Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODE ILMIAH

Disusun Oleh :

Kelompok VII

Maulida (0304213083)

Najwa Alzuhda Sitorus (0304213096)

Rahma Yani (0304213079)

Dosen Pengampu: Dr.Mardinal Tarigan, MA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA UTARA

2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, berkat limpahan Rahmat dan Taufiq-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw., beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau
sampai akhir jaman.

Kami mengucapkan rasa terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Filsafat Ilmu yang
telah memberikan Tugas kepada kami kelompok Vll, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Metode Ilmiah” ini sesuai dengan waktunya.

Walaupun kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan makalah ini, kami
menyadari betul bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan
dan ilmu yang kami miliki. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Hanya kepada Allah kita berserah diri dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, dan mudah-mudahan Allah selalu memberikan Ridho-Nya, Amin Ya Rabbal 'Alamin.

Medan, 12 Mei 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................... 3
BAB I.................................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang........................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................................................. 6
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................................................ 6
A. Pengertian Metode Ilmiah......................................................................................................................... 6
B. Kriteria Metode Ilmiah............................................................................................................................... 7
C. Hakikat Penellitian Ilmiah........................................................................................................................... 8
D. Metode Ilmiah Dalam Filsafat Ilmu............................................................................................................ 9
BAB III.............................................................................................................................................................. 12
PENUTUP......................................................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan.............................................................................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................................................................ 12
DAFTATAR PUSTAKA........................................................................................................................................ 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos-meta artinya sesudah atau di atas,
sedangkan hodos yaitu suatu jalan atau suatu cara. Adapun istilah ilmiah dapat diartikan sebagai
pengetahuan yang memiliki dasar pembenaran, bersifat sistematik, dan intersubyektif.

Lorens Bagus menyebutkan bahwasannya terdapat dua pengertian dalam memahami metode
ilmiah, yaitu1.

1. Metode ilmiah merupakan sistem konseptual yang bersifat empiris, eksperimental,


logikomatematis. Sistem ini mengatur dan mengaitkan fakta-fakta dalam suatu struktur teori-
teori dan inferensi (penyimpulan);

2. Metode ilmiah merupakan istilah kolektif yang menunjukkan bermacammacam proses dan
langkah yang dilalui bermacam-macam ilmu dalamperkembangannya".

Dapat dipahami secara jelas, pengertian metode ilmiah sebagaimana yang digambarkan oleh
Lorens Bagus yaitu bersifat empiris, dan logiko matematis yang mengacu kepada pemikiran
rasional. Abu Bakar Madani menjelaskan secara detail tiga karakter yang dimiliki oleh pemikiran
ilmiah, yaitu

1. Mempunyai Dasar Pembenaran Berarti segenap pengaturan cara berpikir ilmiah diarahkan
untuk mem peroleh derajat kepastian sebesar mungkin. Pernyataannya didasarka natas pemikiran
yang dapat di benarkan secara apriori dan hasil-hasil empirik yang telah di kaji secara ilmiah;

2. Sistematis Berarti dalam kerja berpikir itu terdapat alur dan sistem tersendiri di dalamsarunan
pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan tadi. la tidak membatasi diri pada satu bahan
keterangan, melainkan senantiasa meletakkan hubungan antara sejumlah bahan keterangan dan
berusahaagar hubungan tersebut sebagai suatu kebutuhan,

1
Dr.Usiono, MA., dan Zulfahmi Lubis, MA. Filsafat ilmu, Hal 144

4
3. Intersubyektif Berarti kepastian pengetahuan yang berkembang dalarn ide tidak didasarkan
atas institusi-institusi serta pemahaman orang yang bersifat subyektif, melainkan dijamin oleh
sistem dengan segala metodologinya. Dengan kata lain pemikiran ilmiah itu harus obyektif".

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ditimbulkan dalam pembahsan makalah ini, sebagai berikut:

 Jelaskan pengertian Metode Ilmiah?

 Apa saja kriteria dalam metode ilmiah?

 Jelaskan hakikat penelitian ilmiah?

 Bagaimana metode ilmiah dalam filsafat ilmu?

C. Tujuan Pembahasan

 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu yang diberikan dosen pengampu.

 Menambah wawasan dan mengetahui serta memahami apa itu metode ilmiah

 Menjelaskan apa saja yang harus dilakukan jika melaukan metode ilmiah

 Memberikan informasi kepaada pembaca mengenai penelitian ilmiah

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan dalam
memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam suatu penelitian.
Penelitian sendiri merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Metode ilmiah adalah suatu pendekatan sistematis dalam mencari ilmu pengetahuan atau
menjawab pertanyaan penelitian yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu dimulai dengan
melakukan observasi terhadap suatu fenomena atau gejala, identifikasi dan formulasi masalah
berdasarkan observasi tadi, menyusun hipotesis, melakukan penelitian untuk menguji hipotesis,
dan menarik kesimpulan.

Metode ilmiah juga merupakan cara untuk menyelidiki fenomena, untuk mendapatkan
pengetahuan baru, atau memperbaiki dan menggabungkan penyelidikan dengan pengetahuan
sebelumnya, cara bertanya dan menjawab pertanyaan sains dengan melakukan observasi dan
eksperimen, pendekatan yang sistematik untuk menjawab pertanyan-pertanyaan.

 Tahapan-tahapan Dalam Metode Ilmiah

Metode ilmiah menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Ada
beberapa tahapan dalam metode ilmiah yang meliputi:

1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.

2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan
masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.

3. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data
atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.

4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.

6
5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan
kesimpulan. Pengelolaan data menurut Misran Safar merupakan “proses meneliti kembali catatan
pencari data untuk mengetahui apakahcatatan itu cukup baik dan segera dapat disiapkan untuk
keperluan proses berikutnya".2

6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu
dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa
menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.

7. Mengomunikasikan hasil penelitian. Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan dan


mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk laporan tertulis atau melalui
forum diskusi dan seminar.

B. Kriteria Metode Ilmiah

Dalam metode ilmiah ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi antara lain:

1. Berdasar kepada fakta

Semua yang ada dalam metode ilmiah harus berdasarkan fakta dan dapat dibuktikan
kebenarannya.

2. Tidak mengandung prasangka

Bukan hanya faktual, sebuah metode ilmiah juga tidak boleh berisi opini-opini peneliti.
Meskipun ada hipotesis, namun eksperimen harus dilaksanakan dengan objektif, walaupun hasil
akhirnya tidak sesuai dari hipotesis.

3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis

Saat menarik kesimpulan, prinsip-prinsip analisis harus digunakan karena dibutuhkan urutan
pikiran dan kejadian yang jelas. Apa yang menjadi permasalahan dan juga hubungan diantaranya
harus diketahui dengan pasti.

4. Perumusan masalah atau pembuatan hipotesis

2
Misran safar,metode ilmiah, Hal 203

7
Dibutuhkan untuk mendapatkan penjelasan terhadap terjadinya suatu fenomena.

5. Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif

Dengan teknik kuantitatif, akan diperoleh hasil yang dapat diterima secara umum.

6. Menggunakan ukuran objektif

Pada saat melakukan eksperimen, harus menggunakan ukuran objektif.

C. Hakikat Penellitian Ilmiah

Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu
masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip – prinsipnya yang
mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan,
berpedoman pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori – teori) yang telah dihasilkan
dalam penelitian – penelitian terdahulu, dan tujuanya adalah untuk menambah atau
menyempurnakan teori yang telah ada mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian. Penelitian
ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah dan mengikuti cara – cara ilmiah
yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara
kebetulan dan lebih menggunakan penalaran atau aplikasi berfikir deduktif dan induktif. Cara
ilmiah sendiri menurut Sulistyo Basuki (2010) meliputi :

– Bebas dari sentimen pribadi, obyektif

– Terbuka, dapat diulang oleh ilmuan lain dengan metode yang sama

– Rasa ingin tahu

– Menghargai karya orang lain

– Mempertahankan kebenaran

– Kritis

– Menjangkau ke masa depan

8
Selain itu penelitian ilmiah dikatakan ilmiah jika dalam kegiataanya didasarkan pada karateristik
keilmuan yaitu :

– Rasional :

Penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penlaran manusia.

– Empiris :

Menggunakan cara- cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca
indera manusia. Sehingga Jhon Locke, bapak empiris mengatakan bahwa pada waktu manusia
dilahirkan, akalnya merupakan sejenis buku catatan kosong (tabula rasa), dan di dalam buku
catatan itulah dicatat pengalaman-pengalam indrawi. Dan seluruh pengetahuan itu diperoleh
dengan jalan menggunakan serta membandingkan ide-ide yang diperoleh dari penginderaan dan
refleksi sederhanaa tersebut.3

– Sistematis :

Menggunakan proses dengan langkah – langkah tertentu yang bersifat logis.

Ciri penelitian ilmiah menurut Sulistyo Basuki adalah :

– Penelitian ilmiah berdasarkan keyakinan bahwa setiap fenomena yang kasat mata dapat
dijelaskan secara ilmiah.

Maksudnya bahwaalam semesta merupakan kosmos yang teratur, di dalamnya selalu ada sebab
akibat. Jika manusia primitif menjelaskan sesuatu yang mereka lihat atau dengar selalu dikaitkan
dengan campur tangan dewa atau kekuatan lain, sedangkan manusia modern menekankan pada
sebab- sebab ilmiah. Walaupun masih banyak hal yang belum dijelaskan secar ilmiah, manusia
berhasil menerapkan asumsi metode ilmiah

– Penelitian ilmiah menolak kebenaran berdasarkan kewibawaan, mengantinya dengan


pendapat bahwa sesuatu itu sahih bilamana ada bukti yang mendukungnya. Penelitian tidak
mengandalkan pendapat orang tua kecuali bila telah dibuktikan dengan fakta.

D. Metode Ilmiah Dalam Filsafat Ilmu


3
The Liang Gie, Penganar Ilmu Filsafat, Hal 132

9
Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk
mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah
sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila
kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam
melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah
haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis (McCleary, 1998). Ilmu
pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara mendapatkannya, jawaban-
jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta
yang ada.

Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan
satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.

Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti
apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh,
bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.

Adapun menurut schoeder et al. mengungkapkan metode ilmiah dimulai dari identifikasi dan
perumusan masalah. Setelah masalah ditetapkan dan dibatasi diambil suatu hipotesis untuk
dilakukan pengujian dan dari hasil pengujian dapat diambil kesimpulan.

filsafat sering kali disebut oleh sejumlah pakar sebagai induk dari ilmu. Filsafat merupakan
disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan
manusia secara tepat dan lebih memadai.

Juraid Abdul Latif dan Amsal Bakhtiar mengatakan, dalam kajian sejarah dapat dijelaskan
bahwa perjalanan manusia telah mengantarkan dalam berbagai fase kehidupan. Sejak zaman
kuno, pertengahan dan modern sekarang ini telah melahirkan suatu cara pandangterhadap gejala
alam denagan berbagai variasinya. Proses perkembangan dari berbagai fase kehidupan primitif
kuno dan klasik menuju manusia modern telah melahirkan lompatan pergeseran yang sangat
signifikan pada masing masing zaman. Disinilah pemikiran filosofi telah mengantarkan umat

10
manusia dari mitologi oriented pada satu arah menuju pola piker ilmiah oriented, perubahan dari
pola piker mitosentris ke logosentris dalam berbagai segmentasi kehidupan.

Dalam perkembangan kehidupan ilmu mengalami kemajuan. Perkembangan ilmu ini dapat
terwujud karena adanya aktivitas yang berupa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan. Para
pengamat yang bukan ilmuan sains menyebut cara kerja ini sebagai metode ilmiah.

Banyak ilmuan mengemukakan bahwa metode ilmiah yang dikemukakan oleh bacon dan popper
itu terlalu sederhana dan kurang memadai. Mereka mengemukakan bahwa metode ilmiah terdiri
atas serangkaian kegiatan berupa pengenalan dan perumusan masalah, pengumpulan informasi
yang relevan, perumusan hipotesis.

Secara Lughawi (semantik) filsafat berarti cinta kebijaksanaan dan kebenaran. Maksud
sebenerna yaitu pengetahuan tentang ada dari kenyataan yang paling umum dan kaidah – kaidah
realitas serta hakikat manusia dalam segala aspek perilakunya seperti logika, etika, estetika dan
teori pengetahuan. Maka problem filsafat dalam hakikatnya memang merupakan problem falsafi
yang kaya dengan banyak konsep dan pengertian.

BAB III
PENUTUP

11
A. Kesimpulan

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis,
teratur dan terkontrol. Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode
ilmiahesuai dengan tujuan dan fungsinya. Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah
disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat
dikatakan sebagai penelitian ilmiah.

B. Saran

Bagi para pembaca jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka
penulis menyarankan agar lebih membaca buku ilmiah dan buku-buku lainnya yang berkaitan
dengan judul “Metode Ilmiah”.

Kritik dan saran membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah
kami kedepannya. Jadikanlah makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong mahasiswa
berfikir aktif dan kreatif.

DAFTATAR PUSTAKA

12
Dr. Usiono, MA., Zulfahmi Lubis, M.A, 2018, Filsafat Ilmu, Medan:Perdana publishing

Tedy Rizhka Heryansyah. (2017, November 15). Konsep Metode Ilmiah: Pengertian dan
langkah-langkahnya. Ruang Guru. Diakses pada 8 Mei 2021 melalui

https://www.ruangguru.com/blog/konsep-metode-ilmiah-pengertian-dan-langkah-langkah

13

Anda mungkin juga menyukai