ISPA
DAN PERMASALAHANNYA
OLEH :
NAMA : NIDA YULIANI
NIM : P00620220 023
Sasaran : Masyarakat
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit tentang ISPA diharapkan masyarakat
setempat mengetahui tentang cara pencegahan ISPA
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian ISPA
2. Mengetahui penyebab ISPA
3. Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
4. Mengetahui cara pencegahan ISPA
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA
3. Tanda dan gejala ISPA
4. Cara pencegahan ISPA
C. Media
Leaflet
D. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
E. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
F. Pengorganisasi
Moderator : Nurul Miraj
Penyuluh : Nida Yuliani
Fasilitato r :
Observer :-
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan
Sumber pustaka
ISPA
( INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS )
A. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut
yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih
14 hari. ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini
mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin,
2008).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari
saluran pernafasan mulai dari hidung hingga saluran pernapasan bagian bawah.
(Nelson, 2003)
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan
pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara
tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas
bagian dalam sampai ke paru-paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun.
(Whaley and Wong; 1991; 1418).
B. Penyebab Ispa
Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya
infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab
utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus
influenzae,b clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.
Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian
pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.
Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam
derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka
dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.
Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi
antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung
mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi yang disebabkan oleh debu, asap
dan udara dingin atau panas, asma serta kongesti paru.
Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim
panas ke dingin (hujan), dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar (Whaley
and Wong; 1991; 1420).
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit
ISPA pada anak maupun dewasa antara lain :
a. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan
berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-
sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. Pemberian ASI
pada bayi yang menyusui juga tetap diberikan.
b. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak
dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan
untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat
memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan
dahak,
OLEH :
KELOMPOK IV
Sasaran : Masyarakat
I. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang masa nifas diharapkan
masyarakat setempat mengetahui tentang cara perawatan pada masa nifas
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
5. Menjelaskan pengertian nifas
6. Mengetahui tujuan perawatan nifas
7. Menyebutkan tanda-tanda bahaya nifas
8. Mengetahui cara perawatan pada masa nifas
J. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
5. Pengertian nifas
6. Tujuan perawatan nifas
7. Tanda-tanda bahaya nifas
8. Cara perawatan pada masa nifas
K. Media
Leaflet
L. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
M. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
N. Pengorganisasi
Moderator : Nurul Listaimul
Penyuluh : Nurul Miraj
Fasilitato r :
Observer :-
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
O. Kegiatan Penyuluhan
P. Evaluasi Lisan
5. Apa pengertian nifas ?
6. Apa saja tujuan perawatan nifas ?
7. Sebutkan tanda-tanda bahaya nifas ?
8. Bagaimana cara perawatan masa nifas ?
Q. Daftar Pustaka
Cunningham, F. Gary et al. 2005. Obstetri Williams. Edisi 21. Alih bahasa: Andry
Hartono, Joko Suyono, Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC
Pusdiknakes. 2003. Buku 4. Asuhan Kebidanan Postpartum. Jakarta: Pusdiknakes-
WHO-J HPIEGO
Saifuddin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Edisi 1. Jakarta: YBPSP
Sarwono, P. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
Materi Terlampir
A. Pengertian Nifas
Puerperium (nifas) adalah masa sesudah persalinan untuk pulihnya kembali
alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi : 315)
Puerperium (nifas) adalah masa dimulai setelah persalinan dan berakhir kira-
kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum
ada kehamilan dalam waktu 5 bulan. (Ilmu Kebidanan : 237)
B. Tujuan Perawatan Nifas
e. mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai
dan dapat merawat bayinya dengan baik.
d. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit kepala dan kejang-kejang
OLEH :
NAMA : NURUL AHDIATUN
NIM : P00620220 027
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit tentang stunting diharapkan
masyarakat setempat mengetahui tentang pentingnya penanganan stunting
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
9. Menjelaskan pengertian stunting
10. Mengetahui penyebab stunting
11. Ciri-ciri stunting pada balita
12. Mengetahui cara pencegahan stunting
13. Mengetahui cara penanganan stunting
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
9. Pengertian stunting
10. Penyebab stunting
11. Ciri-ciri stunting pada balita
12. Cara pencegahan stunting
13. Cara penanganan stunting
C. Media
Leaflet
Proyektor
Lcd
D. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
E. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
F. Pengorganisasi
Moderator : Nur Alkaida
Penyuluh : Nurul Ahdiatun
Fasilitator : Nurfadilah
Observer : Nurul Listaimul
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi Lisan
9. Apa pengertian Stunting ?
10. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Stunting ?
11. Sebutkan ciri-ciri Stunting pada balita ?
12. Bagaimana cara pencegahan Stunting ?
13. Bagaimana cara penanganan stunting ?
Sumber
Laporan tahunan unicef Indonesia 2012 ringkasan kajian kesehatan unicef Indonesia
oktober 2012.
Laporan tahunan Indonesia, 2013 penyajian pokok-pokok hasil riset kesehatan dasar
2013
Lampiran Materi
STUNTING
1. PENGERTIAN STUNTING
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain
seusianya (MCN, 2009).
Stunting ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat
sesuai usia anak. Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan
pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk
gizi kurang pada anak.
6. PENCEGAHAN
a. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat badan
secara teratur dan terus menerus.
b. Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti ASI
sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia dibawah
empat bulan.
c. Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk
bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan efisien.
Cara lain yang dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui peningkatan
keterampilan dan kewirausahaan.
7. PENANGGULANGAN
a. Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai sejak janin
dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut dengan periode
emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu perbaikan gizi
diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan yaitu 270 hari selama
kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya.
b. Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan
masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah kesehatan merupakan
dua hal yang saling mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak langsung adalah
ketersediaan makanan, pola asuh dan ketersediaan air minum (bersih), sanitasi
dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor penyebab ini dipengaruhi oleh
beberapa akar masalah yaitu kelembagaan, politik dan ideologi, kebijakan
ekonomi, dan sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta kependudukan.
c. Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka perbaikan gizi
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan spesifik)
dan secara tidak langsung (kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik umumnya
dilakukan oleh sektor kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian tablet
tambah darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT, pemberian vitamin A
pada ibu nifas. Untuk bayi dan balita dimulai dengan inisiasi menyusu dini
(IMD), ASI eksklusif, pemberian vitamin A, pemantauan pertumbuhan,
imunisasi dasar, pemberian MP-ASI. Sedangkan kegiatan yang sensitif
melibatkan sektor terkait seperti penanggulangan kemiskinan, penyediaan
pangan, penyediaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur (perbaikan jalan,
pasar), dll
d. Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan yang
optimal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Multicentre Growth
Reference Study (MGRS) Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar standar
pertumbuhan internasional, pertumbuhan anak sangat ditentukan oleh kondisi
sosial ekonomi, riwayat kesehatan, pemberian ASI dan MP-ASI. Untuk
mencapai pertumbuhan
e. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari
pertama kehidupan, meliputi :
1. Pada ibu hamil
Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara
terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat
makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan
sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis
(KEK), maka perlu diberikan makanan tambahan kepada ibu
hamil tersebut.
Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal
90 tablet selama kehamilan.
Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
2. Pada saat bayi lahir
• Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu
bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
• Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja
(ASI Eksklusif)
3. Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
• Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus dilakukan
sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar
lengkap.
• Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh
setiap rumah tangga.
Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang balita
sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi
badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya
berada dibawah normal. Jadi secara fisik balita lebih pendek
dibandingkan balita seumurnya.
Leaflet Stunting
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
OLEH :
NAMA : NURUL LISTAIMUL
NIM : P00620220 028
Sasaran : Masyarakat
R. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Demam Berdarah Dengue
diharapkan masyarakat setempat mengetahui tentang cara pencegahan Demam
Berdarah Dengue
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
14. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue
15. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue
16. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
17. Mengetahui perawatan dan pengobatan Demam Berdarah Dengue
18. Mengetahui cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
S. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
14. Pengertian Demam Berdarah Dengue
15. Penyebab Demam Berdarah Dengue
16. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
17. Cara perawatan dan pengobatan Demam Berdarah Dengue
18. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
T. Media
Leaflet
U. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
V. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
W. Pengorganisasi
Moderator : Nurul Miraj
Penyuluh : Nurul Listaimul
Fasilitator : Nurfadilah
Observer : Nurul Ahdiatun
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
X. Kegiatan Penyuluhan
Y. Evaluasi Lisan
14. Apa pengertian Demam Berdarah Dengue?
15. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Demam Berdarah Dengue ?
16. Sebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue ?
17. Bagaimana cara perawatan dan pengobatan Demam Berdarah Dengue ?
18. Bagaimana cara pencegahan Demam Berdarah Dengue ?
DAFTAR PUSTAKA
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi
yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti.
1) Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan, serta sakit kepala.
2) Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit , mimisan,
gusi berdarah , muntah darah dan BAB berdarah.
3) Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning.
4) Mual dan muntah.
5) Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3 — 7 secara berulang—ulang. Dengan
tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.
HATI-HATI !!
D. TANDA BAHAYA DBD
a. Perdarahan gusi
b. Muntah darah
c. Penderita tidak sadar
d. Denyut nadi tidak teraba
F. CARA PENCEGAHAN
1) Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2) Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 4 M PLUS
• MENGURAS
Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bakmandi, ember vas bunga,
tempat penampung air kulkas agar telur dan jentik aedes mati.
• MENUTUP
Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat masuk dan bertelur.
• MENGUBUR
Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat menampung air hujan
seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk.
• MEMANTAU
Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat pembiakan nyamuk aedes. Dengan
jangan menggantung baju, membubuhkan larvasida, dan tidur menggunakan kelambu.
Disusun Oleh:
Nur Alkaida
NIM: P00620220024
TAHUN 2023
Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
: Medika
G. Materi
1. Pengertian diabetes mellitus
Pengertian diabetes mellitus secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh
tidak bisa menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak bisa
memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan, sehingga terjadi
kelonjakan kadar gula dalam darah melebihi normal. Diabetes mellitus bisa juga
terjadi karena hormon inulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak dapat bekerja
dengan baik (Fitriana & Rahmawati, 2016).
Sanofi Indonesia diketahui telah bekerja selama hampir satu abad untuk
mengembangkan solusi terapeutik untuk penderita diabetes dan bekerja
bersama berbagai mitra perawatan kesehatan untuk memberikan serangkaian
obat-obatan melalui pendekatan personal untuk fokus pada kebutuhan individu.
Tujuan utamanya adalah membantu orang yang hidup dengan diabetes untuk
mencegah dan mengelola diabetes agar dapat menjalani hidup dengan lebih
bermakna. Jadi jelas, penanganan diabetes
tidak bisa bergantung pada tenaga medis semata. Penderita diabetes juga perlu
aktif dalam pengobatan, serta dukungan orang terdekat juga masih indikator
baiknya sebuah penanganan diabetes.
PHBS
DISUSUN OLEH :
NURFADILAH
( P00620220 027)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)
PHBS
F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Pembawa acara :
Penyuluh :
Persiapan Materi :
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
DISUSUN OLEH:
NURBAYA
NIM: P00620220 24
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
TANHUN 2023
(SAP)
Pokok Pembahasan : Pentingnya Obat TB paru
Penyuluh : Nurbaya
Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit sasaran diharapkan mampu
memahami tentang pentingnya pengobatan TB paru
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan keluarga pasien
mampu :
Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
= Penyuluh
BB. Setting Tempat = Media
=
Moderator
= Peserta
CC.Pengorganisasi =
Fasilitator
Moderator: Nurul Miraj =
Observer
Penyuluh : Nurbaya
Fasilitator : Nida Yuliani
Observer : Nurul Ahdiatun
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
DD.Kegiatan Penyuluhan
a. Pengertian
Penyakit TB paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman Myobacterium Tuberkulosa yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat
dengan Mikroskop. Biasanya TB menyerang paru-paru tetapi dapat juga
menyerang bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput otak,
kulit, tulang dan lain-lainnya
LEAFLET