Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MENGKOLABORASIKAN ANTARA
RENCANA RANCANGAN RISET
DAN TEORI SOSIAL

DOSEN MATA KULIAH :

Oleh :

DIFA AFRIANI M

B40121267

PRODI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan dalam menyelesaikan
makalahini tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, saya tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.Saya
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat -Nya, sehingga
makalah dengan judul ”Mengkolaborasikan antara rencana rancangan riset dan teori sosial”
dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
komunikasi.Saya berharap makala hPengantar Akuntansi Keperilakuan ini dapat
menjadi referensi bagi masyarakat dan mahasiswalainnya agar bisa digunakan dengan
sebaik-sebaiknya.Saya menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan.Jika terdapat krit ik dan saran pembaca agar makalah ini
dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun konten, penulis memohon maaf
DAFTAR ISI

MAKALAH ................................................................................................................................................ 1
Kata Pengantar ........................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ 4
A. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................... 5
B. TUJUAN ....................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 6
A. RANCANGAN PENELITIAN ............................................................................................................ 6
1. JENIS JENIS METODE ISTRUMEN PENGUMPULAN DATA ................................................................... 7
1. Kuesioner .................................................................................................................................... 7
2. Wawancara .................................................................................................................................. 7
3. Observasi ..................................................................................................................................... 8
B. Fungsi Instrumen Penelitian ......................................................................................................... 9
C. Tahapan dan Cara Menyusun ..................................................................................................... 10
1. Pahami Sepenuhnya Masalah, Variabel dan Tujuan penelitian ................................................... 10
2. Pahami Sumber Data atau Responden ....................................................................................... 11
3. Tentukan Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................................................ 11
4. Pemilihan Instrumen dalam Penelitian ....................................................................................... 11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................... 13
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk menggali makna secara
mendalam guna mencari pemecahan masalah dengan cara penyelidikan. Untuk itu dalam
penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian agar penelitian tersusun secara sistematis dan
alamiah. Menurut Sukmadinata (2012, hlm. 5) bahwa penelitian sebagai suatu
prosespengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai
tujuan
tujuan tertentu. Penelitian yang tersusun secara sistematis dan alamiah mengharuskan peneliti
untuk menggunakan suatu pendekatan dan metode penelitian

Sementara itu metode penelitian ialah cara atau teknik ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan kegunaan tertentu. Dengan menggunakan metode penelitian maka suatu penelitian
terarah secara sistematis dengan didasari oleh asumsi dasar. Sebagaimana Sukmadinata (2012,
hlm. 52) mengemukakan bahwa “metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan
penelitian yang didasari oleh asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,
pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.”Mengingat kompleksnya suatu penelitian, peneliti dalam
melakukan penelitiannya harus menggunakan pendekatan dan metode penelitian.Hal tersebut
bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Metode dan pendekatan
yangdisusun secara sistematis dan terarah sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

Untuk memperoleh data yang berasal dari lapangan, seorangpeneliti harus menentukan terlebih
dahulu Rancangan Penelitian,pengumpulan data yang akan digunakan. Tentu saja, metode
inidisesuaikan dengan kemampuan responden yang akan diteliti. Dalamkegiatan pengumpulan
data, perlu adanya sebuah instrument yang baikdan mampu mengambil informasi dari objek atau
subjek yang diteliti.Untuk mencapai tujuan itu seorang peneliti dapat membuat
instrumenttersebut. Disamping itu, mereka juga dapat menggunakan instrumentyang telah ada
dan sudah dimodifikasi agar memenuhi persyaratanyang baik bagi suatu instrument penelitian

Sebelum mendapat predikat sebagai teori, sesuatu itu disebutsebagai calon-teori atau dalam
bahasa Latin disebut "theorema ataudalam bahasa Inggris: "theorem Dalam ungkapan lain
hubunganantarvariabel ini disebut sebagai hypothesis", "Hypo" berarti di bawah,sedang "thes"
berarti pendapat atati katakanlah secara mudahnya:proposis" (Bld selling) Jadi hipotesis itu lebih
kurang berarti sebagaisesuatu yang derajatnya masih berada di bawah peringkat teori,Dengan
demikian, satu calen-teori itu masih memerlukan prosespengujian (to be teda menurut bahasa
statistica) atau untuk dibuktikan(to be proven to be true, menurut bahasa ilmu-ilmu sosial).
A. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Rencana pengumpulan data dalam Penelitian


2. Apa itu rancangan riset
3. Apa itu teori teori social

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui Metode Pengumpulan data dalampenelitian


2. Untuk mengetahui jenis-jenis metode peengumpulan data
3. Untuk mengetahui instrument yang digunakan dalampengumpulan data.
4. Mengetahui Teori-teorisosial
BAB II
PEMBAHASAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini adalah jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Karena


penelitian ini akan menguji pengaruh dari model pembelajaran Inkuiri danEkspositori dalam
meningkatkan hasil belajar berdasarkan pada perhitunganangka, yang datanya berwujud bilangan
(skor atau nilai, peringkat, frekuensi), yangdianalisa dengan menggunakan statistik untuk
menjawab pertanyaan atau hipotesispenelitian yang spesifik dan untuk melakukan prediksi
bahwa model pembelajaranInkuiri dan Ekspositori berpengaruh terhadap hasil belajar. Maka,
penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif

Menurut Tanzeh penelitian kuantitatif adalah penelitian yang padadasarnya menggunakan


pendekatan deduktif-induktif, artinya pendekatan yangberangkat dari suatu kerangka teori,
gagasan para ahli, maupun pemahamanpeneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian
dikembangkan menjadipermasalahan beserta pemecahan yang diajukan untuk memperoleh
pembenaran(verifikasi) bentuk dukungan data empiris.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitianeksperimen, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruhtreatment (perlakuan) tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendali.Ciri khas penelitian eksperimen adalah menguji secara
langsung suatu variableterhadap variabel yang lain.3Penelitian eksperimental merupakan bentuk
penelitian percobaanyang berusaha untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-
kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti kemudian melakukanpengamatan terhadap efek
atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebutdimanipulasi. Dengan kata lain, perubahan atau
manipulasi dilakukanterhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variableterikat.

Menurut Emzir, desain penelitian ekperimen dibagi menjadi empatbentuk yakni, pre
experimental design, true experimental design, quasyexperimental design dan factorial design.4
Dalam penelitian ini desain penelitian yang dipilih peneliti adalaheksperimen kuasi (quasy
experiment) atau eksperimen semu. Dengan tujuan untukmencari pengaruh tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendali.5Dengan menggunakan metode eksperimen diharapkan
setelah menganalisishasilnya dapat dilihat pengaruh model pembelajaran Inkuiri dan Ekspositori
dala
1. JENIS JENIS METODE ISTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Kuesioner

Kuesioner adalah instrumen yang berisi daftar pertanyaan.Biasanya digunakan untuk


mengumpulkan data penelitian dari responden.Kuesioner berisi serangkaian pertanyaan yang
dibuat secara terstruktur dan tidak. Jika kuesioner salah, hasil peneltian pun juga akan salah.
Untuk itu, kuesioner harus dibentuk dan dirancang secara valid, reliabel, dan tidak palsu.Hal ini
dilakukan supaya data yang didapatkan bisa divalidasi.

Menurut Popoola, kuesioner yang baik memiliki kriteria, yakni:

 Pertanyaan tidak boleh ambigu dan harus mempunyai satu interpretasi.


 Pertanyaan harus mudah dipahami.
 Pertanyaan harus mampu memiliki jawaban yang tepat.
 Pertanyaan tidak boleh mengandung kata-kata yang tidak jelas artinya.
 Pertanyaan seharusnya tidak memerlukan perhitungan yang ketat.
 Pertanyaan tidak mengharuskan responden untuk memutuskan klasifikasi.
 Pertanyaan tidak boleh memicu jawaban yang bias.
 Kuesioner tidak boleh terlalu panjang.
 Pertanyaan tidak terlalu bertele-tele.
 Kuesioner harus mencakup objek yang tepat.

Jika dibandingkan dengan jenis instrumen lainnya, kuesioner memiliki keunggulan data pribadi
responden dapat disembunyikan; jadi responden bisa anonim.Data yang dikumpulkan dapat
berjumlah besar dalam waktu relatif singkat.Hanya saja, kueseiner pun tak luput dari
kelemahan.Terkadang beberapa pertanyaan dalam kuesioner yang membingungkan tidak dapat
diklasifikasikan.Hal ini disebabkan karena peneliti tidak ada di tempat untuk menjelaskan
pertanyaan yang sulit bagi responden.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu instrumen penelitian yang kerap dipakai untuk penelitian
kualitatif.Dalam wawancara, peneliti mengumpulkan informasi dari responden melalui interaksi
verbal.Sebelumnya peneliti menyiapkan daftar pertanyaan terstruktur yang berkaitan dengan
penelitian.Peneliti kemudian bertemu dengan narasumber dan mengajukan pertanyaan.Peralatan
dan perlengkapan yang dapat digunakan selama periode wawancara adalah tape recorder, kertas,
pulpen, laptop, dan lain-lain. Wawancara dapat dilakukan secara pribadi atau melalui telepon
atau sistem surat elektronik (email).

Keuntungan utama dari metode wawancara adalah menghasilkan tingkat respon yang
tinggi.Selain itu, wawancara lebih mewakili seluruh populasi penelitian.Selain itu, kontak pribadi
antara peneliti dan responden memungkinkan peneliti untuk menjelaskan pertanyaan
membingungkan dan ambigu secara detail.
Sama seperti kuesioner, wawancara pun tak luput dari kelemahan.Instrumen ini memiliki
kelemahan, yaitu jumlah narasumber yang dijangkau tidak banyak karena keterbatasan waktu
dan tenaga peneliti.

3. Observasi

Jenis instrumen selanjutnya adalah observasi.Metode ini dipakai seorang peneliti untuk
mengamati perilaku atau situasi individu.Sejauh ini, ada dua jenis observasi yakni observasi
partisipan dan observasi non-partisipan. Dalam observasi partisipan, peneliti adalah anggota
kelompok yang akan diamati.Hasil yang akurat dan tepat waktu akan diperoleh oleh peneliti,
tetapi kadang memiliki masalah bias. Sedangkan dalam pengamatan non-partisipan, peneliti
bukan anggota kelompok yang akan diamati. Sehingga hasilnya lebih layak karena bebas dari
bias tetapi memiliki masalah ketidaktepatan dan hasil yang tertunda.

Kelebihan metode observasi yakni lebih fleksibel dan lebih murah untuk dijalankan.Metode ini
menuntut kerjasama yang kurang aktif dari yang diamati dan hasilnya dapat diandalkan untuk
kegiatan penelitian.Namun Akinade & Owolabi menegaskan metode observasi adalah alat yang
populer dalam penelitian terutama dalam ilmu perilaku dan sosial.Metode ini memerlukan
keterampilan khusus untuk membuat dan menilai pengamatan perilaku dalam penelitian.Ketika
melakukan pengamatan perilaku, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengembangkan
kategori perilaku (skema pengkodean). Cara ini melibatkan pengidentifikasian atribut spesifik
yang akan memberikan petunjuk untuk masalah yang dihadapi.

4. Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)

instrumen penelitian dalam bentuk diskusi ini pun bisa digunakan untuk mendapatkan data.
Instrumen pengumpulan data ini memungkinan peneliti untuk mendapatkan data dari
sekelompok besar orang pada saat yang sama. Metode ini berbeda dari metode wawancara.Bila
dalam metode wawancara peneliti berfokus pada satu orang pada satu waktu, maka dalam
metode diskusi kelompok terarah, peneliti memperoleh data dari sejumlah besar orang untuk
kegiatan penelitiannya.Biasanya metode diskusi kelompok terarah sangat populer ketika
melakukan penelitian yang berkaitan dengan behavioral (perilaku), perpustakaan dan ilmu
informasi, ilmu kearsipan, catatan dan teknologi informasi.

Dalam FGD, seorang peneliti harus mengidentifikasi informan kunci yang dapat dihubungi.
Tujuannya untuk memperoleh informasi yang layak tentang variabel yang dikaji dalam
penelitian.Pendekatan ini digunakan untuk menghasilkan data penelitian kualitatif dalam
menjelaskan suatu fenomena yang sedang diteliti atau diselidiki.Syarat lainnya, keanggotaan
FDG tidak boleh lebih dari 10 orang.Hal ini seperti konferensi mini, yakni anggota kelompok
dapat berkumpul di lokasi yang kondusif.Sebelum pelaksanaan FGD, peneliti harus mendapatkan
persetujuan dari partisipan terlebih dahulu.Selain itu, peneliti harus merancang panduan FGD
yang biasanya berisi garis besar untuk menangkap variabel yang menarik.Keuntungan utama dari
metode ini adalah menambah kredibilitas dan orisinalitas pada kegiatan penelitian.Sementara itu,
tantangan metode FGD meliputi terlalu banyak biaya untuk dilakukan, terlalu banyak waktu
untuk melakukan, dan beberapa responden mungkin tidak bebas untuk berkontribusi.
5. Eksperimen atau Percobaan

Jenis pengumpulan data berikutnya adalah eksperimen.Metode ini berlangsung dalam penelitian
sains murni dan terapan.Jadi para peneliti melakukan beberapa percobaan dalam pengaturan
laboratorium untuk menguji beberapa reaksi yang mungkin terjadi pada objek
penelitian.Kelebihan dari metode eksperimen adalah menghasilkan data langsung, hasilnya dapat
bertahan dan bebas dari kesalahan jika dijalankan dengan baik dalam kondisi atau keadaan
normal.Kelemahannya yaitu membutuhkan biaya yang cukup mahal terlalu mahal.Bila dalam
penelitian di laboratorium maka bahan kimia yang digunakan dapat menyebabkan kerusakan
permanen jika mereka ditangani dengan ceroboh.

6. Tes

Tes dapat berupa serangkaian pertanyaan, latihan, lembar kerja dan lain sebagainya yang
memiliki tujuan sebagai alat ukur keterampilan, intelegensi, kemampuan hingga bakat yang
dimiliki oleh suatu individu atau kelompok yang menjadi subjek penelitian.Tes tersebut nantinya
dapat berupa soal-soal terstandarisasi yang mengharuskan subjek penelitian untuk menjawabnya
guna memperoleh hasil tertentu. Contohnya seperti tes kepribadian, tes minat bakat, tes potensi
akademik, tes pencapaian, dan lain sebagainya.

7. SkalaBertingkat

Skala bertingkat juga disebut dengan rating, yaitu suatu ukuran objektif yang dibuat berskala
atau bertingkat.Instrumen ini memudahkan peneliti untuk memberikan gambaran penampilan
yang kemudian dapat menunjukkan frekuensi munculnya sifat-sifat tertentu.Instrumen ini juga
berguna untuk memperoleh gambaran kuantitatif aspek tertentu dari suatu barang dalam bentuk
skala yang sifatnya ordinal seperti sangat baik, baik, sedang, tidak baik, dan sangat tidak baik.

8. Dokumentasi Intrumen Penelitian

Dokumentasi merujuk kepada barang-barang tertulis.Instrumen ini memungkinkan peneliti


memperoleh data melalui penelitian terhadap benda-benda tertulis, seperti buku, majalah, catatan
harian, artefak, video dan lain sebagainya.Instrumen ini dikembangkan dalam penelitian dengan
pendekatan analisis isi.Oleh karenanya, biasanya digunakan dalam penelitian seperti bukti-bukti
sejarah, landasan hukum suatu peraturan, dan lain sebagainya.

B. Fungsi Instrumen Penelitian

Instrumen penilitian memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses penelitian, yaitu
digunakan sebagai alat dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Dengan adanya intrumen penelitian, maka akan mengetahui sumber daya data yang akan diteliti
dan jenis datanya, teknik pengumpulan datanya, instrumen pengumpulan datanya, langkah
penyusunan instrumen penelitian tersebut serta mengetahui validitas, rebilitas, tingkat kesukaran
daya pembeda, dan pengecoh/distractor suatu data dalam penelitian.

Instrumen yang baik memiliki kriteria tertentu dalam penelitian, sehingga menghasilkan kualitas
data penelitian yang baik juga. Begitu juga sebaliknya instrumen yang tidak memiliki kriteria
yang baik dalam penelitian akan menghasilkan kualitas data penelitian tidak baik juga.Seringkali
dijumpai data hasil penelitian tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.Hal itu disebabkan oleh
ketidaksesuaian antara teori yang digunakan sebagai dasar dengan instrumen yang digunakan
untuk mengukur karakteristik variabel.Agar instrumen penelitian dapat menjalankan fungsinya
dengan baik, maka instrumen harus disusun sesuai teori yang digunakan dalam penelitian.

Instrumen penelitian diturunkan dari teori-teori yang diangkat dalam penelitian. Oleh karena itu,
pemilihan dasar teori agar benar-benar mempertimbangkan karakteristik data variabel penelitian
yang akan diteliti. Instrumen yang diturunkan dari teori yang digunakan akan menghasilkan data
sesuai dengan konsep dasar yang dituangkan dalam teori.Instrumen pengumpulan data dilihat
sebagai alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data. Menurutnya lagi, bagian tersebut penting digunakan agar kegiatan pengumpulan data
menjadi lebih mudah dan sistematis.

C. Tahapan dan Cara Menyusun

Terdapat beberapa tahapan yang harus kalian ketahui.Tahapan ini memudahkan kalian dalam
menentukan instrumen yang harus kalian pilih dalam penelitian kalian.

Tahapan tersebut di antaranya adalah:

1. Identifikasi variabel-variabel yang diteliti


2. Jabarkan variabel ke dalam beberapa dimensi
3. Cari indikator dari setiap dimensi variabel
4. Deskripsikan kisi-kisi instrumen yang akan digunakan
5. Rumuskan item-item pertanyaan
6. Siapkan petunjuk pengisian instrumen

Setelah mengetahui tahapan penyusunan instrumen dalam penelitian di atas, dari kalian mungkin
ada yang bertanya: lantas bagaimana sih cara menentukan instrumen dalam penelitian itu?
Terdapat beberapa hal nihyang harus kalian perhatikan dalam menentukan instrumen dalam
penelitian, yaitu:

1. Pahami Sepenuhnya Masalah, Variabel dan Tujuan penelitian

Tujuan, masalah dan variabel penelitian merupakan hal utama dalam penelitian.
Dalam menentukan instrumen dalam penelitian kalian harus lebih dulu memahami dengan betul
apa tujuan penelitian kalian, masalah apa yang ingin kalian teliti serta variabel apa saja yang
harus diteliti. Ketiganya harus memiliki indikator yang jelas dan spesifik. Melalui indikator
variabel yang jelas misalnya, kalian akan dimudahkan dalam menentukan pertanyaan-pertanyaan
apa saja yang harus disampaikan kepada subjek penelitian. Dengan memahami ketiga ini semua
akan menjadi jauh lebih mudah bagi kalian untuk menentukan instrumen dalam penelitian apa
yang harus digunakan.

2. Pahami Sumber Data atau Responden

Memahami sumber data baik dalam hal jumlah maupun keragamannya merupakan hal yang
penting untuk dilakukan dalam menentukan instrumen.Sumber data dapat digunakan sebagai
acuan atau bahan dasar bagi kalian dalam menentukan isi, bahasa, sistematika. Hal penting yang
harus diingat adalah instrumen ini nantinya akan diberikan kepada responden. Memahami
kondisi, keadaan, serta keberagaman responden memungkinkan kalian untuk memperoleh respon
seakurat mungkin.

3. Tentukan Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum nantinya instrumen dalam penelitian diberikan kepada responden kalian harus sudah
dapat menentukan tingkat kevalidan dan kesahihan instrumen yang akan digunakan. Jawaban-
jawaban yang nantinya diperoleh melalui instrumen tidak dapat sembarangan diterima begitu
saja. Oleh karenanya penting bagi kalian untuk menentukan terlebih dahulu seberapa sahih
nantinya informasi yang akan didapat.

4. Pemilihan Instrumen dalam Penelitian

Pastikan kalian memilih instrumen yang mudah dan praktis digunakan tetapi juga dapat
menghasilkan data yang diperlukan—mampu menjawab masalah yang sudah ditentukan dalam
penelitian.Selain 4 hal tersebut terdapat beberapa kriteria penampilan instrumen dalam penelitian
yang baik.Apakah instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur?Kriteria
kedua, presisi. Berkaitan dengan keterandalan atau reliabilitas yaitu kemampuan memberikan
kesesuaian hasil pada pengulangan pengukuran. Instrumen penelitian dikatakan memiliki presisi
yang baik apabila dapat menjamin bahwa inputnya akan memberikan output yang selalu sama
baik kapan, dimana, oleh dan kepada siapa saja instrumen ini digunakan. (memberikan hasil
yang konsisten).

A. Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannyake dalam suatu pola,
kategori dan satuan uraian dasar. Analisis data adalahrangkaian kegiatan penelaahan,
pengelompokkan, sistematisasi, penafsiran danverifikasi data agar sebuah fenomena memiliki
nilai sosial, akademis danilmiah.alam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data
kuantitatif, yaitu data yang dapat diwujudkan dengan angka yang diperolehdari lapangan. Dalam
penelitian kuantitatif yang dilandasi pada suatu asumsibahwa suatu gejala itu dapat
diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifatkausal (sebab akibat), maka peneliti dapat
melakukan penelitian denganmemfokuskan kepada beberapa variabel saja.

Pola hubungan antara variable yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma
penelitian.Jadi paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkans
hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenisdan jumlah
rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian. Paradigmapenelitian ini terdiri atas satu
variabel independen dan dependen.Pada penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
setelahdata dari seluruh reponden atau sumber data lain terkumpul.Kegiatan dalam
analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasrkan variabel dari seluruh responden,menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk mengujihipotesis yang telah diajukan.Adapun data kuantitatif ini dianalisis
oleh penulis dengan menggunakanstatistik.

Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan bantuanComputer dengan


menggunakan paket program SPSS (Statistical Package forthe Social Sciences). Rumus yang
digunakan adalah rumus t-test atau uji tes dan uji paired sample t-test. Karena yang digunakan
rumus t, rumus t banyakragamnya dan pemakaiannya di sesuaikan dengan karakteristik data
yang akandibedakan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum uji
dilakukan.39Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan pos-tes.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Paradigma penelitian kuantitatif merupakan satu pendekatanpenelitian yang dibangun


berdasarkan filsafat positivisme.Positivismeadalah satu aliran filsafat yang menolak unsur
metafisik dan teologikdari realitas sosial.Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan
teologis, positivisme kadang-kadang dianggap sebagai sebuah variandari Materialisme.Penelitian
kualitatif menggunakan paradigminterpretif atau fenomenologi yang menggunakan tradisi
berpikir ilmu-ilmu sosial, khususnya sosiologi dan antropologi yang diawali oleh
kelompok ahli sosiologi dari ‚ mazhab Chicago pada era 1920-1930,sebagai landasan
epistemologis.Landasan berpikir dalam penelitiankualitatif adalah pemikiran Max Weber yang
menyatakan bahwapokok penelitian sosiologi bukan gejala-gejala sosial, tetapi padamakna-
makna yang terdapat di balik tindakan-tindakan peroranganyang mendorong terwujudnya gejala-
gejala sosial tersebut.Agar dapat memahami makna yang ada dalam suatu gejala
sosial, maka seorang peneliti harus dapat berperan sebagai pelaku yangditelitinya, dan harus
dapat memahami para pelaku yang ditelitinyaagar dapat mencapai tingkat pemahaman yang
sempurna mengenaimakna-makna yang terwujud dalam gejala-gejala sosial yangdiamatinya
(Suparlan, 1997). Oleh karena itu tujuan utama pendekatankualitatif adalah untuk memahami (to
understand) fenomena ataugejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang
lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadivariabel-variabel yang
saling terkait
DAFTAR PUSTAKA

rikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta :


Jakarta.
Muhadjir, Noeng. 2007. Metodologi Keilmuan Paradigma Kualitatif,
Kuantitatif dan Mixed. Rake Sarasin : Yogyakarta.
Dr. Eko Murdiyanto. METODE PENELITIAN KUALITATIF (Teori
dan Aplikasi disertai Contoh Proposal). Yogyakarta:
Yogyakarta Press, 2020.
Rusady Kantaprawirya. Filsafat dan penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.
Bandung: Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Bandung,
2009.
Mardalis. 1989. Metode Penelitian. Bumi Aksara : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai