Anda di halaman 1dari 9

SATUAN PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan : Auhan Kebidanan pada Bayi dan Balita


Sub Pokok Bahasan : Batuk Pilek, dan Demam pada Bayi &
Balita
Sasaran : Ibu yang mepunyai bayi dan balita.
Waktu : 45 menit
Tempat :

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan tentang batuk pilek, dan demam pada
bayi dan balita diharapkan audiens mengerti serta mampu memberikan
pertolongan pertama pada batuk pilek dan demam pada bayi dan balita.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan tentang batuk pilek, demam pada bayi
dan balita diharapkan audiens mampu :
1. Menjelaskan pengertian batuk pilek, dan demam pada bayi dan balita
2. Menjelaskan penyebab batuk pilek, dan demam pada bayi dan balita
3. Menyebutkan tanda dan gejala batuk pilek, demam
4. Menjelaskan akibat batuk pilek, demam pada bayi dan balita jika tidak
segera ditangani.
5. Menjelaskan penanganan batuk pilek, demam pada bayi dan balita
6. Menjelaskan pencegahan batuk pilek, demam pada bayi dan balita

III. Materi (terlampir)


1. Pengertian batuk pilek, dan demam pada bayi dan balita
2. Penyebab batuk pilek, dan demam pada bayi dan balita
3. Tanda dan gejala batuk pilek, dan demam
4. Akibat batuk pilek, dan demam pada bayi dan balita jika tidak segera
ditangani.
5. Penanganan batuk pilek,dan demam pada bayi dan balita
6. Pencegahan batuk pilek, dan demam pada bayi dan balita

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Kegiatan

No Kegiatan penyuluh Waktu Kegiatan Audiens


1. Pembukaan 5 menit
a. Salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Menyampaikan tujuan c. Mendengarkan
d. Uppersepsi. d. Menyampaikan
pendapat

2. Kegiatan Inti 30 menit


a. Menjelaskan materi a. Mendengarkan
b. Memberi kesempatan b. Mengajukan pertanyaan
bertanya
c. Menjawab pertanyaan c. Mendengarkan

3. Penutup 10 menit
a. Evaluasi a. Menjawab pertanyaan
b. Menarik kesimpulan b. Menyimpulkan bersama
c. Salam c. menjawab salam

VI. Sumber Penyuluhan


Biddulph, John dan John Stace. 1999. Kesehatan Anak. Yogyakarta : Yayasan
ESSENTIA Medika.
Hull, David. 1995. Pedoman Bagi Orang Tua Kesehatan Anak. Jakarta :
Arcan.
Meadow, Roy dan Simon Newell. 2003. Lecture Notes Pediatrika. Jakarta :
Erlangga.
Dowshen, Steven A. dkk. 2002. Petunjuk Lengkap untuk Orang Tua. Jakarta:
Raja Gravindo Persada.

VII. Evaluasi
Pertanyaan berbentuk essay yang disampaikan secara lisan :

1. Apakah pengertian batuk, pilek, demam pada bayi dan balita ?


2. Apa saja penyebab batuk, pilek, demam pada bayi dan balita?
3. Sebutkan tanda dan gejala batuk, pilek, demam pada bayi dan balita?
4. Sebutkan Akibat batuk, pilek, demam pada bayi dan balita, jika tidak
segera ditangani ?
5. Sebutkan cara pencegahan batuk, pilek, demam pada bayi dan balita?
6. Sebutkan cara penanganan batuk, pilek, demam pada bayi dan balita?
MATERI
BATUK, PILEK, DAN DEMAM PADA BAYI DAN BALITA

A. Pengertian
1. Batuk
Batuk adalah respon pertahanan tubuh terhadap iritasi
(perangsngan) paru-paru. Batuk merupakan mekanisme pertahanan
tubuh dimana refleks batuk dapat membantu mengeluarkan dengan
cepat suatu benda yang ada di dalam saluran nafas.
2. Pilek
Pilek adalah tersumbatnya saluran pernafasan akibat adanya
lendir yang muncul karena peradangan.
3. Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh sampai 38ºC atau lebih
karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu mengimbangi
kecepatan produksi panas sehingga suhu tubuh meningkat.

B. Penyebab
1. Batuk dan Pilek
a. Virus
Penyebab penyakit ini adalah virus. Biasanya gejala batuk
pilek timbul sampai 1-2 hari yang disebabkan oleh kelelahan, gizi
buruk, kurang dakrah, serta kedinginan..
b. Lingkungan
Misalnya pada lingkungan yang kurang sehat, penduduk
yang padat, dan ada anggota keluarga yang merokok dirumah.
Penggunaan penyejuk udara (AC) dimalam hari bisa
menimbulkan alergi suhu dingin, kipas angin yang dipasang
dikamar tidur kemudian meniup debu ke segala penjuru kamar.
c. Alergen
Allergen adalah bahan pemicu alergi. Allergen bisa berupa
makanan, minuman, debu, cuaca dan sebagainya.
2. Demam
a. Infeksi seperti infeksi saluran nafas atas dan infeksi saluran kemih.
b. Virus, biasanya demam yang terjadi tiba-tiba dan sangat tinggi.
c. Reaksi Imun yaitu pengaruh daya tahan tubuh yang lemah.
d. Dehidrasi, biasanya kondisi tubuh yang kekurangan cairan dapat
meningkatkan suhu tubuh.

C. Tanda dan Gejala


1. Batuk
a. Batuk disertai sakit pada tenggorokan.
b. Gelisah dan rewel
c. Suara sesak.
d. Batuk kering atau batuk disertai dahak.
2. Pilek
a. Keluar Lendir yang cair dan jernih dari hidung. Ingus hidung
biasanya tampak lebih kuning pada pagi hari karena mengering dan
menebal sepanjang malam.
b. Bila terjadi infeksi skunder oleh kokus lendir menjadi kental dan
berwarna hijau.
c. Sumbatan hidung menyebabkan anak bernafas dari mulut dan
mengakibatkan gelisah.
d. Sulit Menelan.
e. Suara serak.
3. Demam
a. Demam disertai peningkatan suhu 38º C atau lebih.
b. Menggigil.
c. Berkeringat banyak
d. Gelisah dan lemas.
e. Tidak bisa tidur.
f. Tidak nafsu makan.
g. Nadi cepat
Pada bayi dikatakan nadi cepat apabila > 160 x/menit,
normalnya 120 160x/menit. Sedangkan pada balita dikatakan nadi
cepat apabila > 140x/menit, normalnya 90-140x/menit.
h. Pernapasan cepat
Pada bayi dikatakan pernafasan cepat apabila > 45x/menit,
normalnya 30-45x/menit. Sedangkan pada balita dikatakan
pernafasan cepat apabila > 32x/menit, normalnya 25-32x/menit..

D. Akibat ( Komplikasi )
1. Batuk dan Pilek
a. Radang rongga hidung
Komplikasi ini hanya terjadi pada anak besar, karena pada bayi dan
anak kecil sinus pranasal belum tumbuh. Gejala umum tampak lebih
berat, nyeri kepala bertambah, nyeri tekan biasanya di daerah rongga
depan dan rahang atas.
Proses sinusitus sering menjadi kronik dengan gejala cepat
lelah, kadang-kadang disertai sumbatan hidung, nyeri kepala hilang
timbul, bersin yang terus-menerus disertai lendir yang kental dan
berwarna hijau.
b. Penutupan saluran telinga
Saluran telinga yang buntu memberi gejala tuli, dan infeksi
dapat menembus langsung ke daerah telinga tengah dan
menyebabkan otitis media akut (OMA). Gejala OMA pada anak kecil
dan bayi dapat disertai suhu badan tinggi, kadang menyebabkan
kejang demam. Anak sangat gelisah, terlihat nyeri bila kepala
digoyangkan atau memegang telinganya yang nyeri, kadang-kadang
hanya ditemui gejala demam, gelisah juga disertai muntah atau diare
c. Penyebaran infeksi
Penjelasan infeksi sekunder dari nasofaring ke arah bawah dapat
menyebabkan radang tenggorokan, radang pada batang tenggorokan,
radang pada Paru.
2. Demam
a. Dehidrasi yaitu kekurangan cairan didalam tubuh.
b. Peningkatann denyut jantung, pada bayi > 160x/menit, sedangkan
pada balita > 140x/menit.
c. Kurang nafsu makan.
d. Lemas.
e. Gelisah dan tidak bisa tidur.
f. Kejang bila terjadi demam tinggi yaitu suhu tubuh lebih dari 38ºC.

E. Pencegahan
1. Hindarkan bayi dan balita dari hal yan g merangsang batuk pilek
misalnya rokok, debu dan udara dingin.
2. Hindarkan bayi/balita dari orang yang terkena batuk pilek.
3. Usahakan minum ASI saja sampai usia 6 bulan karena ASI sebagai
zat kekebalan tubuh.
4. Pertahankan daya tahan tubuh bayi/ balita terhadap kuman penyakit
seperti berusaha menghindari tempat tinggal yang padat
penduduknya, berikan makan makanan yang bergizi pada balita dan
berikan ASI pada bayi
5. Penuhi kebutuhan minum bayi dan balita.
6. Usahakan bayi dan balita istirahat yang cukup.
F. Penanganan
1. Batuk dan Pilek
a. Berikan obat gosok/ minyak kayu putih/ telon pada bayi dan balita
agar merasa hangat.
b. Baringkan bayi atau balita dengan posisi tengkurap dengan kepala
bayi miring.
c. Untuk mengurangi hidung yang tersumbat sementara diberikan
obat tetes hidung , bila tidak ada obat tetes hidung bisa
menggunakan kapas yang ditetesi minyak kayu putih yang
digantungkan di depan hidung bayi atau dipenitikan pada baju.
d. Berikan obat batuk pilek sebelum tidur malam.
e. Berikan minuman hangat jika masih sering batuk.
f. Bila suhu tinggi lebih dari 38ºC , kompres dengan air hangat.
g. Berikan banyak minum hangat dan istirahat di tempat tidur.
2. Demam
a. Tempatkan bayi/ balita pada suhu ruangan yang hangat.
b. Minum air putih yang banyak pada balita , karena pengeluaran
panas tubuh akan dikeluarkan bersama kencing.
c. Perbanyak ASI pada bayi karena ASI merupakan makanan terbaik
bagi bayi dan juga sebagai kekebalan.
d. Kompres dengan air hangat karena bisa mengeluarkan panas tubuh
melalui keringat.
e. Berikan obat penurun panas seperti parasetamol anak.
f. Segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan bila demam lebih 2
hari atau mengalami demam tinggi dengan kenaikan suhu lebih dari
38º C.
BATUK, PILEK, DEMAM PADA BAYI
DAN BALITA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2012

Anda mungkin juga menyukai