Anda di halaman 1dari 10

A.

PROSES PENYUSUNAN RENCANA PENYELESAIAN MASALAH


MANAJEMEN
Proses manajemen merupakan proses yang holistic, melibatkan banyak sisi yang akan
saling berinteraksi. Sebagai langkah awal dari proses ini, langkah teknis yang
dapat dipelajari adalah bagaimana keperawatan mampu memetakan masalah dengan
suatu metode analisis tertentu seperti mengguanakan analisis SWOT dan TOWS.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat perencanaan adalah:
1. Pengumpulan data.
2. Analisis lingkungan
a. Analisis Situasi
Jika keperawatan ingin berhasil, jangan takut untuk berpikir besar.
Oleh karena itu, keperawatan harus memulai bertindak berdasarkan
tujuan. Perawat sebagai manusia seringkali melewatkan hal-hal yang
mestinya dilakukan dan melakukan hal-hal yang mestinya perawat
lewatkan. Hal ini terjadi karena sebagian besar perawat lupa merumuskan
tujuan dari setiap langkah yang diambilnya sehingga sering kali terjadi
perawat tersesat ditengah jalan dan hanya berputar-putar. Selalu
diperlukan upaya untuk memusatkan konsentrasi organisasi layanan
keperawatan untuk melihat apa yang diinginkanya, bagaimana cara
mencapainya dan melakukan evaluasi sejauh mana hal tersebut terlaksana.
Proses manajemen merupakan proses yang holistik, melibatkan banyak sisi
yang akan saling berinteraksi. Sebagai langkah teknis yang dapat
dilaksanakan adalah bagaimana keperawatan dapat memetakan masalah
dengan suatu metode analisis tertentu seperti SWOT< TOWS dan analisis
“tulang ikan”.
b. Analisis SWOT ; Strenght, Weakness, Opportunities, Threats.
Analisis SWOT adalah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai factor masukan,yang kemudian di kelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang harus di ingat baik –baik oleh para pengguna analisis
SWOT bahwa analisis SWOT adalah semata –mata alat analisis yang di
tujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang di hadapi atau
yang mungkin akan di hadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat
analisis “ajaib” yang mampu memberikan jalan keluar yang “ajaib”
bagi masalah –masalah yang dihadapi oleh organisasi layanan
keperawatan. Analisis tersebut terbagi atas empat komponen dasar berikut:
1) Srength(S) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan
dari keperawatan pada saat ini.
2) Weakness(W) adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kelemahan dari keperawatan atau program layanan asuhan
keperawatan pada saat ini.
3) Opportunity (O) adalah situasi atau kondisi yang merupakan
peluang berkembang bagi layanan keperawatan di masa depan.
4) Threat (T)
Tabel 2.1 contoh pasangan kekuatan dan kelemahan dalam analisis situasi
Komponen Subkomponen Komponen Sub komponen
S Perawat di W Jumlah
ruangan anggota
saat ini yang
memiliki besar
jumlah menurunkan
anggota tingkat
yang sangat besar. efektivitas
koordinasi
dan
komunikasi antar

anggota

Tabel 2.2 contoh pasangan kesempatan dan ancaman dalam analisis situasi
Komponen Subkomponen Komponen Sub komponen
O Tersedianya T Lulusan
pendidikan perawat
keperawatan yang di
membuat hasilkan
makin tidak sesuai
banyak dengan
perawat kompetensi yang
yang di
bersekolah harapkan
hingga dari
perguruan seorang perawat
tinggi.

Tabel 2.3 contoh analisis SWOT model kualitatif


Komponen Subkomponen Komponen Sub komponen
S 1. Organisasi W 1. Budaya
memiliki anggota organisasi
yang adalah budaya
banyak. tradisional
2. Organisasi yang
memiliki menghambat
cadangan tercapainya
dana kondisi kerja
yang besar. yang efisien.
3. Organisasi 2. Keinginan
memiliki anggota untuk
peraturan belajar
yang dari
lengkap. kesalahan
4. Organisasi sangat rendah
memiliki 3. Budaya
sekertariat yang organisasi
representative adalah budaya
5. Organisasi tradisional
memiliki anggota yang
yang banyak. menghambat
6. Organisasi tercapainya
memiliki kondisi kerja
cadangan yang efisien.
dana 4. Keinginan
yang besar. anggota untuk
7. belajar
Organisasi dari
memiliki kesalahan
peraturan sangat rendah.
yang
lengkap.
8.
Organisasi
memiliki
sekertariat yang
representatif

Adalah situasi yang merupakan ancaman bagi keperawatan yang


datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi layanan
keperawatan di masa depan.
Selain empat komponen dasar analisis SWOT ini, berkembang
pula beberapa subkomponen hasil proses analisis yang jumlahnya
bergantung pada kondisi organisasi. Sebenarnya masing –masing
subkomponen adalah pengejawatahan dari masing –masing komponen,
seperti komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen, komponen
weakness mungkin memiliki 8 subkomponen, dan seterusnya. Terdapat 2
model analisis SWOT yang umum di gunakan dalam melakukan
analisissituasi antara lain model kuantitatif dan model kualitatif.
1) Model kualitatif
Suatu asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan
antara S da Wserta O dan T. kondisi berpasangan ini terjadi karena
di asumsikan bahwa dalam setiap kekuatan,selalu ada kelemahan
yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka, selalu
ada ancaman yang harus di waspadai. Ini berartibahwa setiap satu
rumusan Srength (S), harus selalu memiliki satu pasangan
Weakness (W), dan setiap satu rumusan Opprtunity(O) harus
memiliki pasangan satu Threat (T).
2) Model kualitatif,
Unit urutan dalam membuat analisis SWOT kualitatif, tidak
berbeda jauh dengan urut –urutan model kuantitatif. Perbedaan
besar di antara keduanya adalah pada saat pembuatan
subkomponen dari masing –masing komponen. Apabila pada
model kuantitatif, setiap subkomponen S memiliki pasangan
subkomponen W, dan satu subkomponen T. Akan tetapi, dalam
model kualitatifhal tersebut tidak terjadi. Selain itu, subkomponen
pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas
dan tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Matriks TWOS Strengths Weaknes
Opportunities Srategi SO Srategi WO
Susun Gunakan Tanggulangi
daftar kekuatan kelemahan dengan
peluang untuk memanfaatkan memanfaatkan
peluang peluang

Threats Strategi ST Strategi WT


Susun Gunakan Perkecilan
daftar kekuatan kelemahan
ancaman untuk menghindari dan
ancaman hindari ancaman

Sebagai alat analisis, analisis SWOT berfungsi sebagai panduan


pembuatan peta. Ketika berhasil membuat peta, langkah tidak
boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi,
tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yangdapat di tempat jika
ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan
telah di tetapkan. Tujuan dapat di tetapkan dengan membangun visi –
misi atau program dalam layanan keperawatan yang akan di bahas.
(Simamora, 2012).
Pada analisis SWOT ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1) Pengisian Item Internal Dactors (IFAS) dan External factors
(EFAS) Cara pengisian IFAS dan EFAS disesuaikan dengan
komponen yang ada dalam pengumpulan data (bisa merujuk pada
data fokus dan contoh pengumpulan data pada bagian lain di
dalam buku ini).Data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu
IFAS yang meliputi aspek kelemahan (weakness) dan
kekuatan (strength) dan EFAS yang meliputi aspek peluang
(opportunity) dan ancaman (Threatened).
2) Bobot
Beri bobot masing-masing faktor mulai1,0 (paling penting) sampai
dengan 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh factor tersebut
terhadap strategi perusahaan.
3) Peringkat (Rating)
Hitung peringkat masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (kurang) berdasarkan
pengaruh faktor tersebut. Data peringkat didapatkan
berdasarkan hasil pengukuran baik secara observasi, wawancara,
pengukuran langsung. Faktor kekuatan dan peluang
menggambarkan nilai kinerja positif, sebaliknya faktor
kelemahan dan ancaman menggambarkan nilai kinerja yang
negatif. Kemudian, bobot dikali dengan peringkat untuk
mendapatkan nilai masing-masing faktor.
4) Setelah didapatkan nilai masing-masing faktor, untuk mendapatkan
nilai IFAS adalah: kekuata dikurangi kelemahan (S –W) dan
EFAS adalah peluang dikurangi ancaman (O –T). Hasil dari nilai
IFAS dan EFAS kemudiandimasukkan didalam diagram laying
(Kit Kuadran) untuk mengetahui masalah dan strategi perencanaan
berdasarkan letak kuadran.:
a) Pada kuadran WO, strategi perencanaan bersifat
progresif/turn around dengan tujuan meningkatkan
kelemahan internal untuk mendapatkan kesempatan
(peluang).
b) Pada kuadran SO, strategi perencanaan bersifat agresif
dengan tujuan mengembangkan kekuatan internal yang
ada untuk mendapatkan peluang yang lebih dalam
menghadapi persaingan
c) Pada kuadran ST, strategi perencanaan bersifat diversifikasi
dengan tujuan merubah kekuatan internal yang ada
untuk mengantisipasi faktor ancaman dari luar.
d) Pada kuadran WT, strategi perencanaan bersifat bertahan
dnegan tujuan mempertahankan eksistensi supaya
institusi/perusahaan tetap ada dan dapat menjalankan
fungsinya secara minimal
3. Analisis TOWS
Menurut Simamora (2012) model ini di kembangkan oleh david (1989) yang
tidak menggunakan singkatan SWOT seperti yang lazimnya, namun
menggunakan TOWS David tampaknya ingin mendahulukan analisis ancaman
dan peluang, untuk kemudian melihat sejauh mana kapabilitas internal sesuai dan
cocok dengan factor – factor eksternal tersebut. Terdapat empat strategi yang
tampil dari hasil analisis TOWS tersebut.
Strategi SO digunakan untuk menarik keuntungan dari peluang yang tersedia
dalam lingkungan eksternal. Para manager tidak akan meninggalkan kesempatan
untuk memanfaatkan kekuatannya mengejar peluang yang di maksud . Sering di
jumpai dilema bahwa ada peluang terlihat, namun organisasi tidak mampu
mengejarnya. Strategi ST akan di gunakan organisasi untuk menghindari,
setidaknya memperkecil dampak ancaman yang datang dari luar. Strategi WT
adalah taktik pertahanan yang di arahkan pada usaha memperkecil kelemahan
internal dan menghindari ancaman eksternal. Dalam hal ini, aktivitas organisasi
mungkin harus menghentikan sementara dan membubarkannya, lalu organisasi
yang baru atau melebur masuk ke organisasi sejenis yang lain, mengadakan
rasionalisasi, dan lain – lain.
Matriks TOWS Strenghts Weaknesses
Opportunities Srategi SO Srategi WO
Susun daftar Gunakan kekuatan Tanggulangi kelemahan
peluang untuk dengan memanfaatkan
memanfaatkan peluang
peluang

Threats Strategi ST Strategi WT

Susun daftar Gunakan kekuatan Perkecilan kelemahan


ancaman untuk menghindari dan hindari ancaman
ancaman

4. Analisis Tulang Ikan


Analisis tulang ikan digunakan untuk mengategorikan berbagai sebab
potensial dari satu masalah atau pokok persoalan dengan cara yang mudah
dimengerti dan rapi. Cara ini juga membantu dalam menganalisis apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses, yaitu dengan cara memecah proses menjadi
sejumlah kategori yang berkaitan dengan proses, mencakup manusia, material,
mesin, prosedur, kebijakan, dan lain-lain. Menfaat analisis tulang ikan adalah
memperjelas sebab-sebab suatu masalah atau persoalan. Langkah-langkah dalam
membuat analisis tulang ikan:
a. Mengidentifikasi akibat atau masalah. Tulis akibat atau masalah yang
akan ditangani pada kotak paling kanan diagram tulang ikan, misalnya
laporan keperawatan akhir bulan terlambat
b. Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama. Dari garis horizontal
utama, terdapat empat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Sebab tipa
cabang mewaliki “sebab utama” dari masalah yang ditulis.
c. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saram. Setiap
kategori memiliki penyebab yang perlu diuraikan dengan
menggunanakan curah pendapat. Bila penyebab dikemukakan, tentukan
bersama-sama karena penyebab tersebut harus ditempatkan pada diagram
tulang ikan. Sebab-sebab dituliskan pada garis horizontal sehingga
banyak “tulang” kecil keluar dari garis horizontal utama.
d. Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama. Setelah setiap kategori
diisi, cari sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori. Sebab
sebab inilah yang merupakan petunjuk :sebab yang tampaknya paling
mungkin”. Catat jawabanya pada kertas flipchart terpisah
e. Mencapai kesepakatan atas sebab yang paling mungkin. Di antara sebab
sebab harus dicari sebab yang paling mungkin. Kaji kembali sebab yang
telah didaftarkan dan tanyakan, “mengapa ini sebabnya?”. Tanyakan

Unsur manajemen atau sumber daya bagi manajemen adalah hal-hal yang
merupakan modal bagi pelayanan anajemen, dengan modal itu akan lebih
menjamin pencapaian tujuan yang terdiri dari 6M yaitu:
1) M1 (Man) : Ketenagaan/sumber daya manusia.\
2) M2 (Material) : Sarana dan prasarana.
3) M3 (Method) : Metode asuhan keperawatan.
4) M4 (Money) : Pemasukan.
5) M5 (Mutu) : Keselamatan pasien, kepuasan pasien,
kenyamanan, kecemasan, perawatan diri, pengetahuan/perilaku
pasien.
6) M6 (Machine) : Alat, mesin.
a) Pengorganisasian data: memilih data yang
mendukung dan data yang menghambat.
b) Pembuatan rencana: tentukan objektif, uraian kegiatan,
prosedur, target, waktu, penanggung jawab, sasaran, biaya,
peralatan, metode yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai