“TEKNIK PENELITIAN”
Di Susun
Oleh:
RESTI MELIYANTARI
NIM : 221014201146
Mata Kuliah : Biostatistik
Pembimbing:
DR.TRI MONARITA JOHAN, M. KOM
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan dan kekuatan dalam
menyusun tugas ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberi tauladan dan petunjuk dalam mengarungi bahtera
kehidupan di dunia dan di akherat kelak. Alhamdulillah , akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Resti Meliyantari
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................
PENDAHULUAN
C.Tujuan Penelitian.........................................................................................................
PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian juga harus memiliki objek – objek yang berbeda, tergantung pada topik dan tema yang
diteliti. Apakah itu berkaitan dengan ilmu sosial atau ilmu pasti. Oleh karena itu di perlukan
sebuah pemikiran dasar yang akan menjadi kerangka penelitian, tife penelitian seperti apa yang
akan kita lakukan, metode penelitian apa yang akan di gunakan, variable seperti apa yang akan
dilakukan.
Proposal penelitian atau laporan penelitian, baik penelitian akademik ( skiripsi, tesis, disertasi ),
maupun penelitian kompetitif yang dibuat untuk diseminarkan dalam rangka meyakinkan suatu
lembaga atau instansi terkait agar member izin penelitian dan menerima atau mengakui hasilnya.
Hal- hal yang harus ada dalam proposal adalah latar belakang masalah,batasan masalah, rumusan
masalah,tujuan penelitian,manfaat penelitian,kerangka berpikir,tinjauan pustaka,teknik penelitian
atau metodologi,dan organisasi kerangka atau sistematika. Sebelumnya semua itu, harus ditulis
dalam bentuk kerangka atau out line penelitian.
Menulis laporan penelitian sering kali menjadu masalah bagi seseorang yang sudah
menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Hal ini di
karenakan kekurang ilmu dan bahan dari sipeneliti.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian teknik atau metodologi penelitian ?
2. Untuk mengetahui sikap yang harus dimiliki oleh para peneliti ?
3. Untuk mengetahui jenis – jenis penelitian ?
4. Untuk mengetahui teknik/metodologi penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
Penerapan teknik penelitian sangat menentukan dalam upaya menghimpun data yang diperlukan
dalam penelitian. Yakni teknik penelitian akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan
penelitian, atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan, apa yang harus digunakan untuk
memperoleh data tersebut, dimana memperolehnya dan lain – lain.
2. Penelitian Pengembangan
Bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan suatu prototipe baru atau yang
sudah ada dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan sehingga diperoleh hasil
yang lebih produktif, efektif dan efisien.
3. Penelitian Verifikatif
Menurut Pendekatan
1. Penelitian Longitudinal (Bujur)
Penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses dan waktu yang lama
terhadap sekelompok subjek penelitian tertentu (tetap) dan diamati/diukur terus
menerus mengikuti masa perkembangannya (menembak beberapa kali terhadap
kasus yang sama).
Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu
terapan.Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di
fakultas-fakultas MIPA (Mathematika, Fisika, Kimia, Geofosika), Biologi, dan
Geografi.
Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran,
ilmuteknologi pertanian. Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa
disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan
(applied research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya di
bidang fisika bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal: fisika).
Oleh para perancang teknik, misalnya, ilmu terapan dan ilmu dasar dimanfaatkan
untuk membuat rancangan keteknikan (misal: rancangan bangunan). Tentu saja, dalam
merancang, para ahli teknik bangunan tersebut juga mempertimbangkan hal-hal lain,
misalnya: keindahan, biaya, dan sentuhan budaya. Catatan: Suriasumantri menamakan
penelitian dasar tersebut di atas sebagai “penelitian murni” (penelitian yang berkaitan
dengan “ilmu murni”, contohnya: Fisika teori).
Bila tidak melihat apakah penelitian dasar atau terapan, maka macam penelitian
menurut bidang ilmu dapat dibedakan langsung sesuai macam ilmu. Contoh:
penelitian pendidikan, penelitian keteknikan, penelitian ruang angkasa, pertanian,
perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan sebagainya 1.
D.Teknik atau Metode Penelitian
1. Penelitian Kualitatif
Jadi, pada hakikatnya penelitian kualitatif adalah satu kegiatan sistematis untuk
melakukan eksplorasi atas teori dari fakta di dunia nyata, bukan untuk menguji teori atau
hipotesis. Penelitian kualitatif tetap mengakui fakta empiris sebagai sumber pengetahuan
tetapi tidak menggunakan teori yang ada sebagai landasan untuk melakukan verifikasi.
Untuk mencapai hal tersebut, sarana berpikir yang digunakan tidak dalam bentuk
numerik, melainkan dalam bentuk deskripsi bahasa, yang ditempuh dengan cara merubah
data ke dalam penjelasan-penjelasan yang bersifat formulatif. Sedangkan ekstrapolasi
adalah suatu cara pengambilan kesimpulan yang dilakukan secara simultan pada saat
proses induksi analitis dan dilakukan secara bertahap dari satu makna ke makna lainnya,
kemudian dirumuskan suatu pernyataan teoritis.
Secara aksiologis, konsep atau teori yang diperoleh dari proses penelitian kualitatif dapat
dimanfaatkan untuk membangun kehidupan suatu kelompok masyarakat yang
berlandaskan kepada nilai-nilai dasar kehidupan mereka sendiri. Nilai-nilai yang digali
melalui interaksi antara peneliti dengan partisipannya dapat menghasilkan teori lokal dan
spesifik yang dapat merepresentasikan kehidupan sosial, budaya dan tradisi, yang
terkritalisasi melewati sejarah kehidupan individu atau masyarakat yang diteliti.
Pemanfaatan nilai-nilai spesifik tentu saja akan sangat sesuai dengan kehidupan individu
atau masyarakat yang diteliti. Apabila nilai-nilai yang bersifat lokal dan spesifik tersebut
hendak digeneralisasikan dan dimanfaatkan pada lokasi atau kasus yang lain, harus
melalui proses khusus yang disebut sebagai transferabilitas. Proses tranferabilitas
biasanya dilakukan melalui serangkaian proses dialog teori yang memperbandingkan
antara konsep atau teori yang ditemukan dengan teori yang ada dan telah diakui. Melalui
proses tersebut, nilai-nilai yang bersifat lokal, spesifik dan kontekstual dapat di
dikonfirmasikan terhadap teori-teori general sebagai upaya untuk memberikan ilustrasi
kontribusinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan manfaatnya di dalam
pembangunan kehidupan masyarakat secara umum.
1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian.
Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam
dan tidak bias makna.
2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam
laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca
memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang
lain untuk membacanya.
3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang
digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian
maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian.
Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks
fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses
penelitian.
5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan
secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian.
Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian
fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti
apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.
6. Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuanmemerlukan pembahasan lebih lanjut
dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan
pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara
kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.
1. Wawancara
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti
melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau
kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan
untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan
balik terhadap pengukuran tersebut.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas
pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-
hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi
beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian,
memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data
tersimpan di website, dan lain-lain.
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya
dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema
menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap
pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu
permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang
salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.
a) Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan
kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah
mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat
mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti
subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
b) Fenomenologi
c) Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah
individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau
menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana
individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon
terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan
suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
d) Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti
menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup.
Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi
melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam
pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui
wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti
atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
e) Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai
sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang
dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti beraspek dari
pendidikan. Istilah penelitai kuantitatif sering digunakandalam ilmu-ilmu sosialuntuk
membedakannya dengan penelitian kuantitatif.
• Identifikasi masalah
• Merumuskan hipotesis
• Mendefinisikan istilah
• Melakukan penelitian atau observasi lapangan
• Analisis data
• Menarik kesimpulan
• Sasaran penelitian, menunjukan unit analisis atau responden yang dipakai dalam
pelaksanaan penelitian.
• Lokasi penelitian, menunjukan tempat penelitian itu dilaksanakan.
• Metode penelitian, menjelaskan metode yang akan digunakan dalam penelitian
bersangkutan.
• Variabel yang akan diteliti, memuat uraian mengenai macam dan jumlah variabel
yang akan digunakan dalam penelitian tersebut.
• Teknik pengambilan sampel, memuat cara atau metode pengambilan sampel.
• Metode pengumpulan data, menjelaskan bagaimana cara/metode data dalam
penelitian tersebut dikumpulkan.
• Sumber data, menjelaskan dari mana data penelitian tersebut diperoleh dan jenis
data apa yang digunakan.
• Metode analisis, memuat rumus-rumus, model-model analisis yang akan
digunakan dalam penelitian, cara pengujian hipotesis dan kriteria penerimaan
hipotesis.
Penelitian eksplorasi
- Penelitian pengembangan, penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-
temuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun
ilmu terapan dan sebagainya.
- Penelitian Verifikasi: memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya
Penelitian Pendekatan Longitudinal
- Penelitian Cross-Sectionalàmerupakan kompromi antara one-shot method (menembak
satu kali terhadap kasus) dan longitudinal method (menembak beberapa kali terhadap
kasus yang sama).
- Penelitian Survei: hanya menggunakan kuesioner dan hanya berkisar pada ruang lingkup
yaitu ciri-ciri demografis masyarakat; lingkungan sosial mereka, aktivitas mereka, dan
pendapat dan sikap mereka.
- Penelitian Assessment: hal paling menonjol dalam penelitian ini adalah keterlibatan
peneliti mulai dari awal pelaksanaan proyek sampai proyek selesai dilaksanakan. Karena
sifat penelitian ini yang mengutamakan “menilai” semua aspek proyek itu, maka
assessment menggunakan frame of reference, yaitu pedoman pelaksanaan proyek, maka
kadang assessment juga dapat digunakan sebagai penelitian kuantitatif.
- Penelitian Evaluatif: tidak selalu membutuhkan keterlibatan peneliti mulai dari awal
pelaksanaan proyek sampai akhir pelaksanaan proyek. Peneliti evaluative dapat memulai
penelitian di tengah-tengah proses pelaksanaan proyek. Kegiatan evaluative dapat
dilakukan pada tahap evaluasi proyek, dengan mempelajari kegiatan formulasi dan
implementasi kegiatan proyek itu sendiri.
- Penelitian Aksiàlebih: mengutamakan fokus pendekatannya pada hal-hal yang praktis.
Penelitian aksi dilakukan sepanjang proyek dengan keterlibatan peneliti yang signifikan,
peneliti terus-menerus mencari kelemahan-kelemahan untuk suatu penyempurnaan,
dengan menekankan proses trial and error sebagai metode utama dalam penelitian
tersebut.
Penelitian perpustakaan
- Penelitian Laboratorium: penelitian-penelitian laboratories lebih banyak dilakukan oleh
ilmu-ilmu alam dan pada kenyataannya ilmu pengetahuan alam lebih dulu menggunakan
penelitian sebelumnya.
- Penelitian Kancah: merupakan bagian terbesar dari berbagai bentuk penelitian yang telah
dikembangkan dank arena kancah dihuni oleh masyarakat maka dapat dipastikan bahwa
keseluruhan penelitian kancah berhubungan dengan pranata dan budaya serta pengalaman
hidup masyarakat, kelompok, dan individu.
Menurut Ragam taraf penelitian
penelitian kuantitatif dibagi menjadi kuantitatif deskriptif dan kuantitatif eksplanasi. Penelitian
kuantitatif deskriptif dimaksud, hanya untuk menggambarkan, menjelaskan, atau
meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena, atau berbagai variable penelitian
menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat dipotret, diwawancara, diobservasi,
serta yang dapat diungkapkan melalui bahan-bahan documenter. Peneletian kuantitatif
eksplanasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari berbagai variable yang timbul
di masyarakat.
Menurut Terjadinya Variabel Penelitian Historis
- Penelitian Ekspos-Faktoàbertujuan mengekspos kejadian-kejadian yang sedang
berlangsung.
- Peneliian Eksperimenà bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi
atau yang akan terjadi di antara variable-variabel tersebut atau hubungan di antara
mereka, agar ditemukan hubungan, pengaruh, atau perbedaan salah satu atau lebih
variable.
Perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif, seperti berikut ini:
1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam
arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai
variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih
oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya.
Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan
skor-skornya.
2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang
terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner
untuk pengukuran variabel-variabelnya.
Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan
responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama
peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana
penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan
kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
3. Dari segi hipotesis, penelitiankuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal
dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan
hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah
penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam
lagi.
4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitiankuantitatif mengutamakan penggunaan
kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan
observasi.
5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau
ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau
kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan
atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para
responden dan latar sosial yang diteliti.
6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif
ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan
menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum
pengumpulan data.
Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami
kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau
informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang
sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan
yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju
(snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para
informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya
didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara
deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan
menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya
diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life
sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi,
kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.
8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian
kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan
responden.
9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan
penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel
(definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian
kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan
perspektif etik bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti
telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek
penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10. (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan
menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan
sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau
menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir
memberi interpretasi.
11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri.
Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas
mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi
lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif
instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui
pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih
tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan.
Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu
dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh
para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti,
berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
bahwa metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif memiliki karakteristik yang
sangat berbeda baik dari segi pengertiannya dan metode-metode yang digunakan dalam
penelitian, sehingga mengajak diri kita untuk menggunakan metode-metode tersebut
diatas dalam melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:
California.
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan
Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.