Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
“MENYUSUN METODOLOGI PENELITIAN”

Dosen Pengampu: Awal Wahyudi, S.S., M.A.

Oleh: KELOMPOK 3
Hariadi Rahmat (42522048)
Hajrah Annas (42522050)
Jumriani (42522051)
Nurul Iqlima (42522052)
Ulfah (42522053)

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
serta karunia-Nya kepada kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Menyusun Metodologi
Penelitian”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Awal Wahyudi, S.S.,


M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Makalah ini berisikan tentang. Kami menyadari bahwa makalah jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan ada kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata,kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridohi segala usaha kita aamiin.

Makassar, 12 Juli 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Penelitian..............................................................................3
2.2 Pendekatan Penelitian.............................................................................3
2.2.1 Penelitian Kuantitatif......................................................................3
2.2.2 Penelitian Kualitatif.........................................................................6
2.2.3 Prosedur Penelitian Kualitatif........................................................7
2.2.4 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif..........................8
2.3 Jenis-Jenis Penelitian..............................................................................9
2.3.1 Jenis Penelitian Menurut Penggunannya......................................9
2.3.2 Jenis Penelitian Menurut Metodenya..........................................10
2.3.3 Jenis Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisisnya................11
2.3.4 Jenis Penelitian Menurut tingkat eksplanasi (penjelasannya). .12
2.3.5 Jenis Penelitian Menurut Sifat Permasalahannya......................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
3.1 KESIMPULAN......................................................................................16
3.2 SARAN...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
ABSTRAK

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yan digunakan untuk


mendapatkan data dengan tujuan penelitian. Metodologi penelitian yang baik
membantu peneliti untuk mengikuti prosedur yang tepat,meminimalkan bias,dan
memastikan bahwa hasil penelitian dapat dipercaya dan diandalkan.
Penelitian dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Kedua
pendekatan tersebut memiliki asumsi, tujuan, karakteristik, dan prosedur yang
berbeda. Penelitian kuantitatif sering digunakan dalam disiplin berbagai ilmu,
baik ilmu alam maupun ilmu sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika,
sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya.
Metode penelitian ini berbeda dengan penelitian kualitatif karna
menggunakan perhitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan
kata-kata atau deskripsi.
Kata kunci :metodologi penelitian,kualitatif,kuantitatif

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yan digunakan untuk
mendapatkan data dengan tujuan penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien
dan efektif adalah penting. Tujuan adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh
seorang, tujuan merupakan obejek atas suatu Tindakan. Realisasikan masing-
masing tujuan tambahan sehingga membantu pencapaian tujuan yang secara
hirarki langsung lebih tinggi. Dengan demikian, hal itu akan memberikan
kerangka tujuan yang benar-benar disatukan dan selaras bagi semua individu
yang terikat dalam organisasi.
Dalam dunia akademik,penelitian yang dilakukan harus memenuhi standar
ilmiah yang ketat. Metodologi penelitian yang baik membantu peneliti untuk
mengikuti prosedur yang tepat,meminimalkan bias,dan memastikan bahwa hasil
penelitian dapat dipercaya dan diandalkan. Maka penting bagi peneliti untuk
memahami dan mampu Menyusun metodologi penelitian yang sesuai dengan
topik yang diteliti.
Untuk mencapai tingkat efektivitas yang maksimum, tujuan harus memiliki
arti dan tepat pada waktunya bagi individu. Pada umumnya, tujuan untuk
penyelesaian pekerjaan pada hirarki bahwa harus dinyatakan dalam kesatuan
yang dapat diukur. Sebelum melakukan penelitian alangkah lebih baik
mengetahui jenis-jenis penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu,akan
dibahas pada makalah ini tentang pendekatan dan jenis-jenis penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penelitian?
2. Apa saja pendekatan dalam penelitian?
3. Apa saja jenis-jenis penelitian?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan
penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui konsep penelitian
2. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan penelitian
3. Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian


Pendekatan adalah istilah Indonesia yang merupakan terjemahan dari kosa
kata research (bahasa Inggris), yang diindonesiakan dengan riset. Re bermakana
kembali, sedangkan search bermakana mencari. Research secara literal berarti
mencari kembali. Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban
yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta
empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan
secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik
kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.
Menurut Sudaryanto (2016) Penelitian adalah pencarian teori, pengujian teori,
atau pemecahan masalah. Menurut syafrudin (2011) Penelitian adalah suatu cara
mencari dan mengungkapkan kebenaran yang diperoleh secara konseptual atau
deduktif saja tidak cukup, tetapi harus diuji secara empiris.
Menurut assep (2003) Penelitian adalah merupakan suatu investigasi yang
terorganisasi untuk menyajikan suatu informasi dalam upaya memecahkan
masalah. Haris (2012) Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mendapatkan pemahaman baru yang lebih kompleks, lebih mendetail, dan
lebih komprehensip dari suatu masalah yang diteliti. Penelitian merupakan
penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan
data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris (Sudjana, 2001).

2.2 Pendekatan Penelitian


Berdasarkan pendekatan yang mendasarinya, secara garis besar dapat
dibedakan dua macam penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Kedua pendekatan tersebut memiliki asumsi, tujuan, karakteristik, dan prosedur
yang berbeda.
2.2.1 Penelitian Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah
(scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical

3
positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai
logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi (Watson, dalam Danim
2002). Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja
yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah
permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam
angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji
hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel, menguji
teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif (untuk
meramalkan suatu gejala).
Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data)
yang menghasilkan data numerical (angka). Analisis data dilakukan
menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data,
menentukan hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar
kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik digunakan untuk
menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat. Dengan
demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui penelitian
kuantitatif dapat diberlakukan secara umum.
Terdapat sejumlah situasi yang menunjukkan kapan sebaiknya
penelitian kuantitatif dipilih sebagai pendekatan antara lain:
a. Masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Misalnya
penelitian kuantitatif untuk menguji efektivitas pembelajaran dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa, maka data prestasi belajar siswa
sebagai masalah harus ditunjukkan.
b. Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Misalnya penelitian tentang disiplin kerja guru di Kabupaten
Bandung. Peneliti dapat mengambil sampel yang representatif, tidak
berarti harus semua guru di kabupaten Bandung menjadi sumber data
penelitian.
c. Bila ingin diketahui sejauh mana pengaruh perlakuan/treatment
terhadap subyek tertentu. Untuk kepentingan ini metode eksperimen
paling cocok digunakan. Misalnya penelitian untuk mengetahui

4
pengaruh penggunaan media pembelajaran audio-visual terhadap
prestasi belajar siswa
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dapat berbentuk dugaan mengenai hubungan antar variabel
(hipotesis asosiatif) ataupun perbedaan skor variable antar kelompok
(hipotesis komparatif). Misalnya peneliti ingin mengetahui perbedaan
antara disiplin kerja guru laki-laki dengan guru perempuan.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui
IQ guru pada sekolah tertentu, maka dilakukan pengukuran melalui tes
IQ terhadap guru-guru pada sekolah yang bersangkutan.
f. Bila peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang
kebenaran pengetahuan, teori, dan produk atau kegiatan tertentu.
Misalnya peneliti ingin mengetahun variabel yang lebih efektif apakah
pembelajaran menggunakan metode diskusi atau penugasan.

Langkah-langkah penelitian kuantitatif adalah operasionalisasi


metode ilmiah dengan memperhatikan unsur-unsur keilmuan. Penelitian
kuantitatif sebagai kegiatan ilmiah berawal dari masalah, merujuk teori,
mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan
membuat kesimpulan.

1) Mengidentifikasikan permasalahan atau isu-isu yang penting, aktual


dan menarik.
2) Penelitian melihat tujuan sebagai suatu permasalahan. Masalah yang
telah ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah.
3) Penelitian membagi permasalahan menjadi sub-sub permasalahan
yang dapat dikelola dalam arti layak dan terjangkau untuk diteliti.
4) Mencari data didasari oleh rumusan masalah dan hipotesis yang
dikemukakan sebelumnya. Dalam hal ini diperlukan desain
penelitian yang berisi tahapan penelitian, metode penelitian, teknik

5
pengumpulan data, sumber data (populasi dan sampel), serta alasan
mengapa menggunakan metode tersebut.
5) Pemaknaan hasil analisis data dilakukan melalui interpretasi yang
mengarah pada upaya mengatasi masalah atau menjawab pertanyaan
penelitian. Dalam tahapan ini dikemukakan tentang penerimaan atau
penolakan hipotesis. Interpretasi dibuat dengan melihat hubungan
antara temuan yang satu dengan temuan lainnya. Kesimpulan
merupakan generalisasi hasil interpretasi.

2.2.2 Penelitian Kualitatif


Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi
bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu
(Sukmadinata, 2005). Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah
dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-
orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002).
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-
strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif
ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut
pandang partisipan.
Pendekatan kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda
bila dibandingkan dengan pendekatan kuantitatif. Berikut ini
dikemukakan kapan sebaiknya pendekatan kualitatif digunakan, antara
lain:
a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau
mungkin malah masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti
dengan pendekatan kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung
masuk pada situasi, melakukan eksplorasi, sehingga masalah
ditemukan dengan jelas.
b. Bila peneliti ingin memahami makna di balik data yang tampak. Data
untuk mencari makna kepemimpinan kepala sekolah tersebut hanya

6
cocok diteliti dengan metode kualitatif misalnya melalui wawancara
mendalam, observasi, dan juga pencermatan dokumen.
c. Peneliti ingin memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang
kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian
kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara mendalam terhadap
interaksi sosial tersebut.
d. Bila peneliti ingin memastikan kebenaran data. Melalui pendekatan
kualitatif data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, penelitian berakhir
setelah data itu jenuh sehingga kepastian data dapat diperoleh.
Misalnya untuk mencari gaya kepemimpinan seperti apa yang
sebaiknya diterapkan kepala sekolah dalam membina guru, sebelum
ditemukan gaya yang tepat maka penelitian belum dinyatakan selesai.
e. Bila ingin meneliti tentang sejarah atau perkembangan. Sejarah atau
perkembangan kehidupan seseorang atau kelompok orang dapat
dilacak melalui pendekatan kualitatif.

2.2.3 Prosedur Penelitian Kualitatif


Prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan penelitian
kuantitatif. Penelitian kualitatif biasanya didesain secara longgar, tidak
ketat, sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang mengalami
perubahan dari apa yang telah direncanakan. tiga tahap utama dalam
penelitian kualitatif yaitu (Sugiyono, 2007):
1) Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, peneliti
mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti
baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.
2) Reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang
diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah
tertentu.
3) Tahap seleksi. Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang telah
ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara
mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang

7
dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu
pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.

2.2.4 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


a. Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi
suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti
hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan
kualitatif lebih mementingkan proses dibandingkan hasil. Oleh karena
itu urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung kondisi dan
banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya
berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. Pendekatan kuantitatif
mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian.
Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya
yang akan menentukan tahapan berikutnya seperti teknik analisa dan
teknik statistik yang akan digunakan. Pendekatan kuantitatif lebih
memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka
statistik.
b. Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, dasar teori sebagai
pijakan ialah adanya interaksi dari suatu gejala dengan gejala lain
yang ditafsirkan berdasarkan sudut pandang yang bersangkutan
dengan cara mencari makna dari gejala yang sedang diteliti. Lain
halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada
hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata
atau terukur.
c. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah mengembangkan pengertian,
konsep-konsep yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal
sebagai “grounded theory research”. Sebaliknya pendekatan
kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, mengungkap fakta,
menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik,
serta menaksir dan meramalkan hasilnya.

8
d. Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan
berubah-ubah/berkembang sesuai dengan situasi lapangan. Desain
hanya digunakan sebagai asumsi dalam melakukan penelitan. Oleh
karena itu, desain harus fleksibel dan terbuka. Lain halnya dengan
desain penelitian kuantitatif. Desainnya terstruktur, baku, formal dan
dirancang sematang mungkin. Desain penelitian kuantitatif bersifat
spesifik dan detil karena merupakan suatu rancangan yang akan
dilaksanakan sebenarnya. Jika desainnya salah, hasilnya menyesatkan.
e. Pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat
berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk
lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan saat
penelitian dilakukan. Sebaliknya penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif/angka-angka.

2.3 Jenis-Jenis Penelitian

2.3.1 Jenis Penelitian Menurut Penggunannya


a. Penelitian Dasar atau Penelitian Murni LIPI memberi definisi penelitian
dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa
suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian tidak
segera dipakai, namun untuk waktu jangka panjang akan segera dipakai.
b. Penelitian Terapan Batasan yang diberikan LIPI bahwa setiap penelitian
terapan adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya
diharapkan segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Senada
dengan pendapat tersebut, Suriasumantri menyatakan bahwa penelitian
terapan bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan
praktis. Sehingga, hubungan penelitian murni dan penelitian terapa
sangat erat, karena penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan
dan pengembangan ilmu, setelah ilmu tersebut digunakan untuk

9
memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian
terapan.

2.3.2 Jenis Penelitian Menurut Metodenya


a. Penelitian historis
menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wellen adalah penelaahan
serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau
dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat dengan kata lain yaitu
penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang
terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Tujuan penelitian historis
adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab, dampak,
atau perkembangan dari kejadian yang telah lalu yang dapat
dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi
kejadian yang akan datang.
b. Penelitian Survey
Penelitian survey merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi
dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview
supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi.
Menurut Mubyanto dan Suratno survey merupakan satu cara yang
utama untuk mengumpulkan data primer bila data sekunder dianggap
belum cukup lengkap untuk menjawab sesuatu pertanyaan. Kalau data
sekunder sudah cukup lengkap dan hipotesis sudah dapat diuji dengan
data sekunder, maka pengumpulan data primer secara langsung dengan
metode survey tidak perlu lagi.
c. Penelitian Ex Post Facto
Menurut Kerlinger penelitian kausal komparatif atau expost facto
adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari
variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada
dasarnya tidak dapat dimanipulasi.

10
d. Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen sebagai suatu penelitian
yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau
lebih variabel dengan suatu cara tertentu sehingga berpengaruh pada
satu atau lebih variabel lain yang di ukur.
e. Penelitian Evaluasi Penelitian evaluasi disebut juga dengan penelitian
evaluative. Menurut Suharsimin Arikunto penelitian evaluasi dapat
diartikan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan
kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif
dan keuntungan suatu program, serta mempertimbangkan proses serta
teknik yang telah digunakan untuk melakukan suatu penelitian.
f. Penelitian Pengembangan Pengertian penelitain pengembangan
menurut Sugiyono penelitian pengembangan disebutkan sebagai
penelitian dan pengembangan (research and development).
g. Penelitian Tindakan Action Research dalam pandangan tradisional
adalah suatu kerangka penelitian pemecahan masalah, dimana terjadi
kolaborasi antara peneliti dengan client dalam mencapai tujuan
h. Penelitian Naturalistik Penelitian Naturalisti istilah lain yang sering
digunakan dengan makna penelitian kualitatif adalah penelitian
naturalistic. Guba mempergunakan nama Naturalistic Inquiry (inkuiri
naturalistik), oleh karena ciri yang menonjol dari penelitian kualitatif
adalah cara mengamati dan pengumpulan data yang dilakukan dalam
latar/seting alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti
(sebagaimana adanya, natur).
i. Penelitian Kebijakan Penelitian Kebijakan adalah penelitian yang
dilakukan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.

2.3.3 Jenis Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisisnya


a. Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data
kualitatif sehingga analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif).

11
Senada dengan pendapat tersebut Sukmadinata berpendapat bahwa data
kualitatif adalah data dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.
Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi
bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena
sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau
pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti
merupakan instrumen kunci.
b. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya merupakan data
kuantitatif sehingga analisis datanya menggunakan analisis kuantitatif
(inferensi). Sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Metode kuantitatif sering
juga disebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan
metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai
metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
c. Penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif
Penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif adalah penelitian yang
datanya terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif sehingga analisis
datanya pun menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data
kuantitatif. Penelitian metode campuran (mixed methods research
design) adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis,
“dan mencampur” metode kuantitatif dan kualitatif dalam suatu
penelitian atau serangkaian penelitian untuk memahami permasalahan
penelitian.

12
2.3.4 Jenis Penelitian Menurut tingkat eksplanasi (penjelasannya)
1. Penelitian Deskriptif
Menurut Nazir metode deskriptif merupakan suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang
diselidiki.
2. Penelitian Korelasional (Hubungan)
Penelitian korelasional (hubungan) adalah penelitian yang bertujuan
untuk menemukan apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau
lebih, serta seberapa besar korelasi dan yang ada diantara variabel yang
diteliti.
3. Penelitian Komparatif
penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin
mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya
suatu enomena tertentu. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian
yang bersifat membandingkan.

2.3.5 Jenis Penelitian Menurut Sifat Permasalahannya


Margono menyatakan bahwa tugas penelitian yaitu untuk
memberikan, menerangkan dan meramalkan dan mengatasi permasalahan
atau persoalan-persoalan, maka penelitian dapat digolongkan pula dari
sudut pandang ini. Berdasarkan penggolongan dapat dipilih rencana
penelitian yang sesuai. Ada 8 jenis penelitian itu, yakni:
a. Penelitian Historis
Penelitian historis (historical research) digunakan untuk
menggambarkan atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu
yang kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran
masyarakat sekarang.

13
b. Penelitian Perkembangan
Menurut Sugiyono metode penelitian dan pengembangan adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
c. Penelitian Kasus atau Penelitian Lapangan
Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara
intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang
yang dipermasalahkan.
d. Penelitian Korelasional Gay
Dalam Sukardi menyatakan penelitian korelasi merupakan salah satu
bagian penelitian ex–post facto karena pada umumnya peneliti tidak
memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari
adanya suatu hubungan dan tingkat hubungan variabel yang
dinyatakan dalam koefisien korelasi.
e. Penelitian Hubungan
Sebab-Akibat Penelitian untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat
antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang
diselidiki. Misalnya: sikap santun siswa dalam kegiatan belajar,
mungkin dikarenakan banyaknya lulusan tertentu yang tidak
mendapakkan lapangan kerja.
f. Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan percobaan terhadap
kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen
dikenakan perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat
dikontrol.
g. Penelitian Tindakan
Menurut Arikunto penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-
hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasinya
langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan.
h. Menurut Tempat Penelitian

14
Hasana menyatakan bahwa berdasarkan tempat penelitian, penelitian
dibedakan atas tiga yaitu sebagai berikut:
1) Penelitian lapangan (Field Research)
2) Penelitian kepustakaan (Library Research)
3) Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)
i. Menurut Keilmiahannya
Hasana menyatakan bahwa berdasarkan keilmiahannya, penelitian
dibedakan atas dua yaitu sebagai berikut:
1) Penelitian Ilmiah
2) Penelitian Nonilmiah
j. Menurut Ilmu Garapannya
Hasana menyatakan bahwa spesialisasi bidang (ilmu) garapannya,
penelitian dibedakan atas beberapa jenis yaitu, Penelitian Bisnis,
Penelitian Komunikasi, Penelitian Hukum, Penelitian Pertanian, dan
Penelitian Ekonomi.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Penelitian kuantitatif sering digunakan dalam disiplin berbagai ilmu,


baik ilmu alam maupun ilmu sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika,
sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya. Metode penelitian ini
berbeda dengan penelitian kualitatif karna menggunakan perhitungan,
sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan kata-kata atau deskripsi.
Sifat-sifat yang terdapat dalam penelitian kuantitatif antara lain berisi
perhitungan besaran atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian
sesuatu, prediksi suatu variable berdasarkan variable lain, Tindakan atau
eksperimen, dan pembuktian suatu hipotesa.
Penelitian yang digunakan untuk penelitian kuantitatif ini merupakan
penilitian yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta
hubungan-hubungannya. Penelitian kualitatif adalah salah suatu metode
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan
melalui proses berfikir induktif. Pada penelitian ini, peneliti terlibat dalam
situasi dan setting fenomena yang diteliti. Dengan kata lain peneliti terjun
langsung ke lokasi tempat penelitian dilakukan. Sehingga setiap hasil
penelitian dapat dikatakan sebagai fakta atau fenomena yang benar-benar
terjadi. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbedadengan
yang lain karena ada perbedaan konteks.

3.2 SARAN

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat
bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan
tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan
datang.

16
17
DAFTAR PUSTAKA

Abdussamad. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makasar: CV. syakir Media


Press
Danim, Sudarwan. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Panorama, Muhajirin. (2017). PENDEKATAN PRAKTIS METODE
PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF. Yogyakarta: idea Press
Yogyakarta
Patilima, Hamid. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, N. dan Ibrahim, R. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan,
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. (2001). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidika (Kompetensi dan Praktiknya).
Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Surya Dharma. (2008). Pendekatan,Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan.
Direktur Tenaga Kependidikan: Ditjen PM

18

Anda mungkin juga menyukai