Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )
Mengobati ISPA pada Anak dengan Jahe Madu

Topik : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


Sasaran : Keluarga pasien ISPA
Hari/Tanggal :
Waktu : Pukul WIB
Alokasi Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Keluarga
Penyuluh :

A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan keadaan infeksi anak
paling lazim, tetapi kemakananya tergantung frekuensi relatif dari komplikasi
yang terjadi pada anak. Sindrom ini lebih luas dari pada orang dewasa.
Biasanya anak dengan ISPA mengalami penurunan nafsu makan tetapi
tindakan memaksa dia untuk makan hidangan tidak ada gunanya.
Sebagian besar penyakit pada anak-anak adalah infeksi, sebagian besar
infeksi ini terjadi pada saluran nafas, sebagian besar adalah ISPA, kebanyakan
adalah virus. Ispa dapat mencetus kejang demam, dan serangan asma (lectur,
2002).
Anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk
terserang berbagai penyakit khususnya penyakit infeksi. Menurut temuan
organisasi kesehatan dunia (WHO) diperkirakan 10 juta anak meninggal tiap
tahun. Yang disebabkan karena diare, HIV/AIDS, Malaria dan ISPA (Depkes
RI, 2007).
Penyakit ISPA merupakan suatu masalah kesehatan utama di indonesia
karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada Anak-Anak dan
balita. ISPA mengakibatkan sekitar 20% 30% kematian anak balita. ISPA
merupakan salah satu penyebab kunjungan pasien pada sarana kesehatan.

10
Sebanyak 40% 60% kunjungan berobat di puskesmas dan 15% 30%
kunjungan berobat dirawat jalan dan rawat inap.
Pengobatan ISPA dapat dilakukan dengan beberapa hal diantaranya
adalah pengobatan tradisional dengan menggunakan Jahe. Jahe adalah
ramuan alami yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kesehatan.
Umumnya digunakan sebagai obat Ayurvedic herbal. Dalam masakan Asia,
ramuan ini tidak hanya menambah rasa untuk makanan dan minuman, tetapi
juga bermanfaat dalam mengobati masalah pernapasan seperti pilek, flu,
batuk, dan asma. Menggunakan jahe dalam bentuk kering, mentah, dan segar
membantu mengobati gejala asma.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang pengertian ISPA, penyebab,
tanda dan gejala, pencegahan, penanganan ISPA, pasien diharapkan dapat
memahami tentang penyakit ISPA dan cara mencegahnya dengan Cuci
tangan.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan 1x 30 menit, keluarga mampu:
o Menjelaskan pengertian ISPA
o Menyebutkan penyebab ISPA
o Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
o Menjelaskan pencegahan ISPA
o Menjelaskan manfaat jahe madu sebagai alternatif pengobatan ISPA

C. Sub-Pokok Bahasan Penyuluhan


o Pengertian ISPA
o Penyebab ISPA
o Tanda dan gejala ISPA
o Pencegahan ISPA
o Pengobatan ISPA dengan Jahe Madu

10
D. Media
o Leaflet pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan ISPA dan
Obat tradisional jahe madu untuk mengobati ISPA

E. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu
1. Mengucapkan salam
1.menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. memperhatikan
1 Pendahuluan 3. Menjelaskan tujuan 5 menit ceramah
3. memperhatikan
umum
4. memperhatikan
4. Kontrak waktu
2 Penyampaian Penyampaian materi 1. Memperhatikan Ceramah
materi 1. Materi penjelasan dan &
mencermati materi
a. Menjelaskan Tanya
pengertian dan jawab
klasifikasi ISPA
b. Menjelaskan
penyebab ISPA
c. Menjelaskan tanda
dan gejala ISPA
d. Menjelaskan
pencegahan ISPA
15 menit
e. Menjelaskan cuci
tangan mencegah
ISPA

2. Memberikan 2. Bertanya
kesempatan untuk
bertanya

3. Memperhatikan
3. Menjawab pertanyaan jawaban
peserta
Penutup
a. Menyimpulkan hasil a. Memperhatikan
3 Penutup penyuluhan 10 menit ceramah
b. Mengahiri dengan b. Menjawab salam
salam

10
F. Evaluasi
Daftar pertanyaan
1. Jelaskan pengertian ISPA!
2. Sebutkan beberapa penyebab ISPA!
3. Sebutkan tanda dan gejala ISPA!
4. Bagaimana pencegahan ISPA!
5. Jelaskan cara membuat obat tradisional jahe madu untuk ISPA !

G. Sumber
Meadow,Sir Roy dan Simen. 2002. LectusNotes: Pediatrika. Jakarta:

PT.Gelora Aksara Pratama.

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit. Jakarta: EGC.

Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta ;EGC.

Karel, Meila S. 2005. Menjadi Dokter Anak di rumah. Jakarta: Puspa

Swara.

10
Materi (Lampiran)
1. Pengertian
Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah infeksi akut yang terjadi
pada saluran napas termasuk adneksanya. Akut adalah berlangsung sampai
14 hari, Adneksa yaitu sinus, rongga telinga dan pleura.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi saluran
pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Saluran pernapasan meliputi
organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ
disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meliputi saluran pernapasan
bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Sebagian besar dari
infeksi saluran pernapasan bersifat ringan, misalnya batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Namun demikian jangan
dianggap enteng, bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
menyebabkan anak menderita pneumoni yang dapat berujung pada
kematian.
Menurut Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA, penyakit ISPA
dibagi menjadi dua golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia.
Pneumonia dibedakan atas derajat beratnya penyakit yaitu
pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti
rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya
digolongkan sebagai bukan pneumonia.
2. Klasifikasi

Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi


dua golongan yaitu golongan umur dibawah 2 bulan, dan golongan umur 2
bulan sampai 5 tahun.

a. Golongan umur dibawah 2 bulan

o Pneumonia

10
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik
terdapat adanya tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau
frekuensi napas cepat (frekuensi pernafasan 60 kali permenit atau
lebih).

o Bukan Pneumonia

Yang dimaksud bukan pneumonia jika ditemukan penyakit batuk


pilek biasa, dan tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada
bagian bawah atau tidak ditemukan napas cepat (frekuensi
pernafasan kurang dari 60 kali permenit).

b. Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun

o Pneumonia

Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik


ditemukan nafas cepat dengan frekuensi pernafasan 50 kali per
menit atau lebih (usia 2 12 bulan), atau frekuensi pernafasan 40
kali per menit atau lebih (untuk usia 1 5 tahun).

o Pneumonia Berat

Yang dimaksud pneumonia berat jika ditemukan sesak nafas


dalam pemeriksaan fisik dan saat inspirasi adanya tarikan dinding
dada bagian bawah. Namun saat dilakukan pemeriksaan anak harus
dalam keadaan tenang, dan tidak menangis.

o Bukan Pneumonia

Yang dimaksud bukan pneumonia adalah jika tidak ada napas


cepat, dan tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah, jadi
penderita hanya mengalami batuk pilek biasa.

10
3. Etiologi
Virus dan bakteri
Seperti virus influeuza sterptococcus, shapilococcus,
haemopilus influenzae.
Alergen spesifik
Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau
panas .
Perubahan cuaca dan lingkungan
Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke
hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.

Aktifitas
Kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa
memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat
menyebabkan anak-anak menderita ISPA.
Asupan gizi yang kurang.

4. Tanda dan Gejala


Gejala dari ISPA Ringan
Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu
atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Batuk
b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara
(misalnya pada waktu berbicara atau menangis)
c. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung
d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37oC

Gejala dari ISPA Sedang

10
Seseorang dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala
dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Pernafasan cepat (fast breating) sesuai umur yaitu: untuk kelompok
umur kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau
lebih dan kelompok umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun :
frekuensi nafas 50 kali atau lebih untuk umur 2 sampai kurang dari
12 bulan dan 40 kali per menit atau lebih pada umur 12 bulan
sampai kurang dari 5 tahun.
b. Suhu lebih dari 39 O C (diukur dengan termometer)
c. Tenggorokan berwarna merah
d. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak
e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
f. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)

Gejala dari ISPA Berat


Seseorang dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejal-
gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-
gejala sebagai berikut :
a. Bibir atau kulit membiru
b. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun
c. Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah
d. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas
e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
f. Tenggorokan berwarna merah

5. Penatalaksanaan ISPA
Penemuan dini penderita pneumonia dengan penatalaksanaan kasus yang
benar merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan program
(turunnya kematian karena pneumonia dan turunnya penggunaan antibiotik
dan obat batuk yang kurang tepat pada pengobatan penyakit ISPA).
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar
pengobatan penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan
antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi
penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan

10
kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman
sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita ISPA.
Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :

Upaya pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
1. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
2. Immunisasi.
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
4. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

Pengobatan dan perawatan


Prinsip perawatan ISPA antara lain :
a. Meningkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
b. Meningkatkan makanan bergizi
c. Bila demam beri kompres dan banyak minum
d. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan
sapu tangan yang bersih
e. Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak
terlalu ketat.
2. Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak
tersebut masih menyusui.

6. Mengobati ISPA dengan Obat Tradisional Jahe Madu

Jahe adalah ramuan alami yang digunakan untuk mengobati berbagai


penyakit kesehatan. Umumnya digunakan sebagai obat Ayurvedic herbal.
Dalam masakan Asia, ramuan ini tidak hanya menambah rasa untuk
makanan dan minuman, tetapi juga bermanfaat dalam mengobati masalah
pernapasan seperti pilek, flu, batuk, dan asma. Menggunakan jahe dalam
bentuk kering, mentah, dan segar membantu mengobati gejala asma.

10
Jahe memiliki komponen seperti gingerol, shogaols, dan zingerones yang
bertindak sebagai anti-inflamasi dan analgesik mirip dengan Non-steroid
anti-inflammatory (NSAID).

Memiliki sifat anti-oksidan berfungsi untuk membersihkan bahan kimia


atau zat berbahaya dari tubuh dan mengurangi stres psikologis yang
mengarah ke asma.

Menjadikan jahe sebagai terapi dalam pengobatan asma alergi. Jahe juga
membantu untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada saluran
pernapasan.

Jahe menghambat kontraksi saluran napas dan menormalkan saluran udara


untuk memungkinkan pernapasan yang tepat.

Memiliki oleoresin yang berguna untuk menurunkan kelebihan lendir di


tenggorokan dan paru-paru, sehingga memerangi infeksi.

Menghilangkan dahak yang menyebabkan rasa gatal di tenggorokan. Juga


menenangkan saluran nafas dan memberikan sensasi dingin di dada.

Jahe bekerja dengan secara simultan menghambat enzim yang


menyebabkan otot-otot saluran napas mengerut dan juga mengaktifkan
enzim yang menenangkan saluran udara.

Penggunaan jahe yang disarankan oleh University of Maryland Medical Center


adalah :

a. Gunakan 2 curam jahe yang diparut / sekitar 2 sendok makan jahe yang sudah
terparut
b. Masukkan kedalam 1 cangkir air panas,
c. tambahkan dua sendok teh madu untuk khasiat yang lebih baik.
d. Diminum dua kali sehari.

10

Anda mungkin juga menyukai