Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PRE OPERASI


DI RUANG CAMELIA RUMAH SAKIT EMC SENTUL
 
OLEH:
 SRI SARINI ( 08170100146 )
 
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2018
 
 
Topik                           : Keperawatan Medikal Bedah
Sub Topik                   : Perawatan Pre Operasi
Sasaran                        : Pasien dan Keluarga Pasien
Tempat                        : Ruang Camelia RS EMC sentul
Hari/tanggal                 : Senin, 02 Juli 2018
Waktu                          : 45 menit
 

1.      Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang perawatan
sebelum operasi atau pre operasi.
 
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat :
1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi
2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi
3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi
4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi
5) Menjelaskan persiapan psikologis
6) Menjelaskan persiapan fisik
7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi

1
2.      Materi

a. Pengertian perawatan pre operasi


b. Jenis dan tujuan tindakan operasi
c. Faktor resiko pada tindakan operasi
d. Persiapan sebelum operasi
e. Persiapan psikologis
f. Persiapan fisik
g. Keterampilan pasca tindakan operasi

3.      Metode

a. Ceramah
b. Diskusi, dan
c. Demonstrasi

4.      Media

a. Leaflet
b. Flip Chart
c. Alkohol gliserin
d. Tisu

5.      Organisasi kegiatan

Pembimbing akademik      : Ns. Ruswanti, Skep


Penyaji materi                   : Sri Sarini, Amk
Fasilitator                           : Sri Sarin, Amk

6.      Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA


1 5 Menit Pembukaan:  
1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan 2. Mendengarkan
salam 3. Memperhatikan

2
2. Memperkenalkan diri  
3. Kontrak waktu  
4.  Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan.
5. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2 25 Menit Pelaksanaan :  
Menjelaskan tentang: 1. Mendengarkan dan
memperhatikan
1. Pengertian perawatan pre  
operasi
2. Jenis dan tujuan tindakan
operasi
3. Faktor resiko dalam
tindakan operasi
4. Persiapan sebelum operasi
5. Persiapan psikologis
6. Persiapan fisik
7. Mendemonstrasikan
keterampilan pasca
tindakan operasi dan cara
mencuci tangan yang baik
dan benar

3 10 menit Diskusi: 1. Mengajukan


    pertanyaan
  1. Memberikan kesempatan
pada peserta untuk
mengajukan pertanyaan
kemudian didiskusikan
bersama dan menjawab
pertanyaan
2. Memberikan leaflet

3
kepada peserta

 
4 3 Menit Evaluasi :  
1. Menjawab &
1. Menanyakan pada peserta menjelaskan
tentang materi yang pertanyaan
diberikan  
dan reinforcement kepada
peserta  bila dapat
menjawab & menjelaskan
kembali
pertanyaan/materi.
2. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
mendemonstrasikan
keterampilan pasca
tindakan operasi dan cara
mencuci tangan yang baik
dan benar.

5 2 Menit Terminasi :  
1. Mengucapkan terima 1. Mendengarkan dan
kasih kepada peserta membalas salam
2. Mengucapkan salam

7. Flip Chart
: Observer
: Penyaji
: Fasilitator
: Peserta penyuluhan
: Moderator
Keterangan :
Setting Tempat Penyuluhan                   

8.     Job Description

a. Moderator

4
Uraian tugas :
1)      Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan tim kepada peserta.
2)      Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3)      Memotivasi peserta untuk bertanya.
4)      Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi.
5)      Menutup acara penyuluhan.

b. Penyaji

Uraian tugas :
1)      Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta.
2)      Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
3)      Menjawab pertanyaan peserta.

c. Fasilitator

Uraian tugas :
1)      Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2)      Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3)      Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
4)      Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.
5)      Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta.

d. Observer

Uraian tugas :
1)      Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
2)      Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3)      Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
4)      Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.

9.      Evaluasi

a. Standart

5
1) Kesiapan materi
2) Kesiapan SAP
3) Kesiapan media : Flip Chart dan leaflet
4) Undangan peserta hadir di tempat penyuluhan
5) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-2
6) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.

b. Proses
1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
4) Suasana penyuluhan tertib
5) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.

c. Hasil
Peserta dapat menjelaskan:
1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi
2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi
3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi
4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi
5) Menjelaskan persiapan psikologis
6) Menjelaskan persiapan fisik
7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi
 

MATERI PENYULUHAN 
Perawatan Pre Operasi (Persiapan Sebelum Operasi)

6
1.      Pengertian

Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi, yang dimulai saat klien dan
keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi dan berakhir ketika klien berpindah atau berada
di ruang operasi.

2.      Jenis & Tujuan Tindakan Operasi

a. Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh infomasi dalam menegakkan
diagnosis pasti dari suatu penyakit.
b. Paliatif, yaitu tindakan operasi yang dilakukan untuk menurunkan atau mengurangi nyeri atau
gejala penyakit dan tidak menyembuhkan.
c. Ablatif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan cara pengangkatan bagian tubuh yang
berpenyakit untuk proses penyembuhan, contoh amputasi.
d. Konstruktif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki fungsi atau
penampilan yang telah hilang atau menurun, contoh implantasi payudara, dagu, hidung, dll.
e. Transplantasi, yaitu tindakan pembedahan yang mengganti struktur tubuh yang tidak berfungsi,
contoh transplantasi ginjal.

3.      Faktor Resiko

Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum klien baik.  Masalah kesehatan
umum yang dapat meningkatkan resiko dan dapat menjadi faktor penyebab ditundanya suatu tindakan
operasi adalah malnutrisi, stres, obesitas, hipertensi, gangguan fungsi jantung, diabetes melitus, gangguan
pada pembekuan darah, dan penyakit lain yang menjadi kontraindikasi tindakan operasi.

4.      Persiapan sebelum Operasi

a. Formulir Persetujuan / Informed consent


Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan bahwa klien dan keluarga
benar membutuhkan tindakan operasi, dan bersedia untuk dilakukan tindakan operasi terhadap
klien. Formulir ini disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda tangani jika klien dan keluarga
telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas (dokter atau perawat) tentang tindakan operasi
yang akan dilakukan.
b. Hasil Pemeriksaan Penunnjang

7
Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah, urin, dahak, dan lain lain
harus menunjukkan hasil yang normal.
Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga harus disiapkan sebelum
tindakan operasi dilakukan.
c. Persiapan Khusus
Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang sangat penting untuk
mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien membutukan transfusi darah pasca tindakan.

5.      Pesiapan Psikologis

Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi kebutuhan psikologis klien
adalah :
a. Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan utama yang dapat mengatasi
kecemasan klien. Informasi yang dimaksud meliputi apa yang akan dialami klien, berapa biaya
yang dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung jawab, apa yang akan
rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien dan keluarga.
b. Dukungan psikosial
Keberadaan orang  terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting dalam upaya mengatasi
kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan (perawat atau dokter) juga merupakan dukungan
sosial yang penting yang sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra operasi.
c. Peran klien dan keluarga
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi dan bertanya kepada
perawat atau dokter yang merawat jika mengalamai kesulitan dan membutuhkan bantuan informasi.
d. Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi kecemasan klien pasca tindakan
operasi yang dialami.
Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan napas dalam, latihan
batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang benar.

6.      Persiapan Fisik

a. Pembatasan Nutrisi dan Cairan

8
Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan. Puasa dilakukan karena
obat obatan anastetik diyakini dapat menekan fungsi gastrointestinal dan akan berbahaya jika klien
mengalami muntah dan aspirasi selama pemberian anastetik umum.
Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program puasa mempebolehkan :

1) Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum prosedur.
2) Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
3) Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan kain atau kasa basa.

b. Eliminasi ; Pengosongan Usus dan Kandung Kemih


Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah cidera yang tidak perlu pada
kandung kemih dan mencegah penyebaran infeksi dari isi usus selama pembedahan.

1) Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang akan menjalani
pembedahan usus.
2) Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa kandung kemih telah
kosong.

c. Higiene (kebersihan diri)


Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk menurunkan resiko infeksi luka.

1) Mandi disore hari atau dipagi hari sebelum pembedahan dilakukan.


2) Mencukur  bulu atau rambut pada area yang akan dilakukan operasi jika ada.
3) Menggunting kuku .
4) Menggunakan kap kepala untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dari rambut.
5) Melepas semua perhiasan dan prostesis (bagian tubuh palsu) seperti gigi palsu, lensa kontak,
kacamata, wig, bulu mata palsu, dan lain lain.
6) Mengenakan baju atau gown khusus untuk operasi.

d. Istirahat dan Tidur


Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembedahan. Istirahat yang adekuat
membantu klien mengatasi stres pemebdahan dan membantu penyembuhan.

e. Medikasi (obat-obatan)
Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan  atau diresepkan harus sudah disiapkan dengan
lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi.

9
10.      Tekhnik Keterampilan Pasca Operasi

a. Mobilisasi dini
Mobilisasi dini dilakukan 2 atau 3 setelah kilen sadar dan berada diruangan perawatan.
Mobilisasi dini dilakukan dengan cara :

1) Posisi klien terlentang atau semifowler.


2) Kedua kaki ditekuk dengan posisi kedua telapak kaki rata. Hitung selama 1 – 3, kemudian kaki
diluruskan kembali.
3) Gerakkan jari jari kaki mengahadap ke bagian tubuh atas atau ke arah kepala. Hitung selama 1
– 3, kemudian rilekaskan kembali.
4) Tekukkan kaki kiri diatas tempat tidur, dan angkat kaki kanan secara rata (lutut tidak ditekuk),
hitung selama 1-3 dan rileks kembali. Lakukan pada kaki yang berlawanan.

b. Napas dalam
Napas dalam dilakukan saat klien mengalami rasa ketidaknyamanan seperti sesak atau sulit
bernapas, merasa tidak puas saat bernpas, atau merasa nyeri pasca tindakan operasi.
Napas dalam dilakukan dengan cara :

1) Posisi klien setengah duduk ( semi fowler)


2) Letakkan kedua telapak tangan diatas dada tepatnya dibawah batas tulang rusuk.
3) Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang penuh.
4) Tahan napas selama 2 – 3 detik.
5) Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut denga posisi bibir
seperti bersiul.

c. Batuk efektif
Batuk efektif dilakukan jika klien mengalami ketidaknyaman pada tenggorokkan. Batuk yang
tidak efektif dapat menimbulkan nyeri pada luka pembedahan teutama luka operasi pada area
dada dan perut.
Batuk efektif dilakukan dengan cara :

1) Cuci tangan dengan langkah yang benar.


2) Letakkan tangan pada dada, perut, atau pada area luka pasca operasi (dengan tekanan lembut)
3) Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang penuh.
4) Tahan napas selama 2 – 3 detik.

10
5) Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut dengan posisi bibir
seperti bersiul.
6) Ulangi tekhnik dapas dalam (c,d,e) selama 2 sampai 3 kali.
7) Pada napas dalam yang ke 3, tahan napas 2-3 detik, dan batukkan secara perlahan.

Daftar Pustaka
 

1. Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik,
Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta

DAFTAR HADIR PENYULUHAN


PERAWATAN PRE OPERASI
DI RUANG CAMELIA RUMAH SAKIT EMC SENTUL

11
SENIN, 2 Juli 2018
 
NO. NAMA PESERTA ALAMAT PESERTA TTD PESERTA
1.      
2.      
3.      
4.      
5.      
6.      
7.      
8.      
9.      
10.      
11.      
12.      
13.      
14.      
15.      
16.      
17.      
18.      
19.      
20.      
21.      
22.      
23.      
24.      
25.      
 
LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN
PERAWATAN PRE OPERASI
DI RUANG CAMELIA RUMAH SAKIT EMC SENTUL
No Kegiatan Iya Tidak Keterangan
1. Jumlah peserta      
   
1. Peserta yang hadir dalam
penyuluhan minimal 10 orang

Standart

2. 1. Kesiapan materi
 

12
  2. Kesiapan SAP
  3. Kesiapan media: flipchart, dan
  leaflet
4. Peserta hadir di tempat
penyuluhan 5 menit sebelum
acara dimulai
5. Pengorganisasian
  penyelenggaraan penyuluhan
3. diadakan H-2
 
  Proses

 
1. Fase dimulai sesuai dengan
 
waktu yang direncanakan
 
2. Peserta antusias terhadap materi
penyuluhan
3. Peserta mengajukan pertanyaan
4. Peserta menjawab pertanyaan 
secara benar
5. Suasana penyuluhan tertib
6. Tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum penyuluhan selesai
7. Fase diakhiri dengan waktu yang
tepat

4. Hasil
  Peserta dapat menyebutkan kembali
  tentang :
  (1)   Pengertian perawatan pre operasi
  (2)   Jenis dan tujuan tindakan operasi
  (3)   Faktor resiko pada tindakan operasi
  (4)   Persiapan sebelum operasi
  (5)   Persiapan psikologis
(6)   Persiapan fisik

13
(7)   Tekhnik keterampilan pasca operasi
Job description
5.
1. Moderator

Uraian tugas::
1)      Membuka acara penyuluhan,
memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
2)      Menyampaikan kontrak waktu lama
penyuluhan
3)      Memotivasi peserta untuk bertanya
4)      Memberikan feedback untuk
peserta tentang materi yang disampaikan
5)      Mempersilahkan pembimbing untuk
menambahkan, mengklarifikasi, dan
meluruskan materi yang telah
disampaikan
6)      Menyimpulkan hasil diskusi
7)      Menutup acara penyuluhan

1. Penyaji

Uraian tugas:
1)      Memahami materi yang
disampaikan
2)      Memberikan materi penyuluhan
dengan menarik dan jelas
3)      Menjelaskan materi penyuluhan
dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta
4)      Mampu menjawab pertanyaan
peserta

14
1. Fasilitator

Uraian tugas:
1)      Ikut bergabung dan duduk bersama
diantara peserta
2)      Mengevaluasi peserta tentang
kejelasan materi penyuluhan
3)      Memotivasi peserta untuk bertanya
materi yang belum jelas
4)      Membagikan leaflet

1. Observer

Uraian tugas:
1)      Mencatat nama, alamat dan jumlah
peserta
2)      Menjadi time keeper dalam
jalannya diskusi
3)      Mencatat pertanyaan yang diajukan
peserta
4)      Mengamati perilaku verbal dan non
verbal peserta selama proses penyuluhan
5)      Mengevaluasi hasil penyuluhan
dengan rencana penyuluhan

15

Anda mungkin juga menyukai