Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Masalah : Kesehatan Bayi dan Balita

Sub Pokok Bahasan : Management Terpadu Balita Sakit

Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi dan Balita

Waktu : 16.00 WIB s/d selesai

Hari/Tanggal : Kamis, 06 April 2017

Tempat : Kelurahan Sambiroto

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran dapat memahami tentang
Management Terpadu Balita Sakit yang terjadi pada Bayi dan Balita.

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan ibu hamil dapat :
1. Memahami tentang pengertian gigitan serangga, demam, kejang, mimisan
ISPA, diare dan sariawan
2. Memahami tentang tanda gejala gigitan serangga, demam, kejang,
mimisan ISPA, diare dan sariawan
3. Memahami tentang penyebab gigitan serangga, demam, kejang, mimisan
ISPA, diare dan sariawan
4. Menjelaskan tentang penanganan gigitan serangga, demam, kejang,
mimisan ISPA, diare dan sariawan

C. Materi
Terlampir
D. Proses Penyuluhan

Tahapan waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


Pembukaan 16.00- - Memberi salam -Menjawab salam
16.05 - Memperkanalkan diri -Menerima
Perkenalan

Pengembanga 16.05- - Menjelaskan materi - Menyimak materi


n materi 16.25 - Menjawab pertanyaan - Bertanya diskusi
diskusi
Penutup 16.20- - Melakukan evaluasi -Menjawab
16.40 - Menyimpulkan isi pertanyaan
materi -Mendengarkan
- Memberi salam penutup kesimpulan
- Menjawab salam

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
Power point dan leaflet
LAMPIRAN MATERI

A. GIGITAN SERANGGA
1. Pengertian
Gigitan atau sengatan serangga adalah gigitan yang diakibatkan karena
serangga yang menyengat atau menggigit seseorang. Gigitan nyamuk.
Nyamuk dapat menemukan sasarannya dengan cara melihat
a. Gerakan
b. Panas tubuh
c. Bau tubuh
2. tanda dan Gejala
a. Kemerahan
b. Bengkak
c. Gatal- gatal
3. Penanganan
a. Semut api
1) lepas baju dan celana untuk memastikan semut tidak ada di dalam.
2) Basuh bekas gigitan semut dengan air sejuk, lalu beri salep untuk
mengurangi gatal dan begkak.
b. Ulat bulu
1) Cuci bagian tubuh yang terkena bulu ulat degan air sabun.
2) Berikan minyak kelapa murni atau es batu untuk mengobati
bengkak dan nyeri.
c. Lebah
keluarkan ujung sengat lebah yang menancap dikulit menggunakan
benda sepertikartu kredit, jangan gunakan benda tajam karena dapat
mengeluarkan racun yang kelur dari sengat.
d. Gigitan nyamuk
1) Oleskan minyak kayu putih secukupnya pada bagian yang terkena
gigitan nyamuk
B. DEMAM
1. Pengertian
Demam merupakan suatu keadaan ketika suhu tubuh meningkat
melebihi suhu normal yakni lebih dari 37ºC yang bisa disebabkan oleh
penyakit atau peradangan.

2. Gejala
a. Tidak nafsu makan
b. Temperatur suhu 38 ⁰C – 40 ⁰C
c. Nadi dan pernapasan cepat
d. Menggigil
e. Gelisah
f. Berkeringat
3. Penanganan Demam
a. Kenakan pakaian yang tipis pada anak
b. Beri anak banyak minum minum.
c. Beri anak banyak istirahat.
d. Beri anak banyak istirahat.
e. Beri obat penurun panas seperti paracetamol.
C. KEJANG
1. Pengertian
Kejang adalah kontraksi otot yang berlebihan di luar kehendak.

2. Penyebab kejang
a. Cidera kepala
b. Keracunan
c. Over dosis obat
d. Tumor otak
3. Macam-Macam Kejang
a. Kejang kaku, mata mendelik / terbalik ke atas kemudian tangan kaki
kaku

b. Gerakan kelojotan di tangan dan kaki.


4. Penanganan Kejang
Penanganan kejang pada balita yaitu antara lain yang harus dilakukan :
a. Jangan panik
b. Jangan masukkan sendok atau jari ke mulut
c. Jangan memberi obat melalui mulut
d. Letakkan anak dalam posisi miring, buka celananya, berikan diazepam
melalui anus, apabila masih kejang berikan ulang diazepam
e. Bila anak demam tinggi maka kompres dngan air hangat, jika anak
sudah sadar maka berikan obat penurun demam

D. MIMISAN
1. Pengertian
Mimisan adalah pendarahan yang terjadi dari hidung. Darah dapat keluar
dari salah satu atau kedua lubang hidung dengan durasi yang berbeda-beda
ada yang mengalaminya hanya selama beberapa detik, dan ada yang lebih
dari 10 menit.
2. Gejala yang Harus Diwaspadai

a. Mimisan yang berlangsung lebih dari 30 menit, segera bawa anak ke


rumah sakit.
b. Mimisan yang terjadi pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
c. Mimisan dengan volume darah yang banyak.
d. Sering mimisan dalam waktu singkat.
e. Detak jantung yang tidak beraturan.
f. Kesulitan bernapas.
g. Muntah darah karena menelan banyak darah.
h. Demam atau mengalami ruam.
i. Kulit berubah pucat.
3. Penyebab mimisan
a. Trauma
b. Terjatuh
c. Pukulan pada hidung
d. DBD
e. Terlalu keras mengeluarkan ingus
f. Mengorek hidung terlalu keras
4. Penanganan

a. Posisikan anak untuk duduk tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk
akan mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung sehingga dapat
menghentikan pendarahan.
b. Condongkan tubuh anak ke depan sehingga darah keluar lewat hidung
dan tidak masuk ke tenggorokan.
c. Keluarkan dan buang darah yang mengalir ke mulut karena apabila
anak menelan darah dapat memicu keinginan untuk muntah.
d. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk memencet hidung anak selama
sekitar 10 menit. Langkah ini akan memberi tekanan pada sumber
pendarahan sehingga menghentikan darah.
e. Letakkan kompres dingin pada pangkal hidung anak untuk
memperlambat pendarahan.

E. INFEKSI SALURAN PERNAPASAN (ISPA)


1. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang
sering dijumpai dengan manifestasi ringan sampai berat. ISPA meliputi
saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah
2. Gejala
a. Demam
b. Sakit kepala
c. Nyeri tenggorokan
d. Hidung buntu, pilek
e. Batuk
f. Nafas cepat & dalam
g. Retraksi dinding dada
h. Gambaran paru abnormal
i. Pemeriksaan darah abnormal
3. Penanganan
Hal yang diperhatikan juga adalah pengobatan ISPA yang rasional.
Penderita ISPA memerlukan obat antibiotik. Tetapi tidak semua penderita
ISPA memerlukan antibiotik, misalnya yang disebabkan oleh virus seperti
batuk pilek biasa. Selanjutnya pemberian obat batuk pada balita juga tidak
dianjurkan. Pada balita yang batuk, lebih tepat diberikan pelega
tenggorokan seperti minuman hangat.

F. DIARE
1. Pengertian
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi
berak lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan
bentuk dan konsistensi tinja dari penderita. Diare merupakan gejala buang
air besar dengan konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat
berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua kali sehari dan
berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14 hari. Seperti
diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau
dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras.
2. Jenis-Jenis diare
a. Diare Akut
Merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut Rotaviru
yang ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa
air saja yang frekuensinya biasanya (3 kali atau lebih dalam sehari)
dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare Rotavirus ini merupakan
virus usus patogen yang menduduki urutan pertama sebagai penyebab
diare akut pada anak-anak.
b. Diare Bermasalah
Disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, intoleransi laktosa,
alergi protein susu sapi. Penularan secara fecal-oral, kontak dari orang
ke orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diare ini
umumnya diawali oleh diare cair kemudian pada hari kedua atau ketiga
baru muncul darah, dengan maupun tanpa lendir, sakit perut yang
diikuti munculnya tenesmus panas disertai hilangnya nafsu makan dan
badan terasa lemah.
c. Diare Persisten
Merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral
patogenesis diare persisten adalah keruskan mukosa usus. Penyebab
diare persisten sama dengan diare akut.
3. Penyebab
a. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
b. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.
c. Alergi.
d. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
e. Munodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
f. Factor psikologis: rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi
pada anak yang lebih besar.
4. Tanda dan Gejala
a. Muntah-muntah
b. Badan lesu atau lemah
c. Anak akan mengalami demam
d. Tidak nafsu makan
e. Darah dan lendir dalam kotoran
f. Dehidrasi (ringan sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
g. Buang air besar cair(mencret) setiap 4-6 jam sekali
h. Frekuensi buang air besar bertambah
i. Buang air besar berbentuk cairan
j. Kotoran berbau atau tidak berbau
5. Penanganan di Rumah
a. Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya untuk mencegah dehidrasi.
Anak yang mengalami diare membutuhkan cairan lebih banyak dari
biasanya karena cairan tubuh yang hilang lewat tinja dan muntah).
b. Berikan makanan yang cukup pada anak. Pada anak yang masih
minum ASI, sebaiknya ASI terus diberikan tanpa selingan. Anak umur
6 bulan atau lebih (bagi yang sudah mendapatkan MPASI / makanan
pendamping ASI) juga harus diberi makanan lunak atau setengah
padat. Pada umumnya, makanan harus diberikan paling tidak setengah
dari kalori dietnya.
c. Menentukan kapan anak dibawa ke sarana kesehatan. Bawa segera ke
sarana kesehatan jika diarenya tidak membaik atau ada tanda-tanda
dehidrasi atau timbul gejala lain yang serius. Ibu harus waspada dan
cepat membawa anaknya berobat jika menemukan adanya darah dalam
tinja, demam, tinja cair keluar amat sering, muntah berulang, rasa haus
yang meningkat, dan anak tidak dapat makan/minum seperti biasanya.
6. Pembuatan oralit dirumah
a. Garam dapur halus setengah sendok teh ditambah dengan air teh
hangat 1 gelas.
b. Air Tajin : 3 liter air + 6 sendok makan munjung beras dimasak selama
45-60 menit.
c. Selain larutan oralit maka ASI tetap harus diberikan
G. SARIAWAN
1. Pengertian
Sariawan pada anak ditandai dengan bercak putih pada lidah, gusi, dan
bibir.

2. Penyebab
a. Bakteri dan jamur yang berasal dari sisa-sisa susu yang
tertinggal dimulut bayi
b. Kurangnya kebersihan pada mulut bayi
3. Penatalaksanaan sariawan
a. Rajin membersihkan mulut bayi dengan menggunakan kasa
yang digulung pada tangan telunjuk ibu
b. Tangan ibu yang telah diberi kasa dimasukkan ke mulut anak
untuk membersihkan gusi dan lidah anak.

Anda mungkin juga menyukai