Oleh
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................i
ii
1
Teknik penelitian adalah perilaku dan alat yang digunakan untuk menjalankan
penelitian seperti observasi, pencatatan data, pemrosesan data dan sebagainya.
Dalam prakteknya, kedua istilah itu digunakan secara bergantian, sehingga ketika
disebutkan metode penelitian, yang dimaksud bisa saja termasuk teknik penelitian.
Desain penelitian atau rancangan penelitian pada dasarnya adalah strategi untuk
memperoleh data yang dipergunakan untuk menguji hipotesa meliputi penentuan
pemilihan subjek, dari mana informais atau data kan diperoleh, teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data, prosedur yang ditempuh untuk
pengumpulan serta perlakuan yang akan diselenggarakan (khusus untuk penelitian
eksperimental). Desain penelitian ditetapkan dengan mengacu pada hipotesa yang
telah dibangun. Pemilihan desain yang tepat sangat diperlukan untuk menjamin
pembuktian hipotesa secara tepat pula.
i. Penelitian deskriptif
1. Survei
2. Studi kasus
3. Penelitian kausal komparatif
a. Penelitian Retrospektif (Ex post facto)
b. Penelitian Prospektif (Cohort)
4. Penelitian korelasional
b. Penelitian eksperimental
Menurut Prof. Sutrisno Hadi MA, jenis-jenis penelitian dapat digolongkan sebagai
berikut :
1) Menurut bidangnya :
Penelitian dapat meliputi misalnya penelitian pendidikan, penelitian pertanian,
penelitian hukum, penelitian ekonomi, penelitian agama
2) Menurut tempatnya :
Penelitian dapat meliputi misalnya penelitian laboratorium, penelitian
perpustakaan dan penelitian kancah
3) Menurut pemakaiannya :
Penelitian dapat meliputi : Penelitian murni dan penelitian terapan
Di sisi lain Dirjen Pendidikan Tinggi menyebutkan salah satu cara penggolongan
mengenai macam rancangan penelitian berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya.
Mendasarkan atas sifat-sifat masalah tersebut, rancangan penelitian dapat
digolongkan sebagai berikut :
a. Penelitian historis
b. Penelitian deskripitf
c. Penelitian perkembangan
e. Penelitian korelasional
i. Penelitian tindakan
6
Menurut Y.W Best yang disunting oleh sanpiah Faisal yang disebut variabel
penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti
dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian. Sedang Dirjen
Dikti Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dari kedua
pengertian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel penelitian itu meliputi
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
c. Variabel intervening
Yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel yang
lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan
terpengaruh.
d. Variabel Moderator
Variabel moderator ialah variabel yang karena fungsinya ikutmempengaruhi
variabel tergatung serta memperjelas hubungan bebas dengan variabel tergantung.
e. Variabel kendali
7
f. Variabel rambang
Yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya terhadap
variabel bebas maupun variabel tergantung hampir tidak diperhatikan.
Pengertian Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata,
abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki
karakter tertentu dan sama. Beberapa populasi dikelompokkan sebagai berikut :
b. Populasi tak terbatas (populasi tak terhingga) yaitu populasi yang tidak dapat
ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif/ apabila diminta keterangan lebih
lanjut tentang jumlahnya yang pasti tidak dapat menjawab saat itu juga. Walaupun
demikian tetap mempunyai karakter sama/ tertentu.
2. Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas, tetapi dengan ruang
lingkup yang lebih dpersempit, yang dikelompokkn menjadi :
dipilih yang lokasinya di DIY yang dibngun tahun pertama Pelita IV. Hal ini
dilakukan mengingat dana yang tersedia sedikit dan peneliti bertempat tinggal di
Yogyakarta.
a. Populasi bersifat homogen yaitu populasi dimana sumber datanya yang unsur-
unsur pembentuknya memiliki sifat-sifat yang sama. Populasi semacam ini
banyak dijumpai dalam bidang ilmu teknik.
b. Populasi bersifat heterogen yaitu populasi dimana pembentuk sumber data yang
unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu
ditetapkan lebih lanjut batas-batasnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Semua penelitian di bidang sosial/humaniora yang objeknya manusia atau gejala
kehidupan, selalu berhadapan dengan populasi bersifat heterogen. Dalam
menghadapi hal yang demikian akan terjadi/timbul permasalahan dalam
pengambilan sampel.
Populasi yang secara kuantitatif jumlahnya cukup besar sering tidak mungkin
untuk dijangkau seluruhnya. Kendalanya antara lain terbatasnya dana, waktu dan
tenaga di samping hasilnya belum tentu objektif. Keadaan seperti ini yang
mengharuskan dari sejumlah populasi ditetapkan sejumlah sampel.
Pengertian sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari
objek yang merupakan sumber data. Beberapa hal yang harus diketahui
sehubungan dengan sampel adalah :
- Mempunyai sifat yang dimiliki oeh populasi. Apabila populasi dicirikan oleh
warna, dimensi dan kekerasan bahan maka sampel juga dicirikan oleh hal yang
sama.
- Untuk mereduksi jumlah objek yang akan diteliti. Hal ini akan lebih bermanfaat
apabila cara pengujian objek dilakukan hingga rusak.
Tahapan ini perlu dicermati dengan seksama, karena pengambilan sampel yang
keliru mengakibatkan hasil penelitian akan bias atau tidak valid. Tahapan teresbut
adalah :
Besaran sampel
Disadari bersama bahwa suatu sampel yang baik harus memenuhi syarat baik
ukuran atau besarnya memadai untuk meyakinkan kestabilan ciri-ciri populasi.
Berapa jumlah/besar sampel yang memadai tergantung pada sifat populasi dan
tujuan penelitian. Semakin besar sampel akan semakin kecil kemungkinan salah
menarik kesimpulan tentang populasi.
1. Proporsi populasi
Teknik-teknik Sampling
Pada dasarnya ada dua macam teknik sampling; yaitu teknik random sampling
dan non random sampling. Dalam tulisan in akan dijelaskan secara singkat
keduanya untuk memberikan petunjuk praktis bagi para pembaca untuk
melaksanakan penelitian sampling, seperti yang dijelaskan oleh Prof. Sutrisno
Hadi, MA.
- Proportional sampling
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi
dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Cara ini dapat
memberi landasan generalisasi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada
apabila tanpa memperhitungkan besar kecilnya sub populasi dan tiap- tiap sub
populasi.
menetapkan kriteria sampel. Ciri pokok dalam quota sampling adalah bahwa
jumlah subjek yang telah ditetapkan akan terpenuhi.
Perlu dicatat bahwa dalam suatu penelitian orang boleh menggunakan teknik
kombinasi. Misalnya untuk menentukan subjek penelitian digunakan teknik area
probability sampling, sedang dalam menentukan objeknya digunakan teknik
random. Maka teknik samplingnya menjadi area probability-random sampling.
14
6.1 Pengertian
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Contoh variasi metode ialah angket,
wawancara, pengamatan atau observasi, tes dan dokumentasi.
1. Instrumen untuk mengukur variabel dengan skala nominal dan ordinal (dat
kualitatif)
1. Melakukan observasi
a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan
dicari datanya
Dalam pengertian yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan
saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prassati dan simbol-
simbol.
3. Wawancara
Interviu yang biasa disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah
dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi daro
terwawancara. Interviu digunakan peneliti untuk menilai keadaan seseorang,
misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua,
pendidikan dan sikap terhadap sesuatu.
16
- Interviu bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interviu bebas dan interviu
terpimpin. Dalam metode interview ini, instrumen yang digunakan ialah interview
guide atau pedoman wawancara.
4. Angket
- Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang lain
- Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup
5. Tes
17
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan inteegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan
dievaluasi, maka dibedakan adanya beberapa macam tes dan alat ukur lain, yaitu :
- Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseorang.
- Tes bakat yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat
seseorang.
- Tes intelegensi yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi terhadap
tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada
orang yang akan diukur intelegensinya.
- Tes sikap atau biasa disebut skala sikap, yaitu alat yang digunakan untuk
mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
- Tes minat adalah alat untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
- Tes prestasi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang
setelah mempelajari sesuatu.
Dalam menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrumen berupa tes atau
soal-soal tes. Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang masing-masing
mengukur satu jenis variabel.
Skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala. Walaupun
bertingkat, ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi
tertentu tentang program atau orang. Instrumen ini dapat dengan mudah
memberikan gambaran penampilan, terutama penampilan di dalam orang
menjalankan tugas yang menunjukkan frekuensi munculnya sifat-sifat. Bergman
dan Siegel mendaftar hal-hal yang mempengaruhi ketidakjujuran jawaban
responden, yaitu : persahabatan, kecepatan mereka, cepat memutuskan, jawaban
kesan pertama, penampilan instrumen, prasangka, hallo effect, kesalahan
pengambilan rata-rata dan kemurahan hati. Di dalam menyusun skala, yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana menentukan variabel skala. Apa yang ditanyakan
harus apa yang dapat diamati responden.