Anda di halaman 1dari 5

TUGAS DPES

PENGEMBANGAN DAN PENELITIAN KESEHATAN

Felicia Rusdi 00000006060


Jessica Louisa 00000006155
Joshua Edward 00000006081
Kevin Christian 00000006148
Leonklieff 00000006057
Marcella 00000008616
Maria Gabriella Ananta 00000006461
Virya Wijayati 00000005612

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) diupayakan agar mampu menyesuaikan


dengan perkembangan dan dinamika pembangunan kesehatan yang dihadapi
dalam penyelenggaraannya yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam SKN


dikelompokkan dalam subsistem;

 Upaya kesehatan
 Penelitian dan pengembangan kesehatan
 Pembiayaan kesehatan
 Sumber daya manusia kesehatan
 Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
 Manajemen, informasi dan regulasi kesehatan
 Pemberdayaan masyarakat

Untuk mendapatkan dan mengisi kekosongan data kesehatan dasar


dan/atau data kesehatan yang berbasis bukti perlu diselenggarakan kegiatan
penelitian dan pengembangan kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi
dan sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Penelitian dan
pengembangan kesehatan dikoordinasikan penyelenggaraannya oleh
Pemerintah
Subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan adalah pengelolaan
penelitian dan pengembangan, pemanfaatan dan penapisan teknologi dan
produk tenologi kesehatan yang diselenggarakan dan dikoordinasikan guna
memberikan data kesehatam yang bebasis bukti menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakan yang setinggi-tingginya. ujuan dari penyelenggaraan
subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan adalah terselenggaranya
kegiatan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dan produk
teknologi kesehatan, yang ditujukan untuk menghasilkan informasi kesehatan,
teknologi, produk teknologi, dan teknologi informasi (TI) kesehatan untuk
mendukung pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Prinsip-prinsip subsistem penelitian dan
pengembangan kesehatan terdiri dari:
 terpadu, berkesinambungan, dan paripurna
 akurat dan akuntabel
 persetujuan setelah penjelasan
 bekerja dalam tim secara cepat dan tepat
 norma agama
 kebenaran ilmiah
 perlindungan terhadap subjek penelitian dan etik

Unsur-unsur subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan terdiri


dari unsur-unsur area penelitian, pengembangan, dan penapisan:
 biomedis dan teknologi dasar kesehatan
 teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
 teknologi intervensi kesehatan masyarakat
 humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat
Subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan diselenggrakan untuk
memberikan data dan informasi di bidang kesehatan berbasis bukti.

Perkembangan penelitian dan pengembangan kesehatan telah mengalami


peningkatan, antara lain:
a. berbagai hasil penelitian, pengembangan, penapisan teknologi dan
produk teknologi kesehatan telah dimanfaatkan oleh pihak industri dan
masyarakat, diantaranya yaitu produksi vaksin flu burung, dan lain
sebagainya;
b. keberhasilan dalam pelaksanaan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan
riset-riset di bidang kesehatan lainnya yang hasilnya telah dijadikan
indikator kemajuan pembangunan kesehatan baik secara nasional
maupun lokal atau daerah;
c. telah dimulainya penyelenggaraan program saintifikasi jamu sejak awal
tahun 2010 dalam rangka pemanfaatan sumber daya tumbuh-tumbuhan
dari alam sebagai bagian dari pemeliharaan dan pengobatan penyakit

Meskipun perkembangan penelitian dan pengembangan kesehatan


telah mengalami peningkatan sebagaimana dimaksud di atas, namun masih
terdapat beberapa permasalahan antara lain:
a. masih rendahnya penguasaan dan penerapan teknologi kesehatan oleh
sumber daya manusia Indonesia khususnya oleh tenaga kesehatan;
b. masih rendahnya sumbangan hasil penelitian, pengembangan, dan
penapisan teknologi dan produk teknologi kesehatan bagi pembangunan
kesehatan;
c. masih lemahnya sinergi kebijakan pemanfaatan hasil penelitian,
pengembangan, dan penapisan teknologi dan produk teknologi kesehatan
bagi pembangunan kesehatan;
d. d.terbatasnya sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dalam
menjalankan profesi peneliti kesehatan;
e. terbatasnya kemampuan adopsi dan adaptasi teknologi dan produk
teknologi kesehatan;
f. masih rendahnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan hasil
penelitian dan mengembangkan teknologi dan produk teknologi
kesehatan;
g. masih lemahnya dukungan penyelenggaraan penelitian, pengembangan,
dan penapisan teknologi dan produk teknologi kesehatan;
h. h.hasil penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dan produk
teknologi kesehatan termasuk hasil penelitian kebijakan dan hukum
kesehatan belum banyak dimanfaatkan sebagai dasar perumusan
kebijakan dan perencanaan program dalam pengelolaan kesehatan.
Contoh 10 kegiatan penting penelitian dan pengembangan kesehatan
pada tahun 2014 :
1. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat
merupakan salah satu kegiatan utama pelayanan kesehatan di Indonesia
tahun 2014, dan sampai 5 tahun ke depan.
2. Studi Diet Total (SDT) merupakan riset gizi berskala nasional yang
pertama kali dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Balitbangkes).
3. MERS CoV dan Ebola; kedua penyakit ini merupakan issue besar dunia
2014, karena kekawatiran penularan antar negara, kematian dan
Pandemi. Sampai Desember 2014 masih terus ada kasus baru MERS CoV
di jazirah Arab dan Ebola di Afrika. Dunia dan Indonesia bersiaga
menghadapi hal ini. Di Indonesia, kepastian hasil dilakukan melalui
pemeriksaan Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Balitbangkes).
4. Simposium penelitian dan pengembangan Kesehatan regional Asia Pasifik
ke-2 tahun 2014. Dari kacamata Kesehatan secara umum, maka hubungan
Indonesia dengan negara lain amat penting, dalam 3 hal :
- Penyakit dapat menular antar negara, borderless
- Beberapa pakar Indonesia sejauh ini punya peran penting di WHO
- Kerjasama regional dalam kesehatan masyarakat amat baik
5. Studi Kohor penyakit tidak menular (PTM) dan tumbuh kembang anak
(TKA). Balitbangkes melakukan penelitian kohor, mengikuti ribuan orang
selama sampai 20 tahun, untuk melihat perubahan2 yang ada dalam TKA
dan PTM. Bentuk studi mengikuti perkembangan sekelompok orang
sampai puluhan tahun ini merupakan format studi penelitian ideal.
6. Pada 25 November 2014 diselenggarakan acara Sarasehan "Kemitraan
Membangun Kemandirian Menuju Indonesia Sehat dan Sejahtera
Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-50". Secara umum ada 2
konsep penting kesehatan masyarakat yang berkait dengan acara ini :
- Pengertian "Social Determinant of Health"
- Masalah Kesehatan tidak bisa hanya diselesaikan oleh orang kesehatan
semata, perlu peran serta banyak sektor.
7. LitBang Jamu dan Tanaman Obat
Dari sudut tugas penelitian dan pengembangan telah dilakukan:
- Penelitian Saintifikasi Jamu,
- Penelitian Tanaman Obat
- Analisa hasil Riset Tanaman Obat dan Jamu (Ristoja), dll
8. Ujicoba penelitian Analisa Cemaran Kimia Makanan (ACKM) dan Riset
Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit (Rikhus Vektora)
9. Rikhus Budaya; pada tahun 2014 Balitbangkes sudah melakukan 20
penelitian etnografi. Dari kacamata kesehatan masyarakat secara umum
maka aspek budaya setempat jelas memegang peranan amat penting.
Keyakinan budara seseorang akan amat mempengaruhi pengertian
perilakunya tentang konsep sehat - sakit, dll.
10. Badan Litbangkes mengadakan “Parade Hasil Penelitian Kesehatan
Tahun 2014”. Dari kacamata penelitian maka ada 3 tujuan acara ini:
- Tanggung jawab akuntabilitas publik
- Diseminasi ke penanggung jawab program
- Sosialisasi ke masyarakat

Anda mungkin juga menyukai