Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI PASKA KEMOTERAPI

Disusun Oleh:

Irwan Surya Wibisono Kambu


Debby Sukma Otaviana
Tiara Bhima Murti
Dewi Aulia Faruq
Muhammad Hanif

PROGRAM PROFESI NERS XXI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
NUTRISI PASKA KEMOTERAPI

Topik Bahasa : Nutrisi Pasien Paska Kemoterapi


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian nutrisi
2. Fungsi nutrisi bagi tubuh
3. Efek kemoterapi
4. Makanan dan minuman yang baik bagi klien pasca kemoterapi
Waktu Pelaksanaan : 31 Juli 2019
Tempat : Ruang Flamboyan 7
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners XXI UMS
1. Irwan Surya Wibisono Kambu
2. Debby Sukma Otaviana
3. Tiara Bhima Murti
4. Dewi Aulia Faruq
5. Muhammad Hanif
Audience/Sasaran : Pasien dan keluarga di Ruang Flamboyan 7
A. Pendahuluan
Kanker adalah penyakit yang prevalensinya semakin tahun semakin meningkat.
Salah satu pengobatan kanker adalah kemoterapi yang bertujuan membunuh sel-sel
kanker dengan obat melalui oral atau langsung masuk ke dalam darah/parenteral,
tapi sayangnya sel-sel yang normal pun ikut rusak dengan obat kemo tersebut.
Tubuh yang dimasuki obat kemo bereaksi dengan berbagai gejala diantaranya
kelainan dari mulut, esophagus, lambung, gastrointestinal sebagai berikut mulut
terasa sakit, kehilangan cita rasa, mual, muntah, diare, perut penuh, kebiasaan buang
air besar berubah, dan lain-lain. Sebagian besar pasien merasa tidak nyaman selama
menjalani kemoterapi yang menyebabkan problem asupan makananmenjadi
berkurang.
Gizi yang baik memainkan peran penting dalam menjaga tubuh agar sehat.
Menurut National Cancer Institute, konsumsi makanan dengan baik ketika dalam
proses terapi penyembuhan kanker dapat membantu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, membantu tubuh lebih cepat sembuh dari operasi dan perawatan
kanker, mencegah infeksi, meningkatkan energi serta mencegah penurunan berat
badan yang berlebihan.
Makanan untuk pasien kemoterapi perlu mendapatkan perhatian khusus, karena
proses kemoterapi biasanya menimbulkan efek samping yang berhubungan dengan
selera makan. Ketika menjalani kemoterapi, pasien kanker sering mengalami efek
samping seperti kehilangan nafsu makan, mual atau kesulitan mengunyah dan
menelan. Untuk itu, pasien kemoterapi sebaiknya diberikan makanan bergizi dan
cukup kalori untuk menghindari penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
Berdasarkan hasil observasi keluarga pasien yang di rawat di ruang Flamboyan
7 terdapat dominan jumlah kasus pasien yang menjalani kemoterapi cukup banyak.
Selain itu dari hasil wawancara dengan beberapa keluarga klien mengatakan
bahwabelum mengetahui secara sejelas mengenai nutrisi yang dibutuhkan untuk
pasien kemoterapi. Oleh karena itu perlu dilakukan pendidikan kesehatan terkait
nutrisi yang dibutuhkan untuk pasien yang mejalani kemoterapi bagi pasien dan
keluarga.

B. Tujuan
1. Tujuan intrusksional Umum
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama ± 30 menit, diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami tentang nutrisi pada pasien kemoterapi.
2. Tujuan intrusksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama ± 30 menit, keluarga dapat menjelaskan:
a) Klien dan keluarga mampu menyebutkan pengertian nutrisi
b) Klien dan keluarga mampu menyebutkan fungsi nutrisi bagi tubuh
c) Klien dan keluarga mampu menyebutkan efek dari kemoterapi
d) Klien dan keluarga mampu menyebutkan makanan dan minuman yang baik
bagi klien pasca kemoterapi
e) Klien dan keluarga mampu menyebutkan makanan dan minuman yang harus
dihindari bagi klien pasca kemoterapi

3
C. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien di ruangan Flamboyan 7

D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian nutrisi
2. Fungsi nutrisi bagi tubuh
3. Efek kemoterapi
4. Makanan dan minuman yang baik bagi klien pasca kemoterapi
5. Makanan dan minuman yang harus dihindari bagi klien pasca kemoterapi

E. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab

F. Media
Leaflet
Lembar Balik

G. Setting Tempat

6 Keterangan :
1 1
1. Keluarga pasien
2 2
2. Pasien
3
1 3 1 3. Fasilitator
4
2 2 4. Pemateri

1 5. Moderator
3 6. observer
2 5

H. Pelaksanaan

No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Audience


1 Tahap pre intraksi Persiapan alat 5 menit -
2 Tahap orientasi Memberi salam dan 5 menit Menjawab salam
perkenalan
Menjelaskan tujuan dan
waktu
Mengkaji tingkat
pengetahuan
3 Tahap kerja Pelaksanaan 15menit Memperhatikan
menjelaskan penkes: penjelasan
- Pengertian nutrisi
- Fungsi nutrisi bagi tubuh
- Efek kemoterapi
- Makanan dan minuman
yang baik bagi klien
pasca kemoterapi Menjawab pertanyaan
- Mereview penjelasan
- Memberikan kesempatan
tanya jawab
4 Tahap terminasi Evaluasi 5 menit Menjawab salam
Memberikan reinforcement
positif
Memberi salam

I. Pelaksana:
Penyaji : Dewi Aulia Rachmawati
Moderator : Debby Sukma Oktaviany
Fasilitator : 1. Irwan Surya Wibisono Kambu
2. Muhammad Hanif Faruq
Observer : Tiara Bhima Murti

J. Rencana evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. 80 % pasien dan keluarga dapat mengikuti pendidikan kesehatan.
b. Penyuluhan berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan.
5
c. Mahasiswa dapat menyediakan alat dan media sesuai dengan yang diperlukan.
d. Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Pasien dan keluarga dapat berperan serta secara aktif dalam penyuluhan.
b. Keluarga dan pasien mengajukan pertanyaan dan pemateri atau dapat
menjawab pertanyaan secara benar.
c. Selama penyuluhan berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang
telah ditetapkan.
3. Evaluasi Hasil
b. Menjelaskan pengertian nutrisi
c. Menyebutkan fungsi nutrisi bagi tubuh
d. Menyebutkan efek dari kemoterapi
e. Menyebutkan makanan dan minuman yang baik bagi klien pasca kemoterapi
f. Menyebutkan makanan dan minuman yang harus dihindari bagi klien pasca
kemoterapi
Lampiran Materi

Nutrisi Pasca Kemoterapi


1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan (Soenarjo, 2015).

2. Fungsi Nutrisi bagi Tubuh


Menurut Harjodisastro (2016) Ada tiga fungsi pokok nutrisi bagi tubuh, yaitu:
a. Sebagai Sumber Energi
Energi yang tersimpan di dalam makanan adalah energi kimia. Di dalam tubuh,
energi kimia tersebut akan mengalami perubahan menjadi energi otot melalui
serangkaian reaksi metabolisme. Karbohidrat adalah sumber energi utama manusia,
energi dihasilkan dari makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein.
b. Sebagai bahan Penyusun Komponen Tubuh
Tubuh manusia tersusun atas biomolekul-biomolekul, antara lain karbohidrat,
lemak, protein, asam nukleat, dan vitamin. Senyawa-senyawa tersebut merupakan
penyusun komponen seluler tubuh. Untuk dapat menyusun komponen seluler tubuh,
diperlukan sumber energi dari luar tubuh yaitu makanan. Selain itu, komponen-
komponen sel yang rusak juga harus diregenerasi. Untuk mengganti maupun
membangun sel-sel tubuh, diperlukan makanan yang berasal dari luar tubuh.
c. Sebagai Pelindung tubuh Terhadap Lingkungan Yang Buruk
Zat-zat makanan dapat berfungsi sebagai pelindung tubuh dari lingkungan yang
tidak menguntungkan. Lemak digunakan untuk melindungi tubuh dari hawa dingin.
Beberapa vitamin berfungsi sebagai senyawa antioksidan, yaitu senyawa yang
bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif
membentuk radikal bebas tak reaktif yang relatif stabil. Antioksidan dapat
melindungi sel-sel tubuh dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif. Mineral
kalium dan natrim digunakan untuk menjaga keseimbangan tekanan osmosis sel.
Untuk menetralkan senyawa asing (antigen), tubuh membentuk antibodi yang
merupakan suatu protein. Protein antibodi ini dibentuk dari asam amino yang
berasal dari makanan
7
(Haryati ,2015)

3. Efek Kemoterapi
a. Tidak nafsu makan, lemas f. Anemia (kurang darah)
b. Mual dan muntah g. Jantung berdebar
c. Kesulitan dalam BAB (sembelit) h. Perubahan indra pengecap
d. Diare i. Gemetar
e. Sariawan

4. Cara Menangatasi Efek Kemoterapi


1. Hilangnya selera makan
a. Rencanakanlah menu makan harian anda sebelum anda makan.
b. Pilihlah makanan dengan kalori dan protein tinggi
c. Selalu sediakan makanan ringan sebagai snack
d. Paling sedikit konsumsilah 1/3 dari protein harian yang anda butuhkan ketika
sarapan.
e. Makanlah 5-6 kali sehari
f. Cobalah sesuatu yang baru
2. Kesulitan untuk menelan makanan
a. Pilihlah makanan lembut yang mudah dikunyah
b. Kunyahlah makanan anda sampai halus
3. Sembelit
a. Tingkatkanlah jumlah makanan berserat tinggi
b. Minumlah banyak cairan
c. Pada beberapa kasus, dengan jumlah cairan yang lebih banyak, dapat mencoba
mengkonsumsi makanan berserat rendah
4. Diare
a. Kurangi makanan berserat, sereal, dan sayur
b. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang
c. Makan dalam porsi sedikit tapi sering
5. Sariawan
a. Gosoklah gigi anda
b. Kumur-kumurlah dengan pencuci mulut
c. Hindarilah makanan dengan sitrus dan tomat
d. Hindarilah makanan pedas, panas, dan alcohol

6. Makanan yang Baik Pasca Kemoterapi


Menurut Rahayu (2011) jenis makanan yang baik untuk pasien kemoterapi yaitu :
a. Sayuran
Sayuran merupakan salah satu makanan penambah darah. Akan tetapi, tidak
semua sayuran dapat mengatasi anemia. Sayuran penambah darah antara lain bayam,
ubi, kacang polong hijau, kacang merah, kol, lobak, kentang, brokoli dan sawi. Dari
sekian banyak sayuran, ubi adalah obat alami terbaik untuk meningkatkan jumlah sel
darah merah. Ubi mengandung zat besi, mengaktifkan sel-sel darah merah dan
menambah oksigen ke dalam darah.
c. Buah-buahan
Pada umumnya segala jenis buah-buahan bagi bagi tubuh jika dikonsumsi
dalam jumlah yang cukup. Buah-buahan seperti kismis, plum, apel, anggur, terung
belanda dan melon, tidak hanya memperlancar aliran darah, tapi juga menambah
jumlah sel darah merah. Buah jeruk dan limau juga menambahkan zat besi ke tubuh
Anda.
d. Kacang-kacangan
Beberapa jenis kacang dapat mengatasi kekurangan darah, terutama kacang
almond. 1 ons kacang almond setiap hari memberikan 6 persen zat besi ke dalam
tubuh. Di samping itu, harga kacang almond relatif lebih murah daripada kacang
lainnya.
e. Sereal roti
Gandum membuat badan lebih sehat sehingga perlu dimasukan ke dalam daftar
diet bagi klien pasca kemoterapi. Gandum juga mempunyai banyak kandungan zat
besi yang mengurangi risiko untuk terkena anemia berat.
f. Kuning telur
Cara mengatasi anemia dengan mengomsumsi telur: anda dapat merebus 1
kuning telur ayam kampung bersama daun bawang merah dan campurkan air
secukupnya setelah itu, kemudian dimakan atau dikonsumsi secara teratur 2 kali
sehari secara teratur.
Jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi selama kemoterapi cukup luas.
Beberapa jenis makanan dapat digunakan untuk mengatasi reaksi lebih jauh bagi
9
sistem pencernaan yang disebabkan oleh kemoterapi adalah sebagai berikut
(Maskoep, 2018);
a. Cairan encer, termasuk jus buah, gelatin, es buah, kopi dan teh. Biasanya lebih
baik dikonsumsi setelah operasi, sambil menungguh pulihnya sistem pencernaan.
b. Cairan kental, seperti susu, yoghurt, es krim, milkshakes, sereal panas, atau
pudding. Merupakan perkembangan dari konsumsi cairan encer pada poin 1. Jenis
makanan ini lebih ditujukan pada pasien yang mengalami kesulitan menelan
akibat penyempitan tenggorokan.
c. Makanan lembut, tidak termasuk buah mentah, makanan dengan kulit, serta
kacang-kacangan. Ditujukan bagi pasien yang mengalami sembelit ataupun
tersumbatnya jarigan pembuangan yang disebabkan oleh rasa sakit maupun
konsumsi obat penghilang rasa pusing.
d. Makanan tanpa laktosa, yaitu makanan tanpa susu seperti pudding, eskrim dan
milkshakes. Produk susu yang dapat dikonsumsi adalah yang telah melalui proses
seperti keju cheddar, dan yoghurt. Cara makan ini dianjurkan bagi pasien yang
tidak dapat mentoleransi laktosa, merasa kembung, sakit perut dan diare setelah
memakan makanan dengan kandungan laktosa seperti diatas.
Konsumsilah makanan sesuai dengan gizi seimbang, apabila terasa mual, ubah
pola makan dengan porsi kecil tapi dilakukan lebih sering. Makan cukup sayur dan
buah akan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kurang darah. Selain itu
juga dianjurkan untuk banyak minum, terutama dengan meminum larutan yang
banyak mengandung elektrolit, contohnya minuman kemasan yang mengandung
banyak elektrolit.

7. Makanan yang Dihindari Pasca Kemoterapi


Selama menjalani kemoterapi sebaiknya menghindari makanan-makanan yang
terlalu asam, berbumbu tajam, berlemak (santan) atau pedas, karena makanan ini akan
menambah mual dan dapat memperberat luka pada lambung yang terjadi akibat
pemberian kemoterapi. Demikian pula karena alasan yang sama, hindari minuman yang
mengandung soda atau alkohol, kopi, dan rokok (Ningrum &Rahmawati, 2015)

8. Contoh Menu Makanan Sehari-Hari


a. Pilihan Menu Pagi:
 Sarapan dengan oatmeal, nasi organik, atau roti gandum.
 Makanan berkuah seperti sayur bening, bubur ayam kampung, atau sup sayuran
menjaga mulut tetap lembab menjelang kemoterapi.
 Sebutir telur rebus memenuhi kebutuhan energi sepanjang hari.
 Segelas jus lemon dan madu, atau susu rendah lemak, yoghurt probiotik.
 Camilan dari kacang-kacangan yang mengandung antioksidan tinggi.
b. Pilihan Menu Siang
 Nasi merah mencukup konsumsi serat yang diperlukan setelah kemoterapi.
 Sup kacang merah dengan tomat merupakan sumber antioksidan dan likopen.
 Tumis wortel dan brokoli bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
 Steam dada ayam atau ikan panggang dapat menjadi asupan lauk berprotein
c. Pilihan Menu Sore:
 Satu gelas jus apel campur wortel, para ahli kanker mengatakan bahwa apel dan
wortel merupakan makanan terbaik untuk pasien kanker yang melakukan
kemoterapi.
 Sari jahe berifat antiinflamasi yang dapat mengurangi mual dan muntah akibat
kemoterapi.
d. Pilihan Menu Malam:
 Salad Sayuran dengan buncis serta putih telur akan memenuhi kebutuhan
protein.
 Pilih ikan salmon sebagai protein, salmon baik untuk digoreng menggunakan
minyak zaitun sedikit saja atau cara pan fried. Salmon membantu menghentikan
proliferasi dari sel-sel prakanker dan sel kanker yang sudah berkembang.
 Satu gelas air jeruk segar dengan gula rendah kalori.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ningrum,.& Rahmawati (2015) Hubungan Tingkat Stadium Kanker dengan Tingkat


Asupan Makan dan Status Gizi Pada Pasien Kanker Serviks yang Mendapat
Kemoterapi di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Naskah publikasi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. (online).URL:
http://v3.eprints.ums.ac.id/auth/user/etd/62780/8/3Diakses pada tanggal 28 Juli 2019

Harjodisastro, D., Syam, A., Sukrisman L (ed). 2016. Dukungan Nutrisi pada Kasus
Penyakit Dalam. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta

Maskoep, W.I. (2018). Terapi nutrisi pada penderita kanker. Pusat Pengembangan Paliatif
dan Bebas Nyeri RSU Dr. Soetomo. Surabay

Rahayu, T. (2011). Diet untuk Pejuang Kanker. Diakses dari


http://www.rumahkanker.com/index2.php?option=com_content&do_pdf= 1&id=52.
Diakses pada tanggal 28 Juli 2019

Haryati (2015) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Penderita Kanker
Payudara Wanita (Studi Kasus Pada Penderita Kanker Payudara Wanita Pasca Rawat
Inap Di Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang Tahun 2015). Skripsii. Universitas
Negeri Semarang. (online).URL: https://lib.unnes.ac.id/698/1/1268.pdfDiakses pada
tanggal 28 Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai