3. Sarung tangan (untuk lesi basah dan berair)
Prosedur Pelaksanaan
1. Pemeriksaan kulit
a. Inspeksi : kebersihan, warna, pigmentasi,lesi/perlukaan,
pucat, sianosis, dan ikterik.
Normal: kulit tidak ada ikterik/pucat/sianosis.
b. Palpasi : kelembapan, suhu permukaan kulit, tekstur,
ketebalan, turgor kulit, dan edema.
Normal: lembab, turgor baik/elastic, tidak ada edema.

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 4


2. Pemeriksaan kuku
a. Inspeksi : kebersihan, bentuk, dan warna kuku
Normal: bersih, bentuk normal tidak ada tanda-tanda jari tabuh
(clubbing finger), tidak ikterik/sianosis.
b. Palpasi : ketebalan kuku dan capillary refile ( pengisian
kapiler ).
Normal: aliran darah kuku akan kembali < 3 detik.

Pemeriksaan kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan


leher
Posisi klien : duduk , untuk pemeriksaan wajah sampai dengan
leher perawat berhadapan dengan klien
1. Pemeriksaan kepala
Tujuan
a. Mengetahui bentuk dan fungsi kepala
b. Mengetahui kelainan yang terdapat di kepala
Persiapan alat
a. Lampu
b. Sarung tangan (jika di duga terdapat lesi atau luka)
Prosedur Pelaksanaan
a. Inspeksi : ukuran lingkar kepala, bentuk, kesimetrisan,
adanya lesi atau tidak, kebersihan rambut dan kulit
kepala, warna, rambut, jumlah dan distribusi rambut.
Normal: simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak menunjukkan tanda-
tanda kekurangan gizi(rambut jagung dan kering)
b. Palpasi : adanya pembengkakan/penonjolan, dan tekstur
rambut.
Normal: tidak ada penonjolan / pembengkakan, rambut lebat dan
kuat/tidak rapuh.

2. Pemeriksaan wajah
a. Inspeksi : warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan
kesimetrisan.
Normal: warna sama dengan bagian tubuh lain, tidak pucat/ikterik,
simetris.
b. Palpasi : nyeri tekan dahi, dan edema, pipi, dan rahang

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 5


Normal: tidak ada nyeri tekan dan edema.

3. Pemeriksaan mata
Tujuan
a. Mengetahui bentuk dan fungsi mata
b. Mengetahui adanya kelainan pada mata.
Persiapan alat
a. Senter Kecil
b. Surat kabar atau majalah
c. Kartu Snellen
d. Penutup Mata
e. Sarung tangan
Prosedur Pelaksanaan
Inspeksi: bentuk, kesimestrisan, alis mata, bulu mata,
kelopak mata, kesimestrisan, bola mata, warna konjunctiva
dan sclera (anemis/ikterik), penggunaan kacamata / lensa
kontak, dan respon terhadap cahaya.
Normal: simetris mata kika, simetris bola mata kika, warna
konjungtiva pink, dan sclera berwarna putih.

Tes Ketajaman Penglihatan


Ketajaman penglihatan seseorang mungkin berbeda
dengan orang lain. Tajam penglihatan tersebut merupakan
derajad persepsi deteil dan kontour beda. Visus tersebut
dibagi dua yaitu:
1) Visus sentralis
Visus sentralis ini dibagi dua yaitu visus sentralis jauh dan
visus sentralis dekat.
a) Visus centralis jauh merupakan ketajaman penglihatan
untuk melihat benda benda yang letaknya jauh. Pada
keadaan ini mata tidak melakukan akomodasi. (EM.
Sutrisna, dkk, hal 21).
b) Visus centralis dekat yang merupakan ketajaman
penglihatan untuk melihat benda benda dekat
misalnya membaca, menulis dan lain lain. Pada

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 6


keadaan ini mata harus akomodasi supaya bayangan
benda tepat jatuh di retina. (EM. Sutrisna, dkk, hal 21).
2) Visus perifer
Pada visus ini menggambarkan luasnya medan
penglihatan dan diperiksa dengan perimeter. Fungsi dari
visus perifer adalah untuk mengenal tempat suatu benda
terhadap sekitarnya dan pertahanan tubuh dengan reaksi
menghindar jika ada bahaya dari samping. Dalam klinis
visus sentralis jauh tersebut diukur dengan menggunakan
grafik huruf Snellen yang dilihat pada jarak 20 feet atau
sekitar 6 meter. Jika hasil pemeriksaan tersebut visusnya
e”20/20 maka tajam penglihatannya dikatakan normal
dan jika Visus <20/20 maka tajam penglihatanya
dikatakan kurang Penyebab penurunan tajam peglihatan
seseorang bermacam macam, salah satunya adalah
refraksi anomaly/kelainan pembiasan.

Prosedur pemeriksaan visus dengan menggunakan peta


snellen yaitu:

1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud tujuan


pemeriksaan.
2. Meminta pasien duduk menghadap kartu Snellen dengan
jarak 6 meter.
3. Memberikan penjelasan apa yang harus dilakukan (pasien
diminta mengucapkan apa yang akan ditunjuk di kartu
Snellen) dengan menutup salah satu mata dengan
tangannya tanpa ditekan (mata kiri ditutup dulu).
4. Pemeriksaan dilakukan dengan meminta pasien
menyebutkan simbol di kartu Snellen dari kiri ke kanan,
atas ke bawah.
5. Jika pasien tidak bisa melihat satu simbol maka diulangi
lagi dari barisan atas. Jika tetap maka nilai visus oculi
dextra = barisan atas/6.

Jika pasien dari awal tidak dapat membaca simbol di


Snellen chart maka pasien diminta untuk membaca

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 7


hitungan jari dimulai jarak 1 meter kemudian mundur. Nilai
visus oculi dextra = jarak pasien masih bisa membaca
hitungan/60.

6. Jika pasien juga tidak bisa membaca hitungan jari maka


pasien diminta untuk melihat adanya gerakan tangan
pemeriksa pada jarak 1 meter (Nilai visus oculi dextranya
1/300).
7. Jika pasien juga tetap tidak bisa melihat adanya gerakan
tangan, maka pasien diminta untuk menunjukkan ada atau
tidaknya sinar dan arah sinar (Nilai visus oculi dextra
1/tidak hingga). Pada keadaan tidak mengetahui cahaya
nilai visus oculi dextranya nol.
8. Pemeriksaan dilanjutkan dengan menilai visus oculi
sinistra dengan cara yang sama.
9. Melaporkan hasil visus oculi sinistra dan dextra. (Pada
pasien vos/vodnya “x/y” artinya mata kanan pasien dapat
melihat sejauh x meter, sedangkan orang normal dapat
melihat sejauh y meter.

Pemeriksaan Pergerakan Bola Mata


Pemeriksaan pergeraka bola mata dilakukan dengan cara
Cover-Uncover Test / Tes Tutup-Buka Mata
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi adanya
Heterophoria.
1. Heterophoria berhubungan dengan kelainan posisi bola
mata, dimana terdapat penyimpangan posisi bolamata
yang disebabkan adanya gangguan keseimbangan otot-
otot bolamata yang sifatnya tersembunyi atau latent. Ini
berarti mata itu cenderung untuk menyimpang atau juling,
namun tidak nyata terlihat.
2. Pada phoria, otot-otot ekstrinsik atau otot luar bola mata
berusaha lebih tegang atau kuat untuk menjaga posisi
kedua mata tetap sejajar. Sehingga rangsangan untuk
berfusi atau menyatu inilah menjadi faktor utama yang
membuat otot -otot tersebut berusaha extra atau lebih,

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 8


yang pada akhirnya menjadi beban bagi otot-otot tersebut,
wal hasil akan timbul rasa kurang nyaman atau
Asthenopia.

Dasar pemeriksaan Cover-Uncover Test / Tes Tutup-


Buka Mata :

1. Pada orang yang Heterophoria maka apabila fusi kedua


mata diganggu (menutup salah satu matanya dengan
penutup/occluder, atau dipasangkan suatu filter), maka
deviasi atau peyimpangan laten atau tersembunyi akan
terlihat.
2. Pemeriksa memberi perhatian kepada mata yang
berada dibelakang penutup.
3. Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari
luar (temporal) kearah dalam (nasal) pada mata yang
baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan
EXOPHORIA.
4. Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari
dalam (nasal) luar kearah (temporal)pada mata yang
baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan
ESOPHORIA.
5. Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari
atas (superior) kearah bawah (inferior) pada mata yang
baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan
HYPERPHORIA.
6. Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan
dari bawah (inferior) kearah atas (superior) pada mata
yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan
HYPORPHORIA.

Alat/sarana yang dipakai:


a. Titik/lampu untuk fiksasi
b. Jarak pemeriksaan :
- Jauh : 20 feet (6 Meter)
- Dekat : 14 Inch (35 Cm)
c. Penutup/Occluder

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 9


Prosedur Pemeriksaan :
1. Minta pasien untuk selalu melihat dan memperhatikan
titik fiksasi, jika objek jauh kurang jelas, maka gunakan
kacamata koreksinya.
2. Pemeriksa menempatkan dirinya di depan pasien
sedemikian rupa, sehingga apabila terjadi gerakan dari
mata yang barusa saja ditutup dapat di lihat dengan
jelas atau di deteksi dengan jelas.
3. Perhatian dan konsentrasi pemeriksa selalu pada mata
yang ditutup.

Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari


luar (temporal) kearah dalam (nasal) pada mata yang baru
saja di tutup, berarti terdapat kelainan EXOPHORIA.

1. Exophoria dinyatakan dengan inisial = X (gambar D)


Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan
dari dalam (nasal) luar kearah (temporal)pada mata
yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan
ESOPHORIA. Esophoria dinyatakan dengan inisial =
E (gambar C)
2. Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan
dari atas (superior) kearah bawah (inferior)) pada
mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan
HYPERPHORIA. Hyperphoria dinyatakan dengan
inisial = X (gambar E)
3. Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan
dari bawah (inferior) kearah atas (superior) pada mata
yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan
HYPOPHORIA. Hypophoria dinyatakan dengan
inisial = X (gambar F)
4. Untuk mendeteksi Heterophoria yang kecil, seringkali
kita tidak dapat mengenali adanya suatu gerakan,
seolah kondisi mata tetap di tempat. Untuk itu metode
ini sering kita ikuti dengan metode tutup mata
bergantian (Alternating Cover Test).

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 10


4. Pemeriksaan telinga
Tujuan
Mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang
telinga, dan fungsi pendengaran.
Persiapan Alat
a. Arloji berjarum detik
b. Garpu tala
c. Speculum telinga
d. Lampu kepala
Prosedur Pelaksanaan
1. Inspeksi : bentuk dan ukuran telinga, kesimetrisan,
integritas, posisi telinga, warna, liang telinga
(cerumen/tanda-tanda infeksi), alat bantu dengar.
Normal: bentuk dan posisi simetris kika, integritas kulit bagus,
warna sama dengan kulit lain, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan
alat bantu dengar.

2. Palpasi : nyeri tekan aurikuler, mastoid, dan tragus


Normal: tidak ada nyeri tekan.

Pemeriksaaan Telinga Dengan Menggunakan Garpu Tala


a. Pemeriksaan Rinne
1) Pegang garpu tala pada tangkainya dan pukulkan ke
telapak atau buku jari tangan yang berlawanan.
2) Letakkan tangkai garpu tala pada processus mastoideus
klien.
3) Anjurkan klien untuk memberi tahu pemeriksa jika ia tidak
merasakan getaran lagi.
4) Angkat garpu tala dan dengan cepat tempatkan di depan
lubang telinga klien 1-2 cm dengan posisi garpu tala
parallel terhadap lubang telinga luar klien.
5) Instruksikan klien untuk member tahu apakah ia masih
mendengarkan suara atau tidak.
6) Catat hasil pemeriksaan pendengaran tersebut.
b. Pemeriksaan Webber

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 11


1) Pegang garpu tala pada tangkainya dan pukulkan ke
telapak atau buku jari yang berlawanan.
2) Letakkan tangkai garpu tala di tengah puncak kepala klien
3) Tanyakan pada klien apakah bunyi terdengar sama jelas
pada kedua telinga atau lebih jelas pada salah satu
telinga.
4) Catat hasil pemeriksaan dengan pendengaran tersebut

5. Pemeriksan hidung dan sinus


Tujuan
a. Mengetahui bentuk dan fungsi hidung
b. Menentukan kesimetrisan struktur dan adanya inflamasi
atau infeksi
Persiapan Alat
a. Spekulum hidung
b. Senter kecil
c. Lampu penerang
d. Sarung tangan (jika perlu)
Prosedur Pelaksanaan
1. Inspeksi : hidung eksternal (bentuk, ukuran, warna,
kesimetrisan), rongga, hidung ( lesi, sekret, sumbatan,
pendarahan), hidung internal (kemerahan, lesi, tanda2
infeksi)
Normal: simetris kika, warna sama dengan warna kulit lain, tidak
ada lesi, tidak ada sumbatan, perdarahan dan tanda-tanda infeksi.

2. Palpasi dan Perkusi frontalis dan, maksilaris (bengkak,


nyeri, dan septum deviasi)
Normal: tidak ada bengkak dan nyeri tekan.

6. Pemeriksaan mulut dan bibir


Tujuan
Mengetahui bentuk kelainan mulut
Persiapan Alat
a. Senter kecil
b. Sudip lidah

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 12


c. Sarung tangan bersih
d. Kasa
Prosedur Pelaksanaan
1. Inspeksi dan palpasi struktur luar : warna mukosa mulut
dan bibir, tekstur , lesi, dan stomatitis.
Normal: warna mukosa mulut dan bibir pink, lembab, tidak ada lesi
dan stomatitis.

2. Inspeksi dan palpasi strukur dalam : gigi


lengkap/penggunaan gigi palsu, perdarahan/ radang gusi,
kesimetrisan, warna, posisi lidah, dan keadaan langit2.
Normal: gigi lengkap, tidak ada tanda-tanda gigi berlobang atau
kerusakan gigi, tidak ada perdarahan
atau radang gusi, lidah simetris, warna pink, langit2 utuh dan tidak
ada tanda infeksi.

Gigi lengkap pada orang dewasa berjumlah 36 buah, yang


terdiri dari 16 buah di rahang atas dan 16 buah di rahang
bawah. Pada anak-anak gigi sudah mulai tumbuh pada usia
enam bulan. Gigi pertama tumbuh dinamakan gigi susu di ikuti
tumbuhnya gigi lain yang disebut gigi sulung. Akhirnya pada
usia enam tahun hingga empat belas tahun, gigi tersebut mulai
tanggal dan dig anti gigi tetap.
Pada usia 6 bulan gigi berjumlah 2 buah (dirahang bawah), usia
7-8 bulan berjumlah 7 buah(2 dirahang atas dan 4 dirahang
bawah) , usia 9-11 bulan berjumlah 8 buah(4 dirahang atas dan
4 dirahang bawah), usia 12-15 bulan gigi berjumlah 12 buah (6
dirahang atas dan 6 dirahang bawah), usia 16-19 bulan
berjumlah 16 buah (8 dirahang atas dan 8 dirahang bawah),
dan pada usia 20-30 bulan berjumlah 20 buah (10 dirahang atas
dan 10 dirahang bawah).

7. Pemeriksaan leher
Tujuan
a. Menentukan struktur integritas leher
b. Mengetahui bentuk leher serta organ yang berkaitan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 13


c. Memeriksa system limfatik
Persiapan Alat
Stetoskop
Prosedur Pelaksanaan
1. Inspeksi leher: warna integritas, bentuk simetris.
Normal: warna sama dengan kulit lain, integritas kulit baik, bentuk
simetris, tidak ada pembesaran kelenjer gondok.

2. Inspeksi dan auskultasi arteri karotis: lokasi pulsasi


Normal: arteri karotis terdengar.

3. Inspeksi dan palpasi kelenjer tiroid (nodus/difus,


pembesaran,batas, konsistensi, nyeri, gerakan/perlengketan
pada kulit), kelenjer limfe (letak, konsistensi, nyeri,
pembesaran), kelenjer parotis (letak, terlihat/ teraba)
Normal: tidak teraba pembesaran kel.gondok, tidak ada nyeri, tidak
ada pembesaran kel.limfe, tidak ada nyeri.

4. Auskultasi : bising pembuluh darah.

Pemeriksaan dada( dada dan punggung)


Posisi klien: berdiri, duduk dan berbaring
Cara/prosedur:
1. System pernafasan
Tujuan :
a. Mengetahui bentuk, kesimetrisas, ekspansi, keadaan kulit,
dan dinding dada
b. Mengetahui frekuensi, sifat, irama pernafasan
c. Mengetahui adanya nyeri tekan, masa, peradangan, traktil
premitus
Persiapan alat
a. Stetoskop
b. Penggaris centimeter
c. Pensil penanda
Prosedur pelaksanaan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 14


1. Inspeksi : kesimetrisan, bentuk/postur dada, gerakan nafas
(frekuensi, irama, kedalaman, dan
upaya pernafasan/penggunaan otot-otot bantu pernafasan),
warna kulit, lesi, edema, pembengkakan/ penonjolan.
Normal: simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada tanda-tanda
distress pernapasan, warna kulit sama dengan warna kulit lain,
tidak ikterik/sianosis, tidak ada pembengkakan/penonjolan/edema.

2. Palpasi: Simetris, pergerakan dada, massa dan lesi, nyeri,


tractile fremitus.(perawat berdiri dibelakang pasien,
instruksikan pasien untuk mengucapkan angka “tujuh-tujuh”
atau “enam-enam” sambil melakukan perabaan dengan
kedua telapak tangan pada punggung pasien).
Normal: integritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan/massa/tanda-
tanda peradangan, ekspansi simetris, taktil vremitus cendrung
sebelah kanan lebih teraba jelas.

3. Perkusi: paru, eksrusi diafragma (konsistensi dan


bandingkan satu sisi dengan satu sisi lain pada tinggi yang
sama dengan pola berjenjang sisi ke sisi)
Normal: resonan (“dug dug dug”), jika bagian padat lebih daripada
bagian udara=pekak (“bleg bleg bleg”), jika bagian udara lebih
besar dari bagian padat=hiperesonan (“deng deng deng”), batas
jantung=bunyi rensonan----hilang>>redup.

4. Auskultasi: suara nafas, trachea, bronchus, paru.


(dengarkan dengan menggunakan stetoskop di lapang paru
kika, di RIC 1 dan 2, di atas manubrium dan di atas trachea)
Normal: bunyi napas vesikuler, bronchovesikuler, brochial,
tracheal.

2. System kardiovaskuler
Tujuan
a. Mengetahui ketidak normalan denyut jantung
b. Mengetahui ukuran dan bentuk jantug secara kasar
c. Mengetahui bunyi jantung normal dan abnormal

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 15


d. Mendeteksi gangguan kardiovaskuler
Persiapan alat
a. Stetoskop
b. Senter kecil
Prosedur pelaksanaan
1. Inspeksi : Muka bibir, konjungtiva, vena jugularis, arteri
karotis

2. Palpasi: denyutan
Normal untuk inspeksi dan palpasi: denyutan aorta teraba.

3. Perkusi: ukuran, bentuk, dan batas jantung (lakukan dari


arah samping ke tengah dada, dan dari atas ke bawah
sampai bunyi redup)
Normal: batas jantung: tidak lebih dari 4,7,10 cm ke arah kiri dari
garis mid sterna, pada RIC 4,5,dan 8.

4. Auskultasi: bunyi jantung, arteri karotis. (gunakan bagian


diafragma dan bell dari stetoskop untuk mendengarkan
bunyi jantung.
Normal: terdengar bunyi jantung I/S1 (lub) dan bunyi jantung II/S2
(dub), tidak ada bunyi jantung tambahan (S3 atau S4).

Dada dan aksila


Tujuan
1. Mengetahui adanya masa atau ketidak teraturan dalam
jaringan payudara
2. Mendeteksi awal adanya kanker payudara
Persiapan alat
Sarung tangan sekali pakai (jika diperlukan)
Prosedur pelaksanaan
1. Inspeksi payudara: Integritas kulit
2. Palpasi payudara: Bentuk, simetris, ukuran, aerola, putting,
dan penyebaran vena

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 16


3. Inspeksi dan palpasi aksila: nyeri, perbesaran nodus limfe,
konsistensi.

Pemeriksaan Abdomen (Perut)


Posisi klien: Berbaring
Tujuan
a. Mengetahui betuk dan gerakan-gerakan perut
b. Mendengarkan suara peristaltic usus
c. Meneliti tempat nyeri tekan, organ-organ dalam rongga perut
benjolan dalam perut.
Persiapan
a. Posisi klien: Berbaring
b. Stetoskop
c. Penggaris kecil
d. Pensil gambar
e. Bantal kecil
f. Pita pengukur
Prosedur pelaksanaan
1. Inspeksi : kuadran dan simetris, contour, warna kulit, lesi, scar,
ostomy, distensi, tonjolan, pelebaran vena, kelainan
umbilicus, dan gerakan dinding perut.
Normal: simetris kika, warna dengan warna kulit lain, tidak ikterik
tidak terdapat ostomy, distensi, tonjolan,
pelebaran vena, kelainan umbilicus.

2. Auskultasi : suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran


(bagian diafragma dari stetoskop) dan suara pembuluh darah
dan friction rub :aorta, a.renalis, a. illiaka (bagian bell).
Normal: suara peristaltic terdengar setiap 5-20x/dtk, terdengar
denyutan arteri renalis, arteri iliaka dan aorta.

3. Perkusi semua kuadran : mulai dari kuadran kanan atas


bergerak searah jarum jam, perhatikan jika klien merasa nyeri
dan bagaiman kualitas bunyinya.
4. Perkusi hepar: Batas
5. Perkusi Limfa: ukuran dan batas
6. Perkusi ginjal: nyeri

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 17


Normal: timpani, bila hepar dan limfa membesar=redup dan apabila
banyak cairan = hipertimpani

7. Palpasi semua kuadran (hepar, limfa, ginjal kiri dan kanan):


massa, karakteristik organ, adanya asistes, nyeri irregular,
lokasi, dan nyeri.dengan cara perawat menghangatkan tangan
terlebih dahulu
Normal: tidak teraba penonjolan tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa dan penumpukan cairan

Pemeriksaan ekstermitas atas (bahu, siku, tangan)


Tujuan :
1. Memperoleh data dasar tetang otot, tulang dan persendian
2. Mengetahui adanya mobilitas, kekuatan atau adanya
gangguan pada bagian-bagian tertentu.
Alat :
Meteran
Persiapan
Posisi klien: Berdiri / duduk
Prosedur pelaksanaan
1. Inspeksi struktur muskuloskletal : simetris dan pergerakan,
Integritas ROM, kekuatan dan tonus otot.
Normal: simetris kika, integritas kulit baik, ROM aktif, kekuatan otot
penuh.

2. Palpasi: denyutan a.brachialis dan a. radialis .


Normal: teraba jelas

3. Tes reflex :tendon trisep, bisep, dan brachioradialis.


Normal: reflek bisep dan trisep positif

Pemeriksaan ekstermitas bawah (panggul, lutut, pergelangan


kaki dan telapak kaki)

1. Inspeksi struktur muskuloskletal : simetris dan pergerakan,


integritas kulit, posisi dan letak, ROM, kekuatan dan tonus otot

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 18


Normal: simetris kika, integritas kulit baik, ROM aktif, kekuatan otot
penuh

2. Palpasi : a. femoralis, a. poplitea, a. dorsalis pedis: denyutan


Normal: teraba jelas

3. Tes reflex :tendon patella dan archilles.


Normal: reflex patella dan archiles positif

Pemeriksaan genitalia (alat genital, anus, rectum)


Posisi Klien : Pria berdiri dan wanita litotomy
Tujuan:
1. Melihat dan mengetahui organ-organ yang termasuk dalam
genetalia.Mengetahui adanya abnormalitas pada genetalia,
misalnya varises, edema, tumor/ benjolan, infeksi, luka atau
iritasi, pengeluaran cairan atau darah.
2. Melakukan perawatan genetalia
3. Mengetahui kemajuan proses persalinan pada ibu hamil atau
persalinan.
Alat :
1. Lampu yang dapat diatur pencahayaannya
2. Sarung tangan
Pemeriksaan rectum
Tujuan :
1. Mengetahui kondisi anus dan rectum
2. Menentukan adanya masa atau bentuk tidak teratur dari
dinding rektal
3. Mengetahui intregritas spingter anal eksternal
4. Memeriksa kangker rectal dll
Alat :
1. Sarung tangan sekali pakai
2. Zat pelumas
3. Penetangan untuk pemeriksaan

Prosedur Pelaksanaan
1. Wanita:

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 19


a. Inspeksi genitalia eksternal: mukosa kulit, integritas
kulit, contour simetris, edema, pengeluaran.
Normal: bersih, mukosa lembab, integritas kulit baik, semetris tidak
ada edema dan tanda-tanda infeksi (pengeluaran pus /bau)
b. Inspeksi vagina dan servik : integritas kulit, massa,
pengeluaran
c. Palpasi vagina, uterus dan ovarium: letak ukuran,
konsistensi dan, massa
d. Pemeriksaan anus dan rectum: feses, nyeri, massa
edema, haemoroid, fistula ani pengeluaran dan
perdarahan.
Normal: tidak ada nyeri, tidak terdapat edema / hemoroid/ polip/
tanda-tanda infeksi dan pendarahan.
2. Pria:
a. Inspeksi dan palpasi penis: Integritas kulit, massa dan
pengeluaran
Normal: integritas kulit baik, tidak ada masa atau pembengkakan,
tidak ada pengeluaran pus atau darah
b. Inspeksi dan palpassi skrotum: integritas kulit, ukuran dan
bentuk, turunan testes dan mobilitas, massa, nyeri dan
tonjolan
c. Pemeriksaan anus dan rectum : feses, nyeri, massa,
edema, hemoroid, fistula ani, pengeluaran dan perdarahan.
Normal: tidak ada nyeri , tidak terdapat edema / hemoroid/ polip/
tanda-tanda infeksi dan pendarahan.

3. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat


4. Mencuci tangan
5. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan
sudah selesai
D. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada ibu/ bapak hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 20


Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta
safi, la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera
diberikan kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama
lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala

E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan
harian pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan
Data subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai
dengan agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika
sedang berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 21


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.2 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Mengukur tekanan darah pasien dengan menggunakan alat tensimeter air
1. PENGERTIAN
raksa

2. TUJUAN Mendapatkan data obyektif


1. Pasien baru
3. KEBIJAKAN
2. Perkembangan kondisi pasien
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Alat tulis
Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien
“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa
menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 22


“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pengukuran tekanan darah”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien : supinasi
3. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila
mungkinMembebaskan lengan klien dari baju
4. Memasang manset 2 jari di atas mediana cubiti, selang sejajar
arteri brachialis
5. Meraba denyut arteri brachialis
6. Meletakkan diafragma stetoskop di atas arteri tersebut
7. Menutup sekrup balon, membuka pengunci air raksa
8. Memompa manset hingga tak terdengar denyut arteri
9. Membuka sekrup balon perlahan-lahan sambil melihat turunnya
air raksa/jarum dan dengarkan bunyi denyut pertama (systole)
hingga bunyi terakhir (diastole), sampai tekanan nol
10. Melakukan validasi dengan mengulang mulai poin 8-9 ( bila
hasil pengukuran keduanya berbeda, ulangi sekali lagi)
11. Mengunci air raksa dan melepas manset
12. Mencatat hasil pemeriksaan
13. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
14. Mencuci tangan
15. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan
sudah selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 23


3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta
safi, la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera
diberikan kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan
harian pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan
Data subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai
dengan agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 24


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN NADI DAN PERNAFASAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.3 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap nadi dan pernafasan pasien
2. TUJUAN Mendapatkan data obyektif
1. Pasien baru
3. KEBIJAKAN
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Pencatat waktu
2. Alat tulis
Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 25


“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemeriksaan nadi dan pernapasan”
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien
3. Menentukan lokasi yang akan di ukur
4. Meraba denyut nadi dengan 2 jari ( telunjuk dan jari tengah)
5. Menghitung nadi sekurang-kurangnya ½ menit, dan 1 menit
untuk pasien aritmia dan pasien anak
6. Mengamati gerakan dada / perut pasien selama 1 menit
7. Menilai hasil pengukuran
8. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
9. Mencuci tangan
10. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan
sudah selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta
safi, la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera
diberikan kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 26


6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan
Data subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 27


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN SUHU BADAN (AXILLA)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.4 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Pemeriksaan terhadap suhu badan di axilla dengan menggunakan alat
1. PENGERTIAN
thermometer

2. TUJUAN Mendapatkan data obyektif


1. Pasien baru
3. KEBIJAKAN
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Thermometer bersih pada tempatnya
2. Tiga botol : larutan sabun, desinfektan, air bersih
3. Bengkok / kidney basin
4. Potongan kertas tissue dalam tempatnya
5. Alat tulis
B. PERSIAPAN PASIEN
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 28


“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa
menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemeriksaan suhu badan (aksila)”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien
3. Membebaskan axilla pasien pada lengan yang jauh
Membersihkan axilla dengan tissue
4. Memeriksa thermometer, pastikan pada skala dibawah 35oC,
bila belum turunkan dengan cara mengibaskan thermometer
5. Memasang reservoir thermometer tepat pada tengah axilla
6. Menyilangkan tangan di depan, memegang bahu
7. Mengangkat thermometer setelah 10 menit
8. Mengusap thermometer dengan tissue kering ke arah reservoir
9. Membaca hasil pengukuran dan mencatat hasil pengukuran
10. Membersihkan thermometer: mencelupkan ke dalam air sabun
kemudian usap ke arah reservoar, mencelupkan ke dalam
larutan desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air bersih
dan usap dari arah reservoir
11. Menurunkan air raksa
12. Mengembalikan thermometer pada tempatnya
13. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
14. Mencuci tangan
15. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 29


D. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta
safi, la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera
diberikan kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan
harian pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan
Data subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai
dengan agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 30


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR PASCA BEDAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.5 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Merupakan tempat tidur yang disiapkan untuk klien pascaoperasi yang
1. PENGERTIAN
mendapat narkose (obat bius)
1. Menghangatkan klien
2. TUJUAN
2. Mencegah penyulit/ komplikasi pascaoperasi.
3. KEBIJAKAN Pasien Post Operasi
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Tempat tidur dan bantal (Bed dan pillow)
2. Alas kasur (Pad)
3. Perlak (Rubber sheet)
4. Steeklaken / small bed sheet
5. Boven laken / bed sheet
6. Selimut
7. Sarung bantal
8. Buli – buli panas
B. PRAINTERAKSI
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
3. Meletakkan alat tenun yang sudah dilipat dan disusun di atas
meja bersih
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang alas kasur dan mengikatkan tali-talinya ke arah
dalam pada rangka tempat tidur pada tiap sudut
3. Meletakkan sprei dengan lipatan memanjang yang menentukan
garis tengahnya ditengah-tengah tempat tidur

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 31


4. Masukkan sprei pada bagian kepala kemudian bagian kaki
kurang lebih 25 cm dibawah kasur dan dibuat sudut.
Jika laken tidak sesuai ukurannya maka masukkanlah bagian
kepala lebih banyak dari pada bagian kaki
5. Masukkan laken bagian sisi ke bawah kasur (sisi tempat perawat
berdiri)
6. Meletakkan perlak melintang kurang lebih 50cm dari garis kasur
bagian kepala, demikian juga steak laken, dan masukkan sama-
sama ke bawah kasur
7. Meletakkan bovenlaken secara terbalik dengan jahitan lebar di
bagian kepala mulai garis kasur, masukkan bagian kaki ke
bawah kasur
8. Meletakkan selimut kurang lebih 25 cm dari garis kasur bagian
kepala dan masukkan bagian kaki ke bawah kasur
9. Melipat bovenlaken bagian atas tepat diatas garis selimut
10. Memasukkan bantal kedalam sarungnya dan meletakkan bantal
dengan bagian tertutup ke jurusan pintu
11. Membentangkan gulungan perlak dan handuk pada bagian
kepala Meletakkan buli-buli panas diatas laken bagian kaki,
diarahkan mulut buli-buli kearah pinggir tempat tidur
12. Memasang selimut tambahan hingga menutup seluruh
permukaan tempat tidur
13. Mengangkat buli-buli panas sebelum pasien dibaringkan setelah
kembali dari kamar bedah
D. TAHAP TERMINASI
1. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
2. Mencuci tangan
E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
2. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 32


6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 33


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERBUKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.6 II 1 s/d 4
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (over
1. PENGERTIAN
laken)

2. TUJUAN Dapat segera digunakan


1. Jika ada klien baru
3. KEBIJAKAN
2. Pada tempat tidur klien yang dapat/boleh turun dari tempat tidur
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Tempat tidur dan bantal (Bed dan pillow)
2. Alas kasur (Pad)
3. Perlak (Rubber sheet)
4. Steeklaken / small bed sheet
5. Boven laken / bed sheet
6. Selimut
7. Sarung bantal
B. PRAINTERAKSI
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Meletakkan alat tenun yang sudah dilipat dan disusun di atas
meja bersih
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 34


- Alamat pasien
“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa
menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
menyiapkan tempat tidur”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang alas kasur dan mengikatkan tali-talinya ke arah
dalam pada rangka tempat tidur pada tiap sudut
3. Meletakkan sprei dengan lipatan memanjang yang menentukan
garis tengahnya ditengah-tengah tempat tidur
4. Masukkan sprei pada bagian kepala kemudian bagian kaki
kurang lebih 25 cm dibawah kasur dan dibuat sudut.
Jika laken tidak sesuai ukurannya maka masukkanlah bagian
kepala lebih banyak dari pada bagian kaki
5. Masukkan laken bagian sisi ke bawah kasur (sisi tempat perawat
berdiri)
6. Meletakkan perlak melintang kurang lebih 50cm dari garis kasur
bagian kepala, demikian juga steak laken, dan masukkan sama-
sama ke bawah kasur
7. Meletakkan bovenlaken secara terbalik dengan jahitan lebar di
bagian kepala mulai garis kasur, masukkan bagian kaki ke
bawah kasur
8. Meletakkan selimut kurang lebih 25 cm dari garis kasur bagian
kepala dan masukkan bagian kaki ke bawah kasur
9. Melipat bovenlaken bagian atas tepat diatas garis selimut

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 35


10. Memasukkan bantal kedalam sarungnya dan meletakkan bantal
dengan bagian tertutup ke jurusan pintu
11. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
12. Mencuci tangan
13. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai

D. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada Bapak/Ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala

E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 36


7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 37


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERTUTUP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.7 II 1 s/d 2
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan
1. PENGERTIAN
sprei penutup (over laken) diatasnya
1. Agar siap pakai sewaktu-waktu
2. TUJUAN 2. Agar tampak selalu rapi
3. Memberikan perasaan senang dan nyaman pada klien
3. KEBIJAKAN Tempat tidur kosong yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Tempat tidur dan bantal (Bed dan pillow)
2. Alas kasur (Pad)
3. Perlak (Rubber sheet)
4. Steeklaken / small bed sheet
5. Boven laken / bed sheet
6. Selimut
7. Sarung bantal
8. Over laken / bed cover
B. PRAINTERAKSI
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Meletakkan alat tenun yang sudah dilipat dan disusun di atas
meja bersih
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang alas kasur dan mengikatkan tali-talinya ke arah
dalam pada rangka tempat tidur pada tiap sudut
3. Meletakkan sprei dengan lipatan memanjang yang menentukan
garis tengahnya ditengah-tengah tempat tidur

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 38


4. Masukkan sprei pada bagian kepala kemudian bagian kaki
kurang lebih 25 cm dibawah kasur dan dibuat sudut
5. Masukkan sprei bagian sisi ke bawah kasur
6. Meletakkan perlak melintang kurang lebih 50 cm dari garis kasur
bagian kepala demikian juga sprei melintang masukkan sama-
sama ke bawah kasur
7. Meletakkan sprei atas secara terbalik dengan jahitan lebar
dibagian kepala mulai dari garis kasur; masukkan bagian kaki ke
bawah kasur
8. Masukkan selimut kurang lebih 25 cm dari garis kasur bagian
kepala dan masukkan bagian kaki ke bawah kasur
9. Melipat sprei atas bagian atas tepat diatas garis selimut
10. Memasukkan bantal kedalam sarungnya dan meletakkan bantal
dengan bagian yang tertutup ke jurusan pintu
11. Menyelesaikan sisi yang lain seperti sisi yang tadi
12. Memasang sprei penutup
D. TAHAP TERMINASI
1. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
2. Mencuci tangan
E. DOKUMENTASI
1. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
2. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 39


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN DIATASNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.8 II 1 s/d 4
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien
1. Memberikan perasaan senang pada klien
2. TUJUAN 2. Mencegah terjadinya dekubitus
3. Memelihara kebersihan dan kerapian
3. KEBIJAKAN Tempat tidur klien yang tirah baring total (sakit keras atau tidak sadar / koma)
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Laken / bed sheet
2. Perlak (Rubber sheet)
3. Steeklaken / small bed sheet
4. Boven laken / bed sheet
5. Selimut
6. Sarung bantal
7. Keranjang cucian
B. PRAINTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 40


“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa
menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
mengganti alat tenun”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Angkat bantal pasien dan miringkan pasien (membelakangi
perawat)
3. Lepaskan pinggir-pinggir laken, steek laken, boven dan selimut
4. Gulung alat tenun satu persatu kemudian masukkan ke bawah
bagian tubuh pasien
5. Pasang laken dengan lipatan memanjang dan garis tengah tepat
di tengah tempat tidur
6. Masukkan ujung laken bagian kepala tempat tidur pasien ke
bawah kasur hingga permukaan tempat tidur rata/ tegang
kemudian buat sudut pada kedua ujungnya
7. Masukkan ujung laken bagian kaki tempat tidur pasien ke bawah
kasur hingga permukaan tempat tidur rata/ tegang kemudian buat
sudut pada kedua ujungnya
8. Pasang perlak kurang lebih 1/3 dari kali
9. Pasang steek laken di atas perlak, kemudian masukkan secara
bersama-sama (perlak dan steek laken ) ke bawah kasur
10. Terlentangkan pasien dan miringkan ke arah yang berlawanan
11. Gulung alat tenun yang kotor dan masukkan ke ranjang cucian
kotor Tarik laken, perlak dan steek laken secara bersama-sama
kemudian rapihkan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 41


12. Posisikan pasien seperti semula
13. Pasang boven laken dengan bagian dalam berada di luar (atas)
14. Pasang selimut
15. Masukkan boven laken dan selimut pada bagian ujung kaki
tempat tidur dan kemudian buat sudut
16. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
17. Mencuci tangan
18. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
D. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada Bapak/Ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 42


5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 43


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.9 II 1 s/d 5
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Membersihkan tubuh pasien dengan air bersih dan sabun
1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
2. TUJUAN 2. Melaksanakan kebersihan perorangan
3. Memberikan rasa nyaman
3. KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan bantuan mandi di tempat tidur
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Pakaian bersih 1 stel
2. Baskom mandi 2 buah
3. Air panas dan dingin
4. Waslap 2 buah
5. Perlak dan handuk kecil 1 buah
6. Handuk besar 2 buah
7. Selimut mandi/kain penutup
8. Celemek plastic
9. Tempat tertutup untuk pakaian kotor
10. Sabun mandi
11. Bedak
12. Sarung tangan bersih
13. Pispot/urinal dan pengalas
14. Botol cebok

Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 44


Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
memandikan pasien”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mencuci tangan
3. Mengganti selimut klien dengan selimut mandi
4. Melepas pakaian atas klien

MEMBASUH MUKA
5. Membentangkan perlak kecil dan handuk kecil di bawah kepala
6. Menawarkan pasien menggunakan sabun atau tidak
7. Membersihkan muka, telinga dengan waslapmlembab lalu di
keringkan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 45


8. Menggulung perlak dan handuk

MEMBASUH LENGAN
9. Menurunkan selimut mandi ke bagian perut klien
10. Memasang handuk besar diatas dada klien secara melintang
dan kedua tangan klien diletakkan di atas handuk
11. Membasahi tangan klien dengan waslap air bersih, disabun,
kemudian dibilas dengan air hangat (lakukan mulai dari
ekstremitas terjauh klien)

MEMBASUH DADA DAN PERUT


12. Melepas pakaian bawah klien dan menurunkan selimut hingga
perut bagian bawah, keduatangan diletakkan di atas bagian
kepala, membentangkan handuk pada sisi klien
13. Membasuh ketiak dan dada serta perut dengan waslap basah,
disabun, kemudian dibilas denganair hangat dan dikeringkan,
kemudian menutup dengan handuk

MEMBASUH PUNGGUNG
14. Memiringkan pasien ke arah perawat
15. Membentangkan handuk di belakang punggung hingga bokong
16. Membasahi punggung hingga bokong dengan waslap, disabun,
kemudian dibilas dengan air hangat dan dikeringkan
17. Memberi bedak pada punggung
18.Mengembalikan ke posisi terlentang, kemudian membantu
pasien mengenakan pakaian

MEMBASUH KAKI
19. Mengeluarkan kaki pasien dari selimut mandi dengan benar
20. Membentangkan handuk di bawah kaki tersebut, menekuk lutut
21. Membasahi kaki mulai dari pergelangan sampai pangkal paha,
disabun, dibilas dengan air bersih, kemudian dikeringkan
22. Melakukan tindakan yang sama untuk kaki yang lain

MEMBASUH DAERAH LIPAT PAHA DANGENITAL


23. Membentangkan handuk dibawah bokong,kemudian selimut

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 46


mandi bagian bawah dibuka
24. Membasahi daerah lipat paha dan genital dengan air, disabun,
dibilas, kemudian d ikeringkan
25. Mengangkat handuk, membantu mengenakan pakaian bawah
klien
26. Merapikan klien, ganti selimut mandi denganselimut tidur

27. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat


28. Mencuci tangan
29. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan
sudah selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada Bapak/Ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta
safi, la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera
diberikan kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan
Data subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai
dengan agama pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 47


3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 48


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.10 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Membersihkan rongga mulut dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan
1. PENGERTIAN
dengan menggunakan sikat gigi
1. Mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut
2. TUJUAN
2. Melaksanakan kebersihan perorangan
3. KEBIJAKAN Pasien sadar yang memerlukan bantuan menggosok gigi
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Tissue
2. Gelas kumur berisi air matang hangat
3. Sikat gigi dan pastanya
4. Sarung tangan / gloves bersih
5. Bengkok / kidney basin
6. Perlak dan alasnya/handuk kecil
Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 49


“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa
menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
Oral Hygiene dengan sikat gigi”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang perlak dan alasnya/handuk dibawah dagu pasien
3. Memakai sarung tangan
4. Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
5. Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya
6. Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan
dalam
7. Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
8. Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan,
samping dan dalam
9. Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
10. Mengeringkan bibir menggunakan tissue
11. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
12. Mencuci tangan
13. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 50


Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum W.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 51


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.11 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan
1. PENGERTIAN
dengan menggunakan kain kassa atau kapas
1. Mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut
2. TUJUAN
2. Melaksanakan kebersihan perorangan
Pada pasien yang tidak dapat menggunakan sikat gigi, stomatitis berat,pada
3. KEBIJAKAN
penyakit darah tertentu
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Handuk
2. Gelas kumur berisi air matang/air garam/NaCl 0,9%
3. Kom kecil / gallipot berisi boraks glycerin/gentian violet
4. Bak steril berisi kapas lidi / swab stick, deppers, pinset
chirurgis/non tooth forcep atau arteri klem, sudip lidah / tounge
depressor yang dibungkus kassa
5. Sarung tangan / gloves bersih
6. Bengkok / kidney basin
7. Perlak dan pengalas / waterproof pad
Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 52


4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
Oral Hygiene tanpa sikat gigi”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang alas dan handuk di bawah dagu pasien
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi deppers dengan air masak/ air garam/ NaCl 0,9 %
menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
5. Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus
kassa
6. Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi dan gigi
luar hingga bersih
7. Mengolesi bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan
gentian violet menggunakan lidi kapas
8. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
9. Mencuci tangan
10. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 53


1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 54


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENCUCI RAMBUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.12 II 1 s/d 4
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Mencuci rambut dan kulit kepala dengan mempergunakan shampoo
1. Membersihkan kulit kepala dan rambut
2. TUJUAN
2. Menghilangkan bau dan memberikan rasa nyaman
1. Pasien yang rambutnya kotor
3. KEBIJAKAN 2. Pada pasien yang akan menjalani operasi besar
3. Setelah dipasang kap kutu
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Handuk 2 buah
2. Talang
3. Peniti
4. Kain pel
5. Baskom berisi air hangat
6. Gayung
7. Shampoo dalam tempatnya
8. Sisir 2 buah
9. Kain kassa dan kapas
10. Ember kosong
11. Sarung tangan / gloves bersih
12. Bengkok berisi larutan
13. Alat pengering rambut desinfektan 2 –3 %
14. Celemek / apron untuk petugas

Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 55


Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
mencuci rambut”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengenakan sarung tangan dan celemek
3. Mengganti selimut klien dengan selimut mandi
4. Mengatur posisi tidur pasien dengan kepala di pinggir tempat
tidur
5. Memasang handuk di bawah kepala
6. Memasang ember dialasi kain pel
7. Memasang talang dengan ujung berada di dalam ember
8. Menutup dada dengan handuk sampai ke leher
9. Menyisir rambut

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 56


10. Menutup lubang telinga dengan kapas dan mata dengan kain
kassa/sapu tangan pasien
11. Menyiram dengan air hangat, menggosok (memijit-mijit) kulit
kepala dan rambut dengan shampoo
12. Membilas rambut dengan air hangat sampai bersih
13. Melepas kapas penutup lubang telinga dan kain kassa penutup
mata
14. Mengangkat talang, mengeringkan rambut dengan handuk,
kemudian dengan pengering
15. Menyisir rambut Meletakkan kepala pada bantal yang telah
dialasi handuk kering
16. Merapikan pasien, ganti selimut mandi dengan selimut tidur
17. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
18. Mencuci tangan
19. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada Bapak/Ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 57


5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 58


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENGGUNTING KUKU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.13 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Membantu memotong kuku pasien yang panjang, karena tidak dapat
1. PENGERTIAN
melakukan secara mandiri
1. Menjaga kebersihan
2. TUJUAN
2. Mencegah timbulnya infeksi
3. KEBIJAKAN Pasien dengan kuku yang panjang
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Alat memotong kuku/ gunting kuku
2. Waskom berisi air hangat
3. Sikat tangan
4. Kidney Basin
5. Sabun
6. Chlorine/ kasa
7. Pengalas/ handuk
Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 59


- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
menggunting kuku”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien
3. Pasang pengalas di bawah tangan yang akan dibersihkan
4. Merendam kuku tangan dengan air hangat 5 - 10 menit, kemudian
keringkan menggunakan handuk
5. Bengkok berisi Lysol 3% didekatkan ke pasien dan tangan ditaruh
diatasnya
6. Kuku tangan dipotong lurus dan tidak boleh sampai batas dasar
kuku, kemudian kuku di kikir
7. Atur kembali posisi pasien
8. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
9. Mencuci tangan
10. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada Bapak/Ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 60


Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 61


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN INFUS / IV LINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.14 II 1 s/d 4
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Pemasangan infus untuk memberikan obat/cairan melalui parenteral
2. TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
1. Pasien yang mendapatkan obat secara intra vena (IV)
3. KEBIJAKAN
2. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Sarung tangan / gloves 1 pasang
2. Selang infuse / IV set sesuai kebutuhan (makro drip atau mikro
drip)
3. Cairan parenteral sesuai program
4. Jarum intra vena / cannula (ukuran sesuai)
5. Kapas alcohol dalam kom / alcohol swab secukupnya
6. Desinfektan
7. Tourniquet / manset
8. Perlak dan pengalas
9. Bengkok / kidney basin 1 buah
10. Plester / hypafix
11. Kassa steril
12. Penunjuk waktu
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 62


2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
Pemasangan Infus”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan
3. Menutup saluran infus (klem)
4. Menusukkan saluran infus dengan benar
5. Menggantung botol cairan pada standard infuse
6. Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda
7. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam slang
8. Mengatur posisi pasien dan pilih vena
9. Memasang perlak dan alasnya
10. Membebaskan daerah yang akan di insersi
11. Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
12. Memakai sarung tangan / gloves
13. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam
keluar)

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 63


14. Mempertahankan vena pada posisi stabil
15. Memegang IV cannula dengan sudut 30°
16. Menusuk vena dengan lobang jarum menghadap ke atas
17. Memastikan IV cannula masuk intra vena kemudian menarik
Mandrin + 0,5 cm
18. Memasukkan IV cannula secara perlahan Menarik mandrin dan
menyambungkan dengan selang infuse Melepaskan toniquet
19. Mengalirkan cairan infuse
20. Melakukan fiksasi IV cannnula
21. Memberi desinfeksi daerah tusukan dan menutup dengan kassa
22. Mengatur tetesan sesuai program
23. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
24. Mencuci tangan
25. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 64


E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 65


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN INFUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.15 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Perawatan pada tempat pemasangan infus
2. TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi
3. KEBIJAKAN Pasien yang terpasang infus
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Pinset anatomis / tooth forcep steril : 2 buah
2. Kassa steril
3. Sarung tangan / gloves steril
4. Gunting plester
5. Plester / hypavix
6. Lidi kapas / swab stick
7. Alcohol 70% / wash bensin dalam tempatnya
8. Iodine povidon solution 10%
9. Penunjuk waktu
10. NaCl 0,9%
11. Bengkok / kidney basin 2 buah, satu berisi cairan desinfektan
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 66


- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
perawatan infus”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi klien (tempat tusukan infuse terlihat jelas)
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi plester dengan alcohol / wash bensin dan buka
balutan dengan menggunakan pinset
5. Membersihkan bekas plester
6. Membersihkan daerah tusukan dan sekitarnya dengan NaCl
7. Mengolesi tempat tusukan dengan iodine cair/salf
8. Menutup dengan kassa steril dengan rapi
9. Memasang plester penutup
10. Mengatur tetesan infuse sesuai program
11. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
12. Mencuci tangan
13. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 67


2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 68


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN TRANFUSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.16 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Pemberian darah dari kantong darah ke dalam tubuh melalui pembuluh vena
2. TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
3. KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan terapi infus
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Sarung tangan / gloves steril
2. Kantong darah
3. Perlak dan pengalas
4. Penunjuk waktu
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 69


“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemasangan transfusi”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Melepaskan selang infuse dari flabotle dan memindahkan ke
kantong darah
3. Menghitung jumlah tetesan sesuai program
4. Memperhatikan reaksi klien
5. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
6. Mencuci tangan
7. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai

C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 70


D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 71


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OKSIGEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.17 II 1 s/d 4
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Pemberian oksigen melalui hidung
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung
2. TUJUAN
4. Membantu kelancaran metabolism
5. Sebagai tindakan pengobatan
6. Mencegah hipoksia
Pasien :
1. Dengan anoksia atau hipoksia
2. Dengan kelumpuhan alat-alat pernafasan
3. KEBIJAKAN 3. Selama dan sesudah dilakukan anestesi umum
4. Mendapat trauma paru
5. Tiba2 menunjukkan tanda-tanda shock, dispneu, cyanosis, apneu
6. Dalam keadaan koma
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier
3. Selang oksigen
4. Sungkup muka atau nasal kanul
5. Alcohol 90%
6. Kassa
B. PERSIAPAN
Tahap Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 72


1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien
“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa
menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian oksigen”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memastikan tabung masih berisi oksigen
3. Mengisi botol pelembab dengan aqua /NaCl sesuai batas
4. Menyambungkan selang O2 dengan humidifier
5. Mengatur posisi semi fowler
6. Membuka Flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan dan memastikan ada aliran udara
7. Memasang kanula /mask pada hidung pasien dengan hati-hati
8. Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien
Kanul Nasal
Kecepatan aliran 1 – 6 liter per menit (lpm)
Maksimal fraksi oksigen (FiO2 ) adalah 44%

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 73


(FiO2) atau fraksi oksigen inspirasi adalah konsentrasi oksigen yang
dihirup pasien
Kecepatan aliran % Oksigen
1 liter per menit 21 – 24 %
2 liter per menit 25 – 28 %
3 liter per menit 29 – 32 %
4 liter per menit 33 – 36 %
5 liter per menit 37 – 40 %
6 liter per menit 41 – 44 %

Simple Mask
- Dikenal dengan sungkup muka Hudson
- Terdapat lubang-lubang kecil di sekeliling sungkup muka
- Kecepatan aliran 6-10 liter per menit (lpm) dengan (FiO2) yang
dicapai sekitar 35-60%
- Aliran oksigen tidak boleh kurang dari 6 lpm karena akan terjadi
penumpukan CO2 karena dead space mechanic
Non Rebreathing Mask
- Dilengkapi kantong reservoir yg terus menerus terisi 02
- Aliran oksigen sebesar 9-15 lpm, menghasilkan 90-100% 02
- Kantong reservoir harus dijaga kembang-kempisnya
Pemilihan Alat

Nilai Oksimetri Arti Klinis Pilihan Alat

95-100% Dalam batas O2 4 lpm kanul nasal


normal
90-95% Hipoksia ringan
Si mple mask
sampai sedang
85-90% Hipoksia sedang Non Rebreathing mask
sampai berat
<85% Hipoksia berat Ventilasi dibantu ( di RS)
mengancam jiwa

9. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat


10. Mencuci tangan
11. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 74


D. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada ibu/ bapak hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta
safi, la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera
diberikan kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEPERAWATAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 75


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN KATETER URINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.18 II 1 s/d 5
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Pemasangan kateter urine adalah dengan melakukan insersi kateter Folley /
1. PENGERTIAN
Nelaton melalui uretra ke muara kandung kemih untuk mengeluarkan urine
1. Memulihkan / mengatasi retensi urine akut / kronis.
2. Pengaliran urine untuk persiapan operasi atau pasca operasi.
2. TUJUAN 3. Menentukan jumlah urine sisa setelah miksi.
4. Mengambil spesimen urine steril untuk pemeriksaan diagnostik.
5. Monitoring urine output secara ketat.
1. Pasien yang mengalami gangguan sistem perkemihan
3. KEBIJAKAN
2. Persiapan operasi
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Alat Nonsteril.
a. Nampan beserta alas.
b. Bengkok atau kidney basin.
c. Perlak / rubber sheet
d. Plester
e. Urinal / pispot
f. Alat tulis.
g. Gunting.
h. Syringe10 cc.
i. Aquadest / distilled water.
j. Jelly.
k. Kain penutup klien.
l. Urine bag.
m. Betadine.
2. Alat Steril.
a. Gloves steril.
b. Set kateter urine steril :

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 76


1) Folly kateter sesuai kebutuhan
2) Duk bolong / eye sheet 1 buah.
3) Kom / bowl 2 buah
4) Kassa
5) Kapas untuk membersihkan perineum
6) Pinset anatomis 1 buah.
7) Lidi kapas 2 buah
B. PERSIAPAN
Tahap Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemasangan kateter”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 77


C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Menyiapkan klien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah klien kemudian tutupi klien dengan
selimut atau kain.
3. Memasang perlak, pengalas
4. Meletakkan urinal / pispot di bawah bokong klien. Letakkan
kidney basin diantara kedua kaki klien.
5. Membuka set steril, atur alat steril dengan menggunakan pinset,
Buka penutup kateter dan spuit 10 cc dengan benar letakkan
pada alat steril.
6. Menuangkan NaCl ke dalam kom steril dengan benar
7. Menuangkan sedikit jelly ke dalam kassa steril sesuai kebutuhan
8. Memakai gloves steril sebelah kanan terlebih dahulu, tangan
sebelah kanan mengambil pinset steril dan tangan kiri
membuka tempat bola kapas / cotton ball yang sudah diberi
savlon. Letakkan bola kapas savlon pada kom. Gunakan kembali
sarung tangan sebelah kiri.
9. Memberikan jelly pada ujung kateter
10. Mengetes balon kateter dengan benar dengan NaCl steril
sebanyak 5 ml
11. Menyiapkan kapas beethadine untuk vulva hygene
12. Menutup perineal dengan menggunakan duk bolong / eye sheet.
Untuk Pasien Wanita
Melakukan vulva hygene dengan kapas bethadine dengan cara
:
- Tangan yang tidak dominant membuka meatus
- Tangan dominan dengan menggunakn pinset
membersihkan labia mayora kanan, kiri, labia minora kanan
kiri dan meatus uretra masing-masing sekali usap.
Untuk Pasien Pria
Penis dibersihkan dengan cara :
- Tangan yang tidak dominan memegang penis
- Tangan dominan membersihkan daerah penis dengan
sirkuler dengan sekali usapan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 78


13. Membuang kapas dan pinset ke dalam bengkok
14. Memasukkan kateter perlahan-lahan ke uretra 2-3 cm untuk
pasien wanita atau 6-9 cm untuk pasien laki-laki atau sampai
keluar urine. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam
15. Memastikan urine tetap keluar, buka duk bolong / eye sheet
kemudian kateter urine disambungkan pada urine bag.
16. Melakukan fiksasi dengan cara memberikan injeksi air aquadesh
ke dalam folley kateter untuk mengembangkan balon kateter,
agar keteter tidak mudah terlepas (pemberian aquadesh /
distilled water sesuai aturan).
17. Menarik secara perlahan-perlahan folley kateter untuk
memastikan apakah kateter sudah terfiksasi dengan aman.
18. Menulis tanggal pemasangan pada plester yang akan direkatkan
ke selang bag urine dengan paha klien.
19. Memfiksasi selang kateter dengan plester dan letakkan selang
kateter pada paha klien.
20. Melepaskan gloves, buang pada kidney basin.
21. Memasang urine bag pada gantungan dan simpan di samping
tempat tidur
22. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
23. Mencuci tangan
24. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
D. TAHAP TERMINASI
Menyimpulkan hasil tindakan
1. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
2. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
4. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 79


5. Tersenyum dan menganggukkan kepala
E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Mencatat waktu pemasangan, dan karakteristik urine
(konsistensi, jumlah, bau, dan warna).
3. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
4. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
5. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
6. Mencatat tipe, ukuran kateter, dan jumlah cairan yang dipakai
untuk mengembangkan balon
7. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 80


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN KATETER PADA WANITA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.19 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Melakukan tindakan perawatan pada daerah genetalia wanita yang
1. PENGERTIAN
terpasang kateter.
1. Mencegah infeksi
2. TUJUAN
2. Memberikan rasa nyaman
3. KEBIJAKAN Pasien wanita yang terpasang kateter
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
Bak Instrumen yang berisi :
1. Lidi kapas / swab stick
2. Sarung tangan / gloves steril
3. Desinfektan
4. Air hangat, washlap, handuk
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok / kidney basin
B. PERSIAPAN
Tahap Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 81


- Alamat pasien
“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu bisa
menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu?”
“Baik ibu saya akan mengecek lagi identitas ibu”
“Benar sekali Bu, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
perawatan kateter”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang sampiran / menjaga privacy klien
3. Menyiapkan klien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah klien
4. Memasang perlak, pengalas
5. Meletakkan bengkok dekat vulva
6. Memakai sarung tangan kemudian mengambil kapas basah
7. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
8. Membersihkan vulva mulai dari lagia mayora kiri, labia mayora
kanan, labia minora kiri, labia minora kanan, vestibulum,
perineum. Arah dari atas ke bawah dengan kapas basah (1
kapas 1 kali usap)
9. Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar (menarik
dengan hati-hati, kateter tetap tertahan)
10. Memberikan desinfektan dengan lidi kapas pada orifisium
11. Melepas pengalas dan sarung tangan
12. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
13. Mencuci tangan
14. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 82


D. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.”untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 83


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN KATETER PADA PRIA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.20 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Melakukan tindakan perawatan pada daerah genetalia pria yang terpasang
1. PENGERTIAN
kateter
1. Mencegah infeksi
2. TUJUAN
2. Memberikan rasa nyaman
3. KEBIJAKAN Pasien pria yang terpasang kateter
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
Bak Instrumen yang berisi :
1. Lidi kapas / swab stick
2. Sarung tangan / gloves steril
3. Desinfektan
4. Air hangat, washlap, handuk
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok / kidney basin
B. PERSIAPAN
Tahap Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 84


- Alamat pasien
“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa
menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas bapak”
“Benar sekali Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
perawatan kateter”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang non
muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang sampiran / menjaga privacy klien
3. Menyiapkan klien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah klien
4. Memasang perlak, pengalas
5. Memakai sarung tangan
6. Membersihkan genetalia dengan air hangat
7. Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar (menarik
dengan hati-hati, kateter tetap tertahan)
8. Memberikan desinfektan dengan lidi kapas pada ujung penis
9. Melepas pengalas dan sarung tangan
10. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
11. Mencuci tangan
12. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
D. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 85


Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 86


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN PELEPASAN KATETER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.21 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Melakukan tindakan perawatan melepaskan kateter urethra dari kandung
1. PENGERTIAN
kemih

2. TUJUAN Mencegah infeksi


1. Pasien yang terpasang kateter lebih dari 7 hari
3. KEBIJAKAN
2. Pasien yang tidak memerlukan pemasangan kateter menetap
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Pinset chirurgis / tooth forcep
2. Kassa
3. Wash bensin
4. Lidi kapas
5. Gloves / sarung tangan
6. Spuit / syringe 10 atau 20 cc
7. Kidney basin
B. PERSIAPAN
Tahap Pra Interaksi
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 87


- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pelepasan kateter”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
C. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang sampiran / menjaga privacy
3. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah pasien
4. Memasang perlak, pengalas
5. Memasang selimut mandi
6. Memakai gloves
7. Melepas plester dan membersihkan sisa plester
8. Melakukan aspirasi balon kateter hingga habis isinya
9. Mengarahkan penis ke atas
10. Menarik kateter perlahan-lahan hingga lepas, pasien diminta
nafas dalam dan rileks
11. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
12. Mencuci tangan
13. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
D. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 88


3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
E. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
F. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 89


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT INTRA CUTAN (IC)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.22 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Pemberian obat /cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam kulit
1. PENGERTIAN
(intra kutan)

2. TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter


3. KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat dengan pemberian secara intra cutan(I.C)
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Sarung tangan / gloves 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 (steril)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok / kidney basin 1 buah
9. Alat tulis / ballpoint
10. Buku injeksi/daftar obat
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat dengan benar
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 90


4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat Intracutan (IC)”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
3. Memasang perlak dan alasnya
4. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
5. Memakai sarung tangan / gloves
6. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah
dalam ke luar) biarkan kering
7. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit
8. Menusukkan spuit dengan sudut 15 -20˚, ± 0,5cm
9. Memasukkan obat secara perlahan, pastikan ada penonjolan
10. Mencabut jarum dari tempat penusukan
11. Memberi tanda lingkaran sekitar tusukan
12. Membuang spuit ke bengkok
13. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
14. Mencuci tangan
15. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 91


C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 92


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULER (IM)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.23 II 1 s/d 4
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Pemberian obat /cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot
(muskulus)
2. TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
3. KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat dengan pemberian secara intra muskular (I.M)
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Sarung tangan / gloves 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 (steril)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok / kidney basin 1 buah
9. Buku injeksi/daftar obat
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat dengan benar
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 93


- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat intramuskular (IM)”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
3. Memasang perlak dan alasnya
4. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
5. Memakai sarung tangan / gloves
6. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar
Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha(vastuslateralis),
ventrogluteal (dengan posisi berbaring), dorsogluteal (posisi
tengkurap), atau lengan atas (deltoid), daerah ini digunakan
dalam penyuntikan dikarenakan massa otot yang besar,
vaskularisasi yang baik dan jauh dari syaraf
7. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah
dalam ke luar) biarkan kering
8. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit
9. Memasukkan spuit dengan sudut 90˚, jarum masuk 2/3
10. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
11. Memasukkan obat secara perlahan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 94


12. Mencabut jarum dari tempat penusukan
13. Menekan daerah tusukan dengan kapas
14. Membuang spuit ke bengkok
15. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
16. Mencuci tangan
17. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala

D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 95


6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 96


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT INTRA VENA (IV)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.24 II 1 s/d 4
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Pemberian obat /cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam pembuluh
1. PENGERTIAN
darah vena

2. TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter


3. KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat dengan pemberian secara intra vena (I.V)
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Sarung tangan / gloves 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 (steril)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom (secukupnya)
6. Desinfektan
7. Torniquet /manset
8. Perlak dan pengalas
9. Obat sesuai program terapi
10. Bengkok / kidney basin 1 buah
11. Gergaji ampul (kalau perlu)
12. Plester luka
13. Buku injeksi/daftar obat
PRAINTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
Orientasi
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 97


2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat Intra Vena (IV)”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang non
muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
3. Membentangkan perlak dan alasnya
4. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
Pada lengan : vena mediana cubiti / vena cephalica
Pada tungkai : vena saphenosus Pada leher : vena jugularis
khusus pada anak
Pada kepala : vena frontalis, atau vena temporalis khusus pada
anak
5. Meletakkan torniquet 5cm proksimal yang akan ditusuk.
6. Memakai sarung tangan / gloves
7. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah
dalam ke luar) biarkan kering
8. Mempertahankan vena pada posisi stabil

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 98


9. Memegang spuit dengan sudut 30˚
10. Menusuk vena dengan kemiringan sudut 30˚, dan lubang jarum
menghadap ke atas
11. Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit
12. Membuka torniquet
13. Memasukkan obat secara perlahan
14. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
15. Menutup daerah tusukan dengan plester luka
16. Membuang spuit ke bengkok
17. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
18. Mencuci tangan
19. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEPERAWATAN
1. Menghargai keberagaman agama

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 99


2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 100


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT SUB CUTAN (S.C)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.25 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Pemberian obat /cairan dengan cara dimasukkan langsung ke bawah kulit (sub
1. PENGERTIAN
cutan)

2. TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter


Jenis obat yang lazim diberikan secara S.C : Vaksin, narkotik, heparin, obat-
3. KEBIJAKAN
obatan pre operasi, dan insulin
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Sarung tangan / gloves 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 (steril)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alcohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok / kidney basin 1 buah
9. Buku injeksi/daftar obat
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat dengan benar
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 101


4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat subcutan”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang non
muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien sesuai tempat tusukan
3. Membentangkan perlak dan alasnya
4. Membebaskan daerah yang akan di injeksi (lengan atas, paha
bagian anterior, abdomen, area scapula, upper ventrogluteal dan
dorsogluteal)
5. Memakai sarung tangan / gloves
6. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah
dalam ke luar) biarkan kering
7. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengangkat cutan
8. Menusukkan spuit dengan sudut 45˚
9. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
10. Memasukkan obat ke dalam sub cutan perlahan
11. Mencabut jarum sambil menekan
12. Membuang spuit ke bengkok
13. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
14. Mencuci tangan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 102


15. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 103


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT PER ORAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.26 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui
1. PENGERTIAN
mulut.
1. Untuk memudahkan dalam pemberian
2. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera diatasi
2. TUJUAN
3. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
4. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan
jaringan

3. KEBIJAKAN Pasien yang diberikan therapy obat per oral berupa tablet, kapsul atau sirup.
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Baki beralas dan tutup
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Air minum
4. Tissue dalam tempatnya
5. Catatan dan kartu obat
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat sesuai prinsip
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 104


3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat peroral”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang non
muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan,
mual, muntah, adanya program tahan makan atau minum, akan
dilakukan pengisapan lambung dll)
3. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis
obat, waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat,
bila ada kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada
perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.
4. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan
ambil obat yang diperlukan)
5. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat
yang sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa
mengkontaminasi obat (gunakan tehnik aseptik untuk menjaga
kebersihan obat)
6. Membuka pembungkus obat

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 105


7. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
8. Mencuci tangan
9. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI

1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian


pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN

1. Menghargai keberagaman agama


2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 106


9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 107


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT PER VAGINA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.27 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui vagina, yang
1. PENGERTIAN bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina
atau serviks

2. TUJUAN Untuk mengobati infeksi lokal


1. Pasien dengan vagina yang kotor.
2. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir.
3. KEBIJAKAN
3. Pasien dengan radang vagina.
4. Post partum dengan lochea yang berbau
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Baki beralas dan tutup
2. Sarung tangan / gloves
3. Perlak beralas
4. Obat sup vagina dalam tempatnya
5. Kidney basin
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat sesuai prinsip
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 108


- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat pervaginam”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien dengan dorsal recumbent
3. Membentangkan perlak di bawah bokong pasien
4. Membuka bungkus obat
5. Memakai sarung tangan
6. Melumasi labia agar nampak meatus vagina
7. Memasukkan obat ke lubang vagina kurang lebih 8-10 cm
/sedalam mungkin
8. Mengatur posisi supinasi selama 5-10 menit, tinggikan panggul
dengan satu bantal
9. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
10. Mencuci tangan
11. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada ibu hasil tindakan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 109


3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 110


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT SUBLINGUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.28 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Pemberian obat sub lingual adalah memberika obat dengan cara meletakkan
1. PENGERTIAN
obat di bawah lidah sampai habis diabsorbsi ke dalam pembuluh darah
1. Mencegah efek lokal dan sistemik
2. Untuk memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan secara
2. TUJUAN
oral
3. Untuk menghindari kerusakan obat oleh hepar.
Obat yang biasa diberikan dengan cara sublingual adalah nitrogliserin, suatu
3. KEBIJAKAN
obat vasodilator yang digunakan pada penyakit jantung angina pectoris
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Baki beralas dan tutup
2. Obat dalam tempatnya
3. Catatan dan kartu obat
PRAINTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat sesuai prinsip
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 111


- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat sublingual”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Membuka pembungkus obat
3. Memberikan obat pada pasien
4. Memberitahukan pasien meletakkan obat pada bagian bawah
lidah, hingga terlarut semuanya
5. Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum
atau berbicara selama obat belum terlarut seluruhnya
6. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
7. Mencuci tangan
8. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 112


4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 113


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT SUPOSITORIAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.29 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Pemberian obat dengan cara dimasukkan melalui anus
2. TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
3. KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan bantuan dalam memasukkan obat melalui anus
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Perlak dan pengalas
2. Obat sesuai program terapi
3. Gunting atau pisau
4. Hand schoen / gloves
5. Bengkok / kidney basin 1 buah
6. Tissu
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat sesuai prinsip
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 114


“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa
menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat supositoria”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang non
muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Mengatur posisi miring ke salah satu sisi, kaki sebelah atas
ditekuk (posisi sim)Membentangkan perlak di bawah bokong
pasien
3. Membuka bungkus obat
4. Memakai sarung tangan
5. Membuka bokong pasien hingga anus terlihat
6. Memasukkan obat perlahan-lahan, dorong hingga masuk
7. Meminta pasien tidak menahan masuknya obat dan tidak
mengejan (rileks), pastikan obat masuk
8. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
9. Mencuci tangan
10. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 115


Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 116


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.30 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Pemberian obat secara topikal adalah memberikan obat secara lokal pada kulit
1. PENGERTIAN atau pada membrane pada area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan
rectum

2. TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter


3. KEBIJAKAN Untuk memperoleh reaksi lokal dari obat tersebut
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Baki beralas dan tutup
2. Obat topikal dalam tempatnya
3. Sarung tangan steril
4. Kassa steril dalam kom
5. Aplikator berujung kapas/ tong spatel
6. Baskom berisi air hangat, washlap, handuk
7. Sabun basah
8. Perlak beralas
9. Kidney basin
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat sesuai prinsip
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 117


4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat topikal”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang non
muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang scherm
3. Mengatur posisi pasien, lepaskan pakaian klien
4. Membentangkan perlak dan alasnya
5. Menginspeksi kondisi kulit secara menyeluruh
6. Memasang sarung tangan
7. Membersihkan daerah yang akan diberi obat
8. Mengeringkan daerah yang telah dibersihkan
9. Mengolesi daerah yang luka dengan menggunakan Tounge
depressor/ kassa steril
10. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
11. Mencuci tangan
12. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 118


2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat dan
topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 119


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT TETES MATA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.31 II 1 s/d 4
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


Cara memberikan obat pada mata dengan tetes mata atau salep mata obat
1. PENGERTIAN
tetes mata
1. Untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara
mendilatasi pupil,
2. TUJUAN
2. Untuk pengukuran refraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa
3. Untuk menghilangkan iritasi mata
Pasien yang mengalami iritasi mata
3. KEBIJAKAN
Pasien yang akan dilakukan pemeriksaan mata
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Baki beralas dan tutup
2. Handuk
3. Kapas bulat
4. Obat tetes mata
5. Kidney basin
PRAINTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat sesuai prinsip
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 120


- Nama
- Umur
- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat tetes mata”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang scherm
3. Mengatur posisi pasien dengan tidur miring, telinga yang sakit
mengarah ke atas
4. Membentangkan perlak dan alasnya
5. Meletakkan handuk di bawah
6. Jangan memegang mulut botol atau ujung penetes
7. Anjurkan klien untuk melihatlah ke arah atas
8. Tariklah pelupuk mata bawah ke bawah sehingga membentuk
“kantung” (lihatgambar)
9. Peganglah penetes sedekat mungkin dengan “kantung” tanpa
menyentuh mata atau “kantung” tersebut. Teteskan obat
sejumlah yang tertulis di etiket
10. Anjurkan klien untuk memejamkan mata selama 2 menit. Jangan
memejamkan mata terlalu rapat atau berkedip terlalu sering
11. Cairan obat yang berlebih bisa dihilangkan dengan tissue

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 121


12. Jika klien menggunakan lebih dari satu macam tetes mata,
tunggulah paling sedikit 5 menit sebelum meneteskan obat yang
lainnya
Obat tetes mata dapat menimbulkan rasa pedih selama
beberapa menit . Jika tetap berlanjut konsultasikan kepada
dokter .
13. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat-alat
14. Mencuci tangan
15. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien
Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.”untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 122


4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4.UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 123


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/AKD-STIKesBl/Pend Ners-29.32 II 1 s/d 3
Ditetapkan,
Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
Tanggal Terbit
23 Agustus 2021

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D


1. PENGERTIAN Adalah memberikan obat tertentu, dengan cara meneteskan ke telinga
2. TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
Infeksi saluran napas, otitis media (radang rongga gendang telinga), infeksi
3. KEBIJAKAN kulit, osteomyelitis (radang sumsum tulang), endokarditis (radang
endokardium jantung)
PROSEDUR KERJA
A. PERSIAPAN
ALAT
1. Baki beralas dan tutup
2. Handuk
3. Kapas bulat
4. Obat tetes telinga
5. Lidi kapas steril dalam tempatnya
6. Kidney basin
PRA INTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan (6 langkah) sebelum menyiapkan alat
4. Menyiapkan obat sesuai prinsip
ORIENTASI
1. Mengucapkan salam (“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang
beragama islam dan “Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk
yang beragama lain.
2. Tersenyum dan menganggukan kepala
3. Memperkenalkan diri
4. Mengidentifikasi pasien dengan menanyakan:
- Nama
- Umur

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 124


- Alamat pasien

“Berdasarkan prosedur keselamatan di Rumah Sakit, ibu/bapak bisa


menyebutkan nama, umur dan alamat”/ “Siapa nama ibu/bapak?”
“Baik ibu/bapak saya akan mengecek lagi identitas ibu/bapak”
“Benar sekali Bu/Pak, Identitasnya sudah sesuai dengan tindakan
pemberian obat tetes telinga”

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan


pada pasien
6. Melakukan kontrak waktu
7. Memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Meminta persetujuan pasien/keluarga
9. Mendekatkan alat
10. Menjaga privasi, keamanan dan kenyamanan pasien
B. LANGKAH KERJA
1. Mengucapkan Basmalah (Bagi Muslim dan Berdo’a bagi yang
non muslim) sebelum melakukan tindakan
2. Memasang scherm
3. Mengatur posisi pasien dengan tidur miring, telinga yang sakit
mengarah ke atas
4. Membentangkan perlak dan alasnya
5. Meletakkan handuk di bawah
6. Membersihkan liang telinga dengan kapas lidi steril
7. Mengisi pipet dengan obat yang sudah disediakan
8. Menarik daun telinga keatas dengan hati-hati, tetesi telinga
dengan obat yang sudah disediakan
9. Membersihkan bekas cairan obat dengan kapas bulat Merapikan
pasien, lingkungan, dan alat-alat
10. Mencuci tangan
11. Melakukan terminasi pasien menjelaskan bahwa tindakan sudah
selesai
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil tindakan
2. Memberitahu kepada bapak/ibu hasil tindakan
3. Mendo’akan kesembuhan pasien

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 125


Untuk pasien muslim: “Allohumma Adzhibil Ba’sa Isfi waanta safi,
la sifaa ilaa sifauka layughodiru sakomah”.
Untuk pasien Non Muslim: “Semoga Bapak/Ibu segera diberikan
kesembuhan.
4. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya (waktu, tempat
dan topic)
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
“Assalamualaikum Wr.Wb.” untuk yang beragama Islam dan
“Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam” untuk yang beragama lain.
6. Tersenyum dan menganggukkan kepala
D. DOKUMENTASI
1. Menuliskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan di catatan harian
pasien
2. Menuliskan Data Objektif dan data Objektif hasil pemeriksaan
3. Menuliskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
4. Respon pasien setelah dilakukan tindakan (Data objektif dan Data
subjektif)
5. Nama dan tanda tangan perawat
E. NILAI – NILAI RELIGIUS DAN KEBUDILUHURAN
1. Menghargai keberagaman agama
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan nilai-nilai sesuai dengan
agama pasien
3. Menunjukan sikap empathy
4. Menunjukan sikap ramah dan peduli
5. Menunjukan sikap sabar
6. Menunjukan sikap teliti dalam melakukan kegiatan
7. Menunjukan sikap hati-hati dalam melakukan tindakan
8. Menunjukan perilaku profesional
9. Menunjukan sikap tidak melipat kaki dan tangan ketika sedang
berkomunikasi
10. Berpakaian rapih dan bersih
4. UNIT TERKAIT

SOP ILMU KEPERAWATAN DASAR | 126

Anda mungkin juga menyukai