Anda di halaman 1dari 70

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ISPA
DAN PERMASALAHANNYA

OLEH :
NAMA : NIDA YULIANI
NIM : P00620220 023

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI DIII KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Ispa dan permasalahannya

Sub pokok pembahasan : Pencegahan Ispa

Sasaran : Masyarakat

Hari/tanggal : Rabu, 15 februari 2023

Tempat : RT 03/ RW 02 Dusun Kacombo Limbi

Pukul : 16.00-16.35 wita

Penyuluh : Nida Yuliani

A. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit tentang ISPA diharapkan masyarakat
setempat mengetahui tentang cara pencegahan ISPA
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian ISPA
2. Mengetahui penyebab ISPA
3. Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
4. Mengetahui cara pencegahan ISPA
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA
3. Tanda dan gejala ISPA
4. Cara pencegahan ISPA
C. Media
 Leaflet

D. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab

E. Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

F. Pengorganisasi
 Moderator : Nurul Miraj
 Penyuluh : Nida Yuliani
 Fasilitato r :
 Observer :-
Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkandan memperhatikan
3. Menggali pengetahuan 3. Menjawab pertanyaan
masyarakat setempat tentang
ISPA 4. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan Penyuluhan memperhatikan
5. Membuat kontrak waktu 5. Menyetujui kontrak waktu

2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang : 1. Mendengarkan dan


(1 menit) Pengertian, Penyebab, Tanda memperhatikan penjelasan
dan gejala, Cara Pencegahan Penyuluh
ISPA 2. Aktif bertanya
2. Memberikan kesempatan untuk 3. Mendengarkan
bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta

3 Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan dan


(15 menit) disampaikan oleh penyuluh Memperhatikan
2. Mengevaluasi peserta atas 2. Menjawab pertanyaan yang
penjelasan yang disampaikan diberikan
dan penyuluh menanyakan 3. Menjawab salam
kembali mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup
H. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian ISPA ?
2. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya ISPA ?
3. Sebutkan tanda dan gejala ISPA ?
4. Bagaimana cara pencegahan ISPA ?

Sumber pustaka

C long Barbara, 1996. Perawatan Medikal Bedah 2 (Suatu Proses Pendekatan


Keperawatan). Bandung.

DEPKES RI Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular, 1993. Buku Pedoman


Pemberantasan Penyakit ISPA Untuk Kader

Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC


Ronald. 2006. Obat-obatan Ramuan Tradisional. Bandung : Yrama Widya (diakses
26 Juni 2011)
Meadow,Sir Roy dan Simen. 2002. LectusNotes: Pediatrika. Jakarta:
PT.Gelora Aksara Pratama.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit. Jakarta: EGC.
Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta ;EGC.
Karel, Meila S. 2005. Menjadi Dokter Anak di rumah. Jakarta: Puspa
Swara.
Materi Terlampir

ISPA
( INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS )

A. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut
yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih
14 hari. ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini
mengenai  bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin,
2008).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari
saluran  pernafasan mulai dari hidung hingga saluran pernapasan bagian bawah.
(Nelson, 2003)
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan
pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara
tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas
bagian dalam sampai ke paru-paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun.
(Whaley and Wong; 1991; 1418).

B. Penyebab Ispa
 Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya
infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab
utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus
influenzae,b clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.
 Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian
pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.
 Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam
derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka
dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.
 Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi
antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung
mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi yang disebabkan oleh debu, asap
dan udara dingin atau panas, asma serta kongesti paru.
 Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim
panas ke dingin (hujan), dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar (Whaley
and Wong; 1991; 1420).

C. Tanda dan gejala Ispa


 Gejala dari ISPA Ringan
Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau lebih
gejala-gejala sebagai berikut :
a. Batuk
b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya
pada waktu berbicara atau menangis)
c. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung
d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37℃
 Gejala dari ISPA Sedang
Seseorang dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari ISPA
ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Pernafasan cepat (fast breating) sesuai umur yaitu: untuk kelompok umur
kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih dan
kelompok umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun : frekuensi nafas 50
kali atau lebih untuk umur 2 sampai kurang dari 12 bulan dan 40 kali per
menit atau lebih pada umur 12 bulan sampai kurang dari 5 tahun.
b. Suhu lebih dari 39℃ (diukur dengan termometer)
c. Tenggorokan berwarna merah
d. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak
e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
f. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)
 Gejala dari ISPA Berat
Seseorang dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejala:gejala ISPA
ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Bibir atau kulit membiru
b. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun
c. Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah
d. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas
e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
f. Tenggorokan berwarna merah

D. Cara pencegahan Ispa

Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit
ISPA pada anak maupun dewasa antara lain :

a. Perbaikan peningkatan gizi

 Penyusunan atau pengaturan menu


 Cara pengolahan makanan
 Variasi menu

b. Perbaikan dan santasi lingkungan

c. Pemeliharaan Kesehatan perorangan

d. Tindakan pencegahan pada bayi:

 Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan terhadap penyakit tertentu.


 Perbanyak ASI eksklusif
 Jauhkan dari penderita ISPA
E. Penanganan ispa

Perawatan ISPA di rumah

a. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan
berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-
sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. Pemberian ASI
pada bayi yang menyusui juga tetap diberikan.
b. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak
dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan
untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat
memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan
dahak,

c. Menjaga kelancaran pernafasan


Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar
bila ia batuk lendirnya dikeluarkan.
d. Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak
untuk membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena
ingus yang telah mengering, tetesilah dengan air garam untuk
membasahinya.
e. Mengatasi panas
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan
paracetamol dan atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan
demam harus segera dirujuk). Pemberian kompres dengan cara:
gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat kuku) peras
seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat
ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.
f. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa
berkurang.
g. Berikan obat batuk herbal
Jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½
sendok teh , diminum tiga kali sehari.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN MASA NIFAS

OLEH :

KELOMPOK IV

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI DIII KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2023

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Pokok Pembahasan : Masa Nifas

Sub pokok pembahasan : Perawatan Masa Nifas

Sasaran : Masyarakat

Hari/tanggal : Rabu, 15 februari 2023

Tempat : RT 10/ RW 03 Dusun Nggaro Lembo Desa Rasabou

Pukul : 16.35-17.00 wita

Penyuluh : Nurul Miraj

I. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang masa nifas diharapkan
masyarakat setempat mengetahui tentang cara perawatan pada masa nifas
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
5. Menjelaskan pengertian nifas
6. Mengetahui tujuan perawatan nifas
7. Menyebutkan tanda-tanda bahaya nifas
8. Mengetahui cara perawatan pada masa nifas
J. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
5. Pengertian nifas
6. Tujuan perawatan nifas
7. Tanda-tanda bahaya nifas
8. Cara perawatan pada masa nifas
K. Media
 Leaflet

L. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab

M. Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

N. Pengorganisasi
 Moderator : Nurul Listaimul
 Penyuluh : Nurul Miraj
 Fasilitato r :
 Observer :-

Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
O. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 6. Memberi salam 6. Menjawab salam


(5 menit) 7. Memperkenalkan diri 7. Mendengarkandan memperhatikan
8. Menggali pengetahuan 8. Menjawab pertanyaan
masyarakat setempat tentang 9. Mendengarkan dan
perawatan pada masa nifas memperhatikan
9. Menjelaskan tujuan Penyuluhan 10. Menyetujui kontrak waktu
10. Membuat kontrak waktu

2 Kegiatan Inti 4. Menjelaskan tentang : 4. Mendengarkan dan


(2 menit) Pengertian, tujuan perawatan, memperhatikan penjelasan
Tanda-tanda bahaya nifas, dan Penyuluh
cara perawatan pada masa nifas 5. Aktif bertanya
5. Memberikan kesempatan untuk 6. Mendengarkan
bertanya
6. Menjawab pertanyaan peserta

3 Penutup 4. Menyimpulkan materi yang 4. Mendengarkan dan


(15 menit) disampaikan oleh penyuluh Memperhatikan
5. Mengevaluasi peserta atas 5. Menjawab pertanyaan yang
penjelasan yang disampaikan diberikan
dan penyuluh menanyakan 6. Menjawab salam
kembali mengenai materi
penyuluhan
6. Salam Penutup

P. Evaluasi Lisan
5. Apa pengertian nifas ?
6. Apa saja tujuan perawatan nifas ?
7. Sebutkan tanda-tanda bahaya nifas ?
8. Bagaimana cara perawatan masa nifas ?
Q. Daftar Pustaka
Cunningham, F. Gary et al. 2005. Obstetri Williams. Edisi 21. Alih bahasa: Andry
Hartono, Joko Suyono, Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC
Pusdiknakes. 2003. Buku 4. Asuhan Kebidanan Postpartum. Jakarta: Pusdiknakes-
WHO-J HPIEGO
Saifuddin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Edisi 1. Jakarta: YBPSP
Sarwono, P. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
Materi Terlampir

PERAWATAN MASA NIFAS

A. Pengertian Nifas
Puerperium (nifas) adalah masa sesudah persalinan untuk pulihnya kembali
alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi : 315)
Puerperium (nifas) adalah masa dimulai setelah persalinan dan berakhir kira-
kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum
ada kehamilan dalam waktu 5 bulan. (Ilmu Kebidanan : 237)
B. Tujuan Perawatan Nifas

a. Memulihkan kesehatan umum

b. Mempertahankan kesehatan psikologis

c. Mencegah infeksi dan komplikasi

d. memperlancar pembentukan air susu ibu

e. mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai
dan dapat merawat bayinya dengan baik.

C. Tanda-Tanda Bahaya Nifas


Ibu nifas harus segera pergi/memeriksakan sirinya ketenaga kesehatan jika dijumpai
tanda-tanda bahaya, seperti :

a. Perdarahan lewat jalan lahir

b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir

c. Demam lebih dari 2 hari

d. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit kepala dan kejang-kejang

e. Payudara bengkak, kemerahan disertai rasa sakit.


f. Mengalami gangguan jiwa (post partum blues).

D. Perawatan Masa Nifas


a. Mobilisasi
Ibu yang baru melahirkan mungkin enggan bergerak karena letih dan sakit.
Berdasarkan penelitian ibu sudah diperbolehkan miring kekanan dan kekiri pada 2
jam setelah melahirkan dan ibu boleh turun dari tempat tidur dalam kurun waktu 3
jam setelah persalinan dengan bantuan keluarga atau bidan / perawat. Pasien
sectio caesarea mobilisasi dilakukan dalam kurun waktu 24 – 36 jam setelah
melahirkan.
b. Diet/ Nutrisi
Dalam periode nifas diperlukan nutrisi yang keseluruhan baik , kaya protein,
vitamin dan karbohidrat. Ibu menyusui harus mendapatkan paling sedikit 2500
kalori dalam satu hari, dengan tambahan 500 ml susu per hari (Derek J, 2005)
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, pil zat besi harus diminum untuk
menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin (Saifuddin AB, 2002)
Nutrisi dan cairan pada ibu nifas:
1) Kebutuhan gizi ibu nifas adalah 700 kkal/hari.
2) Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup.
3) Minum setiap sebelum menyusui sedikitnya 3 liter/hari.
4) Pil zat besi selama 40 hari pasca persalinan.
5) Minum kapsul vit. A (2000000 unit) agar bisa memberikan vit. A kepada bayi
melalui ASI.
6) Vit. C 100 mg, B1 1,3 mg dan B2 1,3 mg.
7) Makanan yang mengandung asam lemak omega 3 yang banyak terdapat pada
ikan laut.
c.  Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan dalam 6-8 jam PP, kadang-kadang wanita
sulit kencing, karena spingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme
sehingga terjadi iritasi dan nyeri, bila kandung kemih penuh dapat menyebabkan
terganggunya kontraksi uterus sehingga dapat terjadi perdarahan, infeksi kandung
kemih, jadi upayakan untuk mempercepat BAK. Jika tidak bisa dilakukan
kateterisasi.
d. Hygiene
Masa nifas adalah masa yang rentan terjadi infeksi pada ibu. Oleh karena itu, ibu
nifas disarankan :
1) Menjaga kebersihan seluruh tubuh dengan mandi
2) Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Untuk membersihkan
daerah disekitar kelamin dilakukan dari arah depan ke belakang kemudian
didaerah sekitar anus setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar.
Keringkan dengan handuk dengan cara ditepuk – tepuk dari arah muka ke
belakang.
3) Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari
4) Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelaminnya
e.  Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.
Begitu darah merah berhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan, aman
untuk memulai hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
f.  Latihan Senam Nifas
Tujuan : mempercepat involusi uteri, menambah kebugaran tubuh, dan untuk
mengembalikan bentum tubuh seperti sebelum hamil.
1) Senam otot dasar panggul
a) Kerutkan/kencangkan otot sekitar vagina seperti menahan BAK selama 5
detik. Kemudian kendorkan selama 3 detik lalu kencangkan lagi. Mulailah
dengan 10x 5 detik pengencangan otot 3x sehari.
b) Secara bertahap lakukan senam sampai 30 – 50x dalam sehari.
2) Senam otot perut
Senam ini dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk pada alas yang
datar dan keras, mulai dengan melakukan 5x/hari untuk tiap jenis senam ini.
Tiap minggu frekuensi ditambah 5x, maka pada akhir masa nifas tiap jenis
senam ini dilakukan 30x.
g. Perawatan Payudara
Perawatan payudara dilakukan untuk memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan
payudara dilakukan dengan cara :
1) Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
2) Menggunakan BH yang menyokong payudara.
3) Apabila putting lecet oleskan kolostrum/ASI yang keluar pada sekitar putting
susu tiap kali selesai menyusui.
4) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan
dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
5) Untuk menghilangkan nyeri, minum parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam.
h. Kontrasepsi
Sebaiknya sebelum memilih kontrasepsi dikonsulkan terlebih dahulu ke bidan
atau dokter. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah IUD/spiral, implan,suntik 3
bulanan dan steril. Yang tidak dianjurkan adalah pil kombinasi dan suntik 1
bulanan.
i. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat bayi dirumah :
1) Tali pusat jika masih belum lepas bisa dibungkus dengan kasa kering dan
bersih. Tidak diperbolehkan memberi rempah-rempah atau jenis yang lain
pada tali pusat bayi.
2) Mengganti kasa pembungkus tali pusat jika basah atau terkena kotoran bayi.
Jangan menunggu diganti saat memandikan bayi saja.
3) Daerah sekitar tali pusat harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk
mencegah terjadinya infeksi.
LEAFLET
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

EDUKASI PENANGANAN STUNTING PADA ANAK

OLEH :
NAMA : NURUL AHDIATUN
NIM : P00620220 027

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI DIII KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Edukasi penanganan stunting pada ANAK

Sub pokok pembahasan : Pentingnya penanganan stunting

Sasaran : Ibu yang mempunyai anak balita

Hari/tanggal :kamis, 16 Februari 2023

Tempat : RT 10/ RW 03 Dusun Nggaro Lembo Desa Rasabou

Pukul : 16.35-17.00 wita

Penyuluh : Nurul Ahdiatun

A. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit tentang stunting diharapkan
masyarakat setempat mengetahui tentang pentingnya penanganan stunting
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
9. Menjelaskan pengertian stunting
10. Mengetahui penyebab stunting
11. Ciri-ciri stunting pada balita
12. Mengetahui cara pencegahan stunting
13. Mengetahui cara penanganan stunting
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
9. Pengertian stunting
10. Penyebab stunting
11. Ciri-ciri stunting pada balita
12. Cara pencegahan stunting
13. Cara penanganan stunting
C. Media
 Leaflet
 Proyektor
 Lcd
D. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab

E. Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

F. Pengorganisasi
 Moderator : Nur Alkaida
 Penyuluh : Nurul Ahdiatun
 Fasilitator : Nurfadilah
 Observer : Nurul Listaimul

Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 11. Memberi salam 11. Menjawab salam


(5 menit) 12. Memperkenalkan diri 12. Mendengarkan dan
13. Menggali pengetahuan memperhatikan
masyarakat setempat tentang 13. Menjawab pertanyaan
Stunting
14. Menjelaskan tujuan 14. Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan
15. Membuat kontrak waktu 15. Menyetujui kontrak waktu

2 Kegiatan Inti 7. Menjelaskan tentang : 7. Mendengarkan dan memperhatikan


 Pengertian stunting penjelasan Penyuluh
( 5 menit)
 Penyebab stunting
 Ciri-ciri stunting pada balita 8. Aktif bertanya

 Cara pencegahan stunting


9. Mendengarkan
 Cara penanganan stunting

8. Memberikan kesempatan untuk


bertanya
9. Menjawab pertanyaan peserta

3 Penutup 7. Menyimpulkan materi yang 7. Mendengarkan dan Memperhatikan


8. Menjawab pertanyaan yang
(5 menit) disampaikan oleh penyuluh diberikan
8. Mengevaluasi peserta atas
penjelasan yang disampaikan dan 9. Menjawab salam
penyuluh menanyakan kembali
mengenai materi penyuluhan
9. Salam Penutup

H. Evaluasi Lisan
9. Apa pengertian Stunting ?
10. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Stunting ?
11. Sebutkan ciri-ciri Stunting pada balita ?
12. Bagaimana cara pencegahan Stunting ?
13. Bagaimana cara penanganan stunting ?

Sumber

Adinda. 2014. Masalah Gizi penyebab stunting (pendek).

(http: adindascobiasa. Blogspo.co.id/2014/04/-masalah-gizi-penyebab-stunting.html)

Laporan tahunan unicef Indonesia 2012 ringkasan kajian kesehatan unicef Indonesia
oktober 2012.

Laporan tahunan Indonesia, 2013 penyajian pokok-pokok hasil riset kesehatan dasar
2013
Lampiran Materi
STUNTING

1. PENGERTIAN STUNTING
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain
seusianya (MCN, 2009).
Stunting ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat
sesuai usia anak. Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan
pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk
gizi kurang pada anak.

2. PENYEBAB STUNTING PADA ANAK


Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan suatu proses
kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus
kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunted pada anak dan
peluang peningkatan stunted terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan.
a. Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab
tidaklangsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin
mengalami intrauterine growth retardation (IUGR), sehingga bayi akan lahir
dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.
b. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan
kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang
berulang, dan meningkatnya kebutuhan metabolic serta mengurangi nafsu
makan, sehingga meningkatnya kekurangan gizi pada anak. Keadaan ini
semakin mempersulit untuk mengatasi gangguan pertumbuhan yang akhirnya
berpeluang terjadinya stunted
c. banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh
masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI eksklusif
pada bayinya.
d. Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah
kemiskinan.
e. Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan masyarakat
akan gizi. Namun kedua faktor ini masih belum menjadi faktor penyebab
utama kemiskinan.
f. Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan kemiskinan merupakan
salah satu biang kerok munculnya anak stunting. Karena pola makan sering
kali seiring dengan kondisi kesejahteraan. Konsumsi ikan laut masyarakat
masih rendah, padahal protein dan omega yang dikandung sangat bermanfaat
bagi anak. Sangat ironis memang, karena Indonesia merupakan negara bahari
3. CIRI-CIRI STUNTING PADA ANAK
a. Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih
pendiam, tidak banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak
non-stunted jika ditempatkan dalam situasi penuh tekanan.
b. Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting) menampilkan
performa yang buruk pada tes perhatian dan memori belajar, tetapi masih baik
dalam koordinasi dan kecepatan gerak.
c. Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5cm/tahun
decimal
d. Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut
ketiak, panjangnya testis dan volume testis
e. Wajah tampak lebih muda dari umurnya
f. Pertumbuhan gigi yang terlambat
4. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
Riwayat Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan pertumbuhan
dan masurasi dalam keluarga (pendek, menarche), penyakit infeksi kongential,
KMK (kecil masa kehamilan), penyakit kronis pada organ-organ (saluran cerna,
kaardiovaskular, organ pernafasan dan ginjal).
5. PENGARUH STUNTING PADA ANAK
Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan pengaruhnya
adalah sebagai berikut:
a. anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan,
akan mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua tahun. Stunted yang
parah pada anak- anak akan terjadi deficit jangka panjang dalam
perkembangan fisik dan mental sehingga tidak mampu untuk belajar secara
optimal di sekolah, dibandingkan anak- anak dengan tinggi badan normal.
Anak-anak dengan stunted cenderung lebih lama masuk sekolah dan lebih
sering absen dari sekolah dibandingkan anak-anak dengan status gizi baik. Hal
ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya
dimasa yang akan datang.
b. Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak.
Faktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan intelektual. Penyebab dari stunted adalah bayi berat lahir
rendah, ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare
berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan penelitian sebagian besar anak-
anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang berada di bawah ketentuan
rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga miskin dengan jumlah keluarga
banyak, bertempat tinggal di wilayah pinggiran kota dan komunitas pedesaan.
c. Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang. Anak stunted pada usia
lima tahun cenderung menetapsepanjang hidup, kegagalan pertumbuhan anak
usia dini berlanjut pada masa remaja dan kemudian tumbuh menjadi wanita
dewasa yang stunted dan mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan
produktivitas, sehingga meningkatkan peluang melahirkan anak dengan
BBLR. Stunted terutama berbahaya pada perempuan, karena lebih cenderung
menghambat dalam proses pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal
saat melahirkan.

6. PENCEGAHAN
a. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat badan
secara teratur dan terus menerus.
b. Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti ASI
sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia dibawah
empat bulan.
c. Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk
bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan efisien.
Cara lain yang dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui peningkatan
keterampilan dan kewirausahaan.

d. Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada


masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi yang
diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat dikoordinasikan dengan kegiatan
posyandu.

7. PENANGGULANGAN

a. Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai sejak janin
dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut dengan periode
emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu perbaikan gizi
diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan yaitu 270 hari selama
kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya.
b. Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan
masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah kesehatan merupakan
dua hal yang saling mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak langsung adalah
ketersediaan makanan, pola asuh dan ketersediaan air minum (bersih), sanitasi
dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor penyebab ini dipengaruhi oleh
beberapa akar masalah yaitu kelembagaan, politik dan ideologi, kebijakan
ekonomi, dan sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta kependudukan.
c. Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka perbaikan gizi
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan spesifik)
dan secara tidak langsung (kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik umumnya
dilakukan oleh sektor kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian tablet
tambah darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT, pemberian vitamin A
pada ibu nifas. Untuk bayi dan balita dimulai dengan inisiasi menyusu dini
(IMD), ASI eksklusif, pemberian vitamin A, pemantauan pertumbuhan,
imunisasi dasar, pemberian MP-ASI. Sedangkan kegiatan yang sensitif
melibatkan sektor terkait seperti penanggulangan kemiskinan, penyediaan
pangan, penyediaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur (perbaikan jalan,
pasar), dll
d. Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan yang
optimal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Multicentre Growth
Reference Study (MGRS) Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar standar
pertumbuhan internasional, pertumbuhan anak sangat ditentukan oleh kondisi
sosial ekonomi, riwayat kesehatan, pemberian ASI dan MP-ASI. Untuk
mencapai pertumbuhan
e. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari
pertama kehidupan, meliputi :
1. Pada ibu hamil
 Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara
terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat
makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan
sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis
(KEK), maka perlu diberikan makanan tambahan kepada ibu
hamil tersebut.
 Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal
90 tablet selama kehamilan.
 Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
2. Pada saat bayi lahir
• Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu
bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
• Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja
(ASI Eksklusif)
3. Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
• Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus dilakukan
sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar
lengkap.
• Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh
setiap rumah tangga.
Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang balita
sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi
badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya
berada dibawah normal. Jadi secara fisik balita lebih pendek
dibandingkan balita seumurnya.

Leaflet Stunting
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DEMAM BERDARAH DENGUE

OLEH :
NAMA : NURUL LISTAIMUL
NIM : P00620220 028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI DIII KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sub pokok pembahasan : Pencegahan DBD

Sasaran : Masyarakat

Hari/tanggal : Sabtu, 18 februari 2023

Tempat : RT 10/ RW 03 Dusun Nggaro Lembo Desa Rasabou

Pukul : 16.35- 17.00 wita

Penyuluh : Nurul Listaimul

R. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Demam Berdarah Dengue
diharapkan masyarakat setempat mengetahui tentang cara pencegahan Demam
Berdarah Dengue
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
14. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue
15. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue
16. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
17. Mengetahui perawatan dan pengobatan Demam Berdarah Dengue
18. Mengetahui cara pencegahan Demam Berdarah Dengue

S. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
14. Pengertian Demam Berdarah Dengue
15. Penyebab Demam Berdarah Dengue
16. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
17. Cara perawatan dan pengobatan Demam Berdarah Dengue
18. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue

T. Media
 Leaflet

U. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab

V. Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

W. Pengorganisasi
 Moderator : Nurul Miraj
 Penyuluh : Nurul Listaimul
 Fasilitator : Nurfadilah
 Observer : Nurul Ahdiatun
Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
X. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 16. Memberi salam 16. Menjawab salam


(5 menit) 17. Memperkenalkan diri 17. Mendengarkandan
18. Menggali pengetahuan memperhatikan
masyarakat setempat tentang : 18. Menjawab pertanyaan
Demam Berdarah Dengue
19. Menjelaskan tujuan 19. Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan
20. Membuat kontrak waktu 20. Menyetujui kontrak waktu

2 Kegiatan Inti 10. Menjelaskan tentang : 10. Mendengarkan dan


(3 menit) Pengertian, Penyebab, Tanda memperhatikan penjelasan
dan gejala, cara perawatan dan Penyuluh
pengobatan dan cara 11. Aktif bertanya
Pencegahan Demam Berdarah 12. Mendengarkan
Dengue
11. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
12. Menjawab pertanyaan
peserta

3 Penutup 10. Menyimpulkan materi 10. Mendengarkan dan


(15 menit) yang disampaikan oleh Memperhatikan
penyuluh 11. Menjawab pertanyaan yang
11. Mengevaluasi peserta atas diberikan
penjelasan yang disampaikan
dan penyuluh menanyakan 12. Menjawab salam
kembali mengenai materi
penyuluhan
12. Salam Penutup

Y. Evaluasi Lisan
14. Apa pengertian Demam Berdarah Dengue?
15. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Demam Berdarah Dengue ?
16. Sebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue ?
17. Bagaimana cara perawatan dan pengobatan Demam Berdarah Dengue ?
18. Bagaimana cara pencegahan Demam Berdarah Dengue ?

DAFTAR PUSTAKA

Centres for Disease Control and Prevention (2010) "Dengue Epidemiology".


Gubler DJ. 2006. Dengue/dengue haemorrhagic fever: history and current
status. Novartis Found Symp. 277:3-16.
Kristina, Isminah, Wulandari L (2004) "Demam Berdarah Dengue" Litbang
Depkes http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.htm.
Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1 dan 2.
Jakarta: Media Aesculapius.
National Institute of Allergy and Infectious Diseases. 2007. Dengue Fever
Symptomps.
National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Dengue Fever Treatments.
Materi Terlampir
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. PENGERTIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi
yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.

DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti.

B. PENYEBAB DEMAM BERDARAH DENGUE


Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan
nyamuk Aedes Aegypti pada pembuluh darah.
Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun.

Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah :


1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
2. Berbadan kecil
3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari
4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng bekas,kolam
ikan,ban bekas,pot tanaman air,tempat minuman burung)
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap
dan lembab.
6. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter
C. TANDA DAN GEJALA

1) Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan, serta sakit kepala.
2) Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit , mimisan,
gusi berdarah , muntah darah dan BAB berdarah.
3) Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning.
4) Mual dan muntah.
5) Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3 — 7 secara berulang—ulang. Dengan
tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.

HATI-HATI !!
D. TANDA BAHAYA DBD
a. Perdarahan gusi
b. Muntah darah
c. Penderita tidak sadar
d. Denyut nadi tidak teraba

Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.

E. PERAWATAN DAN PENGOBATAN DI RUMAH


1) Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau minuman lainnya)
2) Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit apabila penderita
tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan denyut nadi lemah.

F. CARA PENCEGAHAN
1) Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2) Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 4 M PLUS

• MENGURAS
Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bakmandi, ember vas bunga,
tempat penampung air kulkas agar telur dan jentik aedes mati.
• MENUTUP
Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat masuk dan bertelur.
• MENGUBUR
Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat menampung air hujan
seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk.
• MEMANTAU
Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat pembiakan nyamuk aedes. Dengan
jangan menggantung baju, membubuhkan larvasida, dan tidur menggunakan kelambu.

LAKUKAN 4 M PLUS SECARA RUTIN SEMINGGU SEKALI


BERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI

a. Menyemprot nyamuk dengan zat kimia


b. Lakukan pengasapan
c. Menaburkan serbuk ABATE
d. Memberikan ikan capung pada tempat penampungan air.
Leaflet Demam Berdarah Dengue
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELITUS

Disusun Oleh:

Nur Alkaida

NIM: P00620220024

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BIMA

TAHUN 2023
Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus

Sub Pokok Bahasan : Pengetahuan dan Perawatan Diabetes Mellitus Sasaran :


Klien Penderita Diabetes Mellitus Tempat : Desa RasaBou RT:10

Jam/waktu : 16.35-17.00 WITA


Hari/tanggal : Sabtu, 18 Febuari 2023

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 35 menit klien dan keluarga
dapat mengetahui dan memahami dengan jelas tentang penyakit Diabetes Melitus.

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga dapat:

1. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus dengan benar


2. Menyebutkan tanda dan gejala diabetes mellitus
3. Meyebutkan penyebab diabetes mellitus
4. Meyebutkan komplikasi dari diabetes mellitus
5. Menjelaskan kenapa pentingnya pengobatan bagi penderita diabetes
mellitus
6. Meyebutkan cara penanganan luka pada Diabetes Mellitus
C. Materi
1. Pengertian Diabetes mellitus
2. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus
3. Penyebab Diabetes Mellitus
4. Komplikasi dari Diabetes Mellitus
5. Pentingnya pengobatan bagi penderita Diabetes Mellitus
6. Cara penanganan luka pada Diabetes Mellitus
D. Metode, media dan sumber
1. Metode : ceramah, tanya jawab
2. Media : lembar balik
3. Sumber : internet
4. Materi : terlampir
E. Evaluasi
1. Prosedur : tanya jawab
2. Bentuk : lisan
3. Jenis : tanya jawab
4. Butir pertanyaan :
a. Apa itu Diabetes Mellitus ?
b. Apa saja penyebab Diabetes mellitus ?
c. Apa saja komplikasi Diabetes mellitus ?
F. Daftar Pustaka
Fitriana, R., & Rachmawati, S. 2016. Cara ampuh tumpas diabetes. Yogyakarta

: Medika

Yunus, B. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Penyembuhan Luka Pada


Pasien Ulkus Etn Centre Makassar Bahri Yunus. Uin- Alauddin.Ac.Id.
Retrieved from http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/1333/1/Bahri Yunus.pdf.

Ernawati, (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melittus


Terpadu.Jakarta.Mitra Wacana Media
KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH SASARAN


1. 4 menit Pembukaan Mengucapkan salam, Menjawab salam dan
memperkenalkan diri dan menyimak tujuan
menjelaskan tujuan kegiatan
2. 25menit Isi Menjelaskan mengenai : Menyimak
1. Apa itu penyakit diabetes penjelasan
mellitus
2. Tanda dan gejala diabetes
mellitus
3. Penyebab diabetes
mellitus
4. Komplikasi diabetes
mellitus
5. Pentingnya pengobatan
bagi penderita diabetes
mellitus
6. Cara perawatan luka pada
diabetes mellitus
3. 6 menit Evaluasi dan Memberikan kesempatan Bertanya dan
penutup bertanya dan memberikan menjawab pertanyaan
pertanyaan tentang materi
yang telah dijelaskan
Menutup penyuluhan dan Menjawab salam
mengucapkan salam

G. Materi
1. Pengertian diabetes mellitus
Pengertian diabetes mellitus secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh
tidak bisa menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak bisa
memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan, sehingga terjadi
kelonjakan kadar gula dalam darah melebihi normal. Diabetes mellitus bisa juga
terjadi karena hormon inulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak dapat bekerja
dengan baik (Fitriana & Rahmawati, 2016).

2. Tanda dan gejala diabetes mellitus


Menurut Yunus (2015) tanda dan gejala diabetes mellitus yaitu :

a. Sering kencing (polyuria)


b. Rasa haus berlebihan (polidipsi)
c. Rasa lapar berlebihan (polifagia)
d. Pandangan kabur
e. Mudah Lelah
f. Kadar gula darah tinggi
g. Luka lambat sembuh
h. Berat badan turun drastis
3. Penyebab diabetes mellitus
Menurut Yunus (2015) penyebab diabetes mellitus yaitu :

a. Pola makan yang berlebih


b. Obesitas
c. Faktor genetik
d. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
e. Penyakit dan infeksi pada prankeas
f. Jenis kelamin
g. Usia
4. Komplikasi
a. Komplikasi akut merupakan salah satu penyakit kombinasi antara
diabetes dengan penyakit lainnya. Beberapa tergolong kedalam
komplikasi akut yaitu : infeksi, hipoglikemia, hiperglikemia
hyperosmolar non ketosis (HHNK), dan diabetik ketoasidosis.
b. Komplikasi Kronik adalah komplikasi menahun yang biasanya muncul
setelah seseorang penderita diabetes mellitus selama 10-15 tahun.
Komplikasi ini menyerang beberapa organ tubuh anatara lain :
1) Mata : dapat menyebabkan mata menjadi rabun
2) Kulit : disebut juga diabetes dermapathy, ditandai dengan
adanya bercak merah kecoklatan pada kulit
3) Tulang : resiko terjadinya fraktur atau patah tulang
4) Kaki : dapat menyebabkan diamputasi kakinya karena telah
mencapai stadium yang sangat parah.
5) Jantung : mempengaruhi tekanan darah dan gangguan pada jantung
6) Ginjal : Insulin tidak diproduksi, maka glukosa tidak akan diubah
menjadi glikogen sebagai energy. Gula dalam darah yang
terlalu
banyak tentu saja memperkeras kerja ginjal. Kerja keras ginjal yang
terus menerus dapat membuat ginjal berhenti untuk bekerja suatu saat
nanti.

5. Pentingnya pengobatan bagi penderita diabetes mellitus


Penanganan penderita diabetes tidak bisa disamakan antara satu
penderita dengan penderita lainnya. Penanganan harus dilakukan bergantung
pada kondisi penderita, gaya hidup sehari-hari, dan lainnya. “Oleh karena itu,
pengobatan diabetes sangat bersifat individual. Penting sekali seorang penderita
diabetes untuk selalu berdiskusi dengan dokternya supaya dapat mengevaluasi
pilihan pengobatan yang cocok untuk masing- masing individu, agar tercapainya
pengendalian gula darah yang baik,” ujar Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-
KEMD, selaku Ketua Umum PB PERKENI.

Dengan kata lain, penanganan diabetes tak hanya bergantung pada


pengobatan dari dokter itu sendiri. Perlu ada partisipasi aktif dari pasien. Dalam
hal ini, lingkungan turut menjadi penentu. Misalnya, dukungan keluarga yang
sangat berarti. Lalu, bagaimana juga aktivitas fisiknya selama ini, apakah
penderita diabetes olahraga atau tidak selama menjalani pengobatan. “Peran
lingkungan turut diperlukan sebagai upaya memberikan pengaruh positif
terhadap pasien. Pasalnya, keberhasilan pengelolaan diabetes mandiri
membutuhkan partisipasi aktif pasien, keluarga, tim kesehatan, masyarakat, dan
pemerintah,” kata Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD- KEMD, selaku Sekretaris Jenderal PB
Perkeni. “Selain itu, untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku,
dibutuhkan edukasi yang komprehensif serta pengembangan keterampilan dan
motivasi," sambungnya.

Sanofi Indonesia diketahui telah bekerja selama hampir satu abad untuk
mengembangkan solusi terapeutik untuk penderita diabetes dan bekerja
bersama berbagai mitra perawatan kesehatan untuk memberikan serangkaian
obat-obatan melalui pendekatan personal untuk fokus pada kebutuhan individu.
Tujuan utamanya adalah membantu orang yang hidup dengan diabetes untuk
mencegah dan mengelola diabetes agar dapat menjalani hidup dengan lebih
bermakna. Jadi jelas, penanganan diabetes
tidak bisa bergantung pada tenaga medis semata. Penderita diabetes juga perlu
aktif dalam pengobatan, serta dukungan orang terdekat juga masih indikator
baiknya sebuah penanganan diabetes.

6. Perawatan luka pada diabetes mellitus


a. Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka,
perdarahan
b. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu makan dengan air bersih dan
sabun mandi
c. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak
terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam
d. Pakai alas kaki sepatu atau sendal untuk melindungi kuku agar tidak
terjadi luka, juga didalam rumah yang tidak sempit
e. Gunakan sepatu atau sendal yang baik yang sesuai dengan ukuran
dan nyaman untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup
dengan jari-jari
f. Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda
tajam seperti jarum dan duri
g. Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan jarijari
kaki agar sirkulasi darah tetap baik
h. Bila ada luka kecil, obati dan tutup dengan pembalut bersih
i. Edukasi perawatan kaki pada pasien dan keluarga yang meliputi
kebersihan kaki, perawatan kuku, pemilihan alas kaki, pencegahan
dan pengelolaan cedera awal pada kaki
Leaflet
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PHBS

DISUSUN OLEH :

NURFADILAH
( P00620220 027)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)
PHBS

Topic : Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat


Sasaran : Masyarakat
Tempat : RT 10/RW 02 Dusun Nggaro Lembo Desa Rasabou
Hari/ Tgl : senin, 20 februari 2023
Waktu : 16.00-16.35 wita
A. TUJUAN UMUM
Dengan diadakannya penyuluhan berupa perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan
semua kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat,
serta mengerti apa manfaat dari perilaku hidup bersih dan sehat.
B. MATERI
Terlampir
C. MEDIA
1. Media SAP
2. Leaflet
3. Powerpoint
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi.
E. KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
1. Member salam 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan 2. Mendengarkan dan
3. Menyebutkan materi atau pokok memperhatikan
2. 45 menit Pelaksanaa Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan.
menyeluruh dan teratur
Materi:
1. Pengertian Perilaku Hidup bersih
Dan Sehat.
2. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Dirumah Tangga
3. Apa manfaat ruma tangga ber
PHBS ?
3. 1 jam 8 Evaluasi Merespon dan bertanya
mnt 1. Memberikan kesempatan kepada
ibu-ibu untuk bertanya

4. 2 menit Penutup Menjawab salam


Mengakhiri penyuluhan, mengucapkan
terimakasih dan salam

F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Pembawa acara :
Penyuluh :
Persiapan Materi :
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.

B. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga.


PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah
tangga yaitu :
1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan.
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga
para medis lainnya)
Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan?
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan,
sehingga keselamatan ibid an bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat
diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan perlatan yang aman,bersih, dan
steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi asi ekslusif.
Adalah bayi usia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan
atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan
gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama berupa cairan bening berwarna
kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan
terhadap penyakit
Apa manfaat memberikan ASI?
Bagi ibu:
a. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
b. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
c. Mampercepat pemulihan kesehatan ibu.
d. Menunda kehamilan berikutnya.
e. Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
Bagi bayi:
a. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
b. Bayi tidak sering sakit.
Bagi keluarga:
a. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan
perlengkapannya.
b. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula misalnya
merebus air dan perlengkapannya.
3. Menimbang balita setiap bulan.
a. Mengapa balita perlu di timbang setiap bulan?
Penimbangan balita di maksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap
bulan.
b. Kapan dan di mana penimbangan balita di lakukan?
Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1 tahun sampai 5
tahun diposyandu.
c. Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita?
Setelah balita ditimbang di buku KIA (kesehatan ibu dan anak) atau kartu menuju
sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak naik (lihat
perkembangannya)
4. Menggunakan air bersih.
Mengapa kita harus menggunakan air bersih? Air adalah kebutuhan dasar yang
dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan
lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak
terkena penyakit atau terhindar sakit.
Apa syarat-syarat air bersih itu? Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra
kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba):
a. Air harus berwarna bening/jernih.
b. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran
lainnya.
c. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit
harus bebas dari bahan kimia beracun.
d. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
Apa manfaat menggunakan air bersih?
a. Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri, Thypus,
Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
b. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
Di mana dapat memperoleh sumber air bersih?
a. Mata air
b. Air sumur atau air sumur pompa
c. Air ledeng atau perusahaan air minum
d. Air hujan
e. Air dalam kemasan
Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum?
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit. kuman penyakit dalam
air mati pada suhu 100 derajat C (saat mendidih).
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun?
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat
masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan
kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan?
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang binatang,
berkebun, dll).
b. Setelah buang air besar
c. Setelah menceboki bayi atau anak
d. Sebelum makan dan menyuapi anak
e. Sebelum memegang makanan
f. Sebelum menyusui bayi
Apa manfaat mencuci tangan?
a. Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus, kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Flu burung atau Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
b. Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan.
c. Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
6. Menggunakan jamban sehat.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air
besar/buang air kecil.
Mengapa harus menggunakan jamban?
a. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
b. Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular
penyakit Diare, Kolera Disentri,Typus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan,
penyakit kulit, dan keracunan.
Apa saja syarat jamban sehat?
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
lubang penampungan minimal 10 meter)
b. berbau.
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
d. Tidak mencemari tanah sekitarnya.
e. mudah dibersihkan dan aman digunakan.
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
g. Penerangan dan ventilasi yang cukup.
h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Bagaimana cara memelihara jamban sehat?
a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
b. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih.
c. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
d. Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.
e. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
f. Bila ada kerusakan, segera perbaiki.
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
Apa itu rumah bebas jentik?
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik
secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
Apa itu pemeriksaan jentik berkala (PJB)?
Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat
penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga,
tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun,
lubang pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur sekali dalam
seminggu.
Siapa yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala?
a. Anggota rumah tangga
b. Kader
c. Juru pemantau jentik (Jumatik)
d. Tenga pemeriksa jentik lainnya.
e. Apa yang pelu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik?
Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara :
a. 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
b. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk
penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue, Chikungunya,
Malaria, Filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat perkembangannya.
3M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi,
tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak control, lubang
pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
c. Mengubur ataumenyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas
botol/gelas akua, plastik kresek, dll).
Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu:
a. Menggunakan kelambu ketika tidur.
b. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat nyamuk ;
bakar, semprot, oles/usap ke kulit, dll.
c. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar.
d. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
e. Memperbaiki saluran talang air yang rusak
f. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat yang sulit
dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
g. Memilihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air, misalnya ikan
cupang, ikan nila, dll.
h. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia,Lavender,Rosemerry, dll
Apa manfaat Rumah Bebas Jentik?
a. Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan
perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
b. Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti Demam
Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya atau kaki gajah.
c. Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
8. Makan buah dan sayur setiap hari.
Siapa yang diharapkan makan sayur dan buah?
Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayuran atau sebaliknya setiap hari.
Mengapa kita harus makan sayuran dan buah?
Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
a. Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh.
b. Mengandung serat yang tinggi. Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan yang sangat berfungsi untuk memelihara usus. Serata tidak dapat
dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang
melalui tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda
pengosongan lambung sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.
Manfaat mengkonsumsi buah dan sayur ?
a. Mencegah Diabetes .
b. Melancarkan buang air besar.
c. Menurunkan berat badan.
d. Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)
e. Mencegah kanker
f. Memperindah kulit, rambut dan kuku.
g. Membantu mengatasi Anemia (kurang darah)
h. Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.
1. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Aktifitas fisik bisa berupa :
a. Olah raga
b. Jalan santai
c. Maraton
2. Tidak merokok di dalam rumah.
Karena didalam rokok terdapat zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti Tar
dan Nicotin. Sehingga jika terhirup dapat menimbulakan kanker dan penyakit lainnya.
Apa manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS?
Bagi Rumah Tangga :
a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c. Anggota keluarga giat bekerja.
d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
Bagi Masyarakat:
a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah –masalah kesehatan.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa
dan lain-lain.
LEAFLET
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA OBAT TB PARU

DISUSUN OLEH:

NURBAYA

NIM: P00620220 24

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES KEMENKES MATARAM

PRODI D-III KEPERAWATAN BIMA

TANHUN 2023

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Pokok Pembahasan : Pentingnya Obat TB paru

Sub pokok pembahasan : Pentingnya kepatuhan dalam meminum obat

Sasaran : Masyarakat RT 10/RW 03

Hari/tanggal : Senin, 20 februari 2023

Pukul : 16.35-17.00 wita

Penyuluh : Nurbaya

Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit sasaran diharapkan mampu
memahami tentang pentingnya pengobatan TB paru
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan keluarga pasien
mampu :

1. Menjelaskan kembali pengertian penyakit TB Paru

2. Menyebutkan kembali tanda dan gejala penyakit TB Paru

3. Menjelaskan kembali tindakan yang harus dilakukan bila


mempunyai tanda dan gejala penyakit TB Paru

4. Menjelaskan kembali cara mencegah penularan penyakit TB Paru

5. Menjelaskan kembali obat TB Paru

6. Menjelaskan kembali tentang cara minum obat

7. Menjelaskan kembali akibat dari minum obat yang tidak teratur


Z. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
19. Pengertian Penyakit
20. Tanda dan gejala penyakit TB paru
21. Tindakan yang harus dilakukan bila mempunyai tanda dan gejala TB paru
22. Cara mencegah penularan penyakit TB paru
23. Obat TB paru
24. Cara minum obat TB paru
25. Akibat dari minum obat TB paru yang tidak teratur
AA.Media
 Leaflet

Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab
= Penyuluh
BB. Setting Tempat = Media

=
Moderator

= Peserta

CC.Pengorganisasi =
Fasilitator
 Moderator: Nurul Miraj =
Observer
 Penyuluh : Nurbaya
 Fasilitator : Nida Yuliani
 Observer : Nurul Ahdiatun
Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
DD.Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 21. Memberi salam 21. Menjawab salam


(5 menit) 22. Memperkenalkan diri 22. Mendengarkan dan
23. Menggali pengetahuan memperhatikan
masyarakat tentang TB paru 23. Menjawab pertanyaan
24. Menjelaskan tujuan
Penyuluhan 24. Mendengarkan dan
25. Membuat kontrak waktu memperhatikan
25. Menyetujui kontrak waktu

2 Kegiatan Inti 13. Menjelaskan tentang : 13. Mendengarkan dan


(4 menit) Pengertian, tanda dan gejala, memperhatikan penjelasan
tindakan, cara mencegah, Penyuluh
pengobatan dan akibat buruk
apabila tidak minum obat secara 14. Aktif bertanya
tidak teratur.
14. Memberikan kesempatan 15. Mendengarkan
untuk bertanya
15. Menjawab pertanyaan
peserta

3 Penutup 13. Menyimpulkan materi 13. Mendengarkan dan


(15 menit) yang disampaikan oleh Memperhatikan
penyuluh 14. Menjawab pertanyaan yang
14. Mengevaluasi peserta atas
penjelasan yang disampaikan diberikan
dan penyuluh menanyakan
kembali mengenai materi 15. Menjawab salam
penyuluhan
15. Salam Penutup

EE. Evaluasi Lisan


19. Apa pengertian penyakit TB paru?
20. Sebutkan tanda dan gejala penyakit TB paru?
21. Tindakan apa yang harus dilakukan bila mempunyai tanda dan gejala penyakit TB
paru?
22. Sebutkan cara mencegah penularan penyakit TB paru?
23. Sebutkan obat untuk TB paru?
24. Sebutkan cara minum obat TB paru?
25. Sebutkan akibat dari minum obat yang tidak teratur?
FF.Sumber
Adam, L. (2020). Pengetahuan Penderita TB paru Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti
Tuberkulosis. Jambura Health and Sport Journal, 2(1), 12-18.
https:/doi.org/10.37311/jhsj.v2i1.4560
Lampiran Materi

PENTINGNYA PENGOBATAN TB PARU

a. Pengertian
Penyakit TB paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman Myobacterium Tuberkulosa yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat
dengan Mikroskop. Biasanya TB menyerang paru-paru tetapi dapat juga
menyerang bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput otak,
kulit, tulang dan lain-lainnya

b. Tanda dan gejala penyakit TB paru


a. Batuk berdahak lebih dari 3 minngu
b. Batuk bercampur darah dan rasa sakit di dada
c. Berkurangnya nafsu makan dan berat badan turun
d. Berlanjutnya demam lebih dari 1 bulan
e. Berkeringat di malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan

c. Tindakan yang dilakukan bila mempunyai tanda dan gejala penyakit TB


paru
Sebaiknya langsung memeriksakan diri ke Puskesmas, Rumah sakit
atau pelayanan kesehatan terdekat dan mengikuti anjuran yang diberikan
petugas kesehatan.

d. Cara mencegah penularan penyakit TB paru


a. Bagi yang sehat, tetap mempertahankan pola hidup yang sehat seperti:
- Makan dengan gizi seimbang
- Istirahat yang cukup, jangan tidur terlalu larut
- Jangan merokok
- Menjemur kasur, bantal dan tempat tidur terutama pagi hari
- Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya
kedalam kamar tidur
b. Bagi Penderita TB paru
- Berobat secara teratur sampai tuntas
- Menutup mulut pada saat batuk atau bersin
- Tidak meludah disembarang tempat.

e. Obat untuk TB paru


Obat untuk TB paru atau yang sering dikenal dengan terapi OAT (Obat
Anti Tuberculosis) adalah obat yang di berikan pada klien dengan penyakit TB
paru, dimana pemberiannya harus tepat waktu dan tepat dosis. Obat yang
diberikan pada klien TB paru diantaranya :
a. INH (Isoniazid) diberikan selama 18-24 bulan
b. Rifampisin diberikan 1 x/hari, diminum dalam keadaan lambung
kosong biasanya 6-9 bulan
c. Pirazinamid diberikan 2 x/hari selama 4-6 bulan
d. Streptomisin diberikan dengan injeksi IM setiap sehari selama 1-3
bulan, dilanjutkan 2-3 x seminggu selama 1-3 bulan
e. Etalbutanol diberikan 1 x /hari selama 1 tahun, diminum dalam
keadaan lambung kosong.

f. Cara minum Obat


a. Obat TBC di minum secara teratur sampai klien dinyatakan
sembuh
b. Lama pengobatan berlangsung 6-8 bulan
c. Selama 2 bulan pertama, 8 tablet sekaligus minimum setiap hari
d. Pada 4 bulan berikutnya, 3 tablet sekaligus diminum seminggu 3 x
e. Obat boleh diminum 1/1, dan harus habis dalam waktu 2 jam
f. Sebaiknya obat diminum sebelum makan pagi atau sebelum tidur

g. Akibat dari minum obat yang tidak teratur


a. Penyakit akan lebih sukar atau lebih sulit untuk diobati karena ada
kemungkinan akan menjadi kebal terhadap obat TBC
b. Kumman TBC dalam tubuh akan tumbuh dan berkembang biak
lebih banyak
c. Menghabiskan biaya yang lebih besar, karena di perkirakan obat
yang akan digunakan lebih ampuh dan lebih banyak jenisnya
d. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh

LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai