KEPERAWATAN KOMUNITAS II
NAMA KELOMPOK 7 :
LUTFIATURROHMAH 17031056
2020
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kanker prostat adalah bentuk kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam
sistem reproduksi laki-laki. Kanker prostat kebanyakan lambat berkembang, namun terdapat
kasus kanker prostat agresif. Sel-sel kanker dapat menyebar dari prostat ke bagian tubuh
lainnya, terutama tulang dan kelenjar getah bening. Kanker prostat dapat menyebabkan rasa
sakit, kesulitan buang air kecil, masalah selama hubungan seksual, atau disfungsi
ereksi. (Irdanatalia.2016)
Harga deteksi kanker prostat sangat bervariasi di seluruh dunia, dengan Asia Selatan dan
Timur deteksi lebih jarang daripada di Eropa, dan khususnya Amerika Serikat. Kanker prostat
cenderung untuk mengembangkan pada pria berusia lebih dari lima puluh dan meskipun ini
adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada laki-laki, banyak yang tidak pernah
mengalami gejala, menjalani terapi tidak, dan akhirnya meninggal karena penyebab
lainnya. (Irdanatalia.2016)
Hal ini karena kanker prostat adalah, dalam banyak kasus, lambat berkembang, gejala-
bebas, dan karena laki-laki dengan kondisi yang lebih tua mereka sering mati karena sebab-
sebab yang tidak terkait dengan kanker prostat, seperti jantung atau penyakit peredaran darah,
pneumonia, lainnya tidak terkait kanker, atau usia tua. Sekitar 2/3 dari kasus lambat tumbuh
"kucing", yang lain ketiga lebih agresif, cepat berkembang secara informal dikenal sebagai
"macan". (Irdanatalia.2016)
2.11 Etiologi Kanker Prostat
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat
yaitu usia dan riwayat keluarga orang yang memiliki keturunan atau riwayat keluarga pernah
terkena kanker prostat lebih berisiko untuk mengalami kanker prostat. Ketidakseimbangan
hormon, diet tinggi lemak dan toksin juga,. Obesitas Laki-laki yang memiliki berat badan
berlebih juga lebih mungkin terkena kanker prostat ketimbang orang dengan berat badan
seimbang. Kegemukan telah terbukti dapat menyebabkan banyak kanker. Makanan Makanan
yang tidak sehat seperti banyak lemak, tinggi gula, dan tinggi garam dapat memicu
perkembangan kanker prostat..(Anonim.2016)
2.12 Patofisiologi
Menurut Mansjoer Arif dkk (2000), sebagian besar kanker prostat adalah adenokarsinoma
yang berasal dari sel asinar prostat dan bermula dari volume yang kecil kemudian membesar
hingga menyebar. Karsinoma prostat paling sering ditemukan pada zona perifer sekitar 75%,
pada zona sentral atau zona transisi sekitar 15-20%, sedangkan menurut Presti (2004), dan
Purnomo (2011), sekitar 60-70% terdapat pada zona perifer, 10-20% pada zona transisional,
dan 5-10% pada zona sentral.
Munculnya kanker prostat secara laten pada usia tua banyak terjadi. Sepuluh persen pria
usia enam puluh tahun mempunyai kanker prostat’diam’dan tidak bergejala. Persentasi ini
bertambah usia. Pada tiga puluh persen kematian pria yang sebelumnya mempunyai keluhan
atau gejala kanker prostat ternyata pada pemeriksaan ditemukan adanya tumor ganas ini.
Pertumbuhan dari kanker prostat asimtomatis yang kebemukan pada umumnya lambat sekali.
Sembilan puluh persen tumor tersebut merupakan adenokarsinoma. Umumnya, penyakitnya
multifocal keganasan sering terjadi terletak di pinggir kelenjar. Prognosisnya langsung
bergantung pada derajat keganasan sel-sel dan kadar infiltrasi ke dalam pembuluh darah limfe
dan pembuluh balik (Jong dan Sjamsuhidayat, 2004)
Menurut Mc. NEAL (1988), mengemukakan konsep tantang zona anatomi dari prostat.
Komponen kelenjar dari prostat sebagian besar terletak atau membentuk zona perifer. Zona
perifer ini ditambah dengan zona sentral yang terkecil merupakan 95% dari komponen
kelenjar. Komponen kelenjar yang lain (5%) membentuk zona transisi. Zona transisi ini
terletak tepat di luar uretra di daerah verumontanum. Proses hiperplasia dimulai di zona
transisi. Sebagian besar proses keganasan (60-70%) bermula di zona perifer, sebagian juga
dapat tumbuh di zona transisi dan zona sentra Karsinoma prostat berupa lesi multi sentrik.
Kanker prostat menyebar ke kelenjar limfe di panggul kemudian ke kelenjar limfe
retroperitoneal atas. Penyebaran hematogen terjadi melalui V, vertebralis ke tulang panggul,
femur proksimal, ruas tulang lumbal, dan tulang iga. Metastasis tulang sering bersifat
osteoklastik. Kanker ini jarang menyebar ke sumsum tulang dan visera, khususnya hati dan
paru (jong dan Sjamsuhidajat, 2010).
d. Faktor Hormonal Faktor hormonal Testosteron adalah hormon pada pria yang dihasilkan
oleh sel Leydig pada testis yang akan ditukar menjadi bentuk metabolit, berupa
dihidrotestosteron (DHT) di organ prostat oleh enzim 5 - α reduktase. Beberapa teori
menyimpulkan bahwa kanker prostat terjadi karena adanya peningkatan kadar testosteron
pada pria, tetapi hal ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Beberapa penelitian
menemukan terjadinya penurunan kadar testosteron pada penderita kanker prostat. Selain
itu, juga ditemukan peningkatan kadar DHT pada penderita prostat, tanpa diikuti dengan
meningkatnya kadar testosteron. (Haas dan Wael, 1997). Sedangkan Menurut Chan dan
Giovannucci (2001), menunjukkan bahwa ada hubungan diantara faktor hormonal dan
kanker prostat, dan ini Universitas Sumatera Utara 24 dikaitkan dengan adanya riwayat
penyakit seperti Diabetes Mellitus, sirosis dan sebagainya yang mana mengganggu
keseimbangan hormon secara tidak langsung.
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala
sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu
berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut timbul karena kanker
menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra.(Sugeng.2015)
Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah)
atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak. Pada beberapa kasus, kanker
prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang
belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal). Kanker tulang menimbulkan nyeri dan
tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang). Setelah kanker
menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia. Kanker prostat juga bisa menyebar ke
otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya. (Sugeng.2015)
KASUS
A. DATA UMUM
I. Data Geografi
a. Lokasi : RT 06 RW 04 Dusun Bantulan, Kecamatan Sidoarum,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta
b. Luas wilayah : 867,982 Km2/Ha
c. Batas daerah / wilayah : pemerintah desa ke kecamatan 4 km, Desa ke pusat kota
20 km
d. Keadaan tanah menurut pemanfaatannya : Tanah Top soil (Tanah yang subur)
dimanfaatkan untuk lahan persawahan.
e. Keadaan tanah menurut jenisnya : Tanah Top soil (Tanah yang subur)
II. Demografi
a. Jumlah Penduduk :149 jiwa
Berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki :63 jiwa
Perempuan :86 jiwa
Berdasarkan kelompok usia
0 – 5 tahun : 4 %
6-10 tahun :6%
11-20 tahun : 10 %
21- 30 tahun : 18 %
31- > 56 tahun : 34 %
Berdasarkan agama
Islam :149 orang
Kristen : Tidak ada
Katholik : Tidak ada
Hindu : Tidak ada
Budha : Tidak ada
IV. Pendidikan
a. Penduduk berdasarkan pendidikan (usia sekolah)
Penduduk sekolah : 88 %
Penduduk tidak sekolah : 12 %
b. Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal
Tidak sekolah / buta aksara : 12 %
SD : 39 %
SLTP : 23 %
SMU : 19 %
PT : 7 %
V. Fasilitas umum dan kesehatan
a. Fasilitas umum
a) Sarana pendidikan formal
Jumlah TK : 2 buah
Jumlah SD/sederajat : 4 buah
SLTP/sederajat : 3 buah
SMU/sederajat : 2 buah
Jumlah PT/sederajat : Tidak ada
b) Organisasi social
c) Sarana ibadah
Masjid/musolla : 3 buah
Vihara : Tidak ada
Gereja : Tidak ada
Pura : Tidak ada
d) Sarana olahraga
Lapangan sepak bola : 2 buah
Lapangan bola volley : 1 buah
Lapangan bulu tangkis : Tidak ada
Lain-lain.
e) Tempat-tempat umum dan industri
Terminal : 1 buah
Pasar : 2 buah
Hotel : Tidak ada
Industri : 1 buah
b. Fasilitas kesehatan
c. Jenis fasilitas kesehatan
Rumah Sakit : 1 buah
Puskesmas : 2 buah
Puskesmas Pembantu : Tidak ada
Polindes : Tidak ada
Praktek dokter swasta : Tidak ada
Praktek bidan : 3 buah.
VI. Sosial Ekonomi
a. Karakteristik pekerjaan
1. Jenis pekerjaan
PNS/ABRI : 2 %
Pegawai swasta : 15 %
Wiraswasta : 28 %
Petani (sawah/tambak) : 15 %
Buruh tani/buruh pabrik : 17 %
Lain-lain, sebutkan : Tidak ada
2. Status pekerjaan penduduk > 18 tahun < 65 tahun
Penduduk bekerja : 51 %
Penduduk tidak bekerja : 49 %
b. Penghasilan rata-rat perbulan
Rp > 450.000 – Rp 600.000 : 15 %
Rp 600.000 – Rp 800.000 : 15 %
>Rp 800.000 : 70 %
Lain-lain.
VIII. Komunikasi
a. Fasilitas komunikasi yang ada di masyarakat :
Radio : Tidak ada
TV : Ada.
Telepon : Tidak ada
Majalah/koran : Ada
Lain-lain.
b. Teknik penyampaian informasi kepada masyarakat
Radio – TV
Papan pengumuman
Pengeras suara keliling : Masyarakat dusun bantulan masih menggunakan teknik
pengeras suara keliling untuk pemberian informasi ke
warga.
Lain-lain.
V. Kesehatan lansia
a. Jumlah penduduk lanjut usia : 30 orang
b. Keadaan kesehatan lansia
c. Ada masalah (sebutkan) : Lansia di daerah dusun bantulan mempunyai
hipertensi dan asam urat
d. Tidak ada masalah : -
e. Kegiatan yang dilakukan lansia
Ada kegiatan (sebutkan) : Berladang, berkebun, melakukan kegiatan dirumah
saja.
Tidak ada kegiatan : -
f. Pendapat penduduk lansia terhadap program kegiatan untuk para lansia
Perlu :Ya
Tidak perlu : -
g. Pendapat penduduk lansia terhadap program pelayanan kesehatan untuk para lansia
Perlu : Ya
Tidak perlu : -
h. Fasilitas posyandu lansia
Ada
Tidak ada : Tidak adanya fasilitas posyandu lansia
A. PENGKAJIAN
1. Winshield Survey
Lokasi pengamatan : RT 06 RW 04 Dusun Bantulan, Kecamatan Sidoarum, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta
Kelompok :5A
Tipe perkampungan / pedesaan
- Perumahan yang ada di RT 06 sudah permanen
- Warga disana 80% memiliki usaha pasir semen, pabrik, sisanya memiliki warung
makan, toko kelontong, toko buah dsb.
- 85% warga memiliki usaha di rumah.
Lingkungan tempat tinggal
- Ada jarak antara rumah 1 dengan yang lainnya.
- Bangunan rumah rumah sudah permanen.
- Tidak terdapat apartemen di RT 06.
Umur area perumahan
- Tidak terdapat bangunan baru di RT 06.
- Bangunan di RT 06 sudah lama tetapi terpelihara dengan baik.
- Tidak ada bangunan rusak yang terbengkalai.
Karakteristik social-kultural
- Penduduk di RT 06 terdiri dari balita sampai lansia.
- Mayoritas penduduk berusia paruh baya.
- Di RT 06 mayoritas warga berasal dari suku jawa.
- Semua warga terlihat sibuk bekerja.
- Tidak terlihat adanya tanda kurang punya harapan.
Lingkungan
1. Tampak umum
- Halaman dan pekarangan terlihat bersih, jalanan di RT 06
- Tidak terdapat patung atau tanda-tanda seni lain di rumah warga.
2. Bahaya lingkungan
- Teramati adanya polusi udara akibat banyaknya kendaraan yang melintas di RT
tersebut.
- Teramati adanya pabrik limba berbahan kimia
- Tidak terlihat adanya sampah yang menumpuk.
- Tidak terdapat area bermain.
- Ada penerangan di kanan-kiri jalan.
- Tidak terlihat adanya alat pemadam kebakaran.
- Lalu lintas ramai karena dekat dengan jalan raya.
- Polisi berjaga di traffic light saat pagi hari.
3. Stressor lingkungan
- Terlihat adanya keramaian. Terdapat kemacetan di area traffic light.
- Terdapat 2 kawasan yang dijadikan tempat berkumpulnya para pekerja prostitusi di
wilayah tersebut
- Tidak ada tanda-tanda yang menyebabkan banyak angka criminal.
- Tidak terlihat adanya penyalahgunaan NAPZA.
- Tidak terlihat adanya tanda-tanda kemiskinan. Warga terlihat memiliki ekonomi
menengah ke atas.
Sumber-sumber ( yang ada dan tidak ada )
- Ada pasar buah di RT 06.
- Terdapat transportasi umum seperti bis kota.
- Tidak terdapat tempat rekreasi.
- Tidak terdapat tempat ibadah.
- Terdapat pelayanan keamanan berupa pos polisi di dekat traffic light
- Tidak terdapat apotek.
- Pernah terjadi kebakaran di RT 06
- Tidak terdapat kantor pos.
- Terdapat ATM.
- Tidak teramati adanya mobil pengambil sampah.
- Tidak terlihat adanya mading.
Pelayanan kesehatan
1. Fasilitas kesehatan
Tidak terdapat rumah sakit ataupun klinik. Terdapat praktek dokter di RT 06.
2. Sumber pelayanan kesehatan
Tidak terdapat puskesmas di RT 06.
Tidak terdapat nursing center di RT 06.
Terdapat praktik dokter swasta.
e. Ekonomi
- Pekerjaan penduduk 80% pengrajin pasir dan semen, sisanya peternak, buruh, dan
pekerja swasta. Pendapatan keluarga rata-rata Rp 3.000.000.
- Pengeluaran penduduk relative, masing-masing keluarga mempunyai pengeluaran
yang berbeda-beda
- Masyarakat di RT06 tidak mampu menyediakan makanan yang bergizi baik karena
mengkonsumsi makanan siap saji
- Ada sebagian masyarakat yang mempunyai tabungan kesehatan berupa asuransi
kesehatan, dan BPJS
- Pendapatan masyarakat RT 06 lebih besar dari pada pengeluaran.
f. Keamanan
- Lingkungan aman
- Terdapat pelayanan polisi lalu lintas di lampu merah atau di pinggir jalan raya
- Pernah satu kali terjadi kebakaran
- Air di RT 6 berasal dari air tanah dan kondisi air jernih.
- Transportasi yang digunakan oleh warga adalah sepeda, sepeda motor, mobil, dan
angkutan umum.
- Kondisi jalan raya bagus, namun jalan masuk ke RT 6 agak rusak
g. Politik dan pemerintahan
- Kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat adalah dengan penyuluhan kesehatan
- Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas tetapi penyuluhan
dilakukan hanya jika terjadi kasus.dimana puskesmas kurang tanggap terhadap
masalah kesehatan yang terjadi.
- Penyuluhan yang diberikan menyesuaikan dengan kasus
- Setelah dilakukan penyuluhan tidak terjadi perubahan apapun terhadap masyarakat
dan pola hidup masyarakatnya.
h. Komunikasi
- Alat komunikasi yang dimiliki keluarga seperti televisi, koran, telepon dan ponsel.
- Tidak ada alat komunikasi umum yang tersedia di RT 06.
- Media komunikasi di masyarakat dengan arisan, PKK dan pengajian.
- Tidak ada konsultasi oleh tenaga medis dengan masyarakat RT 06.
i. Pendidikan
- Ada 2% warga yang buta huruf. Warga yang buta huruf kebanyakan lansia.
- Mayoritas berpendidikan sampai SLTA.
- Tidak terdapat fasilitas pendidikan di RT 06.
- Tidak terdapat perpustakaan ataupun mading disana.
j. Rekreasi
- Warga RT 06 memiliki kebiasaan untuk makan bersama di luar. Hal ini terbukti
dengan banyaknya warung makan yang laris di daerah ini.
- Tidak terdapat tempat hiburan apapun di RT 06 sehingga warga harus pergi jauh
untuk mendapatkan hiburan
RUMUSAN MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko, berhubungan dengan Prevalensi kejadian
kanker prostat tinggi , Ada media untuk penularan penyakit, Makanan yang
dikonsumsi tidak sehat dimanisfestasikan oleh 20% warga terkena kanker prostat /
tahun, Terdapat adanya pabrik limba berbahan kimia, Terdapat 2 kawasan yang
dijadikan tempat berkumpulnya para pekerja prostitusi di wilayah tersebut, Tidak
mampu menyediakan makanan yang bergizi baik karena mengkonsumsi makanan
siap saji (junkfood).
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan lingkungan kurang
terpapar informasi terkait kesehatan reproduksi dan penularan penyakit menular
seksual terkhusus kanker prostat dimanifestasikan oleh dengan tidak adanya kegiatan
pendidikan kesehatan mengenai kanker prostat.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keterangan :
A : ResikoTerjadi F : Sesuai dengan program Pemerintah I. Dana
B : Resiko Keparahan G. Tempat J. Fasilitas Kesehatan
C : Potensial untuk Pendkes H. Waktu K. Sumber daya
D : Minat Masyarakat E : Kemungkinan diatasi
No. Dx. Kep Tujuan Tujuan Strategi Rencana Evaluasi Sumber Tempat PJ
Kom Umum Khusus Intervensi Kegiatan Kriteria Standar
1 Perilaku kesehatan Setelah Setelah Pemberdayaa Mahasiswa Wilayah RT Bapak RT 06
berbahan kimia,
Terdapat 2
kawasan yang
dijadikan tempat
berkumpulnya
para pekerja
prostitusi di
wilayah tersebut,
Tidak mampu
menyediakan
makanan yang
bergizi baik
karena
mengkonsumsi
makanan siap saji
(junkfood).
FORMAT RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kanker prostat adalah bentuk kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam
sistem reproduksi laki-laki. Kanker prostat kebanyakan lambat berkembang, namun terdapat
kasus kanker prostat agresif. Sel-sel kanker dapat menyebar dari prostat ke bagian tubuh lainnya,
terutama tulang dan kelenjar getah bening. Kanker prostat dapat menyebabkan rasa sakit,
kesulitan buang air kecil, masalah selama hubungan seksual, atau disfungsi ereksi
(Irdanatalia.2016).
Penyebab kanker prostat tidak diketahui secara tepat, meskipun beberapa penelitian
menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dengan peningkatan kadar hormon
testosteron. Pada bagian lain, misalnya menyimpulkan bahwa usia lanjut mengalami
penurunan beberapa unsur esensial tubuh seperti kalsium (Ca)dan vitamin D. Tetapi pola
makandengan Ca tinggi secara berlebihan dapatmeningkatkan risiko kanker prostat pada usia
lanjut (Rindiastuti (2007).
42
DAFTAR PUSTAKA
GLOBOCON.2008. (International Agency for Research on Cancer World Health Organization.
Available from (http://globocan.iarc.fr/factsheet/populations/factsheet.asp?uno=360) di akses tanggal
4 November 2016
Global Health Initiative (2008). Why Global Health Matters . Washington, DC: FamiliesUSA .
43