Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN ILMU

ALAMIAH DASAR

Diajukan kepada:

Agnes Resnotini Harefa, S.Si.,M.Pd

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah I lmu Kealaman Dasar

Oleh:
Fifi triani gea (222103017)
Victor hepi destalenta zega (222103041)
Dirikan hati daeli (222103014)
Wilniati nduru (222103042)

UNIVERSITAS NIAS (UNIAS)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
T.A 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Hikmat yang
telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami
juga berterima kasih kepada Ibu Dosen pengampu mata kuliah ilmu kealaman dasar yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mempresentasikan makalah ini, rekan-
rekan seperjuangan yang telah ikut membantu memberi masukan dalam makalah ini, serta
sumber-sumber yang telah kami peroleh.

Demikian hal yang dapat kami sampaikan semoga mendapatkan ilmu yang
bermanfaaat dari makalah ini. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka kami mohon maaf dan mengharapkan kritik, saran atau masukan
pembaca untuk digunakan sebagai perbaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Gunungsitoli, 29 Maret 2023

Penyusun:

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam......................................................................2
B. Metode Ilmiah sebagai dasar IPA.........................................................................2
C. Sejarah Perkembangan IPA...................................................................................4
D. Perkembangan IPA................................................................................................9
E. Ruang Lingkup IPA dan Perkembangannya.........................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................12
A. Kesimpulan ................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kata ilmu pengetahuan dan kata teknologi sering kali digunakan orang dalam ceramah
maupun dalam percakapan sehari-hari. Baik dia seorang ilmuan politis maupun pengusaha
bahkan orang awam pun seringkali menyebut kedua kata itu. Penggabungan kedua kata itu
memunculkan akrononim atau singkatan IPTEK. Kata sains diambil dari kata bahasa latin
“sciencia” yang berarti “pengetahuan”. Menurut filsafat ilmu, pengetahuan yang
terkoordinasi, terstruktur dan sistematik disebut ilmu. Pengertian sains hanya dibatasi hanya
pada pengetahuan yang positif, artinya yang hanya dijangkau oleh indera kita. Pada mulanya
ilmu hanya mempelajari alam, namun dalam perkembangannya juga mempelajari alam atau
ilmu pengetahuan alam, dab dapat berarti ilmu pada umumnya. Dalam hal ini sains berate
ilmu pengetahuan alam.
Sejak abad ke-19 sains berkembang dengan pesat hingga sekarang, sebagi ilustrasi,
kemajuan dalam bidang elektronika memungkinkan kita dapat menyaksikan suatu peristiwa
yang terjadi diluar negeri bahkan diangkasa luar melalui televisi pada saat peristiwa itu
terjadi, demikian juga kemajuan dalam bidang biologi. Masih banyak lagi perkembangan
sains dalam kehidupan sehari-hari maupun yang masih mengandung masalah bagi
keselamatan manusia. Oleh karena itu, pengetahuan alam sangat penting dalam kehidupan
dan perkembangan zaman.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian IPA dan metode ilmiah?
2. Bagaimana metode ilmiah sebagai dasar IPA?
3. Bagaimana perkembangan IPA?
4. Bagaimana ruang lingkup IPA dan perkembangannya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian IPA dan metode ilmiah.
2. Untuk mengetahui perkembangan dan pengembangan IPA.
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup IPA dan perkembangannya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian ilmu pengetahuan alam


Ilmu pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui
metode ilmiah dalam pengembangan dan penataan yang dibuktikan dengan penataan
pengetahuan yang dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai pemahaman
manusia tentang alam semesta. Proses pencarian ini telah diuji kebenarannya secara bersama-
sama oleh beberapa ahli sains dan pemirsanya. Sains atau IPA berusaha menjelaskan apa saja
yang termasuk bidang kajiannya dan untuk itu diperlukan objektivitas dan kejelasan metode.
Selain itu sains berusaha meningkatkan taraf hidup, efisiensi, dan efektifitas kerja. Sejarah
sains dari zaman ke zaman membantu manusia menemukan metode dan struktur yang tepat
untuk bidang kajiannya. Pengetahuan yang di dapat, disimpan dan diajarkan kepada generasi
berikutnya, dan terus dikembangkan dari generasi dulu, sekarang, sampai generasi yang akan
datang.
B. Metode ilmiah sebagai dasar IPA
Metode ilmiah adalah prosedur atau cara dalam memperoleh pengetahuan yang
disebut ilmu. Ini berarti bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode
ilmiah. Berbagai cara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui
pendekatan nonilmiah maupun pendekatan ilmiah.
Adapun penemuan ilmu pengetahuan mereka melalui pendekatan nonilmiah
diperoleh dengan 3 cara:
1) Prasangka
2) Intuisi
3) Trial and error
Juga penemuan ilmu pengetahuan melalui pendekatan ilmiah dilakukan berdasarkan
pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun referensi pengalaman
sebelumnya.Berdasarkan metode ini, data atau fakta yang ada harus diuji terlebih dahulu
sebelum diterima kebenarannya. Untuk menjadi suatu ilmu pengetahuan yang diakui harus
memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut.
a. Logis, yaitu pengetahuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu
pengetahuan.
b. Objektif, yaitu pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung
oleh fakta empiris.

5
c. Metodik, yaitu pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur, dirancang,
diamati, dan dikontrol.
d. Sistematis, yaitu pengetahuan disusun dalam satu sistem yang saling berkaitan dan
menjelaskan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
e. Berlaku umum atau universal, yaitu pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan di mana
saja yaitu dengan cara eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil yang sama.
f. Kumulatif, yaitu sesuai dengan khasanah ilmu pengetahuan yang selalu bertambah
dengan hadirnya ilmu pengetahuan yang baru. Ilmu pengetahuan yang terbukti salah
harus diganti dengan ilmu pengetahuan yang benar.

Dalam operasionalnya, metode ilmiah memiliki langkah-langkah tertentu sebagai


berikut:
a. Perumusan masalah
Yang dimaksud masalah adalah menyangkut topik atau objek yang diteliti dengan
batasan yang jelas serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait. Oleh sebab itu,
masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau bagaimana tentang objek yang diteliti
itu.
b. Penyusunan Hipotesis
Merumuskan dugaan sementara mengenai kemungkinan jawaban dari persoalan atau
pertanyaan yang harus dijawab. Hipotesis bisa dibuat melalui intuisi atau logika.
Hipotesis adalah serangkaian urutan logis di benak manusia yang masih harus dibuktikan
dalam kenyataan.
c. Pengujian Hipotesis
Merupakan upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan dan
diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
d. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan pengetahuan yang
kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.

Berdasarkan logika, penarikan kesimpulan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:


1. Logika Deduktif, cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan bersifat umum.
2. Logika Induktif, terkait dengan empirisme (butuh dukungan fakta).

6
Selain langkah-langkah operasional, metode ilmiah juga memiliki sikap yang disebut
sikap ilmiah, yaitu jujur, terbuka, objektif, toleran, skeptis, optimis, pemberani, kreatif,
inovatif, selalu ingin tahu, teliti, hati-hati, seksama dalam bertindak, mengambil keputusan
berdasarkan bukti, dan dapat membedakan antara opini dan fakta.

C. Sejarah perkembangan IPA


1. Zaman purba
Sejarah perkembangan sains diawali dengan kegiatan pengamatan manusia atas
peristiwa-peristiwa alam, seperti matahari yang terbit di sebelah timur dan tenggelam
disebelah barat. Demikian pula pengamatan terhadap peredaran benda-benda langit seperti
bintang-bintang di malam hari merupakan awal perkembangan ilmu astronomi yang sangat
berguna sebagai pedoman arah bagi pelayaran di laut.
Pada zaman ini manusia telah mencapai kemampuan dasar untuk perkembangan
ilmu pengetahuan membedakan macam -macam hal, mengumpulkan berdasarkan kelompok,
mendesain alat-alat bantu kerja, meningkatkan efisiensi, dan sebagainya. Kemampuan dasar
ini diperoleh untuk bertahan hidup dan berhadapan dengan alam yang keras. Bukti kemajuan
teknologi dapat dilihat dari peninggalan di gua tempat tinggal mereka, alat berburu, lumbung
tempat penyimpanan makanan, dan cara-cara pengawetan makanan secara sederhana untuk
persediaan. Gambar di gua menunjukkan cara mereka berkomunikasi dan juga kebudayaan
serta seni berkomunikasi yang mereka miliki.

2. Zaman kuno
Pada zaman ini peradaban sudah maju dalam rupa kerajaan di Cina, India, Mesir,
Babilonia, dan Yunani. Adanya kerajaan dan pemerintah serta rakyat menunjukkan
bagaimana manusia berinteraksi dan hidup bersama. Kemampuan bahasa sudah berkembang
amat baik, yang dapat diihat dari kemanjuan ilmu pengetahuan seperti matematika dan

7
astronomi, dan juga mitologi kuno yang tak bisa dilepaskan dari manisfestasi kerinduan
manusia untuk mengerti gejala alam yang pada saat itu belum terpecahkan.
Di peninggalan di lembah Mesopotamia telah ditemukan 12 rasi bintang dengan
nama-nama bintang yang merupakan hasil pengamatan mendetail para ahli terhadap
pengamatan benda-benda di langit, dan untuk menghitung waktu yang sudah digunakan
peredaran bulan dan matahari. Selain itu, di Mesir sudah didapatkan kemajuan ilmu
matematika, ditemukan bilangan Phi () untuk rumus lingkaran dan benda-benda yang
mempunyai unsur lingkaran, dipergunakannya jam matahari untuk mengatur kehidupan
sehari-hari, pertanian di sekitar sungai Nil sudah menggunakan teknologi pula. Di Cina
ditemukan banyak gambar bermakna sebagai tulisan dan syair kuno yang bijaksana. Selain
itu juga terdapat alat hitung abacus (sempoa) untuk memudahkan pekerjaan menghitung.
Di sekitar 500 SM orang sudah berpikir sangat abstrak dan berbicara bahasa yang
penuh simbolisme. Perkembangan filsafat di zaman Yunani Kuno merupakan cikal bakal
perkembangan filsafat modern.Agama kuno di masa ini bercirikan politeisme. Di antara abad
15-16 SM telah ditemukan unsur besi, tembaga, dan perak yang tampak pada peralatan -
peralatan mereka. Pembuatan alat-alat perunggu juga telah ditemukan di Mesir.

3. Zaman yunani kuno


Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman Yunani,
disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani. Pada tahap ini manusia
tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya, tetapi secara spekulatif mencoba
mencari jawaban tentang asal-usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu. Adapun tokoh-tokoh
yang terkenal pada masa ini yaitu:
a. Thales (624-548 SM)
Ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu.Ia dianggap orang
pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya. Thales berpendapat bahwa
pangkal segala sesuatu adalah air dari air asal segala sesuatu, kepada air pula ia akan kembali.
Disamping itu dia juga menyatakan bahwa bintang mengeluarkan cahaya sendiri, sedangkan
bulan menerima cahaya dari matahari.
b. Anaximenes (588-526)
Berpendapat bahwa zat dasar adalah udara. Segala zat terjadi dari udara yang
merapat dan merenggang. Pendapat ini mungkin dihubungkan dengan kenyataan bahwa
manusia itu tergantung kepada pernafasan.

8
c. Anaxmander (610-546 SM)
Pendapat langit dengan segala isinya itu mengelilingi bumi dan sebenarnya langit
yang nampak itu hanya separuhnya.
d. Heraklitos (535-475 SM)
Menyatakan bahwa api adalah asal segala sesuatu, sebab api ini yang menggerakkan
sesuatu, menghidupkan alam semesta, yang berubah-ubah sifatnya di dalam proses yang
kekal. Yang kekal hanyalah perubahan, segala sesuatu adalah mengalir.
e. Pythagoras (580-499 SM)
Mengemukakan 4 unsur dasar yaitu bumi, air, udara, dan api. Dalam bidang
matematika menemukan dalil yang terkenal yaitu bahwa kuadrat panjang sisi miring sebuah
segi tiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya.

f. Empedokles (495- 435 SM)


Menerima 4 unsur dasar menurut Pythagoras dan menyatakan bahwa sifat segala
benda terjadi dari pencampuran keempat unsur itu dalam perbandingan yang
berbeda.Keempat unsur itu adalah sifat panas, dingin, basah dan kering. Kering dan dingin
membentuk bumi, panas dan kering unsur pembentuk api. Air dari basah dan dingin, udara
dari basah dan panas. Selain itu juga dinyatakan bahwa segala benda yang sejenis akan tarik
menarik, sedang yang berlawanan akan tolak menolak.
g. Leukippos dan Demokritos (460-370 SM)
Dalam mencari unsur dasar dari segala sesuatu Leukippos dan Demokritos
mengemukakan teori atom yaitu Segala zat terdiri atas atom, yang tidak dapat dibagi, tak
dapat dimusnahkan tak dapat diubah. Atom-atom dapat berbeda dalam jumlah dan susunan
atom. Semua perubahan akibat dari penggabungan dan penguraian atom menurut hukum
sebab-akibat. Tidak ada masalah kebetulan dan ciptaan yang ada hanyalah atom dan
kehampaan.
h. Plato (427-345 SM)
Menyangkal teori atom, yang menganggap bahwa kebaikan dan keindahan itu
timbul dari sebab-akibat mekanik. Plato menyatakan bahwa pengetahuan yang benar adalah
yang sejak semula telah ada dalam alam pikiran atau alam ide.Apa yang nampak oleh
pancaindera hanyalah bayangan belaka. Pengalaman yang kekal dan benar adalah yang telah
dibawa oleh roh dari alam yang gaib.

9
i. Aristoteles
Menerima 4 unsur dasar: tanah, udara, air dan api dan menambahkan unsur yang
kelima yaitu eter atau “quint essentia”. Ia menganggap unsur yang satu dapat berubah
menjadi unsur yang lain, kecuali eter yang tak dapat berubah. Dari air dan tanah yang
menjadi masak terjadi garam, biji dan logam.Emas adalah logam yang tidak mengandung
tanah. Logam perak, tembaga, timah putih dan besi, pada dasarnya banyak mengandung
tanah. Semua logam akan mengalami proses memasak menjadi logam mulia, yaitu emas.
Pendapat bahwa unsur berubah menjadi unsur lain inilah yang menjadi dasar dari alkimia
untuk mengubah logam biasa menjadi emas. Pendapat Aristoteles yang lain adalah bahwa
untuk mencari pengetahuan yang benar adalah dengan jalan pikiran secara deduktif. Berbeda
dengan Plato, Aristoteles menyangkal bahwa pengetahuan yang benar itu berasal dari dunia
yang gaib.Melainkan menghargai pengetahuan yang diperoleh dan dibuktikan dengan
pancaindera.

j. Ptolomeus (127-151)
Berpendapat bahwa bumi sebagai pusat jagat raya, bintang dan matahari
mengelilingi bumi (geosentrisme). Planet beredar melalui orbitnya sendiri dan terletak antara
bumi dan bintang. Karya Ptolomeus ditulis sekitar tahun 150 dan diberi nama Syntaxis, yang
kemudian oleh bangsa Arab dinamakan Almagest yang menjadi ensiklopedia dalam ilmu
perbintangan. Pendapat dan pandangan dari Aristoteles serta Ptolomeus berpengaruh sangat
lama sampai dengan menjelang zaman modern, yaitu sampai zaman Galileo, geosentrisme
diganti dengan heliosentris (matahari sebagai pusat jagat raya).

Gambar filsuf-filsuf zaman yunani kuno

4. Zaman pertengahan
Zaman ini ditandai dengan karya para teolog yang juga bekerja dibidang ilmu
pengetahuan alam. Perkembangan berpikir dan penemuan baru banyak terjadi di zaman ini.

10
Perumusan hukum alam mendasar digabungkan dengan karya para teolog menjadi warna
pada zaman ini. Berpadunya agama Islam dan Kristen dalam menggali ilmu pengetahuan
membuat penemuan demi penemuan menjadi fenomenal dan sangat berguna untuk
perkembangan sains di zaman selanjutnya. Kebudayaan Yunani ditemukan kembali lewat
penterjemahan karya Plato dan Aristoteles oleh beberapa filsuf Arab , yang dipadukan
dengan penemuan sains ditambah dengan hasil penyelidikan matematika (aljabar dan
arithmatika) serta penemuan di lingkup kedokteran dan ilmu bumi mewarnai perkembangan
ilmu pengetahuan alam berikutnya.

5. Zaman pola pikir induksi


Zaman ini ditandai dengan pola pikir induksi telah mulai digunakan sebagai
landasan dalam penyelidikan ilmiah. Zaman ini sering disebut juga zaman timbulnya
empirisme besar-besaran yang benar-benar menghantar sains ke kemajuan teknologi.

6. Zaman konteporer
Kemajuaan di zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan beberapa teknologi
canggih, misalnya teknologi komunikasi dan informasi. Komputer sangat memudahkan kerja
perhitungan di banyak bidang. Perhitungan rumit yang tadinya dilakukan dengan kemampuan
otak yang memakan waktu sekarang dapat dilakukan dengan bantuan komputer yang bekerja
sebagai mesin.

11
D. Perkembangan IPA
Untuk menjelaskan fenomena alam, maka perlu dilakukan pengamatan atau
penelitian yang terus-menerus.Suatu penelitian tentu diperlukan landasan pengamatan atau
teori yang sudah ada. Landasan atau strata ilmu dapat dibagi atas tiga, yaitu:
1. Hipotesis
Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa dugaan atau prediksi yang
diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab penelitian yang
sedang dilakukan.
2. Teori
Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari hipotesis, berupa landasan ilmu yang
telah teruji kebenarannya, namun teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru
yang lebih tepat.

3. Hukum dan dalil


Merupakan strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah diuji terus-
menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak
pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal
tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian sebagai intinya
yang tidak pernah terputus, bahkan ia akan semakin membesar dan meluas.

E. Ruang lingkup IPA dan perkembangannya


1. Klasifikasi IPA
Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
a. Ilmu Sosial dan Budaya; membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial,
yang selanjutnya dibagi atas:
 Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.
 Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan.
b. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan
dan tingkah laku sosial.
c. Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi
dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya.
d. Sejarah, pencatatan peristiwa - peristiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara
atau individu.

12
e. Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar-menukar barang produksi,
pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
f. Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi,
institusi, perkembangan masyarakat.
g. Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya.
h. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang
bersifat sementara, seperti bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan,
teknik nuklir.
i. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek susunan materi dan
perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi menjadi kimia organik
(protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan
seperti plastik, dan bahan peledak.
j. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala - gejalanya.
k. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh – tumbuhan.
l. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan.
m. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup.
n. Anatomi, suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam makhluk hidup.
o. Fisiologi, studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup.
p. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam.
q. Histologi, studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan
serentetan sel sejenis.
r. Palaentologi, studi tentang makhluk hidup masa lalu.
s. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, yaitu studi tentang bumi sebagai salah satu
anggota tata surya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.
t. Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu
kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa
bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral).
u. Astronomi, membahas benda - benda ruang angkasa dalam alam semesta yang
meliputi bintang, planet, satelit dan lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam
navigasi, kalendar dan waktu

2. Pemfokusan dan pembentukan multidisiplin ilmu


a. Pemfokusan Ilmu

13
Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20
menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai
contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin fisika,
antara lain bunyi dan getaran, magnet, listrik, optik, mekanika, dan fisika modern.
Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi tertentu.
Sehingga, tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan satu
bidang ilmu tertentu dengan sempurna. Untuk dapat menguasai ilmu dengan baik, maka
seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus
disiplin ilmu tertentu.
b. Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu
Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya
menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan IPS. Contoh
multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang dapat mengkolaborasikan ilmu IPA dan IPS
sedangkan interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya
menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu
komputer yang dikembangkan dari disiplin IPA.
Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang sangat pesat.
Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial
saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi
karena dampak sosial perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi
multidisiplin ilmu.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang
mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang (dinamis). Dengan
sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena keingintahuannya: apa sesungguhnya
(what), bagaimana sesuatu terjadi (how), dan mengapa demikian (why).
Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta.Pengetahuan yang
diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dimulai sejak Zaman
Purba, Zaman Kuno Zaman Yunani Kuno, Zaman Pertengahan, Zaman Modern pada Zaman
Renaissance, Zaman Pola Pikir Induksi, Zaman Kontemporer, hingga Sains di Masa Depan
serta terbagi atas masa IPA Klasik dan IPA Modern. Dengan adanya perkembangan IPA di
berbagai bidang saat ini banyak terdapat penemuan - penemuan baru yang berguna dalam
kehidupan manusia.
Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil - hasil
penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang - cabang ilmu yang
dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA).
Ilmu pengetahuan alam memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan peradaban
sekarang.Karena melalui teori yang di terapkan ini untuk memudahkan pekerjaan manusia.

B. Saran
Saran kami sebagai penulis ialah kita sebagai generasi muda penerus bangsa
seharusnya lebih meningkatkan ilmu pengetahuan yang kita miliki dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang sudah ada demi kemajuan bangsa Indonesia.Kita juga sudah sepatutnya
meneladani sikap – sikap ilmiah dalam IPA, agar sejak dini, sikap – sikap tersebut sudah
tertanam dalam benak kita dan dapat berguna bagi masyarakat luas dan negara.Penerapan
metode ilmiah juga sebaiknya kita lakukan, yaitu kita harus menguji kebenaran dari segala
aspek baik yang kita lihat maupun yang kita dengar dan harus selalu sesuai dengan realita
yangada.

15
DAFTAR PUSTAKA

Poedjiadi Anna. 2010. Sains dan Teknologi Masyarakat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Drs. Hamdani, M.A. 2011. Filsafat Sains. Bandung: CV Pustaka Setia.

Wonorahardjo Surjani. 2009. Dasar – Dasar Sains. Jakarta: PT Indeks.

http://elhite-education.blogspot.co.id/2014/06/saat-kita-mempelajari-mata-kuliah-
ilmu_6.html?m=1

http://azileo.blogspot.co.id/2010/03/makalah-iad-perkembangan-dan.html?m=1

http://ghiovanidebrian.wordpress.com/tugas-kuliah/semester-2/ilmu-kealamandasar/bab-iii-
perkembangandan-pengembangan-ipa/

https://musdalifahyasin.wordpress.com/2012/05/22/ilmu-alamiah-dasar-perkembangan-dan-
pengembangan-ipa/

http://khairinnisaedogawa.blogspot.co.id/2011/07/iad-perkembangan-dan-pengembangan-
ilmu.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai