Anda di halaman 1dari 8

TREND DAN ISSUE DALAM KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

TUGAS INDIVIDU

DI SUSUN OLEH :
Endrat Kartiko Utomo
20171050006

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Keperawatan professional
diterapkan dengan mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktek,
pendidikan dan riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan
tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan holistic.
Keperawatan merupakan profesi yang dituntut mengembangkan keilmuanya sebagai
wujud kepedulian untuk meningkatkan tujuan kesehatan manusia baik dari segi tingkatan
preklinik maupun dari segi klinik, Pelayanan kesehatan yang berkualitas yang dapat
menjamin keselamatan dan kepastian pada pasien merupakan tuntutan dan tantangan
bagi semua tenaga kesehatan. Pelayanan dari keperawatan memberikan bantuan mental,
kelemahan fisik, psikososial, kurangnya pengetahuan, dan ketidakmampuan melakukan
aktifitas sehari-hari secara mandiri.
Agar dapat meningkatkan keilmuanya perawat harus peka terhadap perubahan
dilingkungan setiap saat. Perubahan seperti teknologi dalam kesehatan, variasi dari jenis
penyakit dan teknik pelaksannan intervensi keperawatan. Adanya perubahan tersebut
menimbulkan trend dan isuue yang sehingga perawat dituntut dalam peningkatan
pelayanan asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk
membahkan trend dan isuue keperawatan medical bedah serta penerapannya terhadap
perawat di Indonesia.
PEMBAHASAN

A. Trend Keperawatan Medikal bedah


1. Telenursing
Telenursing adalah proses keperawatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien atau kelompok dengan media alat komunikasi, metode
telenursing dapat diaplikasikan di area terpencil, dapat mengurangi jumlah rujukan
dirumah sakit maupun di pusat-pusat peleyanan kesehatan lainnya dan dapat
menghemat waktu serta biaya dalam penanganan kepada pasien (Parchami Iraqi &
Ahmadi, 2016). Penelitian yang dilakukan (Yekefallah, Najafi, Shahrokhi, &
Mohammadpoorasl, 2016) bahwa telenursing dapat meningkatkan kualitas hidup dan
asuhan keperawatan.
2. Pengunanan robotic dalam opreasi
Merupakan suatu elemen system yang dirancang membantu ahli bedah dalam
melakukan prosedur pembedahan termasuk perencanaan pra operasi, pasca operasi
dan tindak lanjut. Penggunaan sistem robotik dalam operasi membantu proses
pembedahan dengan tingkat keakuratan tinggi, memiliki komplikasi yang rendah dan
waktu yang singkat (Hadisaputra, 2014)
3. Perawatan luka moisture balance dengan modern dressing
Metode perawatan luka saat ini adalah menjaga kelembapan area luka, luka
yang lembab dapat mengaktivasi berbagai grow faktor yang berperan dalam
penyembuhan luka seperti TFG beta 1-3, PDGF, TNF, FGF dll. Selain itu
kelembapan, aliran oksigen, nitrogen beperan dalam perbaikan sel-sel tubuh (Nontji,
Hariati, & Arafat, 2015).

B. Issue Keperawatan Medikal Bedah


1. Perawatan luka dengan belatung
Upaya untuk memajukan perawatan luka dan meningkatkan kaualitas
kesehatan pasien, terapi belatung sudah lama digunakan tetapi banyak praktisi yang
mengobati dengan dressing modern, antibiotik dan pembedahan (Sun et al., 2014).
Perawatan luka kronis untuk menghilangkan jaringan nekrotik dan merangsang
granulasi jaringan serta membunuh bakteri (Pinheiro et al., 2015).
2. Euthanasia
Tindakan yang mengacu pada perlakuan yang disengaja untuk mengakhiri
hidup atas permintaannya sendiri. Pada tahun 2015 euthanasia legal di negara
belanda, luxsemburg dan belgia (Terkamo-Moisio et al., 2017)
3. Pemakaian tap water (air kran) pada luka
Penelitian yang dilakukan (Chan, Cheung, & Leung, 2016) menunjukan tidak
ada perbedaan dalam penggunaan air kran dan saline steril dalam proposi infeksi luka
dan proses penyembuhan luka.

C. Analsis trend an issue keperawatan Medikal Bedah


1. Telenusing
Metode komunikasi yang bertujuan memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien guna meningkatkan kesejahteraannya. Banyak kelebihan dan kekurangan
metode ini, kelebihan yaitu murah, efisien dapat dilakukan diarea terpencil dan
mengurangi rujukan rumah sakit. Kekurangan metode ini sikap caring perawat masih
dipertanyakan, kerahasian pasien dan malpraktek bisa terjadi. Sehingga penting untuk
dikembangkan kebijakan yang mengatur praktek telenursing seperti SOP, keamanan
dan kerahasian (Sudaryanto & Purwanti, 2008).
2. Penggunaan robotic dalam operasi
Kemajuan bidang teknologi yang pesat menyebabkan kemajuan di dunia
kesehatan semakin membaik termasuk dalam pelayanan kamar operasi, metode
mengunakan bantuan robot dapat meminimalkan sayatan pembedahan hingga kondisi
tremor tangan ahli bedah (Hadisaputra, 2014).
3. Perawatan luka moisture balance dengan modern dressing
Prinsip perawatan luka modern ini mempertahankan dan menjaga sekitar luka
tetap lembab yang mampu dalam mempercepat fibrinolis, angiogenesis, menurunkan
resiko infeksi, mempercepat pembentukan grow faktor dan pembentukan sel aktif
(Handayani, 2016).

1. Perawatan luka dengan belatung


Merupakan terapi menggunakan larva lalat pada luka yang membantu
debridement sehingga terjadi penyembuhan luka, yang memiliki 3 keungulan seperti
debridement di jaringan nekrotik, membunuh mikroba dan biofilm dan stimulasi
pertumbuhan jaringan (Mirabzadeh, Ladani, Imani, Rosen, & Sherman, 2017).
2. Euthanasia
Dimana euthanasia disahkan perawat lebih teribat dengan akhir hidup pasien
dibandingkan dengan dokter, bahkan hukum di Belgia harus berkonsultasi dengan
perawat dalam memutuskan tindakan euthanasia, hal ini dikarenakan perawat berada
disamping pasien selama tindakan keperawatan (Terkamo-Moisio et al., 2017)
berdasarkan ketentuan diatas peran perawat sangat besar, perawat dituntut berpikir
dari segala sisi aspek kehidupan pasien dan ikut merasakan keadaan pasien dalam hal
ini sangat bagus karena dengan ikut merasakan penderitaan pasien dapat
meningkatkan kualitas perawatan itu sendiri.
3. Pemakaian tap water (air kran) pada luka
Pemakaian tap water di beberapa negara disarankan sebagai pembersih yang
efektif untuk laserasi, pasca operasi dan luka kronis, selain itu penggunaan tap water
yang murah dan terjangkau dibandingkan cara lainya (Chan et al., 2016). Bahkan tap
water mengurangi bakteri gram positif dibandingkan dengan 0-9 natrium klorida
(Resende et al., 2016). Pada luka bakar pemakaian tap water dengan suhu rendah dari
tubuh selama 5 menit di hari pertama – keempat kemudian dialiri air hangat lebih 2
°C dari tubuh sampai luka sembuh (Than & Li, 2016).

D. Analisis Implementasi Trend dan Issue Keperawatan Medikal Bedah Di Indonesia


1. Telenursing merupakan metode yang sangat bagus yang dapat dipraktekkan dalam
dunia keperawatan karena dapat meningkatkan kesejahteraan kesehatan pasien,
misalnya untuk masalah ringan seperti menanyakan program kontrol pasien dan
program perawatan yang selanjutnya dilaksanakan. Dan sebaiknya metode ini
dilakukan oleh perawat dan pasien yang sudah saling mengenal sehingga
meminimalkan melpraktek dan kerahasian pasien (Yulianti & Rayasari, 2016).
2. Penggunaan robotik laparoskopi di Indonesia hanya ada di salah satu rumah sakit
Jakarta (sejak 2012). Saat ini jumlah SpOG di Indonesia mencapai 3000 dan
pendidikan laparoskopi belum memadai sehingga banyak keluar negeri untuk
pelatihan endoskopi untuk mencapai kompetensi ini (Hadisaputra, 2014).
3. Saat ini banyak perawat yang melakukan pelatihan luka modern yaitu penerapan
metode perawatan luka modern dengan prinsip moisture balance dapat mempercepat
penyembuhan luka dibandingkan perawatan luka konvensional, tindakan perawatan
luka ini dapat mengurangi efek samping yang ditimbulkan obat-obatan dan menekan
biaya yang tinggi karena lamanya perawatan (Handayani, 2016). Tetapi masih banyak
perawat dipuskesmas yang masih menggunkan perawatan luka dengan kasa dan NaCL
dan povidone iodine.

1. Perawatan luka dengan belatung


Perkembangan di Indonesia tentang perawatan luka masih belum dikatakan
membaik secara merata dimana masih perlu dilakukan pembaharuan kompetensi guna
meningkatkan kesehatan pasien, penangaan di Indonesia terbaru adalah menggunakan
modern dressing dengan menjaga kelembapan, perlu adanya pelatihan dan penelitian
tentang perawatan luka menggunakan belatung. Tarapi belatung menawarkan biaya
minimal dan menyembuhkan luka tanpa dilakukan amputasi(Mirabzadeh et al., 2017).
2. Euthanasia
Di Indonesia secara yuridis euthanasia belum diatur sehingga menyebabkan
polemik yang panjang, satu-satunya landasan hukum yang bisa dipakai dalam KUHP
peraturan hukum terdapat dalam buku ke-2 bab XIX pasal 344 (Simatupang, 2017).
Menurut penulis euthanasia merupakan indikator kualitas pelayanan kesehatan,
seharusnya dengan sikap caring yang benar dilakukan perawat permintaan euthanasia
semakin rendah.
3. Pemakaian tap water (air kran) pada luka
Penggunaan tap water untuk perawatan luka masih bisa diperdebatkan karena
kualitas air kran diberbagai tempat berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan
pengkajian terlebih dahulu terhadap kualitas air kran tersebut. Menurut penulis bahwa
penggunaan air kran di wilayah Indonesia masih perlu dilakukan pengkajian,
pengguanaan air kran sebagai pembilas luka masih bisa disarankan sebagai
penanganan pertama luka asalkan jenis air yang digunakan tidak berbau, tidak berasa
dan tidak berwarna. Penggunaan air kran untuk membersihakan luka terjadi di
Australia, Jerman, Swedia dan Amerika Serikat tetapi masih dilakukan pengujian di
negara-negara timur (Chan et al., 2016).
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
1. Beberapa trend dalam Keperawatan Medikal Bedah (KMB) di Indonesia,
diantaranya adalah: Telenursing, penggunaan robotik pada operasi bedah dan
perawatan luka dengan modern dressing. Trend ini belum sepenuhnya diterapkan
di sektor pelayanan keperawatan di seluruh Indonesia.
2. Beberapa issue yang berkembang di Keperawatan Medikal Bedah (KMB) di
Indonesia, antara lain: perawatan luka dengan belatung, euthanasia dan pemakaian
tap water dalam perawatan luka. Sistem ini masih belum diberlakukan di
Indonesia dan masih banyak terjadi perebatan, sekali pun sudah ada diterapkan di
Indonesia itu pun belum semua masyarakat tahu apa dan bagaimana penggunaan
system tersebut.

B. SARAN
1. Agar perawat meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya perawat terhadap
trend dan issue keperawatan medical bedah (KMB) di Indonesia sehingga dapat
dikembangkan dalam sistem layanan keperawatan.
2. Diharapkan perawat untuk menindak lanjuti trend dan issue tersebut melalui
kegiatan riset sebagai dasar untuk meningkatkan Evidence Based Nursing Practice
di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah (KMB).

Anda mungkin juga menyukai