Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH ILMU KEALAMAN DASAR

“Ilmu dan Metode Ilmiah”

Disusun oleh :
Azhaar Afif Aliyah (C0717008)

Bagas Aji Setia Budi (C0717009)

Bernadetha Lintang P H (C0717010)

Brigitha Varrell B (C0717011)

Chairunnisa Aditama (C0717012)

Damaris Trevina P (C0717013)

Devanda Febrian M (C0717014)

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018

1
DAFTAR ISI

TUGAS MATA KULIAH ILMU KEALAMAN DASAR.................................................................1


DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1. Latar Belakang........................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
3. Tujuan Makalah......................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. Ilmu...........................................................................................................................................5
2. Metode Ilmiah..........................................................................................................................7
a) Pengertian............................................................................................................................7
b) Kriteria Metode Ilmiah.......................................................................................................7
c) Langkah-langkah Menyusun Metode Ilmiah....................................................................8
d) Kelemahan dan Kelebihan Metode Ilmiah........................................................................9
3. Metode dan Sikap Ilmiah......................................................................................................11
a) Sikap Ilmiah.......................................................................................................................11
b) Peran Ilmu dalam Kehidupan...........................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
1. KESIMPULAN......................................................................................................................12
2. SARAN...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Dr. Siti
Aisyah selaku Dosen mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Surakarta, Maret 2018

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan zaman dan juga perkembangan sains telah membuat manusia
semakin ingin tahu tentang fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan.
Penggunaan logika induktif dan deduktif menjadi suatu cara dalam memperoleh
rahaisa-rahasia dibalik fenomena yang terjadi tersebut.
Di masa sekarang pun manusia terus berusaha mencari, mengamati, mengolah,
dan terus-menerus berusaha mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang dapat
membantu dan mempermudah kehidupan serta mendapatkan kebenaran atau fakta-
fakta baru dalam kehidupan.

2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian ilmu pengetahuan dan seperti apakah contoh dari ilmu itu?
2. Apakah metode ilmiah itu?
3. Bagaimana cara menyusun metode ilmiah yang baik dan sistematik?
4. Apa kelemahan dan kelebihan metode ilmiah?

3. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dan contoh dari ilmu pengetahuan
2. Mengetahui pengertian dari metode ilmiah dan bagaimana cara menyusun metode
ilmiah yang baik dan sistematik
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan metode ilmiah

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Ilmu
Pengetahuan adalah segala hal yang diketahui organisme terutama manusia
berdasarkan apa yang pernah dijumpa (dilihat, dirasakan, dan didengar).
Penggunaan logika induktif maupun deduktif menjadi kumpulan pengetahuan
pada suatu bidang dan disusun secara sistematis, mengarah pada apa yang disebut
ilmu (science).
Sebagai contoh, pengetahuan bidang pendidikan melibatkan banyak kegiatan
dan masing-masing menggunakan prosedur tertentu, kemudian disusun secara
sistematis berdasarkan logika tertentu sehingga melahirkan ilmu pendidikan.
Demikian pula ilmu-ilmu ekonomi, pertanian, kesehatan atau kedokteran, olahraga,
bangunan, dan lain-lain, terkelompokkan dalam social dan ilmu eksakta (ilmu
pengetahuan alam atau IPA)
Ilmu Pengetahuan adalah kata majemuk yang menegaskan kata ilmu sehingga
ilmu pengetahuan adalah sinonim ilmu (science)
Sikap kritis adalah salah satu ilmu ilmiah (wajib dimiliki oleh orang yang
ingin maju, terutama ilmuwan) yaitu sikap yang selalu mempertanyakan kebenaran
suatu kejadian, penjelasan, atau fakta yang ditemui (tidak begitu saja dipercaya).
Suatu penjelasan memiliki tingkat kepercayaan tinggi bila :
i. Dikemukakan oleh orang yang berkompeten (ahli atau pakar)
ii. Berdasarkan banyak fakta atau pengamatan
iii. Dapat diuji (menggunakan pembanding)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu
atau dikatakan ilmiah adalah sebagai berikut :
i. Objektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau
didukung metodik fakta impiris
ii. Metodik, artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-
cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
iii. Sistematik, artinya pengetahuan itu disusun dalam suatu system
dimana satu sama lain saling berkaitan dan saling menjelaskan,
sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yg utuh

5
iv. Berlaku umum, artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat
diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang
dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang
sama atau konsisten.
Dengan metode ilmiah, pendekatan rasional digabungkan dengan pendekatan
empiris. Secara rasional, ilmu menyusun pengetahuan secara konsisten dan kumulatif,
sedangkan secara empiris, ilmu memisahkan pengetahuan yang sesuai dengan fakta
atau tidak. Secara sederhana, hal ini berarti bahwa semua teori ilmiah harus
memenuhi 2 syarat utama :
i. Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan
tidak terjadinya kontradiksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan
ii. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris, sebab teori yang
bagaimanapun konsistennya kalau tidak didukung oleh pengujian
empiris, maka tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah..

2. Metode Ilmiah
a) Pengertian
Metode ilmiah merupakan cara dalam memperoleh pengetahuan secara
ilmiah. Untuk memperoleh atau menemukan pengetahuan dengan metode
ilmiah tersebut harus ditempuh suatu rangkaian prosedur tertentu.
Menurut Senn, metode adalah suatu prosedur atau cara mengetahui
suatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis.
Metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-
peraturan dalam metode tersebut.

b) Kriteria Metode Ilmiah


Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitan disebut metode
ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut :

i. Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dari penelitian,
baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisis haruslah
berdasarkan fakta-fakta yang nyata.

6
ii. Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih,
dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta
haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap serta pembuktian
yang objektif.

iii. Menggunaka Hipotesis


Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang
kompleks, harus menggunakan perinsip analisis. Semua masalah
harus dicari sebab-musababnya serta pemecahannya dengan
mengguakan analisis yang logis.

iv. Menggunakan Ukuran Objektif


Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses
berpikir dengan mengguakan analisis. Hipostesis harus ada untuk
mengonggokan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah
tujuan yang ingin dicapai, sehingga hasil yang ingin diperoleh akan
mengenai sasaran dengan tepat.

v. Menggunakan Teknik Kuantitatif


Yang lazim harus digunakan, kecuali untuk atribut-atribut yang
dapat dikuantifikasikan. Kuantitafif yang termudah adalah dengan
menggunakan ukuran nominal, ranking, dan rating.

c) Langkah-langkah Menyusun Metode Ilmiah

i. Perumusan Masalah
Yang dimaksud dengan masalah di sini merupakan pernyataan
apa, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang diteliti yang
jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasi factor-factor yang
terkait di dalamnya.

vi. Penyusunan Hipotesis


Masalah yang telah dirumuskan kemudian dikaji dengan teori
yang ada, hasil kajian pihak lain, dan observasi pendahuluan
sehingga menghasilkan suatu rumusan penuh dugaan jawaban
(hipotesis). Hipotesis dinyatakan sebagai jawaban sementara atau
kesimpulan sementara hasil pemecahan masalah. Hipotesis

7
semakin berbobot bila hasil sintesis dari berbagai teori, kajian, atau
fakta.

vii. Pengujian Hipotesis


Pengujian hipotesis dalam metode ilmiah ditentukan
berdasarkan jenis dan jumlah fakta yang diperlukan. Pengujian
hipotesis dapat melalui survey atau eksperimen. Survei adalah cara
pengumpulan fakta pada suatu objek tanpa tindakan apapun pada
objek. Pengumpulan fakta dapat melalui pengukuran, mencatat
dapa pada suatu institusi, dan wawancara menggunakan daftar
pertanaan yang valid dan reliable. Eksperimen adalah cara
pengumpulan fakta pada suatu objek dengan melakukan suatu
tindakan percobaan pada objek. Dalam pelaksanaan eksperimen
selalu ada pembanding (control) yaitu objek yang digunakan
perlakuan atau objek dalam kondisi apa adanya.

viii. Analisis, Interpretasi Data, dan Pembahasan


Data yang sudah ditata kemudian dianalisis:
 Deskriptif perbandingan (perbedaan)
 Hubungan dan Model Hubungan (Korelasi dan Regresi)
 Keragaman (Varian)
Data setelah dianalisis akan menghasil informasi yang perlu
diuraikan dengan pernyataan atau susunan kalimat sehingga
menjadi jelas (Interpretasi data).
 Menggunakan tata bahasa yang benar
 Mudah dimengerti (Istilah yang mudah dimengerti)
 Urutan substansi yang sistematik
Data setelah diinterpretasikan menjadi suatu pernyataan yang
perlu diklarifikasi dengan teori. Klarifikasi hasil atau data suatu
kajian dengan hasil yang pernah terjadi atau dengan kajian pihak
lain.

ix. Penarikan Kesimpulan


Berdasarkan data atau fakta, interpretasi data yang kemudian
dibahas dapat ditarik kesimpulan. Kesimpulan merupakan hipotesis
yang telah teruji yang berarti penilaian apakah sebuah hipotesis

8
ditolak atau diterima. Penyelesaian masalah melalui metode ilmiah,
akan menghasilkan solusi bila tersusun dengan logika.

d) Kelemahan dan Kelebihan Metode Ilmiah

i. Kelemahan
1. Pengamatan yang dilakukan oleh panca indra mempunyai
keterbatasan untuk menangkap suatu fakta.
2. Peluang terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang diambil
berdasarkan metode ilmiah tetap ada.
3. Semua kesimpulan ilmiah atau kebenaran ilmiah bersifat
tentative(kesimpulan dianggap benar selama belum ada
kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan tersebut.)
4. Tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang
bersangkutan dengan baik dan buruk/system nilai, tentang seni
dan keindahan, tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya
Tuhan.

x. Kelebihan
1. Menicntai kebenaran yang objektif dan bersifat adil
2. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3. Tidak percaya pada takhayul, astrologi maupun untung-
untungan.
4. Ingin tahu lebih banyak.
5. Tidak berpikir secara prasangka.
6. Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa ada
bukti nyata.
7. Optimis, teliti, dan berani menyatakan kesimpulan yang
menurut keyakinan ilmiahnya adalah benar.

9
3. Metode dan Sikap Ilmiah
a) Sikap Ilmiah
Penggunaan metode ilmiah dalam berbagai pemecahan masalah
mendorong sikap ilmiah berupa: berpikir logis, sistematis, analitis, jujur,
obyektif, terbuka, disiplin, dan toleran.

e) Peran Ilmu dalam Kehidupan

i. SIkap ilmiah menjadikan peran ilmu semakin besar dalam


menunjang kehidupan masyarakat yang akhirnya menjadi lebih
sejahtera.
ii. Peran ilmu :
a. Penyandraan (pemerian atau pendeskripsian),
memberikan gambaran yang cermat gejala atau fakta
yang diperolah
b. Penjelasan (eksplanasi), menerangkan mengapa gejala
atau fakta dapat terjadi
c. Peramalan atau prediksi, memperkirakan dan
memproyeksikan gejala yang mungkin terjadi
berdasarkan prinsip, hukum, dan teori yang
berhubungan dengan fakta atau gejala yang telah terjadi.
d. Pengendalian (control), tindakan guna mengendalikan
gejala sehingga peristiwa yang tidak diinginkan dapat
dihindari.

10
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat pesat ini,
manusia terus berusaha memperoleh sebaik mungkin fakta-fakta dan kenyataan
tentang banyaknya fenomena-fenomena yang belum terpecahkan di dunia. Dalam hal
tersebut, ilmu pengetahuan semakin dan sangat berperan dalam menemukan inovasi-
inovasi baru yang bermanfaat dalam kehidupan di dunia.

Pengetahuan-pengetahuan itu dapat diperoleh melalu berbagai cara, salah satu


nya menggunakan metode ilmiah. Dengan menyusun metode ilmiah, kita mampu
lebih berfikir kritis, logis, sistematis, analitis, dan jujur. Hal ini juga dapat
memberikan efek nyata pada kehidupan bermasyarakat, sehingga tercipta kehidupan
masyarakat yang lebih sejahtera.

Dengan pemikiran dan penggunaan metode ilmiah, dapat memberikan efek


positf dalam sikap manusia ketika menjalani kehidupan. Sikap tersebut seperti,
berfikir logis dan kritis, jujur, displin, dan selalu berhati-hati dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekitar.

4. SARAN
Setelah mempelajari hal-hal diatas, diharapkan setiap individu mampu dan
mau menerapkan cara-cara berfikir logis dan kritis, sehingga setiap permasalahan
yang terjadi mampu terselesaikan dengan baik dan benar. Menggunakan ilmu-ilmu
pengetahuan secara bijak dan bermanfaat tidak untuk diri sendiri, tapi juga bermanfaat
bagi masyarakat luas. Dan tercipta kehidupan yang makmur dan sejahtera. Serta
terjadinya keharmonisan antara manusia, tumbuhan, hewan, dan alam

11
DAFTAR PUSTAKA

Roosmini, Mien, dkk, 1989. Ilmu Kealaman Dasar. Semarang. IKIP.

Aly, Abdullah dan Eny Rahma. 2016. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta. Bumi Aksara.

Soewandi, Hariwijaya dan Estu Sinduningrum. 2011. Ilmu Kealaman Dasar. Bogor. Penerbit Ghalia
Indonesia

Budiastuti, Sri dan Djoko Purnomo. 2015. Ilmu, Alam Semesta, dan Fenomena Kehidupan. Surakarta.
LPPMP UNS.

12

Anda mungkin juga menyukai