Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH METODE PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian Komunikasi Kualitatif

Di susun oleh :

Kelompok 6

1. Ismail Jiwo (1710863030)


2. Nisfa Qhoriany (2010861011)
3. Sania Fahira Hijran (2010863001)
4. Brilian Salsabila (2010867003)
5. Laras Andeska Putri (2010867005)

Dosen Pengampu:

Dr. Sarmiati S. Sos, M.Si


Annisa Anindya S.I.Kom, M.Si

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Penelitian Komunikasi Kualitatif” ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tidak lupa pula kita
hadiahkan kepada nabi besar kita yakninya Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa
kita dari masa kegelapan hingga masa yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat
sekarang ini.
Makalah yang berjudul “Penelitian Komunikasi Kualitatif” ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif. Untuk itu ucapan terimakasih
kami sampaikan kepada Ibu Dr. Sarmiati, S.Sos, M.Si selaku dosen pengampu yang telah
membimbing kami dalam proses belajar selama ini. Demikian pula dengan teman-teman
yang secara aktif maupun tidak dalam proses pembuatan materi.
Di dalam proses pembuatan makalah masih banyak terdapat kesalahan maupun
kekurangan dari kami selaku penulis. Oleh karena itu, kami membutuhkan beragam kritik
dan saran yang membangun dari Ibu Mia dan teman-teman, sehingga makalah yang akan
dibuat ke depannya dapat lebih lagi. Semoga materi yang tersampaikan dalam makalah
ini dapat bermanfaat untuk bersama.
Terimakasih.

Padang, 25 Maret 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................2
2.1 Membuat Desain Penelitian ...................................................................................2
2.2 Judul (Topik) .........................................................................................................4
2.3 Rumusan Masalah..................................................................................................7
2.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................9
BAB III PENUTUP .......................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................13
3.2 Saran ....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian kualitatif merupakan penelitian untuk berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal,teknik
pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi. (Sugiyono:2015: 15). Sejalan definisi tersebut Sugiyono meyatakan
metode penelitian kualitatif muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam
memandang suatu realitas/fenomena/gejala.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori tetapi
dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Oleh
karena itu analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang
ditemukan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan desain penelitian?
b. Apa saja tipe-tipe desain penelitian?
c. Apa yang dimaksud dengan judul atau topik dalam suatu penelitian?
d. Bagaimana cara menentukan topik atau judul dalam suatu penelitian?
e. Apa yang dimaksud dengan rumusan masalah dalam suatu penelitian?
f. Apa saja jenis-jenis rumusan masalah dalam suatu penelitian?
g. Apa yang dimaksud dengan tujuan dalam suatu penelitian?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui definisi dari desain penelitian.
b. Mengetahui tipe-tipe desain penelitian.
c. Mengetahui definisi judul atau topik dalam suatu penelitian.
d. Mengetahui cara menentukan topik atau judul dalam suatu penelitian.
e. Mengetahui definisi rumusan masalah dalam suatu penelitian.
f. Mengetahui jenis-jenis rumusan masalah dalam suatu penelitian.
g. Mengetahui definisi tujuan dalam suatu penelitiann.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Membuat Desain Penelitian


Dalam melakukan suatu penelitian, salah satu langkah penting yang harus
dilakukan adalah membuat desain penelitian metode penelitian. Desain penelitian
adalah suatu strategi atau rancangan guna mencapai tujuan dari penelitian yang sudah
ditetapkan dan memiliki peran sebagai penuntun serta pedoman peneliti pada proses
penelitian. Menurut Arikunto (2010) desain penelitian seperti peta jalan bagi sang
peneliti yang menentukan dan menuntun arah proses berlangsung nya penelitian
secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang sudah di tentukan. Tanpa adanya
desain penelitian yang benar, maka seorang peneliti tidak akan dapat melakukan
penelitian dengan baik dikarenakan tidak adanya pedoman arah yang jelas.
Sukardi membahas terkait desain penelitian menjadi dua definisi, yaitu luas dan
sempit. Dalam definisi luas, desain penelitian merupakan keseluruhan proses yang
dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Konteks ini memiliki
komponen desain yang mencakup semua stuktur peneliti yang di awali dari ditemukan
nya ide sampai di dapatkan nya hasil penelitian (Buse, dkk, 2005). Sedangkan dalam
definisi sempitnya, desain penelitian adalah penggambaran secara jelas terkait
hubungan antara variabel, pengumpulan data, dan analisi data, sehingga dengan
adanya desain penelitian yang baik maka peneliti ataupun orang yang berkepentingan
mempunyai gambaran terhadap bagaimana letter kaitan antar variabel dan bagaimana
mengukurnya (Sukardi, 2009).

Tipe-Tipe Desain Penelitian

Dalam desain penelitian terdapat beberapa tipe desain penelitian yang dapat
digunakan. Tipe-tipe desain penelitian tersebut ialah sebagai berikut:

1. Casual Comperative Research. Tipe penelitian ini disebut juga dengan


penelitian sebab akibat, merupakan salah satu ide berpikir ilmiah untuk
menyusun suatu riset metodologi. Penelitian ini melibatkan perbandingan
dengan penelitian korelasional yang melihat pada hubungan. Contohnya,
ada seorang peneliti yang berkemungkinan ingin membandingkan
komposisi dari tubuh orang-orang yang berlatih dengan bebas dengan

2
orang-orang yang berlatih menggunakan mesin latihan. Dalam hal ini sang
peneliti tidak memanipulasi variabel apapun, ia hanya menyelidiki efek
beban bebas versus mesin olahraga pada bentuk dan komposisi tubuh.
2. Riset Experimental. Untuk menggambarkan tipe riset ini, dapat dilakukan
terhadap dua kelompok. Dimana kelompok satu disebut kontrol tanpa
adanya perlakuan, lalu kelompok kedua diberikan perlakuan (treatment).
Contoh judul penelitian eksperimental yaitu, pengaruh penggunaan media
audio visual terhadap pemahaman konsep peserta didik dalam
pembelajaran geografi. Lalu efektif Iyaa media pembelajaran dalam
pembelajaran biologi.
3. Ethnographic Research. Tipe penelitian ini memfokuskan pada diri
budaya dari sekelompok orang. Biasanya ethnographic meneliti tentang
budaya secara umum. Contoh judul dari penelitian ini yaitu perkembangan
komunikasi masyarakat suku badut dalam menerima pendatang baru.
Fokus pada penelitian ini salah satu nya yaitu pada komunikasi
4. Action Research. Penelitian ini merupakan penelitian yang berfokus
kepada tindakan sosial. Penggunaan penelitian ini yaitu untuk
menyelesaikan masalah praktis yang dijumpai dalam organisasi atau
komunitas dengan mengikutsertakan para pihak yang terkait dan
menggunakan pendekatan yang ilmiah untuk mencapai perbaikan serta
perubahan yang diinginkan.
5. Historical Research. Historical Research dilakukan dengan membaca
buku-buku dan literatur sehingga mengikuti pola dari buku yang dibaca.
Penelitian ini memerlukan sejarah awal pertama dapat terbentuknya topik
yang ingin dicari. Contoh dari penelitian historical atau historis misalnya
penelitian mengenai penelusuran komunisme di Indonesia tahun 1945
sampai pada tahun 1965. Hal yang menjadi dilema dari penelitian dapat
berupa apakah komunisme yang ada di Indonesia di dapat dari warisan
para penjajah atau merupakan kebudayaan asli. Pengumpulan data
penelitian tersebut dapat melalui analisis dokumen dan wawancara dari
sumber yang primer dan sekunder.

3
6. Survey Research. Pada umumnya penelitian survey meneliti perilaku
individu atau kelompok dan digunakan pada penelitian yang bersifat
kuantitatif serta dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengambilan data. Kelebihan dari penelitian survei yaitu survei yang
dilakukan dapat digunakan untuk meneliti masalah atau pertanyaan
penelitian dalam situasi yang sebenarnya. Lalu biaya untuk penelitian
survei biasanya relatif tidak mahal dibandingkan dengan informasi yang
didapatkan peneliti. Serta penelitian survei tidak dibatasi oleh batasan
geografis dan dapat dilakukan kapan saja serta dima saja terutama survei
yang dilakukan secara daring. Adapaun kelemahan dari penelitian survei
yaitu variabel penelitian survei tidak dapat dimanipulasi, dan pemilihan
kata-kata pada pertanyaan kuisioner dapat menimbulkan bias pada
penelitian jika peneliti tidak teliti.
7. Correlation Research. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan
diantara dua variabel. Korelasi tidak menjamin adanya kausaliti
(hubungan sebab akibat) tetapi kausaliti menjamin adanya korelasi.

2.2 Judul (Topik)


Judul atau yang lebih dikenal sebagai topic dalam sebuah penelitian merupakan
masalah utama yang membutuhkan penyelesaian, penjelasan, deskripsi, atau
konfirmasi tambahan. Peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan penelitian
(fenomena) dapat dijadikan sebagai topik. Topik penelitian sudah ada sebelum
penelitian dilakukan, hal ini di karenakan topik penelitian akan selalu menjadi
landasan awal ketika kegiatan penelitian dilakukan.
Adapun definisi topik dari para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Howe Opik, topik penelitian menyangkut proses pembentukan
wacana percakapan yang baik dan dilakukan secara sistematis untuk
meningkatkan kredibilitas penelitian yang akan dilakukan, topik
merupakan landasan fundamental yang harus dimiliki sebelum melakukan
langkah penelitian.
2. Sage Knowledge mendefinisikan topik penelitian sebagai subjek atau isu
yang peneliti minati. Setiap proyek penelitian yang sukses dimulai dengan
topik penelitian yang jelas. Peneliti terus-menerus menyelidiki,

4
mendefinisikan, dan menyempurnakan ide-ide mereka melalui proses
pemilihan topik.
3. Pertanyaan penelitian yang akan anda jawab dalam makalah anda adalah
"Topik Penelitian" hal ini didefinisikan oleh Norge Teknisk-
Naturvitenskapelige Universitet. Fakta atau fenomena yang diamati dapat
menjadi dasar untuk topik penelitian.
Penulis yang mungkin terbatas dalam kemampuannya untuk membahas subjek
terlalu luas atau terlalu umum maka dapat dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini
dilakukan agar penulis dapat menulis dengan tujuan yang jelas dan tidak terjebak
dalam masalah yang tidak ada habisnya. Metode yang digunakan untuk membatasi
subjek ini dapat dibuat lebih sederhana dengan membuat diagram jam, grafik pohon,
atau dengan membuat piramida terbalik (Sanggup, 2015).
Suyitno (2011) berpendapat bahwa penelitian harus memiliki subjek atau isu
yang menjadi inti dari satu penelitian. Untuk menyusun langkah-langkah penelitian,
terlebih dahulu harus dipilih topiknya. Dalam penelitian, hal-hal yang akan dibahas
disebut sebagai topik atau masalah. Intinya, topik merupakan masalah yang
membutuhkan penyelesaian, penjelasan, deskripsi, dan konfirmasi tambahan.

Cara Menentukan Topik

1. Penelitian yang dilakukan harus sesuai dengan bidang studi peneliti.


Untuk menghindari melakukan penelitian di luar bidang studinya, peneliti
harus memiliki pemahaman yang jelas tentang bidang studinya..
2. Bermanfaat bagi masyarakat, khususnya subyek penelitian. Setiap
penelitian yang dilakukan harus bermanfaat jika dipraktikkan langsung
dalam kehidupan nyata.
3. Mengetahui dasar-dasar berbagai macam penelitian dianggap sangat
penting agar peneliti dapat menggunakan metode penelitian yang sesuai
dengan yang ia lakukan (Rahardjo dalam majalah pendidikan, 2011).
4. Masalah yang diangkat bersifat baru, mengembangkan dan menemukan
sesuatu yang baru; tentu akan dihargai lebih dari pada sekedar menjiplak
karya orang lain (plagiarisme).
5. Tema yang sedang trending (hot topic) Biasanya topik yang sedang
trending akan memenuhi kebutuhan kampus dan mendapat persetujuan

5
dari dosen pembimbing. Seorang peneliti tidak perlu takut untuk bertanya
tentang isu-isu terkini di bidang studinya kepada pembimbingnya (sri
widyaningsih: 2012).

Selain beberapa cara menentukan topik diatas ada juga pertimbangan pemilihan
topik dalam penelitian. Menurut Sutrisno Hadi (1984) setidak-tidaknya terdapat
empat hal yang biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan pemilihan topik penelitian,
yakni manageable topic, obtainable data, significance of topic dan interested topic.

1. Managable Topic
Kemampuan untuk memecahkan masalah harus diperhitungkan ketika
memilih topik untuk masalah penelitian sehingga tidak melampaui
kemampuan seseorang. Jumlah uang yang tersedia, cukup atau tidaknya
untuk menyelesaikan penelitian, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah, cukup terkait atau tidaknya dengan subjek,
tersedianya sponsor atau konsultan yang bersedia membantu atau
memiliki kesempatan yang cukup untuk melakukannya, kemampuan
untuk berkolaborasi dengan pihak lain, apakah perlu atau tidak, serta
mempertimbangkan bagaimana implementasinya.
2. Obtainabel Data
Terlepas dari kenyataan bahwa peneliti dapat memilih topik yang luar
biasa. namun, peneliti juga harus memikirkan ketersediaan data. Dalam
melakukan penelitian, data mutlak sangat diperlukan. Ketika memilih
topik, peneliti harus memikirkan apakah data dan literatur pustaka yang
akan digunakan dalam penelitian sudah tersedia, apakah metode
pengumpulan data atau informasi dapat dipahami dengan baik untuk
memastikan bahwa data atau informasi tersebut benar. Kemudia keadaan
pribadi peneliti sendiri dan faktor eksternalnya juga harus
dipertimbangkan agar tidak menimbulkan masalah dalam pengumpulan
data.
3. Significance of Topic
Untuk studi penelitian, topik yang dipilih sangat penting kontribusinya
dalam hasil penelitian untuk kepentingan akademik atau sosial dan
pengulangan topik yang tidak diduplikasi harus diperhatikan. Sebagai

6
sebuah karya ilmiah, topik yang diteliti harus memberikan kontribusi
pengetahuan, baik berupa tesis, disertasi, maupun tesis. Kemampuan
untuk memilih topik penelitian seringkali mencerminkan aplikasi praktis
dari temuan penelitian. Banyak temuan penelitian yang awalnya dianggap
hanya temuan penelitian ternyata memberikan kontribusi yang signifikan
bagi kehidupan manusia saat ini. Namun meski demikian masih terdapat
tiga kondisi di mana topik tidak dapat diulang. Pertama, apabila kita
beranggapan suatu wilayah mungkin memerlukan pengolahan kembali di
sebabkan karena kondisi-kondisi yang telah berubah di banding dengan
pada sat penelitian terdahulu dilakukan. Kedua, apabila peneliti merasa
penelitian terdahulu itu di ragukan validitasnya, sehingga penyimpulannya
menyesatkan/keliru, analisisnya tidak menggunakan teknik yang tepat,
dan pengumpulan datanya tidak mengikuti tata cara semestinya. Ketiga,
mungkin saja bermaksud untuk menguji apakah hasil dari penelitian
terdahulu yang di lakukan di wilayah tertentu, akan sama hasilnya di
wilayah lain.
4. Interested Topic
Faktor yang ada dalam diri peneliti itu sendiri, seperti antusiasme dan
minat. Topik yang dipilih untuk studi penelitian perlu didukung dengan
baik dan bahkan didorong oleh banyak minat dan antusiasme. Ketertarikan
dan energi yang luar biasa ini muncul dari ketertarikan logika yang
bertekad mencari kebenaran logika. Salah satu kelemahan peneliti adalah
kegiatan itu tidak di dorong oleh maksud mencari kebenaran ilmiah it,
melainkan oleh keinginan untuk membuktikan kebenaran pendapat
pribadi.
2.3 Rumusan Masalah
Dalam melakukan penelitian, pertama-tama peneliti perlu mengidentifikasi
topik penelitian. Topik penelitian merupakan persoalan-persoalan atau masalah-
masalah penelitian yang perlu diteliti. Mengidentifikasi masalah penelitian
merupakan kegiatan melakukan spesifikasi persoalan-persoalan yang ada untuk
diteliti mengembangkan dasar-dasar kebenaran untuk melakukan penelitian tersebut,
dan mendeskripsikan pentingnya penelitian terhadap pembaca yang berminat

7
terhadap hasil penelitian tersebut. Rumusan masalah penelitian (Research Question)
bertujuan mempersempit tujuan penelitian dan perlu dirumuskan dalam sebuah
kalimat tanya agar dapat di jawab oleh peneliti berdasarkan data penelitiannya.

Kriteria Rumusan Masalah Penelitian

1. Pertama, sebuah rumusan masalah berbentuk kalimat tanya.


2. Kedua, Sebuah rumusan masalah yang tepat harus sesuai dengan tujuan
penelitian.
3. Ketiga, rumusan masalah penelitian perlu dibuat berdasarkan konteks
masalah yang dilaporkan dalam penelitian sebelum-sebelumnya.
4. Keempat, pertanyaan- pertanyaan perlu diyakini peneliti untuk dapat
diteliti (feasibility).

Jenis-jenis Rumusan Masalah Penelitian

1. Rumusan Masalah Deskriptif. Rumusan masalah deskriptif adalah


rumusan masalah yang menggambarkan seluruh alur penelitian kualitatif,
mulai dari latar belakang hingga penarikan kesimpulan. Biasanya,
rumusan masalah deskriptif bersifat penelitian kualitatif. Selain itu, jenis
rumusan masalah ini digunakan jika penelitian yang hendak dilakukan
memiliki satu variabel.
2. Rumusan Masalah Komparatif. Rumusan masalah komparatif
merupakan jenis rumusan masalah yang membandingkan suatu variabel
atau beberapa variabel pada sebuah penelitian. Bisa dikatakan bahwa jenis
rumusan masalah ini merupakan kebalikan dari rumusan masalah
deskriptif.
3. Rumusan Masalah Asosiatif. Rumusan masalah asosiatif adalah suatu
rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara
dua variabel atau lebih. Setidaknya ada tiga bentuk hubungan, yakni
hubungan kausal, hubungan simetris, dan interaktif.
4. Rumusan Masalah Kausal. merupakan hubungan yang sifatnya sebab-
akibat, salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain
(dependen), misalnya seperti dalam penelitian ini yaitu pengaruh
Lingkungan Keluarga dengan kemampuan berpikir kreatif siswa.

8
5. Rumusan Masalah Penelitian Kualitatif. Seperti fungsi pertama
rumusan masalah dalam desain penelitian kuantitatif,tujuan utama
rumusan masalah penelitian kuantatif ialah untuk memfokuskan tujuan-
tujuan khusus penelitian.
6. Rumusan Masalah Penelitian Kuantitatif. Rumusan masalah penelitian
kuantitatif terdapat dalam semua desain penelitian kuantitatif, termasuk
eksperimen, studi korelasi dan survei. Tujuan rumusan masalah penelitian
kuantitatif ialah untuk mereformulasikan tujuan-tujuan penelitian menjadi
lebih spesifik dan untuk tujuan tersebut,rumusan masalah penelitian perlu
disesuaikan dengan tujuan-tujuan khusus penelitian Anda. Menurut
Creswell (2005) terdapat tiga rumusan masalah yang umum dalam desain
penelitian kuantitatif, yakni: pernyataan deskriptif,pernyataan assosiatif,
dan rumusan komperatif
7. Rumusan Masalah Penelitian Gabungan. Jika penelitian hendak
menggabungkan desain gabungan metode kuantitatif dan kualitatif dalam
suatu penelitian, rumusan masalah penelitian perlu mencerminkan desain
dan metode gabungan tersebut.
2.4 Tujuan Penelitian
Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat
bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja
rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam
bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila
permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila
disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi
pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan
bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan
pecahan, maka jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari
pertanyaan ini, sehingga perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin
mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual
pada pokok bahasan pemecahan, atau ingin mengetahui bagaimanakah efek
penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan terhadap
hasil belajar.

9
Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan
jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang harus dipenuhi
sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan
dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.
Tujuan terujung suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-
pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian
tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut. Tidak
satu orang yang mampu mengajukan semua pertanyaan, dan demikian pula tak
seorangpun sanggup menemukan semua jawaban bahkan hanya untuk satu
pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita dengan cara membatasi tujuan
penelitian. Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk
membatasi ini, yaitu:
1. Eksplorasi
Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tuga macam
maksud, yaitu: (a) memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin
lebih memahami, (b) menguji kelayakan dalam melakukan
penelitian/studi yang lebih mendalam nantinya, dan (c) mengembangkan
metode yang akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam hasil
penelitian eksplorasi, karena merupakan penelitian penjelajahan, maka
sering dianggap tidak memuaskan. Kekurang-puasan terhadap hasil
penelitian ini umumnya terkait dengan masalah sampling
(representativeness).
Tapi perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti
“pembukaan jalan”, sehingga setelah “pintu terbuka lebar-lebar” maka
diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian
dari “ruang di balik pintu yang telah terbuka” tadi.
2. Deskripsi
Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara
lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain.
3. Prediksi
Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan
(keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang

10
sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi
sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru,
kita gunakan skor minimal tertentu—yang artinya dengan skor tersebut,
mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya
(prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan
studi nantinya).
4. Eksplanasi
Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara
dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan
apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau
menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi
yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat
bertujuan menjelaskan, misalnya, “mengapa” suatu kota tipe tertentu
mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya.
Catatan: dalam penelitian deskriptif hanyadijelaskan bahwa tingkat
kejahatan di kota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya,
tapi tidak dijelaskan “mengapa” (hubungan sebab-akibat) hal tersebut
terjadi.
5. Aksi
Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di
atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan
bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen
tidakan dan mengamati hasilnya; berdasar hasil tersebut disusun
persyaratan solusi. Misal, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu
udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai AC
(tidak mematikannya). Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat
berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih
dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu,ada satu yang
paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap
fenomena di atas.

11
Tujuan Penelitian Menurut Para Ahli

Menurut buku Pengantar Metodologi Penelitian terbitan Yayasan Kita menulis,


ada beberapa tujuan penelitian menurut ahli yaitu :
1. Beckingham (1974). Tujuan penelitian ini adalah ungkapan ‘mengapa’
penelitian itu dilakukan. Tujuan ini merupakan persepsi yang mampu
menguraikan atau memperkirakan situasi atau pemecahan masalah pada
keadaan dan dapat membuktikan yang akan dilakukan
2. Locke Spirduso dan Silverman (2013) dalam Creswell (2016). Tujuan
penelitian ini adalah untuk menunjukkan serangkaian pertanyaan
‘mengapa anda ingin melakukan riset dan apa yang ingin anda dapatkan’.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam melakukan suatu penelitian, terdapat langkah awal yang perlu
dipersiapkan yaitu :
1. Membuat desain penelitian. Desain penelitian adalah suatu strategi atau
rancangan yang menjadi pedoman dalam suatu penelitian. Biasanya ini tergambar
dari bagaimana si peneliti menentukan ide hingga menghasilkan suatu kesimpulan
penelitian. Di dalam makalah, terdapat 7 tipe desain penelitian, di antaranya :
Casual Comparative Research, Riset Experimental, Etnographic Research,
Action Research, Historical Research, Survey Research, dan Correlation
Research.
2. Menentukan Judul (Topik). Judul atau topik dalam suatu penelitian adalah
masalah utama yang membutuhkan suatu penyelesaian, deskripsi dan keterangan
tambahan. Menurut Sutrisno Hadi (1984) setidak-tidaknya terdapat empat hal
yang biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan pemilihan topik penelitian, yakni
manageable topic, obtainable data, significance of topic dan interested topic.
3. Membuat Rumusan Masalah. Rumusan masalah adalah kegiatan melakukan
spesifikasi persoalan-persoalan yang ada untuk diteliti dalam rangka
mengembangkan dasar-dasar kebenaran. Biasanya dalam membuat rumusan
masalah, kalimat yang digunakan merupakan kalimat tanya.
4. Membuat Tujuan Penelitian. Biasanya, tujuan penelitian merupakan bentuk
pengulangan dari rumusan masalah yang menggunakan kalimat pernyataan.
Terdapat beberapa jenis tujuan penelitian di antaranya : Eksplorasi, Deskripsi,
Prediksi, Eksplanasi dan Aksi.
3.2 Saran
Makalah yang berjudul “Penelitian Komunikasi Kualitatif” ini semoga
memberikan manfaat bagi pembaca. Kami berharap materi-materi yang disampaikan
dapat dijadikan acuan dalam membuat karya tulis ilmiah ataupun skripsi. Masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, sehingga
membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdussamad, Zuchri (2021). Metode Penelitian Kualitatif : CV. Syakir Media Press.

Chandra, Vivi. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yayasan Kita Menulis.


Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif : Teori Dasar dan Analisis Data dalam
Perspektif Kualitatif. Grup CV Budi Utama.
Simarmata, Nenny Ika Putri,et.al. (2021). Metode Penelitian untuk Perguruan Tinggi.
Yayasan Kita Menulis.
Siyoto, Sandu. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing.

14

Anda mungkin juga menyukai