Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ILMU KEDALAMAN DASAR

Tentang

“PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA”

Dosen Pengampu : Megasyani Anaperta, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2

1. Tuti Khairani (20020051)


2. Ilen Maiyani (20020018)
3. Ridal Riyos Padri (18070010)

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Program Studi Pendidikan Sejarah

Universitas PGRI Sumatera Barat

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami panjatkan
puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami
sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas Makalah tentang Perkembangan dan pengembangan
IPA. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang”Pengembangan dan Perkembangan
IPA “ bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengampu mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar . Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini

Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang ini bisa memberikan manfaat untuk pembaca.

Padang, 8 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A.Latar Belakang .............................................................................................

B.Rumusan Masalah.........................................................................................

C.Tujuan Makalah ...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................

A.Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA.................................................................

B.Perkembangan IPA........................................................................................

C.Ruang Lingkup IPA Pengembangannya.........................................................

BAB III PENUTUP .................................................................................................

A.Kesimpulan...................................................................................................

B.Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan
gejala alam, meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses,
mekanisme, sifat benda maupun penstiwa yang terjadi. Ilmu ini terus berkembang sejalan dengan
sifat manusia yang selalu ingin tahu, terutama tentang benda yang ada di sekelilingnya, seperti
alam jagad raya beserta isinya bahkan dirinya sendiri Rasa ingin tahu tersebut mendorong
manusia untuk dapat memahami dan menjelaskan gejala alam baik secara makroskopik maupun
mikroskopik.

Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus


berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta Pengetahuan yang
diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dan pengembangan ilmu
pengetahuan alam (IPA).Dengan akal yang dimilikinya, semua pengetahuan dapat diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.Informasi yang didapat dapat disimpan dan di ajarkan
kepada generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh saat itu maka
informasi tentang pengetahuan ini terus bertambah dan berkembang dari generasi ke generasi
berikutnya

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA?

2. Bagaimana Perkembangan IPA? 3. Apa saja Ruang Lingkup IPA Pengembangannya?

C. Tujuan

1. Mampu mengetahui perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah

2. Memahami metode ilmiah

3. Memahami Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA


BAB II

PEMBAHASAN

A. METODE ILMIAH SEBAGAI DASAR IPA

1. Pengertian Metode Ilmiah

Berbagai cara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui


pendekatan non-ilmiah dan terutama dengan pendekatan ilmiah. Pencarian pengetahuan
dengan cara ilmiah dilakukan berdasarkan pemikiran rasional, pengalaman empiris
(fakta) maupun referensi pengalaman sebelumnya. Berdasarkan metode ini, data atau
fakta yang ada, perlu diuji terlebih dahulu sebelum diterima kebenrannya. Oleh
karenannya dengan cara ini suatu pengetahuan atau fakta dapat diperbaiki bila ada
kesalahan atau adanya penemuan baru yang dapat mengkoreksi pengetahuan
sebelumnya. Pengujian harus secara sistematik dan mengikuti kaidah ilmu yaitu dengan
metode ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara atau metode ilmiah disebut
sebagai ilmu. Atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang di dapatkan
berdasarkan metode ilmiah.

Cara atau metode ilmiah adalah prosedur untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut
ilmu. Atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan berdasarkan.

2. Kriteria Ilmu Pengetahuan

Tidak semua pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu, karena ilmu merupakan
pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat tertentu,

a. Logis atau masuk akal

Sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang telah diakui kebenarannya.

b. Objektif

Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung oleh fata
empiris.

c. Metodik

Berarti bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur,


dirancang, diamati dan terkontrol.

d. Sistematis
Berarti bahwa pengetahuan tersebut disusun dalam satu sistem yang satu dengan
lainnya saling berkaitan dan saling menjelaskan, sehingga merupakan satu kesatuan
yang utuh.

e. Berlaku umum atau universal

Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan dimana saja yaitu dengan cara
eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil yang sama atau konsisten.

f. Kumulatif, berkembang dan tentative

Khasanah ilmu pengetahuan selalu bertambah dengan hadirnya ilmu pengetahuan


baru Ilmu pengetahuan yang terbukti salah harus diganti dengan ilmu pengetahuan
yang benar (tentatif).

3. Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Operasionalisasi metode ilmiah dijabarkan dalam tahap kegiatan berikut:

a) Perumusan Masalah

Masalah adalah topik atau objek yang diteliti dengan batasan yang jelas serta
dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait.

b) Penyusunan Hipotesis

Hipotesis merupakan argumentasi tentang kemungkinan jawaban sementara


tentang masalah yang ditetapkan, disusun berdasarkan pengetahuan atau teori yang ada
dan harus diuji kebenarannya dengan observasi atau eksperimentasi.

c) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan usaha pengumpulan fakta yang relevan dengan


hipotesis dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis yang diajukan.

d) Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah


hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak. Hipotesis yang diterima merupakan
pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan.

4. Sikap Ilmiah

Berlandaskan pada syarat, kriteria dan langkah operasional tersebut maka metode ilmiah
menuntun pembentukan seorang ilmuwan mempunyai sikap ilmiah, antara lain:
a. Jujur

Ilmuwan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif dan


jujur,sehingga bila hasil penelitiannya tersebut diuji kembali oleh peneliti lain akan
memberikan hasil yang sama.

b. Terbuka

Scoming ilmuwan harus mempunyai pandangan yang luas, terbuka terhadap


pendapat orang lain, jauh dari praduga dan menghargai gagasan baru orang lain
meskipununtuk menerimanya harus melakukan pengujian terlebih dahulu.

c. Toleran

Seorang ilmuwan tidak akan merasa dirinya paling hebat, bersedia belajar dari

orang lain atau membandingkan pendapatnya dengan yang lain serta tidak pemah

memaksakan pendapatnya pada orang lain.

d. Skeptis

Dalam mencari kebenaran, seorang ilmuwan akan bersikap hati-hati, meragukan sesuatu
dan skeptis, tetapi kritis sehingga akan menyelidiki (memverifikasi) dahulu bukti bukti
(informasi) yang mendasari suatu kesimpulan, keputusan atau pemecahan masalah.

e. Optimis

Seorang ilmuwan tidak akan mengatakan sesuatu tidak dapat dikerjakan sebelum

memikirkan dan mencoba mengerjakannya terlebih dahulu.

f. Pemberani

Sifat ilmuwan yang selalu mencari kebenamn, maka akan berani melawan
ketidakbenaran, kepura-puraan yang menghambat kemajuan, meskipun harus merugikan
dirinya sendiri. Sifat pemberani ini dicontohkan oleh Copernicus dan Galilico mengenai
keyakinan tentang heliosentrisnya yang sangat bertentangan dengan kepercayaan dan
penguasa saat itu yang mempercayai faham geosentris

g. Kreatif dan inovatif

Selalu ingin mendapatkan, menciptakan, memvariasikan sesuatu yang baru terutama guna
mendapatkan nilai tambah.
B. PERKEMBANGAN IPA

Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak pernah
merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal tersebut, maka
ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian sebagai intinya yang tidak pernah
terputus. Bahkan ia akan semakin membesar dan meluas.

Penggolongan IPA menjadi "klasik" dan "modern" sama sekali bukan berkaitan
denganwaktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi,
yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam.

IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan pengalaman,
kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern yang bersifat mikroskopik, muncul
berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan
dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam

a. Zaman Kuno

Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan mengamati
dan membeda-bedakan, serta dari hasil percobaan yang sifatnya spekulatif atau trial and error.
Semua pengetahuan yang diperoleh diterima sebagaimana adanya, belum ada usaha
untukmencari asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.

Pada saat manusia mulai memiliki kemampuan menulis membaca dan berhitung
makapengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus menerus. Misalnya
dari pengamatan dan pencatatan peredaran matahari, ahli astronomi Babilonia menetapkan
pembagian waktu, tahun dibagi dalam 12 bulan, minggu dibagi dalam 7 hari dan hari dalam 24
jam. Selanjutnya jam dibagi dalam 60 menit dan menit dalam 60 detik. Kemudian satuan enam
puluh ini juga digunakan untuk

pengukuran sudut, 60 detik sama dengan 1 menit, 60 menit sama dengan I derajad dan
satu lingkaran penuh sama dengan 3600.

Demikian pula ahli Babilonia dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari, tiap 18
tahun tambah 10 atau 11 hari. Ini terjadi kira-kira 3000 SM. Pada tahun 2980-2950 SM telah
dapat dibangun piramid di Mesir untuk menghormati dewa agar tidak terjadi bahaya banjir di
sungai Nil. Pembangunan piramid itu menunjukkan bahwa pengetahuan teknik bangunan dan
matematika khususnya geometri dan aritmatika telah maju. Kurang lebih tahun 1.600 SM orang
mesir telah menghitung keliling lingkaran sama dengan tiga kali garis tengahnya sedang luas
lingkaran sama dengan seperdua belas kuadrat kelilingnya.
b. Zaman Yunani Kuno

Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman Yunani, disebabkan oleh
kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani. Pada tahap ini manusia tidak hanya menerima
pengetahuan sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawab tentang asal-
usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu. Thales (624-548 SM). Anaximenes (588-526 SM),
Anaximander (610-546 SM),Heraklitos (535-475 SM) Pythagoras (580-499 SM), Empedokles
(495-435 SM),Leukippos dan Demokritos (460-370 SM), Plato (427-345 SM). Aristoteles (384-
322 SM) Ptolomeus (127-151).

c. Zaman Pertengahan

Zaman Alkimia (abad 1-2)

Ahli alkimia menerima pendapat empat buah unsur dan bahkan menambahkan tiga lagi, yaitu: air
raksa, belerang dan garam. Disini pengertian usur lebih dimaksudkan sebagai sifatnya daripada
unsur itu sendiri.

Air raksa- logam yang mudah menjadi uap.

Belerang mudah terbakar dan memberi warna.

Garam tak dapat terbakar dan bersifat tanah.

Zaman Latrokimia (latros-Tabib)

Secara garis besar sumbangan bangsa Arab dalam pengembangan pengetahuan alam

adalah:

1. Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan kemudian


menyebarkan ke Eropa dan selanjutnya dikembangkan di Eropa.

2. Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam


lapangan kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi.

3. Memantapkan penggunaan sistim penulisan bilangan dengan dasar sepuluh dan ditulis
dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak pada letaknya.

Contoh: Bilangan 2132-paling depan berarti dua ribuan, berturut-turut


kebelakang, satu ratusan, tiga puluhan dan dua satuan, Cabang matematika elementer
yaitu aljabar diawalidan dikembangkan bangsa Arab.

d. Zaman Modern, Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam


Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad pertengahan sudah
banyak tetapi belum sistimatis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu. Biasanya
pemikiran diwarnai cara berpikir filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah alat sempurna
dikembangkan metode eksperimen

C. RUANG LINGKUP IPA PENGEMBANGANNYA

seluruh makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam beserta proses materi
dan sifatnya. Jadi IPA yang akan kamu pelajari akan lebih fokus dalam hal-hal semacam itu. IPA
terdiri dari 3 aspek yaitu:

1. Fisika

Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam yang tidak
hiddup atau materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi yang
menyertainya.

2. Kimia

Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam, yang berkaitan dengan komposisi zat, unsur,
sifat dan reaksinya, Kimia adalah studi tentang materi dan interaksinya dengan energi dan materi
itu sendiri. Ilmu Bumi atau geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang Bumi dan
perkembangannya.imiah.

3. Biologi

Biologi atau ilmu hayat adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk
struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ilmu biologi modern
membahas pengetahuan yang sangat luas, eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang dan
subdisiplin
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang mempunyai
rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang (dinamis), Dengan sifat ini, dalam
benak manusia selalu bertanya karena keingintahuannya: apa sesungguhnya(what), bagaimana
sesuatu terjadi (how), dan mengapa demikian(why). Adanya kemampuan berpikir pada manusia
tersebut yang menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di
alam semesta. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar
perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu ini terus berkembang bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil
penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal
sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi

B. Saran

Melalui makalah ini, penulis sangat mengharapkan mahasiswa mampu mengembangkan


rasa ingin tau tentang segala yang dipelajari dalam perkembangan dan pengembangan ilmu
pengetahuan Alam dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen IAD. 2004. Ilmu Alamiah Dasar (LAD). Makassar. Universitas Negeri Makassar.
IAD KLH 1-iv 2008.doc. 7 Oktober 2010.

Materi-kuliah-i-iad.ppt. 7 Oktober 2010.

Ahmadi, Abu 2008 Jakarta. Perkembangan dan Pengembangan IPA. Ilmu Alamiah Dasar (IAD).
Edisi Terbaru. 5: 1-39.

Anda mungkin juga menyukai