Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NUTRISI POST OPERASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh :
Naufal Raihan Alfarisi J230195120
Ahlaqkul Kharimah Tri Puji Hastuti J230195073
Bunga Mahardika Auliasari J230195084
Eristia Nur Hamidah J230195097
Dyah Ayu Nurjanah J230195091

PROGRAM PROFESI NERS XXI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)
NUTRISI POST OPERASI

Topik/masalah : Nutrisi Post Operasi


Tempat : Bangsal Cempaka 2
Hari/tanggal : 24 Januari 2020
Waktu : 10.00 WIB
Sasaran : Pasien Post Operasi di Bangsal Cempaka 2 Rsud Karanganyar

A. Latar belakang / background


a. Data :
Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis ruangan ruang teratai 2

RSUD Karanganyar, diketahui bahwa terdapat pasien yang dirawat diruang teratai

2 dengan indikasi post operasi. Dari hasil wawancara dengan beberapa pasien,

pasien mengatakan merasa nyeri dan gatal didaerah sekitar operasi dan pasien

tidak nafsu makan atau hanya makan beberapa sendok. Pasien dan keluarga

mengatakan bahwa tidak memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan nutrisi

yang harus dikonsumi oleh pasien setelah operasi. Salah satu keberhasilan dan

kecepatan dalam penyembuhan luka didukung dari pola nutrisi yang di konsumsi

oleh pasien. Agar luka operasi pasien cepat sembuh dan kering, pasien

membutuhkan makanan bergizi tinggi dan seimbang perlu dikonsumsi

karbohidrat, lemak, vitamin, mineral air dalam jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan tubuh. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dalam penyembuhan

luka juga terhambat atau memerlukan jangka waktu lama.


Perawatan pascaoperatif dilakukan dalam dua tahap, yaitu periode

pemulihan segera dan pemulihan berkelanjutan setelah fase pascaoperatif.

Penyembuhan luka merupakan suatu yang kompleks dan dinamis sebagai akibat

dari pengembalian kontinitas dan fungsi anatomi. Penyembuhan luka yang ideal

adalah kembali normalnya struktur, fungsi, dan anatomi kulit. Terdapat 3 fase
penyembuhan luka yaitu fase inflamasi awal, fase inflamasi lanjut, dan fase

proliferasi. Nutrisi sangat penting bagi perawatan pasien mengingat kebutuhan

pasien akan nutrisi bervariasi, maka dibutuhkan diet atau pengaturan makanan.

Tujuan diet pasca operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien

segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan

meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Syarat diet pasca operasi adalah

memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan

biasa (Ahmad Alvin, 2018).


b. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan nutrisi
2. Apakah Diit Post op?
3. Apa saja jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka?
4. Apa saja syarat diit pasien post op?
5. Tips perawatan post operasi
6. Contoh diit pada macam-macam tindakan pembedahan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pasien dan keluarga mmapu mengetahui kebutuhan

nutrisi pasca operasi.


2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan pasien dan keluarga mampu:
a. Menyebutkan pengertian nutrisi
b. Menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
c. Menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien post op

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
D. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
E. Pengorganisasian
a. Moderator : Bunga Mahardika Auliasari
b. Penyaji : Dyah Ayu Nurjanah
c. Fasilitator : Eristia Nur Hamidah
d. Observer : Ahlaqkul K.T.P.H dan Naufal Raihan Alfarisi

Tugas :

Moderator : Bertugas memandu jalannya acara dari awal hingga akhir


Penyaji : Bertugas memberikan penjelasan tentang materi yang akan

disampaikan kepada audiens


Fasilitator : Memfasilitasi audiens dan mengawasi jalannya penyuluhan
Observer : Bertugas mengobservasi jalannya kegiatan dari awal hingga

hingga akhir penyuluhan


F. Setting tempat

: Observer
: Penyaji

: Peserta penyuluhan

: Fasilitator

: Moderator

G. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Alokasi waktu
1. 10.00 – 10.05 Pembukaan: Menjawab salam 5 menit
WIB - Memberikan salam Mendengarkan dan
- Menjelaskan tujuan memperhatikan
Pembelajaran
- Menyebutkan materi atau
pokok bahasan yang di
sampaikan
2. 10.05 – 10.25 Pelaksanaan materi: Menyimak dan 20 menit
WIB - Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan secara
berurutan dan teratur
- Materi :
1. Pengertian tentang
Nutrisi Post Operasi
2. Mengetahui Tujuan
nutrisi untuk pasien post
operasi
3. Mengetahui Jenis
makanan yang harus di
perhatikan untuk
penyembuhan luka
4. Mengetahui apa saja
syarat diit pasien post
op
5. Mengetahui tips
perawatan post op
6. Mengetahui diit pada
macam –macam
tindakan pembedahan

3. 10.25–10.35 WIB Evaluasi : Aktif bertanya dan 10 menit


- Menyimpulkan isi menjawab post tes
penyuluhan
- Memberi kesempatan
kepada audience untuk
bertanya
- Membagikan leaflet
4. 10.35-10.40 WIB Penutup : Menjawab salam 5 menit
Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam

H. Evaluasi
1. Evaluasi Strutural
a. Persiapan Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan, yaitu lembar balik dan leaflet
b. Persiapan Materi
Materi yang akan diinformasikan dalam penyuluhan yang dibuat dalam bentuk

lembar balik dan leaf leat yang siap digunakan dengan kriteria, lengkap,

ringkas dan mudah dimengerti sasaran


c. Kontrak waktu
Kontrak waktu telah dilakukan 1 hari sebelum dilaksanakan penyuluhan

2. Evaluasi Proses
a. Peserta
 Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir

sehingga mampu melakukan tindakan yang diharapkan.


 Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang

sudah ada.
b. Penyuluh
 Memfasilitasi segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan

penyuluhan sehingga jalannya diskusi menjadi lancar.

3. Evalusi Hasil
a. Jangka Pendek
- Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit sasaran diharapkan mampu

mengerti sekitar 80% dari materi yang diberikan mengenai :


- Nutrisi pasien post operasi
- Tujuan nutrisi untuk pasien post operasi
- Mengetahui Alasan nutrisi yang dibutuhkan untuk pasien post operasi
- Mengetahui Jenis makanan yang harus di perhatikan untuk penyembuhan luka
- Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan peserta tentang nutrisi yang dibutuhkan pasien

post operasi sehingga dapat menerapkannya dan mempraktekkan dalam

kehidupan sehari-hari. Peserta juga dapat menyebarkan informasi kepada

masyarakat sekitar mengenai nutrisi pasien post operasi.

LAMPIRAN MATERI
NUTRISI POST OP

A. PENGERTIAN
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. (Indah, 2013).
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani
pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam
pembedahan dan jenis penyakit penyerta. (Heri, 2013).

B. TUJUAN DIIT POST OP


Pengaruh operasi terhadap metabolisme post-operasi tergantung berat ringannya operasi,
keadaan gizi pasien post-operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien untuk
mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat
berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi
setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi).
Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan meningkatkan
kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.
Karena tujuan diet post-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien
segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya
tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan (Indah, 2013)

C. JENIS MAKANAN YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK


PENYEMBUHAN LUKA
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri
dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh
sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul
glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat
dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan
volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen
pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan
dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.
2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa
sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati.
Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri,
dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-
enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh
usus. Fungsi protein :
a. Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.
b. Protein menghasilkan jaringan baru.
c. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
d. Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan
gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan energi total.
Fungsi lemak :
a. Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c. Perlindungan.
d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah
timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.

4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2,
B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).Berikut ini rincian dari
beberapa vitamin dan penting:
a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel
tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan
pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju,
dan hati.
b. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi.
Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan
energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam
pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah
kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan
jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin
B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya:
B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka
memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia
lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C
juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita
kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
d. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak,
kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat
penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D
kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya,
banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin
D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi
diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau
menjadikan tulang cacat.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting
dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada
jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak
dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
a. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
b. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ;
contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
c. Bahan dasar enzim dan protein.
d. Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
e. Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara
1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan
air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah protein dan
vitamin C. (Heri, 2013).
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses penyembuhan
luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan
perdarahan luka. (Heri, 2013)
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut Heri (2013)
:
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu, kacang-
kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat, daun
singkong dll

D. SYARAT DIET
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan
makan penderita.
6. Syarat diet post-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk
cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada
macam pembedahan dan keadaan pasien

E. TIPS PERAWATAN PASCAOPERASI


Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk
penyembuhan luka menurut Rizky (2013) :
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C.
2. Bila mual :
a. Makannlah dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan ketika masih hangat
c. Sebelum makan, minum air hangat
d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien
pasca operasi, perlu kita perhatikan tips menurut Rizky (2013) di bawah ini:
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor dan
sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.

G.CONTOH DIET PADA MACAM-MACAM TINDAKAN PEMBEDAHAN


Contoh diet pada macam-macam tindakan pembedahan menurut Rizky (2013) :
1. Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan Abdomino-Perineal Bedah
pada kantung empedu yang dikombinasikan dengan Abdomino-Perineal, oral feeding
biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet yang sederhana :
a. Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infus yang
cukup.
b. Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu atau jus
buah.
c. Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian
makanan pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air, ditambah
vitamin dapat digantikan dengan bagian dari larutan garam.
d. Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein boleh
ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari pemberian
makanan bagi pembuluh darah.
e. Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram. Protein harus
tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah bisa diberikan. Pemberian
makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.
f. Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien. Beberapa pasien
yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa nyaman dengan diet rendah lemak
untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah operasi.
2. Diet Pasca Operasi Anus/Dubur
Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian makan biasanya dilakukan
dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin, bergantung pada anastesi yang telah diatur.
Pengaturan pasca operasi beragam. Beberapa pembedah lebih suka memberi diet rendah
serat, dengan sisa yang terbatas untuk mengurangi pergerakan isi perut. Hal lain yang
diperbolehkan diet normal dan menambah defekasi yang dibantu dengan minyak mineral.
Penggunaan jangka panjang minyak mineral dapat mengurangi karena menganggu
penyerapan beberapa mineral dan vitamin.
3. Diet Pasca Operasi Umum
Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai riwayat bedah tulang atau gigi, atau yang
telah mengalami kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu program diet yang lebih cepat
dibandingkan dengan program diet pasca operasi gastrointestinal. Secara bertahap, pasien
dapat mengkonsumsi diet berupa cairan penuh pada hari kedua setelah operasi, diet makanan
lunak pada hari ketiga, dan diet makanan biasa pada hari keempat. Kondisi pasien
menentukan diet yang akan dikonsumsi. Yang perlu diperhatikan adalah diet tersebut harus
dapat memenuhi kebutuhan kalori dan protein. Vitamin secara bertahap diberikan sebagai
suplemen.
4. Diet Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus
Setelah operasi mulut atau esofagus, pemberian makanan secara parenteral yang biasanya
diberikan pada pasien di awal, dengan pemberian makan dengan menggunakan tabung. Sejak
pasien tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang cukup lama, yang paling utama adalah
formula diet yang akan diberikan harus memenuhi kebutuhan semua zat gizi. Kebutuhan
cairan dapat dipenuhi secara oral, jenisnya dapat diperoleh dengan mengencerkan makanan
padat, seperti kentang, daging cincang, sayuran dan buah dengan cara diblender atau disaring
dan ditambahkan cairan.
5. Diet Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya
Pasien yang patah tulang memerlukan peningkatan pemecahan protein dalam pemberian
asupan gizi yang baik bagi individu, yang dapat diperburuk kondisinya hingga menjadi tidak
dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas di atas kasur saja. Kehilangan protein (kehilangan
nitrogen) dibarengi dengan kehilangan kalium, fosfor dan sulfur. Perkembangan osteoporosis
bertepatan dengan kehilangan kalsium yang dapat menyebabkan si penderita tidak dapat
bergerak.
Pengaturan diet patah tulang: Protein, kalori dan semua zat gizi yang dibutuhkan
diperoleh dalam jumlah bebas. Dibutuhkan sekitar 50 gram protein ditambah 3000 kalori
kalori non protein. Pemindahan cairan dan elektrolit juga dibutuhkan. Jika pasien tidak
mampu makan tetapi membutuhkan sejumlah makanan yang tinggi protein dan tinggi kalori,
maka minuman bisa diberikan diantara waktu makan.
Penyembuhan patah tulang yang kurang baik ketika jaringan telah habis. Protein bebas
dalam diet menyokong kalsium dalam tulang dan membentuk tulang yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://cakmoki86.wordpress.com/2007/08/11/makan-bergizi-pasca-operasi/, diakses pada 19

Januari 2020 jam 08.00 WIB


https://nursingwindra.wordpress.com/2012/03/29/diet-pre-dan-post-operasi/, diakses pada

19 Januari 2020 jam 10.00 WIB

http://tutorialkuliah.onsugar.com/Diet-Pasca-operasi-13748043, diakses pada 19 Januari

2020 jam 17.00 WIB

http://www.detikhealth.com/read/2010/10/02/110327/1453718/763/makan-sebelum-operasi-

dapat-mempercepat-masa-pemulihan, diakses pada 19 Januari 2020 jam 17.00 WIB

http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/617-jenis-makanan-untuk-diet, diakses pada 19

Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai