MELALUI TRIANGULASI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Dede Rosyada, M. A
Prof. Dr. Rusmin Tumangor
Dr. Erba Rozalina Yulianti, M. Ag
Disusun oleh
Srigustia Fitriyenni
21210110000024
Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa sholawat beriring salam kita
haturkan kepada baginda Rasulullah Shallallahu”alaihi wasalam. Semoga kita semua mendapat
syafa’at beliau di Yaumul Mahsyar kelak. Aamiin Yaa Rabbal ’alamiin.
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode
Penelitian Pendidikan, Adapun judul makalah adalah “Perumusan Teori Hasil Penelitian
dan Validasi Teori melalui Triangulasi”.
Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Prof. dr. Dede Rosyada, M. A,
Prof. Dr. Rusmin Tumangor dan ibu Dr. Erbayanti Rozalina Yulianti, M. Ag, selaku dosen
pembimbing mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan, kepada orang tua, suami dan anak-
anak yang sudah memberikan do’a, support dan perhatian sehingga saya bisa meluangkan
waktu untuk menyelesaikan makalah ini serta tak lupa kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam penulisan makalah ini dari awal hingga selesai.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
2.1 Teori
2.1.1 Pengertian Teori
Dalam sebuah penelitian ilmiah, landasan teori harus ditegakkan agar penelitian itu
memiliki dasar yang kokoh dan bukan perbuatan coba-coba (trial and error). Landasan teori
ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. Teori
adalah pernyataan tentang prinsip-prinsip mendasar tentang sesuatu bidang penelitian yang
kebenarannya telah terbukti lewat data yang ditemukan dari penggunaan metode penelitian
ilmiah. Prinsip mendasar dimaksud adalah pernyataan tentang adanya hubungan diantara satu
atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya yang kebenarannya telah terbukti
atau teruji lewat temuan data dari penggunaan metode penelitian ilmiah.
Teori dapat dipandang sebagai berikut:
1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis, Hukum-hukum ini
biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukkan suantu hubungan
antar variabel-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya.
2. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu rangkuman tertulis mengenai suatu
kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Di sini
orang mulai dari data yang diperoleh dan dari yang diperoleh itu datang suatu konsep
yang teoritis (induktif).
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi.
Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat yang
teoritis.
Berdasarkan data tersebut di atas secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa, suatu
teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini
diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak,
maka ia bukan suatu teori. Teori semacam ini mempunyai dasar empiris.1
Teori juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat proposisi yang terintegrasi secara
sintaksis (yaitu mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis atau dengan
1
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
lainnya dengan data dasar yang dapat diaamati) dan berfungsi sebagai wahana untuk
meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati.2
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya
hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.
Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Secara khusus, teori adalah
seperangkat konsep/konstruk, definisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan
sistematis suatu fenomena, dengan cara merinci hubungan sebab akibat yang terjadi.3
Jonathan Turner menyatakan bahwa teori dalam ilmu sosial adalah penjelasan sistematis
tentang hukum-hukum dan kenyataan-kenyataan yang dapat diamati, yang berkaitan dengan
aspek khusus dari kehidupan manusia.4
Sedangkan Menurut Neuman, teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan
proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematis melalui spesifikasi
hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena.5
Selanjutnya pengertian teori menurut Djojosuroto Kinayati & M.L.A Sumaryati, teori
adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi untuk menerangkan suatu
fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.6
Berdasarkan beberapa pengertian diatas secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa
suatu teori adalah suatu konseptualitas antara asumsi, konstruk, dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena yang diperoleh melalui proses sistematis, dan memliki syarat
yaitu harus dapat diuji kebenarannya. Teori harus memiliki dasar empiris, yaitu harus melalui
proses eksperimen, penelitian atau observasi, sehingga teori dapat dikatakan berhasil.
Cendekia.
7 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
3. Mengontrol dan membahas hasil penelitian untuk kemudian dipakai dalam memberikan
saran dalam upaya pemecahan masalah.
Berdasarkan proses penelitian yang terdapat dalam penelitian kuantitatif, teori memiliki
fungsi memperjelas persoalan, menyusun hipotesis, menyusun instrumen dan pembahasan
hasil analisis data. Sementara itu fungsi teori dalam penelitian kualitatif ialah untuk
memperkuat penelitian sehingga peneliti mampu untuk lebih menggali penelitiannya secara
lengkap, mendalam serta melakukan konstruksi temuannya ke dalam tema dan hipotesis.
Karena itu dalam penelitian kualitatif peneliti mencari teori untuk menjelaskan data penelitian
yang diperoleh. Inilah yang akan dibahas dalam makalah ini selanjutnya yaitu teori hasil
penelitian.
2.2 Penelitian
2.2.1 Definisi Penelitian
Penelitian adalah proses penyelidikan yang dilakukan dengan hati-hati dan penuh
ketekunan dengan menggunakan metode yang tepat sehingga diperoleh kesimpulan yang
merupakan jawaban dari masalah penelitian tersebut.8 Penelitian tidak sesederhana
penyelesaian masalah melalui kajian ilmiah, dengan menggunakan teori-teori ilmu
pengetahuan, tetapi merupakan proses panjang yang diharapkan dapat melahirkan rumusan-
rumusan teori baru, pengetahuan baru, dengan perumusan masalah yang benar-benar
signifikan, menggunakan teori dan metode yang relevan, serta analisis yang sangat hati-hati.9
Penelitian juga diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu10. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan
yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian ini dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris
berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain
dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
8 Dede Rosyada. 2020. Penelitian Kualitatif untuk ilmu Pendidikan. Jakarta: Kencana
9 Ibid, Hal 11
10 Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
1. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul
baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
2. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya
keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada
Secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau
informasi yang tidak diketahui sebelumnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan
atau menghilangkan masalah, dan mengantispasi berarti mengupayakan agar masalah tidak
terjadi.
2.2.3 Jenis-jenis Metode Penelitian
Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat
kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti11. Berdasarkan tujuan, metode penelitian
dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Penelitian Dasar (basic research)
Penelitian yang bertujuan mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan
langsung yang bersifat praktis. Ia berkaitan dengan penemuan atau pengetahuan baru.
2. Penelitian Terapan (applied research)
Penelitian yang bertujuan untuk merapkan, menguji, mengevaluasi kemampuan suatu
teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah yang praktis.
3. Penelitian Pengembangan (research and development)
Penelitian yang digunakan untuk mengmbangkan produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Penelitian Eksperimen
Penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dan kondisi
penelitian tidak alamiah/natural
2. Penelitian Survei
Penelitian yang digunakan mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan
wawancara, kuesioner, dan lain-lain.
11 Ibid hal, 4
3. Penelitian Naturalistik/Kualitatif
Penelitian yang digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak
membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu
berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan peneliti.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa penelitian eksperimen dan
survei termasuk ke dalam metode penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian naturalistik
termasuk dalam metode penelitian kualitatif. Penelitian untuk basic research pada umumnya
menggunakan metode eksperimen dan kualitatif, applied research menggunakan eksperimen
dan survei, dan R&D dapat menggunakan survei, kualitatif dan eksperimen.
Penelitian dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, komunikasi dan bidang-bidang
lain yang datanya berbentuk fenomena, tidak bisa diukur dan hanya bisa dijelaskan. Dengan
demikian penelitian yang bisa dilakukan pada bidang ini adalah penelitian kualitatif. Pada
makalah ini yang akan dibahas adalah terkait penelitian kualitatif.
12 Ibid, hal. 9
baik fenomena ata kejadian itu umum dalam kehidupan sosial maupun sangat individual.13
Peneliti harus memahami dan menginterpretasi fenomena, sesuai makna yang dimiliki dan
dipahami oleh pelaku fenomena. Dengan kata lain penelitian kualitatif adalah penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Penelitian kualitatif membangun teori dari data, bukan membangun teori dengan menguji
teori oleh data, sebagaimana dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, kajian
teori diperlukan sepanjang penelitian berbeda dengan penelitian kuantitatif yang melakukan
kajian teori hanya untuk membangun proposisi dan hipotesis.14
13 Ibid, Hal. 28
14 Ibid, Hal. 137
Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses bukan hasil, seperti bagaimana mereka
menegosiasikan sebuah makna dalam sebuah perilaku, bagaimana sebuah symbol bisa
diaplikasikan dalam kehidupan.
4. Induktif.
Penelitian kualitatif melakukan analisis secara induktif. Mereka tidak mengumpulkan
data untuk menerima atau menolak hipotesis yang dirumuskan sebelum pengumpulan
data, tapi mereka mengumpulkan data utnuk meyusun hipotesis kerja, yakni rumusan-
rumusan teori yang disimpulkan dari data yang masih terus diverifikasi dengan data,
sampai tidak terkritik lagi oleh data dan hipotesis tersebut sudah menjadi teori baru yang
ditemukan hasil penelitiannya.
5. Memaknai.
Penelitian kualitatif sangat menekankan pemaknaan. Makna setiap fenomena adalah
milik fenomena sendiri.
Sedangkan menurut Sugiyono, karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut15:
1. Latar alamiah. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan (entiny).
2. Manusia sebagai alat (instrumen)
3. Metode kualitatif. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu wawancara,
pengamatan, atau penelaahan dokumen.
4. Analisis data secara induktif.
5. Teori dari dasar (grounded theory). Dengan menggunakan analisis secara induktif,
berarti bahwa upaya pencarian data bukan dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis
yang telah dirumuskan sebelum penelitian diadakan. Analisis ini lebih merupakan
pembentukan abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah dikumpulkan, kemudian
dikelpok-kelompokkan. Jadi penyusunan teori di sini berasal dari bawah ke atas
(grounded theory)
6. Deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi
gambaran penyajian laporan tersebut.
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-
bagian yang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus.
15 Sugiyono. 2016 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data.
10. Desain yang bersifat sementara. Penelitian kualitatif menyusun desain secara terus
menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan.
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. Penelitian kualitatif menghendaki
agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh
manusia yang dijadikan sumber data.
Berdasarkan karateristik tersebut di atas maka penelitian kualitatif memiliki jawaban atas
masalah penelitian yang bersifat unik dan spesifik pada objek tertentu. Hal ini karena penelitian
kualitatif bertujuan untuk menemukan teori dan bukan sekedar verifikasi dari teori yang sudah
ditemukan, sehingga penarikan kesimpulan hanya diberlakukan pada subjek tertentu dan tidak
digeneralisasikan.
18 Ibid, hal. 65
19 Jhon W. Best, and James V. Khan. 1993. Research in Education. Boston: Ally and Bacon.Hal.68
20 Dede Rosyada. 2020. Penelitian Kualitatif untuk ilmu Pendidikan Hal. 71. Jakarta: Kencana
21 Ibid, Hal.72
9. Psikologi Ekologis (Ecological Phychology), yaitu penelitian yang memiliki fokus pada
hubungan antar perilaku manusia dengan perubahan-perubahan lingkungan sosialnya.
10. Teori Sistem (System Theory), yaitu penelitian yang fokus pada pola-pola hubungan
sistematik antara satu fenomena dengan lainya dalam kehidupan sosial.
11. Chaos Theory, adalah teori yang mampu menjelaskan fenomena yang tiba-tiba terjadi,
tidak berulang, tidak terprediksi, tapi berpengaruh pada hasil penelitian
12. Hermeneutika (Hermeneutics), yaitu menafsirkan sebuah teks yang dipahami peneliti
dari makna yang diungkapkan dengan kata-kata dalam sebuah kalimat, baik karya sastra,
keilmuan, maupun dalam dokumen tertulis lainnya.
22 Ibid, Hal. 45
dicapai. Sementara validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian
dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel diambil.23
Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus berusahakan mendapatkan data yang valid
sehingga peneliti melakukan validitas data dengan melakukan teknik pemeriksaan data.
Pelaksanaan Teknik pemeriksaan data ini didasarkankan pada sejumlah kriteria tertentu. Empat
kriteria yang dapat digunakan, yaitu:
1. Derajat kepercayaan (credibility)
Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal
dari nonkualitatif. Fungsinya: (a) melaksanakan inkuiri sehingga tingkat kepercayaan
penemuannya dapat dicapai (b) mempertunjukkan derajat kepercayaaan hasil-hasil
penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
diteliti.
2. Keteralihan (transferability)
Kriteria keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif. Pada penelitian
nonkualitatif berdasarkan hasil pada sampel dapat digeneralisasikan sedangkan pada
penelitian kualitatif tidak, Meskipun secara kejadian empiris sama namun konteksnya
berbeda maka tidak mungkin dapat digeneralisasikan.
3. Kebergantungan (dependability)
Pada penelitian kualitatif, kebergantungan merupakan substitusi istilah ralibilitas pada
penelitian nonkualitatif. Pada penelitian nonkualitatif jika diadakan dua kali atau
beberapa kali pengulangan hasilnya esensial sama maka dikatakan penelitian tersebut
realibilitasnya tercapai. Namun pada penelitian kualitatif sangat sulit mencari kondisi
yang benar-benar sama. Hal ini dikarenakan instrument penelitiannya adalah manusia
yang memiliki sifat lelah dan jenuh.
4. Kepastian (confirmability).
Pada penelitian nonkualitatif, kriteria kepastian ini dikenal dengan nama objektivitas.
Dalam kenyataannya, pengalaman seseorang itu sangat subjektif dan agar dapat
dikatakan objektif atau tidak tergantung dari kesepakatan beberapa orang. Oleh karena
itu ukuran objektivitas tidak ditekankan pada orangnya melainkan pada datanya.
2.5 Triangulasi
24 Dede Rosyada. 2020. Penelitian Kualitatif untuk ilmu Pendidikan. Jakarta: Kencana hal.235.
peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang
lain, untuk mestikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar,
karena sudut pandangnya berbeda-beda.
3) Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul dengan teknik
wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah akan
memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka
pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan
wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil
uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga
ditemukan kepastian datanya.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data tersebut.
Dede dengan mengutip pandangan Denzin, menjelaskan bahwa ada empat macam
triangulasi yaitu:
1. Triangulasi Data
Triangulasi data adalah pengambilan data dari orang tertentu, waktu tertentu, dan tempat
tertentu, dari sumber data berbeda dengan sumber data sebelumnya.
2. Triangulasi Peneliti
Triangulasi peneliti melibatkan banyak peneliti dari disiplin ilmu yang sama untuk
melakukan observasi dan wawncara ulang pada sumber data yang sama dan dengan
metode yang sama yang berperan sebagai evaluator terhadap hasil penelitian yang sudah
dianalisis peneliti.
3. Triangulasi Teori
Pada dasarnya triangualasi teori adalah melihat data dengan berbagai teori yang berbeda-
beda terutama menggunakan teori yang kontradiktori untuk melihat set data yang sama.
4. Triangulasi Metodologi
Triangulasi metodologi adalah mengulang pengumpulan data dengan menggunakan
metode berbeda baik dalam maupun antarmetode. Triangulasi metode dilakukan dengan
cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian
kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara, obervasi, dan survei. Untuk
memperoleh kebenaran informasi yang mumpuni dan gambaran yang utuh mengenai
informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan metode wawancara bebas dan wawancara
terstruktur, atau menggunakan wawancara dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek
kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk
mengecek kebenaran informasi tersebut.
Melalui berbagai perspektif atau pandangan diharapkan hasilnya yang mendekati
kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang
diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya. Dengan
demikian, jika data itu sudah jelas, misalnya berupa teks atau naskah/transkrip film, novel
dan sejenisnya, triangulasi tidak perlu dilakukan. Namun demikian, triangulasi aspek
lainnya tetap dilakukan.
Triangulasi metodologi dapat dikatakan juga sebagai usaha mencek keabsahan data
dengan mengulang pengumpulan data dengan menggunakan metode berbeda, baik dalam
maupun antarmetode untuk mendapatkan data yang sama. Pelaksanannya juga dapat juga
dengan melakukan cek dan recek,
Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan
konstruksi kenyataan yanga ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data
tentang berbagai kejadian dan hubungan berbagai padangan. Dengan kata lain bahwa dengan
triangulasi, peneliti dapat merecek temuannya dengan jalan membandingkannya dengan
berbagi sumber, metode atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalur:
1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan
2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data
3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menemukan jawaban atas
permasalahan yang ada. Secara umum terdapat dua paradigma penelitian yaitu penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menguji kualitas atau
dengan kata lain penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual
maupun kelompok.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif adalah merumuskan teori berupa hukum universal
tentang perilaku manusia dalam tata hubungan sosial mereka. Dengan demikian teori
menurutnya lebih berkonotasi sebagai temuan rumusan baru hasil pengamatan lapangan berupa
konsep-konsep yang telah diverifikasi dengan data, teori, dan juga instrument yang mengakses
data tersebut. Jadi teori hasil penelitian itu adalah hasil akhir dari penelitian kualitatif. Sebelum
data penelitian menjadi hasil dan kesimpulan, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi
sangat penting. Keabsahan data inilah yang dikenal dengan istilah validitas data. Dan cara
mengecek validitas data salah satunya adalah dengan menggunakan triangulasi.
Triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan
konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang
berbagai kejadian dan hubungan berbagai padangan. Dengan kata lain bahwa dengan
triangulasi, peneliti dapat merecek temuannya dengan jalan membandingkannya dengan
berbagi sumber, metode atau teori.
3.2 Saran
Saran dari penulisan makalah ini adalah hendaknya ada kajian lebih mendalam lagi
tentang perumusan hasil teori dan validasi teori melalui triangulasi. Serta teori hasil penelitian
harus divalidasi untuk mengecek validitas teori tersebut sebelum menjadi sebuah teori baru.
DAFTAR PUSTAKA
Dede Rosyada. 2020. Penelitian Kualitatif untuk ilmu Pendidikan. Jakarta: Kencana
Moleong, Lexy.J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta