Anda di halaman 1dari 8

SOP PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI

No. Dokumentasi :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 2 Januari 2023

Halaman : 1/4
PUSKESMAS ARLON, SKM
KEMANTAN Nip 19800927 200701 1 001

1. Pengertian Merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh bidan, perawat, atau dokter
untuk menilai status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24
jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan
pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu
terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan pemeriksaan fisik
secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian
kehidupan intrauteri kedalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan
pada bayi.
2. Tujuan 1. Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam keadaan normal
atau abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau abnormal
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No: / / PKMJ/2020 tentang jenis-jenis
pelayanan klinis.
2. Keputusan Kepala Puskesmas No: / /PKMJ/2020 tentang aturan
perilaku dalam pelayanan.
3. Keputusan Kepala Puskesmas No: / /PKMJ/2020 tentang kebijakan
pelayanan klinis.
4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014. Tentang Pusat Keseahatan masyarakat

5. Prosedur /  Persiapan Pasien


langkah- 1. Identifikasi klien
langkah 2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
orang tua
3. Mengatur posisi bayi
 Persiapan Lingkungan
1. Pengaturan tempat/ruangan
2. Menutup sampiran untuk menjaga privacy bayi
 Persiapan Alat
1. Hammer reflek
2. Penlamp
3. Stetoskop binoral / monoral
4. Bengkok
5. Tensimeter
6. Jam tangan
7. Handscoon
 Pelaksanaan

1. Petugas mencuci tangan


2. Pemeriksaan fisik ini bisa dilakukan dengan cara
a. Inspeksi (melihat)
b. Palpasi (meraba)
c. Perkusi (mengetok)
d. Auskultasi (mendengar)
e. Anamnesa (Tanya jawab)
3. Keadaan umum
a. Bentuk Tubuh ( lordosis, kifosis / tidak )
b. Psikologis ( menangis / tidak, takut / tidak)
4. Kepala
a. Bentuknya ( lonjong, bundar / tidak )
b. Besarnya ( normal, mikrocepalus, hydrocephalus / tidak )
c. Ubun-ubun besar / kecil, sudah menutup / belum
d. Bila belum menutup teraba cekung, datar, cembung, tegang /
tidak
e. sutura-sutura teraba / tidak
5. Rambut
a. Warnanya (hitam, merah jagung, putih)
b. Kesuburannya (lebat, tipis / tidak )
c. Mudah rontok / tidak, botak / tidak
6. Muka
a. Pucat, cemas, kuning, merah, biru (sianosis)
b. Kulit wajah : halus, kasar, jerawatan / tidak
c. Hiperpigmentasi melantonik ada atau tidak
7. Mata
a. Simetris / tidak, juling, buta / tidak (kelopak mata / bulu mata
lengkap/ tidak )
b. Selaput lender mata pucat / tidak
c. Bintik bitot ada / tidak
d. Penyakit mata akut / kronis, tumor / tidak
8. Hidung
a. Bersih / tidak
b. Pilek / tidak, polip / tumor ada / tidak
c. Dapat membedakan bau-bauan atau tidak
9. Mulut
a. Bersih / tidak, berbau / tidak
b. Bibir pucat / tidak, stomatitis / tidak
c. Gusi bersih
d. Lidah kotor, tenggorokan bersih / tidak, pharynx membesar /
tidak, tonsil membesar / tidak
10. Telinga
a. Bersih / tidak
b. Pernah keluar cairan / tidak
c. Dapat mendengar dengan baik / tidak
11. Leher
a. Bentuknya : pendek, sedang, panjang
b. Pembesaran kelenjar thyroid ada / tidak, pembesaran kelenjar
lymphe ada / tidak
c. Hiperpigmentasi pada kulit leher / tidak
d. Arteri karotis palpasi jelas / tidak
12. Ketiak
13. Dada
a. Bentuk normal / tidak
b. Kalau pasien wanita ( buah dada, putting susu,
hiperpigmentasi ada / tidak)
14. Ekstrimitas atas (lengan)
a. Simetris / tidak
b. Jari-jari lengkap / tidak
c. Kuku : pucat, kotor, panjang, biru / tidak
15. Abdomen (perut)
a. Membesar / tidak
b. Nyeri tekan / tidak
c. Ada bekas operasi / tidak
d. ada bising usus / tidak
e. Bentuk pusar : cekung, datar (hernia umbilikalis)
f. Teraba tumor / tidak
16. Ekstimitas bawah (paha/kaki)
a. Simetris / tidak
b. Tibia baik / tidak, oedema ada / tidak, varises ada / tidak
c. Jari-jari kaki lengkap / tidak
d. Telapak kaki cekung / datar
17. Punggung
a. Alur tulang punggung simetris / tidak
b. Kifosis ada / tidak
c. Hiperlordosis ada / tidak
18. Genitalia ( alat kelamin ) dan anus
a. Genitalia laki-laki ( Saluran kencing lancar / tidak, testis
lengkap / tidak, testis sudah turun ke skrotum / belum, femosis
ada / tidak )
b. Genetalia wanita (kebersihan, vagina bersih / tidak, labia minor
/ mayor sudah menutup / belum, klistoris, uretra, vagina
lengkap / tidak)
19. Pemeriksaan neurologi
a. Reflek menghisap ada / tidak
b. Reflek menggenggam ada / tidak
c. Reflek morro ada / tidak
d. Reflek babinski ada / tidak
e. Reflek inkurvasi ada / tidak
20. Tingkat kesadaran
a. Pasien sadar / tidak
b. Pasien letargi / tidak
c. Pasien aktudansi / tidak
d. Pasien stupar / tidak
e. Pasien koma / tidak
21. Bereskan alat dan cuci tangan.
22. Rapikan pasien dan beri posisi yang nyaman.
23. Dokumentasikan hasil tindakan.
6. Unit Terkait 1. Poli MTBS/KIA
2. IGD
3.Poli Gizi
4.Apotek

7. Dokumen 1.Rekam Medis


Terkait 2.Informad Consent
8. Rakaman No Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberikan
Historis
Perubahan
SOP PEMERIKSAAN FISIK PADA BALITA

No. Dokumentasi :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 2 Januari 2023

Halaman : 1/3
PUSKESMAS ARLON, SKM
KEMANTAN Nip 19800927 200701 1 001

1. Pengertian Merupakan pengkajian yang dilakukan pada balita yang bertujuan untuk
memperoleh data status kesehatan balita serta dapat dijadikan sebagai dasar
dalam menegakkan diagnosis
2. Tujuan 1. Untuk memastikan keadaan fisik balita dalam keadaan normal atau
abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau abnormal
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No: / / PKMJ/2020 tentang jenis-jenis
pelayanan klinis.
2. Keputusan Kepala Puskesmas No: / /PKMJ/2020 tentang aturan
perilaku dalam pelayanan.
3. Keputusan Kepala Puskesmas No: / /PKMJ/2020 tentang kebijakan
pelayanan klinis.
4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014. Tentang Pusat Keseahatan masyarakat

5. Prosedur /  Persiapan Pasien


langkah- 4. Identifikasi klien
langkah 5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
orang tua
6. Mengatur posisi balita
 Persiapan Lingkungan
3. Pengaturan tempat/ruangan
4. Menutup sampiran untuk menjaga privacy balita
 Persiapan Alat
a. Bengkok
b. Stetoskope
c. GarputalaBak steril kecil
d. Tongue spatel
e. Meteran
f. Kassa/tissue
g. Stop watch
h. Pen light
i. Reflek hammer
j. Perlak dan alas
k. Otoskope
l. Specculum hidung
m. Snellen chart
n. Tes penciuman : minyak kayuputih, alkohol
o. Tes perasa : gula, garam, kopi
 Pelaksanaan
1. Kulit : warna, texture, turgor, pigmentasi, temperatur, lesi,
kelembaban, edema.
2. Kuku : wara, bentukm keadaan kuku, CRT, Clubbing fingers.
3. Kepala
a. Rambut : Warna, kualitas, ketebalan, distribusi, kelembaban.
b. Kulit kepala : ketombe, seborrhea, pembengkakan, benjolan, lesi.
c. Bentuk kepala : simetris, ukur lingkar kepala pada anak < 1 tahun.
4. Wajah : asimetri, pembengkakan, lesi.
5. Mata
a. Alis : normal: ada diatas kedua mata, bergerak simetris, warna,
distribusi, lesi, rontok.
b. Bulu mata : warna, kondisi/distribusi, posisi, peradanga
(hordeolum).
c. Kelopak mata : warna, edema, lesi, posisi, ectropion, entropion.
d. Bola mata : posisi (dalam/cekung, menonjol/exopthalmus,
tenggelam/enopthalmus).
e. Conjungtiva : warna (N : merah muda, lembab, bercahaya, ada
pembuluh darah kecil – kecil, jernih), peradangan.
f. Sclera : warna (N : putih dan jernih), benda asing, discharge, lesi.
g. Cornea dan iris : abrasi, kejernihan, ( normal : licin dan
transparan, sensitivitas kornea (test Nervous V)).
h. Pupil : bentuk (n: bulat), kesamaan ukuran, warna (gelap, keruh,
dan tidak berwarna, katarak), reflek pupil terhadap
cahaya,consensual reaction, refleks akomodai, kelenjar air mata.
i. Ketajaman penglihatan : snellen chart/ gambar.
j. Lapang pandang.
6. Hidung
a. Struktur luar : ukuran, bentuk nares, simetris (lurus tidaknya
septum hidung), flaring (pengembangan cuping hidung),
discharge, oedema.
b. Struktur dalam : membran mukosa warna (N: merah muda),
inflamasi, alergi, septum (N: ditengah – tengah), warna, eksudat,
edema, polip, epistaksis.
c. Passage udara (menutup lubang hidung).
d. Palpasi sinus.
e. Penciuman.
7. Telinga
a. Struktur luar : warna, lesi, strumen, ukuran telinga, membran
tympani (warna N: abu – abu tua, intact : tidak ada perforasi/tidak
tembus cahaya), discharge. Bau, edema tulang mastoid.
b. Pendengaran : tes rine, tes webber, detik jam tangan, gesekan
kertas, dan bisikan suara.
8. Mulut dan pharing dan laring
a. Bibir : wara (N : merah muda), simetris (sudut dengan sudut
sejajar), kelembaban, lesi, ulkus, massa, labiapalastokizis.
b. Mukosa : warna, kelembaban, lesi.
c. Gigi : carries¸letak, wara, posisi, extractio sites ( daerah yang
tidak ada gigi).
d. Gusi : warna, edema, retracsi, perdarahan, lesi.
e. Lidah : warn, posisi, ukuran (macroglosia/microglosia), lesi,
texture permukaan, fisura/belahan, papila/bintil – bintil,
pergerakan dan hipersaliva.
f. Pharynx : mukosa membran, adanya edema, faring, hiperemia,
pseudomembrane,uvula, tonsil.
g. Bau mulut.
h. Reflex : GAG reflex, reflex menelan.
9. Laring : obtruksi laring.
10. Leher : adanya tekanan vena jugularis, ada tidaknya massa
dalam leher, kulit leher, ROM, trachea, kelenjar tyroid, kelenjar
getah bening.
11. Dada
a. Inspeksi : bentuk dada, kesimetrisan, gerakan dada, adanya
deformitas atau tidak.
b. Palpasi : adanya penonjolan, pembengkakan.
c. Pmeriksaan payudara : kaji ukuran, bentuk, lesi, adanya
penonjolan, pembegkakan, putting usu dan areola, adanya
ginecomastia, pengeluaran ASI (pada puttting neonatus).
12. Paru
a. Inspeksi : kesimetrisan pengembangan paru, diameter antero-
posterior, dan transversal, kelainan tulang belakang : lordosis,
kiposis, dan skoliosis.
b. Palpasi : pengembangan dada, adanya nyeri tekan, masa,
peradangan, kesimetrisan ekspansi paru, tactil/vocal vremitus.
c. Perkusi : batas anterior dan posterior paru
d. Auskultasi : bunyi paru, suara nfas tambahan.
13. Jantung
a. Inspeksi : area perikordial
b. Palpasi : area aorta, area pulmonal, area trikuspid, area apikal.
c. Perkusi : batas jantung.
d. Aauskultasi : bunyi jantung, bunyi tambahan, murmur.
14. Abdomen
a. Inspeksi : kulit, umbilikus, bentuk, simetris, pembesaran organ,
adanya massa, adanya pulsasi.
b. Auskultasi : bising usus, desiran aorta, arteri renalis, arteri iliaka,
arteri femoralis, friction rubs.
c. Perkusi : timpani
d. Palpasi : adanya massa dan nyeri teka, palpasi hepar, palpasi
limfa, palpasi ginjal.
15. Ekstremitas atas dan bawah
a. Inspeksi : kulit, pembengkakan, simetrisitas, kuku, polidaktili,
sindaktili, pesequinovarus/vagus.
b. Palpasi : edema. Capilary Refill Time (CRT).
c. Refleks biseps, trisep, patela, babinski.
16. Genetalia wanita dan pria
a. Genetalia wanita
1. Inspeksi : epispadia, labia, klitoris, orifisium uretra, introitus
vagina, keluarn/sekret.
2. Palpasi : adanya pembesaran atau nyeri tekan.
b. Genetalia pria
1. Penis
 Inspeksi : Perkembangan penis, prepusium, adaya fimosis,
gland penis, metaus uretral, adanya hipospadia
 Palpasi : adanya lesi yang terlihat, korpus penis.
2. Skrotum dan isinya
 Inspeksi : kontur dari skrotum, kulit skrotum.
 Palpasi : testis perhatikan adanya benjolan, adanya nyeri
tekan
17. Anus dan rectum
a. Inspeksi : jaringan perineal, atresia ani.
b. Palpasi : kulit sekitarnya.
18. Bereskan alat dan cuci tangan.

19. Rapikan pasien dan beri posisi yang nyaman.


20. Dokumentasikan hasil tindakan.
6. Unit Terkait 1. Poli MTBS/KIA
2. IGD
3.Poli Gizi
4.Apotek

7. Dokumen 1.Rekam Medis


Terkait 2.Informad Consent
8. Rakaman No Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberikan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai