OLEH:
KELOMPOK 5 | KELAS A
Sri Wita Hatibae 841420026
Sri Ilvana Rahman 841420034
Yayuk Yudistira Mauke 841420126
Pratiwi Djibu 841420018
Alfarhan Sidik Yahya 841420016
Agnes Pandaleke 841420003
Izzatul Magfirah Baba 841420019
Astri Hidayatullah A. Azis 841420020
Subhan Muttaqin Bilondatu 841420070
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya
dan telah melindungi penyusun hingga dapat menyusun dan menyelesaikan laporan mata kuliah
Keperawatan Anak 2 “Asuhan Keperawatan Perioperatif Care Pada Anak”.
Selama pembuatan laporan ini penyusun mendapatkan banyak dukungan dan juga bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu pula penyusun ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada:
1. Ns. Rini Wahyuni Mohammad, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing yang memberikan
ide, dorongan,dan juga masukan kepada penyusun
2. Kedua orangtua yang selalu mensuport dan memeberikan dorongan untuk semangat kepada
penyusun
3. Teman-teman sekalian yang selalu mendukung menyusun dan menyelesaikan laporan
dengan semaksimal mungkin
Adapun laporan ilmiah tentang “Asuhan Keperawatan Perioperatif Care Pada Anak” ini
telah penyusun usahakan dengan semaksimal mungkin, tetapi penyusun juga menyadari bahwa
laporan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
para pembaca yang budiman sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan ini ke depannya.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................5
A. Definisi......................................................................................................................................5
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................................17
A. Kesimpulan.............................................................................................................................17
B. Saran........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................18
ii
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Operasi adalah suatu tindakan medis dilakukan secara invasive untuk mengobati
penyakit, injuri, sampai deformitas tubuh. Data yang diperoleh dari World Health
Organization (WHO) jumlah pasien dengan tindakan operasi mengalami peningkatan
yang signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 lalu sekitar 140 juta pasien tercatat
sebagai penerima tindakan bedah di seluruh dunia, sedangkan tahun 2012 angka tersebut
meningkat menjadi 148 juta jiwa. Pada tahun 2015 juga terjadi peningkatan sebanyak
4.511.101 per 100.000 populasi dengan posisi tertinggi yaitu di Benua Australia sebanyak
28.907 per 100.000 populasi (Ainia,dkk 2020).
Tindakan pembedahan ini biasanya menimbulkan pencederaan jaringan yang
berdampak langsung pada perubahan fisiologis maupun psikologis pada tubuh pasien.
Perioperatif merupakan tahapan dari pembedahan baik pra bedah (pre operasi), bedah
(intra operasi), dan pasca bedah (post operasi). Pre operasi merupakan fase atau proses
tindakan sebelum pembedahan dimulai sejak persiapan pembedahan sampai ke tahap
intra bedah (Ainia,dkk 2020).
Dampak yang muncul dari tindakan operasi atau pembedahan ini lebih ke rasa
kecemasan sebelum operasi (pre operasi), yang disebabkan oleh factor diagnosis
keganasan, anastesi, nyeri, perubahan penampilan, keterbatasan permanen. Selain itu
pasien menghadapi pembedahan dilingkupi rasa takut akan ketidaktahuan, takut dengan
anastesi, kehilangan pekerjaan, tanggung jawab mendukung keluarga, dan ancaman
ketidakmampuan permanen (Fitriana, 2020).
Dan Pada tindakan pembedahan (intra operasi) dengan malukan penyayatan juga
dapat menyebabkan kondisi trauma pada klien yang dapat menimbulkan gejala nyeri.
Nyeri merupakan salah satu masalah yang sering dikeluhkan pasien setelah menjalani
tindakan pembedahan (post operasi). Persepsi nyeri yang dirasakan oleh pasien post
operasi merupakan rasa ketidaknyamanan yang ditimbulkan karena adanya suatu cedera
fisik
3
Berdasarkan masalah diatas maka perlu diberikan asuhan keperawaran dari pre-
intra, dan post operasi, untuk itu penulis tertarik untuk membuat laporan tugas “Asuhan
Keperawatan Perioperatif Care Pada Anak”
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu keperawatan Perioperatif?
2. Bagaimana fase pelayanan Perioperatif?
3. Bagaimana peran perawat Perioperatif ?
4. Bagaimana proses asuhan keperawatan dari Pre Operatif, Intra operatif, dan pasca
opetarif?
C. Tujuan
Memberikan gambaran tentang bagaimana keperawatan Perioperatif dan
bagaimana asuhan keperawatan perioperatif
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
5
2) Fase intra operatif dimulai saat klien dipindahkan ke meja operasi dan berakhir
ketika klien masuk ke unit perawatan pasca operatif (PACU), yang juga disebut
ruang pasca anastesi atau ruang pemulihan. Aktivitas keperawatan yang termasuk
kedalam fase ini antara lain berbagai prosedur khusus yang dirancang untuk
menciptakan dan mempertahankan lingkungan terapeutik yang aman untuk klien
dan tenaga kesehatan.
3) Fase pasca operatif dimulai saat klien masuk ke ruang pasca anastesi dan
berakhir ketika luka telah benerbenar sembuh. Selama fase pasca perioperative,
tindakan keperawatan antara lain mengkaji respon klien (fisiologik dan
psikologik) terhadap pembedahan, melakukan intervensi untuk memfasilitasi
proses penyembuhan dan mencegah komplikasi, memberi penyuluhan dan
memberikan dukungan kepada klien dan orang terdekat, dan merencanakan
perawatan dirumah. Tujuannya adalah membantu klien mencapai status
kesehatan yang paling optimal (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2011).
6
perawat instrumen dalam mempersiapkan instrument bedah, yaitu bahan jaitan, jarum
jahit bedah, persiapan bahan insisi, teknik penyerahan alat, fungsi instrument, dan
perlakuan jaringan (Muttaqin & Sari, 2009).
7
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. Proses Asuhan Keperawatan Pre Operatif
1. Pengkajian Pre Operatif
Beberapa hal yang harus dikaji pada pasien pre operasi adalah (Togatorop & Via,
2020)
a. Identitas klien: nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pekerjaan,
Pendidikan, golongan darah, alamat, nomor rekam medis, tanggal masuk RS, dan
diagnosa medis.
b. Ringkasan anamnesa pre operasi: keluhan ketika pasien dirawat inap hingga
sebelum dilakukan tindakan operasi.
c. Pengkajian psikologis: perasaan takut/cemas dan emosi klien
d. Pengkajian fisik : tanda-tanda vital (tekanan darah, frekuensi nafas, nadi, dan
suhu).
e. Sistem integument : lihat apakah klien pucat, sianosis, dan adakah penyakit kulit
di badan klien.
f. Sistem kardiovaskuler : identifikasi adanya gangguan pada sistem kardiovaskuler,
validasi apakah klien memiliki riwayat penyakit jantung, kebiasaan konsumsi obat
jantung, kebiasaan merokok, minum alcohol, oedem, irama dan frekuensi jantung.
g. Sistem pernafasan: bagaimana frekuensi dan pola nafas klien.
h. Sistem gastrointestinal : apakah klien diare.
i. Sistem reproduksi: apabila wanita, apakah klien sedang menstruasi.
j. Validasi kesiapan fisik: apakah klien masih puasa, lavement, kapter,
menggunakan make up dan perhiasan, perlengkapan pakaian operasi, dan validasi
alergi obat.
2. Diagnosa Keperawatan Pre Operatif
Beberapa dignosa yang muncul pada klien pre operasi adalah :
a) Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
b) Nyeri akut berhubungan dengan adanya agen pencedera baik fisiologi, kimiawi,
maupun fisik
c) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
8
3. Intervensi Keperawatan Pre Operatif
9
meningkat
(e) Frekuensi nadi
meningkat
(f) Tekanan
darah
meningkat
(g) Tremor
(h) Muka tampak pucat
2 Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi Kesehatan
keperawatan maka tingkat 2. Edukasi
Definisi: pengetauan membaik dengan perioperatif
Keadaan atau kriteria hasil:
kurangnya informasi 1. Kemampuan menjelaskan
kognitif yang berkaitan pengetahuan tentang suatu
dengan topik tertentu. topik meningkat
2. Pertanyaan tentang masalah
DS dan DO yang yang dihadapi menurun
mendukung: Perilaku membaik
DS:
1. Menanyakan
masalah yang
dihadapi
DO :
1. Menunjukkan
perilaku tidak
sesuai anjuran
2. Menunjukkan
persepsi yang
keliru terhadap
masalah
3. Menjalani
pemeriksaan
1
1
tidak tepat
4. Menunjukkan
perilaku
berlebih
(misalnya
apatis,
bermusuhan,
agitasi,
histeris).
1
anaesthesi umum dan anasthesi lokal ditambah dengan pengkajian psikososial.
Secara garis besaryang perlu dikaji adalah :
a. Pengkajian mental, bila pasien diberi anaesthesi lokal dan pasien masih sadar
atau terjagamaka sebaiknya perawat menjelaskan prosedur yang sedang
dilakukan terhadapnya dan memberi dukungan agar pasien tidak cemas atau
takut menghadapi prosedur tersebut.
b. Pengkajian fisik, tanda-tanda vital (bila terjadi ketidaknormalan maka perawat
harusmemberitahukan ketidaknormalan tersebut kepada ahli bedah).
c. Transfusi dan infuse, monitor flabot sudah habis apa belum.
d. Pengeluaran urin, normalnya pasien akan mengeluarkan urin sebanyak 1 cc/kg
BB/jam.
2. Diagnosa Keperawatan
Beberapa dignosa yang muncul pada klien intra operasi adalah :
a. Risiko Perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan
b. Risiko Hipotermi berhubungan dengan suhu lingkungan rendah
1
3. Intervensi Keperawatan
1
dengan cermat dan efisien paa situasi yang tepat, keamanan fisik dan fisiologi
dilindungi dan didokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan
b. Evaluasi
Evaluasi merupakan hasil perkembangan ibu dan berpedoman kepada hasil dan
tujuan yang hendak di capai didefinisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan
keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan
respon prilaku klien yang tampil.
1
3. Intervensi Keperawatan
1
Berisiko mengalami penurunan suhu membaik dengan kriteria hemodinamik
tubuh di bawah 36oC secaratiba-tiba hasil: invasif
yang terjadi satu jam sebelum 1. Menggigil 3. Induksi
pembedahan hingga 24 jam setelah menurun 4. hipotermi
pembedahan. 2. Pucat menurun
3. Suhu tubuh
membaik
4. Suhu kulit
membaik
5. Pengisian
kapiler
membaik
1
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Indira (2021) Asuhan Keperawatan Perioperatif Pada Kehamilan
Presbodengantindakan Sectio Caesareadi Rs Bhayangkara Polda Lampung Tahun 2021: thesis
AORN. (2013). Perioperative Standardsand Recommended Practices, 2013
edition.Denver :
AORN, Inc. HIPKABI. (2014). Buku Keterampilan Dasar Bagi Perawat Kamar Bedah.
Jakarta: Hipkabi Pr
Fitriana, & Chandra. (2020). Manajemen Non Farmakologis Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi : Literature Review.
Ainia. N, & Fauzia. R. (2020). Kombinasi Virtual Reality Therapy Dan Asmaul Husna
Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Rumah Sakit Roemani
Semarang: Thesis.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. ( 2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan indikator diagnositk. Jakarta Selatan: Dewan pengurus pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. ( 2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi
dan tindakan keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan pengurus pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan pengurus pusat Persatuan Perawat
NasionalIndonesia.