Disusun Oleh :
Naufal Raihan Alfarisi J230195120
Ahlaqkul Kharimah Tri Puji Hastuti J230195073
Bunga Mahardika Auliasari J230195084
Eristia Nur Hamidah J230195097
Dyah Ayu Nurjanah J230195091
RSUD Karanganyar, diketahui bahwa terdapat pasien yang dirawat diruang teratai
2 dengan indikasi post operasi. Dari hasil wawancara dengan beberapa pasien,
pasien mengatakan merasa nyeri dan gatal didaerah sekitar operasi dan pasien
tidak nafsu makan atau hanya makan beberapa sendok. Pasien dan keluarga
mengatakan bahwa tidak memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan nutrisi
yang harus dikonsumi oleh pasien setelah operasi. Salah satu keberhasilan dan
kecepatan dalam penyembuhan luka didukung dari pola nutrisi yang di konsumsi
oleh pasien. Agar luka operasi pasien cepat sembuh dan kering, pasien
karbohidrat, lemak, vitamin, mineral air dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dalam penyembuhan
Penyembuhan luka merupakan suatu yang kompleks dan dinamis sebagai akibat
dari pengembalian kontinitas dan fungsi anatomi. Penyembuhan luka yang ideal
adalah kembali normalnya struktur, fungsi, dan anatomi kulit. Terdapat 3 fase
penyembuhan luka yaitu fase inflamasi awal, fase inflamasi lanjut, dan fase
pasien akan nutrisi bervariasi, maka dibutuhkan diet atau pengaturan makanan.
Tujuan diet pasca operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien
meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Syarat diet pasca operasi adalah
memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
D. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
E. Pengorganisasian
a. Moderator : Bunga Mahardika Auliasari
b. Penyaji : Dyah Ayu Nurjanah
c. Fasilitator : Eristia Nur Hamidah
d. Observer : Ahlaqkul K.T.P.H dan Naufal Raihan Alfarisi
Tugas :
: Observer
: Penyaji
: Peserta penyuluhan
: Fasilitator
: Moderator
G. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Alokasi waktu
1. 10.00 10.05 Pembukaan: Menjawab salam 5 menit
WIB - Memberikan salam Mendengarkan dan
- Menjelaskan tujuan memperhatikan
Pembelajaran
- Menyebutkan materi atau
pokok bahasan yang di
sampaikan
2. 10.05 10.25 Pelaksanaan materi: Menyimak dan 20 menit
WIB - Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan secara
berurutan dan teratur
- Materi :
1. Pengertian tentang
Nutrisi Post Operasi
2. Mengetahui Tujuan
nutrisi untuk pasien post
operasi
3. Mengetahui Jenis
makanan yang harus di
perhatikan untuk
penyembuhan luka
4. Mengetahui apa saja
syarat diit pasien post
op
5. Mengetahui tips
perawatan post op
6. Mengetahui diit pada
macam macam
tindakan pembedahan
H. Evaluasi
1. Evaluasi Strutural
a. Persiapan Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan, yaitu lembar balik dan leaflet
b. Persiapan Materi
Materi yang akan diinformasikan dalam penyuluhan yang dibuat dalam bentuk
lembar balik dan leaf leat yang siap digunakan dengan kriteria, lengkap,
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
sudah ada.
b. Penyuluh
Memfasilitasi segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan
3. Evalusi Hasil
a. Jangka Pendek
- Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit sasaran diharapkan mampu
LAMPIRAN MATERI
NUTRISI POST OP
A. PENGERTIAN
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. (Indah, 2013).
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani
pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam
pembedahan dan jenis penyakit penyerta. (Heri, 2013).
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2,
B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).Berikut ini rincian dari
beberapa vitamin dan penting:
a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel
tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan
pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju,
dan hati.
b. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi.
Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan
energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam
pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah
kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan
jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin
B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya:
B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka
memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia
lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C
juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita
kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
d. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak,
kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat
penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D
kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah diperkaya). Sayangnya,
banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin
D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi
diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau
menjadikan tulang cacat.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting
dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada
jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak
dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
a. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
b. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ;
contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
c. Bahan dasar enzim dan protein.
d. Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
e. Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara
1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan
air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah protein dan
vitamin C. (Heri, 2013).
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses penyembuhan
luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan
perdarahan luka. (Heri, 2013)
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut Heri (2013)
:
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu, kacang-
kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat, daun
singkong dll
D. SYARAT DIET
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan
makan penderita.
6. Syarat diet post-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk
cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada
macam pembedahan dan keadaan pasien
DAFTAR PUSTAKA
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/02/110327/1453718/763/makan-sebelum-operasi-
Januari 2020