DI SUSUN OLEH:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah pada mata kuliah Metodologi Penelitian yang berjudul
“Konsep Dasar Penelitian Keperawatan”, di Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes)
YARSI Pontianak.
1. Bapak Ns. Uti Rusdian Hidayat, M. Kep Selaku Ketua Sekolah Tinggi
Kesehatan (STIKes) YARSI Pontianak.
2. Ns. Fauzan Alfikrie, M.Kep sebagai dosen mata kuliah Metodologi Penelitian
3. Teman-teman Pendidikan STIKes YARSI Pontianak yang telah banyak
mengorbankan waktu dalam membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................
C. Metode Penulisan..................................................................................
D. Sistematika Penulisan...........................................................................
A. Konsep ................................................................................................
B. Konsep..................................................................................................
C. A...........................................................................................................
A. KESIMPULAN.....................................................................................
B. SARAN.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur dan simetri. Alam
mencakup benda alam dan "benda" konsep dalam gagasan manusia. Dalam
penelitian ilmu alam, kebenaran ilmu haruslah positif, memusatkan perhatian
pada gejala yang nyata dan konkret tanpa halangan dari pertimbangan lainnya
(Soekanto, 1997: 444). Untuk itu, penelitian didefinisikan sebagai
penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis, tentang
fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis
tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena itu. Secara
historis, pendekatan ini diilhami oleh pemikiran tokoh-tokoh filsafat seperti
Rene Descartes, Auguste Comte dan John Dewey. Manusia mempunyai tahap
perkembangan mulai dari tahap teologis, metafisik sampai positif. Kebenaran
ilmu dicapai pada tahap positif, sehingga ilmu harus memusatkan perhatian
pada gejala yang nyata dan konkret. Paham positivisme ini mengatakan
bahwa perilaku masyarakat manusia memiliki kesesuaian dengan kondisi
alam (isomorphism).
Sebagaimana dengan gejala alam, manusia bersifat terstruktur dan dapat
diramalkan. Alam, termasuk manusia, diciptakan sebagai sebuah keserasian.
Keserasian itu dapat dilihat dari berbagai gejala alam seperti berjuta-juta
planet termasuk bumi yang mengitari matahari pada wilayah orbitnya dengan
tidak pernah saling berbenturan, lingkaran dalam batang pohori memberi
petunjuk mengenai usia pohon yang bersangkutan, ujung jarum apabila
diperbesar dengan suatu alat akan terlihat seperti bintik-bintik yang teratur
dan indah, bawang terbungkus dengan kulitnya membangun sebuah bentuk
yang sangat simetri, dan sebagainya. Hukum- hukum alam ini mempengaruhi
usaha untuk memahami masyarakat manusia. Perilaku manusia diasumsikan
sebagai sebuah keteraturan yang dapat diuji, diramalkan dan
digeneralisasikan. Pengaruh itu terlihat dalam konsep dan metode. Pengaruh
ilmu alam dalam konsep ilmu psikologi dan pendidikan terdapat dalam
konsep heriditas yang diadopsi dari eksperimen Morgan dalam lapangan
biologi, teori psikologi medan diambil dari teori medan magnet, teori belajar
kuantum berasal dari fisika kuantum, konsep individu, stimulus dan respons,
juga merupakan konsep-konsep dalam ilmu alam yaitu teori atom. Pengaruh
ilmu alam dalam metode penelitian psikologi dan pendidikan terlihat dalam
penggunaan metode observasi yang diambil dari cara yang digunakan dalam
ilmu astronomi, asumsi normalitas dalam pengukuran psikologis, prosedur
sampling, analisa kuantitatif, metode eksperimen, perlunya definisi
operasional, dan sebagainya Usaha pengukuran untuk mengubah kualitas
menjadi kuantitas dilakukan terhadap tanda-tanda perilaku dalam variabel.
Benda alam tidaklah diukur hakikatnya, tetapi "perilaku" yang dapat diindera.
Benda konsep tidak diukur dalam hakikat konseptual variabel, tapi dalam
indikator yang menjadi tanda-tanda perilaku dalam variabel. Perilaku itu
diperoleh melalui proses belajar, sehingga pengukuran merupakan kegiatan
mengukur hasil belajar dalam variabel yang diteliti. Pengalaman dari proses
belajar merupakan hasil belajar yang bersifat objektif dan dapat diukur.
Misalnya kepandaian diukur berdasarkan tanda-tanda perilaku yang dimiliki
oleh orang yang pandai, yaitu kemampuan menjawab dengan benar tes yang
diberikan kepadanya. Tingkat demokratisme guru adalah perilaku yang
dilakukan dalam, mengambil keputusan, memberi perintah, dan menilai hasil
kerja siswa. Pemanfaatan instrumen sebagai alat ukur dalam penelitian
kuantitatif menjadi sangat menentukan. Perkembangan alat ukur berjalan
searah dengan perkembangan ilmu. Berkembangnya alat-alat pengukuran
mendorong penemuan-penemuan ilmiah, dan penemuan-penemuan ilmiah
mendorong usaha untuk mengembangkan alat-alat ukur baru. Usaha untuk
memahami bintang-bintang menimbulkan usaha untuk menciptakan teropong
bintang dan penemuan teropong bintang mendorong penemuan-penemuan
besar dalam lapangan astronomi.
Dalam kehidupan sehari-hari terutama pada bidang kesehatan masih
banyak hal-hal yang harus kita jadikan sebagai bahan penelitian agar
pelayanan yang diberikann kepada pasien dapat menjadi efesien serta tepat
guna. Sehingga setelah dilakukan penelitian dapat dijadikan acuan untuk
pelayanan kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas maka kami merasa tertarik untuk menulis
makalah yang berjudul Konsep Dasar Penelitian Keperawatan.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan agar setiap orang khususnya mahasiswa
keperawatan dapat memahami Konsep Dasar Penelitian Keperawatan
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini adalah :
a. Mahasiswa / i mampu memahami konsep dasar penelitian kuantitatif
dan kualitatif.
b. Mahasiswa / i mampu membedakan penelitian kuantitatif dan kualitatif
c. Mahasiswa / i menentukan langkah-langkah penelitian.
d. Mahasiswa / i mampu menentukan ruang lingkup penelitian
keperawatan
e. Masiswa / i mampu membuat penelitian dengan baik dan benar.
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan study literatur yang
penulis dapatkan dari berbagai sumber yang ada di internet.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 BAB yaitu :
1. BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar Belakang, Tujuan, Metode
Penulisan dan Sistematika Penulisan
2. BAB II Tinjauan Teoritis yang terdiri dari konsep penelitian
3. BAB III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran
4. Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Tujuan Penelitian
Menurut Sitoresmi (2023) Jika dalam penelitian tidak ada fokus atau
tujuan yang ingin diraih maka penelitian anda hanya akan menguras
tenaga, waktu, dan juga dana untuk hal yang tidak ada gunanya. Tujuan
penelitian terbagi atas 2 yaitu :
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian adalah :
1) Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
2) Sebagai pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari
pengetahuan yang sudah ada.
3) Sebagai pengembangan pengetahuan suatu bidang keilmuan yang
sudah ada. Intinya semua penelitian yang dilakukan oleh seseorang
pasti memiliki tujuan tertentu.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penetilian adalah :
1) Penelitian yang bertujuan eksploratif, menggali suatu hal atau
permasalahan yang sedang diteliti.
2) Bertujuan untuk pengembangan, dimana peneliti ingin
mengembangkan teori, pandangan ilmiah tertentu menjadi lebih
luas sebagai sarana pemecahan berbagai masalah di masyarakat.
3) Untuk menguji atau memverifikasi suatu topik atau permasalahan
dimana hasilnya bisa memperkuat teori atau pandangan tertentu dan
juga bisa menolak hasil teori atau pandangan itu.
4) Penggunaan tujuan penelitian bisa sebagai sarana untuk mencari dan
menemukan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan langsung di
dalam kehidupan. Penelitian jenis ini disebut juga dengan applied
research.
3. Manfaat Penelitian
Menurut Sitoresmi (2023) manfaat dari sebuah penelitian adalah :
a. Manfaat Teoritis
Berlatar dari tujuan penelitian varifikatif untuk memverifikasi teori
yang sudah ada. Apakah akan memperkuat atau menggugurkan teori
tersebut. Manfaat teoritis muncul karena peneliti tidak puas atau ragu
terhadap suatu teori tertentu
b. Manfaat Praktisi
Di mana manfaat ini bisa berguna untuk memecahkan masalah secara
pratikal atau sebagai alternatif solusi suatu permasalahan.
4. Ciri – Ciri Penelitian
Menurut Sandu Siyoto dan Ali Sodik dalam buku Dasar Metodologi
Penelitian (2015) penelitian memiliki empat ciri dasar, yakni:
a. Bersifat sistematis dan logis
Artinya penelitian dilaksanakan melalui prosedur atau langkah-langkah
yang berurutan. Selain itu penelitian juga harus dibuat secara logis dan
tidak memanipulasi hal apa pun di dalamnya.
b. Bersifat ilmiah
Artinya hasil penelitian harus bisa dipertanggungjawabkan serta bisa
dibuktikan kebenarannya. Maka penelitian harus menyajikan berbagai
data atau temuan fakta.
c. Efisien dan bermanfaat
Artinya penelitian harus disusun seefisien mungkin dan bisa dipahami
oleh banyak kalangan. Selain itu, penelitian juga harus memiliki
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
d. Analitis
Artinya penelitian harus dilakukan, dibuktikan serta dijelaskan melalui
proses metode ilmiah. Hubungan sebab akibat antar variabel juga harus
diuraikan dengan jelas dalam penelitian.
5. Syarat Penelitian
Menurut Sitoresmi (2023) syarat penelitian Penelitian memiliki tiga syarat
penting, yakni:
a. Sistematis Penelitian dilaksanakan dan disusun dengan menggunakan
pola, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
b. Terencana Penelitian dilaksanakan dengan pertimbangan dan rencana
yang matang. Hal ini termasuk penggunaan metode penelitian yang
sudah diperhitungkan sebelumnya.
c. Menerapkan konsep ilmiah Penelitian dilaksanakan dari awal hingga
akhir dengan menerapkan konsep ilmiah sesuai dengan bidang ilmu
pengetahuannya.
6. Sikap Peneliti
Menurut Sandu Siyoto dan Ali Sodik dalam buku Dasar Metodologi
Penelitian (2015), seorang peneliti harus memiliki tiga sikap yaitu :
a. Obyektif
Artinya peneliti harus bisa membedakan mana fakta atau temuan data
serta opini atau pendapatnya. Dalam analisis hasil penelitian, peneliti
harus menguraikan dengan jelas temuan fakta tanpa menggunakan
pendapat pribadi.
b. Kompeten
Artinya peneliti memiliki keterampilan untuk melakukan penelitian
dengan metode ilmiah serta teknik tertentu.
c. Faktual
Artinya peneliti harus mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis
temuan datanya berdasarkan fakta yang diperoleh, tanpa menggunakan
anggapan atau harapan yang bersifat abstrak.
B. Jenis-Jenis Penelitian
2. Penelitian Sekunder
Menurut Abdul (2023) Penelitian sekunder atau penelitian meja adalah
metode penelitian yang melibatkan penggunaan data yang sudah ada. Data
yang ada dirangkum dan disusun untuk meningkatkan efektivitas
penelitian secara keseluruhan. Penelitian sekunder meliputi bahan
penelitian yang dipublikasikan dalam laporan penelitian dan dokumen
sejenis.contohnya penelitian yang meneliti tinggi dan berat badan
seseorang. Atau penelitian yang fokus mengetahui volume penjualan
perbulan dan banyak lagi yang berkaitan dengan angka statistik.
3. Penelitian terapan atau penelitian operasional (Applied Research)
Penelitian terapan merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapat
informasi dan menggunakannya sebagai langkah pemecahan masalah.
Biasanya penelitian ini digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Penelitian terapan berfokus pada analisis dan pemecahan masalah
kehidupan nyata. Jenis ini mengacu pada studi yang membantu
memecahkan masalah praktis dengan menggunakan metode ilmiah. Studi
memainkan peran penting dalam memecahkan masalah yang berdampak
pada kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Misalnya, menemukan
obat khusus untuk suatu penyakit.
4. Penelitian Berorientasi Masalah (Problem Oriented Research)
Seperti namanya, penelitian berorientasi masalah dilakukan untuk
memahami sifat sebenarnya dari masalah untuk menemukan solusi yang
relevan. Istilah "masalah" mengacu pada beberapa pilihan atau masalah
saat menganalisis situasi.
5. Penelitian Pemecahan Masalah (Problem Solving Research)
Jenis penelitian ini dilakukan untuk memahami dan menyelesaikan
masalah mereka sendiri. Metode pemecahan masalah menggunakan
penelitian terapan untuk mencari solusi dari masalah yang ada.
6. Penelitian Kuantitatif
a. Pengertian
Penelitian kualitatif adalah cara terstruktur untuk mengumpulkan
data dan menganalisisnya untuk menarik kesimpulan. Tidak seperti
metode kualitatif, metode ini menggunakan proses komputasi dan
statistik untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Data kuantitatif
adalah data berupa angka. Penelitian kuantitatif melibatkan populasi
yang lebih besar di mana lebih banyak orang berarti lebih banyak data.
Dengan lebih banyak data untuk dianalisis, peneliti dapat memperoleh
hasil yang lebih akurat.
7. Penelitian Kualitatif
a. Pengertian
Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011: 25)
menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan
penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan
mendeskripsikan kenyataan secara nyata, berupa kata-kata dengan
teknik pengumpulan data dan analisis data yang relevan menggunakan
metode ilmiah. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 99) penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual
maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan
prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan.
Selain itu, Lexy J. Moleong (2014: 6) mengemukakan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang yang dialami subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada
proses, makna dan datanya berupa kata-kata. Penelitian ini diharap
dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi-
analisis yang teliti dan penuh makna, tetapi tidak menolak informasi
kuantitatif yang berkaitan dengan jumlah dan angka. Pada setiap objek
akan dilihat dari kecenderuangan, pola pikir, ketidakteraturan, serta
tampilan perilaku dan integritasinya sebagaimana dalam studi kasus
genetik.
Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang ditujukan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok
X Y
X Y
Z
Y
Kemungkinan Cenderung memebuat Transferability (hanya
generalisasi generalisasi mugnkin saat ikatan
konteks dan waktu)
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan
sumber
2. Karakterstik penelitian
Perbedaan antar penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat
dengan membandingkan kedua metode penelitian tersebut. Perbandingan
antar kedua metode ini dapat dilihat diperlihatkan dalam table 1.2 berikut.
3. Proses penelitian
Pembeda antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif juga dapat
ditemui dalam proses penelitiannya. Proses pada metode penelitian
kuantitatif memiliki sifat linear, sedangkan metode kualitatif bersifat
sirkuler.
a. Proses penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif berpatok dari studi pendahuluan dari obyek
yang diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan masalah. Peneliti
harus menguasai teori agar dapat menggali masalah dengan baik.
Selanjutnya masalah dirumuskan secara spesifik, yang umumnya dibuat
dalam kalimat tanya. Untuk menjawab masalah yang bersifat sementara
(hipotesis), peneliti dapat membaca referensi teori yang relevan dengan
masalah. Kemudian peneliti dapat memilih metode / strategi /
pendekatan atau desain yang sesuai untuk menguji hipoesis tersebut.
Setelah itu peneliti dapat menyusun instrumen penelitian yang telah
diuji validitas dan rabilitasnya.
Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baiik populasi
maupun sampel. Apabila temuan peneliti ingin digeneralisasi, maka
sampel yang diambil harus representative (mewakili). Data yang telah
terkumpul dianalissi untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis. Kesimpulannya berdasarkan metode penelitian kuantitatif
maka penelitian ini bersifat linear, dimana langkah-langkahnya jelasm
muali dari rumusan masalah, beteori, berhipotesis, mengumpulkan
data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.
b. Proses penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang belum memiliki
masalah, tetapi dapat langsung memasuki lapangan/objek penelitian.
Memasuki tahap awal peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu
yang ada di lapangan masih bersifat umum. Tahap ini disebut tahap
orientasi/deskripsi, dengan grand tour question dimana peneliti
mendeskripsikan apa yang didengar, dilihat dirasakan, dan ditanyakan.
Ketika pada tahap kedua yaitu tahap reduksi/fokuus, peneliti
mereduksi informasi yang diperoleh. Kemudian data-data tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai focus penelitian.
Tahap yang ketiga adalah tahap selection, dimana peneliti
menguraikan focus yang ditetapkan menjadi lebih mendalam.
Kemudian peneliti menganalisis data yang diperoleh, sehingga peneliti
dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan dara yang
diperoleh menjadi sebuah pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
Proses pemerolehan data atau informasi di setiap tahapan
(deskripsi, reduksi, seleksi) dilakukan secara sirkuler, yakni berulang-
ulang dengan berbagai cara dan sumber.Hasil akhir penelitian
kualitatif bukan hanya menghasilkan data atau informasi yang sulit
dicari dengan metode kuantitatif, tetapi juga menghasilkan informasi
yang bermakna. Perbedaan ini diperlihatkan dalam table 1.3 berikut.
D. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah
yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyan-
pertanyaan tertentu. Lankah-langkah yang dilakukan ini harus sesuai dan
saling mendukun satu sama lainya, agar penelitian yang dilakukan itu
mempunyai bobot yang cukup memedai dan memberikan kesimpulan-
kesimpulan yan tidak meragukan.
Penelitian adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan
masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyan-pertanyaan tertentu.
Lankah-langkah yang dilakukan ini harus sesuai dan saling mendukun satu
sama lainya, agar penelitian yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup
memedai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yan tidak meragukan.
Adapun langkah-langkah ini pada umumnya sebagai tersebut dibawah ini
1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah
2. Penelaah kepustakaan
3. Penyusunan hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberi devinisi operasional variable-
variabel
5. Pemilihan atau pengambengan alat pengambilan data
6. Penyusunan rancangan penelitian
7. Penentuan sample
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan lahan dan analisis data
10. Interpreasi hasil analisis
11. Penyusunan laporan
2. Keperawatan klinik
Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang berbagai masalah yang
terjadi dalam aplikasi klinik baik medical bedah, anak, maternitas, gawat
darurat atau jiwa. Contoh:
a. Pengaruh massasse terhadap nyeri persalinan.
b. Penerapan konsep bermain di ruang rawat inap anak di RS “B”
c. Pelaksanaan perawatan luka DM di ruang rawat inap RS “C”
d. Tingkat kecemasan pada klien dengan tuberkulosa paru yang dirawat di
RS “C”
e. Penanganan fraktur terbuka di unit gawat darurat RS “C”
3. Keperawatan komunitas
Ruang lingkup penelitian bidang ini yaitu masalah yang terjadi di
masyarakat baik kelompok khusus ataupun keluarga. Dapat berupa masalah
yang berkaitan dengan aspek keperawatan atau faktor yang berkaitan
dengan masalah kesehatan di masyarakat, seperti:
a. Tingkat ketergantungan lansia penderita rheumatoid arthritis di
kecamatan “D”
b. Peran keluarga dalam pemberian pada penderita Tb di kecamatan “D”
c. Pelaksanaan PHBS di tempat umum di kecamatan “D”
d. Mekanisme koping keluarga dengan anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah di tempuh
dilakukan dalam mencari kebeneran. Cara kebenaran itu ditempuh melalui
metode ilmiah. Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok.
Penelitian kualitatif dilakukan pada latar alamiah sebagai keutuhan,
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan sebagai alat
penelitian, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran
penelitiannya pada usaha menemukan teori dasar-dasar, bersifat deskriptif,
lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus,
memiliki seperangkat kriteria keabsahan data, rancangan penelitian bersifat
sementara, dan hasil penelitian disepakati oleh peneliti dan subyek penelitian.
Sedangkan penelitian kuantitatif berdasarkan 2 variabel yang memiliki
hubungan dan memiliki jumlah sampling.
B. SARAN
Diharapkan dapat menghasilkan penelitian- penelitian yang baik dan
berdasarkan teori penelitian yang ada. Apabila akan membuat penelitian
kualitatif peneliti harus memperhatikan tindakan disetiap penelitiannya
karena tindakan peneliti mempengaruhi apa yang dilihat dan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Abdul (2023) Data Sekunder: Pengertian, Sumber Data dan Contoh Di
Penelitian (https://deepublishstore.com/blog/data-sekunder-penelitian/. Diakses
pada tanggal 09-09-2023
Lampiran
Tabel 1.1...........................................................................................................
Tabel 1.2...........................................................................................................
Tabel 1.3...........................................................................................................