Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT ISPA

DISUSUN OLEH:

Nadila Okti Fariza 1614301024

Indana Zulfa 1614301025

Adhaini Widyawati 1614301026

Fictor Yusman Agung 1614301032

KEMENTRIAN KESEHATAN REPOBLIK INDONESIA

POLITEHNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURURSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2017/2018

27
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : ISPA

WAKTU : 40 menit.

TEMPAT : rumah Tn.M ( Perum puri sejahtera blok S no.4 )

SASARAN : keluarga Tn. M Terutama An. O

A. Tujuan penyuluhan
1. tujuan umum : Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu mengenal, memahami,
apa itu ispa.
2. tujuan khusus:
Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi selama 20 menit diharapkan sasaran
dapat :
1. Menjelaskan pengertian ISPA
2. Menjelaskan tanda dan gejala ISPA
3. Menjelaskan cara mengatasi penyakit ISPA
4. Memberi penyuluhan kesehatan

B. Isi / Materi
1. Definisi ISPA
2. Tanda dan gejala ISPA.
3. Penyebab ISPA.
4. Akibat ISPA.
5. Cara mengatasi ISPA
6. Cara mencegah ISPA
7. Pelayanan Kesehatan

28
8. Metode dan Cara Berhenti Merokok
9. Modifikasi Lingkungan
C. Rencana kegiatan penyuluhan
1. Persiapan
 Membuat satuan penyuluhan perawatan luka.
 Mempersiapkan materi dan alat peraga.
 Mempersiapkan keluarga yang akan diberika penyuluhan.

2. Pelaksanaan

Proses acara dimulai pukul 10.00 WIB, Bertempat di Rumah Tn.M , di Perum Puri
Sejahtera blok S no.4. Langkah-langkah kegiatan strategi

Langkah Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience

1.Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab Salam


(5 menit)  Memperkenalkan diri dan  Mendengarkan dan
kontrak waktu. Memperhatikan
 Mengkomunikasikan pokok
bahasan.
 Menyampaikan tujuan.
2.Apersepsi  Menanyakan kepada keluarga  Menjawab
(5 menit) pengetahuan tentang apa itu pertanyaan
penyakit ISPA .
3.kegiatan inti  Pengertian ISPA.  Mendengarkan dan
(15menit)  Tanda dan gejala ISPA. memperhatikan
 Penyebab ISPA  Bertanya jika ada
 Akibat dari ISPA yang tidak jelas

 Cara megatasi penyakit ISPA


4.Penutup  Memberikan evaluasi secara  Menjawab

29
(5Menit) lisan. pertanyaan
 Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan
 Memberi salam penutup.  Menjawab salam

D. Metode dan Teknik

Ceramah,Tanya Jawab

E. Media

Media : Lembar Balik,dan Leaflet

F. Evaluasi

a. Struktur
1. Kesiapan mahasiswa memberikan penyuluhan
2. Media yang dipakai memadai
3. Setting sesuai dengan kegiatan
b. Proses
1. Pelaksanaan preplanning sesuai dengan alokasi waktu
2. keluarga penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif
3. keluarga penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan penyaji pada saat
evaluasi
c. Hasil
 keluarga mampu menjawab 80%pertanyaan yang diajukan penyuluh pada saat
evaluasi.
 keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian ISPA
 Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala penyakit ISPA
 Keluarga dapat mengetahui cara pencegahan penyakit ISPA

30
G. lampiran materi

a. Pengertian ISPA
ISPA adalah kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang berarti terjadinya
infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. ISPA
seringkali disebabkan oleh virus maupun bakteri.
Seseorang yang terkena ISPA maka fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak
segera ditangani, ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak
bisa mendapatkan cukup oksigen karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa
berakibat fatal, bahkan mungkin bisa berujung pada kematian.

Seseorang bisa tertular infeksi saluran pernapasan akut ketika orang tersebut menghirup
udara yang mengandung virus atau bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh
penderita infeksi saluran pernapasan melalui bersin atau ketika batuk.

b. Tanda dan Gejala ISPA

Berikut beberapa gejala yang muncul akibat ISPA, di antaranya :

1. Hidung tersumbat atau berair.


2. Para-paru terasa terhambat.
3. Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
4. Kerap merasa kelelahan.
5. Tubuh merasa sakit.
6. Sering bersin

Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:

1. Kesulitan bernapas.
2. Demam tinggi dan menggigil.
3. Tingkat oksigen dalam darah rendah.
4. Kesadaran yang menurun dan bahkan pingsan

31
c. Penyebab ISPA

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ISPA ditularkan oleh virus dan bakteri. Berikut
ini adalah beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya ISPA:

 Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa


disebabkan oleh virus yang memiliki lebih dari 50 jenis ini.
 Rhinovirus. Virus ini menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
 Pneumokokus. penyakit meningitis disebabkan oleh virus jenis ini. Bakteri ini juga bisa
memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.
Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus
maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan
meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan
orang yang lebih tua, serta siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem
kekebalan tubuh yang lemah.

ISPA juga akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau
memiliki gangguan dengan paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi
saluran pernapasan akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.

d. Akibat ISPA

1. Gangguan pernapasan
2. Sakit tenggorokan
3. Sakit kepala
4. Menyebabkan aktivitas terganggu
5. Menyebabkan tubuh menjadi kurang prima
6. Dapat diisolasi jika termasuk ISPA yang mengkhawatirkan
7. Dapat menular pada orang di sekitar
8. Dapat membuat penderita harus istirahat penuh
9. Dapat menyebabkan kematian

e. Cara mengatasi penyakit ISPA

32
1. Mengatasi panas (demam)
2. Mengatasi batuk
3. Pemberian makanan
4. Pemberian minuman
5. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat, yaitu yang berventilasi cukup,
dengan pencahayaan yang memadai, dan tidak berasap.
6. Apabila selama perawatan dirumah keadaan memburuk, maka dianjurkan untuk
membawa ke dokter.
7. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, obat yang diperoleh tersebut
harus diberikan dengan benar sampai habis.

f. Cara mencegah penyakit ISPA

Pencegahan adalah cara terbaik dalam menangani ISPA. Berikut ini adalah
beberapa pola hidup higienis yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap
ISPA.

 Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.

 Hindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan tangan agar
Anda terlindung dari penyebaran virus dan bakteri.
 Hindari merokok.
 Perbanyak konsumsi makanan kaya serat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan
tubuh.
 Ketika Anda bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan
untuk mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain.
 Berolahraga secara teratur juga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan
mengurangi risiko penularan infeksi. Semakin sering berolahraga, semakin kecil pula
risiko tertular ISPA.

g. Modifikasi lingkungan

33
1. Memelihara dan memodifikasi lingkungan fisik keluarga sehingga dapat meningkatkan
kesehatan keluarga
2. Mengusahakan membuat lingkungan rumah senyaman mungkin , dengan tidak merokok
di dalam rumah.
3. Berusaha mengurangi aktifitas merokok di dalam rumah
4. Membersihkan rumah sehingga terhindar dari debu-debu dan kotoran-kotoran yang bisa
nyebabkan jalan napas terggangu
5. Memberi pengertian tentang bagaimana cara mengurus rumah dengan ventilasi rumah
yang terbatas

h. Pelayanan kesehatan

1. Penderita ISPA ringan cukup dilakukan perawatan di rumah tidak perlu dibawa ke dokter
atau puskesmas. Perawatan di rumah dapat diberikan obat penurun panas yang dijual di
toko obat atau apotik terdekat. Akan tetapi jika dalam 2 hari gjala belum hilang makan
penderita dibawa ke dokter atau puskesmas.
2. Untuk penatalaksanaan ISPA sedang maka harus segera periksa ke pelayanan kesehatan
masyarakat untuk mendapatkan terapi obat .
3. Untuk penatalaksanaan ISPA berat harus segera dirawat di rumah sakit atau puskesmas
unruk mendapatkan perawatan khusus seperti oksigen dan infus.

h. Modifikasi lingkungan

1. Memelihara dan memodifikasi lingkungan fisik keluarga sehingga dapat meningkatkan


kesehatan keluarga
2. Mengusahakan membuat lingkungan rumah senyaman mungkin , dengan tidak merokok
di dalam rumah.
3. Berusaha mengurangi aktifitas merokok di dalam rumah
4. Membersihkan rumah sehingga terhindar dari debu-debu dan kotoran-kotoran yang bisa
nyebabkan jalan napas terggangu

34
5. Memberi pengertian tentang bagaimana cara mengurus rumah dengan ventilasi rumah
yang terbatas

i. Metode dan Cara Berhenti Merokok

1. Memahami keuntungan dan kerugian berhenti merokok dengan metode cold turkey.
Berhenti dengan cold turkey berarti memutuskan untuk berhenti merokok sepenuhnya
tanpa bantuan obat-obatan atau terapi pengganti nikotin. Usaha ini memerlukan
ketekunan dan kemandirian.
2. Menyusun rencana. Membuat rencana yang tersusun akan membantu Anda menjadi
lebih tegas dan membuat Anda lebih berkomitmen pada prosesnya. Anda harus memilih
hari dalam kalender untuk mulai berhenti, dan tandai setiap hari yang berhasil Anda lalui
tanpa rokok.
3. Mengendalikan stres. Jika Anda bisa mengendalikan stres, keinginan untuk merokok
akan berkurang. Anda mungkin merokok sebagai cara menghadapi stres, jadi Anda harus
mencari cara lain untuk mengatasi stres sehingga Anda tidak akan tergoda untuk merokok
lagi. Contoh : lakukan aktifitas yang menyenangkan , banyak istirahat dan terbuka kepada
seseorang tentang perasaan anda
4. Menjalani hidup yang sibuk dan aktif. Jika ingin berhenti merokok, Anda harus selalu
aktif sehingga hanya sedikit waktu bagi Anda untuk memikirkan keinginan untuk
merokok. Selalu aktif tidak hanya membuat Anda lebih sehat, tetapi juga akan
menggantikan kebiasaan merokok dengan kebiasaan lain. Contoh : mengunyah permen ,
berolahraga , berjalan-jalan .
5. Menghindari godaan. Ini wajib. Begitu tahu apa pemicu yang membuat Anda merokok,
hindarilah setiap situasi yang membuat Anda kambuh, atau hal yang membuat Anda
memikirkannya. Contoh : Usahakan untuk sebisa mungkin tidak menghabiskan waktu
dengan sesama perokok , Hindari situasi di mana Anda cenderung untuk merokok ,
6. Temukan hobi atau ketertarikan baru. Menemukan "ketergantungan" baru untuk
mengganti kebiasaan merokok dapat membantu Anda memfokuskan kembali energi, dan
Anda akan bersemangat melakukan rutinitas baru alih-alih bersusah payah melewati hari-
hari tanpa rokok. Contoh : Coba berlari , Jadilah petualang , Tumbuhkan kecintaan baru
pada makanan.

35
LAPORAN PENDAHULUAN

PENYAKIT ISPA

36
Disusun Oleh :

Nadila Okti Fariza 1614301024

Indana Zulfa 1614301025

Adhaini Widyawati 1614301026

Fictor Yusman Agung 1614301032

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

Tahun 2016/2017

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan luka merupakan salah satu bentuk asuhan keperawatan medikal bedah yang
utama dan rutin dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien melakukan perawatan luka.
Dengan tindakan perawatan luka yang tepat, maka akan dapat disembuhkan dengan cepat
sehingga sebagai implikasinya waktu hospitalisasi akan pendek dan biaya yang ditanggung
pasien semakin murah.

Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar
suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap
berbagai cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan
pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka
(Joyce M. Black, 2001). Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi
organ tubuh kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan

37
dimana sel secara bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan berfungsi secara normal.
Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan.

B. Masalah keperawatan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana melakukan perawatan luka di rumah
secara mandiri.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum : Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan
melakukan perawatan luka secara mandiri.
b. Tujuan Khusus:
Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi selama 20 menit diharapkan sasaran
dapat :
1. Menyebutkan pengertian luka .
2. Menyebutkan hal-hal yang dapat membantu penyembuhan luka .
3. Menyebutkan tujuan perawatan luka di rumah.
4. Menyebutkan alat dan bahan dalam perawatan luka .
5. Memperagakan cara perawatan luka dengan benar .
D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Resiko ISPA
2. Metode
Ceramah , tanya jawab.
3. Media
M: Lembar Balik dan leaflet
4. Waktu Dan Tempat
Waktu : 40 menit
Tempat : rumah Tn. M ( perum puri sejahtera blok S no.4 )
5. PengorganisasiaN
o Penanggung Jawab : Nadila Okti Fariza
o Moderator : Adhaini Widiawati

38
o Penyaji : Indana Zulfa
o Notulen : Indana Zulfa
o Perlengkapan : Fictor Yusman Agung

E. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan mahasiswa memberikan penyuluhan
2. Media dan alat memadai
3. Setting sesuai dengan kegiatan
b. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan preplanning sesuai dengan alokasi waktu
2. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif
3. Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan penyaji pada saat
evaluasi
c. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 85%pertanyaan yang diajukan penyuluh pada saat
evaluasi.

39

Anda mungkin juga menyukai