ALERGI
Oleh :
Ermayanti, S.Kep
1814901110028
A. Definisi
Menurut KBBI3, alergi merupakan perubahan reaksi tubuh thd kuman-kuman
penyakit atau keadaan sangat peka terhadap penyebab tertentu (zat, makanan,
serbuk, keadaan udara, asap, dsb) yang dalam kadar tertentu tidak membahayakan
untuk sebagian besar orang.
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap benda
asing tertentu yang disebut alergen. Alergen sebenarnya adalah zat yang tidak
berbahaya bagi tubuh. Alergen masuk ke tubuh bisa melalui saluran pernapasan,
dari makanan, melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya kontak dengan
kulit.
Alergi adalah respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Orang-orang
yang memiliki alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap
suatu zat biasanya tidak berbahaya di lingkungan.
Kesimpulannya suatu alergi merujuk pada suatu reaksi berlebihan oleh sistim
imun kita sebagai tanggapan pada kontak badan dengan bahan-bahan asing
tertentu. Berlebihan karena bahan-bahan asing ini umumnya dipandang oleh tubuh
sebagai sessuatu yang tidak membahayakan dan tidak terjadi tanggapan pada
orang-orang yang tidak alergi. Tubuh-tubuh dari orang-orang yang alergi
mengenali bahan asing itu dan sebagian dari sistim imun diaktifkan. Bahan-bahan
alergi disebut "allergens".
B. Etiologi
Alergi menunjuk pada reaksi berlebihan oleh sistem imun kita sebagai tanda
penolakan dari bahan-bahan asing tertentu. Tubuh dari orang-orang yang alergi
mengenali bahan asing itu dan sebagian dari sistem imun diaktifkan. Bahan-bahan
alergi tersebut disebut allergens. Contoh allergens yaitu serbuk sari, tungau,
jamur-jamur, dan makanan-makanan.
Zat yang paling sering menyebabkan alergi adalah serbuk tanaman (jenis
rumput tertentu, jenis pohon yang berkulit halus dan tipis, serbuk spora, penisilin),
seafood, telur, kacang (kacang panjang, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang-
kacangan lainnya), susu, jagung dan tepung jagung, sengatan serangga (bulu
binatang kecoa dan kutu) dan debu dan kutu. Yang juga tidak kalah sering adalah
zat aditif pada makanan, penyedap, pewarna dan pengawet.
Selain bahan-bahan tersebut penyebab alergi yang sering dijumpai yaitu
penggunaan obat-obatan dan zat-zat kimia.
Secara umum penyebab dari terjadinya alergi belum dapat dijabarkan secara
jelas namun adapun beberapa factor yang menyebabkan adalah:
a. Jenis makanan tertentu, vaksin dan obat-obatan, bahan berbahan dasar karet,
aspirin, debu, bulu binatang, dan lain sebagainya.
b. Sengatan lebah, gigitan semut api, penisilin’ kacang-kacangan. Biasanya reaksi
yang ditimbulkan akan berlebihan dan bisa mengakibatkan rius di sekujur
tubuh.
c. Penyebab minor; suhu udara panas ataupun dingin, dan kadar emosi yang
berlebihan.
Sering kali, allergen secara spesifik sukar untuk diidentifikasi meskipun di masa
lampau pernah mengalami gejala serupa.
Cara lain pengelompokan jenis allergen dapat sebagai berikut:
a. Didalam Udara Yang Kita Napas
Serbuk sari: pohon-pohon, rumput-rumput, dan/atau rumput-rumput liar
Tungau
Protein-protein binatang: dander, kulit, dan/atau urin
Spora-spora jamur
Bagian-bagian serangga: kacoa-kacoa
b. Didalam Apa Yang Kita Makan
Makanan: Makanan yang paling umum yang menyebabkan reaksi-reaksi
alergi adalah susu sapi, ikan, kerang-kerangan, telur-telur, kacang-kacangan,
kacang-kacang tumbuhan, kedele, dan gandum.
Obat-obatan (ketika diminum): contohnya, antibiotik-antibiotik dan aspirin
c. Menyentuh kulit Kita
Latex (menyebabkan reaksi-reaksi IgE dan non-IgE)
Tumbuh-tumbuhan (poison ivy and oak)
Zat pewarna (Dyes)
Bahan-bahan kimia
Logam-logam (nickel)
Kosmetik-Kosmetik
d. Yang Disuntikkan Kedalam Tubuh
Racun serangga
Obat-obatan
Vaksin-vaksin (termasuk suntikan alergi)
Hormon-hormon (contohnya, insulin)
F. Penatalaksanaan
1. Terapi ideal adalah menghindari kontak dengan allergen penyebab dan
eliminasi.
2. Terapi simtomatis dilakukan melalui pemberian antihistamin dengan atau tanpa
vasokonstriktor atau kortikosteroid per oral atau local.
3. Untuk gejala yang berat dan lama, bila terapi lain tidak memuaskan dilakukan
imunoterapi melalui desensitisasi dan hiposensitisasi atau netralisasi
4. Ada beberapa cara untuk mengobati reaksi alergi. Piliha tentang pengobatan
dan bagaimana cara pemberian disesuaikan dengan gejala yang dirasakan.
Untuk jenis alergi biasa, seperti reaksi terhadap debu atau bulu binatang,
pengobatan yang di lakukan dilakukan disarankan adalah:Prescription
anthistamines, seperti cetirizine (Zyrtec), fexofenadine (allerga), dan
loratadine (Claritin), dapat mengurangi gejala tanpa menyebabkan rasa
ngantuk. Pengobatan ini dilakuan sesaat si penderita mengalami reaksi
alergi. Jangka waktu pemakaian hanya dalam satu hari, 24 jam. Nasal
corticosteroid semprot. Cara pengobatan ini di masukan ke dalam mulut
melalui injeksi. Berkerja cukup ampuh dan aman dalam penggunaan,
pengobatan ini tidak menyebabkan efek samping. Alat semprot bias
digunakan beberapa hari untuk meredakan reaksi alergi, dan harus dipakai
setiap hari. Contoh: fluticasone (Flonase), mometasone (Nasonex), dan
triamcinolone (Nasacort).
Untuk reaksi alergi spesifik. Beberapa jenis pengobatan yang dapat
dilakukan untuk menekan gejala yang mengikuti : Epinephrine,
Antihistamines, seperti diphenhydramine (Benadryl), Corticosteroids.
Pengobatan lain yang bisa diberikan jika dibutuhkan :
Pada orang tertentu, cromolyn sodium semprot mencegah alergi rhinitis,
inflamasi di hidung. Decongestan dapat menghilangkan ingus pada sinus.
Tersedia dalam bentuk cairan yang dimasukan ke mulut dan semprot.
Digunakan hanya beberapa hari, namun terjadi efeksmping tekanan darah
yang meningkat, detang jantung yang menguat , dan gemetaran.
DAFTAR PUSTAKA
Smith, Kelly. 2010. Nanda Diagnosa Keperawatan. Yogyakarta: Digna Pustaka.
Dochterman, Joanne Mccloskey. 2000. Nursing Intervention Classification. America
: Mosby.
Swanson, Elizabeth. 2004. Nursing Outcome Classification. America: Mosby
Williams, Lipincott & Wilkins.2011.Nursing: Memahami Berbagai Macam
Penyakit.Jakarta:Indeks
Banjarmasin, Desember 2018