Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KELOMPOK 3

Dosen Pengampu : Drs. Ardi, M.Si

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

1. Irvan Ladeoca(18073127)
2. Mayori Musdalifah (19086039)
3. Taufikurrahman Hsb (19086062)
4. Vela Juwita Safitri(18027091)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
C. Tujuan.......... ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertia metode ilmiah ................................................................................................ 3


B. Langkah – langkah operasional metode ilmiah.............................................................. 3
C. Keunggulan dan keterbatasaan metode ilmiah .............................................................. 4
D. Awal timbulnya ilmu pengetahuan alam ...................................................................... 5
E. Pengertian IPA klasik dan IPA modern ......................................................................... 6
F. Peran matematika terhadap IPA..................................................................................... 7
G. Disiplin IPA dan Multi disiplin IPA.............................................................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

ii
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا ال ّرحمن ال ّرحيم‬

Pertama, Kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan nikmat, rahmat dan pertolongan-Nya, sehingga selalu dalam keadaan sehat wal
‘afiyat dari awal dan sampai akhir dalam membuat makalah ini.

Kedua, Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beliaulah satu-satunya Nabi yang dapat memberikan syafa’at di yaumil
qiyamah nanti. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafa’at beliau, amin.

Alhamdulillahirabbil’alamin, setelah melalui beberapa proses akhirnya kamidapat


menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Alam” dalam rangka memenuhi tugas mata Ilmu Kealaman Dasar.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa
adanya bantuan, bimbingan, nasehat, dan do’a dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami juga memohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan dalam menganalisis suatu permasalahan, karena memang manusia
dilahirkan tidak akan luput dari lupa dan kesalahan.

Padang , 13 Maret 2021

Penulis

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman secara
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara alamiah.

Perkembangan ilmu pengetahuan alam (IPA) telah melaju dengan pesatnya karena
selalu berkaitan erat dengan perkembangan teknologi yang memberikan wahana yang
memungkinkan perkembangan tersebut. Dalam proses pembelajaran IPA, keaktifan
peserta didik merupakan inti dari pola belajar. Hal ini dapat tercermin dari keaktifan
peserta didik dalam membaca sendiri, mengaitkan konsep-konsep baru dengan berdiskusi
dan menggunakan istilah, konsep dan prinsip baru dari berbagai eksperimen dan
observasi.(Haryono,2013 :1-4).

Pembelajaran IPA sebaiknya merujuk pada upaya pembentukan karakter peserta


didik yang kreatif, inovatif, dan inspiratif. Dalam proses pembelajaran di kelas diperlukan
untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikan sebagai aspek penting kecakapan hidup.Oleh karena itu
pembelajaran IPA disetiap jenjang pendidikan lebih menekankan pada pemberian
pengalaman secara langsung dengan penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses
dan sikap ilmiah.(Haryono,2013 :9).

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian metode ilmiah?
2. Apa langkah-langkah operasional metoda ilmiah?
3. Apa keunggulan dan keterbatasan metoda ilmiah?
4. Apa awal timbulnya ilmu pengetahuan alam?
5. Apa pengertian ipa klasik dan ipa modern?
6. Apa pernan matematikaterhadap ipa?
7. Apa disiplin ipa dan multi disiplin ipa?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian metode ilmiah.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah operasional metoda ilmiah
3. Untuk mengetahui keunggulan dan keterbatasan metoda ilmiah.
4. Untuk mengetahui awal timbulnya ilmu pengetahuan alam
5. Untuk mengetahui pengertian ipa klasik dan ipa modern.
6. Untuk mengetahui pernan matematikaterhadap ipa
7. Untuk mengetahui disiplin ipa dan multi disiplin ipa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metoda Ilmiah


Istilah metode secara etimologis berasal dari bahasa Yunani meta yang berarti
sesudah dan kata hodos yang berarti jalan. Jadi metode merupakan langkah-langkah
yang diambil menurut urutan tertentu, untuk mencapai pengetahuan yang telah
dirancang dan dipakai dalam proses memperoleh pengetahuan jenis apa pun (Sri
Soeprapto, 2003:128).
Definisi serupa juga disampaikan Gie (1999:117), metode ilmiah adalah suatu
prosedur - prosedur yang mewujudkan pola - pola dan tata langkah dalam
melaksanakan penelitian ilmiah. Sedangkan menurut Jujun S.Suriasumantri
(1999:101), metode ilmiah adalah suatu rangkaian prosedur yang tertentu yang harus
diikuti untuk mendapat jawaban tertentu dari pernyataan tertentu pula. Ada juga yang
mengartikan metode ilmiah sebagai prosedur yang dipergunakan oleh para ilmuwan
dalam pencarian secara sistematis terhadap pengetahuan baru dan peninjauan kembali
pengetahuan yang telah ada.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat ditarik benang merahnya, bahwa metode
ilmiah pada hakikatnya merupakan prosedur yang mencakup berbagai kegiatan,
pikiran, pola kerja, tata kerja, dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru
dan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.

B. Langkah-Langkah Operasional Metoda Ilmiah


Metode ilmiah disini mencakup setiap teknik, metode, strategi penelitian yang
digunakan para ilmuwan untuk mencari dan sampai pada sesuatu ataupun penemuan
kebenaran ilmiah, sejauh hal itu dapat dipertanggungjawabkan secara empirik. Salah
satu metode ilmiah yang dapat dijadikan rujukan adalah pendapat Tyndall (dalam
Jujun S. Suriasumantri, 1990:125- 129) yang dikenal dengan proses logico-
hypothetico-verifikasi.
Langkah-langkahnya meliputi:
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis

3
3. Perumusan hipotesis,
4. Pengujian hipotesis, dan
5. Penarikan kesimpulan.
Langkahlangkah tersebut dapat dibagankan seperti di bawah ini.

Lebih lanjut Jujun S. Suriasumantri (1999:105) menyampaikan ada enam


kerangka dasar prosedur ilmiah, yaitu:
1. Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah
2. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
3. Penyusunan dan klasifikasi data
4. Perumusan hipotesis
5. Deduksi dan hipotesis
6. Tes dan pengujian kebenaran (verifikasi) dari hipotesa.

C. Keunggulan Dan Keterbatasan Metoda Ilmiah


a. Keterbatasan
Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah.
Dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data iniberasal dari pengamatan yang
dilakukan oleh pancaindera. Kita mengetahui bahwa panca indera mempunyai
keterbatasan untuk menangkap sesuatu fakta. Dengan demikian maka data yang

4
terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Kesimpulan yang diambil
berdasarkan data tidak benar, tentu saja juga tidak akan benar. Jadi, peluang
terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang diambil berdasarskan metode ilmiah
tetap ada.
Oleh karena itu semua kesimpulan ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat
tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap benar selama belum ada kebenaran ilmu
yang dapat menolak kesimpulan itu. Sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat
menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru.
Keterbatasan lain yaitu tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang
bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, tentang seni dan
keindahan, dan juga tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.

b. Keunggulan
Ciri ilmiah yaitu obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum oleh karena
itu orang akan terbimbing sedemikian hingga padanya terkembangkan suatu
sikap ilmiah. Sikap ilmiah yaitu :
1) Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil
2) Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3) Tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan.
4) Ingin tahu lebih banyak
5) Tidak berpikir secara prasangka
6) Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanyabukti-bukti
yang nyata.
7) Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan
ilmiahnya adalah benar.
D. Awal timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Prof Dr, M.J Langerveld, guru besar pada Rijk University di


Utrech (Belanda) di kutip purnama (2008:74) yang menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu hal tertentu, yang
merupakan kesatuan sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang
dapat dipertanggungjawabkan dengan sebab-sebab suatu kejadian.

5
Menurut Margono dikutip Rahma,dkk (2011:13) mengemukakan bahwa
pendekatan ilmiah sebagai kelahiran IPA yang merupakan suatu metode keilmuan
atau pendekatan ilmiah yaitu perpaduan antara rasionalisme dan empirisme.

Kesimpulan dari penelitian ini dapat menghasilkan suatu teori. Metode


keilmuan itu bersifat objektif, bebas dari keyakinan, perasaandan, prasangka pribadi,
serta bersifat terbuka. Awalnya IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan
gejala-gejala alam, mencatatnya dan mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh
mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada kemudian
bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya.

Selanjutnya dari kata penting, kemanapun daya pikirnya manusia mampu


melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu
pengetahuan.

E. Pengertian IPA Klasik dan IPA Modern


a. IPA Klasik
IPA klasik merupakan suatu proses IPA dimana teori dan eksperimen
memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian
yang bersifat makroskopik, yaitu mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan
kaidah pengkajian menggunakan cara tradisional. Disamping kajian yang bersifat
makroskopik. Ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari
pada teori.
b. IPA Modern
IPA Modern adalah suatu proses IPA dimana Pendekatan terhadap teori lebih
banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat
mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA
modern menerapkan teori eksperimen, dimana ia menggunakan teori yang telah
ada untuk eksperimen selanjutnya.
Jadi dapat disimpulkan penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA
Modern didasarkan pada konsepsi, yaitu meliputi cara berfikir, cara memandang,
dan cara menganalisis suatu gejala alam. Namun pada IPA klasik, suatu
pengetahuan didapatkan dari awal yakni, didasarkan dari hasil eksperimen yang
dilakukan dan kajian pada IPA klasik lebih dangkal karena terbatas pada media
atau alat bantu penelitian.

6
Sedangkan pada IPA modern suatu pengetahuan diperoleh melalui eksperimen
yang dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah ada dan dengan bantuan
teknologi yang lebih canggih dan maju. Maka kajian dari IPA modern lebih
mendetail dapat disimpulkan bahwa IPA modern merupakan pengembangan dari
IPA kalsik.

F. Peranan Matematika Terhadap IPA


a. Peranan Matematika dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu abad 20 menjadikan manusia sebagai mahluk istimewa
dilihat dari kemajuan berimajinasi. Konsep terbaru filsapat abad 20 di dasarkan
atas dasar fungsi berfikir, merasa, cipta talen dan kreativitas. Ilmu merupakan
pengetahuan yang di dapatkan lewat metode ilmiah. Untuk melakukan kegiatan
ilmiah secara baik perlu sarana berfikir, yang memungkinkan dilakukannya
penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. Sarana ilmiah pada dasarnya
merupakan alat membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus
ditempuh. Tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita
melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu
dimaksudkan untuk mendapatkan pengehahuan yang memungkinkan untuk bisa
memecahkan masalah sehari-hari.

Untuk dapat melakukan kegiatan ilmiah dengan baik, maka diperlukan sarana
yang berupa bahasa, logika.

b. Matematika sebagai bahasa ilmu pengatahuan


Tanpa bekal matematika yang baik, sedikit sekali ilmu pengetahuan modern
untuk dapat dipelajari, hal ini disebabkan hukum-hukum dasar pengetahuan alam
dinyatakan dalam bahasa matematika. Karena matematika sifatnya dinamis, maka
ilmu pengetahuan lainnyapun makin banyak menggunakan matematika.
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari
pernyataan yang ingin disampaikan.
Lambang-lambang matematika bersifat “Artifisial” yang baru mempunyai arti
setelah sebuah makna diberikan kepadanya.Bila kita mempelajari kecepatan jalan
kaki seseorang anak maka obyek 5 “kecepatan jalan kaki seorang anak” dapat
diberi lambang dengan x dalam hal ini x hanya mempunyai satu arti yaitu
kecepatan jalan kaki seorang anak. Bila dihubungkan dengan dengan obyek lain

7
umpanya “jarak yang ditempuh seoang anak” (y). maka dapat dibuat lambang
hubungan tersebut sebagai z = y/x, di mana z melambangkan waktu berjalan kaki
seorang anak. Pernyataan z = y/x kiranya jelas : Tidak mempunyai konotasi
emosional dan hanya mengemukakan informasi mengenai hubungan x, y dan z,
artinya matematika mempunyai sifat yang jelas, spesifik dan informative dengan
tidak menimbulkan konotasi yang bersifat emosional.

G. Disiplin IPA dan Multi Disiplin IPA


Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan
pembahasannya menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal
kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang dapat
mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS.
Sedangkan Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan
pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin
ilmu adalah ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA.
Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang sangat
pesat. Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan
kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu yang dikembangkan berdasarkan
interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosial perlu diperhitungkan, sehingga
pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Metode ilmiah pada hakikatnya merupakan prosedur yang mencakup berbagai
kegiatan, pikiran, pola kerja, tata kerja, dan cara teknis untuk memperoleh
pengetahuan baru dan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Langkah –
langkah dalam oprasional metode ilmiah menurut Tyndall (dalam Jujun S.
Suriasumantri, 1990:125- 129) yang dikenal dengan proses logico-hypothetico-
verifikasi.Yaitu Perumusan masalah,Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan
hipotesis , Perumusan hipotesis, Pengujian hipotesis, dan Penarikan kesimpulan.
Metode ilmiah mempunyai keterbatasan dan keunggulan. keterbatasannya
yaitu dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data ini berasal dari pengamatan
yang dilakukan oleh pancaindera. Kita mengetahui bahwa panca indera mempunyai
keterbatasan untuk menangkap sesuatu fakta. Dengan demikian maka data yang
terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Sedangkan keunggulan metode
ilmiah yaitu obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum oleh karena itu orang
akan terbimbing sedemikian hingga padanya terkembangkan suatu sikap ilmiah.

Awalnya IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam,


mencatatnya dan mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas
pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada kemudian bertambah dengan
pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya.

Dengan demikian terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang telaahannya
bersifat makroskopik, dan IPA modern yang bersifat mikroskopik. IPA Modern
didasarkan pada konsepsi, yaitu meliputi cara berfikir, cara memandang, dan cara
menganalisis suatu gejala alam. Namun pada IPA klasik, suatu pengetahuan
didapatkan dari awal yakni, didasarkan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan
kajian pada IPA klasik lebih dangkal karena terbatas pada media atau alat bantu
penelitian.

Peranan matematika dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


matematika yaitu sebagai bahasa ilmu pengatahuan karena tanpa bekal matematika
yang baik, sedikit sekali ilmu pengetahuan modern untuk dapat dipelajari, hal ini

9
disebabkan hukum-hukum dasar pengetahuan alam dinyatakan dalam bahasa
matematika.

Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan


pembahasannya menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal
kelompok IPA dan IPS. Sedangkan Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan
yang cakupan pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja.
Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA.

B. SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran –
saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun
pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan
dalam tugas yang kami kerjakan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gie, The Liang. (1999). Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.

Haryono.(2013).Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasyikan.Yogyakarta:


Kepel Press.

Jujun S. Suriasumantri. (1990). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:


Sinar Harapan.

Sri Soeprapto. (2003). Metode Ilmiah dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat
UGM. Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta:
Liberty.

http://lisalidasari.blogspot.com/2015/01/keterbatasan-dan-keunggulan-metode.html

http://rudy-unesa.blogspot.com/2010/12/timbulnya-ilmu-pengetahuan-alam.html

11

Anda mungkin juga menyukai