KOTA GORONTALO
OLEH
KELOMPOK 4:
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PRE OPERASI
Sasaran : Perawat
Waktu : 30 menit
A. PENDAHULUAN
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi,
yang dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi
dan berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, perawat dapat memahami tentang
perawatan sebelum operasi atau pre operasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, perawat dapat menerapkan persiapan oprasi
atau pre oprasi secara maksimal bedasarkan alur pre oprasi.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Power Point
2. LabtoP
F. Organisasi Kegiatan
Pembimbing akademik :
1. Ns. Jamal Bahua, S.Kep, M.Kep
2. Ns. Rachmawaty D. Hunawa, S.Kep, M.Kep
Pembimbing klinik :
1. Ns. Hijriah Maharani, S.Kep
2. Ns. Rini Maku, S.Kep
Penyaji Materi :
1. Isra Tohopi
G. Kegiatan Penyuluhan
4 3 Menit Evaluasi :
5 2 Menit Terminasi :
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi, yang
dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi dan
berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi.
B. Jenis & Tujuan Tindakan Operasi
1. Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh infomasi dalam
menegakkan diagnosis pasti dari suatu penyakit.
2. Paliatif, yaitu tindakan operasi yang dilakukan untuk menurunkan atau mengurangi
nyeri atau gejala penyakit dan tidak menyembuhkan.
3. Ablatif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan cara pengangkatan bagian
tubuh yang berpenyakit untuk proses penyembuhan, contoh amputasi.
4. Konstruktif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki fungsi
atau penampilan yang telah hilang atau menurun, contoh implantasi payudara, dagu,
hidung, dll.
5. Transplantasi, yaitu tindakan pembedahan yang mengganti struktur tubuh yang tidak
berfungsi, contoh transplantasi ginjal
C. Faktor Resiko
Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum klien baik.
Masalah kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan dapat menjadi faktor
penyebab ditundanya suatu tindakan operasi adalah malnutrisi, stres, obesitas, hipertensi,
gangguan fungsi jantung, diabetes melitus, gangguan pada pembekuan darah, dan
penyakit lain yang menjadi kontraindikasi tindakan operasi.
D. Persiapan sebelum Operasi
a. Formulir Persetujuan / Informed consent
Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan bahwa
klien dan keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan bersedia untuk
dilakukan tindakan operasi terhadap klien. Formulir ini disediakan oleh pihak rumah
sakit, dan ditanda tangani jika klien dan keluarga telah mendapat penjelasan yang
jelas dari petugas (dokter atau perawat) tentang tindakan operasi yang akan
dilakukan.
b. Hasil Pemeriksaan Penunnjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah, urin,
dahak, dan lain lain harus menunjukkan hasil yang normal. Hasil pemeriksaan lain
sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga harus disiapkan sebelum tindakan
operasi dilakukan.
c. Persiapan Khusus
Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang
sangat penting untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien
membutukan transfusi darah pasca tindakan.
E. Pesiapan Psikologis
Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi kebutuhan
psikologis klien adalah :
1. Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan utama
yang dapat mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud meliputi apa yang
akan dialami klien, berapa biaya yang dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan,
siapa dokter penanggung jawab, apa yang akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa
yang harus dilakukan klien dan keluarga.
2. Dukungan psikosial
Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting
dalam upaya mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan (perawat
atau dokter) juga merupakan dukungan sosial yang penting yang sangat dibutuhkan
klien selama perawatan pra operasi.
3. Peran klien dan keluarga
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi
dan bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat jika mengalamai kesulitan
dan membutuhkan bantuan informasi.
4. Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi kecemasan
klien pasca tindakan operasi yang dialami. Pelatihan keterampilan ini meliputi
mobilisasi dini pasca operasi, latihan napas dalam, latihan batuk efektif, cara
menyokong luka operasi yang benar.
F. Persiapan Fisik
1. Pembatasan Nutrisi dan Cairan
Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan. Puasa
dilakukan karena obat obatan anastetik diyakini dapat menekan fungsi
gastrointestinal dan akan berbahaya jika klien mengalami muntah dan aspirasi selama
pemberian anastetik umum.
Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program puasa
mempebolehkan :
a. Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum prosedur.
b. Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
c. Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan kain atau
kasa basa.
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses
& Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta
http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-137622-Materi%20Profesi
%20Ners-SAP%20Perawatan%20Pre%20Operasi.html#popup. Di akses tanggal 16 februari
2023 jam 20.18