Anda di halaman 1dari 20

Dr.Nurrahmawati , M.Pd.

Dosen Pengampu

MAKALAH METODE PENELITIAN MATEMATIKA

“METODE-METODE DAN DESAIN PENELITIAN “

DISUSUN OLEH:

ASRI ALFIANI (1930022)

DEWI SAFITRI (1930020)

JAJANG HASIBUAN (1930016)

HOTMA SABARIA RAMBE (1930029)

WIWIN SUHARTINI (1930009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya diperuntukkan kepada Sang Maha Pencipta dan Pemilik
jiwa dan ruh seluruh makhluk yang telah menjadikan Muhammad, Rasulullah saw sebagai
tauladan dan panutan bagi seluruh umat manusia di dunia dan akhirat. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita, Muhammad saw, segenap keluarganya, sahabat-
sahabat, dan umat yang senantiasa memegang teguh ajarannya sampai hari berbangkit. penyusun
doakan semoga kita semua berada dalam rahmat dan rhido-Nya, sehingga tak sedikitpun ruang
dan waktu, melainkan memberikan manfaat untuk umat dalam keseharian kita, Aamiin.

Dengan terselesaikannya makalah penelitian pendidikan matematika yang berjudul


“Metode metode dan Desain Penelitian” ini, harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Serta untuk kami kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yg
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pasir pengaraian, 29 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1


B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 1
C. TUJUAN ...................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODE PENELITIAN .................................................................. 3


B. JENIS-JENIS METODE PENELITIAN ..................................................................... 3
C. TUJUAN METODE PENELITIAN ............................................................................ 7
D. PENGERTIAN DESAIN PENELITIAN .................................................................... 8
E. JENIS DESAIN PENELITIAN ................................................................................... 9
F. CONTOH DESAIN PENELITIAN ............................................................................ 14

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data
dengan tujuan penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah penting. Akan
ttapi yang lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus dilakukan dan memastikan
bahwa tugas yang diselesaikan bergerak ke arah tujuan. Apa yang harus dicapai oleh seorang
manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya selalu merupakan pertanyaan yang baik
untuk diajukan dalam manajemen. Tujuan adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh
sesorang, tujuan merupakan objek atas suatu tindakan. Realisasikan masing-masing tujuan
tambahan sehingga membantu pencapaian tujuan yang secara hierarki langsung lebih tinggi.
Dengan demikian, hal itu akan memberikan kerangka tujuan yang benar-benar distukan dan
selaras bagi semua individu yang terikat dalam organisasi. Untuk mencapai tingkat efektivitas
yang maksimum, tujuan harus memiliki arti dan tepat pada waktunya bagi individu. Pada
umumnya, tujuan untuk penyelesaian pekerjaan pada hierarki bawah harus dinyatakan dalam
kesatuan yang dapat diukur. Sebelum melakukan penelitian alangkah lebih baik mengetahui jeni-
jenis penelitian yang akn dilakukan. Oleh karena itu, akan dibahas pada makalah ini tentang
jenis-jenis penelitian.

B. RUMUSAN MASALAH
• Apa pengertian metode penelitian ?
• Apa saja jenis-jenis metode penelitian ?
• Apa pengertian desain penelitian ?
• Apa saja jenis-jenis desain penelitian?
• Apa saja contoh desain penelitian ?

1
C. TUJUAN
• Untuk mengetahui pengertian metode penelitian
• Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis metode penelitian
• Untuk mengetahui Apa pengertian desain penelitian
• Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis desain penelitian
• Untuk mengetahui Apa saja contoh desain penelitian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono Pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan pengetahuan,
teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia
(Sugiyono: 2012). Metode penelitian menurut Prof. M.E Winarno adalah sebuah kegiatan ilmiah
yang dilakukan menggunakan teknik yang cermat dan sistematis.

Metode Penelitian menurut Muhammad Nasir, metode penelitian merupakan hal yang
penting bagi seorang peneliti untuk mencapai sebuah tujuan, serta dapat menemukan jawaban
dari masalah yang di ajukan. Metode penelitian menurut Muhiddin Sirat, merupakan sebuah cara
untuk memilih subjek masalah dan menentukan pada judul dalam sebuah investigasi. Metode
penelitian menurut Heri Rahyubi adalah sebuah model yang dapat digunakan dengan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai sebuah proses dalam pembelajaran tersebut dengan baik.

B. JENIS-JENIS METODE PENELITIAN

Secara umum ada tiga metode penelitian yang umum digunakan terutama dalam
penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiga metode penelitian itu terdiri dari, metode penelitian
kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian kombinasi (mixed methods).

1. Metode Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme, dipakai untuk


meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan alat ukur
(instrumen) penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan
membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan.

3
Secara umum metode kuantitatif terdiri atas metode survey dan metode eksperimen.

a) Metode Survei

Metode penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat,
karakteristik perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel
sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik pengumpulan
data dengan pengamatan (wawancara atau kuisioner) dan hasil penelitian cenderung untuk
digeneralisasikan.

b) Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk


mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen
(hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain
(selain variabel treatment) yang mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi dapat
dikendalikan, maka dalam penelitian eksperimen menggunakan kelompok kontrol. Penelitian
eksperimen sering dilakukan di laboratorium.

2. Metode Penelitian Kualitatif

Landasan Metode penelitian adalah filsafat postpositivisme. Digunakan untuk meneliti


pada kondisi obyek yang alamiah (lawan eksperimen), dimana peneliti sebagai instrument kunci.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat
induktif/kualitatif. Hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi.

Menurut Creswell dalam Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif dibagi menjadi
lima macam yaitu phenomenological research, grounded theory, ethnography, case
study dan narrative research. Phenomenological research, merupakan salah satu jenis penelitian
kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk
mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.

4
a) Grounded theory, adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, yang mana peneliti bisa
menarik generalisasi apa yang diamati/dianalisa secara induktif, teori abstrak tentang
proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.
b) Ethnography, merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan studi
terhadap budaya kelompokk dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan
wawancara.
c) Case studies, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan eksplorasi
secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih
orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan
data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan
dalam waktu yang berkesinambungan.
d) Narrative research, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan studi
terhadap satu orang individu atau lebih untuk mendapatkan data tentang sejarah
perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi
laporan naratif kronologis.

3. Metode Penelitian Kombinasi

Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada


fisafat pragmatisme (kombinasai positivisme dan postpositivisme). Digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah maupun buatan (labratorium), dimana peneliti bisa sebagai
instrumen dan menggunakan instrumen untuk pengukuran, teknik pengumpulan data dapat
menggunakan tes, kuisioner dan gabungan (triangulasi), analisis data bersifat deduktif
(kuantitatif) dan induktif (kualitatif). Hasil penelitian kombinasi dapat berguna untuk membuat
generalisasi dan memahami makna.

Metode kombinasi akan sangat berguna ketika metode kuantitatif maupun metode
kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk memahami permasalahan
penelitian. Penggunaan metode kombinasi dapat memperoleh pemahaman lebih baik jika
dibandingkan dengan hanya menggunakan salah satu metode.

5
4. Metode Penelitian Deskriptif

Pengertian Metode penelitian deskriptif adalah prosedur penelitian atau pemecahan


masalah yang diselidiki dengan gambaran subjek atau objek yang digunakan berupa orang,
lembaga, masyarakat dan yang lainnya.

5. Metode Penelitian Pengembangan

Pengertian Metode Penelitian pengembangan (Litbang) atau sering juga disebut dengan
istilah Research & Development (R&D), merupakan jenis penelitian yang umumnya banyak
digunakan dalam dunia pendidikan. Secara umum pengertian penelitian pengembangan dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data sehingga dapat dipergunakan untuk
menghasilkan, mengembangkan dan memvalidasi produk.

Penelitian pengembangan difungsikan sebagai dasar untuk bangunan/konstruksi model


dan teori. Kata penelitian merujuk pada proses pemecahan masalah dan menemukan fakta secara
terorganisir sedangkan pengembangan merujuk kepada usaha peningkatan kemampuan teoritis,
konseptual dan moral sesuai kebutuhan melalui latihan dan pendidikan.

Jika digabungkan, pengertian penelitian pengembangan (Research & Development)


didefinisikan sebagai jenis penelitian yang memfokuskan diri pada tujuan mengembangkan,
memperluas, dan menggali lebih jauh atas sebuah teori dalam disiplin ilmu tertentu.

6. Metode Ekspos Facto

Adapun metode ekspos facto merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan
suatu masalah yang memungkinkan perubahan perilaku, fenomena yang disebabkan oleh
peristiwa serta perilaku ataupun hal-hal yang berdampak kepada perubahan pada variabel bebas
yang secara keseluruhan sudah terjadi.

7. Metode historis

Metode historis memiliki sebuah fungsi utama yakni untuk bisa merekonstruksi info dari
kejadian pada masa lalu secara obyektif serta sistematis. Metode ini menggunakan cara

6
mengumpulkan data, menilai, membuktikan serta mensintesiskan dari bukti lapangan. Hal ini
dilaksanakan agar bisa memperoleh sebuah kesimpulan yang kuat dalam hubungan antara
hipotesis.

Metode historis ini digunakan jika dilakukan oleh peneliti ilmuwan sosial yang sudah
mengajukan sebuah pertanyaan terbuka mengenai suatu hal atau kejadian di masa lalu.
Berikutnya adalah dengan memberikan beberapa jawaban dari beberapa data yang dikumpulkan
dan disusun dalam sebuah format paradigma sebuah penjelasan.

8. Metode penelitian korelasional

Selanjutnya adalah metode penelitian korelasi yang mana merupakan sebuah penelitian
yang dilaksanakan dengan menggunakan cara menghubungkan satu variabel yang lain.
Hubungan antar variabel umumnya sering disebut dengan korelasi. Metode ini sangat pas apabila
di pakai pada saat melakukan penelitian variabel- variabel yang kompleks dan juga rumit yang
artinya tak akan bisa diselesaikan dengan menggunakan metode eksperimental.

Tujuan dari metode ini adalah untuk bisa mengetahui bagaimana hubungan antar variabel
maupun untuk dijadikan sebuah hubungan menjadi bahan untuk diprediksi.

C. TUJUAN METODE PENELITIAN

Sebuah penelitian, tentunya memiliki tujuannya masing-masing. Apapun penelitiannya,


pasti memiliki sebuah target. Target itulah yang merupakan tujuannya. Berikut tujuan metode
penelitian yang perlu Anda ketahui.

1. Tujuan Secara Umum

• Untuk memperoleh pengetahuan ataupun penemuan yang belum pernah ditemukan


sebelumnya.

• Untuk dapat membuktikan data yang sudah di dapatkan

• Untuk menguji kebenaran mengenai data yang telah didapatkan.

7
• Untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.

• Tujuan Penelitian Secara Teoritis

Adapun tujuan penelitian secara teoritis merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk
mengetahui satu hal. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian secara teoritis sering disebut
sebagai basic research, karena tidak dapat dimanfaatkan secara langsung.

2. Tujuan Penelitian Secara Praktis

Sedangkan tujuan penelitian secara praktis adalah untuk mencari serta menemukan
pengetahuan yang dapat dimanfaatkan langsung di dalam kehidupan. Penelitian jenis ini disebut
juga dengan applied research.

D. PENGERTIAN DESAIN PENELITIAN

Pengertian desain penelitian adalah rangkaian prosedur dan metode yang dipakai untuk
menganalisis dan menghimpun data untuk menentukan variabel yang akan menjadi topik
penelitian.

Selain pengertian tersebut, juga bisa didefinisikan sebagai strategi yang dilakukan
peneliti untuk menghubungkan setiap elemen penelitian dengan sistematis sehingga dalam
menganalisis dan menentukan fokus penelitian menjadi lebih efektif dan efisien.

1. Silaen (2018: 23)

Menurut Silaen desain penelitian adalah desain mengenai keseluruhan proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

2. Umar (2007, hal 6)

Menurut para ahli desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu rencana kerja yang terstruktur
dalam hal hubungan-hubungan antara variabel secara komprehensif sedemikian rupa agar hasil
risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset. Rencana tersebut

8
mencakup hal-hal yang akan dilakukan preset, mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya
secara operasional sampai analisis akhir

3. Nachmias dan Nachmias (1976),

Menurut Nachmias dan Nachmias (1976), desain penelitian adalah suatu rencana yang
membimbing peneliti dalam proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi observasi.
Maksudnya, suatu model pembuktian logis yang memungkinkan peneliti untuk mengambil
inferensi mengenai hubungan kausal antar variabel di dalam suatu penelitian.

E. JENIS DESAIN PENELITIAN

Pemilihan jenis desain penelitian didasari oleh tujuan penelitian yang akan dilakukan.
Terdapat empat jenis desain penelitian yang kerap digunakan, diantaranya adalah berikut ini:

1. Desain penelitian eksperimental

Sesuai namanya, desain penelitian eksperimental berarti peneliti sedang melakukan


penelitian eksperimental. Menurut Arifin (2009:127) penelitian eksperimen dapat diartikan
sebagai penelitian yang di dalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti,
disertai upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar serta melibatkan subjek pembanding
atau metode ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk membangun hubungan yang
melibatkan fenomena sebab akibat.

Desain penelitian eksperimen ditentukan oleh bagaimana cara peneliti mengatur subjek
ke dalam kondisi dan kelompok yang berbeda. Terdapat tiga jenis desain penelitian eksperimen,
yaitu pre-eksperimental, quasi-eksperimental, dan true experimental research.

a) Desain Penelitian Pre-eksperimental

Pada desain penelitian pre-eksperimental, baik satu atau berbagai kelompok variabel terikat
diamati untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari aplikasi suatu variabel bebas yang

9
sebelumnya dianggap dapat menyebabkan perubahan. Desain ini merupakan yang desain
penelitian eksperimen yang paling sederhana dan tidak terdapat kelompok kontrol. Lebih lanjut
lagi, desain penelitian ini dibagi menjadi tiga:

1) One-shot Case Study Research Design

Dalam penelitian eksperimen jenis ini, hanya ada satu kelompok variabel terikat yang
dipertimbangkan. Penelitiannya dilakukan setelah memberikan beberapa perlakuan yang
sebelumnya dianggap menimbulkan perubahan, sehingga desain ini merupakan suatu posttest
study.

2) One-group Pretest-posttest Research Design

Desain penelitian ini mengkombinasikan posttest dan pretest study dengan mengadakan suatu tes
pada satu kelompok sebelum diberi perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Pretest dilakukan
pada awal penelitian dan posttest diberikan saat penelitian selesai.

3) Static-group Comparison

Pada desain ini, 2 atau lebih kelompok diberikan pengawasan, dimana hanya ada satu kelompok
yang diberi perlakuan. Kelompok sisanya dibiarkan statis tanpa diberi perlakuan khusus. Semua
kelompok yang ada kemudian diberikan posttest, kemudian adanya perbedaan yang tampak
diantara kelompok-kelompok tersebut diasumsikan sebagai hasil dari perlakuan yang diberikan.

b) Desain Penelitian Quasi-eksperimental

Kata “quasi” memiliki arti parsial, setengah, atau pseudo (palsu). Sehingga penelitian
quasi-eksperimental memiliki kemiripan dengan true experimental research, tetapi tidak sama.
Pada quasi-eksperimen, partisipan tidak dipilih secara acak, sehingga desain penelitian ini
digunakan pada kondisi dimana randomisasi sulit atau tidak mungkin dilakukan.

c) True Experimental Research Design

10
Desain penelitian ini bergantung pada analisis statistik untuk menerima atau menolak
hipotesis. True experimental research design merupakan desain penelitian eksperimen yang
paling akurat dan dapat dilakukan dengan atau tanpa pretest pada paling tidak 2 kelompok subjek
variabel terikat yang dipilih secara acak.

True experimental research design harus memiliki kelompok kontrol, variabel yang dapat
dimanipulasi oleh peneliti, dan distribusinya harus secara acak atau random. Klasifikasi dari
desain penelitian ini meliputi:

1) The Posttest-only Control Group Design

Desain ini memilih subjek secara acak atau random dan dikelompokkan menjadi 2
kelompok (kontrol dan eksperimental), dan hanya kelompok eksperimental yang diberi
perlakuan. Setelah observasi mendalam, kedua kelompok diberi post-test, dan suatu kesimpulan
diambil dari perbedaan yang terjadi di antara kedua kelompok.

2) The Pretest-posttest Control Group Design

Pada desain kelompok kontrol ini, subjek dipilih dan dibagi menjadi 2 kelompok secara
acak, kemudian kedua kelompok diberi pretest, namun hanya kelompok eksperimental yang
diberikan perlakuan. Di akhir penelitian, kedua kelompok diberi post-test untuk mengukur
derajat perubahan di tiap kelompok.

3) Solomon Four-group Design

Desain ini merupakan kombinasi dari pretest-only dan pretest-posttest control groups.
Dalam desain ini, subjek yang telah dipilih secara acak atau random ditempatkan menjadi 4
kelompok. Dua kelompok pertama diuji menggunakan metode posttest-only, sementara dua
kelompok yang lain diuji menggunakan metode pretest-posttest.

2. Desain Penelitian Survey

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk

11
menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel
sosiologis maupun psikologis.

Menurut para ahli, terdapat beberapa desain penelitian survey, yaitu desain pembagian
silang atau cross sectional design dan desain survey berkepanjangan atau longitudinal survey
(Widodo, 2008); sample survey dan sensus survei (Irawan Soehartono, 2000). Dengan demikian
desain penelitian survey di antaranya adalah sebagai berikut.

Desain penelitian silang atau cross sectional survey digunakan untuk mengetahui isu-isu
yang bersifat temporer melalui pengumpulan data yang dilakukan satu kali saja. Desain
penelitian survey jenis ini paling banyak digunakan oleh peneliti.

Desain penelitian berkepanjangan atau longitudinal survey digunakan untuk memahami


suatu isu secara berkelanjutan. Populasi yang digunakan dalam desain ini tidaklah banyak.
Adapun pengambilan data dilakukan secara berkala. Desain penelitian jenis ini dibedakan atas
kajian kecenderungan atau trend studies, studi panel atau panel studies, sosiometrik, dan desain
kontekstual atau contextual design.

Sample survey adalah survey yang dilakukan pada sebagian populasi atau sampel. Sensus
survey adalah survey yang dilakukan pada seluruh populasi.

3. Desain Penelitian Longitudinal

Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang menggunakan data dengan rentang


waktu yang panjang. Berapa lamakah panjang waktu yang dimaksud bersifat sangat relatif.
Namun, penekanan riset longitudinal sebenarnya pada ekstensi atau perpanjangan dari survey
yang dilakukan. Perpanjangan tersebut bersifat periodik.

Jadi, penelitian longitudinal dapat pula dipahami sebagai perpanjangan penelitian survey
yang bersifat periodik. Sedikitnya, survey dilakukan dua kali dengan rentang waktu yang
ditentukan dari awal. Teknik pengumpulan data penelitian ini biasanya menggunakan kuesioner
atau interview terstruktur.

Desain penelitiannya pun tidak jauh berbeda dengan penelitian lain seperti survey.
Sebagai contoh, kita akan melakukan penelitian tentang perubahan karakteristik kekerasan
pemuda di suatu kota yang kerap terjadi tawuran.
12
Untuk melakukan riset longitudinal, pertama-tama kita melakukan survey dengan
kuesioner dan atau wawancara terhadap anak muda yang terpilih sebagai sampel. Identitas
partisipan atau anak muda tersebut kita catat baik-baik dan disimpan dengan rapi di dalam arsip.
Survey pertama dilakukan dengan variabel yang telah disusun matang.

Riset ini menggunakan rentang waktu yang jelas. Misalnya, setiap lima tahun kita
mendatangi anak muda yang sama untuk dilihat perubahan atau perkembangan dalam
karakteristiknya. Tak ada ketentuan berapa kali partisipan didatangi kembali untuk disurvey,
namun biasanya sedikitnya dua kali mereka disurvey kembali.

Hasil survei kedua, ketiga dan seterusnya akan memperlihatkan perubahan apa yang
terjadi pada anak muda tersebut yang barangkali di survey yang ketiga dan seterusnya bukan lagi
tergolong anak muda. Dengan desain penelitian ini, perubahan karakteristik kekerasan
sebagaimana yang menjadi fokus penelitian sangat mungkin diketahui.

4. Desain Penelitian Studi Kasus

Studi kasus menjadi metode paling sesuai untuk fase penyelidikan dari sebuah penelitian
karena mengedepankan survey dan proses historis sebagai jalan untuk penjelasan yang bersifat
sebab musabab (kausalitas). Meskipun demikian, metode studi kasus hanya merupakan persiapan
metode penelitian dan tidak dapat digunakan untuk menggambarkan atau menguji suatu masalah.

Kriteria penetapan desain penelitian studi kasus sangat berpengaruh terhadap suatu
penelitian. Demikian juga untuk penelitian studi kasus. Kriteria kualitas desain penelitian
berkaitan dengan:

• Validitas konstruk yakni menetapkan ukuran operasional yang benar untuk konsep-
konsep yang akan diteliti. Dalam studi kasus, dapat digunakan teknik multi sumber bukti,
memberikan kesempatan kepada informan kunci untuk meninjau kembali draft laporan
studi kasus yang bersangkutan.

• Validitas internal merupakan hubungan sebab-akibat, dimana kondisi-kondisi tertentu


diperhatikan guna mengarahkan kondisi-kondisi lain, untuk membedakan dari hubungan
semu.

13
• Validitas eksternal yaitu menetapkan ranah dimana temuan suatu penelitian dapat
divisualisasikan.

• Reliabilitas yaitu bahwa suatu penelitian seperti prosedur pengumpulan data dapat
diinterpretasikan dengan hasil yang sama pada waktu yang berbeda.

• Desain penelitian komparatif

Menurut Menurut Robert K. Yin desain penelitian studi kasus secara umum menjadi 2
(dua) jenis, yaitu penelitian studi kasus dengan menggunakan kasus tunggal dan jamak/ banyak.
Disamping itu, ia juga mengelompokkannya berdasarkan jumlah unit analisisnya, yaitu (1)
penelitian studi kasus tunggal holistik (holistic) yang menggunakan satu unit analisis.(2) Desain
kasus tunggal terjalin (embedded) yang menggunakan beberapa atau banyak unit analisis.

Penelitian studi kasus disebut terpancang (embedded), karena terikat (terpancang) pada
unit-unit analisisnya yang telah ditentukan. Perbedaan antara penelitian studi kasus holistik (jenis
1) dan terpancang (jenis 2) adalah pada jumlah unit analisis yang digunakan.

F. CONTOH DESAIN PENELITIAN


1. Penelitian Kualitatif

Penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan


fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih
memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Selain itu, Penelitian
deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel yang
diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya.

2. Penelitian Eksperimen

Eksperimen dalam penelitian sosial sering digunakan untuk menemukan aspek penyebab
atau penyebab fenomena sosial. Seringkali desain eksperimental digunakan sebagai dasar untuk
mengimplementasikan suatu program atau kebijakan.

14
Misalnya, sebagai contoh sederhana dari penelitian eksperimental, peneliti ingin
mengetahui efektivitas penggunaan sistem alarm rokok di ruang publik untuk mengurangi
konsumsi rokok di tempat umum. Beberapa ruang publik dibangun menjadi rokok, yang lain
dengan fitur yang sama tidak dilengkapi dengan alarm rokok. Eksperimen ini akan menunjukkan
hasil seberapa efektif alarm rokok dapat mengurangi konsumsi rokok di tempat umum.

3. Penelitian Kuantitatif

Desain penelitian kuantitatif membuat proyek eksperimental lebih bebas. Maka peneliti
sosial umumnya menerapkan desain eksperimental untuk melakukan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif bisa dipergunakan guna membandingkan kelompok yang diperlakukan
sebagai subjek eksperimen dan kontrol.

Misalnya, percobaan konsumsi vitamin C untuk meningkatkan daya tahan siswa.


Beberapa subjek diminta untuk mengonsumsi vitamin C, yang lain tidak memiliki kelompok
kontrol. Hasilnya adalah hasil percobaan.

4. Makalah

Dalam pembuatan makalah ilmiah juga ada yang namanya penerapan metode penelitian.
Dengan metode penelitian yang bagus, maka makalah ilmiah pun juga bisa terwujud dengan
kualitas yang tinggi.

Berbicara mengenai metode penelitian makalah, sebenarnya dalam hal ini sama saja
dengan metode yang digunakan pada karya ilmiah secara umum. Termasuk yang sudah
disinggung dalam poin sebelumnya. Jadi, di dalamnya bisa menggunakan metode penelitian
dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Hanya saja mayoritas contoh makalah
menggunakan metode kualitatif.

Selain pendekatan secara umum tersebut, dalam makalah juga biasa menerapkan metode
penelitian karya ilmiah pada umumnya. Sebagaimana disebutkan di atas, yakni seperti metode
deskriptif dan eksperimen. Jika kasusnya berkaitan dengan fenomena sosial pun bisa mengusung
metode penelitian sosial. Dan ketiga metode tersebut selanjutnya akan dibahas secara lebih detail
lagi.
15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan pengetahuan, teori, untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia. Secara umum
ada tiga metode penelitian yaitu metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan
metode penelitian kombinasi (mixed methods). Tujuan metode penelitian Secara Umum yaitu;
Untuk memperoleh pengetahuan ataupun penemuan yang belum pernah ditemukan sebelumnya,
Untuk dapat membuktikan data yang sudah di dapatkan, Untuk menguji kebenaran mengenai
data yang telah didapatkan. Terdapat empat jenis desain penelitian yang kerap digunakan,
diantaranya adalah; Desain penelitian eksperimental, Desain Penelitian Survey, Desain
Penelitian Longitudinal, dan Desain Penelitian Studi Kasus.

16
DAFTAR PUSTAKA

Salmaa. (2011, Februari 11). Pengertian Metode Penelitian, Tujuan, Macam, dan Contoh
Lengkapnya. Retrieved from https://penerbitdeepublish.com/pengertian-metode-
penelitian/

salmaa. (2021, Agustus 16). Desain Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap.
Retrieved from https://penerbitdeepublish.com/desain-penelitian/

Sugiyono. (2014). Pengertian Metode Penelitian dan Jenis-jenis Metode Penelitian. Retrieved
from https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-penelitian/

17

Anda mungkin juga menyukai