Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu alamiah dasar

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. Adelia Sazzi (21101301)


2. Siti Nurfaizah (21101203)
3. Siti warda daud (21101208)
4. Ummi Salamah (21101325)
5. M. Nur Hidayat (21101107)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KARIMUN

2021

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………… 1

DAFTAR ISI ………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 3

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 3


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 4
 C. Manfaat Penulisan ……………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 5

 A. Pengertian IPA …………………………………… 5


 B. Metode Ilmiah …………………………………….. 5
 C. Keterbatasan dan keunggulan metode ………………………………………. 6
 D. Perkembangan IPA ………………………………. 8
 E. Ruang lingkup IPA dan perkembangannya ……………………………. 11
 F. Perkembangan IPA klasik dan IPA modern ……………………….. 14
 G. Langkah-langkah metode ilmiah ……………………………. 16
 H. Keterbatasan dan keunggulan IPA ……………………………. 17
 I. Perkembangan IPA,IPS,Sains dan Budaya……………………………. 18

BAB III PENUTUP …………………………………… 19

 A. Simpulan …………………………………………………… 19
 B. Saran ………………………………………………………… 19

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini kata ilmu pengetahuan dan kata teknologi makin sering digunakan
orang dalam ceramah maupun dalam percakapan sehari - hari. Baik dia
seorang ilmuwan, politisi ataupun pengusaha, bahkan orang awam pun
seringkali menyebut kedua kata itu. Penggabungan kedua kata itu
memunculkan akrononim atau singkatan IPTEK. Kata sains diambil dari kata
bahasa Latin sciencia yang berarti pengetahuan. Menurut filsafat ilmu,
pengetahuan yang terkoordinasi, terstuktur dan sistematik disebut ilmu.
Pengertian sains dibatasi hanya pada pengetahuan yang positif, artinya yang
hanya dijangkau melalui indera kita. Pada mulanya ilmu hanya mempelajari
alam, namun dalam perkembangannya juga mempelajari alam atau ilmu
pengetahuan alam, dan dapat berarti ilmu pada umumnya. Dalam hal ini sains
berarti ilmu pengetahuan alam.

Tidak dapat disangkal bahwa sains telah berkembang dengan pesat sekali
terutama sejak abad 19 hingga sekarang. Sebagai ilustrasi, kemajuan dalam
bidang elektronika memungkinkan kita dewasa ini dapat menyaksikan suatu
peristiwa yang terjadi di luar negeri bahkan di angkasa luar melalui televisi
pada saat peristiwa itu terjadi. Demikian pula dengan kemajuan dalam bidang
biologi. Masih banyak lagi perkembangan sains yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari - hari maupun yang masih mengandung masalah bagi
keselamatan manusia. Dengan demikian, informasi akan terus bertambah dan
berkembang dari masa ke masa, serta berkembang sesuai zamannya, sejalan
dengan cara berfikir dan alat bantu yang ada pada saat itu. Oleh karena itu,
pengetahuan alam sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan
zaman.

3
Sejalan dengan cara berfikir dan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan
apa yang sudah diketahuinya, menjadikan ilmu pengetahuan menjadi siklus
yang akan terus berkembang. Munculnya istilah “metode ilmiah” tidak lepas
dari hal di atas. Dalam hal ini, metode ilmiah merupakan jembatan untuk
berkembangnya ilmu pengetahuan alam.

B. RUMUSAN MASALAH

Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam


makalah ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa pengertian IPA dan metode ilmiah?

2. Bagaimana sejarah dan perkembangan IPA?

3. Apa saja ruang lingkup IPA dan bagaimana pengembangannya?

4. Apa pengertian dan perbedaan IPA klasik dan IPA modern?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian IPA dan metode ilmiah.

2. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan IPA.

3. Untuk mengetahui ruang lingkup IPA dan pengembangannya.

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan IPA klasik dan IPA
modern beserta perbedaannya.

D. MANFAAT

Makalah ini diharapkan memberikan pengetahuan tentang perkembangan


dan pengembangan IPA dari zaman purba hingga sekarang. Meningkatkan
minat mahasiswa maupun masyarakat untuk mempelajari dan lebih
mendalami ilmu pengetahuan alam sebagai ilmu terapan yang membantu
kehidupan manusia menjadi lebih efektif dan efisien, serta berfungsi dalam
pengembangan IPTEK untuk generasi mendatang.

4
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Ilmu pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahuan yang diperoleh


melalui metode tertentu. Proses pencarian ini telah diuji kebenarannya secara
bersama – sama oleh beberapa ahli sains dan pemirsanya. Sains atau IPA
berusaha menjelaskan apa saja yang termasuk bidang kajiannya dan untuk itu
diperlukan objektivitas dan kejelasan metode. Selain itu sains berusaha
meningkatkan taraf hidup, efisiensi, dan efektifitas kerja. Sejarah sains dari
zaman ke zaman membantu manusia menemukan metode dan struktur yang
tepat untuk bidang kajiannya. Pengetahuan yang di dapat, disimpan dan
diajarkan kepada generasi berikutnya, dan terus dikembangkan dari generasi
dulu, sekarang, sampai generasi yang akan datang.

B. METODE ILMIAH SEBAGAI DASAR IPA

Metode ilmiah adalah prosedur atau cara dalam memperoleh


pengetahuan yang disebut ilmu. Ini berarti bahwa ilmu merupakan
pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Berbagai cara dilakukan
manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui pendekatan nonilmiah
maupun pendekatan ilmiah.

Adapun penemuan ilmu pengetahuan mereka melalui pendekatan


nonilmiah diperoleh dengan 3 cara :

1) Prasangka

2) Intuisi

3) Trial and error

Juga penemuan ilmu pengetahuan melalui pendekatan ilmiah dilakukan


berdasarkan pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun
referensi pengalaman sebelumnya. Berdasarkan metode ini, data atau fakta
yang ada harus diuji terlebih dahulu sebelum diterima kebenarannya. Untuk
menjadi suatu ilmu pengetahuan yang diakui harus memenuhi beberapa
kriteria sebagai berikut.
5
a. Logis, yaitu pengetahuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kaidah
- kaidah ilmu pengetahuan.

b. Objektif, yaitu pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya


dan didukung oleh fakta empiris.

c. Metodik, yaitu pengetahuan diperoleh dengan cara - cara tertentu yang


teratur, dirancang, diamati, dan dikontrol.

d. Sistematis, yaitu pengetahuan disusun dalam satu sistem yang saling


berkaitan dan menjelaskan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan
yang utuh.

e. Berlaku umum atau universal, yaitu pengetahuan berlaku untuk siapa


saja dan di mana saja yaitu dengan cara eksperimentasi yang sama akan
diperoleh hasil yang sama.

f. Kumulatif, yaitu sesuai dengan khasanah ilmu pengetahuan yang selalu


bertambah dengan hadirnya ilmu pengetahuan yang baru. Ilmu pengetahuan
yang terbukti salah harus diganti dengan ilmu pengetahuan yang benar.

Dalam operasionalnya, metode ilmiah memiliki langkah – langkah


tertentu sebagai berikut.

i. Perumusan masalah

Yang dimaksud masalah adalah menyangkut topik atau objek yang diteliti
dengan batasan yang jelas serta dapat diidentifikasi faktor - faktor yang
terkait. Oleh sebab itu, masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau
bagaimana tentang objek yang diteliti itu.

ii. Penyusunan Hipotesis

Merumuskan dugaan sementara mengenai kemungkinan jawaban dari


persoalan atau pertanyaan yang harus dijawab. Hipotesis bisa dibuat melalui
intuisi atau logika. Hipotesis adalah serangkaian urutan logis di benak
manusia yang masih harus dibuktikan dalam kenyataan.

iii. Pengujian Hipotesis

6
Merupakan upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang
diajukan dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.

iv. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah


hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diterima
merupakan pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.

Berdasarkan logika, penarikan kesimpulan dibedakan menjadi 2 jenis,


yaitu:

1. Logika Deduktif, cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yang bersifat


khusus dari pernyataan bersifat umum.

2. Logika Induktif, terkait dengan empirisme (butuh dukungan fakta).

Selain langkah – langkah operasional, metode ilmiah juga memiliki sikap yang
disebut sikap ilmiah, yaitu jujur, terbuka, objektif, toleran, skeptis, optimis,
pemberani, kreatif, inovatif, selalu ingin tahu, teliti, hati – hati, seksama dalam
bertindak, mengambil keputusan berdasarkan bukti, dan dapat membedakan
antara opini dan fakta

C. KETERBATASAN DAN UNGGULAN METODE ILMIAH.

Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah.


Dalam metode ini terdapat keterbatasan dan keunggulannya :

A. Keterbatasan

Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah.
Dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data ini berasal dari pengamatan
yang dilakukan oleh panca indera. Kita mengetahui bahwa panca indera
mempunyai keterbatasan untuk menangkap sesuatu fakta. Dengan demikian
maka data yang terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Kesimpulan yang diambil berdasarkan data tidak benar, tentu saja juga tidak
akan benar. Jadi,peluang terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang diambil
berdasarkan metode ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semua kesimpulan
ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap
7
benar selama belum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu.
Sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang
terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru. Keterbatasan lain yaitu tidak
dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan
baik dan buruk atau sistem nilai,tentang seni dan keindahan, dan juga tidak
dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.

B. Keunggulan

Ciri ilmiah yaitu obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum oleh karena
itu orang akan terbimbing sedemikian hingga padanya terkembangkan suatu
sikap ilmiah. Sikap ilmiah yaitu :

1. Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil

2. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolute

3. Ingin tahu lebih banyak

4. Tidak berpikir secara prasangka

5. Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-
bukti yang nyata.

6. Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut


keyakinan ilmiahnya adalah benar.

D. PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA

 Perkembangan ipa

1 tahun yang lalu

Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang
tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu
dengan penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan
semakin membesar dan meluas.

Penggolongan IPA menjadi “klasik” dan “modern” sama sekali bukan


berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini

8
lebih mengacu kepada konsepsi, yaitu cara berpikir, cara memandang, dan
cara menganalisis suatu fenomena alam.

IPA klasik yang telah mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan


pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern
yang bersifat mikroskopik, muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian
dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin
ilmu yang ada.

• Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam

a. Zaman Kuno

Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan


mengamati dan membeda-bedakan, serta dari hasil percobaan yang sifatnya
spekulatif atau trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima
sebagaimana adanya, belum ada usaha untuk mencari asal-usul dan sebab
akibat dari segala sesuatu.

Pada saat manusia mulai memiliki kemampuan menulis membaca dan


berhitung maka pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan
berlangsung terus-menerus. Misalnya dari pengamatan dan pencatatan
peredaran matahari, ahli astronomi Babilonia menetapkan pembagianwaktu,
tahun dibagi dalam 12 bulan, minggu dibagi dalam 7 hari dan harid alam 24
jam. Selanjutnya jam dibagi dalam 60 menit dan menit dalam 60 detik.
Kemudian satuan enam puluhi ini juga digunakan untuk Pengukuran sudut,
60 detik sama dengan 1 menit, 60 menit sama dengan 1 derajat dan satu
lingkaran penuh sama dengan 360o.

Demikian pula ahli Babilonia dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari,


tiap 18 tahun tambah 10 atau 11 hari. Init terjadi kira-kira 3000 SM.

Pada tahun 2980-2950 SM telah dapat dibangun piramid di Mesir untuk


menghormati dewa agar tidak terjadi bahaya banjir di sungai Nil.
Pembangunan pyramid itu menunjukkan bahwa pengetahuan teknik
bangunan dan matematika khususnya geometri dan aritmatika telah maju.

9
b. Zaman Yunani Kuno

Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman


Yunani, disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani.
Pada tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana
adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawab tentang asal-usul dan
sebab-akibat dari segala sesuatu. Thales (624-548 SM),Anaximenes (588-526
SM),Anaximander (610-546 SM),Heraklitos (535-475 SM),Pythagoras (580-
499 SM),Empedokles (495-435 SM),Leukippos dan Demokritos (460-370 SM),
Plato (427-345 SM), Aristoteles (384-322 SM),Ptolomeus (127-151).

c. Zaman Pertengahan

Zaman Alkimia (abad 1-2)

 Ahli alkimia menerima pendapat empat buah unsur dan bahkan


menambahkan tiga lagi, yaitu: air raksa, belerang dan garam. Disini
pengertian usur lebih dimaksudkan sebagai sifatnya dari pada unsure
itu sendiri.
 Air raksa = logam yang mudahmenjadiuap.
 Belerang = mudahterbakar dan memberiwarna.
 Garam = takdapatterbakar dan bersifattanah.
 Zaman Latrokimia (latros = Tabib)

Secara garis besar sumbangan bangsa Arab dalam pengembangan


pengetahuan alam adalah:

1. Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan


kemudian menyebarkan ke Eropa dan selanjutnya dikembangkan di Eropa.

2. Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas


pengamatan dalam lapangan kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan
biologi.

3. Memantapkan penggunaan sistim penulisan bilangan dengandasar


sepuluh dan ditulis dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak pada
letaknya.

10
Contoh :

Bilangan 2132 = paling depan berarti dua ribuan, berturut-turut kebelakang,


saturatusan, tigapuluhan dan duasatuan. Cabang matematika elementer yaitu
aljabar diawali dan dikembangkan bangsa Arab.

d. Zaman Modern, Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam

Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad pertengahan


sudah banyak tetapi belum sistimatis dan belum dianalisis menurut jalan
pikiran tertentu. Biasanya pemikiran diwarnai cara berpikir filsafat, agama
atau bahkan mistik. Setelah alat sempurna dikembangkan metode
eksperimen. Ilmuan pada zaman ini adalah Roger Bacon (1214-1294),
Leonardo da Vinci (1452-1519) ,Francis Bacon (1561-1626),Nicolas
Copernicus (1473-1543),Johannes Keppler (1571-1630), dan Galileo Galilei
(1546-1642).

E. RUANG LINGKUP IPA DAN PENGEMBANGANNYA

1. Klasifikasi IPA

Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:

a) Ilmu Sosial dan Budaya; membahas hubungan antarmanusia sebagai


makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas:
 Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.
 Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu
tujuan.
b) Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial,
kebudayaan dan tingkah laku sosial.
c) Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem
sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya.
d) Sejarah, pencatatan peristiwa - peristiwa yang telah terjadi pada suatu
bangsa, negara atau individu.
e) Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar-menukar barang
produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau
perusahaan.

11
f) Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul
organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.
g) Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan
semua isinya.
h) Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan
yang bersifat sementara, seperti bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik
kelistrikan, teknik nuklir.
i) Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek susunan materi
dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi menjadi
kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu
ini dapat diciptakan seperti plastik, dan bahan peledak
j) Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala - gejalanya.
k) Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh – tumbuhan.
l) Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan.
m)Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup.
n) Anatomi, suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam makhluk
hidup.
o) Fisiologi, studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk
hidup.
p) Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam.
q) Histologi, studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang
merupakan serentetan sel sejenis.
r) Palaentologi, studi tentang makhluk hidup masa lalu.
s) Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, yaitu studi tentang bumi sebagai
salah satu anggota tata surya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa
lainnya.
t) Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya
meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-
batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral).
u) Astronomi, membahas benda - benda ruang angkasa dalam alam semesta
yang meliputi bintang, planet, satelit dan lainnya. Manfaatnya dapat
digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu

12
2. Pemfokusan dan pembentukan multidisiplin ilmu

a. Pemfokusan Ilmu

Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad
ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu yang
lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi pemfokusan
menjadi berbagai subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan getaran, magnet,
listrik, optik, mekanika, dan fisika modern.

Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi


tertentu. Sehingga, tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai
beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu dengan sempurna. Untuk
dapat menguasai ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih
memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus disiplin
ilmu tertentu.

b. Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu

Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan


pembahasannya menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal
kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang
dapat mengkolaborasikan ilmu IPA dan IPS. Sedangkan interdisiplin ilmu
merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan
satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu
komputer yang dikembangkan dari disiplin IPA.

Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang sangat


pesat. Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang
dan kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu yang dikembangkan
berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosial perlu
diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin
ilmu.

13
F. IPA KLASIK DAN IPA MODERN

1. IPA KlASIK

Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang
klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan,
atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari
keadaan alam sekitar.

IPA klasik merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen
memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki
kajian yang bersifat makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala
besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara tradisional.

IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe
dan juga ragi tapis, meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun
tanpa disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang
mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang
mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika
bersama - sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi,
ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik. Petani
pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam
mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan
larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu adalah
merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai
contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh
dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya
berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.

2. IPA MODERN

IPA modern adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih
banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat
mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu,
IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia menggunakan teori
yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.

14
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode
ilmiah disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap,
baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern,
seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan
listrik untuk transportasi, industri dan rumah tangga, yaitu pemanfaatan
foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan
panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik.

Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya
dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih, timbul
pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-
tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam
kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas - gas yang ternyata dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut
sebagai energi biogas.

PERBEDAAN IPA MODERN DAN IPA KLASIK

Berdasarkan pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di atas,
dapat diketahui bahwa penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA Modern
didasarkan pada konsepsi, yang meliputi cara berfikir, cara memandang, dan
cara menganalisis suatu gejala alam. Namun pada IPA Klasik, suatu
pengetahuan didapatkan dari awal, yakni didasarkan dari hasil eksperimen
yang dilakukan dan kajian pada IPA Klasik lebih dangkal karena terbatas pada
media atau alat bantu penelitian. Sedangkan pada IPA Modern, suatu
pengetahuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dengan berkiblat
pada teori yang telah ada dan dengan bantuan teknologi yang lebih canggih
dan maju, maka kajian dari IPA Modern lebih mendetail. Sehingga diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu fenomena alam. Dengan
kata lain, dapat disimpulkan bahwa IPA Modern merupakan pengembangan
dari IPA Klasik.

15
G. LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH

Langkah-langkah dalam Metode Ilmiah

Nah, langkah awal saat melakukan penelitian yaitu melakukan perencanaan.


Tentu saja perencanaan ini cukup penting dalam memberikan keberhasilan
suatu eksperimen. Selain itu, beberapa langkah lainnya yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut.

1. Merumuskan masalah

Nah, penelitian akan dimulai dengan cara merumuskan masalah. Detikers


tahu nggak apa itu masalah? Tentunya dalam kajian ilmiah sendiri masalah
adalah sesuatu yang perlu diteliti agar dapat memperoleh jawaban dari suatu
pertanyaan. Rumusan pertanyaan ini harus dicari jawabannya dengan cara
melakukan eksperimen.

2. Hipotesis

Kemudian detikers dapat mengajukan jawaban sementara. Hipotesis ini harus


logis dan berdasarkan fakta.

3. Menetapkan variabel penelitian

Ada tiga jenis variable yang perlu detikers ketahui, diantaranya adalah
variabel bebas, variable tetap, dan variabel terikat/bergantung.

4. Menetapkan prosedur kerja

Urutan langkah kerja dibuat ringkas tetapi bisa menggambarkan dengan tepat
pekerjaan yang perlu dilakukan. Sebaiknya langkah kerja dibuat dengan
bentuk diagram alir ya.

5. Mengumpulkan data

Tentunya setiap gejala atau fenomena yang terjadi ketika dilakukannya


percobaan perlu dicatat atau ditulis saat itu juga. Sehingga detikers bisa
mendapatkan data secara akurat.

6. Mengolah serta menganalisis data


16
Grafik dan tabel adalah alat yang bermanfaat dalam menyusun hingga
menganalisis data. Grafik dan tabel akan menampilkan seperti apa variabel
terikat berubah menjadi respon terhadap perubahan dari variabel bebas.
Selain itu, analisis data juga bisa dilakukan dengan program komputer.

7. Membuat kesimpulan

Dalam menyusun kesimpulan, detikers perlu memutuskan data yang


dikumpulkan memang mendukung hipotesis atau sebaliknya.

8. Mengkomunikasikan hasil penelitian

Pastinya sosialisasi hasil penelitian sangat penting dilakukan supaya hasil


penelitian detikers bisa diketahui oleh pihak lain.

H. Keterbatasan dan keunggulan IPA


Keunggulan IPA

1. Ada rasa bangga bisa jadi anak IPA

2. Nggak Perlu Ngafal

3. Nggak Banyak Tukang Nyontek

4. Murid serius belajar, suasana belajar menunjang

Keterbatasan IPA

1. Gampang Stress

2. Tingkat Persaingan Tinggi

3. Nggak akan bisa kerjain soal walaupun udah hafal rumus

4. Nggak bisa ngasal pas soal pilihan ganda

I. Perkembangan IPA,IPS,Sains dan Budaya

17
18
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang
mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang
(dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena
keingintahuannya: apa sesungguhnya (what), bagaimana sesuatu terjadi
(how), dan mengapa demikian (why).

Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus


berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta.
Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan
dasar perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan
hasil - hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya
cabang - cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Ilmu pengetahuan alam
memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan peradaban sekarang.
Karena melalui teori yang di terapkan ini untuk memudahkan pekerjaan
manusia.

B. SARAN

Kita juga sudah sebaiknya meneladani sikap – sikap ilmiah dalam IPA, agar
sejak dini, sikap – sikap tersebut sudah tertanam dalam benak kita dan dapat
berguna bagi masyarakat luas dan negara. Penerapan metode ilmiah juga
sebaiknya kita lakukan, yaitu kita harus menguji kebenaran dari segala aspek
baik yang kita lihat maupun yang kita dengar dan harus selalu sesuai dengan
realita yang ada

19
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Hamdani, M.A. 2011. Filsafat Sains. Bandung: CV Pustaka Setia.

https://musdalifahyasin.wordpress.com/2012/05/22/ilmu-alamiah-dasar-
perkembangan-dan-pengemmbangan-ipa/

https://rofifahmalihah.wordpress.com/2014/07/08/ruang-lingkup-ipa-ilmu-
pengetahuan-alam/

20

Anda mungkin juga menyukai