Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NUTRISI BAGI KLIEN PASCA KEMOTERAPI

KELOMPOK 3
1. M. Syauqi Warisi 1814901110052
2. Maimunah 1814901110053
3. Mardatul Jannah 1814901110054
4. Nurul Janah 1814901110081
5. Ratna Windari 1814901110086
6. Siti Fatimah 1814901110099
7. Ermayanti 1814901110028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

1. TOPIK
a. Pokok Bahasan : Nutrisi bagi klien pasca kemoterapi
b. Waktu : 30 menit
c. Sasaran : Keluarga dan klien dengan kemoterapi
d. Tempat : Ruang Hemato-Onkologi RSUD Ulin Banjarmasin
e. Hari/Tanggal : Rabu, 09 Januari 2019

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan selama 1 X 25 menit,
diharapkan klien dan keluarga dapat memahami dan mampu mengatur pola diet
yang baik pasca kemoterapi.
b. Tujuan Khusus
1) Klien dan keluarga mampu menyebutkan pengertian nutrisi
2) Klien dan keluarga mampu menyebutkan tujuan terapi nutrisi pada pasien
kanker dengan kemoterapi
3) Klien dan keluarga mampu menyebutkan manajemen nutrisi pada efek
samping pada kemoterapi
4) Klien dan keluarga mampu menyebutkan jenis makanan dan minuman yang
baik bagi klien pasca kemoterapi
5) Klien dan keluarga mampu menyebutkan makanan dan minuman yang harus
dihindari bagi klien pasca kemoterapi

3. MATERI
1) Pengertian nutrisi
2) Tujuan terapi nutrisi pada pasien kanker dengan kemoterapi
3) Manajemen nutrisi pada efek samping pada kemoterapi
4) Jenis makanan dan minuman yang baik bagi klien pasca kemoterapi
5) Makanan dan minuman yang harus dihindari bagi klien pasca kemoterapi
4. METODE
Ceramah, diskusi dan Tanya jawab

5. MEDIA / ALAT BANTU


Leaflet

6. SETTING TEMPAT

: Moderator

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Tanya jawab peserta

: Observer

7. PENGORGANISASIAN
Moderator : Siti Fatimah
Penyuluh : Ratna Windari
Fasilitator : Nurul Janah
: Maimunah
: M. Syauqi Warisi
Observer : Ermayanti
: Mardatul Jannah

8. PEMBAGIAN TUGAS
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir.
Penyuluh: : Menyajikan materi penyuluh.
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya.
Observer :Mengamati jalannya acara penyeluhan dari awal sampai akhir.

9. TAHAP KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan :
a) Memberi salam a) Menjawab salam
b) Perkenalan b) Mendengarkan dengan seksama
c) Menjelaskan tujuan c) Mendengarkan dengan seksama
d) Pencairan suasana / apersepsi d) Menanggapi fasilitator
2 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan dan memperhatikan
secarara berurutan dan beraturan dengan seksama materi yang
a) Menjelaskan pengertian nutrisi dijelaskan penyuluh
b) Menjelaskan fungsi nutrisi bagi
tubuh
c) Menjelaskan makanan dan
minuman yang baik bagi klien
pasca kemoterapi
d) Menjelaskan makanan dan
minuman yang harus dihindari
bagi klien pasca kemoterapi
3 5 menit Tanya Jawab :
a) Menberikan kesempatan kepada a) Memberi pertanyaan kepada
klien dan keluarga untuk fasilitator
mengajukan pertanyaan b) Mendengarkan dan
b) Memberi jawaban/ tanggapan memperhatikan
3 5 menit Penutup
a) Menyimpulkan materi yang a) Mendengarkan dan
disampaikan oleh penyuluh memperhatikan
b) Mengevaluasi peserta atas b) Menjawab pertanyaan yang
penjelasan yang disampaikan dan diberikan
penyuluh menanyakan kembali c) Menjawab salam
mengenai materi penyuluh
c) Salam penutup
10. EVALUASI
a. Pengertian nutrisi
b. Tujuan terapi nutrisi pada pasien kanker dengan kemoterapi
c. Manajemen nutrisi pada efek samping pada kemoterapi
d. Jenis makanan dan minuman yang baik bagi klien pasca kemoterapi
e. Makanan dan minuman yang harus dihindari bagi klien pasca kemoterapi
MATERI
A. Definisi
Nutrisi merupakan proses pengambilan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh.
Proses ini mencakup 3 tahap, yaitu tahap memasukkan makanan atau minuman ke
dalam tubuh, tahap pemecahan makanan atau minuman menjadi unsur gizi, dan
tahap pendistribusian zat gizi tersebut melalui sirkulasi dari ke seluruh tubuh,
dimana makanan tersebut dijadikan bahan bakar untuk berbagai keperluan tubuh.
Pada pasien kanker yang mendapat kemoterapi, perlu asupan nutrisi yang
mengandung cukup nutrien (vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak dan air).
(Sutandiyo, 2007).
Kemoterapi merupakan terapi kanker Mangun aa obat-obatan dengan tujuan untuk
menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel secara
langsung maupun dengan menghentikan pembelahan selnya. Tidak seperti
antibiotik yang hanya membunuh bakteri dan membiarkan sel normal di sekitar
kanker tetap hidup, Kemoterapi juga dapat membunuh sel normal. Kejadian inilah
yang disebut efek samping, yang dapat mengenai sel darah (eritrosit, leukosit,
trombosit), sel rambut, kulit, organ-organ tubuh lain (jantung, paru, hati) dan sel
di dalam saluran cerna. (Sutandiyo, 2007)

B. Tujuan Terapi Nutrisi Pada Terapi Aktif Dan Pemulihan Pasien Kanker
1. Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi.
2. Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan nutrisi.
3. Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa tubuh
yang lain.
4. Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh.
5. Mencegah terkena infeksi.
6. Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup. (Sutandiyo, 2007)

C. Manajemen nutrisi pada efek samping pada kemoterapi


1. Anoreksia
Manajemen anoreksia yaitu:
a. Pasien dibantu untuk mempersiapkan makanan
b. Porsi kecil makanan kegemaran disiapkan sehingga siap dimakan ketika
lapar
c. Asupan makanan dalam porsi kecil yang mengandung tinggi protein dan
tinggi kalori setiap 1-2 jam sehari
d. Pemberian kalori dan protein ekstra dapat ditambahkan pada makanan
(seperti mentega, bubuk susu skim, madu atau gula merah)
e. Apabila sulit makan makanan padat dapat diganti dengan suplemen cair,
sup, susu, dan jus
f. Makan makanan dengan bau yang menyenangkan pasien, makanan dengan
bau menyengat dihindari dengan cara:
 Memasak makanan di luar ruangan
 Mendinginkan makanan yang baru dimasak dan pembungkus makanan
disingkirkan untuk mengeluarkan bau yang masuk ke dalam kamar

2. Mulut kering
Manajemen mulut kering akibat kemoterapi antara lain :
a. Meningkatkan asupan cairan
b. Memilih makanan yang lunak
c. Permen dapat digunakan untuk stimulasi pengeluaran saliva
d. Hindari alkohol dan rokok.

3. Mual dan muntah


Pada kondisi ini lingkungan di sekitar pasien dan asupan makanan harus
diperhatikan. Adapun penanganannya antara lain:
a. Pasien ditempatkan di ruangan yang sejuk.
b. Hindari makan di dalam ruangan dimana terdapat bau masakan atau keadaan
yang terlalu panas. Buatlah suasana yang nyaman dan sirkulasi udara yang
baik.
c. Cuci mulut sebelum dan setelah makan.
d. Hindari makan 1-2 jam sebelum dan sesudah kemoterapi.
e. Hindari makanan yang menyebabkan mual seperti makanan pedas,
berminyak, berlemak dan bau yang menyengat.
f. Makan makanan dingin atau pada suhu ruangan dengan porsi kecil beberapa
kali sehari.
g. Makan makanan kering seperti crackers atau roti bakar.
h. Minum air sedikit demi sedikit dan tingkatkan asupan cairan
i. Batasi cairan pada saat makan.
j. Hindari penggunaan bumbu yang berlebih pada makanan.
k. Elevasi kepala dilakukan selama 1 jam setelah makan.
l. Menghisap permen seperti pepermin atau lemon bila mulut terasa tidak
enak.
m. Pada periode mual hebat, melakukan aktivitas yang bersifat relaksasi seperti
membaca atau tidur.
n. Menjaga kebersihan mulut serta berolah raga.
o. Pemberian antiemetik untuk mengurangi gejala.

4. Konstipasi
Konstipasi terjadi karena kurangnya asupan air atau serat pada diet, kurangnya
aktivitas fisik, atau akibat kemoterapi dan obat-obatan lain. Upaya mencegah
konstipasi merupakan bagian terapi kanker yaitu:
a. Makan makanan yang mengandung serat, direkomendasikan asupan serat
25-35 gram per hari.
b. Minum 8-10 gelas per hari.
c. Melakukan aktivitas fisik seperti berjalan dan berolah raga secara teratur.
d. Jika konstipasi telah terjadi, lanjutkan makan makanan tinggi serat dan
minum air yang cukup, menjaga aktivitas fisik dan berikan medikasi (seperti
laksatif) untuk mengurangi gejala.

5. Kembung
Kondisi ini diatasi dengan?
a. Makan dan minum secara perlahan.
b. Turunkan asupan serat.
c. Makan makanan porsi kecil dengan frekuensi sering.
d. Hindari makanan yang dapat memproduksi gas.
e. Olahraga secara teratur bila memungkinkan.
f. Batasi makanan yang mengandung laktosa bila tidak dapat ditoleransi.
6. Jenis Makanan
a. Nasi
Berdasarkan kebiasaan makan harian, nasi putih merupakan sumber
karbohidrat utama yang paling banyak dikonsumsi. Nasi putih merupakan
salah satu sumber karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi sebagai
sumber kalori sehari-hari. Karbohidrat berguna untuk mencegah pemecahan
protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan membantu
metabolisme lemak dan protein (Winarno, 2002).
Pasien kanker membutuhkan asupan tinggi energi untuk dapat menghadapi
kemoterapi agar tubuh tidak lemas dan rentan terhadap infeksi. Jika
kebutuhan energi tercukupi, maka pasien akan terhindar dari keadaan
anoreksia dan kakeksia (Sutandyo, 2007).

b. Telur
Telur ayam merupakan sumber protein hewani yang berkualitas tinggi dan
kaya akan asam amino esensial. Kandungan ini dibutuhkan tubuh untuk
proses penyembuhan, menggantikan jaringan yang rusak, dan membentuk
sistem pertahanan tubuh (Uripi, 2002).

c. Tempe
Tempe dan tahu sebagai sumber protein nabati memiliki frekuensi yang
paling sering. Kacang-kacangan serta olahannya seperti tahu dan tempe,
merupakan sumber protein yang mengandung asam amino esensial namun
tidak selengkap pada bahan hewani, maka konsumsinya harus beraneka
ragam (Uripi, 2002).
Konsumsi tempe dan tahu yang merupakan olahan dari kedelai, sangat
dianjurkan karena proses fermentasi kedelai dapat meningkatkan
ketersediaan zat besi dalam kedelai. Zat besi sangat dibutuhkan bagi pasien
kanker untuk mempertahankan kadar Hb agar dapat menjalani proses terapi
dan meningkatkan keberhasilan terapi (Kar, 2005).

d. Buah
Buah-buahan diperlukan bagi pasien kanker sebagai sumber zat pengatur,
yaitu vitamin dan mineral yang dapat melancarkan metabolisme dalam
pencernaan makanan. Di samping kaya vitamin dan mineral, buah segar
juga mengandung banyak cairan untuk melarutkan sisa metabolisme obat
dan sel-sel kanker yang rusak atau mati akibat pengobatan (Uripi, 2002).
Pisang merupakan buah yang aman dikonsumsi, tidak menimbulkan gas,
dan dapat menurunkan sembelit sebagai efek samping terapi. Selain itu,
pisang merupakan sumber vitamin B6 yang dibutuhkan untuk membuat
serotonin dalam otak yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan
membuat rileks serta mengurangi ketegangan (Kristanti, 2010).

e. Sayuran
Sayuran paling sering adalah kangkung, sawi, dan wortel.Menurut Uripi
(2002), kangkung dan wotel aman jika dikonsumsi setiap hari. Wortel kaya
akan kandungan beta-karoten, vitamin C, asam folat, dan zat antioksidan.
Selain itu, sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung mengandung
Folic acid yang dikenal sebagai vitamin B9 yang bisa mencegah
menyebarnya sel kanker sehingga membantu pengobatan kanker. Namun,
sawi dapat menimbulkan gas dan sulit dicerna sehingga konsumsinya perlu
dibatasi.
Senyawa fitokimia yang ada dalam sayuran berfungsi untuk detoksifikasi,
merangsang sistem kekebalan tubuh (imunitas), mencegah penggumpalan
trombosit, meningkatkan pengenceran dan pengikatan zat karsinogen dalam
usus, efek anti bakteri, serta antioksidan (Winarti,2010).

f. Susu
Konsumsi susu sapi memiliki frekuensi konsumsi harian paling sering. Susu
dan hasil olahannya, seperti susu sapi, keju, dan yoghurt dapat dijadikan
sebagai sumber protein hewani dan energi dari karbohidrat dan lemak
selama pasien kanker dapat menerimanya (Uripi, 2002).
Produk susu dan olahannya termasuk makanan tinggi kalori dan protein
yang dapat digunakan sebagai sumber energy bagi pasien kanker. Protein
dan kalori penting untuk proses pemulihan, pencegahan infeksi, dan sebagai
sumber energi. Kurangnya asupan nutrisi mengakibatkan pasien merasa
lemas, lesu, dan rentan terhadap terjadinya infeksi.
g. Teh
Hal ini dikarenakan pasien merasa dengan minum the hangat dapat
mengurangi rasa mual dan kembung (Kharisma, 2014). Mengonsumsi teh
dapat membuat tubuh segar dan rileks karena kandungan teanin melepas
neurotransmitter yang dapat memperbaiki mood. Namun, konsumsi teh
sebaiknya dibatasi maksimal 2 cangkir dalam sehari karena teh mengandung
asam thanat yang mudah bersenyawa dengan zat besi sehingga mengganggu
penyerapan zat besi. Sedangkan pasien kanker membutuhkan asupan zat
besi yang cukup untuk mempertahankan kadar Hemoglobin sebagai salah
satu syarat untuk dapat menjalani terapi (Sunardi, 2012).

7. Makanan yang Dihindari Pasca Kemoterapi


Selama menjalani kemoterapi sebaiknya menghindari makanan-makanan yang
terlalu asam, berbumbu tajam, berlemak (santan) atau pedas, karena makanan
ini akan menambah mual dan dapat memperberat luka pada lambung yang
terjadi akibat pemberian kemoterapi. Demikian pula karena alasan yang sama,
hindari minuman yang mengandung soda atau alkohol, kopi, dan rokok.
(Hartono & Andri, 2004).

D. Makan dalam Islam


1. Makan
Makanan menurut bahasa adalah terjemahan dari kata tha'am bentuk tunggal
dari athi'mah. Dalam bahasa Indoensia makanan berarti segala yang boleh
dimakan seperti penganan, lauk pauk dan kue-kue Makanan menurut al-Qur'an,
ada yang halal dan ada yang haram.
Makanan merupakan sumber protein yang berguna bagai manusia, yang berasal
dari hewan disebut protein hewani dan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
disebut protein nabati. Semuanya merupakan kurnia Allah kepada manusia.
Oleh karena itu Islam tidak melarang manusia baik lakilaki maupun wanita
untuk menikmati kehidpan dunia, seperti makanan dan minuman, sesuai
dengan firman Allah Swt Surah al 'Araf (7) : 31 :
‘Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, tetapi jangan
berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang
berlebih-lebihan.’
2. Adab makan
Beberapa adab makan yang dicontohkan Rasulullah yaitu, Di malam hari,
menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat
mengatakan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selalu mengonsumsi sana
al makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir deudanya mirip
dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di
luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum,
sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya
tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa Nabi Muhammad S.A.W bersabda : “
Perut adalah kolam tubuh yang dengannya urat – urat darah terhubung. Jika
perut sehat, pembuluh darah akan berfungsi dengan baik dan jika perut sakit,
pembuluh darah tidak akan berfungsi dengan baik”
Selain itu juga adab makan dalam Islam yaitu
a. Makan Secukupnya
Makan dengan porsi yang terlalu banyak tentu akan membuat berat badan
kita menjadi tidak terkontrol. Oleh karena itu makanlah makanan
secukupnya saja, jangan berlebihan karena islam sendiripun tidak menyukai
hal-hal yang berlebihan. Bahkan dalam Islam sendiri menganjurkan untuk
makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Karena ketika lapar
kita akan cenderung makan dalam jumlah yang banyak, begitupun jika
makan harus menunggu sampai perut terasa kenyang terlebih dahulu
sebelum berhenti. Padahal bagian perut kita tidak hanya harus menmpung
makanan saja, tapi harus disisakan untuk menampung air beserta udara
untuk mencerna makanan dan memfungsikan organ tubuh lainnya.
Mengenai hal ini, Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Araf ayat 31
yang artinya:
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang yang berlebihan.” (Q.S. Al-A’raf: 31)
Kemudian Sebuah hadis mengisahkan tentang tauladan dari pola makan
Rasullulah saw.
“Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya.
Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang
rusuknya. Kalau dia harus mengisinya, sepertiga untuk makanan, sepertiga
untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (H.R. Turmudzi, Ibnu
Majah, dan Muslim)
b. Memakan Makanan Halal Dan Sehat
Kebutuhan makan bagi tubuh kita bukan hanya terletak dari jumlah
makanan yang kita lahap sehari-hari, akan tetapi juga dari nilai gizi yang
terkandung di dalamnya. Terlebih dari pada itu, kehalallan makanan juga
sangat penting karena dari makanan yang halal maka insya Allah tubuh akan
lebih sehat dan bugar meskipun makanan yang di konsumsi tidak mewah
dan tidak banyak jumlahnya.
Dalam surat an-Nahl ayat 114 Allah berfirman tentang perintah untuk
mengkonsumsi makanan halal.
“Makanlah makanan yang halal lagi baik dari yang Allah telah rezekikan
kepadamu dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-
Nya.” (Q.S. An Nahl: 114)
c. Cukupi Kebutuhan Minum Air Putih
Air putih adalah kebutuhan primer bagi tubuh, bukan teh, bukan kopi,
terlebih minuman keras. Oleh karena itu perbaikilah kebiasaan minum air
putih agar tubuh lebih sehat. Karena air putih yang kita konsumsi akan
sangat membantu proses pengeluaran racun dari tubuh.
d. Tidak Tidur Setelah Makan Berat
Kebiasan buruk yang sering kali dilakukan oleh manusia adalah tidur setelah
melahap banyak makanan. Hal ini memang saling berkaitan saat kelaparan
kita akan makan dengan jumlah yang lebih banyak karena perut menuntut
diisi hingga penuh atau kenyang, namun kemudian akibatnya adalah perut
menjadi terlalu kenyang dan mata berat atau mengantuk, lalu seterusnya
adalah setan yang membujuk untuk istirahat dan tidur.
DAFTAR PUSTAKA

Danty, Stefana Putri.C, (2015). Jurnal Media Gizi Indonesia, Peranan Dukungan
Pendamping Dan Kebiasaan Makan Pasien Kanker Selama Menjalani Terapi,
10(2), Juli–Desember: pp:157–165
Sutandyo Noorwati, (2007). Jurnal Indonesian of Cancer, Nutrisi pada Pasien
Kanker Yang Mendapat Kemoterapi, 4, pp:144-148 145
Tahido Huzaemah Yanggo, (2013) Jurnal Tahkim, Makanan Dan Minuman Dalam
Perspektif Hukum Islam, 9(2), Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai