Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KONSEP PERAWATAN ANAK DENGAN PENYAKIT KRONIS/TERMINAL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak II
Diampu oleh : Hani Handayani M.Kep

Disusun Oleh :

Risna Siti Nuramanah (C1814201066)

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Anak
Dengan Penyakit Keronis atau Terminal. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Keperawatan Anak II di Jurusan S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Hani Handayani, M.Kep selaku pembimbing dan semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua..
Akhir kata penulis mengucapakan terima kasih

Tasikmalaya, 23 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................i


Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian .......................................................................................................3
B. Etiologi............................................................................................................4
C. Menifestasi Klinis............................................................................................5
D. Perilaku Pasien Terhadap Penyakit Terminal.................................................6
E. Asuhan Keperawatan Yang Diperlukan Pada Anak Yang Mengalami
Penyakit Terminal.............................................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.........................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat adalah profesi yang di fokuskan pada perawat
individu, keluarga, dan masyarakat, sehingga mereka dapat mencapai,
mempertahan kan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan
kualitas hidup dari lahir sampai mati.bagaimana peran perawat dalam
menangani pasien yang sedang menghadapi proses terminal{sakaratul
maut}.
Peran perawat sangat konprehensif dalam menangani pasien
karena peran perawat adalah membimbing rohani pasien yang
merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam
upaya memenuhi kebutuhan biologis-psikologis-sosiologis-spiritual
(APA,1992).
Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatam telah
menjadiketetapan WHO yang menyatakan bahwa aspek
agama{spiritual}merupakan salah satu unsurdari pengertian kesehatan
seutuh nya (WHO,1984). oleh karena itu di butuhkan dokterdan
terutam perawat untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien.karena
peran perawat yang konfrehensif tesebut pasien senan tiasa
mendudukan peran perawat tugas mulia mengantarkan pasien di akhir
hayatnya dan perawat juga dapat bertindak sebagai
fasilitator{memfasilitasi}agar pasien tetap melakukan yang terbaik
septimal mungkin sesuai dengan kondisinya.namun peran spiritual ini
sering kali diabaikan oleh perawat.padahal aspek sritual ini sangat
penting terutama untuk pasien terminal yang di diagnose harapan
sembuh nya sangat tipis dan mendekati sekaratul maut{terminal}.
Menurut Dadang Hawari(1977,53)”orang yang mengalami
penyakit terminal lebih banyak menjiwai penyakit kejiwaan,krisis

1
spiritual,dan krisis kerohanian sehingga pembinaan kerohanian saat
klien terminal perlu mendapat kan perhatian khusus”
Pasien terminal biasanya rasa depresi yang berat,perasaan marah
terhadap ketidak berdayaan dan keputus asaan.dalam fase akhir
kehidupan nya ini,pasien tersebut selalu berada di samping perawat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu :
1. Bagaimana pengertian penyakit kronis/terminal ?
2. Bagaimana etiologi penyakit terminal ?
3. Bagaimana manifestasi klinis penyakit terminal ?
4. Bagaimana perilaku pasien terhadap penyakit terminal ?
5. Bagaimana asuhan keperawatan yang diperlukan pada anak yang
mengalami penyakit terminal ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini yaitu
untuk mengetahui :
1. Pengertian penyakit kronis/terminal
2. Etiologi penyakit kronis/terminal
3. Menifestasi Klinis penyakit kronis/terminal
4. Perilaku Pasien Terhadap Penyakit Terminal
5. Asuhan Keperawatan Yang Diperlukan Pada Anak Yang
Mengalami Penyakit Terminal

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian penyakit kronis/terminal

Penyakit terminal adalah suatu penyakit yag tidak bisa


disembuhkan lagi. Kematian adalah tahap akhir kehidupan. Kematian
bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti periode sakit
yang panjang.Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu
menunggu yang tua.

Kondisi Terminal adalah: Suatu proses yang progresif menuju


kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik ,
psikososial dan spiritual bagi individu. (Carpenito ,1995 )

Pasien Terminal adalah : Pasien –pasien yang dirawat , yang


sudah jelas bahwa mereka akan meninggal atau keadaan mereka makin
lama makin memburuk. (P.J.M. Stevens, dkk ,hal 282, 1999 )

Pendampingan dalam proses kematian adalah Suatu


pendampingan dalam kehidupan , karena mati itu termasuk bagian dari
kehidupan . Manusia dilahirkan , hidup beberapa tahun , dan akhirnya
mati. Manusia akan menerima bahwa itu adalah kehidupan, dan itu
memang akan terjadi, kematian adalah akhir dari kehidupan ( P.J.M.
Stevens, dkk, 282,1999 ).Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan
tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang
bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).

Penyakit pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat


diobati, bersifat progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif
( mengurangi gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas hidup. ( Tim
medis RS Kanker Darmais, 1996) Kondisi Terminal adalah: Suatu
3
proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan
proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu.
(Carpenito ,1995 )

Pasien Terminal adalah : Pasien–pasien yang dirawat, yang


sudah jelas bahwa mereka akan meninggal atau keadaan mereka makin
lama makin memburuk. (P.J.M. Stevens, dkk ,hal 282, 1999 )

Bisa dikatakan Penyakit terminal adalah lanjutan dari penyakit


kronik/ penyakit akut yang sifatnya tidak bisa disembuhkan dan
mengarah pada kematian

Pasien terminal illness adalah pasien yang sedang menderita


sakit dimana tingkat sakitnya telah mencapai stadium lanjut sehingga
pengobatan medis sudah tidak mungkin dapat menyembuhkan lagi.
Oleh karena itu, pasien terminal illnes harus mendapatkan perawatan
paliatif yang bersifat meredakan gejala penyakit, namun tidak lagi
berfungsi untuk menyembuhkan. Jadi fungsi perawatan paliatif pada
pasien terminal illnes adalah mengendalikan nyeri yang dirasakan serta
keluhan-keluhan lainnya dan meminimalisir masalah emosi, sosial dan
spiritual. Penjelasan tersebut mengindikasi bahwa pasien terminal
illness adalah orang-orang sakit yang diagnosis dengan penyakit berat
yang tidak dapat disembuhkan lagi dimana prognosisnya adalah
kematian.

B. Etiologi Penyakit Terminal pada Anak

1. Infeksi Saluran Nafas Bawah, Pneumonia dan Bronkhitis

2. Malaria

3. Diare

4
4. Campak

5. Tetanus

6. Infeksi Selaput Otak (Meningitis)

7. Difteri

8. Penyakit kanker

9. Akibat kecelakaan fatal

C. Manifestasi Klinis Pada Pasien Terminal

1. Fisik

a. Gerakan pengindraan menghilang secara berangsur – angsur


dari ujung kaki dan ujung jari

b. Aktifitas dari GI berkurang

c. Reflek mulai menghilang

d. Kulit kebiruan dan pucat

e. Denyut nadi tidak teratur dan lemah

f. Nafas berbunyi keras dan cepat ngorok

g. Penglihatan mulai kabur

h. Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri

i. Klien dapat tidak sadarkan diri

2. Psikososial

5
Sesuai fase-fase kehilangan menurut seorang ahli E.Kubbler
Ross mempelajari respon-respon atas menerima kematian dan maut
secara mendalam dan hasil penelitiannya yaitu :

a. Respon kehilangan

1) Rasa takut diungkapkan dengan ekspresi wajah , keakutan,


cara tertentu untuk mengatur tangan

2) Cemas diungkapkan dengan cara menggerakan otot rahang


dan kemudian mengendor

3) Rasa sedih diungkapkan dengan mata setengah terbuka /


menangis

b. Hubungan dengan orang lain

Kecemasan timbul akibat ketakutan akan


ketidakmampuan untuk berhubungan secara interpersnal serta
akibat penolakan.

D. Perilaku Pasien Terhadap Penyakit Terminal

Kubler- Ross (dalam Taylor, 1999) merumuskan lima tahap


ketika seseorang dihadapkan pada kematian. Kelima tahap tersebut
antara lain:

1. Denial (penyangkalan)

Respon dimana klien tidak percaya atau menolak terhadap apa


yang dihadapi atau yang sedang terjadi. Dan tidak siap terhadap
kondisi yang dihadapi dan dampaknya. Ini memungkinkan bagi
pasien untuk membenahi diri. Dengan berjalannya waktu, sehingga
tidak refensif secara radikal.

6
Penyangkalan merupakan reaksi pertama ketika seseorang
didiagnosis menderita terminal illness. Sebagian besar orang akan
merasa shock, terkejut dan merasa bahwa ini merupakan kesalahan.
Penyangkalan adalah awal penyesuaian diri terhadap kehidupan
yang diwarnai oleh penyakit dan hal tersebut merupakan hal yang
normal dan berarti.

2. Anger (Marah)

Fase marah terjadi pada saat fase denial tidak lagi bisa
dipertahankan. Rasa kemarahan ini sering sulit dipahami oleh
keluarga atau orang terdekat oleh karena dapat terpicu oleh hal-hal
yang secara normal tidak menimbulkan kemarahan. Rasa marah ini
sering terjadi karena rasa tidak berdaya, bisa terjadi kapan saja dan
kepada siapa saja tetapi umumnya terarah kepada orang-orang yang
secara emosional punya kedekatan hubungan.

Pasien yang menderita terminal illness akan mempertanyakan


keadaan dirinya, mengapa ia yang menderita penyakit dan akan
meninggal. Pasien yang marah akan melampiaskan kebenciannya
pada orang-orang yang sehat seperti teman, anggota keluarga,
maupun staf rumah sakit. Pasien yang tidak dapat mengekspresikan
kemarahannya misalnya melalui teriakan akan menyimpan sakit
hati. Pasien yang sakit hati menunjukkan kebenciannya melalui
candaan tentang kematian, mentertawakan penampilan atau
keadaannya, atau berusaha melakukan hal yang menyenangkan
yang belum sempat dilakukannya sebelum ia meninggal.

Kemarahan merupakan salah satu respon yang paling sulit


dihadapi keluarga dan temannya. Keluarga dapat bekerja sama
dengan terapis untuk mengerti bahwa pasien sebenarnya tidak
marah kepada mereka tapi pada nasibnya.
7
3. Bargaining (menawar)

Klien mencoba untuk melakukan tawar menawar dengan tuhan


agar terhindar dari kehilangan yang akan terjadi, ini bisa dilakukan
dalam diam atau dinyatakan secara terbuka. Secara psikologis tawar
menawar dilakukan untuk memperbaiki kesalahan atau dosa masa
lalu. Pada tahap ini pasien sudah meninggalkan kemarahannya
dalam berbagai strategi seperti menerapkan tingkah laku baik demi
kesehatan, atau melakukan amal, atau tingkah laku lain yang tidak
biasa dilakukannya merupakan tanda bahwa pasien sedang
melakukan tawar-menawar terhadap penyakitnya.

4. Depresi

Tahap keempat dalam model Kubler-Ross dilihat sebagai


tahap di mana pasien kehilangan kontrolnya. Pasien akan merasa
jenuh, sesak nafas dan lelah. Mereka akan merasa kesulitan untuk
makan, perhatian, dan sulit untuk menyingkirkan rasa sakit atau
ketidaknyamanan. Rasa kesedihan yang mendalam sebagai akibat
kehilangan (past loss & impending loss), ekspresi kesedihan ini
verbal atau nonverbal merupakan persiapan terhadap kehilangan
atau perpisahan abadi dengan apapun dan siapapun.

Tahap depresi ini dikatakan sebagai masa ‘anticipatory grief’,


di mana pasien akan menangisi kematiannya sendiri. Proses
kesedihan ini terjadi dalam dua tahap, yaitu ketika pasien berada
dalam masa kehilangan aktivitas yang dinilainya berharga, teman
dan kemudian mulai mengantisipasi hilangnya aktivitas dan
hubungan di masa depan.

5. Penerimaan (acceptance)

8
Pada tahap ini pasien sudah terlalu lemah untuk merasa marah
dan memikirkan kematian. Beberapa pasien menggunakan
waktunya untuk membuat perisapan, memutuskan kepunyaannya,
dan mengucapkan selamat tinggal pada teman lama dan anggota
keluarga.

Pada tahap penerimaan ini, klien memahami dan menerima


keadaannya yang bersangkutan mulai kehilangan interest dengan
lingkungannya, dapat menemukan kedamaian dengan kondisinya,
dan beristirahat untuk menyiapkan dan memulai perjalanan
panjang.

E. Asuhan Keperawatan Yang Diperlukan Pada Anak Yang Mengalami


Penyakit Terminal

Asuhan keperawatan yang diperlukan dan digunakan pada anak


yang mengalami penyakit terminal adalah ”PALLIATIVE CARE”
tujuan perawatan paliatif ini adalah guna untuk meningkatkan kualitas
hidup anak dengan kematian minimal mendekati normal, diupanyakan
dengan perawatan yang baik hingga pada akhirnya menuju pada
kematian

1. Palliatife Care

a. Menambah kualitas hidup (anak) pada kondisi terminal.

b. Perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri,


dypsnea) dan kondisi(kesendirian) dimana pada kasus ini
mengurangi kepuasan atau kesenangan hidup anak.

c. Mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah


psikologi,social atau spiritualnya dari anak dalam kondisi
terminal.

9
2. Prinsip Dari Perawatan Palliative Care

a. Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari


pasient dan keluarga pasien.

b. Dukungan untuk caregiver

c. Palliateve care merupakan accses yang competent dan


compassionet

d. Mengembangkan professional dan social support untuk


pediatric palliative care

e. Melanjutkan serta mengembangkan pediatrik palliative care


melalui penelitian dan pendidikan

3. Palliative Care Plane (Rencana Asuhan Perawatan Palliative)

a. Melibatkan seorang partnership antara anak, keluarga, orang


tua, pegawai, guru, staff sekolah dan petugas keseatan yang
professional

b. Suport phisik, emosinal, pycososial, dan spiritual khususnya

c. Melibatkan anak pada self care

d. Anak memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi


(kondisi penyakit terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai

e. Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik


guna memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan
pengaharapan dari anak dan keluarga.

10
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT
TERMINAL

A. PENGKAJIAN

1. Biodata Pasien

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Tanggal masuk RS :

No.RM :

Diagnosa medis :

Nama orang tua :

Umur orang tua :

Pekerjaan :

Agama :

Alamat :

2. Keluhan Utama

Biasanya klien dengan penyakit terminal dengan keluhan tidak enak


badan,berupa:

a. Gerakan pengindraan menghilang secara berangsur – angsur dari


ujung kaki dan ujung jari

b. Reflek mulai menghilang

11
c. Kulit kebiruan dan pucat

d. Denyut nadi tidak teratur dan lemah

e. Nafas berbunyi keras dan cepat ngorok

f. Penglihatan mulai kabur

g. Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri

h. Klien dapat tidak sadarkan diri

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Kaji mengenai keluhan yang dirasakan oleh pasien,misalnya


penglihatan mulai kabur.

b. Riwayat kesehatan dahulu

Kaji penyakit yang pernah di alami oleh pasien,baik yang ada


hubungan nya dengan penyakit yang di alami saat ini.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Kaji apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit


yang sama dengan klien.

4. Kebiasaan Sehari-hari

Kaji tentang kebiasaan yang dilakukan oleh pasien atau orang


tua pasien sebelum sakit dan saat sakit.biasanya mencakup:

a. Nutrisi

b. Eliminasi
12
c. Pola istirahat dan tidur

d. Pola kebersihan

B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum

Bagaimana keadaan klien,apakah letih,lemah,atau sakit berat

2. Tanda vital

a. Suhu: tidak normal>37

b. Nadi: tidak normal{lemah&lambat}>70x/i

c. Pernafasan: tidak normal>16x/i

d. Tekanan darah:tidak normal{menurun}

3. Kepala

Kulit kepala,rambut,serta bentuk kepala,apakah ada kelainan,atau


lesi pada kepala.

4. Wajah

Bentuk wajah simetris

5. Mata

a. Konjungtiva:anemis

b. Sclera:ikterik

c. Pupil:reflek{-}

13
6. Telinga

Pendengaran{-}pendengaran terakhiryang hilang pada pasien


terminal

7. Hidung

Bentuk hidung simetris, keadaan bersih/tidak,ada tidak secret pada


hidug,serta cairan yang keluar,ada sinus/tidak,dan terdapat ngguan
dalam penciuman.

8. Thoraks

Bentuk dada simetris/tidak,dan mengalami ngguan pada pernafasan.

9. Abdomen

Bagaimana bentuk abdomen,turgor kulit kering.

10. Integumen

Warna kulit pucat,turgor kulit kering,terdapat nyeri tekan pada


kulit,,kulit teraba dingin.

11. Ekstremitas

Terdapat kelemahan fisik,kelemahan otot,dan kehilangan


sensasi dan gerakan pada ekstremitas.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan


penyakit terminal dan ancaman kematian

14
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
kehilangan nafsu makan, tidak tertarik pada makanan.

3. Takut/ cemas berhubungan dengan diagnosa, terapi, dan prognosis

4. Berduka antisipasi berhubungan denga ancaman kematian anak

D. INTERVENSI

Diagnosa keperawatan Intervensi Rasional

1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan


penyakit terminal dan ancaman kematian

a. Keterbatasan Aktifitas

b. Mengurangi ketidak mampuan.

c. Mempertahan kan fungsi social

d. Mempertahankan sikap tubuh yang baik

e. Mempertahankan kebebasan gerak sendi dan kekuatan

f. Istirahat dan aktifitas yang cermat

g. Mempertaankan daya tahan fisik dan ADL 1.

h. Agar klien dapat mempertahan kan kemampuan

i. Agar klien tetap bisa mempertahan kan fungsi social

j. Agar klien tetep bisa mempertahankan sikap tubuh yang


baik

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


kehilangan nafsu makan tau tidak tertarik pada makanan.

15
3. Takut atau cemas berhubungan dengan dianosa dan terapi dan
prognosis

4. Berduka antisipasi berhubungan dengan acaman kematian anak

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit
yang menuju ke arah kematian. Contohnya seperti penyakit
kanker,diare pada anak atau penyakit terminal ini dapat dikatakan
harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis sudah
give up (menyerah) dan seperti yang di katakan di atas tadi penyakit
terminal ini mengarah kearah kematian.
Maka adanya saling keterkaitan antara penyakit kronik dan
terminal. Singkatnya yaitu penyakit terminal adalah lanjutan dari
penyakit kronik. Kita sebagai perawat pediatric harus tahu perbedaan
anak dengan kondisi kronik atau terminal. Penanganan untuk keduanya
ada keterkaitan misalnya untuk asuhan keperawatan anak dengan
penyakit kronik dan Terminal yaitu dengan palliative care dimana
perawatan paliatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
anak dengan kematian minimal mendekati normal, diupayakan dengan
perawatan yang baik hingga pada akhirnya menuju pada kematian.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan adanya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sabda.org/c3i/dabda_5_fase_dalam_menghadapi_kematian
Diakses Tanggal 23 September 2020 Pukul 14: 06 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai