Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

KONSEP DASAR PENELITIAN


KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH:

TRI PURBOYO WAHYU


NUR ASIDA
DENI SETIYAWAN
SILVIA MARJULINA
NASYARUDIN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah pada mata kuliah Metodologi Penelitian yang berjudul
“Konsep Dasar Penelitian Keperawatan”, di Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes)
YARSI Pontianak.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak


dapat dilaksanankan apabila tidak didukung oleh berbagai pihak, untuk itu tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepeda:

1. Bapak Ns. Uti Rusdian Hidayat, M. Kep Selaku Ketua Sekolah Tinggi
Kesehatan (STIKes) YARSI Pontianak.
2. Ns. Fauzan Alfikrie, M.Kep sebagai dosen mata kuliah Metodologi Penelitian
3. Teman-teman Pendidikan STIKes YARSI Pontianak yang telah banyak
mengorbankan waktu dalam membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis telah berusaha seoptimal mungkin dalam menyusun makalah ini,


untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan guna
penyempurnaan penulisan ini. Penulis berharap makalah ini semoga bermanfaat
untuk kita semua.

Pontianak, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................
C. Metode Penulisan..................................................................................
D. Sistematika Penulisan...........................................................................

BAB II TINJAUAN TEORITIS TEORITIS....................................................

A. Konsep ................................................................................................
B. Konsep..................................................................................................
C. A...........................................................................................................

BAB III PENUTUPAN....................................................................................

A. KESIMPULAN.....................................................................................
B. SARAN.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur dan simetri. Alam
mencakup benda alam dan "benda" konsep dalam gagasan manusia. Dalam
penelitian ilmu alam, kebenaran ilmu haruslah positif, memusatkan perhatian
pada gejala yang nyata dan konkret tanpa halangan dari pertimbangan lainnya
(Soekanto, 1997: 444). Untuk itu, penelitian didefinisikan sebagai
penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis, tentang
fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis
tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena itu. Secara
historis, pendekatan ini diilhami oleh pemikiran tokoh-tokoh filsafat seperti
Rene Descartes, Auguste Comte dan John Dewey. Manusia mempunyai tahap
perkembangan mulai dari tahap teologis, metafisik sampai positif. Kebenaran
ilmu dicapai pada tahap positif, sehingga ilmu harus memusatkan perhatian
pada gejala yang nyata dan konkret. Paham positivisme ini mengatakan
bahwa perilaku masyarakat manusia memiliki kesesuaian dengan kondisi
alam (isomorphism).
Sebagaimana dengan gejala alam, manusia bersifat terstruktur dan dapat
diramalkan. Alam, termasuk manusia, diciptakan sebagai sebuah keserasian.
Keserasian itu dapat dilihat dari berbagai gejala alam seperti berjuta-juta
planet termasuk bumi yang mengitari matahari pada wilayah orbitnya dengan
tidak pernah saling berbenturan, lingkaran dalam batang pohori memberi
petunjuk mengenai usia pohon yang bersangkutan, ujung jarum apabila
diperbesar dengan suatu alat akan terlihat seperti bintik-bintik yang teratur
dan indah, bawang terbungkus dengan kulitnya membangun sebuah bentuk
yang sangat simetri, dan sebagainya. Hukum- hukum alam ini mempengaruhi
usaha untuk memahami masyarakat manusia. Perilaku manusia diasumsikan
sebagai sebuah keteraturan yang dapat diuji, diramalkan dan
digeneralisasikan. Pengaruh itu terlihat dalam konsep dan metode. Pengaruh
ilmu alam dalam konsep ilmu psikologi dan pendidikan terdapat dalam
konsep heriditas yang diadopsi dari eksperimen Morgan dalam lapangan
biologi, teori psikologi medan diambil dari teori medan magnet, teori belajar
kuantum berasal dari fisika kuantum, konsep individu, stimulus dan respons,
juga merupakan konsep-konsep dalam ilmu alam yaitu teori atom. Pengaruh
ilmu alam dalam metode penelitian psikologi dan pendidikan terlihat dalam
penggunaan metode observasi yang diambil dari cara yang digunakan dalam
ilmu astronomi, asumsi normalitas dalam pengukuran psikologis, prosedur
sampling, analisa kuantitatif, metode eksperimen, perlunya definisi
operasional, dan sebagainya Usaha pengukuran untuk mengubah kualitas
menjadi kuantitas dilakukan terhadap tanda-tanda perilaku dalam variabel.
Benda alam tidaklah diukur hakikatnya, tetapi "perilaku" yang dapat diindera.
Benda konsep tidak diukur dalam hakikat konseptual variabel, tapi dalam
indikator yang menjadi tanda-tanda perilaku dalam variabel. Perilaku itu
diperoleh melalui proses belajar, sehingga pengukuran merupakan kegiatan
mengukur hasil belajar dalam variabel yang diteliti. Pengalaman dari proses
belajar merupakan hasil belajar yang bersifat objektif dan dapat diukur.
Misalnya kepandaian diukur berdasarkan tanda-tanda perilaku yang dimiliki
oleh orang yang pandai, yaitu kemampuan menjawab dengan benar tes yang
diberikan kepadanya. Tingkat demokratisme guru adalah perilaku yang
dilakukan dalam, mengambil keputusan, memberi perintah, dan menilai hasil
kerja siswa. Pemanfaatan instrumen sebagai alat ukur dalam penelitian
kuantitatif menjadi sangat menentukan. Perkembangan alat ukur berjalan
searah dengan perkembangan ilmu. Berkembangnya alat-alat pengukuran
mendorong penemuan-penemuan ilmiah, dan penemuan-penemuan ilmiah
mendorong usaha untuk mengembangkan alat-alat ukur baru. Usaha untuk
memahami bintang-bintang menimbulkan usaha untuk menciptakan teropong
bintang dan penemuan teropong bintang mendorong penemuan-penemuan
besar dalam lapangan astronomi.
Dalam kehidupan sehari-hari terutama pada bidang kesehatan masih
banyak hal-hal yang harus kita jadikan sebagai bahan penelitian agar
pelayanan yang diberikann kepada pasien dapat menjadi efesien serta tepat
guna. Sehingga setelah dilakukan penelitian dapat dijadikan acuan untuk
pelayanan kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas maka kami merasa tertarik untuk menulis
makalah yang berjudul Konsep Dasar Penelitian Keperawatan.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan agar setiap orang khususnya mahasiswa
keperawatan dapat memahami Konsep Dasar Penelitian Keperawatan
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini adalah :
a. Mahasiswa / i mampu memahami konsep dasar penelitian kuantitatif
dan kualitatif.
b. Mahasiswa / i mampu membedakan penelitian kuantitatif dan kualitatif
c. Mahasiswa / i menentukan langkah-langkah penelitian.
d. Mahasiswa / i mampu menentukan ruang lingkup penelitian
keperawatan
e. Masiswa / i mampu membuat penelitian dengan baik dan benar.

C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan study literatur yang
penulis dapatkan dari berbagai sumber yang ada di internet.

D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 BAB yaitu :
1. BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar Belakang, Tujuan, Metode
Penulisan dan Sistematika Penulisan
2. BAB II Tinjauan Teoritis yang terdiri dari konsep penelitian
3. BAB III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran
4. Daftar Pustaka

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep dan Penelitian


1. Pengertian
Menurut Putri (2021) Penelitian diartikan sebagai kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis serta penyajian data secara sistematis dan obyektif,
untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Definisi penelitian
menurut para ahli antara lain, Suhardjono, dkk Mengutip dari
buku Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif (2021) karya Abd.
Mukhid, dituliskan pengertian penelitian menurut Suhardjono, ialah upaya
pencarian informasi untuk memecahkan suatu masalah dengan metode
ilmiah. Menurut Kerlinger, penelitian merupakan proses penemuan
informasi secara sistematis dan terkontrol yang didasarkan pada hipotesis
dan teori. Menurut McMillan dan Schumacher, penelitian adalah proses
penemuan dan analisis data secara sistematis dan logis untuk mencapai
tujuan tertentu. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian adalah kegiatan
ilmiah yang berpusat pada analisis, dilakukan dengan sitematis dan
konsisten, bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran.

2. Tujuan Penelitian
Menurut Sitoresmi (2023) Jika dalam penelitian tidak ada fokus atau
tujuan yang ingin diraih maka penelitian anda hanya akan menguras
tenaga, waktu, dan juga dana untuk hal yang tidak ada gunanya. Tujuan
penelitian terbagi atas 2 yaitu :
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian adalah :
1) Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
2) Sebagai pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari
pengetahuan yang sudah ada.
3) Sebagai pengembangan pengetahuan suatu bidang keilmuan yang
sudah ada. Intinya semua penelitian yang dilakukan oleh seseorang
pasti memiliki tujuan tertentu.

b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penetilian adalah :
1) Penelitian yang bertujuan eksploratif, menggali suatu hal atau
permasalahan yang sedang diteliti.
2) Bertujuan untuk pengembangan, dimana peneliti ingin
mengembangkan teori, pandangan ilmiah tertentu menjadi lebih
luas sebagai sarana pemecahan berbagai masalah di masyarakat.
3) Untuk menguji atau memverifikasi suatu topik atau permasalahan
dimana hasilnya bisa memperkuat teori atau pandangan tertentu dan
juga bisa menolak hasil teori atau pandangan itu.
4) Penggunaan tujuan penelitian bisa sebagai sarana untuk mencari dan
menemukan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan langsung di
dalam kehidupan. Penelitian jenis ini disebut juga dengan applied
research.

3. Manfaat Penelitian
Menurut Sitoresmi (2023) manfaat dari sebuah penelitian adalah :
a. Manfaat Teoritis
Berlatar dari tujuan penelitian varifikatif untuk memverifikasi teori
yang sudah ada. Apakah akan memperkuat atau menggugurkan teori
tersebut. Manfaat teoritis muncul karena peneliti tidak puas atau ragu
terhadap suatu teori tertentu
b. Manfaat Praktisi
Di mana manfaat ini bisa berguna untuk memecahkan masalah secara
pratikal atau sebagai alternatif solusi suatu permasalahan.
4. Ciri – Ciri Penelitian
Menurut Sandu Siyoto dan Ali Sodik dalam buku Dasar Metodologi
Penelitian (2015) penelitian memiliki empat ciri dasar, yakni:
a. Bersifat sistematis dan logis
Artinya penelitian dilaksanakan melalui prosedur atau langkah-langkah
yang berurutan. Selain itu penelitian juga harus dibuat secara logis dan
tidak memanipulasi hal apa pun di dalamnya.
b. Bersifat ilmiah
Artinya hasil penelitian harus bisa dipertanggungjawabkan serta bisa
dibuktikan kebenarannya. Maka penelitian harus menyajikan berbagai
data atau temuan fakta.
c. Efisien dan bermanfaat
Artinya penelitian harus disusun seefisien mungkin dan bisa dipahami
oleh banyak kalangan. Selain itu, penelitian juga harus memiliki
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
d. Analitis
Artinya penelitian harus dilakukan, dibuktikan serta dijelaskan melalui
proses metode ilmiah. Hubungan sebab akibat antar variabel juga harus
diuraikan dengan jelas dalam penelitian.

5. Syarat Penelitian
Menurut Sitoresmi (2023) syarat penelitian Penelitian memiliki tiga syarat
penting, yakni:
a. Sistematis Penelitian dilaksanakan dan disusun dengan menggunakan
pola, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
b. Terencana Penelitian dilaksanakan dengan pertimbangan dan rencana
yang matang. Hal ini termasuk penggunaan metode penelitian yang
sudah diperhitungkan sebelumnya.
c. Menerapkan konsep ilmiah Penelitian dilaksanakan dari awal hingga
akhir dengan menerapkan konsep ilmiah sesuai dengan bidang ilmu
pengetahuannya.
6. Sikap Peneliti

Menurut Sandu Siyoto dan Ali Sodik dalam buku Dasar Metodologi
Penelitian (2015), seorang peneliti harus memiliki tiga sikap yaitu :

a. Obyektif
Artinya peneliti harus bisa membedakan mana fakta atau temuan data
serta opini atau pendapatnya. Dalam analisis hasil penelitian, peneliti
harus menguraikan dengan jelas temuan fakta tanpa menggunakan
pendapat pribadi.

b. Kompeten
Artinya peneliti memiliki keterampilan untuk melakukan penelitian
dengan metode ilmiah serta teknik tertentu.
c. Faktual
Artinya peneliti harus mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis
temuan datanya berdasarkan fakta yang diperoleh, tanpa menggunakan
anggapan atau harapan yang bersifat abstrak.

B. Jenis-Jenis Penelitian

Dalam buku Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan (2018) karya


Syamsunie Carsel, ada enam jenis penelitian, yaitu:

1. Penelitian dasar atau penelitian murni (Basic Research)


Penelitian dasar adalah data yang dikumpulkan untuk meningkatkan
pengetahuan. Motivasi utamanya adalah perluasan pengetahuan. Ini adalah
penelitian non-komersial yang tidak memfasilitasi dalam membuat atau
menemukan apa pun. Contoh dari penelitian dasar adalah percobaan untuk
menentukan fakta sederhana. Penelitian dasar merupakan penelitian yang
dilakukan secara mendalam terhadap suatu fenomena. Tujuan penelitian
ini ialah untuk mengembangkan teori.

2. Penelitian Sekunder
Menurut Abdul (2023) Penelitian sekunder atau penelitian meja adalah
metode penelitian yang melibatkan penggunaan data yang sudah ada. Data
yang ada dirangkum dan disusun untuk meningkatkan efektivitas
penelitian secara keseluruhan. Penelitian sekunder meliputi bahan
penelitian yang dipublikasikan dalam laporan penelitian dan dokumen
sejenis.contohnya penelitian yang meneliti tinggi dan berat badan
seseorang. Atau penelitian yang fokus mengetahui volume penjualan
perbulan dan banyak lagi yang berkaitan dengan angka statistik.
3. Penelitian terapan atau penelitian operasional (Applied Research)
Penelitian terapan merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapat
informasi dan menggunakannya sebagai langkah pemecahan masalah.
Biasanya penelitian ini digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Penelitian terapan berfokus pada analisis dan pemecahan masalah
kehidupan nyata. Jenis ini mengacu pada studi yang membantu
memecahkan masalah praktis dengan menggunakan metode ilmiah. Studi
memainkan peran penting dalam memecahkan masalah yang berdampak
pada kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Misalnya, menemukan
obat khusus untuk suatu penyakit.
4. Penelitian Berorientasi Masalah (Problem Oriented Research)
Seperti namanya, penelitian berorientasi masalah dilakukan untuk
memahami sifat sebenarnya dari masalah untuk menemukan solusi yang
relevan. Istilah "masalah" mengacu pada beberapa pilihan atau masalah
saat menganalisis situasi.
5. Penelitian Pemecahan Masalah (Problem Solving Research)
Jenis penelitian ini dilakukan untuk memahami dan menyelesaikan
masalah mereka sendiri. Metode pemecahan masalah menggunakan
penelitian terapan untuk mencari solusi dari masalah yang ada.
6. Penelitian Kuantitatif
a. Pengertian
Penelitian kualitatif adalah cara terstruktur untuk mengumpulkan
data dan menganalisisnya untuk menarik kesimpulan. Tidak seperti
metode kualitatif, metode ini menggunakan proses komputasi dan
statistik untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Data kuantitatif
adalah data berupa angka. Penelitian kuantitatif melibatkan populasi
yang lebih besar di mana lebih banyak orang berarti lebih banyak data.
Dengan lebih banyak data untuk dianalisis, peneliti dapat memperoleh
hasil yang lebih akurat.

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang


spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas
sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain
menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula
pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan
gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Penelitian kuantitatif
didasari oleh filsafat positivisme yg menekankan fenomena fenomena
objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitass desain
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan
statistik, struktur dan percobaan terkontrol. (sukmadinata, N, 2013)
Menurut Sugiyono (14:2015), metode penelitian kuantitatif
merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan
gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada
populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian
bersifat deduktif, di mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan
konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis
tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan dan lapangan. Untuk
mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah
terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan statistik deskriptif sehingga dapat disimpulkan hipotesis
yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada
umumnya diambil sampel random, sehingga kesimpulan hasil
penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel
tersebut diambil.
b. Tujuan Penelitian Kuantitatif
Tujuan penelitian kualitatif ialah memperoleh pemahaman mendalam,
mengembangkan teori, serta mendeskripikan realitas dan kompleksitas
sosial. Tujuan penelitian kuantitatif adalah menjelaskan hubungan
antarvariabel, menguji teori, dan melakukan generalisasi fenomena
sosial yang diteliti
c. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Setelah mengetahui pengertian penelitian kuantitatif menurut para ahli
dan tujuannya, ada satu poin penting yang tidak boleh diabaikan dalam
melakukan penelitian kuantitatif. Jadi berdasarkan karakteristiknya,
penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin. Diantaranya penelitian
kuantitatif dalam menyorot masalah, lebih ke masalah khusus yang
dijadikan sebagai fokus penelitian. Karakteristik yang lain, hadir untuk
menjawab permasalahan khusus yang diangkat penulis dengan cara
penelitian. Karakteristik penelitian kuantitatif yang penting, penelitian
ini tidak berorientasi pada hasil. Melainkan berorientasi pada proses.
Adapun hal yang diteliti lebih memfokuskan pada meneliti sesuatu
yang bersifat unik namun tetap mengunggulkan latar penelitian secara
ilmiah. Adapun karakteristik yang lain, jadi si peneliti sebagai
instrumen dasar dalam pengumpulan data. Kemudian terkait dengan
rancangan penelitian yang digunakan, bersifat sementara. Penelitian
kuantitatif dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara atau bisa
juga menggunakan teknik analisis data.
d. Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif
Adapun ciri-ciri penelitian kuantitatif adalah :
1) Memiliki dua atau lebih variabel yang diukur pengaruhnya.
Memiliki 2 indikator yang dapat dinilai secara bersamaan.
2) Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya
pengaruh antar variabel.
Melihat gambaran dari apa yang dilihat sebagai masalah
3) Menggunakan sampel dan prinsip keterwakilan
Artinya, metode kuantitatif tidak mengambil data dari seluruh
populasi, melainkan dari sampel dengan menggunakan rumus
tertentu. Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang
memiliki sifat dan karakteristik yang sama.
4) Bersifat Objektif
Penelitian kuantitatif bersifat objektif. Data yang disajikan bersifat
sebenarnya, tidak ditambahkan atau dikurangi dengan opini pribadi
peneliti.
5) Relatif Singkat
Penelitian kuantitatif sering dipilih karena tidak memerlukan waktu
yang lama untuk menarik dan menyajikan data.

7. Penelitian Kualitatif
a. Pengertian
Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011: 25)
menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan
penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan
mendeskripsikan kenyataan secara nyata, berupa kata-kata dengan
teknik pengumpulan data dan analisis data yang relevan menggunakan
metode ilmiah. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 99) penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual
maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan
prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan.
Selain itu, Lexy J. Moleong (2014: 6) mengemukakan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang yang dialami subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada
proses, makna dan datanya berupa kata-kata. Penelitian ini diharap
dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi-
analisis yang teliti dan penuh makna, tetapi tidak menolak informasi
kuantitatif yang berkaitan dengan jumlah dan angka. Pada setiap objek
akan dilihat dari kecenderuangan, pola pikir, ketidakteraturan, serta
tampilan perilaku dan integritasinya sebagaimana dalam studi kasus
genetik.
Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang ditujukan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok

b. Tujuan Penelitian Kualitatif


McMillan & Schumacher (Sukmadinata 2010: 96)
mengungkapkan bahwa secara umum penelitian kualitatif memiliki
dua tujuan, yaitu menggambarkan dan mengungkap (to describe and
explore), serta menggambarkan dan menjelaskan (to describe and
explain). Banyak penelitian yang ditujukan untuk mengungkap dan
menggambarkan. Hasil-hasil penelitian ini memperkaya kepustakaan
dengan gambaran yang sangat kaya tentang situasi-situasi yang
kompleks, juga memberikan saran-saran bagi penelitian yang lebih
lanjut. Penelitian kualitatif juga dapat dikatakan sebagai penjelas antar
peristiwa dan antar makna.
Sejalan dengan pendapat tersebut direktorat tenaga kependidikan
direktorat jenderal peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan departemen pendidikan nasional (2008: 26) menjelaskan
bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan adalah
sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa
yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk
menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat
ditentukan upaya penyempurnaannya.
2) Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa
pendidikan yang terjadi di lapngan sebagaimana adanya dalam
konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara
alami.
3) Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip
pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan
(induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui
pendekatan kualitatif.

c. Karakteristik Penelitian Kualitatif


Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 95), penelitian kualitatif
memiliki karakteristik sebagai berikut.
1) Kajian naturalistic, yaitu melihat situasi nyata yang berubah secara
alamiah, terbuka, tidak ada rekayasa pengontrolan variabel.
2) Analisis induktif, yaitu mengungkap data khusus, detail, untuk
menemukan kategori, dimensi, hubungan penting dan asli, dengan
pertanyaan terbuka.
3) Holistik, yaitu totalitas fenomena dipahami sebagai sistem yang
kompleks, keterkaitan menyeluruh tak dipotong padahal terpisah,
sebab-akibat.
4) Data kualitatif, yaitu deskripsi rinci-dalam, persepsi-pengalaman
orang.
5) Hubungan dan persepsi pribadi, yaitu hubungan akrab peneliti-
informan, persepsi dan pengalaman pribadi peneliti penting untuk
pemahaman fenomena-fenomena.
6) Dinamis, yaitu perubahan terjadi terus, lihat proses desain fleksibel.
7) Orientasi keunikan, yaitu setiap situasi khas, pahami sifat khusus
dan dalam konteks sosial-historis, analisis silang kasus, hubungan
waktu-tempat.
8) Empati netral, yaitu subjektif murni, tidak dibuat-buat.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikemukakan bahwa metode
penelitian kualitatif dilakukan secara intensif, peneliti ikut
berpartisipasi di lapangan dalam waktu yang lama, mencatat dengan
hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap
berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan
penelitian secara mendetail.

d. Langkah-langka penelitian kualitatif


Teknik analisis data yang digunakan dalam analisis kualitatif memiliki
empat tahap yaitu :
a. Pengumpulan data
b. Reduksi / Penyederhanaan data
c. Penyajian data
d. Penarikan kesimpulan dan verifikasi.

e. Proses penelitian kualitatif


Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang belum memiliki
masalah, tetapi dapat langsung memasuki lapangan/objek penelitian.
Memasuki tahap awal peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu
yang ada di lapangan masih bersifat umum. Tahap ini disebut tahap
orientasi/deskripsi, dengan grand tour question dimana peneliti
mendeskripsikan apa yang didengar, dilihat dirasakan, dan ditanyakan.
Ketika pada tahap kedua yaitu tahap reduksi/fokuus, peneliti
mereduksi informasi yang diperoleh. Kemudian data-data tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai focus penelitian.
Tahap yang ketiga adalah tahap selection, dimana peneliti
menguraikan focus yang ditetapkan menjadi lebih mendalam.
Kemudian peneliti menganalisis data yang diperoleh, sehingga peneliti
dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan dara yang
diperoleh menjadi sebuah pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
Proses pemerolehan data atau informasi di setiap tahapan
(deskripsi, reduksi, seleksi) dilakukan secara sirkuler, yakni berulang-
ulang dengan berbagai cara dan sumber.Hasil akhir penelitian kualitatif
bukan hanya menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari
dengan metode kuantitatif, tetapi juga menghasilkan informasi yang
bermakna.

C. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


Menurut Sugiyono (2007: 16) perbedaan antara metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif terdiri dari tiga hal yakni perbedaan aksioma, karakteristik
penelitian, dan proses penelitian.
1. Perbedaan aksioma
Aksioma merupakan suatu pandangan dasar. Aksioma penelitian
kuantitatif dan kualitatif terdirir dari aksioma mengenai realitas, hubungan
peneliti dan yang diteliti, hubungan antar variable, kemungkinan
generalisasi, dan peranan nilai. Perbedaan ini diperlihatkan dalam table 1.1
berikut.
Aksioma Dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Sifat realitas Dapat diklasifikasikan, Ganda, holistic,
konkrit, teramati, dinamis, hasil
terukur konstruksi dan
pemahaman
Hubungan peneliti Independen, supaya Interaktif dengan
dan yang diteliti terbangun obyektivitas sumber supaya
memperoleh makna
Hubugan variabel Sebab-akiibat (kausal) Timbal balik/interaktif

X Y
X Y
Z
Y
Kemungkinan Cenderung memebuat Transferability (hanya
generalisasi generalisasi mugnkin saat ikatan
konteks dan waktu)
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan
sumber

2. Karakterstik penelitian
Perbedaan antar penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat
dengan membandingkan kedua metode penelitian tersebut. Perbandingan
antar kedua metode ini dapat dilihat diperlihatkan dalam table 1.2 berikut.

Metode Kuantitatif Metode Kualitatif


a. Spesifik, jelas, rinci a. Umum
b. Ditentukan secara b. Fleksibel
Desain
mantap sejak awal c. Berkembang dan
c. Menjadi pegangan muncul dalam proses
langkah demi langkah penelitian
Tujuan a. Menunjukkan a. Menemukan pola
hubungan antar hubungan yang bersifat
varrriabel interaktif
b. Menguji teori b. Menemukan teori
c. Mencari generalisasi c. Menggambarkan
yang mempunyai nilai realitas yang kompleks
prediktif d. Memperoleh
pemahaman makna
a. Kuesioner a. Participsnt observation
Teknik
b. Observasi dan b. In depth interview
Pengumpulan
wawancara terstruktur c. Dokumentasi
Data
d. Triangulasi
a. Tes, angket, a. Penelitit sebagai
wawancara terstruktur instrument (human
b. Instrument yang telah instrument)
Instrumen terstandar b. Buku catatan, tape
penilaian recorder, kamera,
handycam, dan lain-
lain.

a. Kuantitatif a. Deskriptif kualitatif


b. Hasil pengukuran b. Dokumen pribadi,
variable yang catatan lapangan,
Data
dioperasionalkan ucapan, dan tindakan
dengan menggunakan responden, dokumen
instrument dan lain-lain
a. Besar a. Kecil
b. Representative b. Tidak representative
Sampel c. Sedapat mungkin c. Purpositive, snowball
random d. Berkembang selama
d. Ditentukan sejak awal penelitian
a. Setelah selesai a. Terus menerus sejak
pengumpulan data awal samapi akhir
b. Deduktif penelitian.
Analisis
c. Menggunakan b. Induktif
statistic untuk c. Mencari pola, model,
menguji hipotesis tema, teori
Hubungan a. Dibuat berjarak, a. Empati, akrab supaya
bahkan sering tanpa memperoleh
kontak supaya pemahaman yang
obyektif mendalam
b. Kedudukan peneliti b. Kedudukan sama
dengan lebih tinggi dari bahkan sebagai guru,
responden responden konsultan
c. Jangka pendek sampai c. Jangka lama, sampai
hipotesis dapat datanya jenuh, dapat
dibuktikan ditemukan hipotesis
atau teori
Usulan Desain a. Luas dan rinci a. Singkat, umum bersifat
b. Literature yang sementara
berhubungan dengan b. Literature yang
masalah, dan variable digunakan bersifat
yang diteliti sementara, tidak
c. Prosedur yang menjadi pegangan
spesifik dan rinci utama
langkah-langkahnya c. Prosedur bersifat
d. Masalah dirumuskan umum, seperti akan
dengan spesifik dan merencanakan tour atau
jelas piknik
e. Hipotesis dirumuskan d. Masalah bersifat
dengan jelas sementara dan akan
f. Ditulis secara rinci ditemukan setelah studi
dan jelas sebelum pendahuluan
terjun ke lapangan e. Tidak merumuskna
hipotesis, karena justru
akan menemukan
hipotesis
f. Focus penelitian
ditetapkan setelah
diperoleh data awal
lapangan
Kapan Setelah seluruh kegiatan Setelah tidak ada dat yang
penelitian yang direncanakan dianggap baru/ jenuh
dianggap selesai
selesai
Kepercayaan Pengujian valididtas dan Pengujian kredibilitas,
terhadap hasil reabilitas instrumen depenabilitas, proses dan
penelitian hasil penelitian

3. Proses penelitian
Pembeda antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif juga dapat
ditemui dalam proses penelitiannya. Proses pada metode penelitian
kuantitatif memiliki sifat linear, sedangkan metode kualitatif bersifat
sirkuler.
a. Proses penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif berpatok dari studi pendahuluan dari obyek
yang diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan masalah. Peneliti
harus menguasai teori agar dapat menggali masalah dengan baik.
Selanjutnya masalah dirumuskan secara spesifik, yang umumnya dibuat
dalam kalimat tanya. Untuk menjawab masalah yang bersifat sementara
(hipotesis), peneliti dapat membaca referensi teori yang relevan dengan
masalah. Kemudian peneliti dapat memilih metode / strategi /
pendekatan atau desain yang sesuai untuk menguji hipoesis tersebut.
Setelah itu peneliti dapat menyusun instrumen penelitian yang telah
diuji validitas dan rabilitasnya.
Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baiik populasi
maupun sampel. Apabila temuan peneliti ingin digeneralisasi, maka
sampel yang diambil harus representative (mewakili). Data yang telah
terkumpul dianalissi untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis. Kesimpulannya berdasarkan metode penelitian kuantitatif
maka penelitian ini bersifat linear, dimana langkah-langkahnya jelasm
muali dari rumusan masalah, beteori, berhipotesis, mengumpulkan
data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.
b. Proses penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang belum memiliki
masalah, tetapi dapat langsung memasuki lapangan/objek penelitian.
Memasuki tahap awal peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu
yang ada di lapangan masih bersifat umum. Tahap ini disebut tahap
orientasi/deskripsi, dengan grand tour question dimana peneliti
mendeskripsikan apa yang didengar, dilihat dirasakan, dan ditanyakan.
Ketika pada tahap kedua yaitu tahap reduksi/fokuus, peneliti
mereduksi informasi yang diperoleh. Kemudian data-data tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai focus penelitian.
Tahap yang ketiga adalah tahap selection, dimana peneliti
menguraikan focus yang ditetapkan menjadi lebih mendalam.
Kemudian peneliti menganalisis data yang diperoleh, sehingga peneliti
dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan dara yang
diperoleh menjadi sebuah pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
Proses pemerolehan data atau informasi di setiap tahapan
(deskripsi, reduksi, seleksi) dilakukan secara sirkuler, yakni berulang-
ulang dengan berbagai cara dan sumber.Hasil akhir penelitian
kualitatif bukan hanya menghasilkan data atau informasi yang sulit
dicari dengan metode kuantitatif, tetapi juga menghasilkan informasi
yang bermakna. Perbedaan ini diperlihatkan dalam table 1.3 berikut.

Aspek Metode Kuantitatif Metode Kualitatif


Maksud Membuat deskripsi objektif Mengembangkan pengertian
tentang fenomena terbatas tentang individu dan
dan menentukan aakah kejadian dengan
fenomena dapat dikonrol memeperhitungkan konteks
melalui beberapa intervensi yang relevan.
Menjelaskan, Memahami fenomena sosial
meramalkan,dan/ atau melalui gambaran holistik
Tujuan mengontrol fenomena dan memperbayak
melalui pengumpulan data pemahaman mendalam.
terfokus dari data numerik.
Menjelaskan penyebab Berasumsi bahwa ‘subject
fenomena sosial melalui matter’ suatu ilmu sosial
pengukuran objektif dan adalah amat berbeda dengan
analisi numerikal. ‘subject matter’ dari ilmu
fisik atau alamiah dan
mempersyaratkan tujuan
Pendekatan
yang berbeda untuk inkuiri
dan seperangkat metode
penyelidikan yang berbeda.
Induktif, berisi nilai
(subjektif), holisik, dan
berorientasi proses.
Berasumsi bahwa tujuan Perilaku terkait konteks
dan metode ilmu sosial dimana hal itu terjadi dan
adalah sama dengan ilmu kenyataan sosial tidak bisa
fisik/alamiah dengan jalan direduksi menjadi variabel
mencari teori yang dites variabel sama dengan
Asumsi
atau dikonfirmasikan yang kenyataan dari segi
menjelaskan fenomena. perspektif ‘orang dalam’;
Deduktif, bebas – nilai menerima subjektivitas dari
(objektif), terfokus, dan peneliti dan pemeran-serta.
berorientasi- tujuan.
Model Penemuan ‘faktual’ sosial Upaya generalisasi tidak
penjelasan tidak berasal dari persepsi dikenal karena perilaku
subjektif dan terpisah dari manusia selalu terikat
konteks. konteks dan harus
diinterpretasikan kasus per
kasus.
Bergantung pada model Berargumentasi bahwa
penjelasan hipotetiko peneliti senantiasa terikat
deduktif dengan memulai nilai dan peneliti harus
dari teori dari mana eksplisit tentang peranan
hipotesis ditarik dan dites bahwa nilai memegang
dengan menggunakan peranan dalam sesuatu studi.
prosedur yang ditentukan Beranggapan bahwa nilai
Nilai terlebih dahulu. merupakan sesuatu pilihan
yang inheren dalam: a)
masalah yang harus
diselidiki, b) metode yang
harus diteliti, c) cara untuk
menginterpretasi, dan d)
konteks dimana studi itu
berada.
Menerima nilai peneliti Induktif – melakukan
dapat berperan dalam pengamatan dan menarik
permasalahan yang sedang kesimpulan.
diteliti, tetapi penelitian itu
sendiri harus bebas nilai
Alasan dengan prosedur khusus
yang dirancang untuk
mengisolasikan dan
mengeluarkan unsur-unsur
subjektif dan mencari
kenyataan objektif.
Generalisasi Deduktif – diduksi dari Berasumsi bahwa setiap
teori tentang apa yang akan individu, budaya, latar
diamati. adalah unik dan penting
untuk mengapresiasi
keunikan; generalisasi
bergantung pada konteks.
Berasumsi bahwa cara ini Peneliti secara aktif
dapat menemukan ‘hukum’ berinteraksi secara pribadi.
yang menambah pada Proses pengumpulan data
prediksi yang dapat dapat diubah dan hal itu
dipercaya dan pada kontrol bergantung pada situasi.
tentang kenyataan/ Peneliti bebas menggunakan
fenomena. Mencari intuisi dan dapat
Hubungan
keteraturan dalam sampel memutuskan bagaimana
peneliti
individu; analisis statistik merumuskan pertanyaan atau
dengan
menyatakan kecenderungan bagaimana melakukan
subjek
sudah cukup kuat untuk pengamatan. Individu yang
memperoleh nilai praktis. diteliti dapat diberi
kesempatan agar secara
sukarela mengajukan
gagasan dan persepsinya dan
malah berpartisipasi dalam
analisis data.
Nilai Tujuan peneliti adalah Mempercayai bahwa seluruh
Orientasi objektivitas; berusaha kegiatan penelitian terikat
memelihara pandangan nilai. Tidak menghindari isu
pribadi, kepercayaan, nilai, nilai pribadi
‘biases’ dari pengaruh dinyatakan secara terbuka
pengumpulan data dan dan mencoba memperagakan
analisis proses. Melibatkan nilai yang terikat pada
interaksi minimal dan jika konteks.
interaksi diperlukan
(wawancara) lalu berusaha
membakukan proses.
Peranan sampel dalam studi
adalah pasif.
Berupaya agar nilai pribadi Berupaya memahami
bebas dari pengaruh desain fenomena yang kompleks
penelitian dan menghindari dengan jalan mengujinya
usaha membuat keputusan dalam keseluruhannya dalam
nilai tentang hal-hal yang konteks. Belum mengetahui
diteliti. apa yang difokus sampai
Studi tentang studi itu sudah berlangsung,
konteks mengidentifikasikan tema
yang relevan dan pola-pola
yang muncul yang kemudian
menjadi fokus studi.
Pengumpulan data sedikit
kontinu dan intensif lebih
dari penelitian kuantitatif.
Desain Berupaya memahami Fleksibel/luwes,
fenomena yang kompleks dikembangkan, umum,
dengan jalan menganalisis dinegosiasikan, sebagai
bagian-bagian komponen acuan untuk diikuti,
(disebut variabel). Setiap dikhususkan hanya dalam
upaya penelitian menguji istilah umum sebelum studi
hanya beberapa dari dilakukan. Tidak
kemungkinan variabel yang mengikutkan intervensi dan
dapat diteliti; konteks berupaya agar gangguan
situasi diabaikan atau sesedikit mungkin.
dikontrol. Data
dikumpulkan dalam
beberapa interval dan
memfokus pada
pengukuran yang tepat.
Tersetruktur, formal, Historikal, etnografis, dan
ditentukan terlebih dahulu, studi kasus.
tidak luwes, diabarkan
Metode
secara rinci terlebih dahulu
sebelum penelitian
dilakukan.
Deskriptif, korelasional, Cenderung untuk mencari
perbandingan–kasual, dan dan menemukan dan
eksperimen menyimpulkan hipotesis.
Hipotesis Hipotesis dilihat sebagai
sesuatu yang tentatif,
berkembang, dan didasarkan
pada sesuatu studi tertentu.
Hampir selalu mengetes Prosedurnya sedikit
hipotesis. Hipotesis dilihat subjektif, peneliti memiliki
sebagai sesuatu yang kemampuan untuk
khusus, dapat dites, dan mengamati dan berinteraksi
dinyatakan sebelum sesuatu dengan manusia lainnya dan
studi dilakukan. dengan lingkungan; percaya
Pengukuran
bahwa kemampuan manusia
diperlukan untuk
melaksanakan tugas yang
rumit dan terhadap dunia
yang sangat bervariasi dan
yang selalu berubah.
Review Tujuan pengukuran adalah Terbatas, sebagai acuan
kepustakaan objektivitas, memberi teori, dan tidak
makna pada skoring dan mempengaruhi studi. Tidak
pengumpulan data tidak dilakukan untuk mengkaji
dipengaruhi oleh nilai-nilai teori karena dengan cara ini
peneliti, ‘bias’ dan bukan mengkaji teori tetapi
persepsi; banyak menemukan teori dari data.
bergantung pada tes, skala
dan kuesioner tersturktur
yang dapat
diadministrasikan pada
kondisi baku terhadap
seluruh individu dalam
sampel dan prosedur untuk
skoring data dirinci secara
tepat untuk meningkatkan
kemnungkinan terjadinya
bahwa setiap dua skor
memperoleh hasil yang
sama. Akhirnya, baku dan
numerikal.
Ekstensif , yang dengan hal Naturalistik (sebgaimana
itu mempengaruhi studi. adanya) sejauh mungkin.
Latar Pengkajian teori diperlukan
penelitian untuk menemukan konsep,
variabel, dan menata
penelitian hipotesis.
Sampling Sejauh mungkin dikontrol Bertujuan: dimaksudkan
Sampling teoritis dan untuk memilih sejumlah
sampling sebanyak kecil dan tidak harus
mungkin digunakan representatif; sampel
sebagai dimaksudkan untuk
mempertimbangkan. mengarah kepada
pemahaman secara
mendalam.
Random/ acak: Narative, deskriptif, dalam
dimaksudkan untuk kata-kata mereka yang
memilih dari sejumlah diteliti, dokumen pribadi,
besar individu dalam catatann lapangan, artifak ,
populasi dimasukkan dalam dokumen resmi dan video
sampel yang dianggap tapes, transkripsi.
Data mewakili. Hal itu
digunakan untuk
menggenerallisasi hasilnya
kepada populasi.
Stratifikasi , kelompok
kontrol, mengontrol
variabel ekstraneus
Numerik, variabel Pengumpulan dokumen,
dioperasionalkan, kode pengamatan berperan serta
dikuantifikasikan, (participant observation),
Strategi
statistikal, dihitung dan wawancara tidak tersruktur
pengumpula
diadakan pengukuran. dan informal, mecatat data
n data
dalam Catatan Lapangan
secara intensif, menilai
artifak.
Subjek Pengamatan tersruktur Jumlah subjek penelitian
yang non-partisipan, kecil; teknik sampling
wawancara, semi- bertujuan.
terstruktur dan formal,
administrasi tes dan
kusioner, eksperimen,
penelitian survei,
eksperimen-kuasi.
Subjek penelitian
berjumlah besar; pemelihan
secara acak.
Deduktif, secara statistik. Induktif, model-model, teori-
Terutama menghasilkan teori, konsep, metode
data numerik yang biasanya perbandingan tetap.
data numerik yang Biasannya data dianalisis
biasannya dianalisis secara secaradeskriptif yang
statistik. Data kasar terdiri sebagian besar berasl dari
dari bilangan dan analisis wawnancara dan catatan
dilakukan pada akhir pengamatan; catatan analisis
Analisis data
penelitian. untuk memperoleh tema dan
pola-pola yang didskripsikan
dan diilustrasikan dengan
contoh-cotoh, termasuk
kutipan-kutipan dan
rangkuman dari dokumen;
koding data dan analisi
verbal.
Kesimpulan dan Kesimpulan adalah tentatif,
generalisasi diformulasikan direview atas dasar sesuatu
Inteprestasi pada akhir penelitian, yang masih berlangsung
data dinyatakan dengan derajat sedang generalissi diabaikan.
kepercayaan tertentu yang
ditentukan terlebih dahulu.
Kriteria Validitas internal- Kreadibilias-penelitian
bagaimana kebenaran dilakukan sedemikian rupa
ditemukan. Validitas untuk memastikan bahwa
eksternal-bagaimana subjek itu secara secukupnya
penerapan temuan-temuan diperoleh dan diuraikan.
pada latar lainnya. Keteralihan- bebabn untuk
Objektivitas-bagaimana memaparkan penerapkan
seharusnya kita dapat temuan-temuan pada latar
diyakinkan bahwa temuan- lainnya tergantung pada
temuan adalah reflektif dari penelitian yang harus
subjek daripada hasil dari mengadakan ‘uraian rinci’
‘biases’ pada peneliti. tentang keadaan latar untuk
keperluan penerapan.
Eksperimental, data Deskriptif, naturalistik, dan
Frasa kunci numerik, empirik, dan berorientasi kata.
statiskal.
Reliabilitas, variabel, Bermakna, pemahaman
operasionalisasi, hipotesis, awam, proses, dibangun
Konsep kunci
validitas, statistikal, secara sosial, tema
signifikan, replikasi. keabsahan data.
Inventori, kuesioner, skala, ‘tape recorder’, catatan
Instrument
skor tes, indikator. lapangan, peneliti adalah
penelitian
instrumen itu sendiri.
Mengontrol variabel, Memakan waktu, prosedur
Masalah validitas. tidak baku, reliabilitas
keabsahan data.

D. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah
yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyan-
pertanyaan tertentu. Lankah-langkah yang dilakukan ini harus sesuai dan
saling mendukun satu sama lainya, agar penelitian yang dilakukan itu
mempunyai bobot yang cukup memedai dan memberikan kesimpulan-
kesimpulan yan tidak meragukan.
Penelitian adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan
masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyan-pertanyaan tertentu.
Lankah-langkah yang dilakukan ini harus sesuai dan saling mendukun satu
sama lainya, agar penelitian yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup
memedai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yan tidak meragukan.
Adapun langkah-langkah ini pada umumnya sebagai tersebut dibawah ini
1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah
2. Penelaah kepustakaan
3. Penyusunan hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberi devinisi operasional variable-
variabel
5. Pemilihan atau pengambengan alat pengambilan data
6. Penyusunan rancangan penelitian
7. Penentuan sample
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan lahan dan analisis data
10. Interpreasi hasil analisis
11. Penyusunan laporan

E. Ruang Lingkup Penelitian Keperawatan


Adapun ruang lingkup penelitian keperawatan meliputi :
1. Keperawatan dasar
Lingkup penelitian ini adalah segala bentuk penelitian yang berfokus pada
ilmu kepemetaan dasar, seperti masalah pendidikan kesehatan/keperawatan,
pemenuhan kebutuhan dasar manusia, komunikasi dalam keperawatan,
manajemen pelayanan keperawatan, dokumentasi keperawatan atau
penerapan teori keperawatan. Contoh:

a. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kemampuan


keluarga dalam perawatan luka DM.
b. Studi tentang pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien dengan
PPOK.
c. Pengaruh “Touching” dalam komunikasi perawat terhadap kecemasan
pasien pre operasi.
d. Model praktik keperawatan yang harus diterapkan di Puskesmas A.
e. Pendokumentasin pemberian obat oleh perawat di ruang rawat inap RS
“B”

2. Keperawatan klinik
Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang berbagai masalah yang
terjadi dalam aplikasi klinik baik medical bedah, anak, maternitas, gawat
darurat atau jiwa. Contoh:
a. Pengaruh massasse terhadap nyeri persalinan.
b. Penerapan konsep bermain di ruang rawat inap anak di RS “B”
c. Pelaksanaan perawatan luka DM di ruang rawat inap RS “C”
d. Tingkat kecemasan pada klien dengan tuberkulosa paru yang dirawat di
RS “C”
e. Penanganan fraktur terbuka di unit gawat darurat RS “C”

3. Keperawatan komunitas
Ruang lingkup penelitian bidang ini yaitu masalah yang terjadi di
masyarakat baik kelompok khusus ataupun keluarga. Dapat berupa masalah
yang berkaitan dengan aspek keperawatan atau faktor yang berkaitan
dengan masalah kesehatan di masyarakat, seperti:
a. Tingkat ketergantungan lansia penderita rheumatoid arthritis di
kecamatan “D”
b. Peran keluarga dalam pemberian pada penderita Tb di kecamatan “D”
c. Pelaksanaan PHBS di tempat umum di kecamatan “D”
d. Mekanisme koping keluarga dengan anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah di tempuh
dilakukan dalam mencari kebeneran. Cara kebenaran itu ditempuh melalui
metode ilmiah. Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok.
Penelitian kualitatif dilakukan pada latar alamiah sebagai keutuhan,
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan sebagai alat
penelitian, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran
penelitiannya pada usaha menemukan teori dasar-dasar, bersifat deskriptif,
lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus,
memiliki seperangkat kriteria keabsahan data, rancangan penelitian bersifat
sementara, dan hasil penelitian disepakati oleh peneliti dan subyek penelitian.
Sedangkan penelitian kuantitatif berdasarkan 2 variabel yang memiliki
hubungan dan memiliki jumlah sampling.

B. SARAN
Diharapkan dapat menghasilkan penelitian- penelitian yang baik dan
berdasarkan teori penelitian yang ada. Apabila akan membuat penelitian
kualitatif peneliti harus memperhatikan tindakan disetiap penelitiannya
karena tindakan peneliti mempengaruhi apa yang dilihat dan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin, Afid Metodologi penelitian Konsep Dasar dan Hakikat Penelitian


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/konsep-dasar-dan-hakikat-
penelitian/ pada tanggal 11 November 2019.
Mubah, S. (2007).Penelitian Analisis Data Sekunder [Online]. Tersedia:
http://www.blogspot.com. [03 Oktober 2015].
Mushafa, N. (2012).Makalah dan Artikel Pendidikan Penelitian Kuantitatif.
[Online]. Tersedia: http://www.blogspot.com. [02 Oktober 2015].
Putri, Vanya Karunia Mulia (2021) Penelitian: Definisi, Ciri, Sikap, Jenis dan
Syaratnya https://elitbang.depok.go.id/User/DetailKnowledge/penelitian-
definisi-ciri-sikap-jenis-dan-syaratnya. Diakses pada tanggal 09-09-2023.

Sudarto, A. (2013).Indikator-Dimensi-Konsep-Proposis [Online]. Tersedia:


http://www.blogspot.com. [03 Oktober 2015].
Suriasumantri, Jujun S.2009. Filsafat ilmu sebuah pengantar populer, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta.
Sugiyono, (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sitoresmi, Ayu Rifka (2023) . Mengenal Tujuan Penelitian, Pengertian, Manfaat
dan Jenis-Jenisnya. https://www.liputan6.com/hot/read/5299905/mengenal-
tujuan-penelitian-pengertian-manfaat-dan-jenis-jenisnya?page=5. Diakses pada
tanggal 09-09-2023

Yusuf, Abdul (2023) Data Sekunder: Pengertian, Sumber Data dan Contoh Di
Penelitian (https://deepublishstore.com/blog/data-sekunder-penelitian/. Diakses
pada tanggal 09-09-2023

Lampiran

Tabel 1.1...........................................................................................................

Tabel 1.2...........................................................................................................

Tabel 1.3...........................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai