Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH TENTANG

“TEKNIK PENELITIAN”

Di Susun
Oleh:
RESTI MELIYANTARI
NIM : 221014201146
Mata Kuliah : Biostatistik

Pembimbing:
DR.TRI MONARITA JOHAN, M. KOM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS SUMATERA BARAT
(UNISBAR)
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan dan kekuatan dalam
menyusun tugas ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberi tauladan dan petunjuk dalam mengarungi bahtera
kehidupan di dunia dan di akherat kelak. Alhamdulillah , akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Dengan kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada “ DR.TRI


MONARITA JOHAN, M. KOM”, selaku dosen pembimbing mata kuliah “ Biostatistik ”
telah tercurahkan perhatiannya demi terselesaikan makalah ini , dan tak lupa penulis
sampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya hanya kepada allah SWT jualah penulis berserah diri dengan senatiasa
mengharap ridho-Nya . Semoga penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Amin.

Kerinci, 17 Februari 2023

Resti Meliyantari
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ............................................................................................................

B. Rumusan Masalah Penelitian .....................................................................................

C.Tujuan Penelitian.........................................................................................................

PEMBAHASAN

A.Pengertian Teknik Atau Metode Penelitian ................................................................

B.Sikap Yang Harus Dimiliki Oleh Para Peneliti ...........................................................

C. Jenis – Jenis Penelitian ...............................................................................................

D.Teknik Penelitian ........................................................................................................

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Setiap penelitian yang akan di mulai pasti lah membutuhkan sebuah rencana penelitian yang
akan di lakukan peneliti. Jika tidak,si peneliti pastinya akan mengalami kesulitan untuk memulai
penelitiannya. Teknik penelitian di bagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian kualitatif dan
kuantitatif.

Penelitian juga harus memiliki objek – objek yang berbeda, tergantung pada topik dan tema yang
diteliti. Apakah itu berkaitan dengan ilmu sosial atau ilmu pasti. Oleh karena itu di perlukan
sebuah pemikiran dasar yang akan menjadi kerangka penelitian, tife penelitian seperti apa yang
akan kita lakukan, metode penelitian apa yang akan di gunakan, variable seperti apa yang akan
dilakukan.

Proposal penelitian atau laporan penelitian, baik penelitian akademik ( skiripsi, tesis, disertasi ),
maupun penelitian kompetitif yang dibuat untuk diseminarkan dalam rangka meyakinkan suatu
lembaga atau instansi terkait agar member izin penelitian dan menerima atau mengakui hasilnya.
Hal- hal yang harus ada dalam proposal adalah latar belakang masalah,batasan masalah, rumusan
masalah,tujuan penelitian,manfaat penelitian,kerangka berpikir,tinjauan pustaka,teknik penelitian
atau metodologi,dan organisasi kerangka atau sistematika. Sebelumnya semua itu, harus ditulis
dalam bentuk kerangka atau out line penelitian.

Menulis laporan penelitian sering kali menjadu masalah bagi seseorang yang sudah
menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Hal ini di
karenakan kekurang ilmu dan bahan dari sipeneliti.

B. Rumusan Masalah Penelitian


1. Apakah pengertian teknik atau metodologi penelitian ?
2. Sikap apa saja yang harus dimiliki peneliti ?
3. Sebutkan Jenis – jenis penelitian ?
4. Apa saja teknik/metodologi penelitian ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian teknik atau metodologi penelitian ?
2. Untuk mengetahui sikap yang harus dimiliki oleh para peneliti ?
3. Untuk mengetahui jenis – jenis penelitian ?
4. Untuk mengetahui teknik/metodologi penelitian
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Teknik atau Metode Penelitian


Teknik atau metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan di laksanakan,
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu , cara
penelitian itu didasarkan pada cirri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Teknik
penelitian dapat juga didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan penelitiannya.

Penerapan teknik penelitian sangat menentukan dalam upaya menghimpun data yang diperlukan
dalam penelitian. Yakni teknik penelitian akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan
penelitian, atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan, apa yang harus digunakan untuk
memperoleh data tersebut, dimana memperolehnya dan lain – lain.

B. Sikap yang harus dimiliki oleh para peneliti


1. Selalu Objektif
Seorang peneliti harus bisa memisahkan dan membedakan pendapat pribadi dengan
kenyataan yang ada.
2. Harus kompeten
Seorang peneliti harus memiliki kemampuan untuk mengadakan penelitian dengan
menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
3. Faktual
Seorang peneliti harus mengerjakan sebuah penelitian berdasarkan fakta yang diperoleh,
bukan berdasarkan harapan, obsesi atau hayalan yang bersifat abstrak.
Selain itu seorang peneliti juga diharapkan memiliki pola pikir yang mendukung tugas –
tugas mereka.
Cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti adalah sebagai berikut :
 Berpikir skeptic : Seorang peneliti selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang
dapat mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya )
 Berpikir analisa : Seorang peneliti selalu menganalisa setiap pernyataan atau
persoalan yang dihadapi.
 Berpikir Kritis.

C. Jenis – jenis penelitian


 Menurut Tujuan
1. Penelitian Eksploratif
Bertujuan untuk mengungkap secara luas dan mendalam tentang sebab-sebab dan hal-
hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.

2. Penelitian Pengembangan

Bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan suatu prototipe baru atau yang
sudah ada dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan sehingga diperoleh hasil
yang lebih produktif, efektif dan efisien.

3. Penelitian Verifikatif

Bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang dilakukan terdahulu/


sebelumnya.

 Menurut Pendekatan
1. Penelitian Longitudinal (Bujur)
Penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses dan waktu yang lama
terhadap sekelompok subjek penelitian tertentu (tetap) dan diamati/diukur terus
menerus mengikuti masa perkembangannya (menembak beberapa kali terhadap
kasus yang sama).

2. Penelitian Cross-Sectional (Silang)


Penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses kompromi (silang)
terhadap beberapa kelompok subjek penelitian dan diamati/diukur satu kali untuk
tiap kelompok subjek penelitian tersebut sebagai wakil perkembangan dari tiap
tahapan perkembangan subjek (menembak satu kali terhadap satu kasus).

 Menurut Bidang Ilmu

Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu
terapan.Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di
fakultas-fakultas MIPA (Mathematika, Fisika, Kimia, Geofosika), Biologi, dan
Geografi.

Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran,
ilmuteknologi pertanian. Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa
disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan
(applied research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya di
bidang fisika bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal: fisika).
Oleh para perancang teknik, misalnya, ilmu terapan dan ilmu dasar dimanfaatkan
untuk membuat rancangan keteknikan (misal: rancangan bangunan). Tentu saja, dalam
merancang, para ahli teknik bangunan tersebut juga mempertimbangkan hal-hal lain,
misalnya: keindahan, biaya, dan sentuhan budaya. Catatan: Suriasumantri menamakan
penelitian dasar tersebut di atas sebagai “penelitian murni” (penelitian yang berkaitan
dengan “ilmu murni”, contohnya: Fisika teori).

Pada perkembangan keilmuan terbaru, sering sulit menngkatagorikan ilmu dasar


dibedakan dengan ilmu terapan hanya dilihat dari fakultasnya saja. Misal, di Fakultas
Biologi dikembangkan ilmu biologi teknik (biotek), yang mempunyai ciri-ciri ilmu
terapan karena sangat dekat dengan penerapan ilmunya ke praktek nyata (perancangan
produk). Demikian juga, dulu Ilmu Farmasi dikatagorikan sebagai ilmu dasar, tapi kini
dimasukkan sebagai ilmu terapan karena dekat dengan terapannya di bidang industri.
Karena makin banyaknya hal-hal yang masuk pertimbangan ke proses
perancangan/perencanaan, selain ilmu-ilmu dasar dan terapan, produk-produk
perancangan/perencanaan dapat menjadi obyek penelitian. Penelitian seperti ini
disebut sebagai penelitian evaluasi (evaluation research) karena mengkaji dan
mengevaluasi produk-produk tersebut untuk menggali pengetahuan/teori “yang tidak
terasa” melekat pada produk-produk tersebut (selain ilmu-ilmu dasar dan terapan yang
sudah ada sebelumnya).

Bila tidak melihat apakah penelitian dasar atau terapan, maka macam penelitian
menurut bidang ilmu dapat dibedakan langsung sesuai macam ilmu. Contoh:
penelitian pendidikan, penelitian keteknikan, penelitian ruang angkasa, pertanian,
perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan sebagainya 1.
D.Teknik atau Metode Penelitian
1. Penelitian Kualitatif

Secara harfiah, sesuai dengan namanya, penelitian kualitatif adalah jenis


penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi,
perhitungan statistik, atau bentuk cara-cara lainnya yang menggunakan ukuran angka
(Strauss dan Corbin, 1990 dalam Hoepfl, 1997 dan Golafshani, 2003). Kualitatif berarti
sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik
fakta. Kualitas, nilai atau makna hanya dapat diungkapkan dan dijelaskan melalui
linguistik, bahasa, atau kata-kata. Oleh karena itu, bentuk data yang digunakan bukan
berbentuk bilangan, angka, skor atau nilai; peringkat atau frekuensi; yang biasanya
dianalisis dengan menggunakan perhitungan matematik atau statistik (Creswell, 2002).

Menurut Creswell (2003), pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk


membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (misalnya,
makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah,
dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan tertentu), atau berdasarkan
perspektif partisipatori (misalnya: orientasi terhadap politik, isu, kolaborasi, atau
perubahan), atau keduanya.2

Penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami


obyek yang diteliti secara mendalam. Lincoln dan Guba (1982) menjelaskan bahwa
penelitian kualitatif bertujuan untuk membangun ideografik dari body of knowledge,
sehingga cenderung dilakukan tidak untuk menemukan hukum-hukum dan tidak untuk
membuat generalisasi, melainkan untuk membuat penjelasan mendalam atau ekstrapolasi
atas obyek tersebut.

Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertujuan memperoleh teori-teori atau


hukum-hukum hubungan kausalitas yang general yang memungkinkan peneliti
melakukan prediksi dan pengendalian seperti yang dilakukan pada penelitian ilmu alam,
penelitian kualitatif berupaya membangun pemahaman (verstehen) dan penjelasan atas
perilaku manusia sebagai mahkluk sosial (Muhadjir, 2000).
Penelitian kualitatif bermaksud menggali makna perilaku yang berada dibalik
tindakan manusia. Interpretasi makna terhadap perilaku ini tidak dapat digali melalui
verifikasi teori sebagai generalisasi empirik, seperti yang dilakukan pada panelitian
kuantitatif. Dengan kata lain, penelitian kualitatif bermaksud memahami obyeknya, tetapi
tidak untuk membuat generalisasi melainkan membuat ekstrapolasi atas makna di balik
obyeknya tersebut. Para peneliti kualitatif mengungkapkan dan menjelaskan kenyataan
adanya makna yang menyeluruh dibalik obyek yang ditelitinya, yang terbentuk dari
keterhubungan berbagai nilai-nilai kehidupan dan kepercayaan, bukan dari ekstrasi atau
turunan dari konteks pengertiannya yang menyeluruh.3

Berdasarkan pembahasan di depan, maka secara hakikat keilmuan, karakteristik


penelitian kualitatif dapat disimpulkan sebagai berikut:

Secara ontologis, penelitian kualitatif memandang realita terbentuk dari hakikat


manusia sebagai subyek yang mempunyai kebebasan menentukan pilihan berdasarkan
sistem makna individu. Oleh karena itu, fenomena sosial, budaya dan tingkah laku
manusia tidak cukup dengan merekam hal-hal yang tampak secara nyata, melainkan juga
harus mencermati secara keseluruhan dalam totalitas dengan konteksnya. Hal ini perlu
dilakukan karena tingkah laku sebagai fakta tidak dapat dilepaskan atau dipisahkan
begitu saja dari konteks yang melatarbelakanginya, serta tidak dapat disederhanakan ke
dalam hukum-hukum tunggal yang bebas nilai dan bebas konteks. Subyek penelitian
kualitatif adalah tingkah laku manusia sebagai individu yang menjadi anggota
masyarakat.

Di sini ditekankankan perspektif pandangan sosio-psikologis, yang sasaran


utamanya adalah pada individu dengan kepribadiannya dan pada interaksi antara
pendapat internal dan eksternal tingkah laku seseorang terhadap latar belakang kehidupan
sosialnya. Para peneliti kualitatif meyakini bahwa di dalam masyarakat terdapat
keteraturan yang terbentuk secara alami seiring dengan perjalanan sejarah, yang
dilatarbelakangi oleh nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu, tugas peneliti adalah
menemukan kebenaran dibalik keteraturan itu pada umumnya dan khususnya nilai-nilai
yang melatarbelakanginya, bukan menciptakan atau membuat sendiri batasan-batasannya
berdasarkan teori atau aturan yang ada.

Jadi, pada hakikatnya penelitian kualitatif adalah satu kegiatan sistematis untuk
melakukan eksplorasi atas teori dari fakta di dunia nyata, bukan untuk menguji teori atau
hipotesis. Penelitian kualitatif tetap mengakui fakta empiris sebagai sumber pengetahuan
tetapi tidak menggunakan teori yang ada sebagai landasan untuk melakukan verifikasi.

Secara epistemologis, di dalam penelitian kualitatif, proses penelitian merupakan


sesuatu yang lebih penting dibanding dengan hasil yang diperoleh. Karena itu peneliti
sebagai instrumen utama pengumpul data merupakan salah satu karakteristik utama
penelitian kualitatif. Hanya dengan keterlibatan peneliti dalam proses pengumpulan
datalah hasil penelitian dapat dipertanggungjawakan. Khusus dalam proses analisis dan
pengambilan kesimpulan, paradigma kualitatif menggunakan induksi analitis dan
ekstrapolasi. Induksi analitis adalah satu pendekatan pengolahan data ke dalam konsep-
konsep dan kateori-kategori, jadi bukan dalam bentuk frekuensi.

Untuk mencapai hal tersebut, sarana berpikir yang digunakan tidak dalam bentuk
numerik, melainkan dalam bentuk deskripsi bahasa, yang ditempuh dengan cara merubah
data ke dalam penjelasan-penjelasan yang bersifat formulatif. Sedangkan ekstrapolasi
adalah suatu cara pengambilan kesimpulan yang dilakukan secara simultan pada saat
proses induksi analitis dan dilakukan secara bertahap dari satu makna ke makna lainnya,
kemudian dirumuskan suatu pernyataan teoritis.

Secara aksiologis, konsep atau teori yang diperoleh dari proses penelitian kualitatif dapat
dimanfaatkan untuk membangun kehidupan suatu kelompok masyarakat yang
berlandaskan kepada nilai-nilai dasar kehidupan mereka sendiri. Nilai-nilai yang digali
melalui interaksi antara peneliti dengan partisipannya dapat menghasilkan teori lokal dan
spesifik yang dapat merepresentasikan kehidupan sosial, budaya dan tradisi, yang
terkritalisasi melewati sejarah kehidupan individu atau masyarakat yang diteliti.
Pemanfaatan nilai-nilai spesifik tentu saja akan sangat sesuai dengan kehidupan individu
atau masyarakat yang diteliti. Apabila nilai-nilai yang bersifat lokal dan spesifik tersebut
hendak digeneralisasikan dan dimanfaatkan pada lokasi atau kasus yang lain, harus
melalui proses khusus yang disebut sebagai transferabilitas. Proses tranferabilitas
biasanya dilakukan melalui serangkaian proses dialog teori yang memperbandingkan
antara konsep atau teori yang ditemukan dengan teori yang ada dan telah diakui. Melalui
proses tersebut, nilai-nilai yang bersifat lokal, spesifik dan kontekstual dapat di
dikonfirmasikan terhadap teori-teori general sebagai upaya untuk memberikan ilustrasi
kontribusinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan manfaatnya di dalam
pembangunan kehidupan masyarakat secara umum.

a. Sistematika Penelitian Kualitatif


 Judul
 Abstrak
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Daftar Gambar
 Bab I Pendahuluan
 Konteks Penelitian
 Fokus Kajian Penelitian
 Tujuan Penelitian
 Manfaat Penelitian
 Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka
 Bab III Metode Penelitian
 Pendekatan
 Batasan Istilah
 Unit Analisis
 Deskripsi Setting Penelitian
 Pengumpulan Data
 Analisis Data
 Keabsahan data
 Bab IV Hasil dan pembahasan
 Bab VI Kesimpulan dan saran
 Daftar pustaka
 Lampiran
Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian.
Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam
dan tidak bias makna.
2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam
laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca
memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang
lain untuk membacanya.
3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang
digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian
maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian.
Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks
fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses
penelitian.
5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan
secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian.
Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian
fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti
apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.
6. Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuanmemerlukan pembahasan lebih lanjut
dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan
pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara
kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.

b. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau


keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang
yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di
mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden
adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan
kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis
wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau
responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips
saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan
informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi
sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif,
dan kontrol emosi negatif.

2. Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti
melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau
kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan
untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan
balik terhadap pengukuran tersebut.

3. Dokumen

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas
pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-
hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi
beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian,
memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data
tersimpan di website, dan lain-lain.

4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya
dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema
menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap
pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu
permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang
salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

c. Jenis-jenis Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:

a) Biografi

Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan
kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah
mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat
mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti
subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.

b) Fenomenologi

Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau


fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam
memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54),
Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai
ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep
epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep
epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal
tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

c) Grounded theory

Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah
individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau
menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana
individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon
terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan
suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

d) Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti
menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup.
Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi
melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam
pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui
wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti
atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.

e) Studi kasus

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai
sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang
dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

2. Teknik Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-


bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang
sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan
kuantitatif.

Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap


bagian-bagain dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif
adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan
hipotesis yang dikaitkan denganfenomena alam.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk


menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan
antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun
ilmu-ilmu social.

Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti beraspek dari
pendidikan. Istilah penelitai kuantitatif sering digunakandalam ilmu-ilmu sosialuntuk
membedakannya dengan penelitian kuantitatif.

Metode yang sering digunakan adalah experimental, deskripsi, survei, dan


menemukan korelasional. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat
lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang
dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kualitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak
banyak kajian literatur, pendekatan dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak
menyajikan rumusan hipotesis.

Craig (1985) merumuskan langkah-langkah penelitian ilmiah:

• Identifikasi masalah
• Merumuskan hipotesis
• Mendefinisikan istilah
• Melakukan penelitian atau observasi lapangan
• Analisis data
• Menarik kesimpulan

a. Karakteristik Penelitian Kuantitatif

• Sasaran penelitian, menunjukan unit analisis atau responden yang dipakai dalam
pelaksanaan penelitian.
• Lokasi penelitian, menunjukan tempat penelitian itu dilaksanakan.
• Metode penelitian, menjelaskan metode yang akan digunakan dalam penelitian
bersangkutan.
• Variabel yang akan diteliti, memuat uraian mengenai macam dan jumlah variabel
yang akan digunakan dalam penelitian tersebut.
• Teknik pengambilan sampel, memuat cara atau metode pengambilan sampel.
• Metode pengumpulan data, menjelaskan bagaimana cara/metode data dalam
penelitian tersebut dikumpulkan.
• Sumber data, menjelaskan dari mana data penelitian tersebut diperoleh dan jenis
data apa yang digunakan.
• Metode analisis, memuat rumus-rumus, model-model analisis yang akan
digunakan dalam penelitian, cara pengujian hipotesis dan kriteria penerimaan
hipotesis.

b. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif

 Penelitian eksplorasi
- Penelitian pengembangan, penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-
temuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun
ilmu terapan dan sebagainya.
- Penelitian Verifikasi: memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya
 Penelitian Pendekatan Longitudinal
- Penelitian Cross-Sectionalàmerupakan kompromi antara one-shot method (menembak
satu kali terhadap kasus) dan longitudinal method (menembak beberapa kali terhadap
kasus yang sama).
- Penelitian Survei: hanya menggunakan kuesioner dan hanya berkisar pada ruang lingkup
yaitu ciri-ciri demografis masyarakat; lingkungan sosial mereka, aktivitas mereka, dan
pendapat dan sikap mereka.
- Penelitian Assessment: hal paling menonjol dalam penelitian ini adalah keterlibatan
peneliti mulai dari awal pelaksanaan proyek sampai proyek selesai dilaksanakan. Karena
sifat penelitian ini yang mengutamakan “menilai” semua aspek proyek itu, maka
assessment menggunakan frame of reference, yaitu pedoman pelaksanaan proyek, maka
kadang assessment juga dapat digunakan sebagai penelitian kuantitatif.
- Penelitian Evaluatif: tidak selalu membutuhkan keterlibatan peneliti mulai dari awal
pelaksanaan proyek sampai akhir pelaksanaan proyek. Peneliti evaluative dapat memulai
penelitian di tengah-tengah proses pelaksanaan proyek. Kegiatan evaluative dapat
dilakukan pada tahap evaluasi proyek, dengan mempelajari kegiatan formulasi dan
implementasi kegiatan proyek itu sendiri.
- Penelitian Aksiàlebih: mengutamakan fokus pendekatannya pada hal-hal yang praktis.
Penelitian aksi dilakukan sepanjang proyek dengan keterlibatan peneliti yang signifikan,
peneliti terus-menerus mencari kelemahan-kelemahan untuk suatu penyempurnaan,
dengan menekankan proses trial and error sebagai metode utama dalam penelitian
tersebut.
 Penelitian perpustakaan
- Penelitian Laboratorium: penelitian-penelitian laboratories lebih banyak dilakukan oleh
ilmu-ilmu alam dan pada kenyataannya ilmu pengetahuan alam lebih dulu menggunakan
penelitian sebelumnya.
- Penelitian Kancah: merupakan bagian terbesar dari berbagai bentuk penelitian yang telah
dikembangkan dank arena kancah dihuni oleh masyarakat maka dapat dipastikan bahwa
keseluruhan penelitian kancah berhubungan dengan pranata dan budaya serta pengalaman
hidup masyarakat, kelompok, dan individu.
 Menurut Ragam taraf penelitian
penelitian kuantitatif dibagi menjadi kuantitatif deskriptif dan kuantitatif eksplanasi. Penelitian
kuantitatif deskriptif dimaksud, hanya untuk menggambarkan, menjelaskan, atau
meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena, atau berbagai variable penelitian
menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat dipotret, diwawancara, diobservasi,
serta yang dapat diungkapkan melalui bahan-bahan documenter. Peneletian kuantitatif
eksplanasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari berbagai variable yang timbul
di masyarakat.
 Menurut Terjadinya Variabel Penelitian Historis
- Penelitian Ekspos-Faktoàbertujuan mengekspos kejadian-kejadian yang sedang
berlangsung.
- Peneliian Eksperimenà bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi
atau yang akan terjadi di antara variable-variabel tersebut atau hubungan di antara
mereka, agar ditemukan hubungan, pengaruh, atau perbedaan salah satu atau lebih
variable.
Perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif, seperti berikut ini:

1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam
arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai
variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih
oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya.
Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan
skor-skornya.
2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang
terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner
untuk pengukuran variabel-variabelnya.
Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan
responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama
peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana
penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan
kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
3. Dari segi hipotesis, penelitiankuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal
dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan
hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah
penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam
lagi.
4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitiankuantitatif mengutamakan penggunaan
kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan
observasi.
5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau
ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau
kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan
atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para
responden dan latar sosial yang diteliti.
6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif
ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan
menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum
pengumpulan data.
Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami
kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau
informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang
sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan
yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju
(snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para
informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya
didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara
deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan
menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya
diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life
sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi,
kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.
8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian
kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan
responden.
9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan
penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel
(definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian
kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan
perspektif etik bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti
telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek
penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10. (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan
menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan
sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau
menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir
memberi interpretasi.
11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri.
Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas
mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi
lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif
instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui
pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih
tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan.
Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu
dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh
para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti,
berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

bahwa metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif memiliki karakteristik yang
sangat berbeda baik dari segi pengertiannya dan metode-metode yang digunakan dalam
penelitian, sehingga mengajak diri kita untuk menggunakan metode-metode tersebut
diatas dalam melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta

Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:
California.

Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan
Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.

Lexy J. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda

Julia Brannen. 2005. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai