Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN KESEHATAN

PENGARUH MASSAGE PERINEUM PADA MASA KEHAMILAN


TRIMESTER KE III
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II
Dosen pengampu : Naning Widayanti,S.Kep.,Ners

Disusun Oleh :

Ajeng Amanda Thayeb (C1814201016)


S1 Keperawatan / 2A

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHTASIKMALAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang” Pendidikan Kesehatan Pengaruh
Massage Perineum Pada Masa Kehamilan Trimester Ke III ” Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Naning Widayanti,S.Kep.,Ners yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan laporan kami dengan baik.
Laporan ini kami buat dengan semaksimal mungkin, walaupun kami menyadari masih
banyak kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu kami mengharapkan saran
ataupun kritik dan yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan makalah
ini.Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca maupun kami.

Tasikmalaya, 27 Juni 2020

Penulis
BAB I
LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan suatu periode krisis situasi yang dapat menimbulkan stress
dikarenakan oleh perubahan psikologi yang terjadi saat kehamilan. Dan rasa cemas itu hadir saat
menjelang proses persalinan pada trimester 3. Ibu cemas akan adanya rasa nyeri saat proses persalinan
serta cemas akan kondisi bayi yang dilahirkannya (Bobak,2006). Akibat dari kecemasan yang tidak
tertangani dapat mengakibatkan kondisi abnormal saat proses persalinan

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan
kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan (Stuart, 2007). Adapun faktor–faktor yang
mempengaruhi kecemasan adalah faktor internal meliputi pendidikan, pengetahuan dan penyakit
yang dialami, faktor eksternal meliputi dukungan keluarga, tenaga medis, lingkungan fisik, sosial dan
dan biologis. Gejala yang timbul yang biasa dialami pada ibu hamil menjelang persalinan ibu akan
tampak khawatir, jantung berdebar – debar, gangguan tidur, gangguan pencernaan serta sakit kepala
(Hidayat, 2006).

Intervensi yang bisa diberikan untuk ibu hamil menjelang persalinan adalah dengan
memberikan penyuluhan kesehatan terkait dengan persiapan persalinan salah satu diantaranya adalah
pijat perineum dan hypnobrithing untuk mengurangi rasa nyeri persalinan.

Pijat perineum merupakan teknik memijat perineum yang dilakukan 2 minggu sebelum
persalinan bermanfaat untuk melembutkan jaringan ikat, melancarkan peredaran darah, relaksasi.
Tindakan ini dapat membatu mencegah terjadinya rupture perineum dan nyeri luka post episiotomy
dan nyeri jahitan luka perineum. Apabila pijat perineum dilakukan secara tepat akan menurunkan
nyeri persalinan yang disebabkan karena nyeri robekan perineum dan jahitan sekaligus mengurangi
rasa khawatir terhadap persal;inan yang akan dihadapi (Indivara, 2009 dan Aprilia, 2010).

Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan dan terjadi
pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan
perineum disebabkan oleh faktor ibu (paritas, jarak kelahiran dan berat badan bayi), pimpinan
persalinan yang salah, riwayat persalinan, ekstraksivakum, trauma alat dan episiotomi (Wiknjosastro,
2005).

Berdasarkan hasil uji Mc Nemar bahwa Pengaruh pijat perineum pada ibu hamil trimester 3
terhadap tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan pijat perineum. Didapatkan data
responden yang mengalami kecemasan ringan sebelum diajarkan pijat perineum sebanyak 4
responden dan setelah diajarkan pijat perineum menjadi 0 responden. Sedangkan responden yang
mengalami kecemasan sedang sebelum diajarkan pijat perineum sebanyak 11 responden dan setelah
diajarkan pijat perineum menjadi sebanyak 3 responden. Dari hasil penelitian tampak bahwa Pijat
perineum berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3. Hal ini disebabkan
karena pijat perineum dapat meningkatkan endorphin sehingga ibu hamil mengalami ketenangan dan
rileks sehingga perineum menjadi elastic (Aprilia, 2010 ).

Pijat perineum merupakan salah satu mekanisme koping bagi ibu sehinggaibu berada dalam
kenyamanan. Kondisi ini menyebabkan perineum menjadi elastis. Ditinjau dari segi psikologi pijat
perineum menimbulkan perasaan senang dan nyaman sehingga dapat menurunkan kekhawatiran,
ketakutan menghadapi persalinan serta dapat menurunkan nyeri.
BAB II
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN
A. Topik : Kehamilan
B. Sub Topik : Pengaruh massage perineum terhadap tingkat kecemasan ibu hamil
trimester ke III
C. Sasaran : Ibu hamil
D. Hari/tanggal : Sabtu / 27 juni 2020
E. Waktu : 20 menit
F. Tempat : Puskesmas Tenawati
G. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang massage perineum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian Massage perineum.
b. Untuk mengetahui fungsi Massage perineum.
c. Untuk mengetahui manfaat dari pijat perineum.
d. Untuk mengetahui indikasi perlunya massage perineum.
e. Untuk mengetahui kontraindikasi dilakukannya massage perineum.
f. Untuk mengetahui kapan waktu dilakukannya pijat perineum
g. Untuk mengetahui prosedur dilakukannya massage perineum
h. Analisa jurnal
H. Materi Penyuluhan
1. Pengertian massage perineum
2. Fungsi Massage perineum
3. Manfaat dari pijat perineum
4. Indikasi perlunya massage perineum
5. Kontraindikasi dilakukannya massage perineum
6. Kapan waktu dilakukannya pijat perineum
7. Prosedur dilakukannya massage perineum
8. Analisa jurnal
I. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
J. Media
 Power point
 LCD proyektor
 Laptop
K. Proses Kegiatan

Tahap Kegiatan Kegiatan Waktu Media


Kegiatan Pemateri/ Peserta
penyuluh
Pendahulua  Memberi salam  Menjawab 2 menit  Power
n  Memperkenalkan diri salam Point
 Kontrak waktu  Memperhat  LCD
 Membuka penuluhan. ikan proyekt
 Menjelaskan materi  Menjawab or
secara umum kontrak  Laptop
waktu
 Memperhat
ikan
 Memperhat
ikan
Penyajian (penjelasan point materi )  Memperhat 6 menit  Power
ikan Point
 Memperhat  LCD
ikan Proyekt
or
 Laptop

Evaluasi Menanyakan kepada peserta Menjawab 5 menit  Power


tentang materi yang telah pertanyaan Point
diberikan, dan memberi  LCD
reinforcement kepada peserta Proyekt
yang dapat menjawab or
pertanyaan :  Laptop
(point materi )
Penutup  Meyimpulkan materi  Mendengar 7 menit  Power
yang telah dibahas dan kan Point
memperjelas jawaban  Menjawab  LCD
yang telah ditanyakan salam Proyekt
 Menutup pertemuan or
dan mengucapkan  Laptop
salam
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Massage Perineum
Perineum adalah salah satu jalur yang dilalui pada saat proses persalinan dapat robek
ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluarnya bayi
(episiotomi) (Herdiana, 2007).
Pemijatan perineum adalah teknik memijat perineum pada waktu hamil atau beberapa
minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan
elastisitas perineum.
Massage perineum adalah teknik memijat perineum di saat hamil atau beberapa
minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan perubahan hormonal yang melembutkan
jaringan ikat, sehingga jaringan perineum lebih elastis dan lebih mudah meregang.
Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun
episiotomi. Teknik ini dapat dilakukan satu kali sehari selama beberapa minggu terakhir
kehamilan di daerah perineum (area antara vagina dan anus) (Aprilia, 2010).
Pijat perineum adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah,
elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul. Teknik ini, jika dilatih pada tahap akhir
kehamilan (mulai minggu ke-34) sebelum persalinan, juga akan membantu mengenali dan
membiasakan diri dengan jaringan yang akan dibuat rileks dan bagian yang akan dilalui oleh
bayi. (Mongan, Marie FM. Hypno birthing.2007)
B. Fungsi Massage Perineum
Pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling
tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. Pijat perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu
hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat
aman dan tidak berbahaya.
Catatan : Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi
herpes genital, vaginitis, infeksijamur, infeksi saluran kemih, atau infeksi menular yang dapat
menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.

Tujuan dari pijat perineum selama kehamilan, yaitu :

1. Dapat membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan tersebut akan


membuka tanpa resistensi pada saat persalinan,untuk mempermudah lewatnya bayi.
2. Untuk peningkatan elastisitas perineum sehingga melahirkan bayi dengan perineum
tetap utuh.
3. Untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, dan relaksasi otot-otot dasar panggul.
4. Mempersiapkan jaringan perineum menghadapi situasi saat proses persalinan
terutama pada saat kepala janin crowning perineum lebih rileks (Beckmann and
Andrea J, 2006)
C. Manfaat Massage Perineum
1. Dapat mengurangi robekan perineum.
2. Membantu menyiapkan mental ibu pada saat dilakukan pemeriksaan dalam (VT).
3. Meningkatkan psikologis dan kedekatan terhadap pasangan.
4. Perineum tidak ruptur baik spontan maupun episiotomi, bila sampai ruptur perineum
tidak sampai melebihi derajat 2 (selaput lendir vagina, kulit perineum dan otot
perineum).
5. Jika sampai terjadi ruptur perineum pada kehamilan sebelumnya, pemijatan perineum
dapat mempercepat proses penyembuhan perineum

D. Indikasi Massage Perineum


1. Pemijatan perineum lebih baik dilakukan pada wanita hamil dengan umur maksimal
sekitar 30 tahun.
2. Pada ibu primigravida, karena jaringan di vagina lebih padat dibanding multigravida
3. Pada perineum yang kaku.
Perineum yang kaku dapat menghambat persalinan Kala II yang
meningkatkan resiko kematian bayi dan menyebabkan kerusakan–kerusakan jalan
lahir yang luas. Perineum kaku adalah tidak elastisnya struktur sekitarnya yang
menempati pintu bawah panggul di sebalah anterior dibatasi oleh simpisis pubis,
disebelah posterior oleh OS cogcigis. Keadaan demikian dapat dijumpai pada
primigravida yang umurnya lebih dari 35 tahun yang lazim disebut primitua. Dengan
adanya perineum kaku maka robekan sewaktu kepala lahir tidak dapat dihindarkan.
4. Perempuan yang pernah dilakukan episiotomi.
Jika sampai terjadi rupture perineum, pemijatan perineum dapat mempercepat
proses penyembuhan perineum. Penelitian yang diterbitkan di Amerika Journal
Obstetrician and Gynecology menyimpulkan bahwa pemijatan perineum selama
kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan
pascamelahirkan. The Cochrane Review merekomendasikan bahwa pemijatan
perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui
keuntungan dari pemijatan perineum ini. Pemijatan perineum ini sangat aman dan
tidak berbahaya.
E. Kontra Indikasi Massage Perineum
1. Pada wanita yang belum melakukan hubungan seks.
2. Ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi saluran kemih, infeksi
jamur, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan
memperparah penyebaran infeksi
F. Waktu Pelaksanaan Massage Perineum
Pelaksanaan masase perineum membutuhkan waktu lebih kurang 5-10 menit setiap
harinya, dimulai pada usia kehamilan 34 minggu sehari sekali, sampai janin lahir. Massase
perineum paling efektif dilakukan untuk ibu hamil primi. Masase perineum ini dilakukan
dengan menggunakan minyak yang dilakukan oleh wanita nulipara atau pasangannya. Dalam
referensi lain dijelaskan bahwa pemijatan perineum sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak
enam minggu sebelum hari-H persalinan. Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-6 kali dalam
seminggu secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan, pemijatan
dilakukan setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:
1. Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.
2. Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.
3. Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban mulai
keluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah dimulai.
G. Prosedur Pelaksanaan Massage Perineum

No Tindakan Keterangan Gambar


1. Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan Untuk menjaga
pastikan kuku ibu tidak panjang. kebersihan
tangan sebelum
dilakukan
pemijatan
kedalam vagina.

2. Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Posisi yang


Ada yang berbaring miring dan dilakukan untuk
menggunakan bantal untuk menyangga membuka
kaki mereka. Ada yang menggunakan vagina lebih
posisi semi-litotomi. lebar

3. Gunakan minyak zaitun, minyak vitamin Minyak


E, minyak kelapa, atau sweet almond yang digunakan
dan usapkan ke telapak tangan dan jari sebagai pelumas
untuk
mempermudah
pemijatan
4. Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari Gerakan ini
lainnya bila ibu tidak sampai) sekitar 2-3
cm di dalam vagina. untuk
memperlancar
peredaran darah
dan membentuk
keelastisan
perineum
5. Tekan ke bawah dan kemudian Perlahan-lahan
menyamping pada saat yang bersamaan. coba regangkan
Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas daerah tersebut
selama 2 menit sampai daerah tersebut sampai ibu
menjadi tidak terlalu berasa dan ibu merasakan
tidak terlalu merasakan perih lagi. sensasi seperti
terbakar, perih,
atau tersengat.
6. Lakukan pemijatan ini selama 10 menit Pemijatan secara
dan lakukan secara perlahan perlahan untuk
menghindari
terbukanya
uretra

H. Analisa Jurnal ( Pico ) Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Kecemasan


Ibu Trimester III di Puskesmas Manyaran

No Kriteria Jawab Pembahadan &


critical thinking
1. Populasi terdiri dari
P Ya
pemeriksaan
Antenataal Care di
Puskesmas
Manyaran sejumlah
18 responden

2. Penelitian ini
I Ya
menggunakan
metode penelitian
analitik komparasi
karena peneliti
mencoba mengkaji
adanya pengaruh
pijat perineum
terhadap
kecemasan pada
ibu trimester 3
dengan pendekatan
cross sectional
litian ini
menggunakan
penelitian
3.
C Tidak Tidak
ada
jurnal
pemba
nding

4. Responden
O Ya
penelitian rerata
memiliki riwayat
persalinan tidak
bermasalah,
pendidikan SLTA,
Pekerjaan IRT,
Kehamilan Pertama
dan usia < 25
tahun. Uji statistik
menggunakan Uji
Mc Nemar
menunjukan
terdapat pengaruh
pada ibu hamil
trimester 3 yang
melakukan pijat
perineum terhadap
penurunan tingkat
kecemasan, ibu
yang sebelum
diajarkan pijat
perineum dengan
tingkat kecemasan
ringan sebanyak 4
menurun menjadi 0
atau tidak memiliki
kecemasan setelah
ibu melakukan pijat
perineum
sedangkan ibu yang
sebelumnya
memiliki tingkat
kecemasan sedang
sebanyak 11
menurun menjadi
kecemasan ringan
sebanyak 3 setelah
diajarkan pijat
perineum
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpuan
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan bahwa sebagian besar ibu
mempunyai riwayat persalinan yang tidak bermasalah, dengan tingkat pendidikan rata – rata
SLTA, untuk riwayat pekerjaan rata – rata ibu rumah tangga, riwayat kehamilan mayoritas
anak pertama, dan usia ibu mayoritas > 25 tahun. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh
pijat perineum pada ibu hamil trimester 3 terhadap tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
dilakukan pijat perineum. Rata – rata responden yang awalnya mengalami kecemasan ringan
sebanyak 4 setelah diajarkan pijat perineum menjadi tidak ada yang mengalami kecemasan,
sedangkan responden yang awalnya mengalami kecemasan sedang sebanyak 11 responden
dan setelah diajarkan pijat perineum menjadi 3 responden yang mengalami kecemasan sedang
dan 8 responden tingkat kecemasannya menjadi kecemasan ringan. Dengan demikian bahwa
pijat perineum berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3
B. Saran
Peneliti menyarankan bagi fasilitas pelayanan kesehatan bahwa pijat perineum dapat
diaplikasikan sebagai salah satu intervensi pada ibu hamil trimester 3 dalam mengurangi
tingkat kecemasan pada ibu hamil saat menjelang persalingan. Selain itu pijat perineum dapat
digunakan sebagai salah satu sumber referensi dalam ilmu keperawatan maternitas terkait
pengembangan penatalaksanaan keperawatan mandiri untuk mengurangi kecemasan pada ibu
hamil trimester 3 saat menjelang persalinan
DAFTAR PUSTAKA

https://onesearch.id/Record/IOS3943.3077?widget=1&repository_id=5336

Aprilia, Yesie. 2010. Hipnostetri. Jakarta : Gagas Media


F. Mongan, Marie. 2007. Hypno Birthing The Mongan Method. Jakarta : BIP
(BhuanaIlmuPopuler) KelompokGramedia

Indriarti,MT.2008. SenamHamildanBalita.Jogjakarta:penerbitCemerlang Publishing.

Muhimah, Nanik. 2010. SenamHamilKhususibuhamil . Jogjakarta:penerbit


power book.

Sinclair, Constance. 2003. BukuSakuKebidanan. Jakarta : EGC

Woolfson, Julian. 2004. Seri AsuhanKebidananMualdanmuntahKehamilan.


Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai