Disusun oleh :
Kelompok 4
UNIVERSITAS KARIMUN
2021
1
DAFTAR ISI
A. Simpulan …………………………………………………… 19
B. Saran ………………………………………………………… 19
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kata ilmu pengetahuan dan kata teknologi makin sering digunakan
orang dalam ceramah maupun dalam percakapan sehari - hari. Baik dia
seorang ilmuwan, politisi ataupun pengusaha, bahkan orang awam pun
seringkali menyebut kedua kata itu. Penggabungan kedua kata itu
memunculkan akrononim atau singkatan IPTEK. Kata sains diambil dari kata
bahasa Latin sciencia yang berarti pengetahuan. Menurut filsafat ilmu,
pengetahuan yang terkoordinasi, terstuktur dan sistematik disebut ilmu.
Pengertian sains dibatasi hanya pada pengetahuan yang positif, artinya yang
hanya dijangkau melalui indera kita. Pada mulanya ilmu hanya mempelajari
alam, namun dalam perkembangannya juga mempelajari alam atau ilmu
pengetahuan alam, dan dapat berarti ilmu pada umumnya. Dalam hal ini sains
berarti ilmu pengetahuan alam.
Tidak dapat disangkal bahwa sains telah berkembang dengan pesat sekali
terutama sejak abad 19 hingga sekarang. Sebagai ilustrasi, kemajuan dalam
bidang elektronika memungkinkan kita dewasa ini dapat menyaksikan suatu
peristiwa yang terjadi di luar negeri bahkan di angkasa luar melalui televisi
pada saat peristiwa itu terjadi. Demikian pula dengan kemajuan dalam bidang
biologi. Masih banyak lagi perkembangan sains yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari - hari maupun yang masih mengandung masalah bagi
keselamatan manusia. Dengan demikian, informasi akan terus bertambah dan
berkembang dari masa ke masa, serta berkembang sesuai zamannya, sejalan
dengan cara berfikir dan alat bantu yang ada pada saat itu. Oleh karena itu,
pengetahuan alam sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan
zaman.
3
Sejalan dengan cara berfikir dan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan
apa yang sudah diketahuinya, menjadikan ilmu pengetahuan menjadi siklus
yang akan terus berkembang. Munculnya istilah “metode ilmiah” tidak lepas
dari hal di atas. Dalam hal ini, metode ilmiah merupakan jembatan untuk
berkembangnya ilmu pengetahuan alam.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan IPA klasik dan IPA
modern beserta perbedaannya.
D. MANFAAT
4
BAB II
ISI
1) Prasangka
2) Intuisi
i. Perumusan masalah
Yang dimaksud masalah adalah menyangkut topik atau objek yang diteliti
dengan batasan yang jelas serta dapat diidentifikasi faktor - faktor yang
terkait. Oleh sebab itu, masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau
bagaimana tentang objek yang diteliti itu.
6
Merupakan upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang
diajukan dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
Selain langkah – langkah operasional, metode ilmiah juga memiliki sikap yang
disebut sikap ilmiah, yaitu jujur, terbuka, objektif, toleran, skeptis, optimis,
pemberani, kreatif, inovatif, selalu ingin tahu, teliti, hati – hati, seksama dalam
bertindak, mengambil keputusan berdasarkan bukti, dan dapat membedakan
antara opini dan fakta
A. Keterbatasan
Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah.
Dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data ini berasal dari pengamatan
yang dilakukan oleh panca indera. Kita mengetahui bahwa panca indera
mempunyai keterbatasan untuk menangkap sesuatu fakta. Dengan demikian
maka data yang terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Kesimpulan yang diambil berdasarkan data tidak benar, tentu saja juga tidak
akan benar. Jadi,peluang terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang diambil
berdasarkan metode ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semua kesimpulan
ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap
7
benar selama belum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu.
Sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang
terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru. Keterbatasan lain yaitu tidak
dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan
baik dan buruk atau sistem nilai,tentang seni dan keindahan, dan juga tidak
dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.
B. Keunggulan
Ciri ilmiah yaitu obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum oleh karena
itu orang akan terbimbing sedemikian hingga padanya terkembangkan suatu
sikap ilmiah. Sikap ilmiah yaitu :
5. Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-
bukti yang nyata.
Perkembangan ipa
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang
tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu
dengan penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan
semakin membesar dan meluas.
8
lebih mengacu kepada konsepsi, yaitu cara berpikir, cara memandang, dan
cara menganalisis suatu fenomena alam.
a. Zaman Kuno
9
b. Zaman Yunani Kuno
c. Zaman Pertengahan
10
Contoh :
1. Klasifikasi IPA
Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
11
f) Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul
organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.
g) Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan
semua isinya.
h) Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan
yang bersifat sementara, seperti bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik
kelistrikan, teknik nuklir.
i) Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek susunan materi
dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi menjadi
kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu
ini dapat diciptakan seperti plastik, dan bahan peledak
j) Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala - gejalanya.
k) Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh – tumbuhan.
l) Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan.
m)Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup.
n) Anatomi, suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam makhluk
hidup.
o) Fisiologi, studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk
hidup.
p) Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam.
q) Histologi, studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang
merupakan serentetan sel sejenis.
r) Palaentologi, studi tentang makhluk hidup masa lalu.
s) Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, yaitu studi tentang bumi sebagai
salah satu anggota tata surya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa
lainnya.
t) Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya
meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-
batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral).
u) Astronomi, membahas benda - benda ruang angkasa dalam alam semesta
yang meliputi bintang, planet, satelit dan lainnya. Manfaatnya dapat
digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu
12
2. Pemfokusan dan pembentukan multidisiplin ilmu
a. Pemfokusan Ilmu
Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad
ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu yang
lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi pemfokusan
menjadi berbagai subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan getaran, magnet,
listrik, optik, mekanika, dan fisika modern.
13
F. IPA KLASIK DAN IPA MODERN
1. IPA KlASIK
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang
klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan,
atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari
keadaan alam sekitar.
IPA klasik merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen
memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki
kajian yang bersifat makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala
besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara tradisional.
IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe
dan juga ragi tapis, meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun
tanpa disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang
mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang
mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika
bersama - sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi,
ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik. Petani
pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam
mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan
larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu adalah
merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai
contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh
dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya
berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.
2. IPA MODERN
IPA modern adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih
banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat
mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu,
IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia menggunakan teori
yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.
14
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode
ilmiah disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap,
baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern,
seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan
listrik untuk transportasi, industri dan rumah tangga, yaitu pemanfaatan
foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan
panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik.
Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya
dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih, timbul
pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-
tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam
kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas - gas yang ternyata dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut
sebagai energi biogas.
Berdasarkan pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di atas,
dapat diketahui bahwa penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA Modern
didasarkan pada konsepsi, yang meliputi cara berfikir, cara memandang, dan
cara menganalisis suatu gejala alam. Namun pada IPA Klasik, suatu
pengetahuan didapatkan dari awal, yakni didasarkan dari hasil eksperimen
yang dilakukan dan kajian pada IPA Klasik lebih dangkal karena terbatas pada
media atau alat bantu penelitian. Sedangkan pada IPA Modern, suatu
pengetahuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dengan berkiblat
pada teori yang telah ada dan dengan bantuan teknologi yang lebih canggih
dan maju, maka kajian dari IPA Modern lebih mendetail. Sehingga diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu fenomena alam. Dengan
kata lain, dapat disimpulkan bahwa IPA Modern merupakan pengembangan
dari IPA Klasik.
15
G. LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH
1. Merumuskan masalah
2. Hipotesis
Ada tiga jenis variable yang perlu detikers ketahui, diantaranya adalah
variabel bebas, variable tetap, dan variabel terikat/bergantung.
Urutan langkah kerja dibuat ringkas tetapi bisa menggambarkan dengan tepat
pekerjaan yang perlu dilakukan. Sebaiknya langkah kerja dibuat dengan
bentuk diagram alir ya.
5. Mengumpulkan data
7. Membuat kesimpulan
Keterbatasan IPA
1. Gampang Stress
17
18
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang
mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang
(dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena
keingintahuannya: apa sesungguhnya (what), bagaimana sesuatu terjadi
(how), dan mengapa demikian (why).
Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan
hasil - hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya
cabang - cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Ilmu pengetahuan alam
memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan peradaban sekarang.
Karena melalui teori yang di terapkan ini untuk memudahkan pekerjaan
manusia.
B. SARAN
Kita juga sudah sebaiknya meneladani sikap – sikap ilmiah dalam IPA, agar
sejak dini, sikap – sikap tersebut sudah tertanam dalam benak kita dan dapat
berguna bagi masyarakat luas dan negara. Penerapan metode ilmiah juga
sebaiknya kita lakukan, yaitu kita harus menguji kebenaran dari segala aspek
baik yang kita lihat maupun yang kita dengar dan harus selalu sesuai dengan
realita yang ada
19
DAFTAR PUSTAKA
https://musdalifahyasin.wordpress.com/2012/05/22/ilmu-alamiah-dasar-
perkembangan-dan-pengemmbangan-ipa/
https://rofifahmalihah.wordpress.com/2014/07/08/ruang-lingkup-ipa-ilmu-
pengetahuan-alam/
20