Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA:

Amelia Hany S.P (20.003)


Azizah Marfuatun K (20.013)
Devi Sastiviana (20.023)
Hasta Tri Famitra (20.033)
Nanang Yulianto (20.048)
Oktavia Zaifi R (20.054)
Risma Regista P (20.064)
Sulis Setianingsih (20.074)
Winda Wijayanti (20.084)
NILAI SOSIAL
A. DEFINISI NILAI SOSIAL

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu


masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik
dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Sebagai contoh,orang menanggap menolong
memiliki nilai baik, sedangkan mencuri
bernilai buruk.
B.CIRI –CIRI NILAI SOSIAL

1. Nilai sosial merupakan konstruksi abstrak dalam pikiran orang yang


tercipta melalui interaksi sosial,
2. Nilai sosial bukan bawaan lahir, melainkan dipelajari melalui proses
sosialisasi, dijadikan milik diri melalui internalisasi dan akan
mempengaruhi tindakan-tindakan penganutnya dalam kehidupan sehari-
hari disadari atau tanpa disadari lagi (enkulturasi),
3. Nilai sosial memberikan kepuasan kepada penganutnya,
4. Nilai sosial bersifat relative,
5. Nilai sosial berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem nilai,
6. Sistem nilai bervariasi antara satu kebudayaan dengan yang lain,
7. Setiap nilai memiliki efek yang berbeda terhadap perorangan atau
kelompok,
8. Nilai sosial melibatkan unsur emosi dan kejiwaan, dan
9. Nilai sosial mempengaruhi perkembangan pribadi.
C.JENIS-JENIS NILAI SOSIAL

Nilai Sosial dapat dilihat dari berbagai bentuk yaitu :


1. Nilai material, yakni meliputi berbagai konsepsi mengenai
segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia, 
2. Nilai vital, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan
dengan segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam
melaksanakan berbagai aktivitas, dan 
3. Nilai kerohanian, yakni meliputi berbagai konsepsi yang
berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kebutuhan rohani manusia: nilai kebenaran, yakni yang
bersumber pada akal manusia (cipta), nilai keindahan, yakni
yang bersumber pada unsur perasaan (estetika), nilai moral,
yakni yang bersumber pada unsur kehendak (karsa), dan nilai
keagamaan (religiusitas), yakni nilai yang bersumber pada
revelasi (wahyu) dari Tuhan.
D.FUNGSI NILAI SOSIAL

Nilai Sosial dapat berfungsi:


1. Sebagai faktor pendorong, hal ini berkaitan dengan nilai-nilai
yang berhubungan dengan cita-cita atau harapan,
2. Sebagai petunjuk arah mengenai cara berfikir dan bertindak,
panduan menentukan pilihan, sarana untuk menimbang
penghargaan sosial, pengumpulan orang dalam suatu unit
sosial, dan
3. Sebagai benteng perlindungan atau menjaga stabilitas
budaya.
4. Antara masyarakat yang satu dengan yang lain dimungkinkan
memiliki nilai yang sama atau pun berbeda.
LIMA KERANGKA NILAI DARI CLUCKHOHN
Ada lima kerangka nilai dari Cluckhohn yang di Indonesia banyak dipublikasikan oleh
antropolog Koentjaraningrat berikut ini dapat dijadikan acuan untuk mengenali nilai
macam apa yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat. Lima kerangka nilai yang
dimaksud adalah: 
1. Tanggapan mengenai hakekat hidup (mh), variasinya: ada individu, kelompok atau
masyarakat yang memiliki pandangan bahwa “hidup itu baik” atau “hidup itu buruk”.
2. Tanggapan mengenai hakikat karya (mk), variasinya: ada orang yang menganggap
karya itu sebagai status, tetapi ada juga yang menganggap karya itu sebagai fungsi.
3. Tanggapan mengenai hakikat waktu(mw), variasinya: ada kelompok yang
berorientasi ke masa lalu, sekarang atau masa depan, 
4. Tanggapan mengenai hakikat alam (ma), variasinya:  masyarakat industri memiliki
pandangan bahwa manusia itu berada di atas alam, sedangkan masyarakat agraris
memiliki pandangan bahwa manusia merupakan bagian dari alam..
5. Tanggapan mengenai hakikat manusia (mm),   variasi: masyarakat tradisional  atau
feodal  memandang orang lain secara vertikal, sehingga dalam masyarakat tradisional
terdapat perbedaan  harga diri (prestige) yang tajam antara para pemimpin
(bangsawan) dengan rakyat jelata.  Sedangkan masyarakat industrial
memandang  manusia  yang satu dengan yang lain secara horizontal (sejajar).
 
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai