Disusun Oleh :
1. Dewi Wahyuningtyas
P27220020240
2. Elinda Miftahur R
P27220020244
3. Fitri Mulyasari P27220020249
4. Hany Suryani P27220020250
5. Maisye Nur Aisyah P27220020254
6. Sari Apriliyana S P27220020271
7. Sri Harini P27220020272
8. Yeni Nur F P27220020279
9. Yoga Rizkiyanto P27220020280
10. Yuli Novitasari P27220020281
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat, rahmat, nikmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Family Centered Care
dalam Keperawatan Anak” ini dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak yang
diberikan oleh Ibu Dyah Dwi Astuti, SKep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An.
Pada kesempatan ini, kami juga berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah member kami bantuan wawasan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik
dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan, sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
i
DAFTAR ISI.............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................
2
C. Tujuan ...................................................................................................................
2
D. Manfaat .................................................................................................................
2
BAB II ANALISA JURNAL....................................................................................
3
A. Penyusunan PICO..................................................................................................
4
B. Hasil Analisa Jurnal...............................................................................................
4
C. Pembahasan...........................................................................................................
8
D. Rekomendasi.........................................................................................................
8
ii
B. Saran......................................................................................................................
9
iii
DAFTAR PUSTAKA 11BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
penerapan Family Center Care dalam perawatan anak, menurut Brunner &
Sudard (1986 dalam Fretes, 2012) adalah memberikan kesempatan bagi orang
tua merawat anak mereka dalam proses hospitalisasi dengan pengawasan dari
perawat dengan aturan yang berlaku. Pelaksanaan Family Center Care pada
rumah sakit anak di negara-negara maju sudah terstandar dengan baik, namun
di Indonesia kemungkinan dapat diterapkan tetapi untuk mewujudkannya
secara ideal tidak mudah, karena banyak petugas terutama perawat yang
belum memahami family Center Care. Kondisi ini mengakibatkan asuhan
keperawatan sering terjebak dalam kegiatan rutinitas di rumah sakit
(Purmailani 2014).
Patient and family Centered care setelah sekian lama dilupakan, kini
concern dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dahulu, dokter adalah
captain of ship yang menjadi center dalam segala hal yang terkait dengan
pengambilan keputusan dan tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan
kepada pasien.perubahan paradigm ini tidak lain bertujuan untuk
mendapatkan outcomes pelayanan kesehatan yang lebih baik, pengalokasian
sumber daya yang tepat, dan mencapai kepuasan pasien dan keluarga yang
lebih besar.halini dimungkinkan karena patien and family centered care
adalah pendekatan yang melibatkan pasien.keluarga pasien dan staf dalam
pembuatan kebijakan,program kesehatan, fasilitas yang didapatkan, dan
program perawatan dari hari ke hari. (Piper, 2009). Perawat merupakan salah
satu tenaga professional kesehatan yang berperan dalam upaya meningkatkan
kesehatan pasien dan keluarga melalui kegiatan promosi kesehatan. Dalam
penerapan di lapangan, perawat memegang peranan sebagai agen pembawa
perubahan (change agent), sebagai fasilitator dalam pemberdayaan, dan
sebagai praktisi pembuat strategi (Piper, 2009).
2
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, dan sebaginya),
dengan sendirinya pada waktu penginderaan sehingga menghasilkan
pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
persepsi terhadap objek (Notoadmojo, 2007).
B. Rumusan Masalah
Apakah penerapan metode family center care efektif terhadap pasien
anak dengan stress hospitalisasi berdasarkan evidence based
practice?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apakah penerapan metode family center care efektif
terhadap pasien anak dengan stress hospitalisasi berdasarkan
evidence based practice?
D. Manfaat
Manfaat dari pembahasan topic ini adalah untuk mengetahui apakah
penerapan metode family center care efektif terhadap pasien anak
dengan stress hospitalisasi berdasarkan evidence based practice.
3
BAB II
ANALISA JURNAL
A. Ilustrasi Fenomena
1. Penyusunan PICO
P :Anak berusia maksimal 5 tahun yang dirawat di rumah sakit
I :Intervensi dilakukan dengan melibatkan orangtua dalam perawatan
C :Tidak diberikan intervensi pembanding
O :Kesehatan dan kesejahteraan anak meningkat, kecemasan anak
menurun
Latar Belakang
Layanan kesehatan primer telah menganut konsep model
perawatan yang berpusat pada keluarga sebagai salah satu
4
pendekatan untuk meningkatkan layanan kesehatan dan
pencegahan untuk ana-anak. Pendekatan yang berpusat pada
keluarga berbeda dari perawatan kesehatan ibu dan anak tradisional
yang berfokus pada manajemen individu perempuan “kehamilan
dan bayi” kesehatan dan perkembangan diklinik perawatan
kesehatan.sebaliknya, pendekatan perawatan yang berpusat pada
keluarga memberikan dukungan dan perhatian bagi seluruh
keluarga.
Kebutuhan akan perawatan kesehatan anak yang lebih baik
untuk penduduk desa dibuktikan dengan perbedaan yang terus
menerus dalam kesetaraan kesehatan anak di Australia, Kanada,
Selandia Baru dan Amrika Serikat.
Banyak keluarga berurusan dengan pemicu stress yang
terus menerus, yang dapat terwujud dalam tekanan psikologis,
kesedihan, merokok, dan penyalahgunaan alkohol dan obat-obat
an, penyakit mental, dan atau kekerasan. Dengan demikian
kemampuan mereka untuk mengasuh anak-anak. Pada
kenyataannya keluarga dapat mengalami masalah seperti
kurangnya ketahanan pangan,penelantaran anak, dan pemindahan
anak. Namun keluarga juga umumnya mengalami kekuatan, seperti
modal ikatan yang kuat terkait dengan masuknya anggota keluarga
besar mereka, dan pengaruh norma budaya tradisional pada praktik
pengasuhan anak. Dengan memastikan bahwa perawatan
direncanakan akan dilaksanakan disekitar keluarga, intervensi yang
berpusat pada keluarga memiliki potensi untuk mengenali dan
mendukung fungsi keluarga yaitu komunikasi, pemeliharaan
hubungan dengan cara yang sehat, pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah.
Tujuan:
5
1) Menjelaskan praktik berbasis bukti saat ini untuk intervensi
perawatan yang berpusat pada keluarga oleh layanan kesehatan
primer atau kesejahteraan anak usia dini.
2) Memeriksa kondisi yang memungkinkan layanan primer untuk
menerapkan intervensi perawatan berpusat pada keluarga dan
strategi yang mereka gunakan untuk melakukannya.
3) Menggambarkan hasil intervensi pada keluarga untuk
kesejahteraan anak usia dini.
c. Metode Jurnal Utama
Studi dimasukkan dalam tinjauan pelingkupan ini hanya
jika diterbitkan dalam bahasa Inggris dari 1 Januari 2000 hingga 31
Desember 2015 inklusif. Tanggal mulai tinjauan diambil dari tahun
2000 ketika AS secara resmi mengakui perawatan yang berpusat
pada pasien sebagai standar perawatan kesehatan. Publikasi juga
dimasukkan hanya jika studi memenuhi masing-masing dari empat
kriteria berikut:
6
a) intervensi lingkungan yang memaksimalkan
keterlibatan orang tua dan meningkatkan kesehatan atau
kesejahteraan anak;
b) intervensi komunikasi yang mencakup orang tua /
pengasuh dalam jalur perawatan kolaboratif, dan / atau
reorganisasi perawatan kesehatan untuk memberikan
kesinambungan pengasuh;
c) intervensi pendidikan untuk orang tua / pengasuh atau
staf;
d) intervensi konseling seperti intervensi singkat,
kunjungan rumah dan pendekatan lain; dan / atau
e) intervensi dukungan keluarga seperti skema penagihan
fleksibel untuk keluarga miskin, rujukan ke layanan
masyarakat lainnya, dukungan orang tua ke orang tua.
Kami memasukkan model perawatan kehamilan hanya
jika intervensi berlanjut melebihi periode postpartum
standar dari enam minggu sampai setidaknya tiga
bulan.
3) Intervensi mendapat skor lebih besar dari 26/52 poin (50%)
dibandingkan skala tervalidasi untuk keluarga-sentredness.
Skala tersebut menggabungkan 13 kriteria, dikelompokkan
dalam tiga konsep:
a) keluarga sebagai suatu konstanta (keluarga sebagai
suatu konstanta pada anak ' kehidupan, mengenali
kekuatan keluarga, kolaborasi antara orang tua /
pengasuh dan profesional, dukungan keluarga
berdasarkan kebutuhan, penyediaan perawatan
kesehatan yang fleksibel, berbagi informasi dengan
keluarga)
7
b) responsif budaya (perawatan kesehatan yang
kompeten secara budaya, menghormati keragaman
keluarga, memberikan dukungan finansial)
c) mendukung individualitas keluarga & kebutuhan
akan berbagai jenis dukungan keluarga
(menghormati metode koping keluarga, memberikan
dukungan emosional, dukungan keluarga-ke-
keluarga, memperhatikan kebutuhan perkembangan
anak dan keluarga). Setiap kriteria dinilai dari nol
(tidak ada bukti bahwa penulis membahas,
mendukung, atau menganjurkan penerapan
kepatuhan terhadap elemen perawatan yang
berpusat pada keluarga baik secara implisit maupun
eksplisit) hingga empat (banyak contoh bukti
eksplisit bahwa penulis mengadopsi lanjutan atau
dukungan dari elemen perawatan yang berpusat
pada keluarga).
d. Hasil Jurnal Utama
8
kesehatan. Namun, basis bukti untuk intervensi yang berpusat pada
keluarga oleh layanan kesehatan primer berada dalam tahap awal
pengembangan, dengan sedikit studi evaluasi dampak yang tersedia.
Selain itu, ada sedikit penjelasan dalam studi yang tersedia tentang
bagaimana keluarga terlibat dan diposisikan dalam intervensi yang
berpusat pada keluarga, ' kesehatan, peran ayah dalam perawatan yang
berpusat pada keluarga dan biaya untuk menyediakan perawatan yang
berpusat pada keluarga. Tinjauan pelingkupan ini menginformasikan
pengembangan protokol tinjauan Cochrane, yang akan memberikan
pembaruan rutin dari bukti yang tersedia seiring perkembangannya.
B. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan oleh Hadi, Munir, dan Siam (2020) yang
berjudul Efektifitas Penerapan Metode Familily-Centered Care terhadap
Pasien Anak dengan Stress Hospitalisasi menyebutkan bahwa dari
responden yang berjumlah 35 keluarga pasien yang diberikan penerapan
metode family-centered care menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan
metode Family- Centered Careterhadap pasien anak dengan stress
hospitalisasi di Puskesmas Prajekan Bondowoso.
9
dukungan emosional yang diberikan kepada orang tua selama anak mereka
dirumah sakit.
C. Rekomendasi
Penerapan Family Centered Care dalam bidang keperawatan harus
lebih ditingkatkan tidak hanya secara lisan namun perawat juga dapat
mendampingi dan mempraktikkan langsung bersama keluarga selama
proses asuhan perawatan sehingga terjadi proses asuhan keperawatan yang
tertintegrasi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuh kembang anak sangat berpengaruh pada kreatifitas anak
yang terus berjalan sesuai tingkat usianya, hal ini harus diperhatikan oleh
perawat khususnya bagi anak-anak yang dirawat inap. Menjadi perhatian
perawat karena takutnya anak yang mengalami rawat inap akan menjadi
bosan dan tidak mau dirawat. Oleh karena itu Family Center care sangat
baik jika dapat diaplikasikan di Indonesia dan distandarkan seperti Negara-
negara lainnya.
B. Saran
1. Agar petugas kesehatan pada khusunya lebih berkreatifitas dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada anak-anak agar lebih
bersabar dan perhatian kepada anak-anak sehingga anak-anak tidak
bosan selama rawat di rumah sakit.
2. Penerapan family center care dalam bidang keperawatan harus lebih
ditingkatkan tidak hanya secara lisan namun perawat juga dapat
11
mendampingi dan mempraktikkan langsung bersama keluarga selama
proses asuhan perawatan sehingga terjadi proses asuhan keperawatan
yang tertintegrasi.
3. Perawat meningkatkan komunikasi dan membina hubungan saling
percaya dengan keluarga pasien, dimana untuk pasien anak semua
keputusan lebih banyak dari orang tua atau keluarga.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14