ISPA
Oleh :
1. Hengky Sutomo
2. Rohliana Safitri
3. Hilmiyani
4. Miftahul Jannah
5. Irvan Nursyaputra
6. Rosiana Dewi
7. Yulia Pasha Tirani
8. Nurfadilla
9. Sucita Efendi
10. Rio Sanjaya
11. Pratama Putra
Waktu Pelaksanaan
03 Desember 2022
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini telah diperiksa, disetujui, dan dievaluasi oleh pembimbing
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Topik : ISPA
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Pasien Puskesmas Pagesangan mampu
mewaspadai terjadinya ISPA.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang Ispa dan mengajarkan teknik cuci tangan yang
benar selama 40 menit maka diharapkan Pasien Puskesmas Pagesangan :
1. Menjelaskan definisi ISPA
2. Menjelaskan tentang penyebab ISPA
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala ISPA
4. Menjelaskan tentang penatalaksanaan ISPA
5. Menjelaskan tentang komplikasi ISPA
6. Menjelaskan tentang pencegahan ISPA
7. Mempraktikan teknik cuci tangan yang benar.
C. Materi ISPA
Terlampir
D. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Demonstarasi.
E. Media/Alat
Leaflet
F. Kegiatan Penyluhan
A. Definisi ISPA
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah terjadinya infeksi yang parah
pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Sehingga infeksi yang
terjadi lebih sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi
ini. Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung
sampai 14 hari yang dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin maupun pernapasan
yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut selalu menduduki peringkat pertama dari 10
penyakit terbanyak di Indonesia. ISPA juga dapat menyerang berbagai usia mulai dari
bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia, dan umumnya ISPA merupakan
penyakit yang umum di jumpai di Negara berkembang.
B. PENYEBAB ISPA
Etiologi ISPA terdiri dari agen infeksius dan agen non- infeksius. Agen infeksius
yang paling umum dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut adalah virus,
seperti respiratory syncytial virus (RSV), nonpolio enterovirus coxsackie viruses Adan
B), Adenovirus, Parainfluenza, dan Human metapneumo viruses. Agen infeksius selain
virus juga dapat menyebabkan ISPA, staphylococcus, haemophilus influenza, Chlamydia
trachomatis, mycoplasma, dan pneumococcus. selain agen infeksius, agen noninfeksius
juga dapat menyebabkan ISPA seperti inhalasi zat-zat asing seperti racun atau bahan
kimia, asap rokok, debu, dan gas.
Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia di bawah 2 tahun
yang kekebalan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke
musim hujan juga menimbulkan resiko serangan ISPA. Beberapa faktor lain yang
diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan
antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
D. PENATALAKSANAAN ISPA
1. Pemberian Kompres
Pemberian kompres dilakukan bila anak panas atau demam yaitu dimana suhu tubuh
lebih tinggi dari suhu normal (36,5 – 37,5 0C), yaitu 37,5 0C atau lebih pada tubuh
anak.
2. Memberikan minum yang lebih banyak pada anak
Anjurkan orangtua untuk memberikan cairan tambahan menambah pemberian susu,
air putih, buah, dll.
3. Istirahat Tidur
Penderita ISPA biasanya mudah letih, lelah dalam melakukan aktivitas sebaiknya
jangan memberikan aktivitas yang berlebih karena dapat mengurangi kebutuhan
energy yang dibutuhkan oleh tubuh.
4. Membersihkan jalan napas
Apabila anak terserang ISPA biasanya disertai dengan adanya batuk, pilek, secret
yang mongering dan bertumpuk di hidung dapat menghalangi jalan nafas saat anak
bernafas.
E. KOMPLIKASI ISPA
Penyakit ISPA apabila tidak mpengobatan dan perawatan yang baik dapat menimbulkan
penyakit seperti:
1. Bronchitis
2. Bronco Pneumonia
3. Kematian.
F. PENCEGAHAN ISPA
1. Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau
terhindar dari penyakit seperti penyakit ISPA.
2. Imunisasi
Imunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh supaya tidak mudah terserang
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus/bakteri.
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi
asap dapur/asap rokok yang ada didalam rumah, sehingga dapat mencegah seseroang
menghirup asap tersebut yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit ISPA.
4. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
Bibit penyakit ini bias any berupa virus/bakteri di udara yang umumnya berbentuk
aerosol (supensi yang melayang di udara).
Persiapan alat:
1. Bak cuci dengan air yang mengalir (sesuaikan dengan kondisi yang ada).
2. Sabun
3. Handuk
4. Wadah handuk kotor.
Prosedur Pelaksanaan
1. Gulung lengan baju yang panjang hingga di atas pergelangan tangan anda. Lepaskan
perhiasan dan jam tangan
2. Pastikan kuku jari anda pendek dan terkikir.
3. Perhatikan permukaan tangan dan jari anda terhadap adanya luka goresan atau
sayatan. Laporkan jika terdapat lesi ketika merawat klien yang sangat rentan.
4. Berdiri di depan bak cuci, pertahankan agar tangan dan seragam anda tidak
menyentuh permukaan bak cuci. Ulangi cuci tangan dari awal jika tangan menyentuh
bak cuci selama proses. Gunakan bak cuci dengan keran yang mudah di jangkau.
5. Lakukan 7 langkah cuci tangan, meliputi :
a. Basahi kedua telapak tangan anda dengan air mengalir dan tuang sabun ke telapak
tangan. Selanjutnya, gosok kedua telapak tangan ke arah depan dan belakang.
b. Gosok punggung tangan anda dan masukkan jari anda di sela jari secara
bergantian.
c. Masukkan jari kanan anda ke sela jari kiri untuk membersihkan sela jari.
d. Gosok ujung jari dengan mengatup jari tangan kanan dan menggosokkannya ke
telapak tangan kiri. Lakukan prosedur yang sama pada tangan kiri.
e. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian.
f. Gosokkan ujung kuku tangan kanan ke telapak tangan kiri. Lakukanlah secara
bergantian.
6. Letakkan handuk dalam wadah yang telah disediakan
7. Tutup keran air dengan siku. Untuk menutup keran yang dioperasikan dengan tangan,
gunakan tisu kertas bersih dan kering.
8. Pertahankan tangan tetap bersih.